Вы находитесь на странице: 1из 31

MAKALAH

TEKNOLOGI BANGUNAN
BAJA PROFIL DAN BAJA
RINGAN

NAMA
NIM
JURUSAN

: WILSON Y. DJAMITUKA
: 1106092049
:TEKNIK ARSITEKTUR

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


FAKULTAS SAINS DAN
TEKNIK
KUPANG
2011/2012

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul BAJA PROFIL DAN BAJA RINGAN dengan baik dan
tepat pada waktunya.
Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan kritik dan masukan yang membangun
terhadap isi makalah ini. Penulis menyadari dengan adanya masukan
dari semua belah pihak, makalah ini bias menjadi lengkap dan baik.
Penulis menyadari pada makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan masukan dari
pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya, semoga makalah ini berguna bagi saya dan pembaacanya.

Penulis,

Pendahuluan

Baja adalah logam aloy yang komponen utamanya adalah besi, dengan karbon sebagai
material pengaloy utama. Karbon bekerja sebagai agen pengeras, mencegah atom besi, yang
secara alami teratu dalam lattice, begereser melalui satu sama lain. Memvariasikan jumlah
karbon dan penyebaran alloy dapat mengontrol kualitas baja. Baja dengan peningkatan jumlah
karbon dapat memperkeras dan memperkuat besi, tetapi juga lebih rapuh. Definisi klasik, baja
adalah besi-karbon aloy dengan kadar karbon sampai 5,1 persen; ironisnya, aloy dengan kadar
karbon lebih tinggi dari ini dikenal dengan besi
Sekarang ini ada beberapa kelas baja di mana karbon diganti dengan material aloy
lainnya, dan karbon, bila ada, tidak diinginkan. Definisi yang lebih baru, baja adalah aloy
berdasar-besi yang dapat dibentuk seccara plastik.
Dan umumnya baja juga menjadi bahan pelapis rompi anti peluru, yang dimana baja
menjadi bahan pelapis bahan inti rompi tersebut, yaitu bahan milik Kevlar.

Klasifikasi baja

Menurut komposisi kimianya:

Baja karbon (carbon steel), dibagi menjadi tiga yaitu;

Baja karbon rendah (low carbon steel) machine, machinery dan mild
steel - 0,05 % - 0,30% C. Sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin.

Baja karbon menengah (medium carbon steel)

Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah.

Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong. Penggunaan.

Baja karbon tinggi (high carbon steel) tool steel

Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong.

Baja paduan (alloy steel)


Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu:

Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan
sebagainya)

Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah

Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)

Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi:

Low alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 %

Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 10 %

High alloy steel, jika elemen paduannya > 10 %

Selain itu baja paduan dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus
(special alloy steel) dan high speed steel.

Baja Paduan Khusus (special alloy steel)

Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium, manganese,
molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam tersebut ke dalam baja
maka baja paduan tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi
lebih keras, kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap baja karbon (carbon steel).
Kandungan karbon : 0,70 % - 1,50 %. Penggunaan membuat alat-alat potong seperti drills,
reamers, countersinks, lathe tool bits dan milling cutters. Disebut High Speed Steel karena alat
potong yang dibuat dengan material tersebut dapat dioperasikan dua kali lebih cepat dibanding
dengan carbon steel. Sedangkan harga dari HSS besarnya dua sampai empat kali daripada
carbon steel
Baja Paduan dengan Sifat Khusus

Baja Tahan Karat (Stainless Steel)

Sifatnya antara lain:

Memiliki daya tahan yang baik terhadap panas, karat dan goresan/gesekan

Tahan temperature rendah maupun tinggi

Memiliki kekuatan besar dengan massa yang kecil

Keras, liat, densitasnya besar dan permukaannya tahan aus

Tahan terhadap oksidasi

Kuat dan dapat ditempa

Mudah dibersihkan

Mengkilat dan tampak menarik

High Strength Low Alloy Steel (HSLS)

Sifat dari HSLA adalah memiliki tensile strength yang tinggi, anti bocor, tahan terhadap abrasi,
mudah dibentuk, tahan terhadap korosi, ulet, sifat mampu mesin yang baik dan sifat mampu las
yang tinggi (weldability). Untuk mendapatkan sifat-sifat di atas maka baja ini diproses secara
khusus dengan menambahkan unsur-unsur seperti: tembaga (Cu), nikel (Ni), Chromium (Cr),
Molybdenum (Mo), Vanadium (Va) dan Columbium.

Baja Perkakas (Tool Steel)

Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh baja perkakas adalah tahan pakai, tajam atau mudah diasah,
tahan panas, kuat dan ulet.

Kelompok dari tool steel berdasarkan unsur paduan dan proses pengerjaan panas yang
diberikan antara lain:

Later hardening atau carbon tool steel (ditandai dengan tipe W oleh AISI), Shock
resisting (Tipe S), memiliki sifat kuat dan ulet dan tahan terhadap beban kejut dan
repeat loading. Banyak dipakai untuk pahat, palu dan pisau.

Cool work tool steel, diperoleh dengan proses hardening dengan pendinginan yang
berbeda-beda. Tipe O dijelaskan dengan mendinginkan pada minyak sedangkan tipe A
dan D didinginkan di udara.

Hot Work Steel (tipe H), mula-mula dipanaskan hingga (300 500) C dan didinginkan
perlahan-lahan, karena baja ini banyak mengandung tungsten dan molybdenum
sehingga sifatnya keras.

High speed steel (tipe T dan M), merupakan hasil paduan baja dengan tungsten dan
molybdenum tanpa dilunakkan. Dengan sifatnya yang tidak mudah tumpul dan tahan
panas tetapi tidak tahan kejut.

Campuran carbon-tungsten (tipe F), sifatnya adalah keras tapi tidak tahan aus dan tidak
cocok untuk beban dinamis serta untuk pemakaian pada temperatur tinggi.

Klasifikasi lain antara lain :

Menurut penggunaannya:

BAJA konstruksi (structural steel), mengandung karbon kurang dari 0,7


% C.

Baja perkakas (tool steel), mengandung karbon lebih dari 0,7 % C.

Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus:

Baja tahan garam (acid-resisting steel)

Baja tahan panas (heat resistant steel)

Baja tanpa sisik (non scaling steel)

Electric steel

Magnetic steel

Non magnetic steel

Baja tahan pakai (wear resisting steel)

Baja tahan karat/koro

Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan komposisi kimia maka
diperoleh lima kelompok baja yaitu:

Baja karbon konstruksi (carbon structural steel)

Baja karbon perkakas (carbon tool steel)

Baja paduan konstruksi (Alloyed structural steel)

Baja paduan perkakas (Alloyed tool steel)

Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural steel)


Selain itu baja juga diklasifisikan menurut kualitas:

Baja kualitas biasa

Baja kualitas baik

Baja kualitas tinggi

Baja profil diantaranya:


Baja bentuk I : baja profil bentuk I, bertepi belat canai panas yang digunakan untuk
umum dengan ukuran tinggi badan mulai dari 80 mm sampai 600 mm.
Baja kanal : Baja profil kanal, bertapi bulat canai, yang digunakan untuk penggunaan umum
dengan ukuran tinggi badan mulai dari 30 mm sampai 400 mm.
Baja Siku : baja profil berbentuk siku sama kaki bertepi bulat canai panas yang digunakan
untuk penggunaan umum dengan ukuran lebar kaki mulai 20 mm sampai dengan 200mm.
Baja stip : Baja profil berbentuk pipih yang dibuat dari Billet, ingot atau baja scrap.

BAJA PROFIL ( L) ATAU BAJA SIKU

baja profil siku sama kaki proses canai panas (Bj P Siku sama kaki)
profil berpenampang L yang dihasilkan dari proses canai panas (hot rolling mill)
Bj P siku sama kaki memiliki bentuk sebagai berikut:
Lebar kedua kakinya sama (A)
Tebal kedua kaki sama (t)
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Lebar Kaki (A)


25 s/d 50
60 s/d 75
80 s/d 100
120 s/d 150
151 s/d 200

Toleransi Kesikuan (T)


1
1,8
2,3
3,3
5

Kelurusan
Penyimpangan kelurusan atau kelengkungan yang diizinkan pada Gambar 3 adalah q
dan besarnya maks 0,3% dari panjang nominal L.

Keterangan gambar:
A adalah lebar kaki;
q adalah penyimpangan kelurusan.
Gambar 3 Penyimpangan kelurusan
Sifat tampak
Permukaan Bj P siku sama kaki tidak boleh ada lipatan, gelombang, cerna yang dalam dan
hanya boleh berkarat ringan atau cacat lainnya yang tidak merugikan pada penggunaan
akhir.
Dimensi dan toleransi
Panjang
Ukuran panjang nominal adalah 6 m, 9 m dan 12 m adapun toleransinya seperti Tabel 2.

No.
1.
2.

Tabel 2 Ukuran panjang dan toleransi


Ukuran Panjang
Toleransi
s/d 6 m
+40 mm
diatas 6 m
Setiap pertambahan panjang 1 m maka dari nilai
toleransi positif tersebut di tambah 5 mm.

Berat
Toleransi berat per kelompok Bj P siku sama kaki seperti Tabel 3.
No.
1.
2.

Tabel 3 Toleransi berat perkelompok


Tebal Kaki t (mm)
Toleransi Berat (%)
s/d 10
5
diatas 10
4

CATATAN
a. Kelompok harus terdiri dari ukuran yang sama.
b. Jumlah batang dalam tiap kelompok minimum 10.

c. Berat tiap kelompok minimum 1 (satu) ton.


Penampang
a. Standar ukuran penampang
Ukuran nominal luas penampang, berat permeter panjang batang dan karakteristik
penampang Bj P siku sama kaki pada Gambar 4 ditetapkan adalah seperti pada Tabel 3.
b. Toleransi
Toleransi ukuran penampang berdasarkan pada Gambar 4 adalah seperti Tabel 4.

Gambar 4 Karakteristik penampang


Tabel 4 Standar ukuran penampang Bj P siku sama kaki
Penam
aan

Standar
ukuran
penampa
ng (mm)
AxA

Sebagai informasi

r1

r
2

Luas
penam
pang
(cm)

Bera Acuan terhadap besaran menurut sumbu lentur


t
terhadap x x dan y y
kg /
Posisi
Momen
Radius girasi
Modulus
m
titik
inersia (cm4)
(cm)
penampa
berat
ng
(cm)
(cm3)

L 25

25*25 3

1,427

1,12

Cx =
Cy

IX
=
Iy

M
ak
s
IU
10

Mi
n
IV

IX
=
IY

Max
IU

Min
IV

Zv = Zy

11

12

13

14

15

L30

30*30 3

1,727

1,36

L40

40*40 3

4,5

2,336

1,82

L40

40*40 4

4,5

3,054

2,39

L40

40*40 5

4,5

3,755

2,95

L45

45*45 4

6,5

3,492

2,74

L45

45*45 5

6,5

4,302

L50

50*50 4

6,5

3,892

L50

50*50 5

6,5

4,802

L50

50*50 6

6,5

5,644

L60

60*60 5

6,5

5,802

L60

60*60 6

6,5

6,892

L65

65*65 6

8,5

7,527

L70

70*70 6

8,5

8,127

L70

70*70 7

8,5

9,397

Kegunaan Baja Siku Dalam Konstruksi


Baja L sering di gunakan untuk SPANT , yaitu untuk memikul baja profil C (Gording). Selain
itu biasanya baja ini digunakan untuk;
Baja siku biasanya digunakan sebaga penopang suatu struktur, membentuk rangka utama
ataupun sekunder. Kalau di rumah, biasanya dipakai sebagai pembatas atap. jarang sekali
digunakan dalam pembuatan rumah, biasanya dipakai dalam membuat struktur penyimpanan
yang portable maupun semi portable. Bisa juga dipakai sebagai bahan pembuat rangka mesin
berukuran besar.

KONSTRUKSI BAJA PROFIL C

Baja terbuat dari besi murni ( ferum = fe ) dicampur dengan zat mangan , fosfos dan belerang. Besi
murni bersifat tima warnanya putih agak kebiru- biruan.
Besi murni didapat dari bahan tambang yang berbentuk butir- butir besi/ biji biji besi yang baik
adalah yang beerkadar 60 %.
besi kasar didapat dari pengolahan dapur tinggi pabrik. Dari besi kasar diperlukan pemebersihan
selanjutnya sehingga menjadi baja konstruksi .

KEUNTUNGAN

Lebih kuat dan tahan lama.

Tahan terhadap kebakaran.

KERUGIAN

Harganya mahal.

Mudah menghantarkan panas.

Susah di dapat.

Baja bangunan umumnya dibagi dalam 2 macam yaitu:


Arti dari st.37 yaitu :
st : steel = baja
37: menunjukan kekuatan tarik mineral 2. Baja walls dengan campuran logam
Baja ini ,biasa dipakai pada konstrusi bangnunan dengan bentangan yang lebar ( >12m).
Dan paling banyak dipakai pada rel kereta api dan Gording.
Baja ini ditulis dengan satuan st. 52.
Artinya : baja ini dengan kekuatan tarik mineral 52 kg / mm= 52000kg/cm.
g / mm= 370 kg/cm

PENGERTIAN

BAJA PROFIL C ADALAH SALAH SATU KOMPONEN RANGKA ATAP BAJA PADA BANGUNAN,
YANG DI GUNAKAN SEBAGAI PENGGANTI KAYU, KOKOH,DAN PENGGUNAANNYA SEBAGAI
ALTERNATIF KONSTRUKSI KAYU TELAH TERBUKTI DAN LEBIH PRESISI DAN TIDAK BERUBAH
BENTUK.SEHINGGA KONSTRUKSINYA LEBIH KUAT DAN TAHAN LAMA
KARAKTERISTIK BAJA PROFIL C

ANTI KARAT

KUAT DAN TAHAN LAMA

MENGHASILKAN BEBAN YANG BERAT DALAM SEBUAH SKO(struktur dan konstruksi)

BENTUK FISIK DARI BAJA INI MENYERUPAI ABJAD C. SEHINGGA DI SEBUT BAJA PROFIL
C

GAMBAR DAN TIPE BAJA


Sakura Truss
Sakura Truss Kanal C

. Merek
Sakura Truss
Keterangan Singkat:
Sakura Truss Kanal C berfungsi sebagai salah satu komponen rangka atap rumah baja ringan.
Dengan lapisan zincalume tinted blue, profil baja ringan ini terlihat lebih menarik. SakuraTruss Kanal C
tersedia dengan 2 pilihan ketebalan profil baja: 1 mm dan 0,75 mm
Tegangan Tarik Baja Ringan

Hi-ten G-550

Bahan Baku

Zincalume tinted blue

Pelapis Anti Karat


Ketebalan Profil

Aluminium AZ 100
1 mm

Karang Pilang Truss Profil C - 65 mm

Karang Pilang Truss Profil C - 65 mm

Merek:
Karang Pilang Truss
Keterangan Singkat:
Karang Pilang Truss Profil C - 65 mm ringan dan sangat kokoh, penggunaan baja ringan
sebagai alternatif konstruksi kayu telah terbukti lebih presisi dan tidak berubah bentuk.
Sehingga biaya konstruksi lebih hemat dan bebas biaya pemeliharaan.
Tegangan Tarik Baja Ringan
Bahan Baku
Pelapis Anti Karat
Elongation/Kelenturan

650 - 782 MPa (Normal 550 MPa)


Baja khusus Krakatau Steel
Galvanized LOKFOM

Karang Pilang Truss Profil C - 75 mm

Merek:
Karang Pilang Truss
Keterangan Singkat:
Karang Pilang Truss Profil C - 75 mm memiliki kekuatan tensile yang lebih kuat
dibandingkan dengan baja ringan lainn sehingga lebih kuat. Pemasangan rangka atap
baja ringan karang pilang truss dapat digunakan untuk full truss maupun dengan
kombinasi kuda-kuda dan gording dari bahan lain, misalnya baja, beton cor, kayu, dll.
650 - 782
MPa
(Normal
550 MPa)
Bahan Baku

Baja
khusus
Krakatau
Steel

Pelapis Anti Karat

Galvaniz
ed

SteelTruss Profil C-71

Merek:
SteelTruss
Keterangan Singkat:
SteelTruss Profil C-71 adalah sistem rangka atap kuda-kuda baja ringan produksi Alsun
Indonesia yang terbukti kuat dan tahan lama. perancangan dan analisis beban struktur lebih

terperinci dengan dukungan engineering software - FrameCADPro. Hasilnya: gambar struktur


rangka atap yang detail, laporan penggunaan material yang tepat, dan gambar kerja cara
pemasangan yang terperinci.
Tegangan

Tarik

Baja High Tensile G-550

Ringan
Bahan Baku

Zincalume

Steel

atau

Galvanized Steel

Taso TS C75 -65

Title:
Taso TS C75 - 65 - Kaso Metal Profil C

Gambar:
Harga:
Mulai dari Rp. 12 350 /m
Keterangan Singkat:
Taso TS C75 - 65 adalah taso baja ringan profil C untuk kuda-kuda baja ringan. Bila
menggunakan taso ini dianjurkan menggunakan genteng baja ringan. Sebagai pengganti kaso
berbahan kayu, taso bukan kaso biasa karena terbuat dari bahan metal zincalume sehingga lebih
kuat, ringan, anti rayap, dan awet.

Taso C75 - 80
Title:

Taso C75 - 80 - Kaso Metal Profil C


Taso
Harga:
Rp. 14 250 /m
Keterangan Singkat:
Taso C75 - 80 adalah Taso baja ringan profil C, cocok untuk atap kuda-kuda baja ringan.
Penggunaan baja ringan ini sebaiknya dikombinasikan dengan genteng baja ringan. Sebagai
pengganti kaso berbahan kayu, taso bukan kaso biasa karena terbuat dari bahan metal
zincalume sehingga lebih kuat, ringan, anti rayap, dan awet.

TABEL SPESIFIKASI BAJA PROFIL C

Komposisi Kimia Baja

A. UMUM
Baja pada dasarnya ialah besi (Fe) dengan tambahan unsur Karbon ( C ) sampai dengan 1.67%
(maksimal). Bila kadar unsur karbon ( C) lebih dari 1.67%, maka material tersebut biasanya
disebut sebagai besi cor (Cast Iron).
Makin tinggi kadar karbon dalam baja, maka akan mengakibatkan hal- hal sbb:
Kuat leleh dan kuat tarik baja kan naik,
Keliatan / elongasi baja berkurang,
Semakin sukar dilas.
Oleh karena itu adalah penting agar kita dapat menekan kandungan karbon pada kadar
serendah mungkin untuk dapat mengantisipasi berkurangnya keliatan dan sifat sulit dilas diatas,
tetapi sifat kuat leleh dan kuat tariknya tetap tinggi.
Penambahan unsur unsusr ini dikombinasikan dengan proses heat treatment akan menghasilkan
kuat tekan yang lebih tinggi, tetapi keuletan dan keliatan, dan kemampuan khusus lainnya tetap
baik. Unsur unsur tersebut antara lain: Mangaan (Mn), Chromium (Cr), Molybdenum (Mo),
Nikel (Ni) dan tembaga (Cu). Tetapi proporsional pertambahan kekuatannya tidak sebesar
karbon. Pertambahan kekuatannya semata mata karena unsur tersebut memperbaiki struktur
mikro baja.
Untuk memahami pengaruh komposisi kimia dan heat treat terhadap sifat akhir baja, maka kita
perlu menganal factor factor sbb:
Struktur mikro,
Ukuran butiran,
Kandungan nonlogam.
Endapan dipermukaan antar butiran.
Keberadaan gas gas yang terserap atau terlarut
B. STRUKTUR MIKRO
Unsur Fe dan C menyususn diri dalam suatu struktur berulang dalam pola tiga dimensi yang
dinamakan dengan kristal. Kristal kristal yang berorientasi (arah pengulangan / susunan )
sama disebut sebagai butir.Susunan kumpulan butir satu dengan yang lain pada suatu fasa
tertentu dinamakan struktur mikro, contoh struktur mikro antara lain: ferit, perlit dan
sementit.
C. UKURAN BUTIR
Penghalusan butir baja akan menghasilkan:
Peningkatan kuat leleh (yield strength),
Perbaikan sifat keuletan (toughness) dan keliatan (ductility),
Penghalusan butiran dapat dilakukan dengan penambahan unsur niobium, vanadium dan
aluminium dengan jumlah maksimal 0.05% atau dengan heat treatment.
D. KANDUNGAN UNSUR-UNSUR NON LOGAM
Unsur unsur non-logam yang umumnya dibatasi jumlahnya didalam produk baja adalah Sulfur
(S) dan Fosfor (P).
Tinggi kadar kedua unsur tersebut bisa menurunkan keliatan (ductility) baja dan meningkatkan
kemungkinan retak pada sambungan las. Pada baja khusus mampu las, kandungan kedua unsur

diatas dibatasi kurang dari 0.05%.


E. ENDAPAN DI PERMUKAAN ANTAR BUTIRAN
Unsur unsur lain yang juga dapat menurunkan keuletan baja baja anatar lain: timah (Sn),
antimon (Sb) dan arsen (As) hingga baja menjadi getas.
Sifat getas ini ditimbulkan oleh pengendapan atau berkumpulnya unsur unsur diatas dibidang
batas antar butir baja pada suhu 500 600o .
F. KANDUNGAN UNSUR-UNSUR NON LOGAM
Baja yang mengandung gas gas terlarut dalam kadar yang tinggi terutama: Oksigen (O) dan
Nitrogen (N) dapat menimbulkan sifat getas. Untuk mengurangi kadar gas tersebut biasa
digunakan unsur - unsur yang dapat mengikat kedua unsur gas diatas menjadi senyawa yang
cukup ringan sehinggan senyawa tersebut akan mengapung ke permukaan baja yang masih panas
dan cair.
Unsur - unsur pengikat gas N dan O biasanya digunakan unsur silicon (Si) dan atau aluminium
(Al) yang fungsinya disebut sebagai Deoxidant.
G. SIFAT TAHAN PANAS DAN TAHAN KOROSI
Sifat sifat khusus baja seperti yang dibahas pada bab 1 paragraf 4, dapat dicapai dengan
penambahan unsur unsur utama sebagai berikut: Chrom (Cr), Nikel (Ni) dan molybdenum
(Mo).
Baja tahan karat umumnya mengandung unsusr Chrom lebih dari 12%, dimana pada kondisi
seperti itu baja akan bersifat pasif terhadap proses oksidasi. Baja tahan karat dapat dibedakan
sesuai struktur mikronya yaitu: baja tahan panas martensit, baja tahan panas ferit dan baja
tahan panas austenit.
Baja tahan karat martensit mengandung chrom 13% kuat leleh dan tariknya diperoleh dari
proses pendinginan pada kondisi udara luar, sesuai untuk lingkungan korosif ringan, serta
biasanya digunakan untuk saluran dan rumah rumah turbin.
Baja tahan karat ferit mengandung chrom 16%, sesuai untuk lingkungan korosif terutama
terhadap bahan kimia asam nitrat, serta biasanya digunakan untuk komponen komponen
dalam industri kimia.
Baja karat austenit mengandung chrom-nikel 18%, dimana sifat tahan karatnya didapat melalui
pemanasan pada suhu 1000 - 11000 lalu didinginkan dengan direndam kedalam air, sesuai untuk
lingkungan yang mengandung garam, serta biasanya digunakan untuk baling baling kapal.
Baja tahan panas biasanya dinamakan untuk baja yang tahan pada suhu 6500, dimana sifat itu
didapat pada kodisi kadar chrom dan nikel yang cukup tinggi. Berbeda dengan baja tahan karat
adalah umunya kandungan karbonnya lebih tinggi. Umumnya digunakan pada ketel uap, boiler,
tungku dan lain lain.

Kegunaan Baja C Dalam Konstruksi

Baja C sering di gunakan untuk gording pada struktur rangka atap pada bangunan.

Baja C biasanya digunakan sebagai penopang suatu struktur, membentuk rangka atap. Kalau di
rumah, biasanya dipakai sebagai gording. jarang sekali digunakan dalam pembuatan rumah,
biasanya dipakai dalam membuat struktur rangka atap yang bentangannya besar sperti gereja
,ruko dll.

KONSTRUKSI BAJA RINGAN PROFIL C

Вам также может понравиться

  • Struktur Dan Kostruksi Bangunan III
    Struktur Dan Kostruksi Bangunan III
    Документ7 страниц
    Struktur Dan Kostruksi Bangunan III
    Boby Rofsoen
    Оценок пока нет
  • Tugas SKO III Kel.i
    Tugas SKO III Kel.i
    Документ7 страниц
    Tugas SKO III Kel.i
    Boby Rofsoen
    Оценок пока нет
  • Tugas Kelompok III
    Tugas Kelompok III
    Документ26 страниц
    Tugas Kelompok III
    Boby Rofsoen
    Оценок пока нет
  • Konsep Struktrur III
    Konsep Struktrur III
    Документ13 страниц
    Konsep Struktrur III
    Boby Rofsoen
    Оценок пока нет
  • Tugas Kelompok II
    Tugas Kelompok II
    Документ15 страниц
    Tugas Kelompok II
    Boby Rofsoen
    Оценок пока нет
  • Konsep Par 6
    Konsep Par 6
    Документ62 страницы
    Konsep Par 6
    Boby Rofsoen
    Оценок пока нет
  • Tugas Kelompok I
    Tugas Kelompok I
    Документ40 страниц
    Tugas Kelompok I
    Boby Rofsoen
    Оценок пока нет
  • Konsep Par Vi
    Konsep Par Vi
    Документ69 страниц
    Konsep Par Vi
    Boby Rofsoen
    Оценок пока нет
  • Sistem Struktur Bangunan Tinggi
    Sistem Struktur Bangunan Tinggi
    Документ9 страниц
    Sistem Struktur Bangunan Tinggi
    Wahyu Rianda
    Оценок пока нет
  • Metode Perancangan Arsitektur
    Metode Perancangan Arsitektur
    Документ8 страниц
    Metode Perancangan Arsitektur
    Boby Rofsoen
    Оценок пока нет
  • Konsep
    Konsep
    Документ69 страниц
    Konsep
    Boby Rofsoen
    Оценок пока нет
  • Sko 2 Tentang Cantilever Slab - Docp
    Sko 2 Tentang Cantilever Slab - Docp
    Документ41 страница
    Sko 2 Tentang Cantilever Slab - Docp
    Engkos Dzhano
    94% (18)
  • Interior Design
    Interior Design
    Документ14 страниц
    Interior Design
    Boby Rofsoen
    Оценок пока нет
  • Konsep Par 6
    Konsep Par 6
    Документ62 страницы
    Konsep Par 6
    Boby Rofsoen
    Оценок пока нет
  • Sko 3 Terbaru
    Sko 3 Terbaru
    Документ50 страниц
    Sko 3 Terbaru
    Boby Rofsoen
    Оценок пока нет
  • Konsep
    Konsep
    Документ69 страниц
    Konsep
    Boby Rofsoen
    Оценок пока нет
  • Par 6
    Par 6
    Документ19 страниц
    Par 6
    Boby Rofsoen
    Оценок пока нет
  • 1
    1
    Документ1 страница
    1
    Boby Rofsoen
    Оценок пока нет
  • Sko 3 Terbaru
    Sko 3 Terbaru
    Документ50 страниц
    Sko 3 Terbaru
    Boby Rofsoen
    Оценок пока нет
  • Metode Perancangan Arsitektur
    Metode Perancangan Arsitektur
    Документ8 страниц
    Metode Perancangan Arsitektur
    Boby Rofsoen
    Оценок пока нет
  • Fisika Bangunan
    Fisika Bangunan
    Документ12 страниц
    Fisika Bangunan
    Boby Rofsoen
    Оценок пока нет
  • Pengantar Ars
    Pengantar Ars
    Документ8 страниц
    Pengantar Ars
    Boby Rofsoen
    Оценок пока нет
  • Sko 3 Terbaru 2
    Sko 3 Terbaru 2
    Документ56 страниц
    Sko 3 Terbaru 2
    Boby Rofsoen
    Оценок пока нет
  • Sko 3 Terbaru 2
    Sko 3 Terbaru 2
    Документ56 страниц
    Sko 3 Terbaru 2
    Boby Rofsoen
    Оценок пока нет
  • Makalah Hotel Pelangi Kupang PDF
    Makalah Hotel Pelangi Kupang PDF
    Документ51 страница
    Makalah Hotel Pelangi Kupang PDF
    Boby Rofsoen
    Оценок пока нет
  • Struktur Dan Konstruksi 1
    Struktur Dan Konstruksi 1
    Документ25 страниц
    Struktur Dan Konstruksi 1
    Boby Rofsoen
    Оценок пока нет
  • Makalah Hotel Pelangi Kupang PDF
    Makalah Hotel Pelangi Kupang PDF
    Документ51 страница
    Makalah Hotel Pelangi Kupang PDF
    Boby Rofsoen
    Оценок пока нет
  • Artifisial Lighting
    Artifisial Lighting
    Документ51 страница
    Artifisial Lighting
    Boby Rofsoen
    Оценок пока нет