Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TEKNOLOGI BANGUNAN
BAJA PROFIL DAN BAJA
RINGAN
NAMA
NIM
JURUSAN
: WILSON Y. DJAMITUKA
: 1106092049
:TEKNIK ARSITEKTUR
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul BAJA PROFIL DAN BAJA RINGAN dengan baik dan
tepat pada waktunya.
Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan kritik dan masukan yang membangun
terhadap isi makalah ini. Penulis menyadari dengan adanya masukan
dari semua belah pihak, makalah ini bias menjadi lengkap dan baik.
Penulis menyadari pada makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan masukan dari
pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya, semoga makalah ini berguna bagi saya dan pembaacanya.
Penulis,
Pendahuluan
Baja adalah logam aloy yang komponen utamanya adalah besi, dengan karbon sebagai
material pengaloy utama. Karbon bekerja sebagai agen pengeras, mencegah atom besi, yang
secara alami teratu dalam lattice, begereser melalui satu sama lain. Memvariasikan jumlah
karbon dan penyebaran alloy dapat mengontrol kualitas baja. Baja dengan peningkatan jumlah
karbon dapat memperkeras dan memperkuat besi, tetapi juga lebih rapuh. Definisi klasik, baja
adalah besi-karbon aloy dengan kadar karbon sampai 5,1 persen; ironisnya, aloy dengan kadar
karbon lebih tinggi dari ini dikenal dengan besi
Sekarang ini ada beberapa kelas baja di mana karbon diganti dengan material aloy
lainnya, dan karbon, bila ada, tidak diinginkan. Definisi yang lebih baru, baja adalah aloy
berdasar-besi yang dapat dibentuk seccara plastik.
Dan umumnya baja juga menjadi bahan pelapis rompi anti peluru, yang dimana baja
menjadi bahan pelapis bahan inti rompi tersebut, yaitu bahan milik Kevlar.
Klasifikasi baja
Baja karbon rendah (low carbon steel) machine, machinery dan mild
steel - 0,05 % - 0,30% C. Sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin.
Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan
sebagainya)
Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)
Selain itu baja paduan dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus
(special alloy steel) dan high speed steel.
Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium, manganese,
molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam tersebut ke dalam baja
maka baja paduan tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi
lebih keras, kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap baja karbon (carbon steel).
Kandungan karbon : 0,70 % - 1,50 %. Penggunaan membuat alat-alat potong seperti drills,
reamers, countersinks, lathe tool bits dan milling cutters. Disebut High Speed Steel karena alat
potong yang dibuat dengan material tersebut dapat dioperasikan dua kali lebih cepat dibanding
dengan carbon steel. Sedangkan harga dari HSS besarnya dua sampai empat kali daripada
carbon steel
Baja Paduan dengan Sifat Khusus
Memiliki daya tahan yang baik terhadap panas, karat dan goresan/gesekan
Mudah dibersihkan
Sifat dari HSLA adalah memiliki tensile strength yang tinggi, anti bocor, tahan terhadap abrasi,
mudah dibentuk, tahan terhadap korosi, ulet, sifat mampu mesin yang baik dan sifat mampu las
yang tinggi (weldability). Untuk mendapatkan sifat-sifat di atas maka baja ini diproses secara
khusus dengan menambahkan unsur-unsur seperti: tembaga (Cu), nikel (Ni), Chromium (Cr),
Molybdenum (Mo), Vanadium (Va) dan Columbium.
Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh baja perkakas adalah tahan pakai, tajam atau mudah diasah,
tahan panas, kuat dan ulet.
Kelompok dari tool steel berdasarkan unsur paduan dan proses pengerjaan panas yang
diberikan antara lain:
Later hardening atau carbon tool steel (ditandai dengan tipe W oleh AISI), Shock
resisting (Tipe S), memiliki sifat kuat dan ulet dan tahan terhadap beban kejut dan
repeat loading. Banyak dipakai untuk pahat, palu dan pisau.
Cool work tool steel, diperoleh dengan proses hardening dengan pendinginan yang
berbeda-beda. Tipe O dijelaskan dengan mendinginkan pada minyak sedangkan tipe A
dan D didinginkan di udara.
Hot Work Steel (tipe H), mula-mula dipanaskan hingga (300 500) C dan didinginkan
perlahan-lahan, karena baja ini banyak mengandung tungsten dan molybdenum
sehingga sifatnya keras.
High speed steel (tipe T dan M), merupakan hasil paduan baja dengan tungsten dan
molybdenum tanpa dilunakkan. Dengan sifatnya yang tidak mudah tumpul dan tahan
panas tetapi tidak tahan kejut.
Campuran carbon-tungsten (tipe F), sifatnya adalah keras tapi tidak tahan aus dan tidak
cocok untuk beban dinamis serta untuk pemakaian pada temperatur tinggi.
Menurut penggunaannya:
Electric steel
Magnetic steel
Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan komposisi kimia maka
diperoleh lima kelompok baja yaitu:
baja profil siku sama kaki proses canai panas (Bj P Siku sama kaki)
profil berpenampang L yang dihasilkan dari proses canai panas (hot rolling mill)
Bj P siku sama kaki memiliki bentuk sebagai berikut:
Lebar kedua kakinya sama (A)
Tebal kedua kaki sama (t)
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Kelurusan
Penyimpangan kelurusan atau kelengkungan yang diizinkan pada Gambar 3 adalah q
dan besarnya maks 0,3% dari panjang nominal L.
Keterangan gambar:
A adalah lebar kaki;
q adalah penyimpangan kelurusan.
Gambar 3 Penyimpangan kelurusan
Sifat tampak
Permukaan Bj P siku sama kaki tidak boleh ada lipatan, gelombang, cerna yang dalam dan
hanya boleh berkarat ringan atau cacat lainnya yang tidak merugikan pada penggunaan
akhir.
Dimensi dan toleransi
Panjang
Ukuran panjang nominal adalah 6 m, 9 m dan 12 m adapun toleransinya seperti Tabel 2.
No.
1.
2.
Berat
Toleransi berat per kelompok Bj P siku sama kaki seperti Tabel 3.
No.
1.
2.
CATATAN
a. Kelompok harus terdiri dari ukuran yang sama.
b. Jumlah batang dalam tiap kelompok minimum 10.
Standar
ukuran
penampa
ng (mm)
AxA
Sebagai informasi
r1
r
2
Luas
penam
pang
(cm)
L 25
25*25 3
1,427
1,12
Cx =
Cy
IX
=
Iy
M
ak
s
IU
10
Mi
n
IV
IX
=
IY
Max
IU
Min
IV
Zv = Zy
11
12
13
14
15
L30
30*30 3
1,727
1,36
L40
40*40 3
4,5
2,336
1,82
L40
40*40 4
4,5
3,054
2,39
L40
40*40 5
4,5
3,755
2,95
L45
45*45 4
6,5
3,492
2,74
L45
45*45 5
6,5
4,302
L50
50*50 4
6,5
3,892
L50
50*50 5
6,5
4,802
L50
50*50 6
6,5
5,644
L60
60*60 5
6,5
5,802
L60
60*60 6
6,5
6,892
L65
65*65 6
8,5
7,527
L70
70*70 6
8,5
8,127
L70
70*70 7
8,5
9,397
Baja terbuat dari besi murni ( ferum = fe ) dicampur dengan zat mangan , fosfos dan belerang. Besi
murni bersifat tima warnanya putih agak kebiru- biruan.
Besi murni didapat dari bahan tambang yang berbentuk butir- butir besi/ biji biji besi yang baik
adalah yang beerkadar 60 %.
besi kasar didapat dari pengolahan dapur tinggi pabrik. Dari besi kasar diperlukan pemebersihan
selanjutnya sehingga menjadi baja konstruksi .
KEUNTUNGAN
KERUGIAN
Harganya mahal.
Susah di dapat.
PENGERTIAN
BAJA PROFIL C ADALAH SALAH SATU KOMPONEN RANGKA ATAP BAJA PADA BANGUNAN,
YANG DI GUNAKAN SEBAGAI PENGGANTI KAYU, KOKOH,DAN PENGGUNAANNYA SEBAGAI
ALTERNATIF KONSTRUKSI KAYU TELAH TERBUKTI DAN LEBIH PRESISI DAN TIDAK BERUBAH
BENTUK.SEHINGGA KONSTRUKSINYA LEBIH KUAT DAN TAHAN LAMA
KARAKTERISTIK BAJA PROFIL C
ANTI KARAT
BENTUK FISIK DARI BAJA INI MENYERUPAI ABJAD C. SEHINGGA DI SEBUT BAJA PROFIL
C
. Merek
Sakura Truss
Keterangan Singkat:
Sakura Truss Kanal C berfungsi sebagai salah satu komponen rangka atap rumah baja ringan.
Dengan lapisan zincalume tinted blue, profil baja ringan ini terlihat lebih menarik. SakuraTruss Kanal C
tersedia dengan 2 pilihan ketebalan profil baja: 1 mm dan 0,75 mm
Tegangan Tarik Baja Ringan
Hi-ten G-550
Bahan Baku
Aluminium AZ 100
1 mm
Merek:
Karang Pilang Truss
Keterangan Singkat:
Karang Pilang Truss Profil C - 65 mm ringan dan sangat kokoh, penggunaan baja ringan
sebagai alternatif konstruksi kayu telah terbukti lebih presisi dan tidak berubah bentuk.
Sehingga biaya konstruksi lebih hemat dan bebas biaya pemeliharaan.
Tegangan Tarik Baja Ringan
Bahan Baku
Pelapis Anti Karat
Elongation/Kelenturan
Merek:
Karang Pilang Truss
Keterangan Singkat:
Karang Pilang Truss Profil C - 75 mm memiliki kekuatan tensile yang lebih kuat
dibandingkan dengan baja ringan lainn sehingga lebih kuat. Pemasangan rangka atap
baja ringan karang pilang truss dapat digunakan untuk full truss maupun dengan
kombinasi kuda-kuda dan gording dari bahan lain, misalnya baja, beton cor, kayu, dll.
650 - 782
MPa
(Normal
550 MPa)
Bahan Baku
Baja
khusus
Krakatau
Steel
Galvaniz
ed
Merek:
SteelTruss
Keterangan Singkat:
SteelTruss Profil C-71 adalah sistem rangka atap kuda-kuda baja ringan produksi Alsun
Indonesia yang terbukti kuat dan tahan lama. perancangan dan analisis beban struktur lebih
Tarik
Ringan
Bahan Baku
Zincalume
Steel
atau
Galvanized Steel
Title:
Taso TS C75 - 65 - Kaso Metal Profil C
Gambar:
Harga:
Mulai dari Rp. 12 350 /m
Keterangan Singkat:
Taso TS C75 - 65 adalah taso baja ringan profil C untuk kuda-kuda baja ringan. Bila
menggunakan taso ini dianjurkan menggunakan genteng baja ringan. Sebagai pengganti kaso
berbahan kayu, taso bukan kaso biasa karena terbuat dari bahan metal zincalume sehingga lebih
kuat, ringan, anti rayap, dan awet.
Taso C75 - 80
Title:
A. UMUM
Baja pada dasarnya ialah besi (Fe) dengan tambahan unsur Karbon ( C ) sampai dengan 1.67%
(maksimal). Bila kadar unsur karbon ( C) lebih dari 1.67%, maka material tersebut biasanya
disebut sebagai besi cor (Cast Iron).
Makin tinggi kadar karbon dalam baja, maka akan mengakibatkan hal- hal sbb:
Kuat leleh dan kuat tarik baja kan naik,
Keliatan / elongasi baja berkurang,
Semakin sukar dilas.
Oleh karena itu adalah penting agar kita dapat menekan kandungan karbon pada kadar
serendah mungkin untuk dapat mengantisipasi berkurangnya keliatan dan sifat sulit dilas diatas,
tetapi sifat kuat leleh dan kuat tariknya tetap tinggi.
Penambahan unsur unsusr ini dikombinasikan dengan proses heat treatment akan menghasilkan
kuat tekan yang lebih tinggi, tetapi keuletan dan keliatan, dan kemampuan khusus lainnya tetap
baik. Unsur unsur tersebut antara lain: Mangaan (Mn), Chromium (Cr), Molybdenum (Mo),
Nikel (Ni) dan tembaga (Cu). Tetapi proporsional pertambahan kekuatannya tidak sebesar
karbon. Pertambahan kekuatannya semata mata karena unsur tersebut memperbaiki struktur
mikro baja.
Untuk memahami pengaruh komposisi kimia dan heat treat terhadap sifat akhir baja, maka kita
perlu menganal factor factor sbb:
Struktur mikro,
Ukuran butiran,
Kandungan nonlogam.
Endapan dipermukaan antar butiran.
Keberadaan gas gas yang terserap atau terlarut
B. STRUKTUR MIKRO
Unsur Fe dan C menyususn diri dalam suatu struktur berulang dalam pola tiga dimensi yang
dinamakan dengan kristal. Kristal kristal yang berorientasi (arah pengulangan / susunan )
sama disebut sebagai butir.Susunan kumpulan butir satu dengan yang lain pada suatu fasa
tertentu dinamakan struktur mikro, contoh struktur mikro antara lain: ferit, perlit dan
sementit.
C. UKURAN BUTIR
Penghalusan butir baja akan menghasilkan:
Peningkatan kuat leleh (yield strength),
Perbaikan sifat keuletan (toughness) dan keliatan (ductility),
Penghalusan butiran dapat dilakukan dengan penambahan unsur niobium, vanadium dan
aluminium dengan jumlah maksimal 0.05% atau dengan heat treatment.
D. KANDUNGAN UNSUR-UNSUR NON LOGAM
Unsur unsur non-logam yang umumnya dibatasi jumlahnya didalam produk baja adalah Sulfur
(S) dan Fosfor (P).
Tinggi kadar kedua unsur tersebut bisa menurunkan keliatan (ductility) baja dan meningkatkan
kemungkinan retak pada sambungan las. Pada baja khusus mampu las, kandungan kedua unsur
Baja C sering di gunakan untuk gording pada struktur rangka atap pada bangunan.
Baja C biasanya digunakan sebagai penopang suatu struktur, membentuk rangka atap. Kalau di
rumah, biasanya dipakai sebagai gording. jarang sekali digunakan dalam pembuatan rumah,
biasanya dipakai dalam membuat struktur rangka atap yang bentangannya besar sperti gereja
,ruko dll.