Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ROTASI KLINIK
Yang dilaksanakan di
Oleh :
PUTRI AKTE SUSANTI, S.KH
140130100111008
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN PPDH
ROTASI KLINIK
di RUMAH SAKIT HEWAN JAKARTA (RSHJ)
(27 Juli 2015 - 18 September 2015)
Oleh :
PUTRI AKTE SUSANTI, S.KH
NIM. 140130100111008
Menyetujui,
Koordinator PPDH Rotasi Klinik
Pembimbing Lapang
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya
A.
LATAR BELAKANG
Salah satu kasus gangguan saluran pencernaan yang sering terjadi adalah
prolapsus rektal. Prolapsus rektal adalah keluarnya satu atau lebih lapisan rektum
melalui anal orifisium yang sering terjadi pada hewan muda. Prolapsus rektal
menyebabkan terganggunya fungsi usus mengingat peranan penting usus dalam
sistem pencernaan dalam absorbsi air dan elektrolit serta sebagai saluran
pembentuk feses Prolapsus rektal berulang dapat diatasi dan dicegah dengan
operasi colopexy. Colopexy adalah operasi yang dilaksanakan untuk melekatkan
secara tetap permukaan serosa kolon dan dinding abdomen sehingga mencegah
pergerakan kolon dan rectum (Fossum, 2002; Slatter, 2003).
Pada kasus ini dibahas mengenai operasi colopexy yang terjadi pada kucing
mulai dari tindakan preoperasi, operasi dan treatmen pascaoperasi.
B.
TUJUAN
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk media pembelajaran kasus
bedah kususnya mengenai kolopexy serta diharapkan dapat melatih calon dokter
hewan dalam melaksanakan prosedur operasi yang benar sehingga bermanfaat
bagi pasien.
C.
TINJAUAN KASUS
Anamnesa
Pada tanggal 20 Agustus 2015 klien datang ke Rumah Sakit Hewan
Jakarta membawa seekor kucing mix berjenis kelamin betina berumur 3 bulan
bernama Delta dengan keluhan rektum menjuntai keluar. Rektum yang keluar
tersebut dua kali direposisi namun masih kembali terjadi.
Signalment
Nama hewan
Jenis hewan
Ras/Breed
Warna bulu
Jenis kelamin
Umur
Berat badan
: Delta
: Kucing
: Mix
: Abu, Putih, Cokelat
: Jantan
: 3 bulan
: 0,7 kg
Diagnosa
Berdasarkan hasil pemeriksaan maupun temuan klinis terdapat saluran
berwarna kemerahan yang menjuntai keluar melali anus sehingga kucing Delta
didiagnosa mengalami prolapses rektal
Prognosa
Berdasarkan pemeriksaan klinis kucing delta tidak menunjukkan kelainan
defekasi maupun urinasi, tidak ada muntah batuk maupun bersin, nafsu makan
dan minum baik, auskultasi paru-paru maupun jantung normal serta tidak ada
leleran pada rongga mulut hidung dan telinga. Sehingga dapat disimpulkan
prognosa dari kasus ini adalah infausta
METODOLOGI OPERASI
Gambar 2. vaporizer
Bahan-bahan yang digunakan adalah alkohol 70%, Povidon iodine, Zoletyl (5-7,5
mg/kg) IV, isofluran, kanamycin, ceftriaxone, alkohol 70% dan asering
Metode kerja
1.
Tim bedah
Tim bedah terdiri dari operator sebagai pelaksana operasi, asisten 2 yang
Persiapan hewan
Fossum et al. (2002) menyatakan bahwa hewan yang akan dioperasi harus
dipuasakan terlebih dahulu 10-12 jam sebelum operasi agar efek samping akibat
obat bius dapat diminimalisir.
Operasi
E. Incisi peritonium
subkutan
Operasi dimulai pada pukul 13.00 WIB sampai dengan 14.30 WIB
berlangsung selama 90 menit. Bagian tubuh hewan ditutup kain duk yang
difiksasi dengan towel clamp kecuali pada bagian yang akan dioperasi hal ini
dimaksudkan untuk meminimalisir kontaminasi selama operasi berlangsung dan
memfokuskan operator pada bagian yang akan dioperasi. Selanjutnya penyayatan
pada linea alba menggunakan scalpel. Penyayatan dimulai dari kulit dan lemak
subkutis, bagian linea alba dijepit dan ditarik dengan allis intestinal tissue forceps
kemudian dilakukan penyayatan hingga bagian peritoneum. Eksplorasi rongga
abdomen dilakukan untuk menemukan letak kolon. Kemudian secara hati hati
dilakukan penarikan pada kolon descendens sehingga bagian prolapse yang
PEMBAHASAN
Kucing Delta merupakan kucing mix yang dibawa klien ke rumah sakit
hewan Jakarta pada tanggal 20 Agustus 2015 dengan keluhan prolapse rektal.
Prolaps rektal adalah keluarnya lapisan rectum melalui anal orifisium. Sehingga
perlu dilakukan tindakan colopexy. Menurut Kumar (2012) colopexy merupakan
tindakan untuk mencegah pergerakan bagian kaudal dari kolon dan rektum.
Prosedur colopexy adalah membuat perlekatan antara lapisan serosa dari kolon
dengan dinding abdomen (Jena, 2003). Prolaps rektal umumnya disebabkan
mengatur oksidasi sel dalam tubuh dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Berdasarkan kondisi post operasi kucing Delta menunjukkan nafsu makan dan
minum yang baik serta tidak menunjukkan adanya kelainan
F.
KESIMPULAN
Colopexy merupakan tindakan untuk penanganan prolapses rektal yang
berulang. Prosedur colopexy adalah membuat perlekatan antara lapisan serosa dari
kolon dengan dinding abdomen. Pengobatan pasca operasi colopexy adalah
dengan pemberian terapi cairan asering, antibiotic dan diet pakan lunak kusus
gastrointestinal.
DAFTAR PUSTAKA
Fossum, T. W. 2002. Small Animal Surgey 2nd Edition. Mosby. Texas.
Jena, B., N. Pagrut and A. Painuli 2003. Surgical recection of type II rectal
prolapse. Vet Clin Sci. Ed October-December. 1 (1):19-23
Kumar, V., R. A. Ahmad and Amarpal. 2012. Colopexy as a treatment for
recurrent rectal prolapse in a dog. Indian Journal of Canine Practice. 4 (2) :
138-140
Plumb, D. C. 2005. Veterinary Drugs Handbooks. Ed ke 5. USA. Blackwell
Publishing
Sang-Rae L., H. L. Yoon and M. Kyung. 2010. Rectal Prolaps Associated with
Recurrent Diarrhea in a Laboratory Cynomolgus Monkey. Lab Anim
Research. 26(4) : 429-432
Sardjana, I. K.W. 2003. Penggunaan zoletyl dan ketamine untuk anesthesia pada
feline. Berk Panel Hayati. 9:37-40
Slatter, D. 2003. Textbook of Small Animal Surgery 3rd Edition. Saunders Elseiver
Science. Philadelphia.
Wientarsih, I., L. Noviyanti dan B. F. Prasetyo. 2012. Penggunaan obat untuk
hewan kecil. Bogor. IPB Press.