Вы находитесь на странице: 1из 8

31

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian


Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian analitik dengan
metode cross sectional dimana observasi dan pengumpulan data dilakukan
secara bersamaan dengan menggunakan koesioner untuk mendapatkan
hubungan kecemasan dengan gangguan tidur pada wanita menopause.13
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi penelitian
Penelitian dilakukan di Desa Mulya Asri Kecamatan Tulang
Bawang Tengah Provinsi Lampung.
3.2.2 Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2014 sampai dengan
selesai.

32

3.3 Populasi dan Sample


Populasi pada penelitian ini adalah semua wanita berumur 45-65 tahun
yang ada di Desa Mulya Asri.
Yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah wanita yang berumur
45-65 tahun dan telah memasuki masa menopause di Desa Mulya Asri.
3.3.1 Kriteria inklusi
1. Wanita menopause berusia 45-65 tahun
2. Sukarela mengikuti penelitian ini
3. Tinggal di Desa Mulya Asri Kecamatan Tulang Bawang Tengah
Provinsi Lampung
3.3.2 Kriteria eksklusif
1. Wanita menopause yang tidak setuju dilakukan pengambilan data
2. Wanita yang bukan berusia 45-65 tahun

3.4 Teknik Sampling

33

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang akan


digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang
digunakan sebagai penelitian.
Accidental sampling yaitu pengambilan sampel secara aksidental
(accidental) ini dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang
kebetulan ada atau tersedia disuatu tempat dan sesuai dengan konteks
penelitian.13
Pada penelitian ini, sampel dari teknik accidental sampling ini adalah
wanita menopause berumur 45-65 tahun di Desa Mulya Asri.
3.5 Variabel
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
indipenden. Dan pada penelitian ini yang menjadi variabel dependennya
adalah gangguan tidur pada wanita menopause.13
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel
dependen. Dan pada penelitian ini yang menjadi variabel independennya
adalah tingkat kecemasan.13

3.6 Definisi Operasional

34

Untuk lebih memahami dan menyamakan pengertian maka pada


penelitian ini perlu disusun beberapa definisi operasional sebagai berikut :
Tabel 3.1 Definisi Operasional6,8,9
Variabel
Kecemasan

Gangguan
tidur

Definisi
perasaan
yang
tidak
menyenangkan
atau ketakutan
yang tidak jelas
dan
hal
ini
terjadi sebagai
reaksi terhadap
sesuatu
yang
dialami
oleh
seseorang.

gangguan yang
berhubungan
dengan
tidur
dikarenakan
masalah medis,
gaya hidup dan
faktor
lingkungan yang
biasanya
menyebabkan
tidur terganggu,
mengakibatkan
kurang
atau
kualitas
tidur
yang buruk.

Alat ukur
Kuesioner

Kuesioner

Cara ukur
Wawancara

Wawancara

Hasil ukur
Skala HARS
0-14 : normal
14-20
kecemasan
ringan
21-27
kecemasan
sedang
28-41
kecemasan
berat
42-56
kecemasan
berat sekali

Skala
Ordinal
:

Instrumen
Pittburgh
Sleep Quality
(PSQI). Hasil
ukur
dinyatakan
dengan skor 021.
5 : kualitas
tidur baik
>5 : kualitas
tidur buruk

Ordinal

35

3.7 Alat Ukur


Pada penelitian analitik ini menggunakan kuesioner sebagai alat
ukurnya. Kecemasan diukur menggunakan skala HARS (Hamilton Anxiety
Rating Scale) dan kualitas tidur menggunakan Instrumen Pittburgh Sleep
Quality (PSQI).
3.8 Validitas dan Reliabilitas
Skala HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) merupakan pengukuran
kecemasan yang didasarkan pada munculnya simtom pada individu yang
mengalami kecemasan. Menurut skala HARS terdapat 14 simtom yang
nampak pada individu yang mengalami kecemasan. Setiap item yang
diobservasi diberi tingkatan skor (skala alert) antara 0 (nol persen) sampai 4
(severe).18
Skala HARS pertama kali digunakan pada tahun 1959, yang
diperkenalkan oleh Max Hamilton dan sekarang telah menjadi standar dalam
pengukuran kecemasan terutama pada penelitian trial clinic. Skala HARS
telah dibuktikan memiliki validitas dan reliabilitas cukup tinggi untuk
melakukan pengukuran kecemasan pada penelitian trial clinic yaitu 0,93 dan
0,97. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengukuran kecemasan dengan
menggunakan skala HARS akan diperoleh hasil yang valid dan riliable.18

36

Adapun cara penilaian tingkat kecemasan menggunakan skala HARS


yang terdiri dari 14 kelompok gejala, masing-masing kelompok diberi bobot
skor 0-4, yaitu dengan rumus:
Tabel 3.8 Penilaian skala HARS18
Skor
0
1
2
3
4

Gejala
Tidak ada gejala yang timbul pada tiap kelompok gejala
1% - 25% gejala yang timbul pada tiap kelompok gejala
26% - 50% gejala yang timbul pada tiap kelompok gejala
51 75% gejala yang timbul pada tiap kelompok gejala
76% - 100% gejala yang timbul pada tiap kelompok gejala

Masing-masing nilai angka dari ke 14 kelompok tersebut dijumlahkan dan


dapat diketahui derajat kecemasan seseorang sebagai berikut :
Gejala yang dirasakan
------------------------------------= 100%
Jumlah gejala tiap kelompok gejala
Total nilai

> 14 = tidak ada kecemasan


14-20 = Kecemasan ringan
21-27 = Kecemasan sedang
28-41 = Kecemasan berat
42.56 Kecemasan berat sekali

Kuesioner tentang kualitas tidur yaitu PSQI (Pittsburgh Sleep Quality


Index). Kuesioner ini terdiri dari 16 pertanyaan yang terdiri dari kualitas tidur
secara subyektif, terlambat dalam memulai tidur, durasi tidur, kebiasaan
sebelum tidur, adanya gangguan tidur, penggunaan obat tidur, kebiasaan tidur
sehari-hari dari bulan lalu dengan validitas 0,840 dari 4 pilihan jawaban yang
bernilai 0 (untuk yang mudah) sampai 3 (untuk yang sulit).19
3.9 Cara Pengambilan Data

37

Data pada penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik


kuesioner, pengambilan data dilakukan dengan datang langsung ke lapangan.
3.10 Pengolahan Data
Semua data yang diperoleh dari hasil penelitian di analisa dengan uji
korelasi menggunakan program SPSS. Hasilnya diuraikan dengan
penjelasan-penjelasan yang selanjutnya dibandingkan dengan teori-teori
1

atau tinjauan pustaka. Dalam pengolahan data terdapat 3 tahapan, yaitu:


Editing
Saat editing dilakukan pemeriksaan data yang telah dikumpulkan apakah
dapat dibaca, telah terisi lengkap, terdapat ketidakserasian antara jawaban
satu dengan yang lainnya.

Coding
Pada coding dilakukan perubahan bentuk data dari berbentuk huruf menjadi
angka untuk memudahkan dalam proses pengolahan data.

Tabulating
Dilakukan penyusunan data yang merupakan pengorganisasian data
sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun, dan didata
untuk disajikan dan dianalisis.

3.11 Analisa Data


Pada penelitian ini akan dilakukan analisa secara:
a. Analisa univariat
Analisis ini untuk mengetahui distribusi wanita yang mengalami
menopause.

38

b. Analisa bivariat
Analisis ini dilakukan guna mengetahui hubungan tingkat kecemasan
terhadap gangguan tidur, dan hubungan gangguan tidur pada wanita
menopause. Untuk mencari korelasi tersebut dapat menggunakan bantuan
uji korelasi (z) pada program SPSS atau menghitung secara manual
dengan rumus:
z = rs n1
Di mana:
z = nilai z hitung
rs = koefisien korelasi spearman
n = jumlah sapel penelitian
Kriteria pengujian dapat ditentukan taraf keyakinan penelitian
(95%). Taraf keyakinan 95% berarti Interval keyakinannya 0,05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan yang bermakna dan
sebaliknya.13
Tabel 3.11 Kekuatan koefisiensi korelasi13
Interval Koefisien
0,00 0,199
0,20 0,399
0,40 0,599
0,60 0,799
0,80 1,000

Kekuatan Hubungan
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat

Вам также может понравиться

  • Gangguan Elektrolit
    Gangguan Elektrolit
    Документ35 страниц
    Gangguan Elektrolit
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Оценок пока нет
  • Ulkus Kornea
    Ulkus Kornea
    Документ20 страниц
    Ulkus Kornea
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Оценок пока нет
  • Kolposkopi
    Kolposkopi
    Документ11 страниц
    Kolposkopi
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Оценок пока нет
  • Tonsilitis
    Tonsilitis
    Документ32 страницы
    Tonsilitis
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Оценок пока нет
  • Tonsilitis
    Tonsilitis
    Документ32 страницы
    Tonsilitis
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Оценок пока нет
  • Leaflet Puskesmas Sukarame
    Leaflet Puskesmas Sukarame
    Документ2 страницы
    Leaflet Puskesmas Sukarame
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Оценок пока нет