Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Membangun
Sendiri
Kelompok 5:
Mutia Ulfiani
(1406637832)
Regi Ragusti (1406637725)
Zaenal Muttaqin
(1406637555)
Febri Achmad Syauqie
(1406637561)
Bertha Christina A (1406637630)
DASAR HUKUM
Orang pribadi atau badan yang melakukan kegiatan membangun sendiri wajib
melaporkan penyetoran Pajak Pertambahan Nilai terutang tersebut ke Kantor
Pelayanan Pajak Pratama yang wilayah kerjanya meliputi tempat bangunan
didirikan dengan mempergunakan lembar ketiga Surat Setoran Pajak paling lama
akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya masa pajak.
CONTOH SOAL
Pada Bulan Desember 2012 Bapak Andi memulai
membangun sebuah rumah untuk tempat tinggal
pribadinya. Luas keseluruhan dari rumah tersebut
adalah sebesar 200 m, biaya-biaya yang dikeluarkan
oleh Bapak Andi dalam upaya membangun rumah
tersebut sampai dengan selesainya bangunan tersebut
adalah sebagai berikut: pembelian tanah sebesar Rp
200.000.000, pembelian bahan baku bangunan
keseluruhan Rp 180.000.000, biaya upah mandor dan
pekerja bangunan Rp. 70.000.000. Maka berapakah
Pajak
Pertambahan
Nilai
yang
terutang
atas
pembangunan rumah tersebut?
CONTOH SOAL
Jawaban :
Sesuai dengan PMK No. 163/PMK.03/2012 tarif PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri yang terhutang
adalah:
= 10% X DPP
= 10% X (20% X Total biaya Pembangunan)
= 10% X (20% X (Rp 180.000.000 + Rp 70.000.000)
Sehingga PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri yang terhutang adalah
= 10% X 20% X Rp 250.000.000
= Rp 5.000.000
Yang menjadi Dasar Pengenaan Pajak atas perhitungan PPN Kegiatan Membangun Sendiri diatas
hanyalah pembelian bahan baku material bangunan dan biaya upah pekerja dalam rangka
pembangunan rumah tersebut, hal ini sesuai dengan Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
163/PMK.03/2012 Pasal 3 ayat 2 yang menyebutkan bahwa Dasar Pengenaan Pajak atas kegiatan
membangun sendiri adalah 20% (dua puluh persen) dari jumlah biaya yang dikeluarkan dan/atau yang
dibayarkan untuk membangun bangunan, tidak termasuk harga perolehan tanah.