Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRACT
Retno Ismiyati. GROUP GUIDANCE SIMULATION TECHNIQUES TO
IMPROVE SOCIAL INTERACTION WITH THE ENVIRONMENT SCHOOL
STUDENTS CLASS IV ELEMENTARY SCHOOL STATE 1 JENDI SELOGIRI
WONOGIRI SCHOOL YEAR 2011/2012. Undergraduate Thesis, Faculty of
Teacher Training and Education Sebelas Maret University of Surakarta. October
2012
This study aims to determine the effectiveness of the implementation of
the tutoring services with a simulation technique in improving the social
interaction with the fourth grade elementary school students of Jendi Selogiri
Wonogiri SD Negeri 1. This research is a classroom action research with research
subjects were fourth grade of SD Negeri 1 Jendi Selogiri Wonogiri school year
2011/2012 consists of 5 students who have difficulty in social interacting with the
school environment. Preliminary studies conducted using interviews and
observation instruments.
The research was conducted in three cycles of action. The data were
obtained from observations during the game activitiy takes place using
observation sheets interviews, and documentation. Researchers gave pre-test and
post-test using the observation sheet and students are provided counseling services
group with a game simulation techniques. The validity of the instrument through
expert judgment to test the theoretical concept of social interaction with the school
environment, as for the analysis of the data using percentage analysis of Godwin
and Coates further clinical analysis.
The results showed that the group guidance through effective simulation
techniques to improve the social interaction with the school in the fourth grade
students' school 1 Jendi Selogiri. This is indicated by an increase in the average
yield percentage of social interaction of students for each cycle, ie the cycle of
16.96% for the second cycle of 31.64% and 58.21% for the third cycle.
Keywords: group guidance, engineering simulation, social interaction with the
school environment
258
meningkatkan
ketrampilan
sosial.
Mereka berkenalan dengan orang lain
dari berbagai ragam latar belakang dan
belajar untuk menjalankan peranannya
dalam struktur sosial yang dihadapi di
sekolah. Pada usia 6-13 tahun adalah
saat siswa belajar bagaimana bergaul
dengan orang lain, berinteraksi dalam
lingkungan bermain, baru kemudian
dalam dunia sesungguhnya.
Di sekolah dasar siswa-siswa
harus diberikan pengetahuan yang lebih,
khususnya
dalam
pembelajaran
berinteraksi sosial, sehingga nantinya
bisa
diaplikasikan
ke
jenjang
selanjutnya. Pada sekolah dasar siswa
mulai berinteraksi lebih banyak dengan
orang lain dibandingkan ketika berada di
lingkungan keluarga. Dari bermain
individual berubah menjadi bermain
secara kelompok, siswa mulai memasuki
masa kelompok sebaya, yaitu masa
dimana kesadaran sosial berkembang
secara cepat. Hubungan dengan
kelompok sebaya yang buruk dapat
membuat
anak
tidak
dapat
menyesuaikan diri dimasa sekolah dan
kehidupan selanjutnya, akibatnya di
masa remaja anak tersebut menjadi
bermasalah (Stommer, 1983 dalam
Hera Lestari Mikarsa dkk, 2009: 4.20).
Akibat keterlibatan siswa dalam
kelompok sebaya, dapat membuat
mereka belajar bersosialisasi dan
berinteraksi mengembangkan konsep
diri yang positif. Berinteraksi sosial
membuat siswa lebih bertanggung jawab
dan bekerjasama dengan teman dan
anggota kelompoknya. Siswa belajar
bergaul dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan merupakan suatu usaha
mereka
untuk
membangkitkan
pemahaman tentang lingkungannya.
Kemampuan anak untuk menyesuaikan
259
260
261
262
Dalam penggunaan
metode
penelitian harus disesuaikan dengan
keadaan obyek dan kemampuan peneliti
agar tepat sasaran.Penelitian ini
menggunakan
metode
penelitian
tindakan Dede Rahmat Hidayat dan Aip
Badrujaman (2012 : 12) menyatakan
bahwa penelitian tindakan merupakan
salah satu strategi yang memanfaatkan
tindakan
nyata
dan
proses
pengembangan
kemampuan
dalam
mendeteksi dan memecahkan masalah.
Pendapat tersebut menegaskan
bahwa di dalam penelitian tindakan
dilakukan dengan tindakan nyata yang
efektif untuk pemfokusan dalam
pemecahkan suatu masalah secara
tepat.Tindakan yang dilaksanakan pada
penelitian ini adalah pemberian layanan
bimbingan kelompok menggunakan
teknik simulasi untuk meningkatkan
interaksi sosial dengan lingkungan
sekolah pada siswa kelas IV SD Negeri
1 Jendi Selogiri Kabupaten Wonogiri.
2. Rencana Tindakan
Penelitian ini direncanakan dalam
tiga siklus, yaitu siklus I, siklus II, dan
siklus III. Setiap satu siklus terdiri dari
empat tahap yaitu tahap perencanaan,
pelaksanaan, observasi, serta analisis
dan refleksi. Keempat tahap tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan
merupakan
serangkaian tindakan terencana untuk
mencapai tujuan tindakan yang
diharapkan. Pada penelitian ini
perencanaan
tindakan
meliputi
kegiatan
persiapan
sebelum
pelaksanaan sosiodrama. Adapun
kegiatan persiapan tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut :
263
1) Membuat
satuan
layanan
bimbingan dan konseling tentang
layanan bimbingan kelompok
melalui teknik permainan simulasi
2) Untuk Siklus I di pertemuan
pertama pemberian appersepsi
mengenai interaksi sosial dengan
lingkungan sekolah
3) Menetapkan tema permainan yang
akan dilakukan untuk masingmasing pertemuan.
4) Peneliti
membagi
kelompok
menjadi 2 kelompok dan masingmasing kelompok terdiri dari 5
orang anggota kelompok. Untuk
setiap
permainan,
anggota
kelompokberbeda
dengan
permainan sebelumnya.
5) Menentukan guru dan karyawan
sekolah untuk ikut berpartisipasi
dalam permainan
6) Peneliti menentukan waktu dan
tempat
untuk
dilakukannya
permainan.
b. Tindakan
Tindakan pada penelitian
tindakan merupakan kegiatan praktis
yang terencana. Tindakan yang
diterapkan pada penelitian ini adalah
melaksanakan
pementasan
sosiodrama untuk meningkatkan
interaksi sosial dengan teman sebaya.
Uraian kegiatan dalam pelaksanaan
tindakan dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1) Peneliti dibantu guru menyiapkan
tempat dan media yang akan
digunakan dalam permainan.
2) Pemberian salam pembuka dan
doa terlebih dahulu
3) Menginstruksikan supaya siswa
untuk berkelompok menurut
kelompok masing-masing sesuai
264
d. Refleksi
Analisis
dan
Refleksi
merupakan sarana untuk melakukan
pengkajian kembali tindakan yang
telah dilakukan kepada subjek
penelitian. Pada penelitian tindakan
Permasalahan
Refleksi
II
Observasi
Pelaksanaan
Tindakan I
Observasi
Rencana
Tindakan II
Refleksi
I
Belum
Terselesaikan
265
Pelaksanaan
Tindakan II
Belum
Terselesaikan
Rencana
Tindakan III
F. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang telah
dilaksanakan
selama
dua
bulan
diperoleh perubahan positif
yang
signifikan yaitu perkembangan interaksi
sosial dengan lingkungan sekolah
mencapai prosentase sebesar 58,21%
untuk 5 subjek penelitian. Secara rinci
perkembangan sebagai hasil perubahan
interaksi teman sebaya dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Pelaksanaan bimbingan kelompok
teknik simulasi dilakukan dalam tiga
siklus yaitu siklus I, siklus II, dan
siklus III. Pada siklus I terdapat
hambatan dalam permainan yaitu
ditemukan beberapa siswa pilih-pilih
teman dalam berkelompok dan tidak
mau mendengar masukan dari teman
lain. Pada siklus I kurangnya
komunikasi
dalam
anggota
kelompok. Pada siklus II pelaksanaan
permainan dapat berjalan lumayan
baik karena masing-masing siswa
mulai merubah perilaku saat ada
pada siklus I yaitu sudah bisa
menerima saran atau masukan teman
dan bisa bergaul dengan semua
Pelaksanaan
Tindakan III
Belum
Terselesaikan
Observasi
Refleksi
III
266
kelompok teknik
simulasi dinyatakan efektif untuk
meningkatkan interaksi sosial
dengan lingkungan sekolah. Hal
tersebut dapat dibuktikan dengan
adanya peningkatan kemampuan
siswa dalam melakukan interaksi
sosial dengan lingkungan sekolah.
Pada siklus I rata-rata perubahan
yang dicapai oleh masing-masing
siswa adalah sebesar 16,96%,
pada siklus II rata-rata perubahan
yang dicapai oleh siswa adalah
sebesar 31,64% dan pada siklus
III rata-rata perubahan yang
dicapai oleh siswa adalah sebesar
58,21%. Perubahan tersebut sudah
mencapai indikator keberhasilan
layanan, sehingga teknik simulasi
dapat meningkatkan interaksi
sosial dengan lingkungan sekolah.
G. SIMPULAN
267
268
4. Peneliti Lain
Bagi peneliti lain yang hendak
mengkaji dengan teknik yang sama,
sebaiknya lebih cermat dan teliti
untuk mengkaji serta menggunakan
teori-teori yang relevan yang
269
DAFTAR PUSTAKA
Restyowati
dan Najlatun
Naqiyah. 2010. Penerapan Teknik
Permainan Kerjasama Dalam
Bimbingan Kelompok Untuk
Meningkatkan Interaksi Sosial
Pada Siswa. Jurnal. Volume 11.
UNESA.
http://ppb.jurnal.unesa.ac.id/74/vo
lume-11-no-2-desember-2010.
Diakses pada tanggal 24 April
2012
Erman Amti dan Marjohan. 1991.
Bimbingan
dan
Konseling.
Jakarta:Rineka Cipta
Godwin, Dwight L dan Coates, Thomas
J. 1976. Helping Student Help
Themselves.
New
Jersey:
Prentice-hall,inc
Gerungan W.A. 1981. Psychologi-Sosial
Suatu Ringkasan. Jakarta : PT.
Eresco
Gerungan. 2004. Sosiologi Pendidikan.
Surakarta: UNS
Hera Lestari Mikarsa, Agus Taufik, Puji
Lestari Prianto . 2009. Pendidikan
Anak di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka
Herimanto dan Winarno. 2009. Ilmu
Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta:
PT bumi Aksara
H.M.
Isriani
Hardini
dan
Dewi
Puspitasari.2012.
Strategi
Pembelajaran Terpadu( teori,
Konsep,
&
Implementasi).
Yogyakarta: Familia (Group
Relasi Inti Media)
270
M.D.Dahlan.
1990.
Model-Model
Mengajar(Beberapa
Alternatif
Interaksi
Belajar
Mengajar).Bandung:
CV.
Diponegoro
Mg. Sri Wiyarti dan Sutapa Mulya
Widada.2007.
Sosiologi.
Surakarta: UNS Press
Mulyani Sumantri dan Nana Syaodih.
2009. Perkembangan Peserta
Didik.
Jakarta:
Universitas
Terbuka
Nana SY. Sukmadinata. I983. Teori Dan
Teknik Bimbingan Kelompok.
Bandung :Universitas Pendidikan
Indonesia
Nasution. 2004. Sosiologi Pendidikan.
Jakarta: Bumi aksara
Prayitno dan Erman Amti. 1994. Dasardasar Bimbingan Konseling.
Jakarta:
Rineka Cipta
Karsidi.
2005.
Sosiologi
Pendidikan. Surakarta: UNS Press
Robert
E.Slavin.2008.
Psikologi
Pendidikan Teori dan Praktik.
Jakarta: PT Indeks
Ravik
271