Вы находитесь на странице: 1из 11

ROMAWI (100 SM-400 M)

Peradaban Romawi kuno terletak di semenanjung Apenia (yang


sekarang disebut Italy) dan berpusat di kota Roma. Pada awalnya
peradaban ini dimulai dari kehidupan bangsa Latia di lembah sungai
Tiber dan hidup dengan bertani. Dalam legenda Kota Roma didirikan
oleh Romulus (raja pertama kerajaan romawi). Lalu pada tahun 492
SM Latium mulai dikuasai oleh bangsa Etruskia yaitu bangsa yang
kuat dan berpengaruh, namun pada akhirnya bangsa Latia
memberontak dan berhasil mendirikan Negara baru yaitu kerajaan
romawi yang berbentuk republik.

PERILAKU BANGSA ROMAWI


Pada awalnya Bangsa Romawi hidup sebagai petani, namun
setelah bangsa romawi berhasil melawan bangsa Etruskia, bangsa ini
menjadi masyarakat yang kapitalis dan materialis. Mereka suka
berperang dan mengumpulkan kekayaan. Kebudayaan Bangsa
romawi merupakan percampuran 2 budaya yaitu bangsa Yunani dan
Etruskia. Bangsa Romawi maju dalam iptek melanjutkan teori bangsa
Yunani kuno. Kepercayaan bangsa Romawi kuno sama dengan
kepercayaan bangsa yunani yaitu percaya akan dewa dewa.
Kegemaran bangsa ini yaitu menjelajah, kemudian
menyebabkan mereka menjadi banyak menyerap kebudayaankebudayaan dari luar kawasannya dan tentunya semakin
memperkaya pengetahuan dan sekaligus menambah keragaman
budaya mereka. Walaupun demikian, ciri khas kepribadian orang
Romawi yang berpikiran amat strategis, dengan sifat yang suka
menonjolkan kekuatan & kebesaran, fungsional dan realistis,
membuat campuran kebudayaankebudayaan serapan mereka
tersebut kemudian berubah menjadi suatu kebudayaan baru yang
eksis dan selanjutnya diakui dunia. Sebagai bangsa yang dikenal
kuat dan haus dalam berperang dan tidak pernah berhenti
memperluas daerah jajahannya, kepribadian mereka tersebut
selanjutnya mereka tuangkan dalam karya-karya arsitektur
bangunan mereka yang mempunyai ciri menonjolkan kemegahan,
kekuatan dan besaran mereka.
POLA KEBUDAYAAN BANGSA ROMAWI
Seni budaya bangsa romawi yang cenderung berkiblat pada
Yunani. Banyak peninggalan peninggalan peradaban romawi
seperti bangunan monument dan kuil. kebudayaan Romawi ini selain

didapat dari bangsa Yunani sendiri, juga diperoleh dari orang-orang


Etruscan yaitu bangsa-bangsa pelaut dari Mesopotamia, yang
kemudian mengajarkan mereka tentang batu cetak dan struktur Arch
(busur/lengkungan) untuk banguanan-bangunan dengan bentangan
yang lebar. Selain itu, karena letaknya yang cukup strategis ini, dan
adanya pelabuhan-pelabuhan di sisi Barat Semenanjung Italia
tersebut, membuat bangsa ini mempergunakan kesempatan ini
untuk menguasai daerah penjelajahannya yaitu daerah sekitar
Mediteranian.
Banyak orang lebih mengenal bahwa tidak banyak bentukanbentukan baru yang asli merupakan milik budaya bangsa Romawi,
dikarenakan arsitektur dan kebudayaan mereka yang berupa
asimilasi dari kebudayaan bermacam-macam bangsa. Hal ini didasari
oleh pola kebudayaan masyarakatnya yang cenderung sekuler,
berpikir fungsional serta sangat mencintai dan mengagungkan
kemonumentalan. Karya-karya arsitektur bangunan mereka sering
dikritik sebagaikarya arsitektur yang kurang kreatif dengan ruangruang yang dihasilkan cenderung amat stastis. Begitupun, dengan
pola bentukan kebudayaan yang bermacam ragam tersebut pula,
karya-karya mereka dinilai menjadi lebih tahan terhadap kemajuan
jaman dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan peradaban lain
pada masanya maupun di masa berikutnya. Orang Romawi dikenal
sebagai seniman yang kurang baik, tetapi mereka merupakan
engineer arsitektur yang ulung. Hal ini disebabkan oleh pandangan
dan pola hidupnya yang lebih realistis tersebut.
Puncak kebudayaan Romawi antara lain ditandai dengan
hadirnya bangunan-bangunan yang besar dan monumental.
Meskipun menghadapi masalah dengan pertumbuhan penduduk
yang sejalan dengan makin meningkatnya kekuasaan Kekaisaran
Romawi, para kaisar dan pemimpin Romawi tetap berusaha untuk
membangun monumen-monumen tersebut untuk menunjukkan
kebesaran mereka. Setiap adanya pergantian kekuasaan, para kaisar
membangun mimbar-mimbar baru yang lebih besar dari yang dibuat
oleh kaisar pendahulunya. Dari peninggalan yang masih ada dapat
diketahui bahwa tindakan mereka tersebut ternyata dapat terwujud
oleh karena didukung oleh teknologi yang paling maju yang dikenal
pada masanya.
Pada masa ini kepentingan akan ruang dalam "Interior Space"
sangat diperhatikan. Hal ini ("Interior Space") adalah menjadi unsur
paling utama pada arsitektur Romawi selanjutnya, dimana
penggunaan struktur lengkungan dan lipatan, selain amat
fungsional untuk ukurannya juga menjadi ciri dari keindahan
strukturnya dari sisi interior. Mereka senang dengan rancangan
ruangan yang besar-besar, sehingga Arsitektur Romawi cenderung
dan umumnya mempunyai skala yang monumental, dimana
bentangan-bentangan bangunan dibuat dengan struktur
lengkungan/busur. Disamping itu mereka juga berusaha semaksimal
mungkin menghindarkan penggunaan tiang-tiang/kolom penyangga
yang banyak (untuk mendapatkan "space' yang besar dalam
bangunan). Disamping itu, upaya pengidentifikasian/pengenalan
jenis bangunan berdasarkan fungsinya pun sudah mulai mereka

kembangkan. Hal ini dapat dilihat pada cara mereka dalam


membedakan bentuk tampilan maupun perletakan suatu bangunan
yang diidentifikasikan berdasarkan penempatannya di suatu
kawasan.
Satu lagi hal lain yang tidak kalah pentingnya, walaupun
kebudayaan dan desain arsitektur dari bangunannya banyak
dipengaruhi oleh kebudayaan berbagai bangsa yang berinteraksi
dengan kebudayaan mereka, orang Romawi tidak secara total
meniru dan mengambil semua ide-ide tersebut untuk dipergunakan
secara langsung pada karya-karya mereka. Mereka mempunyai
alasan yang praktis dan cukup rasional dalam menyerap dan
mempergunakan masukan-masukan yang mereka peroleh, untuk
kemudian diasimilasikan dengan kebudayaan dan pengetahuan yang
mereka miliki. Bangsa Romawi juga dikenal banyak memberi
sumbangan karya yang kemudian menjadi panutan untuk
kebudayaan bangsa-bangsa lain di dunia. Salah satu karya teknologi
yang menonjol dari bangsa ini adalah sistem penataan jalan rayanya
yang dikemudian hari dibuat menjadi acuan dasar sistem jalan raya
di Eropa pada saat itu, bahkan sistem ini masih dipergunakan hingga
saat ini. Begitu juga dengan kualitas pekerjaannya, orang-orang
Romawi juga dikenal banyak memberikan contoh bagaimana cara
bekerja dengan ketepatan dan ketelitian, yang kemudian hal ini
diakui oleh dunia.
Letak GeografisRomawi merupakan tempat kuno di Eropa yang
menjadi sumber kebudayaan Barat.Terletak di Semenanjung Apenina
(sekarang Italia). Batas-batasnya adalah : Sebelah Utara
semenanjung Apenina bersambung dengan daratan Eropa yang
terdapat pegunungan Alpen sebagi batas alam yang memanjang.
Sebelah Barat Laut yang memisahkan Italia dengan Perancis.
Sebelah Utara memisahkan Italia dengan Swiss dan Austria.
Sebelah Timur Laut dengan Yugoslavia
KESIMPULAN
Arsitektur Yunani yang hanya mempunyai komponen vertikal
dan horisontal mempunyai keterbatasan, antaralain jarak antar
kolom yang tidak bisa terlalu besar, juga bangunan tidak bisa lebih
tinggi dari dua lantai. BangsaRomawi menggunakan busur lengkung
yang diletakkan pada kolom. Sistem struktur ini memberikan
kemampuan menopang beban yang jauh lebih baik. Bangunan yang
kecil atau bangunan satu lantai dibangun dengan gayaY unani.
Bangunan yang lebih besar menggunakan busur lengkung. Pada
bangunan ini gaya arsitektur Yunani digunakan lebih sebagai
dekorasi.
GAYA ARSITEKTURAL ROMAWI
Kombinasi kolom dan busur lengkung, Romawi mempunyai
lima buah gaya arsitektur (order) Tiga di antaranya merupakan
pinjaman langsung dari gaya Yunani: Doric, Ionic dan Corinthian.
Corinthian merupakan gaya yang paling populer di Romawi. Dua
gaya lain yang ditambahkan oleh bangsa Romawi adalah Tuscan

(bentuk yang lebih sederhana dari gaya Doric), dan Composite (gaya
Corinthian yang lebih kaya ornamen) Pada bangunan lebih dari satu
lantai, gaya arsitektural diletakkan berurutan dari ataske bawah.
Paling bawah gaya Doric, di atasnya Ionic, dan paling atas
Corinthian. Pintu dan jendela biasanya berbentuk segi empat. Pada
sisi-sisi pintu dibuat bentuk kolom. Bahan bangunan yang digunakan:
batu bata, keramik, semen, beton dan besi. Bangsa Romawi telah
mengembangkan beton yang memungkinkan mereka membuat
bentukan atap lengkung (vault) dan kubah Romawi. Bentang kubah
ini sebagian bergaris tengah di atas 50 m tidak tertandingi
sampai ditemukannya konstruksi bajapada abad ke-19.
Struktur Arsitektur Romawi Arsitektur Yunani yang hanya
mempunyai komponen vertikal dan horisontal mempunyai
keterbatasan, antaralain jarak antar kolom yang tidak bisa terlalu
besar, jugabangunan tidak bisa lebih tinggi dari dua lantai. Bangsa
Romawi menggunakan busur lengkung yang diletakkanp ada kolom.
Sistem struktur ini memberikan kemampuanmenopang beban yang
jauh lebih baik. Bangunan yang kecil atau bangunan satu lantai
dibangun dengan gaya Yunani. Bangunan yang lebih besar
menggunakan busur lengkung. Pada bangunan ini gaya
arsitektur Yunani digunakan lebih sebagai dekorasi.
GAYA ARSITEKTURAL ROMAWI Kombinasi kolom dan busur
lengkung Romawi mempunyai lima buah gaya arsitektur (order)
Tiga di antaranya merupakan pinjaman langsung dari gaya Yunani:
Doric, Ionic danCorinthian. Corinthian merupakan gaya yang paling
populer di Romawi. Dua gaya lain yang ditambahkan oleh bangsa
Romawi adalah Tuscan (bentuk yanglebih sederhana dari gaya
Doric), dan Composite (gaya Corinthian yang lebih kayaornamen)
Pada bangunan lebih dari satu lantai, gaya arsitektural diletakkan
berurutan dari ataske bawah. Paling bawah gaya Doric, di atasnya
Ionic, dan paling atas Corinthian. Pintu dan jendela biasanya
berbentuk segi empat. Pada sisi-sisi pintu dibuat bentukkolom.
Bahan bangunan yang digunakan: batu bata, keramik, semen, beton
dan besi. Bangsa Romawi telah mengembangkan beton yang
memungkinkan mereka membuat bentukan atap lengkung (vault)
dan kubah Romawi. Bentang kubah ini sebagian bergaris tengah di
atas 50 m tidak tertandingi sampai ditemukannya konstruksi baja
pada abad ke-19.
Bahan bangunan yang dikembangkan bangsa Romawi, adalah bahan
yang sangat kuat, tahan lama, sekaligus ekonomis. Beton
memungkinkan Romawi membangun bangunan bentuk kubah.

Dalam Agama Romawi kuno, Fortuna virilis merupakan aspek


atau manifestasi dari Dewi Fortuna yang meskipun namanya (virilis,
"jantan"). Fortuna adalah dewa kesempatan atau keberuntungan
Romawi. Dia disamakan dengan Tykhe, dewi keberuntungan Yunani.
Fortuna sering digambarkan dalam posisi berdiri di atas sebuah bola,
melambangkan bahwa kesempatan, keberuntungan atau takdir itu
tidak selalu stabil. Arsitektur kuil Romawi adalah paduan antara
Etrusca dan Yunani. Berbagai aspek seperti denah, dan kolom-balok
merupakan ciri khas Yunani, sedangkan portico dan podium atau
semacam panggung dimana bagian utama kuil berdiri, merupakan
bagian dari model kuil Etruscan yang sudah ada sejak abad 7 SM.
Unsur Etrucan ini juga merupakan pembeda antara Yunani dan
Romawi terutama pada denahnya.

FORTUNA VIRILIS

(40 SM)

Kuil Fortuna Virilis terletak di dekat sungai Tiberus, Forum


boarium, Roma, didedikasikan untuk dewa Romawi dan pelabuhan
laut, Portunus. Kuil ini merupakan salah satu contoh dari perbedaan
anatara Yunani dan romawi, denah segi empat terdiri dari cella atau
dalam arsitektur Yunani disebut dengan naos, dan juga terdiri dari
portico. Kuil berdiri diatas podium setinggi 3 m dan cella berupa
ruang tunggal. Konstruksi dan dekorasinya terdiri dari kolom-balok
atau Order, dengan deret depan terdapat empat kolom dengan
frieze, architrave, pediment, tympanum. Tympanum merupakan
bidang segitiga atau lengkung pada pediment.
Rencana Kuil Portunus juga terdiri dari
The Pronoas (teras) yang mendukung tiang
Ionic yang berjumlah empat kolom di bagian
depan dan dua kolom dalam, yang diukir dari
travertine. Terdapat lima kolom yang berada

di sisi kanan dan kirinya, dan empat di bagian


belakang Serta Cella berupa kamar tunggal,
besarnya selebar podium menghadap ke
portico
Secara keseluruhan bangunan memiliki
struktur komposit, dengan kedua travertine
dan tufo yang digunakan untuk bangunan atas
(tufo adalah jenis batu yang terdiri dari abu
vulkanik konsolidasi, dan travertine adalah
bentuk batu kapur).
Pada Jaman Romawi, secara garis besar denah kuil persegi
panjang. Kuil Romawi yang berdenah persegi panjang sebagian
besar banyak mendapat pengaruh dari arsitektur Yunani. Bentukbentuk kuil pada masa itu juga mulai berkembang dan bervariasi,
ada yang berbentuk denah poligonal, lingkarang dan kombinasi
lainnya.
Bidang arsitektur bangsa Romawi dalam
membuat sebuah bangunan, menggunakan
fondasi dengan bahan-bahan dari pasir, kapur,
silica, batu dan air. Konstruksi dinding batu
pada jaman romawi berkembang mulai dari
cara yang sederhana atau biasa disebut
cyclopean, kemudian diolah menjadi banyak
segi atau polygonal. Hingga kemudian
didapatkan konstruksi dinding dengan susunan
batu yang dibentuk menjadi blok-blok
sehingga konstruksinya disebut rectangular.

konstruksi yang membedakan antara arsitektur


Romawi dan Yunani adalah dinding yang mendukung
beban bangunan atau disebut dengan bearing wall. Pada
arsitektur yunani, Peran dinding merupakan elemen
utama sebuah bangunan dan peran kolom hanya sebagai
penopang bangunan. Dan pada arsitektur romawi mulai
adanya kolom yang menyatu dengan dinding atau
disebut dengan pilaster.

Ornamen De La Frise

Arsitektur Romawi mengalami


pemisahan bentuk dan struktur, bentuk
tidak selalu mencerminkan strukturnya,
struktur hanyalah merupakan hiasan atau
omamen.Arsitektur ) Arsitektur Romawi
lebih mengutamakan fungsi (utilitarian)
kontruksi bangunan dan suasana
(grandeur ).
Bangsa Yunani telah membuat pilar sebagai dasar
bangunan, sedang bangsa Romawi lebih mangkhususkan
pada bangunan-bangunan sekuler. Bangsa Romawi juga
membangun pilar atau tiang-tiang yang berfungsi hanya
sebagai unsur dekorasi saja.
Peradaban Romawi kuno juga mengadopsi banyak
karakteristik sosial, budaya dan fisik dari zaman Yunani
yang mendahului Kekaisaran Romawi. Ada banyak segi
arsitektur Romawi yang dapat diakui sebagai yang
berasal dari Yunani dan Romawi kolom adalah salah satu
dari mereka. Orang Roma diadopsi tiga gaya arsitektur
Yunani untuk kolom - Doric, ion dan Korintus - dan
menambahkan dua sendiri: Tuscan dan komposit.
KOLOM TUSCAN

Kolom Romawi yang


paling sederhana adalah
Tuscan, yang merupakan
adaptasi dari gaya Yunani
Doric.

KOLOM COMPOSIT

Dalam Dalam arsitektur klasik,


kolom komposit adalah
gaya kolom yang
menggabungkan ion dan
perintah Korintus
arsitektur. Dikembangkan
oleh bangsa Romawi
sekitar abad pertama SM,
dengan Dekorasi daun
gaya Korintus
menggabungkan dengan
gulir desain yang menjadi
ciri gaya ionik.

Di jual tanah 28m x 25m = 700 m isi..harga permeter 40 ribu. Di


palupi baliase..yang berminat hubungi langsung di no ini 082187824190
ISHAK

Greek/ Roman (250 100 BC)


Perkembangan struktur ruang kota selanjutnya adalah
greek roman adalah era greek yang mulai akan berkembang
menjadi era romawi. Pada era ini, sisa-sisa bangsa Yunani yang
sering disebut dengan Hellenes, Roma mulai menyebut
mereka dengan Graeci. Masa ini dapat dibilang sebagai
peralihan dri Yunani ke Romawi.
Rencana dan Konstruksi Bait Suci

Candi ini memiliki jejak persegi panjang, berukuran kira-kira


10,5 x 19 meter (36 x 62 kaki Roman). rencana dapat disebut
sebagai pseudoperipteral, bukannya memiliki tiang yang
berdiri bebas, atau baris dari kolom, di keempat sisi, candi
bukan hanya memiliki kolom yang berdiri bebas pada fasad
dengan kolom terlibat pada panggul dan belakang.

Вам также может понравиться