Вы находитесь на странице: 1из 30

KETAKUTAN DAN KECEMASAN PADAANAK PENDERITA CEREBRAL PALSY

INFANTIL YANG DIBESARKAN OLEH ORANG TUA DENGAN SUB SISTEM


PARENTAL YANG BERBEDA-BEDA
Abstrak
Pendidikan pada anak-anak dengan kebutuhan khusus telah menjadi fokus perhatian di
negara kita dalam beberapa tahun terakhir. Konsep pendidikan inklusif mendapat popularitas
yang luas dan sudah mulai secara intensif diimplementasikan ke dalam proses pendidikan di
Rusia. Meskipun demikian, perlu untuk mempertimbangkan banyaknya berbagai macam hal.
Tantangan keunikan psikologis pada anak-anak berkebutuhan khusus adalah salah satu di
antara yang disebutkan di atas. Artikel ini didedikasikan untuk anak-anak yang menderita
cerebral palsy infantil (ICP), dimana penyakit ini istimewa dan meliputi klasifikasi gangguan
sistem otot-tulang pada anak-anak. Penyakit ini bersifat multi-faktorial yang menggabungkan
berbagai varian cacat perkembangan mental. Usia awal sekolah dasar bertepatan dengan
persepsi pertama seseorang tentang kecacatan. Riwayat penyakit yang memperberat,
gangguan perilaku situasional saling berhubungan erat dengan gangguan psychoorganic;
cerebroasthenic, tipe apatis-adinamik dan hiperdinamik yang paling sering di antara mereka.
Perlunya akomodasi dan sosialisasi di antara teman sekolah menjadi tambahan beban
bersama-sama dengan beban studi, dll Atas dasar ini, kami mengembangkan hipotesis bahwa
anak sekolah dasar dengan ICP memiliki tingkat kecemasan dan ketakutan tinggi. Untuk
membuktikan itu dan juga untuk mengungkapkan keunikan dari kecemasan dan ketakutan,
jika ada pada anak-anak tersebut, penelitian ini dilakukan. Selain itu didapatkan bahwa anak
ICP dibesarkan dalam keluarga dengan berbagai subsistem orangtua, sebagai bagian dari
penelitian ini. Untuk itu, sebuah garis paralel ditarik antara tingkat kecemasan, ketakutan
keunikan dan struktur keluarga, di mana anak tersebut dibesarkan.
Kata kunci: kecemasan, ketakutan, subsistem orangtua, cerebral palsy infantil
Pendahuluan
Masalah emosional anak-anak yang menderita penyakit, khususnya masalah ketakutan dan
kecemasan permanen, meskipun telah dipelajari dengan baik (Prokhorov, 2014; Zakharov,
2000; Spielberger, Gorsuch, & Lushene, 1970; Spielberger, 1972; Prikhozhan, 1987; Albano,

Chorpita, & Barlow, 1996; O'Connor, Heron, Golding, & Glover, 2003), namun selama
bertahun-tahun studi karakteristik entitas dari konsep-konsep ini tetap relevan.
Kecemasan adalah salah satu dari beberapa fenomena psikologis, yang signifikan pada saat
yang sama dinilai sebagai sangat tinggi dan spesifik, bahkan dalam konteks fungsional. Di
satu sisi, kecemasan adalah "masalah inti dari peradaban kontemporer" (Mei, 1950; Erikson,
1996), sebagai karakteristik paling penting dari zaman kita: "Abad ke-21 adalah abad
gangguan". Kecemasan dianggap sebagai "perasaan vital kontemporer" yang principal
(Gottwald & Howland, 1992). Di sisi lain, kecemasan adalah kondisi mental yang disebabkan
oleh kondisi khusus eksperimental atau situasi (kompetitif, kecemasan pemeriksaan).
Literatur psikologis menawarkan berbagai visi konsep ini. Menurut VK Villyunas,
"Kecemasan adalah rawan dari seorang individu untuk merasa khawatir, yang ditandai
dengan ambang rendah dari munculnya reaksi khawatir: salah satu parameter utama
perbedaan antar individu (Villyunas, 1997).
Dalam penelitian psikologis, beberapa pemahaman kecemasan dapat diidentifikasi. Seluruh
keragaman definisi kecemasan dapat dipersempit ke beberapa pendekatan konseptual
(Eysenck, 2001):
1. Kecemasan dipahami sebagai fitur khusus dari bidang sensual-emosional, yang meliputi
emosi negatif asthenic dengan penyebab yang kejadiannya belum direalisasi (Mei, 1996).
2. Kecemasan diperlakukan sebagai milik pribadi, yang rentan terhadap reaksi dalam bentuk
khawatir dalam berbagai situasi, yang secara obyektif aman (Spielberger, 1970; Eysenck,
2001; Cattell, 1972).
3. Kecemasan digambarkan sebagai keadaan stres (Rogovin & Zalevsky, 1988, p. 234).
Visi modern pengaruh kecemasan pada saat perkembangan kepribadian terutama didasarkan
pada hasil yang diperoleh dari uji klinis, termasuk yang dilakukan dalam kasus-kasus
gangguan borderline. Selain itu, hubungan antara kecemasan dan personal trait lainnya yang
dinyatakan dalam proses studi empiris, ditafsirkan dengan cara ini, misalnya antara
kecemasan dan tingkat aspirasi (Atkinson, 1950, 1965; Reykovsky, 1979), kecemasan dan

jenis aksentuasi (Zakharova et al, 1994.). Tentu saja, penafsiran kebalikan dari koneksi yang
diperoleh juga luas, ketika kecemasan diperlakukan sebagai penyebab untuk personal trait.
Kecemasan diprediksi untuk menjadi stabil sebagai sifat pribadi. Hal ini dapat diyakini
bahwa konflik ego menyebabkan backlog kebutuhan, dan ketegangan mereka bersama-sama
dengan penyebab multidireksi menghasilkan kecemasan. Selanjutnya, personal trait menjadi
stabil dan berubah menjadi trait yang terpisah, dan memiliki perkembangan logika sendiri.
Jika memiliki kekuatan motivasi yang cukup, kecemasan mulai berfungsi sebagai motif untuk
komunikasi, stimulasi untuk sukses, dll Dengan kata lain, ia menetapkan tempat di antara
personal trait yang principal.
Korelasi antara pengertian tentang kecemasan (anxiety) dan ketakutan (fear) juga
menyebabkan beberapa masalah yang signifikan. Diferensiasi antara kecemasan dan
ketakutan tetap dalam konsep yang sesuai (German : Angst, English : anxiety, French :
angiosse berarti "uprush, teror kosong, atau depresi", berlawanan dengan Ger : Furcht, En .
fear yang berarti "ketakutan eksperimental, atau bahaya empiris tertentu") dibuat pada awal
abad ke-19 oleh S. Kierkegaard yang secara sistematis membedakan ketakutan tertentu
(Furcht) dari teror kosong yang terbatas (Angst). Sebelum itu segala sesuatu yang kaum
kontemporer perlakukan baik sebagai kecemasan, atau ketakutan digambarkan dan dibahas
sebagai konsep umum "ketakutan" dari sudut pandang kedua parameter fisiologis dan
biokimia (Cattell, 1972). Beberapa ahli memperlakukan rasa takut sebagai emosi dasar,
sementara kecemasan - sebagai pembentukan emosional lebih rumit, terbentuk sekunder di
dasar, sering dalam kombinasi dengan emosi dasar lainnya (Izard, 1980; Levitov, 1969).
Dengan demikian, mengikuti definisi teori emosi (Izard & Tomkins), rasa takut adalah emosi
dasar, dan kecemasan adalah satu set stabil terbentuk dalam hasil dari kombinasi rasa takut
dengan emosi dasar lainnya: "Kecemasan ... terdiri dari emosi dominan takut dan interaksi
dengan satu atau beberapa emosi dasar lainnya, terutama dengan penderitaan, kemarahan,
bersalah, malu dan tertarik "(Izard, 1980, hal. 331). Sudut pandang ini tidak populer dan
berada di luar teori yang disebutkan, terutama jika menyangkut kasus seperti jenis kecemasan
yang stabil. IG Sarason membedakan kecemasan dari ketakutan pada asumsi dari arah
perhatian: pada ketakutan perhatian individu diarahkan keluar, sementara kecemasan ke
dalam. Manusia memperbaiki dirinya untuk kebaikan keadaan batinnya. Namun, ketakutan
dan kecemasan biasa digunakan sebagai gagasan permutable.

Dalam tesis ini kecemasan diperlakukan sebagai multi-objek ruefulness (yaitu, banyak
pelajaran menanggung ancaman, semua aspek polysemic dan realita tanpa batas) menurut
pendekatan IA Musina ini. Ketika kecemasan terikat pada setiap objek aneh - semua sisanya
membebaskan dari itu. Dengan demikian, rasa takut muncul. Untuk beberapa derajat,
kecemasan dapat dicirikan sebagai pengalaman subjektif, sementara rasa takut - sebagai
manifestasi objektif.
Manajemen Penelitian
Isu penyebab kecemasan jenis stabil dimiliki beberapa yang paling penting. Dalam tesis ini
hubungan antara kecemasan, ketakutan dan subsistem orangtua, dimana seorang anak
dibesarkan, telah dipelajari. Subsistem orangtua menggabungkan semua anggota keluarga
dimana interaksi terhubung ke fungsi parental. Sehubungan dengan diferensiasi jenis ini,
berikut adalah beberapa jenis keluarga :
1. Keluarga Pasangan - anak dibesarkan oleh kedua ayah dan ibu;
2. Keluarga tak lengkap - anak dibesarkan oleh orang tua tunggal (atau ibu) saja;
3. Perwalian Ancestral - orang tua diganti dengan kerabat lainnya, nenek dan kakek,;
4. Perwalian tanpa berhubungan - anak dibesarkan oleh orang tua angkat.
Penelitian ini dilakukan di asrama -sekolah # 4 untuk anak dengan gangguan sistem ototrangka dan sekolah menengah # 167. Terdapat 56 anak sekolah dasar yang disurvei.
Kelompok eksperimen (EG) termasuk 28 anak-anak yang menderita berbagai tipe dan
keparahan cerebral palsy infantil dan belajar di sekolah khusus. Kelompok kontrol (CG)
terdiri dari 28 anak-anak lain yang tidak pernah menderita gangguan otot-skeletal dan
menghadiri sekolah menengah.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama anak-anak dengan tingkat
kecemasan yang lebih tinggi terdeteksi dengan teknik tersebut, seperti:
Test Kecemasan (R. Tammle, M. Dorkey, & V. Amin);
Menggambar Hewan Imaginary (setelah AP Wenger).

Sesuai dengan temuan tahap pertama, anak-anak menunjukkan tingkat yang lebih tinggi
dipilih untuk berpartisipasi dalam tahap kedua dan menerapkan teknik berikut: Test
Apperception Anak (, L. Bellack).
Selanjutnya, berangkat dari hasil yang diperoleh dari Menggambar Hewan Imaginary (setelah
AP Wenger) dan Test Apperception Anak (, L. Bellack, S. Bellack), upaya untuk
mengungkapkan kekhasan ketakutan dan kecemasan dalam setiap kelompok anak diubuat
dan dipisahkan menurut subsistem orangtua, dimana anak-anak dibesarkan.
Hasil Penelitian
Demi mengungkapkan banyaknya kecemasan dan ketakutan di kalangan anak-anak EG dan
CG, hasil tes kecemasan (R. Tammle, M. Dorkey, V. Amin) dianalisis. Hasil yang diperoleh
diberikan dalam Tabel 1.
Tabel 1

Kelompok
Anak Pasangan
Anak Keluarga
Perwalian

Perwalian

Anak
Keluarga
Inkomplit
Ancestral
Tanpa Hubungan

Level

(%)

(%)
(%)

(%)

Kecemasan
EG
CG
EG
CG
EG
CG
EG
CG

Tinggi
28.6
18.8
33.3
42.9
50
40
-

Sedang

42.9
43.8
44.4
100
57.1
40
100

Rendah
28.6
37.5
22.2
50
20
-

Selanjutnya, gambar-gambar binatang imajiner dianalisis. Dalam proses interpretasi, tidak


hanya gambar anak-anak yang diteliti, tetapi juga fitur aneh yang menyertai proses bercerita
juga diperhitungkan untuk analisis kompleks dan semua sisi. Tanda-tanda yang paling sering
dari gangguan emosional pada anak-anak yang dipilih (lihat Tabel 2).

Tabel 2. Analisis Komparatif Derajat Keparahan Gejala (Tes Menggambar Imajiner)

Kelompok
Anak Pasangan
Anak Keluarga
Perwalian
Perwalian

Anak
Keluarga
Inkomplit
Ancestral
Tanpa Hubungan

Kompleks

(%)

(%)
(%)
(%)

EG
CG
EG
CG

EG
CG
EG
CG

Gejala

Anxiety
71
31.25
88.9
28.6
85.8
25
100
100

Fears

28.6
12.5
22.2
28.6
57
25
40
-

Lower mood
6.25
33.3
28.6
25
40
-

Lower self-

esteem,
14.3
18.8
44.4
42.9
50
60
100

lower status discontent

Ostentation
18.8
11.1

28.6
100
100

Introversy,
28.6
6.25
33.3
42.9
25
60
-

asociality

Verbal aggression
14.3
31.25
11.1
14.3
25
-

proneness

Fear of aggression,
14.3
18.8
33.3
14.3
14.3
25
40
-

defensive aggression

Asthenization
14.3
11.1
42.9
25
-

Disturbance of vision
28.6
22.2
14.3
-

of body constitution

Dengan demikian, temuan yang diperoleh pada tahap pertama dari eksplorasi ini
diperbolehkan untuk menyatakan bahwa tingkat kecemasan tinggi ada dalam keluarga dengan
baik perwalian ancestral maupun perwalian tidak berhubungan, kecuali untuk keluarga
dengan kedua jenis perwalian, di mana jumlah anak yang terbesar yang dipilih adalah dari
CG (harus disebutkan bahwa dalam keluarga dengan perwalian tanpa hubungan, hanya satu
anak yang awalnya diuji). Beberapa perbedaan kualitatif dalam kompleks gejala berbagai
kelompok anak-anak dan jenis keluarga juga terdeteksi. Data tersebut akan diperhitungkan
selama interpretasi temuan tahap kedua dan pengambilan kesimpulan.
Tujuan dari tahap kedua adalah untuk mengungkapkan penyebab ketakutan dan kecemasan
dalam EG dan CG, juga untuk mengetahui kekhasan (jika ada) dari esensi ketakutan pada
anak-anak yang menderita ICP dibesarkan di keluarga lengkap, tidak lengkap dan keluarga
asuh. Untuk itu Test Apperception Anak (, L. Bellack) diterapkan. Dalam pengolahan
data hanya kekhasan interpretatif penting di antara semua ditemukan dalam cerita anak-anak
yang turut diperhitungkan.

Tabel 3. Analisis Komparatif Derajat Keparahan Gejala (Tes Apperception Anak)

Kelompok
Anak Pasangan
Anak Keluarga
Perwalian
Perwalian

Anak
Keluarga
Inkomplit
Ancestral
Tanpa Hubungan

Kompleks

(%)

(%)
(%)
(%)

Gejala
EG
CG
EG
CG
EG
CG
EG
CG

Kebutuhan akan Cinta


25
20
33.3
66.7
100
100

Kebutuhan akan
25
33.3
20
33.3
33.3

50
100
100

perhatian

Kebutuhan akan kontrol,


-

33.3
66.7
100

proteksi dari luar

Ketakutan akan agresi


33.3
-

Ketakutan akan,
50
33.3
40
66.7
100

hukuman, larangan

Ketakutan akan
25
33.3
60
100
66.7
100
33.3
-

kegelapan, kesendirian

Ketakutan akan
50
66.7
40
66.7
66.7
100
-

orang imajiner

Kecemasan akan
25
20

33.3
33.3
-

status kesehatan

Kecemasan akan

status finansial
25
33.3
60
66.7
66.7
50%
33.3%
-

keluarga

Interpretasi dari temuan yang diperoleh menggunakan teknik ini dilakukan dengan pandangan
terhadap sistem kebutuhan H. Murray (Sokolova, 1980), sedangkan teori pribadi yang
dikembangkan oleh orang ini ini adalah pembenaran teoritis dari Tematik Apperception Test
(TAT), sedangkan CAT adalah variasi dari metode sebelumnya. Kebutuhan khas untuk anak
sekolah dasar di tingkat yang lebih besar atau lebih kecil dan paling sering pada cerita anakanak yang disurvei dalam penelitian ini diambil dari 20 kebutuhan umum yang ditunjuk oleh
penulis teknik untuk interpretasi cerita TAT.
Pembahasan
Disimpulkan bahwa subsistem orangtua dari keluarga bersifat signifikan bagi penentuan
kekhasan ketakutan dan kecemasan pada kedua kelompok anak; EG dan CG. Merujuk pada
keanehan terungkap, rasa takut dan gejala kompleks kecemasan dalam kelompok anak-anak
ini dibangun. Namun, akan menjadi tidak tepat untuk mengklaim melawan latar belakang ini
bahwa anak-anak yang menderita gangguan otot-skeletal mengalami ketakutan tertentu dan
menunjukkan masih tingginya kecemasan yang disebabkan oleh cacat mereka. Gejala

spesifik terutama khas untuk anak EG saja (seperti, asthenization, kecemasan akan status
kesehatan, gangguan penglihatan konstitusi tubuh) yang terdeteksi. Tidak ada kecenderungan
penting yang terungkap mengenai subsistem orangtua, walaupun pola yang baik dihentikan,
atau diperkuat oleh model pendidikan dan kepribadian anak. Satu-satunya spesifisitas adalah
adanya ostentation, ingin menarik perhatian dan sifat-sifat histeris dalam karakter anak-anak
dari keluarga perwalian ancestral dan tidak berhubungan. Kedepannya wajar sebaiknya untuk
menggabungkan data yang telah diperoleh dengan informasi baru tentang jenis hubungan
antara orang tua dan anak-anak di setiap keluarga khususnya dan juga tentang pengaruh
temuan terhadap mereka.
Hasil yang diperoleh bertepatan dengan sudut pandang sarjana modern bahwa anak-anak ICP,
meskipun penyimpangan dalam perkembangan mereka, dapat mencapai hasil yang sama
dengan anak normal, meskipun harus menghabiskan lebih banyak energi mental dan
fisiologis (Akhmetzyanova, 2012; 2013; Alexeeva, 2008). Terlepas dari kenyataan bahwa
anak-anak yang menderita ICP secara psikologis dan fisiologis lebih mengalami kecemasan
penampilan dan kecemasan permanen, mereka dapat menghindari keadaan ini dengan cara
meneylesaikan masalah ini (Gredyushko & Khusainova, 2012; Gurov & Metelkina, 2006).
Ada beberapa keanehan metode asuh di beberapa keluarga lengkap, keluarga tidak lengkap,
juga dalam kasus baik perwalian ancestral atau tidak terkait. Namun, ada beberapa faktor
lain, pada saat itu: kepribadian orang tua / wali, sifat hubungan keluarga, jenis pendidikan,
posisi anak dalam struktur keluarga. Semua yang disebutkan di atas dapat memiliki
kompensasi, atau kontribusi penting dalam setiap jenis keluarga, tergantung pada sifat mereka
(Akhmetzyanova, 2014a, 2014b).
Kesimpulan
Tingkat kecemasan dan spesifisitas ketakutan gagal untuk dicocokkan dengan jenis anak,
baik untuk CG, atau EG. Kecemasan pada anak-anak EG bisa dipastikan disebut keanehan
konstitusional. Meskipun, itu akan salah untuk mengatakan bahwa kespesifikan ini memberi
signifikansi tertentu, karena dalam proses kompleks gejala anak-anak itu disimpulkan bahwa
sifat kecemasan dan ketakutan yang muncul adalah sangat beragam. -Terkait usia, faktor
sosial dan kecenderungan bisa juga relevan.

Berkaitan dengan subsistem orangtua, diperoleh beberapa hasil yang konsisten (misalnya,
takut larangan, ostentation pada EG dan CG anak yang dibesarkan dalam keluarga perwalian
yang tidak terkait). Namun, pemaparan dari keanehan yang muncul di belakang subsistem
orangtua lainnya menarik perhatian pada penyebab multifaktor dari ketakutan dan kecemasan
pada anak-anak dari kelompok-kelompok ini. Sifat dari data yang diperoleh dan analisis
sumber mereka membuatnya masuk akal untuk menduga timbulnya bias tentang pentingnya
kunci dari jenis pendidikan, iklim keluarga dan keterkaitan antara anak dan "pendidik".
Artinya, meskipun fakta adanya gangguan otot-tulang pada anak, jenis keluarga - baik
biologis, atau orang tua angkat, metode pendidikan, yang disesuaikan dengan sifat-sifat
pribadi anak dan sesuai lingkungan pendidikan dan sosial yang penyayang dapat melepaskan
anak dari kecemasan yang berlebihan dan ketakutan. Dan sebaliknya, jenis pendidikan yang
tidak tepat dapat menyebabkan kecemasan dan ketakutan, sedangkan gangguan otot-skeletal
dan jenis subsistem orangtua akan menjadi faktor yang memberatkan saja.
Batasan Penelitian
Ke depan, survei dari anak-anak diperiksa harus diperbesar demi data yang lebih signifikan
secara statistik. Model pengasuhan keluarga harus juga diteliti: yang akan memungkinkan
untuk memperoleh penyebab kecemasan permanen dan ketakutan.
Anak-anak yang menderita ICP dapat mencapai hasil yang sama dari anak normal, namun
harus menghabiskan lebih banyak energi fisiologis dan psikologis. Hal ini menyebabkan
peningkatan saraf dan ketegangan psikis pada anak-anak tersebut dan dapat menyebabkan
overstress cerebrospinal yang akan secara spontan diwujudkan dalam peningkatan
kecemasan, pembentukan ketakutan obsesif dan tanda-tanda lain dari ketidakstabilan mental.
Dengan demikian, memperbarui penyebab lanjut dari ketakutan dan kecemasan, deteksi
lengkap faktor yang mempengaruhi pada terjadinya mereka, juga mengungkapkan keanehan
dari gangguan semacam ini akan memungkinkan kita untuk melakukan pencegahan terhadap
fitur extraneous berulang tersebut.

Вам также может понравиться