Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB 1
PENDAHULUAN
suatu peningkatan
sebagai peningkatan
yang ada sebelumnya seperti penyakit ginjal atau gangguan tiroid. Factor
pencetus munculnya hipertensi skunder antara lain : kontrasepsi oral,
coarctation aorta, neurogenik (tumor otak, ensefalitis gangguan psikiatris),
kehamilan , peningkatan volume intra vaskuler, dan stress (Udjianti J. W.
2010).
Perjalanan penyakit hipertensi sangat perlahan, penderita hipertensi
mungkin tak menunjukkan gejala selama bertahun tahun. Masa laten ini
menyelubungi perkembangan penyakit sampai terjadi kerusakan organ yang
bermakna. Bila terdapat gejala maka biasanya bersifat non-spesifik,
misalanya sakit kepala atau pusing. Apabila hipertensi tetap tidak diketahui
dan tidak dirawat, mengakibatkan kematian karena payah jantung, infark
miokardium stroke, atau gagal ginjal. Namun deteksi dini dan perawatan
hipertensi yang efektif dan menurunkan jumlah morbiditas dan mortalitas.
Dengan demikian, pemeriksaan tekanan darah secara teratur mempunyai
arti penting dalam perawatan hipertensi (Price A. Sylvia & Wilson M.
Lorraine, 2012).
Penatalaksanaan hipertensi bisa dilakukan dengan tiga cara yaitu
pemberian obat-obatan yang menyebabkan perubahan tekanan darah
postural (penyekat adrenergik perifer, penyekat alfa dan diuretik dosis tinggi)
atau obat obatan yang dapat menyebabkan disfungsi kognitif (Agonis A 2
Sentral) harus diberikan dengan hati-hati. Terapi farmakologis Umur dan
adanya penyakit merupakan faktor yang akan mempengaruhi metabolisme
dan distribusi obat. Karenanya harus dipertimbangkan dalam memberikan
obat anti hipertensi. Hendaknya pemberian obat dimulai dengan dosis kecil
dan kemudian ditingkatkan secara perlahan (Gunawan, 2011)
Mengubah pola hidup/intervensi nonfarmakologis pada penderita
hipertensi pada semua penderita, sangat menguntungkan untuk menurunkan
tekanan darah. Beberapa pola hidup yang harus diperbaiki adalah:
stress,
manajemen
waktu
yang
baik,
membuat
sebuah
1.3.2
Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi kejadian hipertensi usia lansia di RT 013 RW 004
Desa Brumbungan Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo
sebelum dilakukan coping stres (tekhnik relaksasi nafas dalam).
2. Mengidentifikasi kejadian hipertensi pada lansia di RT 013 RW 004
Desa Brumbungan Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo
setelah dilakukan coping stres (tekhnik relaksasi nafas dalam).
3. Menganalisis evektifitas coping stres (tekhnik relaksasi nafas dalam)
terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi usia
lansia di RT 013 RW 004 Desa Brumbungan Kecamatan Gending
Kabupaten Probolinggo.
Sebagai
tambahan
pengetahuan
dari
hasil
penelitian
untuk
2.
komunitas,
sehingga
dapat
membantu
membentuk
meanfaatkan
coping
stres
sebagai
hipertensi.
2.
3.