Вы находитесь на странице: 1из 8

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah

suatu peningkatan

abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus-menerus


lebih dari satu periode. Hal ini terjadi bila arteriola-arteriola konstriksi.
Konstriksi arteriola membuat darah sulit mengalir dan meningkatkan tekanan
melawan dinding arteri. Hipertensi menambah beban kerja jantung dan arteri
yang bila berlanjut dapat menimbulkan kerusakan jantung dan pembuluh
darah (Udjianti J. W. 2010).
Hipertensi diperkirakan menjadi penyebab kematian sekitar 7,1 juta
orang diseluruh dunia, yaitu sekitar 13% dari total kematian di sebabkan oleh
hipertensi. Diperkirakan sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terutama
dinegara berkembang tahun 2005, dari sejumlah 639 juta kasus ditahun
2005, Angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025.
Dari 972 juta penderita hipertensi, 333 juta berada dinegara maju dan 639
sisanya berada di negara sedang berkembang, termasuk Indonesia (WHO,
2000 dalam Komariah 2012).
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (2007) menyebutkan bahwa
prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar 30% dengan insiden komplikasi
penyakit kardiovaskular lebih banyak pada perempuan (52%) dibandingkan
laki-laki (48%). Data RISKESDAS juga menyebutkan hipertensi sebagai
penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, jumlahnya
mencapai 6,8% dari proporsi penyebab kematian pada semua umur di
Indonesia (Depkes, 2011) (RISKESDAS, 2007 dalam Widyaningrum. S,
2013).

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (2007) menyebutkan bahwa


prevalensi hipertensi di Jawa Timur menempati posisi pertama untuk provinsi
dengan prevalensi hipertensi tertinggi yaitu sebesar 37,4% (Depkes, 2011)
(RISKESDAS, 2007 dalam Widyaningrum. S, 2013). Prevalensi hipertensi di
daerah probolinggo yaitu 15,538 penderita (bidang Yankes Dinkes, 2011).
Menurut data 2014 dari puskesmas Desa Brumbungan Lor sekitar 35%
penduduk di Desa Brumbungan Lor terkena hipertensi (Data Riskesdas
Puskesmas Desa Brumbungan Lor, 2013). Berdasarkan data responden di
RT 013 RW 004 peneliti mendapatkan 20 orang responden yang mengalami
hipertensi, 10 orang (50%) diantaranya laki-laki dan 10 orang (50%) lainnya
perempuan, didapatkan hasil tekanan darah pada laki-laki sekitar (140/90
mmHg, 150/80 mmHg, 160/90 mmHg, 160/100 mmHg, 170/90 mmHg) dan
perempuan sekitar (140/80 mmHg, 150/90 mmHg, 160/90 mmHg, 200/100
mmHg, 180/100), sekitar 70% dari mereka mengatakan tidak mengetahui
bahwa stres berpengaruh terhadap peningkatan tekanan darah, mereka juga
mengatakan bahwa mereka tidak menyadari apakah mereka mengalami
stres dan bagaiamana cara mereka untuk mengatasi stress tersebut.
Peneliti mendapatkan data dari responden sekitar 7 orang (35%)
diantaranya dengan riwayat keluarga hipertensi, 8 orang (40%) diantaranya
dikarenakan faktor umur yang semakin tua dan stres karena mereka
beranggapan dengan bertambahnya usia, mereka akan menjadi beban bagi
keluarga, dan 5 orang (25%) diantaranya kebiasaan mengkonsumsi
makanan asin.
Hipertensi esensial atau hipertensi primer merupakan 90% dari seluruh
kasus, dan hipertensi esensial yang didefinisikan

sebagai peningkatan

darah yang tidak diketahui penyebabnya (idioptik). Hipertensi skunder


merupakan 10% dari seluruh kasus hipertensi adalah hipertensi skunder,
yang didefinisikan sebagai peningkatan darah karena suatu kondisi fisik

yang ada sebelumnya seperti penyakit ginjal atau gangguan tiroid. Factor
pencetus munculnya hipertensi skunder antara lain : kontrasepsi oral,
coarctation aorta, neurogenik (tumor otak, ensefalitis gangguan psikiatris),
kehamilan , peningkatan volume intra vaskuler, dan stress (Udjianti J. W.
2010).
Perjalanan penyakit hipertensi sangat perlahan, penderita hipertensi
mungkin tak menunjukkan gejala selama bertahun tahun. Masa laten ini
menyelubungi perkembangan penyakit sampai terjadi kerusakan organ yang
bermakna. Bila terdapat gejala maka biasanya bersifat non-spesifik,
misalanya sakit kepala atau pusing. Apabila hipertensi tetap tidak diketahui
dan tidak dirawat, mengakibatkan kematian karena payah jantung, infark
miokardium stroke, atau gagal ginjal. Namun deteksi dini dan perawatan
hipertensi yang efektif dan menurunkan jumlah morbiditas dan mortalitas.
Dengan demikian, pemeriksaan tekanan darah secara teratur mempunyai
arti penting dalam perawatan hipertensi (Price A. Sylvia & Wilson M.
Lorraine, 2012).
Penatalaksanaan hipertensi bisa dilakukan dengan tiga cara yaitu
pemberian obat-obatan yang menyebabkan perubahan tekanan darah
postural (penyekat adrenergik perifer, penyekat alfa dan diuretik dosis tinggi)
atau obat obatan yang dapat menyebabkan disfungsi kognitif (Agonis A 2
Sentral) harus diberikan dengan hati-hati. Terapi farmakologis Umur dan
adanya penyakit merupakan faktor yang akan mempengaruhi metabolisme
dan distribusi obat. Karenanya harus dipertimbangkan dalam memberikan
obat anti hipertensi. Hendaknya pemberian obat dimulai dengan dosis kecil
dan kemudian ditingkatkan secara perlahan (Gunawan, 2011)
Mengubah pola hidup/intervensi nonfarmakologis pada penderita
hipertensi pada semua penderita, sangat menguntungkan untuk menurunkan
tekanan darah. Beberapa pola hidup yang harus diperbaiki adalah:

menurunkan berat badan jika ada kegemukan, mengurangi/berhenti minum


alcohol, meningkatkan aktivitasfisik aerobik, mengurangi asupan garam,
mempertahankan asupan kalium yang adekuat, mempertahankan asupan
kalsium dan magnesium yang adekuat, berhenti merokok, mengurangi
asupan lemak jenuh dan kolesterol ( Kuswardani, 2011).
Stres adalah reaksi dari tubuh (respon) terhadap lingkungan yang
dapat memproteksi diri kita yang juga merupakan bagian dari system
pertahanan yang membuat kita tetap hidup ( Nasir dan Muhith, 2011).
Indikator fisiologis dari stress adalah
objektif, lebih mudah
diidentifikasi dan secara umum dapat diamati atau diukur. Namun demikian,
indikator ini tidak selalu teramati sepanjang waktu pada semua klien yang
mengalami stres, dan indikator tersebut bervariasi menurut individunya.
Tanda vital biasanya meningkat, klien mungkin tampak gelisah, dan tidak
mampu beristirahat dan berkonsentrasi. Indikator ini bisa timbul sepanjang
stres (Nasir dan Muhith, 2011).
Kemampuan untuk mengatur atau mengelola diri sendiri merupakan
suatu proses berkesinambungan yang memerlukan adanya kemauan dan
awereness untuk mengubah, baik perilaku ataupun kebiasaan sehingga
pada akhirnya kita mampu menjadi orang yang efektif. Kemampuan
mengelola waktu

dan stress biasa disebut dengan self management.

Mengelola stres juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengelola


atau mengatur hal yang telah menjadi tanggung jawab kita dengan
menyesuaikan pada situasi yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Stres ini
dapat menimpa, baik pada diri pribadi maupun organisasi yang dapat
menimbulkan dampak pada berbagai segi kehidupan (Nasir dan Muhith,
2011).
Cara dalam mengelola stres bisa dilakukan dengan mengidenntifikasi
penyebab

stress,

manajemen

waktu

yang

baik,

membuat

sebuah

peerubahan dalam lingkungan dapat mengurangi akibat dari stres, berbagi

dan mengungkapkan, menyimpan catatan hharian pribadi, berbicara dengan


orang yang dapat di percaya, visualisasi dan perbandingan mental menjadi
tekhnik yang sangat populer dalam mengurangi stress, relaksasi, makan
makanan yang sehat dan berolahraga secara teratur, dan mengatasi rasa
takutt akan kegagalan (Nasir dan Muhith, 2011).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu factor
munculnya gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal kronis. Perubahan gaya
hidup dan pola makan adalah langkah utama untuk menjaga tekanan darah
dalam batas normal dan mengurangi resiko komplikasi dari penyakit
tersebut.
Berdasarkan fenomena diatas, untuk mencegah terjadinya resiko
hipertensi dan komplikasi yang akan muncul. Peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang evektifitas coping stres (tekhnik relaksasi nafas
dalam) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi usia
lansia di RT 013 RW 004 Desa Brumbungan Kecamatan Gending
Kabupaten Probolinggo.
Peneliti memilih Desa Brumbungan sebagai tempat lahan penelitian,
karena di desa tersebut potensial masyarakatnya banyak yang menderita
hipertensi, peneliti melihat bahwa masyarakat kurang mngetahui penyebab
hipertensi yang salah satunya adalah stres dan bagaimana cara mengatasi
stress tersebut. Setelah melakukan survey di dusun tersebut dan membuka
referensi bahwa stress merupakan penyebaab peningkatan tekanan darah
tinggi, jadi peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang evektifitas
coping stres tekhnik relaksasi nafas dalam) terhadap penurunan tekanan
darah pada penderita hipertensi usia lansia di RT 013 RW 004 Desa
Brumbungan Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti merumuskan


masalah pada penelitian ini Adakah evektifitas coping stres (tekhnik
relaksasi nafas dalam) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita
hipertensi usia lansia di RT 013 RW 004 Desa Brumbungan Kecamatan
Gending Kabupaten Probolinggo?.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui evektifitas coping stres (tekhnik relaksasi nafas dalam)
terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi usia lansia
di RT 013 RW 004 Desa Brumbungan Kecamatan Gending Kabupaten
Probolinggo.

1.3.2

Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi kejadian hipertensi usia lansia di RT 013 RW 004
Desa Brumbungan Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo
sebelum dilakukan coping stres (tekhnik relaksasi nafas dalam).
2. Mengidentifikasi kejadian hipertensi pada lansia di RT 013 RW 004
Desa Brumbungan Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo
setelah dilakukan coping stres (tekhnik relaksasi nafas dalam).
3. Menganalisis evektifitas coping stres (tekhnik relaksasi nafas dalam)
terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi usia
lansia di RT 013 RW 004 Desa Brumbungan Kecamatan Gending
Kabupaten Probolinggo.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan
1.

Sebagai

tambahan

pengetahuan

dari

dikembangkan pada penelitian berikutnya.

hasil

penelitian

untuk

2.

Memberikan dukungan bagi peningkatan profesionalisme dibidang ilmu


keperawatan komunitas.

1.4.2 Bagi Profesi Keperawatan


Diharapkan penelitian ini dapat diaplikasikan dalam bidang ilmu
keperawatan

komunitas,

sehingga

dapat

membantu

membentuk

kemandirian pasien dalam manajemen stres sehingga terhindar dari


hipertensi.
1.4.3 Bagi Lahan Penelitian
Dapat lebih mudah

meanfaatkan

coping

stres

sebagai

penatalaksanaan non farmakologi untuk pasien hipertensi, karena coping


stress tidak membutuhkan biaya perawatan atau cost.

1.4.4 Bagi Responden


1. Orang tua atau suami /istri
Diharapkan dari penelitian ini nantinya orang tua atau suami /istri
dapat berperan aktif dalam menerapkan coping stres (tekhnik relaksasi
nafas dalam) pada saat

terjadi peningkatan tekanan darah atau

hipertensi.

1.4.5 Bagi Peneliti


1.

Menambah pemahaman tentang evektifitas coping stres (tekhnik


relaksasi nafas dalam) terhadap penurunan tekanan darah pada
penderita hipertensi.

2.

Merupakan kegiatan belajar untuk menuangkan pengetahuan serta


mempraktikkan ilmu yang telah didapat di bangku perkuliahan.

3.

Memperoleh pengalaman dan pengetahuan praktis yang mendukung


pengetahuan teoritis yang didapat melalui penelitian serta melatih
keterampilan dalam menulis karya ilmiah.

Вам также может понравиться

  • Komunitas (Kahfi)
    Komunitas (Kahfi)
    Документ16 страниц
    Komunitas (Kahfi)
    haeri
    Оценок пока нет
  • Format Pengkajian Keluarga
    Format Pengkajian Keluarga
    Документ10 страниц
    Format Pengkajian Keluarga
    haeri
    Оценок пока нет
  • LP CK Stroke Centre
    LP CK Stroke Centre
    Документ29 страниц
    LP CK Stroke Centre
    haeri
    Оценок пока нет
  • LP TB Igd
    LP TB Igd
    Документ18 страниц
    LP TB Igd
    haeri
    Оценок пока нет
  • Defisiensi Sistem Imun
    Defisiensi Sistem Imun
    Документ18 страниц
    Defisiensi Sistem Imun
    Desy Apriani
    Оценок пока нет
  • LP STT Fix
    LP STT Fix
    Документ20 страниц
    LP STT Fix
    haeri
    Оценок пока нет
  • Tugas Al-Islam Atun
    Tugas Al-Islam Atun
    Документ32 страницы
    Tugas Al-Islam Atun
    Ahmad Chaeri
    Оценок пока нет
  • Format Supervisi
    Format Supervisi
    Документ3 страницы
    Format Supervisi
    haeri
    Оценок пока нет
  • ANEMIA APLASTIK
    ANEMIA APLASTIK
    Документ58 страниц
    ANEMIA APLASTIK
    haeri
    Оценок пока нет
  • Leaflet
    Leaflet
    Документ2 страницы
    Leaflet
    haeri
    Оценок пока нет
  • LP Strauma-Irna 3a
    LP Strauma-Irna 3a
    Документ16 страниц
    LP Strauma-Irna 3a
    haeri
    Оценок пока нет
  • LP Strauma-Irna 3a
    LP Strauma-Irna 3a
    Документ16 страниц
    LP Strauma-Irna 3a
    haeri
    Оценок пока нет
  • LP CK Stroke Centre
    LP CK Stroke Centre
    Документ29 страниц
    LP CK Stroke Centre
    haeri
    Оценок пока нет
  • LP Stemi Iccu
    LP Stemi Iccu
    Документ16 страниц
    LP Stemi Iccu
    haeri
    Оценок пока нет
  • Tugas (1) Kelompok 6
    Tugas (1) Kelompok 6
    Документ30 страниц
    Tugas (1) Kelompok 6
    Yumni Rumiwang
    Оценок пока нет
  • Scabies Edit
    Scabies Edit
    Документ45 страниц
    Scabies Edit
    haeri
    Оценок пока нет
  • LP Isos
    LP Isos
    Документ11 страниц
    LP Isos
    haeri
    Оценок пока нет
  • Sirosis Hepatis
    Sirosis Hepatis
    Документ41 страница
    Sirosis Hepatis
    haeri
    Оценок пока нет
  • LP - HDR
    LP - HDR
    Документ6 страниц
    LP - HDR
    haeri
    Оценок пока нет
  • LP Halusinasi
    LP Halusinasi
    Документ16 страниц
    LP Halusinasi
    haeri
    Оценок пока нет
  • Mioma Uteri
    Mioma Uteri
    Документ38 страниц
    Mioma Uteri
    haeri
    Оценок пока нет
  • LP - DPD
    LP - DPD
    Документ8 страниц
    LP - DPD
    haeri
    Оценок пока нет
  • Tekanan Biostatis
    Tekanan Biostatis
    Документ6 страниц
    Tekanan Biostatis
    Ahmad Chaeri
    Оценок пока нет
  • Kole Lithia Sis
    Kole Lithia Sis
    Документ27 страниц
    Kole Lithia Sis
    haeri
    Оценок пока нет
  • Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Документ20 страниц
    Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    haeri
    Оценок пока нет
  • KAS Pencernaan
    KAS Pencernaan
    Документ19 страниц
    KAS Pencernaan
    haeri
    Оценок пока нет
  • CA Prostatt
    CA Prostatt
    Документ77 страниц
    CA Prostatt
    haeri
    Оценок пока нет
  • BAB 1,2,3 Hernia
    BAB 1,2,3 Hernia
    Документ45 страниц
    BAB 1,2,3 Hernia
    haeri
    Оценок пока нет
  • Tugas IV Gelombang Ultrasonik
    Tugas IV Gelombang Ultrasonik
    Документ2 страницы
    Tugas IV Gelombang Ultrasonik
    haeri
    Оценок пока нет
  • Pelayanan Kesehatan Modern
    Pelayanan Kesehatan Modern
    Документ17 страниц
    Pelayanan Kesehatan Modern
    haeri
    Оценок пока нет