Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
Fadhil Muhammad Antra
4315020025
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Mah Esa atas berkat dan rahmatnya sehingga kami dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul ALARM ANTI MALING MENGGUNAKAN
SENSOR CAHAYA. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahsa
Indonesia. Dalam makalah ini membahas tentang pemanfaatan perkembangan teknologi sebagai
solusi daripada masalah yang timbul ditengah. Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas
perhatiannya terhadap makalah ini, dan kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri kami
sendiri dan khususnya pembaca pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya
makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat kami
harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada
waktu mendatang.
Abstrak
Masalah sosial yang terjadi di masyarakat amatlah banyak, salah satunya ialah masalah keamanan.
Sebagaimana diketahui, keamanan adalah faktor penunjang masyarakat untuk hidup aman dan
tentram di suatu daerah. Olehkarena telah berkembangnya teknologi dengan pesat, harus
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, terutama untuk teknologi yang hadir sebagai pemberi solusi
ditengah-tengah masyarakat. Salah satu masalah dari keamanan adalah kegiatan pencurian yang
sangat meresahkan masyarakat. Karena selain mencuri barang berharga, sang pencuri bisa mencuri
data-data yang sangat penting pula. Olehkarena itu sangat tepat sekali apabila dihadirkan teknologi
antimaling menggunakan sensor cahaya ini, sebagai jawaban atas solusi untuk masalah pencurian
yang terjadi di rumah warga. Prinsip kerja alat ini adalah jika ada bayangan yang memotong cahaya
untuk photo transistor, maka secara otomatis alarm yang ada di dalam rumah warga akan berbunyi
dengan keras yang akhirnya keberadaan sang pencuri pun dapat terdeteksi dan pencuri tersebut pulang
kembali atau dapat tertangkap untuk diproses secara hukum yang berlaku pada daerah kejadian
perkara tesebut.
Kata kunci : pencuri , sensor, otomatis, alarm
DAFTAR ISI
Halaman Judul.........................................................................................................................................1
Kata Pengantar........................................................................................................................................2
Abstrak.....................................................................................................................................................3
Daftar Isi.................................................................................................................................................4
BAB I Pendahuluan.................................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................5
1.3 Tujuan................................................................................................................................................5
1.4 Manfaat Makalah...............................................................................................................................5
1.5 Metode Penyusunan Makalah............................................................................................................5
BAB II Isi.................................................................................................................................................6
2.1 Tinjauan/Kajian Teoretis....................................................................................................................6
2.2 Pembahasan......................................................................................................................................11
BAB III Penutup....................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................13
3.2 Saran................................................................................................................................................13
Daftar Pustaka.......................................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Masalah sosial yang terjadi di masyarakat amatlah banyak, salah satunya ialah masalah
keamanan. Sebagaimana diketahui, keamanan adalah faktor penunjang masyarakat untuk hidup
aman dan tentram di suatu daerah. Olehkarena telah berkembangnya teknologi dengan pesat,
harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, terutama untuk teknologi yang hadir sebagai pemberi
solusi ditengah-tengah masyarakat. Salah satu masalah dari keamanan adalah kegiatan pencurian
yang sangat meresahkan masyarakat. Karena selain mencuri barang berharga, sang pencuri bisa
mencuri data-data yang sangat penting pula. Olehkarena itu sangat tepat sekali apabila dihadirkan
teknologi antimaling menggunakan sensor cahaya ini, sebagai jawaban atas solusi untuk masalah
pencurian yang terjadi di rumah warga. Prinsip kerja alat ini adalah jika ada bayangan yang
memotong cahaya untuk photo transistor, maka secara otomatis alarm yang ada di dalam rumah
warga akan berbunyi dengan keras yang akhirnya keberadaan sang pencuri pun dapat terdeteksi
dan pencuri tersebut pulang kembali atau dapat tertangkap untuk diproses secara hukum yang
berlaku pada daerah kejadian perkara tesebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang menjadi latar belakang penelitian ini, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana prinsip kerja dari alarm anti maling?
2. Bagaimana rancangan rangkaian komponen pada alat tersebut?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui prinsip kerja dari alarm anti maling.
2. Untuk mengetahui rancangan rangkaian komponen pada alat alarm anti maling.
1.4 Metode Penelitian
Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini adalah metode pustaka yaitu mencari
bahan referensi mengenai rangkaian yang setara di internet dan buku-buku yang mendukung.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dasar Teori
a. Pengertian Resistor
Resistor adalah suatu komponen elektronika yang dapat membatasi aliran arus listrik. Hampir
semua proyek elektronika menggunakan komponen yang satu ini. Resistor atau tahanan
mungkin lebih banyak digunakan dari pada komponen-komponen lain. Resistor bekerja
berdasarkan sifat resistansi suatu bahan yang dapat menghantarkan listrik
b. Pengertian Potensiometer
Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk
pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal
tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat.
Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali
suara pada penguat.
Kapasitor adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik,
dan secara sederhana terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (bahan
dielektrik) tiap konduktor di sebut keping. Kapasitor atau disebut juga kondensator adalah alat
(komponen) listrik yang dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik
untuk sementara waktu. Pada prinsipnya sebuah kapasitor terdiri atas dua konduktor (lempeng
logam) yang dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator). Isolator penyekat ini sering disebut
bahan (zat) dielektrik.
Kegunaan kapasitor dalam berbagai rangkaian listrik adalah:
a. Mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan, bila
tiba-tiba arus listrik diputuskan dan dinyalakan
b. Menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian penyala elektronik
c. Memilih panjang gelombang pada radio penerima
d. Sebagai filter dalam catu daya (power supply)
daerah perbatasan ini dapat dirubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk
mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk
penjelasan yang lebih lanjut.
semakin kecil nilai resistansinya, dan bila cahaya semakin gelap maka resistansinya semakin
besar.
Photo Resistor/LDR banyak dipakai sebagai alat kontrol elektronik yang berkaitan dengan
menggunakan efek cahaya.
Multimeter analog lebih banyak dipakai untuk kegunaan sehari-hari, seperti para tukang
servis TV atau komputer kebanyakan menggunakan jenis yang analog ini. Kelebihannya
adalah mudah dalam pembacaannya dengan tampilan yang lebih simple. Sedangkan
kekurangannya adalah akurasinya rendah, jadi untuk pengukuran yang memerlukan ketelitian
tinggi sebaiknya menggunakan multimeter digital.
Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau pemberitahuan. Dalam
istilah jaringan, alarm dapat juga didefinisikan sebagai pesan berisi pemberitahuan ketika
terjadi penurunan atau kegagalan dalam penyampaian sinyal komunikasi data ataupun ada
peralatan yang mengalami kerusakan (penurunan kinerja). Pesan ini digunakan untuk
memperingatkan operator atau administrator mengenai adanya masalah (bahaya) pada
jaringan. Alarm memberikan tanda bahaya berupa sinyal, bunyi, ataupun sinar.
emitor lainnya dan terminal basis lebih positif 0,7 V daripada terminal emitor lainnya.
SCR fungsinya hampir sama dengan Transistor yaitu untuk mengalirkan arus melalui
terminal emitor dengan polaritas paling negatif, terminal kolektor beberapa volt lebih
positif dibandingkan terminal emitor lainnya dan terminal basis lebih positif 0,7 V
Apabila saklar pertama dihidupkan, maka alarm yang bekerja adalah alarm yang pertama
yaitu yang diletakkan pada pintu rumah. Sehingga apabila ada seorang maling yang masuk
kedalam rumah melalui pintu, maka cahaya yang menyinari sensor (LDR) akan terpotong dan
alarm akan berbunyi.
Jika saklar kedua dihidupkan, maka alarm yang bekerja adalah alarm yang kedua yang
diletakkan pada ruangan atau bagian dalam rumah. Dimana cara kerja rangakaian alarm yang
kedua, apabila ada orang yang bergerak didalam ruangan tersebut, maka akan mengakibatkan
cahaya yang menyinari sensor (LDR) akan terhalang dan alarm akan berbunyi.
Sedangkan apabila kedua saklar dihidupkan, maka alarm yang bekerja adalah kedua-duanya,
sehingga apabila ada seorang pencuri yang masuk melalui pintu maupun terdapat gerakan
didalam ruangan rumah maka alarm akan berbunyi, dan sebaliknya apabila kedua saklar alarm
dimatikan maka tidak ada alarm yang bekerja.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa rangkaian alarm anti maling tersebut dapat
berbunyi ketika sensor (LDR) dalam keadaan gelap atau tidak mendapat cahaya lampu,
karena jika sensor (LDR) dalam keadaan gelap mempunyai tahanan yang lebih tinggi
daripada sensor (LDR) dalam keadaan yang tersinari cahaya, sehingga alarm dapat bekerja
atau berbunyi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dibutuhkan penelitian dan pengembangan lebih lanjut yang serius untuk
membuat alat tersebut.
Daftar Pustaka
Blocher, Richard. 2007. Dasar Elektronika. Bandung: Andi Publisher