Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
verotoksin. Toksin ini bekerja dengan cara menghilangkan satu basa adenin dari unit 28S
rRNA, sehingga menghentikan sintesis protein. Sumber bakteri ini contohnya adalah daging
yang belum masak, seperti daging hamburger yang belum matang. E. coli yang tidak
berbahaya dapat menguntungkan manusia dengan memproduksi vitamin K2, atau dengan
mencegah baketi lain di dalam usus.
E. coli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetika. Biasa digunakan sebagai
vektor untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang diinginkan untuk dikembangkan. E. coli
dipilih karena pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam penanganannya. Negaranegara di eropa sekarang sangat mewapadai penyebaran bakteri E. coli ini, mereka bahkan
melarang mengimpor sayuran dari luar.
Bakteri E. coli merupakan organisme penghuni utama di usus besar, hidupnya komensal
dalam kolon manusia dan diduga berperan dalam pembentukan vitamin K yang berperan
penting untuk pembekuan darah. Dari berbagai penelitian menunjukkan beberapa galur atau
strain dari bakteri E. coli juga dapat menyebabkan wabah diare atau muntaber, terutama
pada anak anak.
1.2.
MAKSUD PRAKTIKUM
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat
ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan E. Coli tidak berbahaya, tetapi beberapa,
seperti E. Coli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada
manusia yaitu diare berdarah karena eksotoksin yang dihasilkan bernama verotoksin. Toksin
ini bekerja dengan cara menghilangkan satu basa adenin dari unit 28S rRNA, sehingga
menghentikan sintesis protein. Sumber bakteri ini contohnya adalah daging yang belum
masak, seperti daging hamburger yang belum matang. E. Coli yang tidak berbahaya dapat
menguntungkan manusia dengan memproduksi vitamin K2, atau dengan mencegah baketi
lain di dalam usus.
Escherichia coli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetika. Biasa digunakan
sebagai vektor untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang diinginkan untuk dikembangkan. E.
coli dipilih karena pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam penanganannya. Negaranegara di eropa sekarang sangat mewapadai penyebaran bakteri E.Coli ini, mereka bahkan
melarang mengimpor sayuran dari luar.
2.2.
Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang pendek yang memiliki
panjang sekitar 2 m, diameter 0,7 m, lebar 0,4-0,7m dan bersifat anaerob fakultatif. E. coli
membentuk koloni yang bundar, cembung, dan halus dengan tepi yang nyata (Smith-Keary,
Identifikasi Escherichia Coli
1988 ; Jawetz et al., 1995). Bakteri ini termasuk umumnya hidup pada rentang 20-40 derajat
C, optimum pada 37 derajat.
2.3.
Media SIM adalah perbenihan semi solid yang dapat digunakan untuk mengetahui
pembentukan H2S, indol dan motility dari bakteri. Escherichia Coli membentuk indol dan
motility positif. (Gani A. 2003)
SIM medium hasil penanamannya adalah :
- H2S : Negatif / Positif
- Indol : Positif
- Motility : Aktif / Brown
7) UREA
Bakteri tertentu menghidrolisis urea dan membentuk ammonia dengan terbentuknya
warna merah karena adanya indikator phenol red, Escherichia Coli pada media urea memberi
sifat negatif karena Escherichia Coli tidak menhidrolisis urea dan tidak membentuk ammonia
(Gani A. 2003).
8) MR-VP
a Uji MR
Hasilnya positif, terjadi perubahan warna menjadi merah setelah ditambahkan methyl
red. Artinya, bakteri ini mengahasilkan asam campuran (metilen glikon) dari proses
fermentasi glukosa yang terkandung dalam medium MR-VP. Terbentuknya asam campuran
pada media akan menurunkan pH sampai 5,0 atau kurang, oleh karena itu bila indikator metil
ditambahkan pada biakan tersebut dengan pH seredndah itu maka indikator tersebut
menjkadi merah. Hal ini menandakan bahwa bakteri ini peragi asam campuran(Anonim,
2008)
b Uji VP
Hasilnya negatif, karena tidak terbentuk warna merah pada medium setelah ditambahkan
-napthol dan KOH, artinya hasil akhir fermentasi bakteri ini bukan asetil metil karbinol
(asetolin) (Anonim, 2008). Hasil positif terbentuk warna merah apabila sudah ditambahkan napthol dan KOH.
9) SCA
Hasil uji sitrat yang diperoleh positif, yang ditandai dengan terjadinya perubahan warna
indikator BTB dari hijau menjadi biru . Artinya bakteri ini mempunyai enzim sitrat permiase
yaitu enzim spesifik yang membawa sitrat ke dalam sel.
Hasil uji sitrat yang diperoleh negatif, yang ditandai dengan tidak terjadinya perubahan
warna. Artinya bakteri ini tidak mempunyai enzim sitrat permiase yaitu enzim spesifik yang
membawa sitrat ke dalam sel(Anonim, 2008)
10)Uji gula-gula(Glukosa, Laktosa, Sukrosa dan Manitol,maltosa)
Uji ini dilakukan untuk mengindetifikasi bakteri yang mampu memfermentasikan
karbohidrat. Pada uji gula-gula hanya terjadi perubahan warna pada media glukosa yang
berubah menjadi warna kuning, artinya bakteri ini membentuk asam dari fermentasi glukosa.
Pada media glukosa juga terbentuk gelembung pada tabung durham yang diletakan terbalik
didalam tabung media, artinya hasil fermentasi berbentuk gas(Anonim, 2008)
2.4 Manfaat dan Patogenitas
E. coli adalah anggota flora normal usus. E. coli berperan penting dalam sintesis vitamin
K, konversi pigmen-pigmen empedu, asam - asam empedu dan penyerapan zat-zat
makanan. E. coli termasuk ke dalam bakteri heterotrof yang memperoleh makanan berupa
zat oganik dari lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang
dibutuhkannya. Zat organik diperoleh dari sisa organisme lain. Bakteri ini menguraikan zat
organik dalam makanan menjadi zat anorganik, yaitu CO2, H2O, energi, dan mineral. Di
dalam lingkungan, bakteri pembusuk ini berfungsi sebagai pengurai dan penyedia nutrisi bagi
tumbuhan (Ganiswarna, 1995).
E. coli menjadi patogen jika jumlah bakteri ini dalam saluran pencernaan meningkat atau
berada di luar usus. E. coli menghasilkan enterotoksin yang menyebabkan beberapa kasus
diare. E. coli berasosiasi dengan enteropatogenik menghasilkan enterotoksin pada sel epitel
(jawetz et al., 1995).
Manifestasi klinik infeksi oleh E. coli bergantung pada tempat infeksi dan tidak dapat
dibedakan dengan gejala infeksi yang disebabkan oleh bakteri lain (jawetz et al., 1995).
Penyakit yang disebabkan oleh E. coli yaitu :
Identifikasi Escherichia Coli
diare pada anak-anak di negara maju. EPEC melekat pada sel mukosa usus kecil.
E. coli Enterotoksigenik (ETEC) : ETEC penyebab yang sering dari diare
wisatawan dan penyebab diare pada bayi di negara berkembang. Faktor
kolonisasi ETEC yang spesifik untuk manusia menimbulkan pelekatan ETEC pada
efek sitotoksisnya pada sel Vero, suatu ginjal dari monyet hijau Afrika.
E. coli Enteroagregatif (EAEC) : EAEC menyebabkan diare akut dan kronik pada
d. Meningitis
E. coli dan Streptokokus adalah penyebab utama meningitis pada bayi. E. coli merupakan
penyebab pada sekitar 40% kasus meningitis neonatal (Jawetz etal., 1996).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1.
ALAT
Alat yang digunakan pada pemeriksaan ini adalah sebagai berikut :
A. Pengambilan sampel
Pot/wadah sampel
Label Kecil
B. Isolasi/Penanaman
Centrifuge
Rak + tabung reaksi
Inkubator
Tabung centrifuge
Ose
Bunsen
Pipet tetes
Kertas pembungkus media
C. Identifikasi
Mikroskop
Ose
Nall
Rak Tabung
Objek glass
Lampu Spiritus dan korek api
Bak pewarnaan
3.3. BAHAN
Bahan yang digunakan pada percobaan ini:
A. Pengambilan sampel
Sampel yang digunakan adalah air got
Identifikasi Escherichia Coli
10
B. Isolasi
1) Media pemupuk
BHIB
2) Media Selektif
MCA ( Mac Conkey Agar)
EMBA (Eosin Methylen Blue Agar)
Endo Agar
C. Identifikasi
Media differensial
TSIA (Triple Sugar Iron Agar)
Untuk Uji biokimia pada:
a Deretan gula-gula :
Glukosa
Laktosa
Sukrosa
Maltosa
Mannitol
b Media lain :
SIM (Sulfur Indol Motility)
MR (Methyl Red) dan VP (Voges Proskauer)
SCA (Simmon Citrat Agar)
Urea
Untuk Pewarnaan
CGV (Carbol Gentian Violet)
Lugol
Alcohol 96%
Safranin
3.4. Cara Isolasi Dan Identifikasi
A. Hari I
1) Penanaman pada Media Pemupuk
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Sampel air got terlebih dahulu dicentrifuge selama 15 menit dengan 3000 rpm,
kemudian ambil endapannya menggunakan ose steril lalu ditanam pada media
BHIB.
c. Inkubasi pada suhu 37oC selama 18-24 jam di inkubator.
B. Hari II
1. Mengamati hasil penanaman pada media pemupuk
dengan
11
melakukan
a) Ambil 1 ose biakan kuman dengan ose steril lalu buat preparat pada objek
glass yang bersih dan bebas lemak, keringkan.
b) Setelah kering, preparat tersebut difiksasi diatas nyala api dengan melewatkan
sebanyak 3kali.
c) Lalu tetesi dengan zat warna CGV pada bagian apusan, diamkan selama 2-3
d)
e)
f)
g)
h)
menit.
Cuci air mengalir
Tetesi dengan lugol, diamkan 45-60 detik. Cuci air mengalir.
Dekolorisasi / lunturkan dengan alkohol 96%,diamkan selama 20-30 detik.
Cuci air mengalir
Tetesi kembali dengan zat warna safranin, diamkan sekitar 2-3 menit. Lalu cuci
air mengalir
i) Keringkan preparat, setelah kering tetesi sekitar 1 tetes oil imersi dan lakukan
pemeriksaan dibawah mikroskop dengan pembesaran lensa objektif 100x.
j) Amati dan catat hasil
2. Setelah dilakukan pewarnaan, dan didapatkan hasil maka dilanjutkan dengan
isolasi pada media selektif yaitu media MC Agar,EMB Agar, dan Endo Agar dengan
metode gores kuadran.
3. Diambil 1 ose biakan kuman, ditanam pada media MC Agar,EMB Agar, dan Endo
Agar dengan menggoreskan dengan metode kuadran.
4. Setelah digoreskan,media dibungkus kembali lalu di masukkan ke inkubator pada
suhu 37oC selama 18-24 jam.
C. Hari III
1. Pengamatan pada media selektif, diamati pertumbuhan koloninya.
2. Dilakukan pemeriksaan mikroskopik dengan pewarnaan gram yaitu :
a) Ambil 1 ose biakan kuman dengan ose steril lalu buat preparat pada objek
glass yang bersih dan bebas lemak, keringkan.
b) Setelah kering, preparat tersebut difiksasi diatas nyala api dengan melewatkan
maksimal 3kali.
c) Lalu tetesi dengan zat warna CGV pada bagian apusan, diamkan selama 2-3
menit.
d) Cuci air mengalir
e) Tetesi dengan lugol, diamkan 45-60 detik. Cuci air mengalir.
Identifikasi Escherichia Coli
12
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENGAMATAN
A. HARI I :
1. Penanaman pada media pemupuk :
1) Media BHIB
Keterangan :
a. Bentuk
: Basil
b. Sifat
: gram negatif
c. Susunan :tunggal dan berpasangan
d. Tersangka : Escherichia Coli
14
B. HARI II
1) Pengamatan hasil isolasi :
N
Ciri
Media MCA
1.
Bentuk
Bulat, sedang-besar
Bulat Sedang
Merah keruh
Hijau
Bulat, Besar-besar
Koloni :
2.
Warna
Koloni :
3.
4.
Elevasi :
Sifat :
tengahnya berwarna
ungu tua
Keping
Smooth
Cembung
Smooth
Cembung
Smooth
EMBA
ENDO
15
C. HARI III
1) Pengamatan hasil penanaman pada media differensial TSIA
Hasil penanaman pada media TSIA (Triple Sugar Iron Agar) adalah :
16
b. Media lain-lain
- SIM (Indol)
Sulfur : (-)
Indol : (+)
Motility : (+)
Urea
Urea: (-)
-
-SCA
SCA: (-)
MR dan VP
17
MR: (+)
VP: (-)
18
4.2 PEMBAHASAN
Pada pemeriksaan bakteri, digunakan sampel bakteri air got yang dibuat suspensi. Bakteri
isolat tersebut kemudian ditanamkan pada MCA, EMB Agar, Endo Agar kemudian diinkubasi
selama 24 jam. Setelah 24 jam pada media tumbuh bakteri dengan ciri ciri :
Media pemupuk
Media BHIB yang ditanami dengan sampel feces setelah diinkubasi setelah 24 jam pada
suhu 37 0 C terlihat keruh menandakan adanya pertumbuhan bakteri pada media tersebut.
Pewarnaan
Pada hasil pewarnaan sampel feces yang diamati dari media BHIB terlihat pada
dibawah mikroskop bakteri basil gram negatif ( warna merah) artinya bakteri tersebut
mengikat zat warna kedua (safranin). Begitupula halnya pada hasil pewarnaan pada media
perbenihan (mac.conkey, Endo, Na). Bakteri gram negatif memiliki dinding sel yang tipis
yang membedakan dengan gram positif (dinding sel yang tebal)
didekolorisasi dengan alkohol maka zat warna pertama akan luntur dan akhirnya menyerap
zat warna kedua yaitu safranin berwarna merah.
Media-media perbenihan
- Media Mac. Conkey
Koloni terlihat berwarna merah keruh dan merah muda, smooth, cembung
-
Media EMBA
Media Endo
Koloni terlihat berwarna merah dan hijau metalik, sedang kecil, smooth,
cembung.
Media uji biokimia
- Deret Gula-gula
Identifikasi Escherichia Coli
19
TSIA
Pada media TSIA terlihat
berwarna kuning (asid), positif gas dan sulfur (-). Reaksi asid-asid pada media TSIA
tersebut menandakan bahwa glukosa difermentasikan. Media TSIA digunakan
terutama untuk mengidentifikasi bakteri gram-negatif. Media TSIA terdiri dari
glukosa, Laktosa, sukrosa, indikator fenolred, FeSO 4 . Perubahan warna yang
terjadi disabebkan keranan adanya indikator yang terdapat dalam media tersebut.
Untuk media TSIA digunakan agar miring dan tabung harus ditutup sedikit longgar
supaya terdapat pertukaran udara bebas. Konsentrasi dalam medium pembiakan
TSIA adalah 1/10 dari konsentrasi laktosa dan sakarosa. Konsentrasi yang kecil ini
dimaksudkan untuk mengetahui bila hanya glukosa saja yang difermentasi, maka
hasil fermentasi di bagian slant karena sedikit , segera teroksidasi sehingga warna
indikator tidak berubah. Dibagian butt tegangan oksidasi lebih rendah, sehingga
reaksi asam tetap dipertahankan. Itulahsebabnya tutup tabung tidak boleh terlalu
rapat untuk memungkinkan pertukaran udara secara bebas. Sehingga keadaan
alkalis dibagian slant dapat dipertahankan. Bila tabung ditutup terlalu rapat, dan
bila hanya glukosa yang difermentasi, bagian slant pun akan berwarna kuning,
yang mengakibatkan salah tafsir. Pada pemeriksaan dengan TSIA, medium harus
diperiksa dalam waktu 18-24 jam dan tidak dapat ditafsirkan secara sempurna bila
medium pembiakan telah di eramkan lebih dari 48 jam.
-
SIM
Pada media SIM, Sulfur untuk melihat adanya sulfur yaitu adanya warna hitam.
20
tersebut.
Pengujian
ini
untuk
mengetahui
apakah
dalam
proses
MR
Hasil dari pengamatan menghasilkan warna merah. Pengujian dengan MR
21
C atau tiga
22
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada praktikum ini untuk identifikasi
Escherichia Coli dari bahan pemeriksaan air got didapatkan bakteri Escherichia Coli karena
pada pemeriksaan mikroskopiknya didapatkan hasil bakteri bentuk basil gram negatif, dan
setelah dilakukan beberapa uji pemeriksaan dan uji biokimia sesuai dengan uji biokimia
untuk bakteri Escherichia Coli. Dan sesuai dengan IMVIC ( Indol, Metil Red, Voges
Proskauer, Simon citrat) dengan hasil ++--.
5.2 SARAN
Adapun saran yang ingin disampaikan praktikan melalui laporan adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan didalam praktikum, praktikan harus menggunakan APD lengkap.
2. Menggunakan alat-alat yang steril dan bersih.
3. Memperhatikan reagen yang akan digunakan,masih dapat digunakan atau sudah
4.
5.
6.
7.
rusak.
Menghindari terjadinya kontaminasi.
Mengikuti aturan praktikum.
Diharapkan didalam praktikum,praktikan harus menggunakan APD lengkap.
Menggunakan alat-alat yang steril dan bersih.
23
DAFTAR PUSTAKA
http://analiskesehatan-pontianak.blogspot.com/2011/02/pengukuran-coliform-denganmpn.html
www.wikipedia.com
www.google.com
http://sutikno.blog.uns.ac.id/2009/06/21/cara-menghitung-nilai-mpn-uji-coliform/
http://kenzhi17.blogspot.com/2012/11/identifikasi-bakteri-escherichia-coli.html
Gibson, J.M. 1996. Mikrobiologi dan Patologi Modern Untuk Perawat. EGC. Jakarta
http://yalun.wordpress.com/2008/10/07/mengenal-bakteri-escherichia-coli/
Bonang Enggar S, Gerard. 1982. Mikrobiologi Kedokteran untuk Laboratorium Klinik.
PT. Gramedia. Jakarta
Anonim, 2007, Escherichia Coli, http://www.wikipedia.com
24