Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
(protozoologi),dan
pada
bakteri
untuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
2.2.
Hans Christian Gram seorang Ilmuwan berkebangsaan Denmark yang hidup pada tahun
1853 1938. Untuk pertama kali beliau berhasil memperkenalkan cara pewarnaan bakteri
secara gram,dan berhasil mengamati Klebsiella pneumonia dan Streptococcus pneumonia
pada tahun 1884.
Kemudian bakteri tersebut berhasil di identifikasi oleh seorang ahli Bakteriologi
berkebangsaan jerman bernama Edwin Klebs, yang hidup pada tahun ( 1831 1913 ) yang
kemudian memperkenalkan Bakteri ini, dan diberi nama Klebsiella sesuai namanya.
2.3.
MORFOLOGI
Berbentuk batang pendek,Gram negatif,bersifat Aerob fakultatif, bakteri ini berukuran 0,5
1,5 x 1 2 , tidak mampu berbentuk spora, tidak dapat bergerak dengan bebas dan
mempunyai kapsul yang tersusun dari Polisakarida sehingga dengan mudah dapat mengikat
lipoprotein untuk membetuk Lipopolisakarida yang berfungsi sebagai Patogenitas bakteri ini.
Kadang-kadang bakteri ini mempunyai susunan berpasangan seperti pneumococcus.
2.4 SIFAT PERTUMBUHAN
Coliform ini dapat tumbuh subur dan cepat pada media sederhana, aerobic dan anaerobic
fakultatif, dapat memfermentasikan laktosa dengan menghasilkan asam (6 7,8) dan gas
pada pengeraman 37oC selama 24-48 jam. Spesies yang termasuk golongan Coliform antara
lain Escherichia coli, Enterobacter aerogenes, dan Klebsiella pneumonia.
specimen Urine
Pemeriksaan mikroskopik
BHIB
Pewarnaan
Gram
Inkubasi 37C,24
BAP
MC
TSIA
Endo
Agar
Inkubasi 37C,24
Pewarnaan
Gram
Test
Biokimia
IMViC
SIM
MR-VP
Gulagula
SC
Glukos
a
Maltos
a
Ureas
e
Sukro
sa
Manit
ol
LIA
Laktos
a
Inkubasi 37C,24
Pembacaan
Hasil
Klebsiella pada media BAP memiliki ciri-ciri pertumbuhan yaitu koloni besar, abu-abu,
smooth, cembung, mucoid atau tiadak, dan anhaemolytis.
b. Media Mac Conkey Agar
Klebsiella pada media Mac Conkey memiliki ciri-ciri pertumbuhan yaitu memiliki koloni
besar-besar, smooth, cembung, berwarna merah muda sampai merah bata kalu koloni
diambil dengan ose akan kelihatan molor seperti tali atau benang.
c. Media Endo Agar
Klebsiella pada media Endo agar memiliki ciri-ciri pertumbuhan yaitu memiliki koloni
kecil sampai besar, berwarna merah muda sampai merah tua,cembung dan mucoid.
2.7 Sifat mutualistik dan komensalistik
Klebsiella merupakan hampir sebagian besar spesiesnya hidup sebagai flora normal,dan
dapat menjelajahi kulit,Faring dan saluran cerna seperti mikro organisme lainnya,
K.aerogenes menggunakan L-glutamine sebagai metabolit dalam metabolism nitrogen.
Nitrogen amida dari glutamine adalah penting dalam biosintesis asparagin, glukosamin 6fofat, triptofan, histidin, fosfat karbamil, p-amino benzoate, adenosine, 5-monofosfat, sitosin 5trifosfat, guanosin 5-monofosfat, glutamate dan asam amino lainnya. Kelompok alpha-ami no
glutamine juga di transferkan ke asamalfa-keto dalam reaksi transaminase.Semua reaksi ini
memungkinkan reaksi biosintesis untuk asimilasi NH3 ke semua asam amino.Sehingga dapat
bersifat mutualistik dan komensalistik karena pada tanah dapat juga beker ja memfiksasi
Nitrogen untuk kesuburan tanaman.
2.8 SIFAT OPORTUNISTIK
Pada dasarnya pertahanan terhadap invasi bakteri tergantung pada fagositosis oleh
granulosit polymorphonuclear dan efek bakterisidal serum. Bakteri mengatasi imunitas host
bawaan melalui beberapa cara. Mereka memiliki kapsul polisakarida, yang merupakan
penentu utama patogenisitas mereka. Kapsul ini terdiri dari polisakarida asam kompleks.
lapisan besar Its melindungi bakteri dari fagositosis oleh granulosit polymorphonuclear. Selain
Identifikasi Genus Klebsiella 6
itu, kapsul bakteri mencegah kematian disebabkan oleh faktor serum bakterisidal.
Lipopolysacarida (LPS) merupakan faktor lain patogenisitas bakteri. Mereka mampu
mengaktifkan pelengkap, yang menyebabkan deposisi selektif C3b ke molekul LPS di lokasi
yang jauh dari membran sel bakteri. Hal ini menghambat pembentukan kompleks serangan
membran (C5b-C9), yang mencegah kerusakan membran dan kematian sel bakteri. Orangorang berisiko tinggi dalam hal nosokomial infeksi adalah laki-laki yang lebih tua dengan
alkoholisme, diabetes, atau penyakit bronkopulmonalis kronis.
Faktor risiko pada pneumonia sangat sering,dan dapat di bedakan menjadi dua :
Faktor
yang
berhubungan
dengan
daya
tahan
tubuh
nosokomial
tergantung
pada
jenis
pembedahan, yaitu torakotomi (40%), operasi abdomen atas (17%) dan operasi
-
di
orofaring
dan
saluran
pencernaan.
Sebagaimana
diketahui
Inhalasi, misalnya kontaminasi pada alat-alat bantu napas yang digunakan pasien
Hematogenik
Penyebaran langsung
Klinis pada umumnya, gejala-gejala penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri golongan
Klebsiellae adalah sama. Akan tetapi, setiap penyakit berdasarkan jenis spesies Klebsiellanya masing-masing punya ciri khas. Klebsiella pneumoniae yang menyebabkan penyakit
paru-paru memberikan penampakan berupa pembengkakan paru-paru sehingga lobus kiri
dan kanan paru-paru menjadi tidak sama; demam (panas-dingin); batuk-batuk (bronkhitis);
penebalan dinding mukosa; dan dahak berdarah. Sedangkan, Klebsiella rhinoscleromatis dan
Klebsiella ozaenae yang menyebabkan rinoschleroma dan ozaena memberikan gejala
pembentukan
granul
(bintik-bintik),
gangguan
hidung,
benjolan-benjolan
di
rongga
pernapasan (terutama hidung), sakit kepala, serta ingus hijau dan berbau.
2.10
PENGOBATAN
Pengobatan tergantung pada sistem organ yang terlibat. Secara umum, terapi awal
pasien dengan bakteremia mungkin adalah empiris.. Pemilihan agen antimikroba spesifik
tergantung
pada
pola-pola
kerentanan
setempat.
Setelah
bakteremia
dikonfirmasi
pengobatan dapat dimodifikasi. Pengobatan dengan aktivitas intrinsik yang tinggi terhadap K
pneumoniae harus dipilih untuk pasien sakit parah. Contoh obat tersebut termasuk
sefalosporin generasi ketiga (misalnya, cefotaxime, ceftriaxone), carbapene dengan nama
genaeriknya( imipenem / cilastatin), aminoglikosida (misalnya, gentamisin, amikasin), dan
kuinolon.Obat-obat ini dapat digunakan sebagai monoterapi atau terapi kombinasi. Beberapa
ahli menyarankan menggunakan kombinasi dari aminoglikosida dan sefalosporin generasi
ketiga sebagai pengobatan. Lainnya tidak setuju dan merekomendasikan monoterapi.
Aztreonam dapat digunakan pada pasien yang alergi terhadap antibiotik beta-laktam.
Kuinolon juga pilihan pengobatan yang efektif untuk rentan isolat pada pasien, baik alergi
carbapenem atau alergi beta-laktam.
Antibiotik lain yang digunakan untuk mengobati rentan isolat termasuk ampisilin /
sulbaktam, piperasilin / tazobactam, tetrakarsilin / klavulanat, seftazidim, sefepim,
levofloxacin, norfloksasin, gaitfloxacin, moksifloksasin, meropenem, dan ertapenem.
Identifikasi Genus Klebsiella 9
2.11. PENCEGAHAN
Peningkatan derajat kesehatan dan daya tahan tubuh merupakan upaya pencegahan
paling penting, karena bakteri ini sebenernya sudah ada sebagai flora normal pada orang
sehat. Pencegahan nosocomial infection dilakukan dengan cara kerja yang aseptic pada
perawatan pasien di rumah sakit. Enterobacteria peka terhadap panas dan dapat dibunuh
dengan pemanasan yang merata (di atas 700C). Sumber utama infeksi bakter ini adalah
makanan mentah, makanan yang kurang matang dan kontaminasi silang, yaitu apabila
makanan sudah dimasak bersentuhan dengan bahan mentah atau peralatan yang
terkontaminasi misalnya alas pemotong. Karena itu, pemanasan dengan benar dan
penanganan makanan secara higienis dapat mencegah enterobacteria.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1.
ALAT
1. Mengamati
hasil
penanaman
pada
media
pemupuk
dengan
melakukan
menit.
Cuci air mengalir
Tetesi dengan lugol, diamkan 45-60 detik. Cuci air mengalir.
Dekolorisasi / lunturkan dengan alkohol 96%,diamkan selama 20-30 detik.
Cuci air mengalir
Tetesi kembali dengan zat warna safranin, diamkan sekitar 2-3 menit. Lalu cuci
air mengalir
i) Keringkan preparat, setelah kering tetesi sekitar 1 tetes oil imersi dan lakukan
pemeriksaan dibawah mikroskop dengan pembesaran lensa objektif 100x.
j) Amati dan catat hasil pengamatan
2. Setelah dilakukan pewarnaan, dan didapatkan hasil maka dilanjutkan dengan
isolasi pada media selektif yaitu media MC Agar, EMB Agar, dan BAP dengan
metode gores kuadran.
3. Diambil 1 ose biakan kuman, ditanam pada media MC Agar, EMB Agar, dan BAP
dengan menggoreskan dengan metode kuadran.
4. Setelah digoreskan, media dibungkus kembali lalu di masukkan ke inkubator.
5. Dieramkan pada suhu 37oC selama 18-24 jam.
C. Hari III
1. Pengamatan pada media selektif, diamati pertumbuhan koloninya.
2. Media yang dapat menghasilkan pertumbuhan koloni maka dilakukan pemeriksaan
mikroskopik dengan pewarnaan gram yaitu :
a) Ambil 1 ose biakan kuman dengan ose steril lalu buat preparat pada objek
glass yang bersih dan bebas lemak, keringkan.
b) Setelah kering, preparat tersebut difiksasi diatas nyala api dengan melewatkan
maksimal 3kali.
Identifikasi Genus Klebsiella 13
c) Lalu tetesi dengan zat warna CGV pada bagian apusan, diamkan selama 2-3
d)
e)
f)
g)
h)
menit.
Cuci air mengalir
Tetesi dengan lugol, diamkan 45-60 detik. Cuci air mengalir.
Dekolorisasi / lunturkan dengan alkohol 96%,diamkan selama 20-30 detik.
Cuci air mengalir
Tetesi kembali dengan zat warna safranin, diamkan sekitar 2-3 menit. Lalu cuci
air mengalir
i) Keringkan preparat, setelah kering tetesi sekitar 1 tetes oil imersi dan lakukan
pemeriksaan dibawah mikroskop dengan pembesaran lensa objektif 100x.
3. Setelah dilakukan
pemeriksaan mikroskopik dengan pewarnaan gram dan
didapatkan hasil yang dicurigai sesuai dengan cir-ciri bakteri yang diidentifikasi,
maka koloni tersangka bakteri Klebsiella diambil 1 ose koloni dari media selektif
yang koloninya tumbuh dan ditanam pada media differensial TSIA. Dan untuk uji
biokimia ditanam pada media gula-gula ( Glukosa, laktosa, sukrosa, maltosa,
mannitol), SIM, MR dan VP, LIA, KIA, dan Urea.
4. Dieramkkan diinkubator pada suhu 37oC selama 18-24 jam.
D. Hari IV
1. Pengamatan hasil penanaman pada media differensial TSIA, dan media gula-gula
2. Amati dan catat hasil, cocokkan dengan tabel reaksi uji biokimia dan catat
kesimpulan bakteri apa yang didapat.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENGAMATAN
A. HARI I :
1. Penanaman pada media pemupuk :
1) Media BHIB
: Basil
: berderet dan
Berpasangan
Sifat
Tersangka
: gram negative
: Genus Klebsiella
3. Isolasi
Bahan pemeriksaan ditanam pada media :
a. BAP (Blood Agar Plate)
b. MCA (Mac Conkey Agar)
c. Endo Agar
Dieramkan suhu 37oC selama 18-24 jam
B. HARI II
1) Pengamatan hasil isolasi :
N
Ciri
Media BAP
Media ENDO
Bulat, Besar
Bulat, sedang-
1.
Bentuk
Koloni :
2.
Warna
3.
4.
Koloni :
Elevasi :
Sifat :
besar
Putih keabuan
Merah
Cembung
Smooth
Cembung
Smooth
Bentuk
Susunan
Sifat
: Basil
: berderet dan
Berpasangan
: gram negative
Identifikasi Genus Klebsiella 16
Mera
Tersangka
: Genus Klebsiella
C. HARI III
1) Pengamatan hasil penanaman pada media differensial TSIA
Hasil penanaman pada media TSIA (Triple Sugar Iron Agar) adalah :
b. b. Media lain
-
SIM (Indol)
Urea
urea: (-)
MR (Metil Red)
MR: (-)
- VP (Voges Proskauer)
VP: (-)
LIA: (-)
4.2 PEMBAHASAN
Pada pemeriksaan bakteri klebsiella digunakan sampel sputum/dahak, digunakan sampel
bakteri biakan yang dibuat suspensi. Bakteri biakan tersebut kemudian ditanamkan pada
MCA , BAP, dan Endo Agar, kemudian diinkubasi selama 24 jam. Setelah 24 jam pada media
BAP , Endo Agar,dan MCA tumbuh bakteri dengan ciri ciri :
a. BAP : berwarna abu-abu, smooth, cembung, mucoid atau tidak dan tidak melisiskan
darah pada media BAP.
b. MCA : besar-besar, smooth, mucoid, cembung, berwarna merah muda-merah bata.
Jika diambil dengan ose, maka akan tertarik karena pada koloni memiliki kapsul.
Tetapi pada media MCA tidak mengalami pertumbuhan koloni.
c. Endo Agar : Tidak ada pertumbuhan koloni
Bakteri yang tumbuh kemudian dilakukan pewarnaan gram yang kemudian ditemukan
bakteri Gram Negatif. Setelah itu bakteri ditanamkan pada media TSIA, gula gula
(Laktosa, Maltosa, Glukosa), UREA dan SIM C. Dari hasil penanaman dapat dilihat pada
tabel berikut :
Dari hasil pemeriksaan tes biokimia bakteri, ditemukan sifat sifat bakteri sebagai
berikut :
1) TSIA
Setelah dilakukan penanaman dan diinkubasi selama 24 jam diperoleh hasil :
Lereng : Acid (Kuning)
Dasar : Acid (kuning)
Gas : Positif
H2S : Positif
2) Media Gula gula (Laktosa, Maltosa, Glukosa, sukrosa, Mannitol)
Setelah dilakukan penanaman dan diinkubasi selama 24 jam, masing masing dari
semua gula gula tersebut menghasilkan warna kuning serta terdapat gas.
3) UREA
Setelah dilakukan penanaman dan diinkubasi selama 24 jam diperoleh hasil positif,
urea membentuk ammonia dengan terbentuknya warna merah karena adanya indicator
phenol red.
4) SIM
Setelah dilakukan penanaman dan diinkubasi selama 24 jam diperoleh hasil berikut :
H2S : negatif
Identifikasi Genus Klebsiella 20
Indol : negatif, setelah ditambahkan larutan cofac tidak terbentuk cincin merah
Motility : positif
5) MR dan VP
Setelah dilakukan penanaman dan diinkubasi selama 24 jam diperoleh hasil negatif
pada media VP setelah ditambahkan a-naftol dan KOH karena tidak ada pertumbuhan
bakteri. Danpada media MR ditemukan hasil Negatif karena setelah penambahan metil
red tidak terbentuk cincin merah.
6) KIA (Krigler Iron Agar)
Setelah dilakukan penanaman dan diinkubasi selama 24 jam diperoleh hasil positif,
yaitu :
Lereng
:
Alkali (Merah)
Dasar
:
Acid (Kuning)
Gas
:
Positif
H2S
:
Positif
7) LIA (Lysine Iron Agar)
Setelah dilakukan penanaman dan diinkubasi selama 24 jam diperoleh hasil positif
dengan terjadinya perubahan warna dari ungu muda menjadi ungu yang lebih tua pada
media tersebut, dan ciri-ciri yaitu :
Lereng
:
Acid (Kuning)
Dasar
:
Alkali (Merah)
Gas
:
Negatif
H2S
:
Positif
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum, setelah dilakukan beberapa tahap identifikasi dari sampel urine
dapat diambil kesimpulan bahwa ditemukan adanya bakteri
didapatkan ciri-ciri dari bakteri klebsiella sesuai dengan microorganism Klebsiella oxytosa.
5.2 SARAN
Adapun saran yang ingin disampaikan praktikan melalui laporan adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan didalam praktikum, praktikan harus menggunakan APD lengkap.
2. Menggunakan alat-alat yang steril dan bersih.
3. Melakukan tahap pemeriksaan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
ada.
4. Selama melakukan praktikum, praktikan harus berhati-hati dalam bekerja dan tetap
menjaga kebersihan dan keutuhan alat-alat yang digunakan
DAFTAR PUSTAKA
http://tugas2kuliah.wordpress.com/2011/12/17/makalah-analis-kesehatan-tentang-
bakteri-klebsiella/
http://teenozhealthanalyst.blogspot.com/2012/03/identifikasi-klebsiella.html
Irianto,K,Drs.2006.Mikrobiologi,Menguak Dunia Mikroorganisme .CV
YRAMA
WIDYA:Bandung.
Gibson,J.M.1996.Mikrobiologi dan Patologi untuk perawat.EGC:Jakarta.
Dwidjoseputro,D.1998.Dasar-dasar Mikrobiologi.DJAMBATAN:Jakarta
AnneAhira.com Content Team, diakses tanggal 10 Oktober 2010
(http://bakteri dan ciri-cirinya .blogspot.com/2011/09/laporan-praktikum-bakteri_.html)
( http://id.wikipedia.org/wiki/ bakteri )