Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Identifikasi Staphylococcus Sp 1
Sementara itu, makanan dapat terkontaminasi bakteri Staphylococcus ini adalah setelah
proses pemasakan, dari pekerja yang terinfeksi. Adapun jenis makanan yang dapat menjadi
sumber infeksi adalah makanan hasil olahan daging/unggas, ham, krim, susu, keju, saus,
kentang, ikan dan telur masak, serta makanan dengan kandungaan protein yang tinggi
lainnya.
Secara umum, bakteri ini tidak tahan panas. Namun, racun yang dihasilkannya sangat
tahan panas, sehingga tidak dapat dihancurkan dengan pemanasan yang biasa digunakan
pada pemasakan. Bahayanya, racun tersebut biasanya tidak menyebabkan perubahan
tekstur, warna, bau, kenampakan, ataupun perubahan rasa makanan, sehingga tidak dapat
terlihat secara fisik. Kondisi seperti inilah yang sering kali mengecohkan konsumen.
Oleh karena itu, masalah mengenai penyakit bakteri sangat perlu dilakukan suatu
penelitian-penelitian sehingga dapat mengetahui apa obat dari bakteri pathogen tersebut
yang dapat merusak kesehatan masyarakat.
Dalam identifikasi bakteri dapat digunakan media untuk mengisolasi biakan kuman. Media
adalah suatu bahan atau susunan bahan yang terdiri dari nutrisi atau zat-zat makanan yang
digunakan untuk menumbuhkan mikroba (bakteri). Media pertumbuhan atau pembiakan
diperlukan untuk mempelajari sifat bakteri untuk dapat mengadakan identifikasi, determinasi,
atau diferensiasi jenis-jenis yang ditemukan.
Medium pembiakan yang digunakan untuk mengembangbiakkan bakteri di laboratorium
dapat dibedakan menjadi tiga yaitu; medium pembiakan dasar, medium pembiakan penyubur,
medium pembiakan selektif, dan cara mendapatkan biakan murni. Biakan murni adalah
biakan yang hanya berisi 1 jenis bakteri.
Dalam pengisolasian bakteri ada beberapa macam cara yaitu; cara pengenceran, cara
penuangan, cara penggesekan atau penggoresan, cara penyebaran, cara pengucilan 1 sel,
dan cara inokulasi pada hewan.
Identifikasi Staphylococcus Sp 2
Identifikasi Staphylococcus Sp 3
Identifikasi Staphylococcus Sp 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 . KLASIFIKASI
Staphylococcus berasal dari kata staphylos berarti kelompok buah anggur dan coccus
berarti bulat.Kuman ini sering ditemukan sebagai flora normal pada kulit dan selaput lendir
manusia.Pada tahun 1880; Pasteur mengenal mengisolir micrococcu yang membentuk
kelompok.Pada tahun 1881; Oyston berhasil mengisolir micrococci dari abces. Pada tahun
1884; Rosenbach untuk pertama kalinya mempelajari Staphylococcus secara mendalam
sehingga berhasil mengenal varietas aureus, albus dari micrococcus pyogenes.
Genus Staphylococcus mencakup 31 spesies. Kebanyakan tidak berbahaya dan tinggal di
atas kulit dan selaput lendir manusia dan organisme lainnya. Mereka juga menjadi mikroba
tanah. Genus ini dapat ditemui di seluruh dunia.
Klasifikasi ilmiah :
Kerajaan : Bacteria
Filum : Firmicutes
Kelas : Cocci
Ordo : Bacillales
Famili : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
Macam-macam spesies Staphylococcus antara lain :
S. auricularis
S. capitis
S. caprae
S. felis
S. haemolyticus
S. hominis
S. intermedius
S. lugdunensis
S. saprophyticus
S. schleiferi
S. vitulus
S. warneri
S. Xylosus
Identifikasi Staphylococcus Sp 5
10. Pertumbuhannya dapat dihambat dengan cepat oleh bahan kimia tertentu seperti
Hexachlorophene 3%.
11. Sebagian besar adalah saprofit yang hidup di alam bebas, namun habibat alamiahnya
adalah pada permukaan epitel golongan primate/mamalia.
Bakteri yang memiliki genus Staphylococcus ini mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai
berikut:
warna koloni putih susu atau agak krem
bentuk koloni bulat, tepian timbul
sel bentuk bola, diameter 0,5-1,5 um
terjadi satu demi satu, berpasangan, dan dalam kelompok tidak teratur
Menurut Holt et al, (1994), bakteri Staphylococcus sp. Gram +, tidak berspora, tidak motil,
fakultatif anaerob, kemoorganotrofik, metil red positif, tumbuh optimum pada suhu 30-370C
dan tumbuh baik pada NaCl 1-7%, dengan dua pernapasan dan metabolisme fermentatif.
Koloni biasanya buram, bisa putih atau krem dan kadang-kadang kuning keorangeorangean.
Bakteri ini katalase positif dan oksidase negatif, sering mengubah nitrat menjadi nitrit, rentan
lisis oleh lisostafin tapi tidak oleh lisozim.
2.4 FISIOLOGI
Bakteri Staphylococcus mudah tumbuh pada berbagai macam-macam media,
bermetabolisme aktif dengan meragikan karbohidrat dan menghasilkan pigmen yang
bervariasi mulai dari pigmen berwarna putih sampai kuning tua.
Bakteri Staphylococcus sebagian menjadi anggota flora normal kulit dan selaput lendir
pada manusia, sebagian lagi menjadi bakteri patogen yang menyebabkan bermacam-macam
penyakit atau gangguan dalam tubuh seperti radang bernanah, sampai sepsis yang bisa
berakibat fatal. Sehingga bakteri ini dapat menyebabkan hemolisis yaitu pemecahan sel-sel
darah, menggumpalkan plasma karena sifat koagulasenya, dan menghasilkan berbagai
macam enzim-enzim yang dapat merusak sistem imun dan kandungan toksin pada bakteri
tersebut yang bersifat destruktif.
2.5 STRUKTUR ANTIGEN
Identifikasi Staphylococcus Sp 7
Peptidoglikan
Asam teikhoik
Protein A
Kapsul
Enzim dan toksin-toksin yang ada pada Staphylococcus
Jerawat
Periapikal Abces
Infeksi saluran kemih (primer)
Infeksi ginjal (sekunder)
Infeksi kulit
2.9 PENGOBATAN
Pengobatan bakteri Staphylococcus dapat dilakukan dengan cara :
a. Pemberian antibiotik yang bersifat bakterisidal maupun yang bersifat bakteriostatik.
b. Pemberian obat anti inflamasi untuk menurunkan radangnya untuk mengobati
penderita dengan tepat diperlukan data pemeriksaan kepekaan kuman penyebab
infeksi terhadap berbagai obat antibiotik yang tersedia di pasaran.
Pemeriksaan kepekaan kuman terhadap antibiotik dapat dengan cara sebagai berikut :
a. Cara Cakram
Dipakai cakram kertas saring yang telah mengandung antibiotik dengan kadar tertentu
dan diletakkan diatas lempeng agar yang telah ditanami kuman. Diameter zona hambatan
pertumbuhan kuman yang tampak menunjukkan sensitivitas kuman tersebut terhadap
antibiotik
bersangkutan.Penilaian
terhadap
zona
hambatan
dilakukan
dengan
membandingkan besarnya diameter zona hambatan dengan tabel. Hasil penilaiannya berupa
sensitif, resisten dan intermediate. Kuman yang sensitif terhadap suatu jenis antibiotik akan
memperlihatkan zona hambatan yang lebih besar dari jangkauan nilai yang terlihat pada
tabel.
Kuman yang resisten tidak menunjukkan adanya zona hambatan pertumbuhan atau
menunjukkan zona hambatan yang diameternya lebih kecil dari jangkauan nilai pada tabel.
Diameter zona hambatan kuman yang besarnya terletak diantara jangkauan nilai pada tabel
berarti kepekaan kuman terhadap suatu antibiotik bersifat intermediate.
b. Cara Tabung
Identifikasi Staphylococcus Sp 10
Dalam hal ini dilakukan penipisan antibiotik dalam tabung-tabung rekasi dan dicari
konsentrasi antibiotik terendah yang masih dapat menggambarkan pertumbuhan kuman. Ini
disebut konsetrasi hambatan minimal (RHM) suatu antibiotika. KHM Lazon juga disebut MIC
(Minimal Intibitory Consetrasion).
Identifikasi Staphylococcus Sp 11
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1.
ALAT
A. Pengambilan sampel
Sampel yang digunakan adalah Swab telinga
B. Isolasi
1) Media pemupuk
BHIB ( Brain Heart Infusion Broth)
TSB (Trypticase Soy Broth)
2) Media Selektif
BAP (Blood Agar Plate)
MSA (Mannitol Salt Agar)
NA (Nutrient Agar)
C. Identifikasi
1) Media differensial
TSIA (Triple Sugar Iron Agar)
2) Uji Koagulase
Plasma Citrat/darah
3) Uji Katalase
H2O2 10%
4) Pewarnaan Gram
CGV (Carbol Gentian Violet)
Lugol
Alcohol 96%
Safranin
melakukan
Identifikasi Staphylococcus Sp 13
b) Setelah kering, preparat tersebut difiksasi diatas nyala api dengan melewatkan
sebanyak 3kali.
c) Lalu tetesi dengan zat warna CGV pada bagian apusan, diamkan selama 2-3
d)
e)
f)
g)
h)
menit.
Cuci air mengalir
Tetesi dengan lugol, diamkan 45-60 detik. Cuci air mengalir.
Dekolorisasi / lunturkan dengan alkohol 96%,diamkan selama 20-30 detik.
Cuci air mengalir
Tetesi kembali dengan zat warna safranin, diamkan sekitar 2-3 menit. Lalu cuci
air mengalir
i) Keringkan preparat, setelah kering tetesi sekitar 1 tetes oil imersi dan lakukan
pemeriksaan dibawah mikroskop dengan pembesaran lensa objektif 100x.
j) Amati dan catat hasil
2. Setelah dilakukan pewarnaan, dan didapatkan hasil maka dilanjutkan dengan
isolasi pada media selektif yaitu media BAP, MSA, dan NA dengan metode gores
kuadran.
3. Diambil 1 ose biakan kuman, ditanam pada media BAP, MSA, dan NA dengan
menggoreskan dengan metode kuadran.
4. Setelah digoreskan,media dibungkus kembali lalu di masukkan ke inkubator.
5. Dieramkan pada suhu 37oC selama 18-24 jam.
C. Hari III
1. Pengamatan pada media selektif, diamati pertumbuhan koloninya.
2. Dilakukan pemeriksaan mikroskopik dengan pewarnaan gram yaitu :
a) Ambil 1 ose biakan kuman dengan ose steril lalu buat preparat pada objek
glass yang bersih dan bebas lemak dan sudah ditetesi NaCl 0,9%, keringkan.
b) Setelah kering, preparat tersebut difiksasi diatas nyala api dengan melewatkan
sebanyak 3kali.
c) Lalu tetesi dengan zat warna CGV pada bagian apusan, diamkan selama 2-3
d)
e)
f)
g)
menit.
Cuci air mengalir
Tetesi dengan lugol, diamkan 45-60 detik. Cuci air mengalir.
Dekolorisasi / lunturkan dengan alkohol 96%,diamkan selama 20-30 detik.
Cuci air mengalir
Identifikasi Staphylococcus Sp 14
h) Tetesi kembali dengan zat warna safranin, diamkan sekitar 2-3 menit. Lalu cuci
air mengalir
i) Keringkan preparat, setelah kering tetesi sekitar 1 tetes oil imersi dan lakukan
pemeriksaan dibawah mikroskop dengan pembesaran lensa objektif 100x.
3. Kemudian, dilakukan uji plasma koagulase :
Plasma yang digunakan adalah plasma darah (citrat) orang normal atau kelinci. Cara
pembuatan plasma citrat adalah sebagai berikut :
a Dipipet larutan Natrium Sitrat 3,8% sebanyak 0,5 ml, dimasukkan kedalam
tabung centrifuge. Ditambah dengan darah vena sebanyak 4,5 ml kemudian
dihomogenkan.
b Lalu dicentrifugasi selama 15-20 menit dengan kecepatan 3000 Rpm.
c Setelah itu, plasma yang terbentuk dipisah dari endapan dengan menggunakan
pipet. Plasma citrat siap digunakan.
Ada dua cara uji koagulase yaitu :
a Cara Objek glass :
Satu ose plasma diteteskan pada objek glass, kemudian diambil satu ujung
koloni dan dicampur dengan plasma. Objek glass digoyang-goyangkan
kemudian diperiksa adanya koagulasi. Sebaiknya digunakan kontrol dengan
NaCl fisiologis. Jika pada tes ini didapatkan hasil negatif maka sebaiknya
diulang dengan cara tabung.
b Cara Tabung :
Sebanyak 1cc plasma ditambah koloni bakteri, kemudian diinkubasikan dalam
waterbath pada suhu 37oC. Dibaca setelah 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam, sampai
12 jam. Untuk kontrol pakai yang positif dan negatif.
4. Uji katalase :
Identifikasi Staphylococcus Sp 15
Diambil 1 tetes larutan H2O2 10% pada objek glass, lalu ditambahkan 1 ose koloni
bakteri dan dicampur dengan cara objek glass digoyang-goyangkan. Kemudian diperiksa
adanya gelembung oksigen.
5. Uji Biokimia
Setelah dilakukan beberapa pemeriksaan, maka koloni yang dicurigai bakteri
Staphylococcus Sp diambil koloni menggunakan nall lalu ditanam pada media differensial
TSIA kemudian dieramkan di inkubator pada suhu 37oC selama 18-24 jam.
D. Hari IV
1. Pengamatan hasil penanaman pada media differensial TSIA.
2. Amati dan catat hasil, catat kesimpulan bakteri apa yang didapat
Identifikasi Staphylococcus Sp 16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENGAMATAN
A. HARI I :
1. Penanaman pada media pemupuk :
1) Media TSB
N
o
Ciri Ciri
Identifikasi Staphylococcus Sp 17
(Nu
1.
Bentuk
Bulat, kecil
Bulat, kecil
Bulat, kecil
2.
3.
4.
Koloni
Warna Koloni
Elevasi
Sifat
Putih-kuning
Cembung
Beta Haemolysa
Putih-kuning
Datar, cembung
Anhaemolysa
Putih-kuning
Cembung
Anhaemolysa
MSA
NA
2. Uji Koagulase
Identifikasi Staphylococcus Sp 18
bakteri
mampu
memfermentasikan
mannitol
yang
kemudian
mengubah indicator yang terdapat dalam media dari warna merah menjadi kuning
-
hingga pH asam. MSA ini merupakan media selektif untuk bakteri Staphylococcus.
BAP : koloni terlihat berwarna putih abu-abu, hemolytic menandakan bakteri
mampu melisiskan eritrosit yang terdapat dalam media. Zona lisis yang ditunjukkan
tidak jelas, sehingga sulit untuk menentukan ,, atau hemolytic. Hal itu
disebabkan karena dalam pembuatan media tersebut tidak digunakan darah domba
melainkan darah manusia sebagai alternative. Adanya sifat mucoid dari koloni
C.Uji Koagulase
Plasma yang dipergunakan adalah plasma darah (citrate) orang normal. Ada 2 cara
yaitu cara obyek-glass dan cara tabung. Pada bakteri staphylococcus sp tes coagulase
hasilnya positif.
D. Uji Katalase
Uji katalase pada bakteri Staphylococcus Sp hasilnya positif dengan menandakan
terjadinya gelembung pada tes ini.
E. Uji Biokimia
Pada media TSIA bakteri Staphylococcus Sp yaitu:
Lereng: acid Dasar: acid, Gas: (-), H2S: (-)
Identifikasi Staphylococcus Sp 20
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan, dan setelah dilakukan
beberapa identifikasi/pemeriksaan dari bahan pemeriksaan swap telinga, kelompok kami
dapat menyimpulkan bahwa dari sampel tersebut kami mendapatkan bakteri Staphylococcus
Aureus. gram positif coccus. Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram Positif, tidak
bergerak, tidak berspora dan mampu membentuk kapsul, berbentuk kokus dan tersusun
seperti buah anggur. Ukuran Staphylococcus berbeda-beda tergantung pada media
pertumbuhannya.
5.2. SARAN
Adapun saran yang ingin disampaikan praktikan melalui laporan adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan didalam praktikum, praktikan harus menggunakan APD lengkap.
2. Menggunakan alat-alat yang steril dan bersih.
3. Memperhatikan reagen yang akan digunakan,masih dapat digunakan atau sudah
4.
5.
6.
7.
rusak.
Menghindari terjadinya kontaminasi.
Mengikuti aturan praktikum.
Diharapkan didalam praktikum,praktikan harus menggunakan APD lengkap.
Menggunakan alat-alat yang steril dan bersih.
Identifikasi Staphylococcus Sp 21
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus, (1994). Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran, Edisi Revisi. Binarupa Aksara,
Jakarta.
Brooks, g.f., j.s. Butel, s.a. Morse, (2007). Mikrobiologi kedokteran (medical
microbiology). Bagian mikrobiologi fakultas kedokteran universitas airlangga. Salemba
medika, jakarta.
Tim MikrobiologiFK universitas Brawijaya. 2003. Bakteriologi Medik. Malang :
FK UNIBRAW
Anonim. 2008. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar. Purwokerto. Laborataorium
auraus (CA-MRSA)
http//: www. Bakteri Stahpylococcus auraus katatalase positif.co.id. PDF
Soemarno. Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Klinik. Akademi Analis Kesehatan
Yogyakarta. Depdikna
Identifikasi Staphylococcus Sp 22