Вы находитесь на странице: 1из 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Bakteriologi merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan dan klasifikasi bakteri.
Bakteriologi dapat dikatakan juga sebagai biologi bakteri. Di dalamnya dipelajari struktur
anatomi sel bakteri, klasifikasi, cara kerja sel bakteri, interaksi antarsel bakteri, dan juga
tanggapan bakteri terhadap perubahan pada lingkungan hidupnya. Bakteriologi merupakan
satu bagian penting dalam mikrobiologi.
Kebanyakan penyakit bakterial dimulai dengan kolonisasi bakteri. Pengecualian terhadap
cara ini adalah pada bakteri yang menyebabkan penyakit dengan menghasilkan eksotoksin
ketika perkembangannya. Eksotoksin teringesti dan bertanggungjawab terhadap gejala
penyakit.
Bakteri penyebab toksin merupakan salah satu bakteri yang dapat membawa dampak
terhadap masalah kesehatan dan kerugian ekonomi terutama disebabkan oleh diare, nekrotik
enteritis, hepatitis, dan renitis. Untuk mendapatkan metode pengendalian dan pencegahan
infeksi suatu penyakit haruslah diketahui interaksi antara agen penyebab infeksi dengan
hospes.
Masalah kesehatan sampai saat ini, merupakan masalah yang cukup serius untuk
ditangani terutama penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Seperti halnya bakteri
Staphylococcus aureus yang banyak ditemukan padapada tubuh manusia, seperti di ingus,
dahak, tangan, kulit, luka terinfeksi, bisul dan jerawat, serta pada feses dan rambut. Lebih
jauh, keberadaan bakteri ini, justru diperkirakan terdapat pada 20% orang dengan kondisi
kesehatan yang tampaknya baik.

Identifikasi Staphylococcus Sp 1

Sementara itu, makanan dapat terkontaminasi bakteri Staphylococcus ini adalah setelah
proses pemasakan, dari pekerja yang terinfeksi. Adapun jenis makanan yang dapat menjadi
sumber infeksi adalah makanan hasil olahan daging/unggas, ham, krim, susu, keju, saus,
kentang, ikan dan telur masak, serta makanan dengan kandungaan protein yang tinggi
lainnya.
Secara umum, bakteri ini tidak tahan panas. Namun, racun yang dihasilkannya sangat
tahan panas, sehingga tidak dapat dihancurkan dengan pemanasan yang biasa digunakan
pada pemasakan. Bahayanya, racun tersebut biasanya tidak menyebabkan perubahan
tekstur, warna, bau, kenampakan, ataupun perubahan rasa makanan, sehingga tidak dapat
terlihat secara fisik. Kondisi seperti inilah yang sering kali mengecohkan konsumen.
Oleh karena itu, masalah mengenai penyakit bakteri sangat perlu dilakukan suatu
penelitian-penelitian sehingga dapat mengetahui apa obat dari bakteri pathogen tersebut
yang dapat merusak kesehatan masyarakat.
Dalam identifikasi bakteri dapat digunakan media untuk mengisolasi biakan kuman. Media
adalah suatu bahan atau susunan bahan yang terdiri dari nutrisi atau zat-zat makanan yang
digunakan untuk menumbuhkan mikroba (bakteri). Media pertumbuhan atau pembiakan
diperlukan untuk mempelajari sifat bakteri untuk dapat mengadakan identifikasi, determinasi,
atau diferensiasi jenis-jenis yang ditemukan.
Medium pembiakan yang digunakan untuk mengembangbiakkan bakteri di laboratorium
dapat dibedakan menjadi tiga yaitu; medium pembiakan dasar, medium pembiakan penyubur,
medium pembiakan selektif, dan cara mendapatkan biakan murni. Biakan murni adalah
biakan yang hanya berisi 1 jenis bakteri.
Dalam pengisolasian bakteri ada beberapa macam cara yaitu; cara pengenceran, cara
penuangan, cara penggesekan atau penggoresan, cara penyebaran, cara pengucilan 1 sel,
dan cara inokulasi pada hewan.

Identifikasi Staphylococcus Sp 2

Pengecatan bakteri sudah dilakukan sejak permulaan berkembangnya mikrobiologi


dipertengahan abad ke-19 oleh Louis Pasteur dan Robert Koch. Pada umumnya, ada dua
macam zat warna yang sering digunakan, yaitu sebagai berikut:
1. Zat warna yang bersifat asam; komponen warnanya adalah anion, biasanya dalam
bentuk garam natrium.
2. Zat warna yang bersifat alkalis; dengan komponen warna kation, biasanya dalam
bentuk klorida.
Namun ada pewarnaan yang sering dilakukan untuk identifikasi bakteri. Pewarnaan itu
disebut, pewarnaan gram. Pewarnaan gram merupakan pewarnaan differensial yang sangat
berguna. Karena Selain untuk melihat bentuk, pewarnaan ini juga bertujuan untuk
mengetahui sifat dari bakteri. Sehingga dengan pewarnaan ini, maka dapat dibedakan antara
bakteri Gram Positif dengan bakteri Gram negatif.

Identifikasi Staphylococcus Sp 3

1.2 MAKSUD PRAKTIKUM


Maksud dari praktikum ini dilakukan adalah :
1) Mengetahui cara mengidentifikasi bakteri Staphylococcus Sp
2) Mengetahui cara penanaman koloni / biakan kuman Staphylococcus Sp pada media
pertumbuhan bakteri
3) Mengetahui berbagai macam spesies dan genus bakteri Staphylococcus Sp
1.3 TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dilakukannya praktikum adalah :
1) Untuk mengidentifikasi bakteri Staphylococcus Sp
2) Untuk melihat morfologi serta sifat bakteri dengan jalan isolasi bakteri dan pewarnaan
gram
3) Untuk mengamati pertumbuhan bakteri Staphylococcus Sp pada media pertumbuhan
bakteri

Identifikasi Staphylococcus Sp 4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 . KLASIFIKASI
Staphylococcus berasal dari kata staphylos berarti kelompok buah anggur dan coccus
berarti bulat.Kuman ini sering ditemukan sebagai flora normal pada kulit dan selaput lendir
manusia.Pada tahun 1880; Pasteur mengenal mengisolir micrococcu yang membentuk
kelompok.Pada tahun 1881; Oyston berhasil mengisolir micrococci dari abces. Pada tahun
1884; Rosenbach untuk pertama kalinya mempelajari Staphylococcus secara mendalam
sehingga berhasil mengenal varietas aureus, albus dari micrococcus pyogenes.
Genus Staphylococcus mencakup 31 spesies. Kebanyakan tidak berbahaya dan tinggal di
atas kulit dan selaput lendir manusia dan organisme lainnya. Mereka juga menjadi mikroba
tanah. Genus ini dapat ditemui di seluruh dunia.
Klasifikasi ilmiah :
Kerajaan : Bacteria
Filum : Firmicutes
Kelas : Cocci
Ordo : Bacillales
Famili : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
Macam-macam spesies Staphylococcus antara lain :
S. auricularis
S. capitis
S. caprae
S. felis
S. haemolyticus
S. hominis
S. intermedius
S. lugdunensis
S. saprophyticus
S. schleiferi
S. vitulus
S. warneri
S. Xylosus
Identifikasi Staphylococcus Sp 5

Spesies yang sering dijumpai:


1. Staphylococcus aureus
2. Staphylococcus epidermis / Staphylococcus epidermidis/ Staphylococcus
Albus
3. Staphylococcus safropitis / Staphylococcus saprophyticus
Genus Staphylococcus terdiri lebih dari 30 jenis spesies, yang biasanya diklasifikasikan ke
dalam:
A. Staphylococcus yang menghasilkan koagulase. Misalnya : Staphylococcus aureus,
yang patogen utama pada manusia menjadi penyebab banyak penyakit infeksi.
B. Staphylococcus yang tidak menghasilkan koagulase. Misalnya :
Staphylococcus epidermis, yang menjadi biasa penghuni kulit. Namun, sering menjadi
penyebab infeksi nosokomial, dan Staphylococcus saprophyticus, yang banyak
menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) pada wanita.
C. Staphylococcus yang lain : tidak dibahas mendalam karena terjadi pada hewan dan
menyebabkan infeksi pada hewan.
Staphylococcus masih sensitif untuk beberapa antibiotik yang baru ditemukan tapi resistensi
bisa terjadi sangat cepat. Sebagian besar Staphylococcus sudah resisten terhadap golongan
penicillin karena bakteri ini menghasilkan penicilinase atau beta-laktamase.
2.2 Morfologi Staphylococcus
Bakteri Staphylococcus berbentuk bulat menyerupai bentuk buah anggur yang tersusun
rapi dan tidak teratur satu sama lain. Sifat dari bakteri ini umumnya sama dengan bakteri
coccus yang lain yaitu :
1. Berbentuk bulat dengan diameter kira-kira 0,5 1,5 m.
Warna koloni putih susu atau agak krem
2. Tersusun dalam kelompok secara tidak beraturan
3. Bersifat fakultatif anaerobic
4. Pada umumnya tidak memiliki kapsul
5. Bakteri ini juga termasuk juga bakteri nonsporogenous (tidak berspora)
6. Sel-selnya bersifat positif-Gram, dan tidak aktif melakukan pergerakan (non motile)
7. Bersifat pathogen dan menyebabkan lesi local yang oportunistik
8. Menghasilkan katalase
9. Tahan terhadap pengeringan, panas dan Sodium Khlorida (NaCl) 9 %
Identifikasi Staphylococcus Sp 6

10. Pertumbuhannya dapat dihambat dengan cepat oleh bahan kimia tertentu seperti
Hexachlorophene 3%.
11. Sebagian besar adalah saprofit yang hidup di alam bebas, namun habibat alamiahnya
adalah pada permukaan epitel golongan primate/mamalia.
Bakteri yang memiliki genus Staphylococcus ini mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai
berikut:
warna koloni putih susu atau agak krem
bentuk koloni bulat, tepian timbul
sel bentuk bola, diameter 0,5-1,5 um
terjadi satu demi satu, berpasangan, dan dalam kelompok tidak teratur
Menurut Holt et al, (1994), bakteri Staphylococcus sp. Gram +, tidak berspora, tidak motil,
fakultatif anaerob, kemoorganotrofik, metil red positif, tumbuh optimum pada suhu 30-370C
dan tumbuh baik pada NaCl 1-7%, dengan dua pernapasan dan metabolisme fermentatif.
Koloni biasanya buram, bisa putih atau krem dan kadang-kadang kuning keorangeorangean.
Bakteri ini katalase positif dan oksidase negatif, sering mengubah nitrat menjadi nitrit, rentan
lisis oleh lisostafin tapi tidak oleh lisozim.

Suhu Optimum pertumbuhan 35-37oC


Suhu Minimum pertumbuhan 10oC
Suhu Maksimum pertumbuhan 42oC
Suhu Lethal 62oC 30-60 menit
Suhu Lethal 72oC 15 menit

2.4 FISIOLOGI
Bakteri Staphylococcus mudah tumbuh pada berbagai macam-macam media,
bermetabolisme aktif dengan meragikan karbohidrat dan menghasilkan pigmen yang
bervariasi mulai dari pigmen berwarna putih sampai kuning tua.
Bakteri Staphylococcus sebagian menjadi anggota flora normal kulit dan selaput lendir
pada manusia, sebagian lagi menjadi bakteri patogen yang menyebabkan bermacam-macam
penyakit atau gangguan dalam tubuh seperti radang bernanah, sampai sepsis yang bisa
berakibat fatal. Sehingga bakteri ini dapat menyebabkan hemolisis yaitu pemecahan sel-sel
darah, menggumpalkan plasma karena sifat koagulasenya, dan menghasilkan berbagai
macam enzim-enzim yang dapat merusak sistem imun dan kandungan toksin pada bakteri
tersebut yang bersifat destruktif.
2.5 STRUKTUR ANTIGEN
Identifikasi Staphylococcus Sp 7

Struktur antigen dari Staphylococcus terdiri atas :


1)
2)
3)
4)
5)

Peptidoglikan
Asam teikhoik
Protein A
Kapsul
Enzim dan toksin-toksin yang ada pada Staphylococcus

Staphylococcus menyebabkan penyakit baik melalui kemampuannya untuk berkembang


biak dan menyebar dalam jaringan, maupun melalui bahan-bahan ekstraselular yang
dihasilkannya. Bahan-bahan tersebut adalah :
a. Katalase, enzim yang mengkatalisir perubahan H 2O2 menjadi air dan oksigen.
b. Koagulase, adalah protein mirip enzim yang dihasilkan oleh Staphylococcus. Enzim ini
dapat membekukan plasma oksalat atau plasma sitrat bila di dalamnya terdapat faktorfaktor pembekuan. Koagulase ini menyebabkan terjadinya deposit fibrin pada
permukaan sel Staphylococcus yang menghambat fagositosis.
c. Enzim-enzim yang lain, seperti hialuronidase satu faktor penyebaran, staphylokinase
yang menyebabkan fibrinolisis, proteinase dan beta-laktamase.
d. Eksotoksin, yang bisa menyebabkan nekrosis kulit.
e. Lekosidin, yang dihasilkan Staphylococcus menyebabkan infeksi rekuren, karena
leukosidin menyebabkan Staphylococcus berkembang biak intraselular.
f. Toksin eksploatif, yang dihasilkan oleh Staphylococcus aureus terdiri dua protein yang
menyebabkan deskuamasi kulit yang luas.
g. Toksik penyebab Sindroma Renjatan Toksik, (toksik shock syndrome toxin) dihasilkan
oleh sebagian besar strain Staphylococcus yang menyebabkan sindroma shock toksik.
h. Enterotoksin, dihasilkan oleh Staphylococcus aureus yang berkembang biak pada
makanan, toksin ini tahan panas, dan bila tertelan oleh manusia bersama makanan,
akan menyebabkan gejala muntah berak (keracunan makanan).
2.5 GAMBARAN KLINIK
Untuk bakteri Staphylococcus Sp gambaran kliniknya adalah sebagai berikut :
1) Infeksi superficial
pyoderma impetigo
Follikulitis, furunkel, terjadi akibat infeksi melalui folikel rambut
abses dan karbukel
Identifikasi Staphylococcus Sp 8

2) Infeksi jaringan dalam


osteomielitis, pada madibula
pneumonia
andokarditis akut, arthritis akut, bakteriemi, septikemi, dan abses organ bagian
dalam
3) Penyakit akibat toksin Staphylococcus
scal ded skin syndrome atau impetigo bullosa dan Staphylococcus scarlet fever.
keracunan pada makanan karena Staphylococci (Staphylococcal food poisong)
Toxic Shock Syndrome (TSS)
2.6.

PATOGENITAS KUMAN STAPHYLOCOCCUS

Umumnya dapat menimbulkan penyakit pembekakan (abces) seperti :


1)
2)
3)
4)
5)

Jerawat
Periapikal Abces
Infeksi saluran kemih (primer)
Infeksi ginjal (sekunder)
Infeksi kulit

2.7 TEMPAT BERKEMBANG BIAK BAKTERI STAPHYLOCOCCUS


Adapun tempat berkembang biaknya bakteri Staphylococcus :
1) Pada rongga mulut (Staphylococcus aureus, S. Anaerob, S. Epidermis)
2) Ada pada kulit (Staphylococcus Epidermidis)
3) Ada di hidung dan mungkin ada pada permukaan (Staphylococcus aureus)
4) Ada di saluran nafas atas terutama faring (Staphylococcus Epidermidis)
5) Ada di saluran kemih (Staphylococcus)
6) Staphylococcus juga terdapat dalam darah bersama kuman lainnya.
2.8 PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1). Sampel yang digunakan untuk menentukan bakteri Staphylococcus adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Apusan mukosa atau kulit


Nanah / pus
Darah
Bilasan trachea/bronchus
Swab mata
Swab THT
Sputum
Liquor

2). Identifikasi dilakukan dengan cara :


Identifikasi Staphylococcus Sp 9

a. Pemeriksaan mikroskopik, dibuat langsung dari bahan pemeriksaan dan diwarnai


b.
c.
d.
e.

dengan cara pewarnaan Gram


Pembiakan
Uji Plasma Koagulase
Uji Biokimia
Uji Resistensi

2.9 PENGOBATAN
Pengobatan bakteri Staphylococcus dapat dilakukan dengan cara :
a. Pemberian antibiotik yang bersifat bakterisidal maupun yang bersifat bakteriostatik.
b. Pemberian obat anti inflamasi untuk menurunkan radangnya untuk mengobati
penderita dengan tepat diperlukan data pemeriksaan kepekaan kuman penyebab
infeksi terhadap berbagai obat antibiotik yang tersedia di pasaran.
Pemeriksaan kepekaan kuman terhadap antibiotik dapat dengan cara sebagai berikut :
a. Cara Cakram
Dipakai cakram kertas saring yang telah mengandung antibiotik dengan kadar tertentu
dan diletakkan diatas lempeng agar yang telah ditanami kuman. Diameter zona hambatan
pertumbuhan kuman yang tampak menunjukkan sensitivitas kuman tersebut terhadap
antibiotik

bersangkutan.Penilaian

terhadap

zona

hambatan

dilakukan

dengan

membandingkan besarnya diameter zona hambatan dengan tabel. Hasil penilaiannya berupa
sensitif, resisten dan intermediate. Kuman yang sensitif terhadap suatu jenis antibiotik akan
memperlihatkan zona hambatan yang lebih besar dari jangkauan nilai yang terlihat pada
tabel.
Kuman yang resisten tidak menunjukkan adanya zona hambatan pertumbuhan atau
menunjukkan zona hambatan yang diameternya lebih kecil dari jangkauan nilai pada tabel.
Diameter zona hambatan kuman yang besarnya terletak diantara jangkauan nilai pada tabel
berarti kepekaan kuman terhadap suatu antibiotik bersifat intermediate.
b. Cara Tabung

Identifikasi Staphylococcus Sp 10

Dalam hal ini dilakukan penipisan antibiotik dalam tabung-tabung rekasi dan dicari
konsentrasi antibiotik terendah yang masih dapat menggambarkan pertumbuhan kuman. Ini
disebut konsetrasi hambatan minimal (RHM) suatu antibiotika. KHM Lazon juga disebut MIC
(Minimal Intibitory Consetrasion).

Identifikasi Staphylococcus Sp 11

BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1.

WAKTU DAN TEMPAT

Praktikum bakteriologi mengenai identifikasi dan cara-cara identifikasi bakteri


Staphylococcus Sp yang dilaksanakan hari Senin, 16-18 september 2013 pukul 09.30-12.00
WITA. Bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Poltekkes Kemenkes Makassar jurusan analis
kesehatan.
3.2.

ALAT

Alat yang digunakan pada pemeriksaan ini adalah sebagai berikut :


A. Pengambilan sampel
Pot/wadah sampel
Cotton buds
B. Isolasi
Rak tabung reaksi + Tabung reaksi
Inkubator
Ose dan nall
Erlenmeyer
Bunsen+kasa+kaki tiga.
Pipet tetes
Kapas
C. Identifikasi
Mikroskop
Ose
Pipet tetes
Rak Tabung + tabung reaksi
Objek glass
Lampu Spiritus dan korek api
Bak pewarnaan
3.3. BAHAN
Bahan yang digunakan pada percobaan ini:
Identifikasi Staphylococcus Sp 12

A. Pengambilan sampel
Sampel yang digunakan adalah Swab telinga

B. Isolasi
1) Media pemupuk
BHIB ( Brain Heart Infusion Broth)
TSB (Trypticase Soy Broth)
2) Media Selektif
BAP (Blood Agar Plate)
MSA (Mannitol Salt Agar)
NA (Nutrient Agar)
C. Identifikasi
1) Media differensial
TSIA (Triple Sugar Iron Agar)
2) Uji Koagulase
Plasma Citrat/darah
3) Uji Katalase
H2O2 10%
4) Pewarnaan Gram
CGV (Carbol Gentian Violet)
Lugol
Alcohol 96%
Safranin

3.4 Cara Isolasi Dan Identifikasi


A. Hari I
1) Penanaman pada Media Pemupuk
a) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b) Sampel swab telinga yang dipakai, diambil menggunakan cotton buds lalu
ditanam pada media pemupuk BHIB dan TSB.
c) Inkubasi pada suhu 37oC selama 18-24 jam di inkubator.
B. Hari II
1. Mengamati hasil penanaman pada media pemupuk dengan

melakukan

pemeriksaan mikroskopik dengan pewarnaan gram yaitu :


a) Ambil 1 ose biakan kuman dengan ose steril lalu buat preparat pada objek
glass yang bersih dan bebas lemak, keringkan.

Identifikasi Staphylococcus Sp 13

b) Setelah kering, preparat tersebut difiksasi diatas nyala api dengan melewatkan
sebanyak 3kali.
c) Lalu tetesi dengan zat warna CGV pada bagian apusan, diamkan selama 2-3
d)
e)
f)
g)
h)

menit.
Cuci air mengalir
Tetesi dengan lugol, diamkan 45-60 detik. Cuci air mengalir.
Dekolorisasi / lunturkan dengan alkohol 96%,diamkan selama 20-30 detik.
Cuci air mengalir
Tetesi kembali dengan zat warna safranin, diamkan sekitar 2-3 menit. Lalu cuci

air mengalir
i) Keringkan preparat, setelah kering tetesi sekitar 1 tetes oil imersi dan lakukan
pemeriksaan dibawah mikroskop dengan pembesaran lensa objektif 100x.
j) Amati dan catat hasil
2. Setelah dilakukan pewarnaan, dan didapatkan hasil maka dilanjutkan dengan
isolasi pada media selektif yaitu media BAP, MSA, dan NA dengan metode gores
kuadran.
3. Diambil 1 ose biakan kuman, ditanam pada media BAP, MSA, dan NA dengan
menggoreskan dengan metode kuadran.
4. Setelah digoreskan,media dibungkus kembali lalu di masukkan ke inkubator.
5. Dieramkan pada suhu 37oC selama 18-24 jam.
C. Hari III
1. Pengamatan pada media selektif, diamati pertumbuhan koloninya.
2. Dilakukan pemeriksaan mikroskopik dengan pewarnaan gram yaitu :
a) Ambil 1 ose biakan kuman dengan ose steril lalu buat preparat pada objek
glass yang bersih dan bebas lemak dan sudah ditetesi NaCl 0,9%, keringkan.
b) Setelah kering, preparat tersebut difiksasi diatas nyala api dengan melewatkan
sebanyak 3kali.
c) Lalu tetesi dengan zat warna CGV pada bagian apusan, diamkan selama 2-3
d)
e)
f)
g)

menit.
Cuci air mengalir
Tetesi dengan lugol, diamkan 45-60 detik. Cuci air mengalir.
Dekolorisasi / lunturkan dengan alkohol 96%,diamkan selama 20-30 detik.
Cuci air mengalir

Identifikasi Staphylococcus Sp 14

h) Tetesi kembali dengan zat warna safranin, diamkan sekitar 2-3 menit. Lalu cuci
air mengalir
i) Keringkan preparat, setelah kering tetesi sekitar 1 tetes oil imersi dan lakukan
pemeriksaan dibawah mikroskop dengan pembesaran lensa objektif 100x.
3. Kemudian, dilakukan uji plasma koagulase :
Plasma yang digunakan adalah plasma darah (citrat) orang normal atau kelinci. Cara
pembuatan plasma citrat adalah sebagai berikut :
a Dipipet larutan Natrium Sitrat 3,8% sebanyak 0,5 ml, dimasukkan kedalam
tabung centrifuge. Ditambah dengan darah vena sebanyak 4,5 ml kemudian
dihomogenkan.
b Lalu dicentrifugasi selama 15-20 menit dengan kecepatan 3000 Rpm.
c Setelah itu, plasma yang terbentuk dipisah dari endapan dengan menggunakan
pipet. Plasma citrat siap digunakan.
Ada dua cara uji koagulase yaitu :
a Cara Objek glass :
Satu ose plasma diteteskan pada objek glass, kemudian diambil satu ujung
koloni dan dicampur dengan plasma. Objek glass digoyang-goyangkan
kemudian diperiksa adanya koagulasi. Sebaiknya digunakan kontrol dengan
NaCl fisiologis. Jika pada tes ini didapatkan hasil negatif maka sebaiknya
diulang dengan cara tabung.
b Cara Tabung :
Sebanyak 1cc plasma ditambah koloni bakteri, kemudian diinkubasikan dalam
waterbath pada suhu 37oC. Dibaca setelah 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam, sampai
12 jam. Untuk kontrol pakai yang positif dan negatif.
4. Uji katalase :

Identifikasi Staphylococcus Sp 15

Diambil 1 tetes larutan H2O2 10% pada objek glass, lalu ditambahkan 1 ose koloni
bakteri dan dicampur dengan cara objek glass digoyang-goyangkan. Kemudian diperiksa
adanya gelembung oksigen.
5. Uji Biokimia
Setelah dilakukan beberapa pemeriksaan, maka koloni yang dicurigai bakteri
Staphylococcus Sp diambil koloni menggunakan nall lalu ditanam pada media differensial
TSIA kemudian dieramkan di inkubator pada suhu 37oC selama 18-24 jam.
D. Hari IV
1. Pengamatan hasil penanaman pada media differensial TSIA.
2. Amati dan catat hasil, catat kesimpulan bakteri apa yang didapat

Identifikasi Staphylococcus Sp 16

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENGAMATAN
A. HARI I :
1. Penanaman pada media pemupuk :
1) Media TSB

Ket : Menjadi Keruh


2) Media BHIB

Ket : Menjadi keruh


2. Pemeriksaan Mikroskopik
Hasil Pemeriksaan :
Keterangan :
a. Bentuk: Coccus gram positif
b. Susunan: Bergerombol seperti
buah anggur
c. Sifat : Gram Positif
d. Tersangka : Staphylococcus Sp
B. HARI II
1) Pengamatan hasil isolasi :

N
o

Ciri Ciri

Media BAP(Blood Media MSA


Agar Plate)

(Mannitol Salt Agar)

Identifikasi Staphylococcus Sp 17

(Nu

1.

Bentuk

Bulat, kecil

Bulat, kecil

Bulat, kecil

2.
3.
4.

Koloni
Warna Koloni
Elevasi
Sifat

Putih-kuning
Cembung
Beta Haemolysa

Putih-kuning
Datar, cembung
Anhaemolysa

Putih-kuning
Cembung
Anhaemolysa

2) Pengamatan hasil pemeriksaan :


1. Pewarnaan gram:
BAP

Coccus gram positif

MSA

NA

coccus gram positif

coccus gram positif

2. Uji Koagulase
Identifikasi Staphylococcus Sp 18

Pada media BAP : Koagulase Negatif


Pada media MSA : Koagulase Negatif
Pada media NA : Koagulase Positif, adanya gumpalan
3. Uji Katalase :

Pada media BAP : Katalase Positif (Ada gelembung oksigen)


Pada media MSA : Katalase Positif (Ada gelembung oksigen)
Pada media NA : Katalase Positif (Ada gelembung oksigen)
C. HARI III
1) Pengamatan hasil pada media TSIA :
Hasil penanaman pada media TSIA (Triple Sugar Iron Agar) adalah :

Sebelum ditanami bakteri

Sesudah ditanami bakteri

Lereng : Acid (Kuning)


Dasar : Acid (Kuning)
Gas : Positif (+)
H2S : Negatif
1.2. PEMBAHASAN
a. Pewarnaan :
Bakteri terlihat berbentuk coccus berwarna ungu, hal ini menandakan bahwa
bakteri tersebut bergram positif karena mengikat zat warna CGV (Carbol Gentian Violet).
b. Media perbenihan :
Identifikasi Staphylococcus Sp 19

BHIB dan TSB : perubahan warna menjadi keruh


MSA : koloni terlihat berwarna putih-kuning dengan zona kunig di sekitarnya
menandakan

bakteri

mampu

memfermentasikan

mannitol

yang

kemudian

mengubah indicator yang terdapat dalam media dari warna merah menjadi kuning
-

hingga pH asam. MSA ini merupakan media selektif untuk bakteri Staphylococcus.
BAP : koloni terlihat berwarna putih abu-abu, hemolytic menandakan bakteri
mampu melisiskan eritrosit yang terdapat dalam media. Zona lisis yang ditunjukkan
tidak jelas, sehingga sulit untuk menentukan ,, atau hemolytic. Hal itu
disebabkan karena dalam pembuatan media tersebut tidak digunakan darah domba
melainkan darah manusia sebagai alternative. Adanya sifat mucoid dari koloni

disebabkan sampel yang diperiksa adalah sputum.


NA : koloni terlihat berwarna putih berukuran sedang menandakan bakteri cukup
subur dalam mengambil sejumlah nutrisi yang terkandung dalam media ini.

C.Uji Koagulase
Plasma yang dipergunakan adalah plasma darah (citrate) orang normal. Ada 2 cara
yaitu cara obyek-glass dan cara tabung. Pada bakteri staphylococcus sp tes coagulase
hasilnya positif.
D. Uji Katalase
Uji katalase pada bakteri Staphylococcus Sp hasilnya positif dengan menandakan
terjadinya gelembung pada tes ini.
E. Uji Biokimia
Pada media TSIA bakteri Staphylococcus Sp yaitu:
Lereng: acid Dasar: acid, Gas: (-), H2S: (-)

Identifikasi Staphylococcus Sp 20

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan, dan setelah dilakukan
beberapa identifikasi/pemeriksaan dari bahan pemeriksaan swap telinga, kelompok kami
dapat menyimpulkan bahwa dari sampel tersebut kami mendapatkan bakteri Staphylococcus
Aureus. gram positif coccus. Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram Positif, tidak
bergerak, tidak berspora dan mampu membentuk kapsul, berbentuk kokus dan tersusun
seperti buah anggur. Ukuran Staphylococcus berbeda-beda tergantung pada media
pertumbuhannya.
5.2. SARAN
Adapun saran yang ingin disampaikan praktikan melalui laporan adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan didalam praktikum, praktikan harus menggunakan APD lengkap.
2. Menggunakan alat-alat yang steril dan bersih.
3. Memperhatikan reagen yang akan digunakan,masih dapat digunakan atau sudah
4.
5.
6.
7.

rusak.
Menghindari terjadinya kontaminasi.
Mengikuti aturan praktikum.
Diharapkan didalam praktikum,praktikan harus menggunakan APD lengkap.
Menggunakan alat-alat yang steril dan bersih.

Identifikasi Staphylococcus Sp 21

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus, (1994). Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran, Edisi Revisi. Binarupa Aksara,

Jakarta.
Brooks, g.f., j.s. Butel, s.a. Morse, (2007). Mikrobiologi kedokteran (medical
microbiology). Bagian mikrobiologi fakultas kedokteran universitas airlangga. Salemba

medika, jakarta.
Tim MikrobiologiFK universitas Brawijaya. 2003. Bakteriologi Medik. Malang :

Bayumedia Publishing. (hal :132-139)


Anonim. 2003. Bakteriologi Medik. Malang. FK Universitas Brawijaya, Tim Kikrobiologi

FK UNIBRAW
Anonim. 2008. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar. Purwokerto. Laborataorium

Mikrobiologi Fakultas Biologi


http//: www. Bakteri Stahpylococcus auraus katatalase positif.co.id. PDF
Jerome Etienne. 2003. Community Acquired Methicillin Resisitant Staphylococcus

auraus (CA-MRSA)
http//: www. Bakteri Stahpylococcus auraus katatalase positif.co.id. PDF
Soemarno. Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Klinik. Akademi Analis Kesehatan
Yogyakarta. Depdikna

Identifikasi Staphylococcus Sp 22

Вам также может понравиться

  • Cea
    Cea
    Документ32 страницы
    Cea
    dwi lestari
    Оценок пока нет
  • Strain Bakteri
    Strain Bakteri
    Документ16 страниц
    Strain Bakteri
    RadiahTahir
    100% (1)
  • Makalah Hematologi 1
    Makalah Hematologi 1
    Документ21 страница
    Makalah Hematologi 1
    Julia Syabila
    Оценок пока нет
  • Makalah Streptococcus SP
    Makalah Streptococcus SP
    Документ15 страниц
    Makalah Streptococcus SP
    Altira Panjaitan
    Оценок пока нет
  • Tugas Makalah Imunohistokimia
    Tugas Makalah Imunohistokimia
    Документ12 страниц
    Tugas Makalah Imunohistokimia
    spo ppi
    Оценок пока нет
  • Laporan Bakteriologi 2
    Laporan Bakteriologi 2
    Документ16 страниц
    Laporan Bakteriologi 2
    Wijaya Pradharma
    Оценок пока нет
  • KEL 3 Streptococcus SP
    KEL 3 Streptococcus SP
    Документ32 страницы
    KEL 3 Streptococcus SP
    Warih Pratitis
    Оценок пока нет
  • Hitung Jenis Leukosit
    Hitung Jenis Leukosit
    Документ16 страниц
    Hitung Jenis Leukosit
    Novia Ragil
    100% (1)
  • DETEKSI DINI INFEKSI JAMUR SISTEMIK
    DETEKSI DINI INFEKSI JAMUR SISTEMIK
    Документ12 страниц
    DETEKSI DINI INFEKSI JAMUR SISTEMIK
    zaki
    Оценок пока нет
  • Staphylococcus Aureus
    Staphylococcus Aureus
    Документ7 страниц
    Staphylococcus Aureus
    sebut saja x
    Оценок пока нет
  • Toleransi Imunogenik
    Toleransi Imunogenik
    Документ11 страниц
    Toleransi Imunogenik
    IsniNobilisMogaaUtami
    Оценок пока нет
  • Dasar Bakteriologi
    Dasar Bakteriologi
    Документ38 страниц
    Dasar Bakteriologi
    MaharRkp
    Оценок пока нет
  • Staphylococcus
    Staphylococcus
    Документ25 страниц
    Staphylococcus
    melaty
    Оценок пока нет
  • Teknik Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Neisseria Gonorrhoeae Pada Anggota
    Teknik Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Neisseria Gonorrhoeae Pada Anggota
    Документ4 страницы
    Teknik Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Neisseria Gonorrhoeae Pada Anggota
    hanifah mustanirotun
    Оценок пока нет
  • UJI SENSITIVITAS
    UJI SENSITIVITAS
    Документ13 страниц
    UJI SENSITIVITAS
    Chap Chiep Chup Dhini
    Оценок пока нет
  • Bakteri Serratia
    Bakteri Serratia
    Документ3 страницы
    Bakteri Serratia
    imanuel gelio seimahuira
    Оценок пока нет
  • Materi - Mikotoksin Dan Toksisitasnya
    Materi - Mikotoksin Dan Toksisitasnya
    Документ32 страницы
    Materi - Mikotoksin Dan Toksisitasnya
    TLM Politeknik mfh
    Оценок пока нет
  • Mikosis Superfisial Bukan Dermatofitosis
    Mikosis Superfisial Bukan Dermatofitosis
    Документ39 страниц
    Mikosis Superfisial Bukan Dermatofitosis
    riandadwiputra
    Оценок пока нет
  • Makalah Imun
    Makalah Imun
    Документ23 страницы
    Makalah Imun
    Putu Anjelina
    Оценок пока нет
  • Makalah
    Makalah
    Документ49 страниц
    Makalah
    Cholis Nur Aini
    Оценок пока нет
  • Imunologi TRansplantasi
    Imunologi TRansplantasi
    Документ17 страниц
    Imunologi TRansplantasi
    silvia mosi
    Оценок пока нет
  • Isolasi Dan Identifikasi Virus - En.id
    Isolasi Dan Identifikasi Virus - En.id
    Документ53 страницы
    Isolasi Dan Identifikasi Virus - En.id
    Indah frysay marbun
    Оценок пока нет
  • Dasar Teori HDL
    Dasar Teori HDL
    Документ4 страницы
    Dasar Teori HDL
    Andriana
    Оценок пока нет
  • Protozoa dan Karakteristiknya
    Protozoa dan Karakteristiknya
    Документ6 страниц
    Protozoa dan Karakteristiknya
    renisafitri 107
    Оценок пока нет
  • Makalah Bakteri Susceptibility Test
    Makalah Bakteri Susceptibility Test
    Документ12 страниц
    Makalah Bakteri Susceptibility Test
    sifa apriliani
    Оценок пока нет
  • Trypanosoma
    Trypanosoma
    Документ14 страниц
    Trypanosoma
    DANU PANGESTU SAPUTRA
    Оценок пока нет
  • Makalah Bakteri III Kelompok 9 "Bakteri Pada Makanan
    Makalah Bakteri III Kelompok 9 "Bakteri Pada Makanan
    Документ29 страниц
    Makalah Bakteri III Kelompok 9 "Bakteri Pada Makanan
    Ikhwan Latif
    100% (1)
  • MFN Pada Tubuh Manusia
    MFN Pada Tubuh Manusia
    Документ14 страниц
    MFN Pada Tubuh Manusia
    septianatri
    Оценок пока нет
  • BAKTERI SERRATIA
    BAKTERI SERRATIA
    Документ8 страниц
    BAKTERI SERRATIA
    Sarah
    Оценок пока нет
  • LALAT
    LALAT
    Документ23 страницы
    LALAT
    Waode riri hasriani
    Оценок пока нет
  • Bacillus Anthracis
    Bacillus Anthracis
    Документ19 страниц
    Bacillus Anthracis
    eelizabetz
    Оценок пока нет
  • Genetika Golongan Darah
    Genetika Golongan Darah
    Документ2 страницы
    Genetika Golongan Darah
    odiliajessicanpvia
    Оценок пока нет
  • Makalah Sitohisto
    Makalah Sitohisto
    Документ48 страниц
    Makalah Sitohisto
    nova Dewi
    Оценок пока нет
  • Laporan Identifikasi Bakteri Shigella
    Laporan Identifikasi Bakteri Shigella
    Документ18 страниц
    Laporan Identifikasi Bakteri Shigella
    Nur Azizah
    Оценок пока нет
  • IMUNOSEROLOGI - Pemeriksaan Serologi Salmonella
    IMUNOSEROLOGI - Pemeriksaan Serologi Salmonella
    Документ22 страницы
    IMUNOSEROLOGI - Pemeriksaan Serologi Salmonella
    Finta Wahyuni
    Оценок пока нет
  • Bab 2
    Bab 2
    Документ4 страницы
    Bab 2
    Trisna TR
    Оценок пока нет
  • Trichomonas Vaginalis
    Trichomonas Vaginalis
    Документ8 страниц
    Trichomonas Vaginalis
    sinai_RL
    100% (1)
  • Makalah Bakteriologi
    Makalah Bakteriologi
    Документ8 страниц
    Makalah Bakteriologi
    Gita Pracelia Julianti
    Оценок пока нет
  • Sel LE dan Faktor Risiko
    Sel LE dan Faktor Risiko
    Документ11 страниц
    Sel LE dan Faktor Risiko
    SevriRombe Madika
    Оценок пока нет
  • FLORA NORMAL
    FLORA NORMAL
    Документ19 страниц
    FLORA NORMAL
    christin lumeling
    Оценок пока нет
  • Teknik Pembuatan Tahapan
    Teknik Pembuatan Tahapan
    Документ3 страницы
    Teknik Pembuatan Tahapan
    Alif Syafri Tegariyansyah
    Оценок пока нет
  • BACILLACEAE
    BACILLACEAE
    Документ21 страница
    BACILLACEAE
    Lucky Key
    Оценок пока нет
  • ISOLASI SALMONELLA
    ISOLASI SALMONELLA
    Документ10 страниц
    ISOLASI SALMONELLA
    Rida Triani
    Оценок пока нет
  • Nematoda Usus
    Nematoda Usus
    Документ6 страниц
    Nematoda Usus
    Melisa Loi
    Оценок пока нет
  • STAPHYLOCOCCUS DAN STREPTOCOCCUS
    STAPHYLOCOCCUS DAN STREPTOCOCCUS
    Документ5 страниц
    STAPHYLOCOCCUS DAN STREPTOCOCCUS
    Wardaach
    100% (1)
  • PPT Bakteri Tahan Asam
    PPT Bakteri Tahan Asam
    Документ62 страницы
    PPT Bakteri Tahan Asam
    firdausia rose
    Оценок пока нет
  • Sitohistoteknologi
    Sitohistoteknologi
    Документ13 страниц
    Sitohistoteknologi
    Nabiel Syauqi
    Оценок пока нет
  • Latihan Soal Farmakologi
    Latihan Soal Farmakologi
    Документ6 страниц
    Latihan Soal Farmakologi
    Vivian Yulias Sabela
    100% (1)
  • Praktikum Enterobacteriaceae
    Praktikum Enterobacteriaceae
    Документ28 страниц
    Praktikum Enterobacteriaceae
    Annisa Hasrimy
    Оценок пока нет
  • Clostridium
    Clostridium
    Документ41 страница
    Clostridium
    Ade Rosmuflichah
    Оценок пока нет
  • Penuntun Praktikum Virologi
    Penuntun Praktikum Virologi
    Документ96 страниц
    Penuntun Praktikum Virologi
    Yosefa Sastriani
    Оценок пока нет
  • Hematopoesis
    Hematopoesis
    Документ6 страниц
    Hematopoesis
    Alia Salvira
    100% (1)
  • CARA PENGAMBILAN DAHAK
    CARA PENGAMBILAN DAHAK
    Документ12 страниц
    CARA PENGAMBILAN DAHAK
    rusmanshiddiq
    Оценок пока нет
  • Parasitologi Cestoda
    Parasitologi Cestoda
    Документ16 страниц
    Parasitologi Cestoda
    asri
    Оценок пока нет
  • Makalah Hitung Jenis Leukosit
    Makalah Hitung Jenis Leukosit
    Документ18 страниц
    Makalah Hitung Jenis Leukosit
    Rina Anggraini
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktikum 3
    Laporan Praktikum 3
    Документ46 страниц
    Laporan Praktikum 3
    ahyar
    Оценок пока нет
  • DOKUMEN
    DOKUMEN
    Документ19 страниц
    DOKUMEN
    Ayu Puspita Sari
    Оценок пока нет
  • Nematoda Jaringan
    Nematoda Jaringan
    Документ34 страницы
    Nematoda Jaringan
    Echa Rianti Sosanta
    Оценок пока нет
  • Staphylococcus
    Staphylococcus
    Документ20 страниц
    Staphylococcus
    Hasniati Dianty
    Оценок пока нет
  • 1 Staphylococcus
    1 Staphylococcus
    Документ25 страниц
    1 Staphylococcus
    Nur Asy Syamsi
    Оценок пока нет
  • 03 Laporan Lengkap Bakteriologi II Kelompok 5
    03 Laporan Lengkap Bakteriologi II Kelompok 5
    Документ184 страницы
    03 Laporan Lengkap Bakteriologi II Kelompok 5
    Cici Hasmawati Laniati
    Оценок пока нет
  • Pemeliharaan Strain Bakteri
    Pemeliharaan Strain Bakteri
    Документ3 страницы
    Pemeliharaan Strain Bakteri
    RadiahTahir
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ11 страниц
    Bab 1
    RadiahTahir
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ19 страниц
    Bab I
    RadiahTahir
    Оценок пока нет
  • Penetapan Kadar Chrom
    Penetapan Kadar Chrom
    Документ2 страницы
    Penetapan Kadar Chrom
    RadiahTahir
    Оценок пока нет
  • IFN
    IFN
    Документ12 страниц
    IFN
    RadiahTahir
    Оценок пока нет
  • BENZODIAZEPIN
    BENZODIAZEPIN
    Документ11 страниц
    BENZODIAZEPIN
    RadiahTahir
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ3 страницы
    Bab I
    RadiahTahir
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ19 страниц
    Bab I
    RadiahTahir
    Оценок пока нет
  • ZAT ADIKTIF DALAM MAKANAN
    ZAT ADIKTIF DALAM MAKANAN
    Документ23 страницы
    ZAT ADIKTIF DALAM MAKANAN
    RadiahTahir
    100% (2)
  • Bakteri Streptococcus
    Bakteri Streptococcus
    Документ22 страницы
    Bakteri Streptococcus
    RadiahTahir
    Оценок пока нет
  • Vibrio
    Vibrio
    Документ17 страниц
    Vibrio
    RadiahTahir
    Оценок пока нет
  • Salmonella
    Salmonella
    Документ23 страницы
    Salmonella
    RadiahTahir
    Оценок пока нет
  • Proteus
    Proteus
    Документ22 страницы
    Proteus
    RadiahTahir
    100% (1)
  • Enterobacter
    Enterobacter
    Документ20 страниц
    Enterobacter
    RadiahTahir
    Оценок пока нет
  • Genus Klebsiella
    Genus Klebsiella
    Документ23 страницы
    Genus Klebsiella
    RadiahTahir
    Оценок пока нет
  • E Coli
    E Coli
    Документ24 страницы
    E Coli
    RadiahTahir
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ64 страницы
    Bab 1
    RadiahTahir
    Оценок пока нет