Вы находитесь на странице: 1из 45

BLITAR SIMPATIK

BLITAR YANG
SEHAT
INDAH
NYAMAN
AMAN
dan
PATRIOTIK

Terwujudnya
Kabupaten
Blitar Yang
Sejahtera,
Religius dan
Berkeadlilan

1.Mewujudkankesejahteraan,
keberdayaan,kesempatan kerja dan
partisipasi masyarakat;
2. Mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan
publik dan akses masyarakat terhadap
sumber daya ekonomi, pelayanan kesehatan
dan pendidikan;
3. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas, berkelanjutan dengan didukung
pembangunan infrastruktur yang memadai;2.

4. Mewujudkan kesejahteraan, keberdayaan,


kesempatan kerja dan partisipasi masyarakat;
5. Mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan
publik dan akses masyarakat terhadap sumber
daya ekonomi, pelayanan kesehatan dan
pendidikan;
6. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas, berkelanjutan dengan didukung
pembangunan infrastruktur yang memadai;

7. Mewujudkan penerapan nilai-nilai kehidupan


beragama dalam perilaku kehidupan
bermasyarakat yang memiliki kepekaan dan
kepedulian sosial berdasarkan keimanan dan
ketakwaan kepada Allah Yang Maha Kuasa;
8. Mewujudkan ketentraman dan ketertiban di
lingkungan masyarakat serta penegakan hukum
dan HAM;

9. Mewujudkan optimalisasi pengendalian


sumberdaya alam, pelestarian lingkungan hidup
dan penataan ruang yang berkelanjutan;
Mewujudkan revitalisasi proses desentralisasi dan
10.
otonomi daerah melalui reformasi birokrasi yang
profesional dan tata kelola yang baik

1. Tingkat Individu.
Dipengarui oleh asupan (intake) gizi dan penyakit (khususnya infeksi)
yang saling terkait.
Jika tidak mendapatkan asupan (intake) gizi yang cukup akan mudah
mengalami kekurangan gizi dan mudah sakit.
Jika sering sakit akan menyebabkan gangguan nafsu makan dan
selanjutnya akan mengakibatkan gizi kurang.

2. Tingkat Keluarga dan Masyarakat. dipengaruhi oleh:


a.Kemampuan keluarga dalam menyediakan pangan bagi
anggotanya baik dalam jumlah maupun jenisnya sesuai
kebutuhan gizinya.
b.Pengetahuan, sikap, dan keterampilan keluarga dalam :
menyediakan makanan keluarga, memberikan perhatian dan
kasih sayang kepada anak, dan memanfaatkan faslitas
pelayanan kesehatan.
c.Tersedianya Yankes dan gizi yang terjangkau dan bermutu.
d.Kemampuan dan pengetahuan keluarga dalam kebersihan

Perbaikan Gizi Keluarga

Perbaikan
Keadaan Gizi
Keluarga

PERILAKU Yang
Mendukung
Perbaikan Gizi

Partisipasi dan
Pemerataan Kegiatan

KADARZI

5 Perilaku Gizi

10

Kadarzi (Keluarga Sadar Gizi) adalah :


Keluarga yang mampu mengenal, mencegah, dan mengatasi masalah gizi
setiap anggota keluarganya.
Keluarga disebut KADARZI jika telah berperilaku gizi yang baik.
Ciri-ciri perilaku gizi yang baik :
1. Menimbang berat badan secara teratur.
2. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai
usia 6 bulan ASI eksklusif.
3. Makan beraneka ragam.
4. Menggunakan garam beryodium.
5. Minum suplementasi gizi (TTD, Kapsul Vitamin A dosis tinggi).
11

1.Tujuan Umum :
Seluruh keluarga berperilaku sadar gizi.
2.Tujuan Khusus :
a. Meningkatnya kemudahan keluarga dan
masyarakat memperoleh informasi gizi.
b. Meningkatnya kemudahan keluarga dan
masyarakat memperoleh pelayanan gizi yang
berkualitas.

12

1. 80 % balita ditimbang setiap bulan.


2. 80 % bayi (0 6 bl) diberi ASI saja ASI eksklusif.
3. 80 % keluarga makan beraneka ragam sesuai
kebutuhan.
4. 90 % keluarga menggunakan garam beryodium.
5. Semua balita gizi buruk dirawat sesuai standar tata
laksana gizi buruk.
6. Semua anak (6 24 bl) dari keluarga miskin balita
mendapatkan MP ASI.
7. 80 % balita (6 -59 bl) dan ibu nifas mendapat kapsul
vitamin A dosis tinggi sesuai anjuran.
8. 80 % bumil mendapat TTD minimal 90 tablet selama
kehamilannya

13

1. Menimbang berat badan secara teratur.


Adalah jika balita ditimbang berat badannya setiap bulan, dan hasilnya dicatat
di KMS.
Cara mengukur :
Lihat cacatan penimbangan balita pada KMS selama 6 bulan terakhir.
Kesimpulan : - Baik jika 4 kali atau lebih.
- Belum baik, jika kurang dari 4 kali.
2. Memberikan ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai 6 bulan.
Adalah jika bayi umur 0 6 bulan hanya diberi ASI saja, tidak
diberi makanan dan minuman lain.
Cara mengukur :
Lihat cacatan status ASI eksklusif pada KMS atau pada catatan kohort
bayi. Jika tidak ada catatan, tanyak kepada ibunya.
Kesimpulan : - Baik, berarti eksklusif.
- Belum baik, berarti tidak eksklusif.

14

3. Makan beraneka ragam.


Adalah jika anak balita mengkonsumsi makanan pokok, lauk-pauk, sayur,
dan buah setiap hari.
Cara mengukur :
Menyanyakan kepada ibu tentang konsumsi lauk hewani dan buah dalam menu
makanan anak balita selama 3 hari terakhir.
Kesimpulan : - Baik, jika setiap hari makan lauk hewani dan buah.
- Belum baik, jika tidak setiap hari makan lauk hewani & buah.
ATAU jika tidak ada balita :
Adalah jika keluarga mengkonsumsi makanan pokok, lauk-pauk, sayur,
dan buah sesuai kebutuhan.
Cara mengukur :
Menyanyakan kepada ibu tentang konsumsi lauk hewani dan buah dalam menu
kaluarga selama 3 hari terakhir.
Kesimpulan : - Baik, dalam satu hari keluarga makan lauk hewani dan buah.
- Belum baik, jika tidak setiap hari makan lauk hewani & buah.

15

4. Menggunakan garam beryodium.


Adalah jika keluarga menggunakan garam beryodium untuk memasak makanan
setiap hari.
Cara mengukur :
Menguji contoh garam yang digunakan keluarga dengan tes yodina atau
tes amilum.
Kesimpulan : - Baik, berarti beryodium (warna ungu atau biru).
- Belum baik, berarti tidak beryodium (tidak berubah warna).

16

5. Memberikan suplemen gizi sesuai anjuran.


a. Adalah jika bayi (umur 6 11bl) mendapat kapsul vitamin A biru pada bulan
Februari dan Agustus.
Cara mengukur :
Lihat catatan pada KMS atau catatan Posyandu/Buku KIA, jika tidak
ada data tanyakan kepada ibunya.
Kesimpulan :
- Baik, mendapat kapsul biru pada bulan Februari atau Agustus
- Belum baik, jika tidak pernah mendapat kapsul vitamin A.
b. Adalah jika anak balita (umur 12 59 bl) mendapat kapsul vitamin A merah
setiap bulan Februari dan Agustus.
Cara mengukur :
Lihat catatan pada KMS atau catatan Posyandu/Buku KIA, jika tidak
ada data tanyakan kepada ibunya.
Kesimpulan :
- Baik, mendapat kapsul merah setiap bulan Februari dan Agustus
- Belum k baik, jika tidak pernah mendapat kapsul vitamin A.

17

c. Adalah jika ibu hamil mendapat TTD minimal 90 tablet selama masa
kehamilannya.
Cara mengukur :
Lihat catatan ibu hamil di Bidan Poskesdes atau jika tidak ada data
tanyakan kepada ibu hamil ybs sambil melihat bungkus TTD.
Kesimpulan :
- Baik, TTD diminum sesuai anjuran dan sesuai umur kehamilan.
- Belum baik, jika TTD diminum tidak sesuai anjuran.
d. Adalah jika ibu nifas mendapat dua kapsul vitamin A merah, yaitu :
1 kapsul diminum segera setalh melahirkan dan 1 kapsul lagi
dimunum pada hari berikutnya (paling lambat pada hari ke 28 ).
Cara mengukur :
Lihat catatan ibu nifas, jika tidak ada data tanyakan kepada ibu
nifas ybs.
Kesimpulan :
- Baik, mendapat dua kapsul merah sampai kari ke 28.
- Belum baik, jika tidak pernah mendapat kapsul vitamin A.
18

Tabel
Penilaian Indikator KADARZI Berdasarkan Karakteristik Keluarga
No

Karakteristik Keluarga

Indikator Kadarzi
Yang Berlaku
1

1.

2.
3.

Keterangan
5

Jika keluarga mempunyai :


Ibu Hamil / Bayi (0-6 bl) / Balita (6-59 bl)

Indikator ke 5 :
- Balita dapat
kapsul vit. A - Ibu hamil
dapat TTD.

Jika keluarga mempunyai :


Bayi (0-6 bl) / Balita (6-59 bl)

Indikator ke 5 :
- Balita dapat
kapsul vit. A - Ibu hamil
dapat TTD.

Jika keluarga mempunyai :


Ibu Hamil / Balita (6-59 bl)

4.

Jika keluarga mempunyai :Ibu Hamil

Indikator ke -5 :
- Ibu hamil dapat
90 TTD.

5.

Jika keluarga mempunyai Bayi ( 0-6 bl)

Indikator ke 5 :
- Bufas dapat
kapsul vit. A

Keterangan :
6.
Jika keluarga mempunyai Balita (6-59 bl)
V
V
V
V 1 : Menimbang BB secara teratur.
4 : Menggunakan garam beryodium.
7.
Jika keluarga tidak mempunyai :
V
V
2 : Memberikan
ASI
eksklusif
(0-6
5
:
Minum
suplementasi
gizi
(TTD ataupun
Ibu Hamil, Bayi, dan Anak Balita
bulan)
kapsul vit. A)

19

PERKEMBANGAN SITUASI KADARZI


DI JAWA TIMUR

Tahun 2013

Tahun 2014

% INDIKATOR KADARZI JAWA TIMUR


%

KEGIATAN PENGEMBANGAN TELAH


DILAKUKAN

KEGIATAN YANG TELAH DILAKUKAN

KEGIATAN YANG TELAH DILAKUKAN

UPAYA PENERAPAN KADARZI

UPAYA PENERAPAN KADARZI

PENCANANGAN KP-ASI, DI PENDOPO KAB.


BLITAR OLEH BAPAK BUPATI BLITAR 21-10-2014

PEMBENTUKAN KP-ASI, KELURAHAN


JEGU KEC SUTOJAYAN. KAB. BLITAR
21-10-2014

PENCANANGAN TFC DI
KAB BLITAR, 31-102015

PELACAKAN KASUS GIZI BURUK,


SRENGAT. KAB. BLITAR

KEGIATAN KELOMPOK PENDUKUNG AIR SUSU IBU ( KP-ASI )


DI KELURAHAN JEGU

GREBEK PASAR, PEREDARAN


GARAM BERYODIUM, OLEH
LPPM UNAIR 23-5- 2015

Membiasakan
Memberi Anakanak Camilan
Berbahan SAIBU

Selalu Kreatif Dalam


Mengolah /
Menyajikan Makanan
Agar Anak Tertarik

Mengajak Anak
Untuk Ikut serta JENIS GARAM YG
Dalam Mengolah BEREDAR DI PASAR
WLINGI, KAB BLITAR
Makanan

PEMBERIAN PMT PEMULIHAN KEPADA


BALITA OLEH IBU BUPATI BLITAR

PEMBERIAN PMT PEMULIHAN KEPADA


BALITA OLEH IBU BUPATI BLITAR

SIARAN RADIO
PEMBERIAN PMT DENGAN
PEMULIHAN
KEPADA
TEMA
BALITA OLEH IBU BUPATI
PMBA BLITAR

MELAKUKAN JEJARING DENGAN INSTANSI PENDIDIKAN DALAM UPAYA


PENYAMPAIAN MATERI GIZI MASYARAKAT, (STIKES PATRIA HUSADA)

MELAKUKAN JEJARING DENGAN INSTANSI PENDIDIKAN DALAM UPAYA


PENYAMPAIAN MATERI GIZI MASYARAKAT, (STIKES PATRIA HUSADA)

DOMPET PEDULI
ALUMNI SMA I
BLITAR, KEPADA
KASUS GIZI BURUK
DESA SUMBER
AGUNG GANDUSARI
BLITAR

MEMAJUKAN KABUPATEN BLITAR ADALAH


TANGGUNG JAWAB KITA BERSAMA

TERIMA KASIH

Вам также может понравиться