Вы находитесь на странице: 1из 7

KOAGULAN DARI BIJI KELOR

2.1.

Tumbuhan Kelor
Kelor (Molinga olifera) termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat

memiliki ketinggian batang 7-11 meter. Di Jawa, kelor sering dimanfaatkan


sebagai tanaman pagar karena berkhasiat untuk obat-obatan. Pohon kelor tidak
terlalu besar. Batang kayunya getas (mudah patah) dan cabangnya jarang tetapi
mempunyai akar kuat. Batang pokoknya berwarna kelabu. Daunya berbentuk
bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai. Kelor
dapat berkembang biak dengan baik pada daerah yang mempunyai ketinggian
tanah 300-500 meter di atas pemukaan laut. Bunganya berwarna putih kekuning
kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau. Bunga kelor keluar
sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk segitiga
memanjang berwarna hijau dan keras panjangnya 30 cm yang disebut klentang
(Jawa). Sedangkan getahnya yang telah berubah warna menjadi coklat disebut
blendok (Jawa).
Budidaya tanaman Moringa atau kelor memerlukan pemeliharaan yang
sangat minimal dan dapat tahan pada musim yang panjang. Cepat tumbuh sampai
ketinggian 4-10 meter, berbunga, dan menghasilkan buah hanya dalam waktu 1
tahun sejak ditanam. Tanaman tersebut tumbuh cepat baik dari biji maupun daari
stek, bahkan bila ia ditanam di lahan yang gersang yang tidak subur. Sehingga
baik bila dikembangkan di lahan-lahan kritis yang mengalami musim kekeringan
yang panjang.
2.2.

Biji Kelor Endapan Partikel Logam


Biji buah kelor

(Moringan oliefera)

aktif rhamnosyloxy-benzil-isothiocyanate,

yang

mampu

mengandung zat
mengabsorbsi

dan

menetralisir partikel-partikel lumpur serta logam yang terkandung dalam air


limbah suspensi, dengan partikel kotoran melayang di dalam air. Serbuk biji buah
kelor ternyata juga cukup ampuh menurunkan dan mengendapkan kandungan
unsur logam berat yang cukup tinggi dalam air, sehingga air tersebut memenuhi
standar baku air minum dan air bersih. Disebutkan, kandungan logam besi (Fe)

dalam air Sungai Mahakam yang sebelumnya mencapai 3,23 mg/l, setelah
dibersihkan dengan serbuk biji kelor menurun menjadi 0,13 mg/l, dan telah
memenuhi standar baku mutu air minum, yaitu 0,3 mg/l dan standar baku mutu air
bersih 1,0 mg/l. Sedangkan tembaga (Cu) yang semula 1,15 mg/l menjadi 0,12
mg/l, telah memenuhi standar baku mutu air minum dan air bersih yang
diperbolehkan, yaitu 1 mg/l, dan kandungan logam mangan (Mn) yang semula
0,24 mg/l menjadi 0,04 mg/l, telah memenuhi standar baku mutu air minum dan
air bersih 0,1 mg/l dan 0,5 mg/l.
2.3 Taksonomi dan Morfologi Tanaman kelor
Dalam sistematika taksonomi tanaman kelor di klasifikasikan sebagai
berikut:
Kingdom

: Plantae

Divisio

: Magnoliophyta

Class

: Magnoliopsida

Ordo

: Brassicales

Famili

: Moringaceae

Genus

: Moringa

Spesies

: Moringa Oleifera

Nama umum
Indonesia: Kelor, limaran (Jawa)
Inggris : Moringa, ben-oil tree, clarifier tree, drumstick tree
Melayu : kalor, merunggai, sajina
Vietnam : Chm ngy
Thailand : ma-rum
Pilipina : Malunggay
Cara penjernihan air baik secara alami maupun kimiawi akan diuraikan
dalam bab ini. Cara-cara yang disajikan dapat digunakan di desa karena bahan dan
alatnya mudah didapat. Bahan-bahannya anatara lain batu, pasir, kerikil, arang

tempurung kelapa, arang sekam padi, tanah liat, ijuk, kaporit, kapur, tawas, biji
kelor dan lain-lain. Penjernihan air dengan biji kelor (Moringa Oleifera) dapat
dikatakan penjernihan air dengan bahan kimia, karena tumbukan halus biji kelor
dapat menyebabkan terjadinya gumpalan (koagulan) pada kotoran yang
terkandung

dalam

air.

Cara penjernihan ini sangat mudah dan dapat digunakan di daerah


pedesaan yang banyak tumbuh pohon kelor.
Bahan
Biji kelor yang sudah tua betul dan kering
Cara Pembuatan

Kupas biji kelor dan bersihkan kulitnya.

Biji yang sudah bersih dibungkus dengan kain, kemudian ditumbuk


sampai halus betul. Penumbukan yang kurang halus dapat menyebabkan kurang
sempurnanya proses penggumpalan.

Campur tumbukkan biji kelor dengan air keruh dengan perbandingan 1


biji: 1 lt air keruh.

Campur tumbukkan biji kelor dengan sedikit air sampai berbentuk pasta.
Masukkan pasta biji kelor ke dalam air kemudian diaduk.

Aduklah secara cepat 30 detik, dengan kecepatan 55-60 putaran/menit.

Kemudian aduk lagi secara berlahan dan beraturan selama 5 menit dengan
kecepatan 15-20 putaran/menit.

Setelah dilakukan pengadukan, air diendapkan selama 1-2 jam. Makin


lama waktu pengendapan makin jernih air yang diperoleh.

Pisahkan air yang jernih dari endapan. Pemisahan harus dilakukan dengan
hati-hati agar endapan tidak naik lagi.

Pada dasar bak pengendapan diberi kran yang dapat dibuka, sehingga
endapan dapat dikeluarkan bersama-sama dengan air kotor.
Keuntungan

Caranya sangat mudah.

Tidak berbahaya bagi kesehatan.

Dapat menjernihkan air lumpur, maupun air keruh (keputih-putihan,


kekuning-kuningan atau ke abu-abuan).

Kualitas air lebih baik.

Kuman berkurang.

Zat organik berkurang sehingga pencemaran kembali berkurang.

Air lebih cepat mendidih.


Kerugian

Kelor tidak terdapat disemua daerah

Air hasil penjernihan dengan kelor harus segera digunakan dan tidak dapat
disimpan untuk hari berikutnya.

Penjernihan dengan cara ini hanya untuk skala kecil.


Kelompok penelitian The Environmental Engineering Group di Universitas
Leicester, Inggris, telah lama mempelajari potensi penggunaan koagulan alami
dalam proses pengolahan air skala kecil, menengah, dan besar. Penelitian
mereka dipusatkan terhadap potensi koagulan dari tepung biji tanaman kelor
(Moringa oleifera). Dosis optimum koagulan biji kelor dengan kondisi
kekeruhan awal lebih dari 150 NTU (nephelometric turbidity unit) adalah 50
200 mg/L.
Biji kelor telah dilaporkan efektif sebagai koagulan untuk menurunkan kekeruhan
pada limbah cair kelapa sawit. Biji kelor juga tidak mengandung senyawa toksik
sehingga aman bagi kesehatan (Hasbi et al. 2000). Biji kelor telah dimanfaatkan
sebagai koagulan alami untuk menurunkan kekeruhan air lindi di tempat
pengolahan akhir (TPA) Benowo, tanpa menurunkan pH (Dwirianti 2007). Selain
menurunkan kekeruhan, biji kelor juga efektif menurunkan kadar logam berat.
Serbuk biji kelor tanpa kulit ari memberikan efisiensi penurunan logam Cu2+
lebih besar daripada yang berkulit ari (Widarti & Titah 2007). Beberapa penelitian
di atas menggunakan biji kelor untuk pengolahan air limbah agar memenuhi
persyaratan untuk dibuang ke sungai. Pada penelitian ini diukur efektivitas
penurunan kekeruhan, kadar ion besi dan ion mangan oleh biji kelor yang berkulit
ari dan yang tidak pada air sungai yang akan digunakan sebagai bahan baku pada
instalasi pengolahan air bersih.

Ketiganya merupakan parameter penting yang memengaruhi mutu air sungai


karena adanya kontaminasi dari proses alam seperti serpihan batu, lumpur, dan
hasil oksidasi logam yang berasal dari tanah. Hasilnya dibandingkan dengan hasil
koagulasi menggunakan ACH. Kondisi optimum ACH telah diketahui sebelumnya
dari data hasil pengujian berkala laboratorium proses instalasi pengolahan air
(IPA) 1 PT. Palyja yang dijadikan acuan pada prosespengolahan air bersih di
instalasi tersebut. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium dengan
menggunakan metode uji jar yang juga merupakan simulasi operasional
proses pengolahan konvensional (koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi). Data
yang diperoleh diolah secara statistik untuk melihat ada tidaknya perbedaan hasil
dari perlakuanperlakuan di atas dan dilakukan pengulangan untuk setiap
parameter.
Menghilangkan zat organik dan anorganik dari air baku merupakan hal yang
penting sebelum air dikonsumsi oleh manusia. Biji kelor dapat digunakan sebagai
adsorben bahan organik, sebagai koagulan pada pengolahan air, dan merupakan
zat polimer organik yang tidak berbahaya (Vieira et al. 2009). Beberapa penelitian
menunjukan bahwa efisiensi ekstrak biji akan menurun seiring bertambah
lamanya waktu penyimpanan. Penurunan terjadi setelah disimpan 15 bulan
(Katayon et al. 2006). Koagulan biji kelor yang dicampur dengan air merupakan
protein yang bersifat serupa dengan polielektrolit positif. Biji kelor juga
mengandung logam alkali kuat seperti K dan Ca, yang menjadi kutub positif
(Duke 1998). Efektivitas koagulasi biji kelor ditentukan oleh kandungan protein
kationik dengan bobot molekul sekitar 6.5 kDa. Zat aktif dalam biji kelor adalah
4-(-L-ramnosiloksi) benzil isotiosianat (Gambar 3) (Muharto et al. 2007).
Mekanisme koagulasi dengan koagulan protein yang paling mungkin adalah
adsorpsi, netralisasi muatan, dan pembentukan ikatan antarpartikel yang tidak
stabil (Katayon et al. 2006). Dari ketiga mekanisme tersebut, sulit untuk
menentukan mekanisme yang terjadi, karena mungkin berlangsung simultan.
Akan tetapi, umumnya mekanisme koagulasi dengan biji kelor adalah adsorpsi
dan netralisasi muatan (Sutherland et al. 1990).

Pembentukan ikatan protein bermuatan positif dari biji kelor akan terjadi pada
bagian bermuatan negatif dari permukaan partikel. Ini membantu pembentukan
muatan negatif dan positif pada permukaan partikel. Pembentukan ikatan partikel
dapat ditingkatkan dengan proses pengadukan. Terjadi kejenuhan antarpartikel
yang berbeda muatan sehingga flok akan terbentuk. Untuk digunakan sebagai
koagulan dipilih biji kelor yang telah matang di pohon dan baru dipanen setelah
kering. Sayap bijinya yang ringan serta kulit bijinya mudah dipisahkan hingga
menyisakan biji yang putih. Pada akhir 1950-an, sebuah tim dari University of
Bombay, Traancore University, dan Departmen Biokimia di Indian Institute of
Science di Bangalore mengidentifikasi enam senyawa kimia dalam biji kelor.
Salah satunya adalah 4(-L-ramnosiloksi) benzil isotiosianat, suatu zat aktif
glukosinolat yang mampu mengadsorpsi partikel lumpur, logam, dan sekaligus
menetralkan tegangan permukaan partikel-partikel pada air limbah (Muharto etal.
2007).

Rahayu, R. S. 2011. Kajian Potensi Biji Kelor (Moringa Oleifera) Sebagai


Koagulan. Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Sarwono, S. W., 2012. Penjernihan Air dengan Biji Kelor (Online)
http://www.smallcrab.com/. (Diakses tanggal 6 Maret 2016).
Yuliastri, I. R. 2010. Penggunaan Serbuk Bijikelor (Moringa Oleifera) Sebagai
Koagulan dan Flokulan Dalam Perbaikan Kualitas Air Limbah dan Air
Tanah. program studi kimia fakultas Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah: Jakarta.

Вам также может понравиться

  • Bab 2
    Bab 2
    Документ8 страниц
    Bab 2
    Aprilia Sulistianingsih
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ7 страниц
    Bab 1
    Aprilia Sulistianingsih
    Оценок пока нет
  • Baja Fix
    Baja Fix
    Документ6 страниц
    Baja Fix
    Aprilia Sulistianingsih
    Оценок пока нет
  • Crude Assssay
    Crude Assssay
    Документ2 страницы
    Crude Assssay
    Aprilia Sulistianingsih
    Оценок пока нет
  • Tugas Khusus Reaktor
    Tugas Khusus Reaktor
    Документ27 страниц
    Tugas Khusus Reaktor
    Aprilia Sulistianingsih
    Оценок пока нет
  • Batubara Indonesia PDF
    Batubara Indonesia PDF
    Документ10 страниц
    Batubara Indonesia PDF
    Indah Pratiwi
    Оценок пока нет
  • Tugas Statistika Teknik
    Tugas Statistika Teknik
    Документ5 страниц
    Tugas Statistika Teknik
    Aprilia Sulistianingsih
    Оценок пока нет
  • UMK KabKota Jateng 2017 PDF
    UMK KabKota Jateng 2017 PDF
    Документ6 страниц
    UMK KabKota Jateng 2017 PDF
    Aprilia Sulistianingsih
    Оценок пока нет
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Документ1 страница
    Abs Trak
    Aprilia Sulistianingsih
    Оценок пока нет
  • Mid Statek (Aprilia Sulistianingsih 12-20) Layo
    Mid Statek (Aprilia Sulistianingsih 12-20) Layo
    Документ13 страниц
    Mid Statek (Aprilia Sulistianingsih 12-20) Layo
    Aprilia Sulistianingsih
    Оценок пока нет
  • LAPORAN SEMENTARA Bioproses
    LAPORAN SEMENTARA Bioproses
    Документ17 страниц
    LAPORAN SEMENTARA Bioproses
    Aprilia Sulistianingsih
    Оценок пока нет
  • BAB I Projek Opm
    BAB I Projek Opm
    Документ5 страниц
    BAB I Projek Opm
    Aprilia Sulistianingsih
    Оценок пока нет
  • JURNAL Grafik
    JURNAL Grafik
    Документ4 страницы
    JURNAL Grafik
    Aprilia Sulistianingsih
    Оценок пока нет
  • THERMODYNAMICS] SOLUTION THERMODYNAMICS
    THERMODYNAMICS] SOLUTION THERMODYNAMICS
    Документ121 страница
    THERMODYNAMICS] SOLUTION THERMODYNAMICS
    Aprilia Sulistianingsih
    63% (8)
  • Seputar Pakaian Syari
    Seputar Pakaian Syari
    Документ4 страницы
    Seputar Pakaian Syari
    Aprilia Sulistianingsih
    Оценок пока нет
  • Kalimat Tausiyah Pohon
    Kalimat Tausiyah Pohon
    Документ2 страницы
    Kalimat Tausiyah Pohon
    Aprilia Sulistianingsih
    Оценок пока нет
  • Memahami Separator Vessel Type Horizontal
    Memahami Separator Vessel Type Horizontal
    Документ2 страницы
    Memahami Separator Vessel Type Horizontal
    Aprilia Sulistianingsih
    Оценок пока нет
  • Solution Design With Hysys
    Solution Design With Hysys
    Документ13 страниц
    Solution Design With Hysys
    Aprilia Sulistianingsih
    Оценок пока нет
  • Latihan 1
    Latihan 1
    Документ1 страница
    Latihan 1
    Aprilia Sulistianingsih
    Оценок пока нет
  • Edcoustic
    Edcoustic
    Документ3 страницы
    Edcoustic
    Aprilia Sulistianingsih
    Оценок пока нет
  • Kalium
    Kalium
    Документ7 страниц
    Kalium
    Aprilia Sulistianingsih
    Оценок пока нет
  • Tugas Bahan Konstruksi Kimia Bab I Dan II
    Tugas Bahan Konstruksi Kimia Bab I Dan II
    Документ17 страниц
    Tugas Bahan Konstruksi Kimia Bab I Dan II
    Aprilia Sulistianingsih
    Оценок пока нет
  • Rangkaian Listrik Seri Dan Paralel
    Rangkaian Listrik Seri Dan Paralel
    Документ14 страниц
    Rangkaian Listrik Seri Dan Paralel
    Aprilia Sulistianingsih
    100% (1)
  • Flowsheet Unit Alkilasi 12-20
    Flowsheet Unit Alkilasi 12-20
    Документ5 страниц
    Flowsheet Unit Alkilasi 12-20
    Aprilia Sulistianingsih
    Оценок пока нет
  • Metode Penyambungan Pipa1
    Metode Penyambungan Pipa1
    Документ6 страниц
    Metode Penyambungan Pipa1
    Aprilia Sulistianingsih
    Оценок пока нет
  • Kliping Kumpulan Puisi
    Kliping Kumpulan Puisi
    Документ30 страниц
    Kliping Kumpulan Puisi
    Aprilia Sulistianingsih
    57% (7)
  • Mikrobiologi Industri
    Mikrobiologi Industri
    Документ20 страниц
    Mikrobiologi Industri
    Aprilia Sulistianingsih
    Оценок пока нет
  • Strategi Penyimpanan Zat Dan Bahan Kimia Yang Benar Di Laboratorium Untuk Mengurangi Resiko Kecelakaan
    Strategi Penyimpanan Zat Dan Bahan Kimia Yang Benar Di Laboratorium Untuk Mengurangi Resiko Kecelakaan
    Документ15 страниц
    Strategi Penyimpanan Zat Dan Bahan Kimia Yang Benar Di Laboratorium Untuk Mengurangi Resiko Kecelakaan
    Aprilia Sulistianingsih
    Оценок пока нет
  • Bahan Berbahaya Dan Beracun
    Bahan Berbahaya Dan Beracun
    Документ12 страниц
    Bahan Berbahaya Dan Beracun
    Aprilia Sulistianingsih
    Оценок пока нет