Вы находитесь на странице: 1из 3

Rumah sakit merupakan salah satu mata rantai didalam pemberian pelayanan

kesehatan serta suatu organisasi dengan sistem terbuka dan selalu berinteraksi dengan
lingkungannya untuk mencapai suatu keseimbangan yang dinamis mempunyai fungsi utama
melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
Dalam pemberian pelayanan kesehatan yang optimal di rumah sakit diperlukan
sumber daya yang berkualitas. Dengan menggunakan sumber daya yang ada diharapkan
rumah sakit dapat menghasilkan suatu out put yang maksimal berupa produk atau jasa untuk
meningkatkan pelayanan. Untuk masalah-maslaah tersebut haruslah disadari bahwa
keberhasilan rumah sakit antara lain disebabkan sumber daya manusia, sehingga sumber daya
manusia dipandang sebagai asset rumah sakit, bahkan merupakan investasi rumah sakit
apabila tenaga tersebut merupakan tenaga yang terampil. Kebehasilan pelayanan kesehatan di
rumah sakit tidak terlepas dari berbagai faktor pelayanan kesehatan.
Semakin banyak perawat yang mempunyai kinerja rendah, maka produktivitas pelayanan
kesehatan secara keseluruhan akan menurun. Perawat dituntut untuk menyelesaikan tugas dan
tanggung jawab secara efektif dan efisien. Rendahnya kinerja perawat Indonesia terlihat dari data
yang menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memiliki kinerja perawat paling buruk di kawasan Asia
Tenggara pada tahun 2010 (Prawirosentano, 2012).
Kinerja perawat merupakan aktivitas perawat dalam mengimplementasikan sebaik-baiknya
suatu wewenang tugas dann tanggung jawab dalam rangka pencapaian tujuan tugas pokok profesi dan
terwujudnya tujuan dan sasaran unit organisasi dalam memberikan asuhan keperawatan. keberhasilan
dan pelayanan keperawatan sangat ditentukan oleh kinerja para perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan. Kepala ruangan keperawatan mempunyai tanggung jawab menggerakkan perawat
pelaksana (Kuntoro. Agus, 2010). Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan
pada praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien yang berkesinambungan
dengan kiat-kiat keperawatan yang dimulai dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan

evaluasi di berbagai tatanan pelayanan kesehatan yang diberikan dalam upaya memenuhi kebutuhan
klien yang optimal (Nursalam, 2008).

Kinerja perawat di Rumah Sakit sebagai hasil akhir, perawat yang merupakan garda
terdepan dalam pelayanan prima di Rumah Sakit akan merasa nyaman dalam bekerja dan
terlindung dari risiko pekerjaan keperawatan dan Saat ini kinerja perawat di Rumah Sakit
tergolong rata-rata dan hasil ini akan mempersulit pencapaian visi dan misi Rumah Sakit.
(Hafizurrachman,dkk.2013)
Berdasarkan data statistik terhadap evaluasi kinerja perawat

pada tahun 2014

menunjukkan bahwa nilai mutu pelayanan dari aspek keselamatan pasien belum memenuhi
standar KMK No. 129 tahun 2008. Data kinerja mutu rumah sakit memperlihatkan angka
kejadian nosokomial khususnya angka phlebitis dan ILO (Infeksi Luka Operasi) sebesar
3,45% (351 kasus) melebihi standar KMK No. 129 tahun 2008 yaitu sebesar 1,5%,
ditemukan kejadian reaksi tranfusi darah sebanyak tiga kejadian yang seharusnya nol kasus,
masih ada kejadian pasien yang jatuh baik dari kamar mandi maupun dari tempat tidur
sebesar 1,0% (10 kasus) yang seharusnya 0,0%, kesalahan pemberian obat juga masih terjadi
sebesar 2,0% (4 kasus) yang seharusnya 0,0% menurut standar KMK No. 129 tahun 2008.
(Depkes,2011)
Keberhasilan suatu organisasi (rumah sakit) tergantung pada berbagai macam sumber
daya yang dimilikinya,salah satu sumber daya yang sangat penting yaitu sumber daya
manusia (SDM) termasuk didalamnya perawat. Selain itu, suatu organisasi akan berhasil atau
gagal sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan (Thoha,2006). Kepemimpinan
merupakan unsur penting dan menentukan kelancaran pelayanan di rumah sakit, karena
kepemimpinan merupakan inti dari manajemen organisasi (Suyanto,2009).

Didalam organisasi rumah sakit, kepala ruangan adalah pimpinan yang langsung
membawahi perawat pelaksana dan pelaksanaan tugas perawat di ruang rawat inap
merupakan suatu unsur proses dalam manajemen rumah sakit (Soeroso,S, 2003 dalam Ahmad
syaifuddin,dkk 2014).
Kepala ruangan berperan sebagai seorang manajer sekaligus sebagai seorang
pemimpin. Kepala ruangan keperawatan mempunyai tanggung jawab menggerakkan perawat
pelaksana. Oleh karena itu kepala ruangan juga memiliki tugas untuk melaksanakan fungsi
pengarahan.(suyanto 2009 dalam Ahmad syaifuddin,dkk 2014).
Fungsi pengarahan kepala ruangan adalah kegiatan dalam rangka pelaksanaan tugas
perawat mencapai tujuan pelayanan dan asuhan keperawatan. Adapun kegiatannya seperti
memberi motivasi, membantu memecahkan masalah, memberikan pendelegasian tugas,
menggunakan komunikasi yang efektif, dan kolaborasi dengan tim lain. (Edi Warsito,2014)
Fungsi pengarahan dapat meningkatkan kinerja perawat. Kinerja merupakan salah
satu dampak dari kepuasan atau ketidakpuasan pegawai terhadap pekerjaan yang dilakukan.
Penelitian yang dilakukan oleh Warouw, 2009 dalam Mazly, 2011 terhadap lima aktivitas
pengarahan yaitu kepemimpinan, komunikasi, delegasi, motivasi, dan pelatihan oleh kepala
ruangan menunjukkan bahwa terdapat hubungan fungsi pengarahan kepala ruangan dan
komunikasi dengan kinerja perawat pelaksana. (Mazly,2011)

Вам также может понравиться