Вы находитесь на странице: 1из 6

Portofolio

Nama Peserta : dr. Friyanti Margarettha Pandiangan


Nama Wahana : RSUD Dolok Sanggul
Topik : Fibroadenoma Mammae (FAM)
Tanggal (kasus) : 29 Juli 2015
Nama pasien : Rosida Sinaga
No. RM : 02.89.20
Tanggal presentasi : Maret 2016
Nama pendamping : dr. Maria M. Pandiangan
dr. Heppi S. Depari
Tempat presentasi : RSUD Dolok Sanggul
Objektif presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegara
Diagnostik
Neonatus

Manajemen
Bayi

Anak

Tinjauan Pustaka

Masalah
Remaja

Istimewa
Dewasa

Lansia

Bumil

Deskripsi :
Perempuan, 28 tahun datang ke Poliklinik Bedah RSUD Dolok Sanggul dengan keluhan
benjolan di payudara kiri. Hal ini dialami os sejak 6 bulan yang lalu. Os merasa benjolannya
sebesar kelereng dan tidak bertambah besar, tidak sakit dan dapat berpindah tempat jika
digerakkan. Os merasa sedikit nyeri apabila menstruasi. Os khawatir dengan benjolan di
payudaranya dan ingin memeriksakannya

Tujuan:
Menegakkan diagnosis fibroadenoma mammae dan memberikan terapi yang tepat
Bahan bahasan:
Tinjauan Pustaka
Riset
Kasus
Audit
Cara membahas

Diskusi

Presentasi dan

Email

Pos

diskusi
Nama : Rosida Sinaga
Umur : 28 tahun
Data Pasien :

Jenis kelamin : Perempuan


Suku : Batak

No. Registrasi : 02.89.20

Agama : Kristen Protestan


Alamat : Lintong Nihuta
Nama RS : RSUD DOLOK SANGGUL
Telp : Terdaftar sejak : Data Utama untuk Bahan Diskusi :
1. Diagnosis/Gambaran Klinis : Perempuan, 28 tahun datang ke Poliklinik Bedah RSUD
Dolok Sanggul dengan keluhan benjolan di payudara kiri. Hal ini dialami os sejak 6 bulan
yang lalu. Os merasa benjolannya sebesar kelereng dan tidak bertambah besar, tidak sakit dan
1

dapat berpindah tempat jika digerakkan. Os merasa sedikit nyeri apabila menstruasi. Os
khawatir dengan benjolan di payudaranya dan ingin memeriksakannya

2. Riwayat pengobatan : Belum mendapatkan pengobatan


3. Riwayat kesehatan/penyakit : pasien belum pernah menderita penyakit serupa
sebelumnya
4. Riwayat keluarga : 5. Riwayat pekerjaan : 6. Lain-lain : -

Daftar Pustaka :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Bustan, M. N., 2007. Penyakit Tidak Menular. PT. Rineka Cipta. Jakarta
NSW Breast Cancer Institute., 2005. Fibroadenoma of The Breast. http://www.bci.org.au
Western Health., 2003. Fibroadenomas. http://www.wh.org.au
Sjamsuhidajat, R., 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC. Jakarta
Syaifuddin, H. 2002. Fungsi Sistem Tubuh Manusia. Widya Medika. Jakarta
Price, S. A., et all., 2006. Patofisiologi. EGC. Jakarta

Hasil Pembelajaran :
1. Menegakkan diagnosis fibroadenoma mamme
2. Mengetahui penanganan fibroadenoma mamme
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio
1. Subjektif :
Os datang ke Poliklinik Bedah RSUD Dolok Sanggul, dengan keluhan benjolan di payudara kanan.
Hal ini dialami os sejak 1 tahun yang lalu. Os merasa benjolannya sebesar biji jagung dan tidak
bertambah besar, tidak sakit dan dapat berpindah tempat jika digerakkan. Os merasa sedikit nyeri
apabila menstruasi. Os khawatir dengan benjolan di payudaranya dan ingin memeriksakannya.
2. Objektif :
Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan dapat disimpulkan diagnosa Fibroadenoma Mammae
Gambaran Klinis
Benjolan di payudara kanan tidak bertambah besar, tidak sakit dan dapat berpindah tempat jika
digerakkan

Pemeriksaan Fisik
Status Present
Sensorium : compos mentis
TD : 120/80 mmHg
2

HR : 72 x/i
RR : 20x/i
T : 36,5oC
Status Lokalisata
Kepala : Rambut hitam tidak mudah dicabut
- Mata : Pupil Isokor, Anemis (-), Ikterik (-)
- THT : Dalam batas normal
Thorax : Simetris, Sp : Vesikuler,
Payudara :
- Kiri : teraba massa ukuran 3x3 cm, konsistensi kenyal, pinggir tumpul, mobile, nyeri
(-)
- Kanan : dalam batas normal
Abdomen : Soepel, Peristaltik (+/Normal)
Ekstremitas Superior/Inferior : Normal

3. Assesment :
a. Definisi Fibroadenoma Mammae
Fibroadenoma mammae merupakan neoplasma jinak yang terutama terdapat pada wanita
muda, dan jarang ditemukan setelah menopause. Fibroadenoma adalah kelainan pada
perkembangan payudara normal dimana ada pertumbuhan berlebih dan tidak normal pada
jaringan payudara dan pertumbuhan yang berlebih dari sel-sel yang melapisi saluran air susu di
payudara.
Fibroadenoma merupakan jenis tumor jinak mamma yang paling banyak ditemukan, dan
merupakan tumor primer yang paling banyak ditemukan pada kelompok umur muda.
b. Patofisiologi FibroadenomaMammae
Fibroadenoma mammae merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan pada masa
reproduksi yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan
setempat yang berlebihan terhadap hormon estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan
dalam mamary displasia. Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar atas, merupakan
lobus yang berbatas jelas, mudah digerakkan dari jaringan di sekitarnya.
Fibroadenoma mammae biasanya tidak menimbulkan gejala dan ditemukan secara
kebetulan.20 Fibroadenoma biasanya ditemukan sebagai benjolan tunggal, tetapi sekitar 10%15% wanita yang menderita fibroadenoma memiliki beberapa benjolan pada kedua payudara.
Penyebab munculnya beberapa fibroadenoma pada payudara belum diketahui secara jelas dan
pasti. Hubungan antara munculnya beberapa fibroadenoma dengan penggunaan kontrasepsi oral
3

belum dapat dilaporkan dengan pasti. Selain itu adanya kemungkinan patogenesis yang
berhubungan dengan hipersensitivitas jaringan payudara lokal terhadap estrogen, faktor makanan
dan faktor riwayat keluarga atau keturunan. Kemungkinan lain adalah bahwa tingkat fisiologi
estrogen penderita tidak meningkat tetapi sebaliknya jumlah reseptor estrogen meningkat.
Peningkatan kepekaan terhadap estrogen dapat menyebabkan hyperplasia kelenjar susu dan akan
berkembang menjadi karsinoma.
Fibroadenoma sensitif terhadap perubahan hormon. Fibroadenoma bervariasi selama siklus
menstruasi, kadang dapat terlihat menonjol, dan dapat membesar selama masa kehamilan dan
menyusui. Akan tetapi tidak menggangu kemampuan seorang wanita untuk menyusui.
Diperkirakan bahwa sepertiga dari kasus fibroadenoma jika dibiarkan ukurannya akan berkurang
bahkan hilang sepenuhnya. Namun yang paling sering terjadi, jika dibiarkan ukuran fibroadenoma
akan tetap. Tumor ini biasanya bersifat kenyal dan berbatas tegas dan tidak sulit untuk diraba.
Apabila benjolan didorong atau diraba akan terasa seperti bergerak-gerak sehingga beberapa
orang menyebut fibroadenoma sebagai breast mouse. Biasanya fibroadenoma tidak terasa sakit,
namun kadang kala akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan sangat sensitif apabila disentuh.
c. Klasifikasi Fibroadenoma Mammae
Secara sederhana fibroadenoma dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam:
1. Common Fibroadenoma
Common fibroadenoma memiliki ukuran 1-3 cm, disebut juga dengan simpel fibroadenoma.
Sering ditemukan pada wanita kelompok umur muda antara 21-25 tahun. Ketika
fibroadenoma dapat dirasakan sebagai benjolan, benjolan itu biasanya berbentuk oval atau
bulat, halus, tegas, dan bergerak sangat bebas. Sekitar 80% dari seluruh kasus fibroadenoma
yang terjadi adalah fibroadenoma tunggal.
2. Giant Fibroadenoma
Giant fibroadenoma adalah tumor jinak payudara yang memiliki ukuran dengan diameter
lebih dari 5 cm. Secara keseluruhan insiden giant fibroadenoma sekitar 4% dari seluruh kasus
fibroadenoma. Giant fibroadenoma biasanya ditemui pada wanita hamil dan menyusui. Giant
fibroadenoma ditandai dengan ukuran yang besar dan pembesaran massa enkapsulasi
payudara yang cepat. Giant fibroadenoma dapat merusak bentuk payudara dan menyebabkan
tidak simetris karena ukurannya yang besar, sehingga perlu dilakukan pemotongan dan
pengangkatan terhadap tumor ini.
3. Juvenile Fibroadenoma
Juvenile fibroadenoma biasa terjadi pada remaja perempuan, dengan insiden 0,5-2% dari
seluruh kasus fibroadenoma. Sekitar 10-25% pasien dengan juvenile fibroadenoma memiliki
lesi yang multiple atau bilateral. Tumor jenis ini lebih banyak ditemukan pada orang Afrika
dan India Barat dibandingkan pada orang Kaukasia.
d. Gejala Klinis Fibroadenoma Mammae
Gejala klinis yang sering terjadi pada fibroadenoma mammae adalah adanyabagian yang
menonjol pada permukaan payudara, benjolan memiliki batas yang tegasdengan konsistensi padat
dan kenyal. Ukuran diameter benjolan yang sering terjadi sekitar 1-4 cm, namun kadang dapat
4

tumbuh dan berkembang dengan cepat dengan ukuran benjolan berdiameter lebih dari 5 cm.
Benjolan yang tumbuh dapat diraba dan digerakkan dengan bebas.
Umumnya fibroadenoma tidak menimbulkan rasa nyeri atau tidak sakit. Perubahan
fibroadenoma menjadi ganas dalam komponen epitel fibroadenoma umumnya dianggap langka.
e. Faktor Risiko Fibroadenoma Mammae
Sampai saat ini penyebab FAM masih belum diketahui secara pasti, namunberdasarkan hasil
penelitian ada beberapa faktor risiko yang mempengaruhi timbulnya tumor ini antara lain:
1. Umur
Umur merupakan faktor penting yang menentukan insiden atau frekuensiterjadinya FAM.
Fibroadenoma biasanya terjadi pada wanita usia muda < 30 tahun. terutama terjadi pada
wanita dengan usia antara 15-25 tahun. Rata-rata umur pasien yang menderita
fibroadenomaadalah 23 tahun dengan rentang usia 14-49 tahun.
2. Riwayat Perkawinan
Riwayat perkawinan dihubungkan dengan status perkawinan dan usia perkawinan, paritas dan
riwayat menyusui anak. Berdasarkan penelitian di Iran menyatakan bahwa tidak menikah
meningkatkan risiko kejadian FAM (OR=6.64, CI 95% 2.56-16.31) artinya penderita FAM
kemungkinan 6,64 kali adalah wanita yang tidak menikah. Hasil penelitian tersebut juga
menyatakan bahwa menikah < 21 tahun meningkatkan risiko kejadian FAM (OR=2.84, CI
95% 1.23-6.53) artinya penderita FAM kemungkinan 2,84 kali adalah wanita yang menikah
pada usia < 21 tahun.
3. Paritas dan Riwayat Menyusui Anak
Penurunan paritas meningkatkan insiden terjadinya FAM, terutama meningkat pada kelompok
wanita nullipara. Pengalaman menyusui memiliki peran yang penting dalam perlindungan
terhadap risiko kejadian FAM.
4. Penggunaan Hormon
Diperkirakan bahwa fibroadenoma mammae terjadi karena kepekaan terhadap peningkatan
hormon estrogen. Penggunaan kontrasepsi yang komponen utamanya adalah estrogen
merupakan faktor risiko yang meningkatkan kejadian FAM.
5. Riwayat Keluarga
Tidak ada faktor genetik diketahui mempengaruhi risiko fibroadenoma. Namun, riwayat
keluarga kanker payudara pada keluarga tingkat pertama dilaporkan oleh beberapa peneliti
berhubungan dengan peningkatan risiko tumor ini.
6. Stress
Stress berat dapat meningkatkan produksi hormon endogen estrogen yang juga akan
meningkatkan insiden FAM.
f.

Penatalaksanaan Fibroadenoma Mammae


5

Penatalaksanaan fibroadenoma tergantung dari beberapa hal sebagai berikut:


1.
2.
3.
4.

Ukuran
Terdapat rasa nyeri atau tidak
Usia pasien
Hasil biopsi

Karena fibroadenoma mammae adalah tumor jinak maka pengobatan yang dilakukan tidak
perlu dengan pengangkatan mammae. Yang perlu diperhatikan adalah bentuk dan ukurannya saja.
Pengangkatan mammae harus memperhatikan beberapa faktor yaitu faktor fisik dan psikologi
pasien. Apabila ukuran dan lokasi tumor tersebut menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman pada
pasien maka diperlukan pengangkatan. Terapi pengangkatan tumor ini disebut dengan biopsi
eksisi yaitu pembedahan dengan mengangkat seluruh jaringan tumor beserta sedikit jaringan sehat
disekitarnya Terapi dengan operasi pengangkatan tumor ini tidak akan merubah bentuk payudara
tetapi hanya akan meninggalkan jaringan parut yang akan digantikan jaringan normal secara
perlahan.
4. Plan :

Diagnosis : Fibroadenoma mammae sinistra


Penanganan yang dilakukan :
-

Rencana operasi eksisi FAM

Pendidikan
Kita menjelaskan terapi, prognosis dan komplikasi yang kemungkinan terjadi pada
penyakit ini.
Konsultasi
Dijelaskan adanya indikasi operasi dan konsultasi dengan dokter spesialis bedah
untuk penanganan lebih lanjut.
Rujukan
Diperlukan jika terjadi komplikasi serius yang harusnya ditangani di rumah sakit
dengan sarana dan prasaran yang lebih memadai

Вам также может понравиться