Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Isu-Isu
a. Air yang dipompa di Kecamatan Labakkang langsung dialirkan ke pelanggan
tanpa ditampung di reservoir.
b. Reservoir untuk Kecamatan Labakkang telah mengalami kerusakan yaitu
kebocoran.
c. Air yang dialirkan PDAM ke pelanggan khususnya warga Kecamatan
Labakkang tidak sesuai standar.
d. Tidak ada penanganan oleh petugas PDAM maupun pihak terkait untuk
menangani permasalahan reservoir di Kecamatan Labakkang.
e. Di Kabupaten Pangkep air hanya bias mengalir selama 3 jam saat musim
kemarau.
f. Di Kabupaten Pangkep terdapat kawasan yang khusus menjual air bersih. Air
bersih tersebut bersumber dari air tanah. Tetapi, sekarang ini air di Kabupaten
8.2
8.2.1
kualitas, kuantitas dan tekanan air sesuai dengan perencanaan awal. Faktor yang
didambakan oleh para pelanggan adalah ketersedian air setiap waktu.
8.2.2
Sistem Perpipaan
Dalam sistem perpipaan ada beberapa bagian sistem tersebut yang
1) Pipa air bersih yang tertanam dalam tanah dapat di pakai PVC, PE dengan
diameter minimal 12,5 mm
2) Pipa air bersih yang dipasang di atas tanah dan tanpa perlindungan dapat dipakai
pipa besi dengan diameter minimal 12,5 mm
Dalam SNI Tahun 2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan
Perumahan di Perkotaan menyatakan bahwa penyediaan air bersih terdiri dari :
1. Harus tersedia jaringan kota atau lingkungan sampai dengan sambungan
rumah
2. Pipa yang ditanam dalam tanah menggunakan pipa PVC, GIP atau fiber glass
3. Pipa yang dipasang di atas tanah tanpa perlindungan menggunakan GIP.
Adapun penyediaan kran umum berdasarkan SNI tersebut yaitu :
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
1.
Diameter kran adalah -3/4 , dengan bahan pipa PVC dan GIP.
2.
3.
satu buah pipa tanpa menggunakan sambungan. Penurunan tekanan pada sistem pipa
tunggal merupakan fungsi dari laju aliran, perubahan ketinggian dan total head loss
merupakan fungsi dari faktor gesekan, perubahan penampang. Untuk aliran tak
mampu mampat, sifat fluida diasumsikan tetap. Pada saat sistem telah ditentukan,
maka konfigurasi sistem, kekasaran permukaan pipa, perubahan elevasi, dan
kekentalan fluida bukan lagi merupakan variabel bebas.
b. Sistem Pipa Majemuk
Pada kenyataannya kebanyakan sistem perpipaan adalah sistem pipa
majemuk, yaitu rangkaian pipa seri, paralel maupun berupa jaringan perpipaan. Untuk
rangkaian pipa seri maupun paralel, penyelesaiaannya adalah serupa dengan
perhitungan tegangan dan tahanan pada hokum ohm. Penurunan tekanan dan laju
aliran identik dengan tegangan dan arus pada listrik. Namun persamaannya tidak
identik dengan hukum ohm, karena penurunan tekanan sebanding dengan kuadrat dari
laju aliran. Semua system pipa majemuk lebih mudah diselesaikan dengan persamaan
empiris.
Terdapat beberapa contoh sistem pipa majemuk, dengan memenuhi kaidahkaidah tertentu sebagai berikut :
1) Sistem pipa yang disusun secara seri
Jika dua buah pipa atau lebih dipasang secara seri, semua pipa akan dilewati
oleh aliran yang sama dan total rugi head pada seluruh sistem adalah jumlah kerugian
pada setiap pipa dan perlengkapan pipa. Kerugian head merupakan head untuk
mengatasi kerugian-kerugian atau dapat dikatakan bahwa pada saat fluida melewati
saluran, energi total yang dipindahkan cenderung berkurang searah arah aliran.
Jika dua buah pipa atau lebih dipasang secara paralel, total laju aliran sama
dengan jumlah laju aliran yang melalui setiap cabang dan kerugian head. Pada sebuah
cabang sama dengan kerugian head pada cabang yang lain. Ini diekspresikan (Olson
R.,1993) sebagai :
3) Jaringan pipa
Jaringan ini merupakan saluran air untuk sebuah rumah tangga, suatu
kompleks perumahan atau bahkan sebuah kota.
yang sangat penting karena akan menentukan kemampuan sistem tersebut dalam
penggunannya, dalam pemilihan jenis pipa ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan antara lain :
Pipa besi tuang telah digunakan berabad-abad lamanya, sebagai contoh pipa
besi tuang yang dipasang di istana Vasailis di Perancis masih dalam keadaan baik
hingga saat ini. Rekor pelayanan pipa besi tuang di dunia membuktikan bahwa daya
tekan korosinya sangat memuaskan dan umumnya semi permanen. Kelemahannya
terletak pada kerapuhannya.
2) Pipa Asbes (ACP)
Pipa ini terbuat dari bahan asbes, semen Portland dan silica. Pipa asbes
mampu menahan tekanan yang diperlukan sampai 15 atm. Pipa asbes mempunyai
kelebihan-kelebihan antara lain : tahan terhadap karat, tidak mengalirkan arus listrik,
ringan, mudah dipotong dan mudah dipasang. Serta biaya transportasi lebih murah.
3) Pipa PVC (Polivinil Chlorida)
Pipa plastik untuk air bersih mempunyai tekanan kerja 8-10 kg/cm 2. Pipa
plastik mempunyai daya tahan yang sangat baik terhadap unsur-unsur kimia sehingga
pipa tersebut tidak akan berubah sifatnya dan tidak akan rusak akibat karat. Karena
sifatnya yang elastis sehingga mudah dibentuk menurut keperluan serta mudah
disambung dan dipasang.Pipa plastik menjaga permukaan yang sangat licin sehingga
mengurangi tekanan pengaliran air. Pipa ini juga sangat ringan.
4) Pipa besi tuang liat (DCIP)
Besi tuang cor adalah besi tuang spheroidal yang merupakan suatu hasil
penemuan yang bertahun-tahun. Dewasa ini besi tuang diambil sebagai bahan pipa
karena kekuatan dan keliatannya serta karena ketahanannya terhadap korosi. Pipa
sebagai bagian pelayanan dibawah tanah akan mengalami tekanan internal yang
sangat tinggi dari fluida yang mengalir didalamnya serta tekanan eksternal dari tanah
dan beban yang melintasinya. Pipa besi tuang liat dapat menahan dengan aman
keadaan seperti ini karena mutu dan kekuatannya yang lebih tinggi.
Tabel 8.1. Karakteristik jenis pipa dapat di lihat pada tabel berikut.
Jenis
Pipa
Keuntungan
Kelemahan
CIP
Lemah
terhadap
tekanan / benturan
- Mudah dipotong
- Berat
Membutuhkan
perlindungan terhadap
- Konstruksinya mudah
terlepasnya sambungan
Terjadi
korosi
pada
permukaan sambungan
bila terdapat humus /
terjadi oksidasi.
DCIP
- Berat
Membutuhkan
perlindungan terhadap
terlepasnya sambungan
- Sambungannya bermacammacam
- Tersedia dia. 75 mm -1500
mm
- Tahan benturan
GIP
- Membutuhkan expansion
joint atau fleksible
Joint
- Tahan benturan
- Membutuhkan banyak
waktu untuk lining
sambungan
menggunakan
(dengan
dan welding
welding joint)
ACP
Lemah
benturan
- Sambungan fleksibel
- Membutuhkan banyak
perlindungan terhadap
- Kekasaran
berubah
dalam
tidak
terhadap
lepasnya sambungan
- Murah
Lemah
terhadap
benturan pada temperatur
- Sambungan fleksibel
Rendah
dalam
tidak
- Murah
larutan organic
- Membutuhkan expansion
joint dan fleksible
terhadap
Joint
tanah
a.
Perlengkapan Pipa
Perlengkapan pipa berfungsi agar jaringan perpipaan berjalan dengan baik
Berfungsi untuk mengatur arah aliran dalam pipa dan menghentikan aliran
air terutama bila satu bagian jalur pipa akan dites, diperiksa dan diperbaiki. Katup
ditempatkan pada :
Perlintasan pipa / jembatan pipa
Pada setiap jarak 3000 m
Setiap titik pengambilan / penyadapan, perubahan arah aliran
Titik penguras.
Pada dasarnya sambungan pipa dapat dikelompokkan dalam dua bagian :
1) Sambungan yang dilakukan dengan pengelasan
Jenis-jenis sambungan yang dilakukan dengan pengelasan
1. 45 elbow (sudut)
2. 90 elbow (sudut)
3. 180 elbow (sudut)
4. Red Tee (pemerkecil)
5. Cross (silang)
2) Sambungan yang dilakukan dengan ulir
1. Bushing (paking)
2. Coupling (kopling)
3. Cap
4. Dll
Ada beberapa tipe katup (valve) yaitu:
1. Gate Valve
Dipergunakan pada pipa induk terutama untuk pipa yang berdiameter besar.
Keuntungannya tahan terhadap tekanan besar. Kehilangan tekanan hampir tidak ada.
2. Globe Valve
Digunakan pada pipa yang berdiameter kecil. Keuntungannya relatif lebih
murah dan mudah dalam perbaikannya. Kerugiannya kehilangan tekanan cukup besar.
3. Katup Pelepas Udara (Air Release Valve)
Berfungsi untuk membuang udara yang terakumulasi dalam pipa. Katup
pelepas udara ditempatkan pada :
Tempat-tempat yang tinggi
Jalur mendatar setiap jarak 75 m -100 m
Jembatan pipa
b.
akan menutup secara otomatis dan membuka jika tekanan pada sistem distribusi lebih
rendah daripada tekanan dalam tangki.
c. Katup Penguras (Blow Oil Valves)
Berfungsi untuk menguras kotoran/lumpur yang terakumulasi pada pipa
distribusi. Diameter blow off valve berkisar antara - dan diameter pipa distribusi.
Katup ini ditempatkan pada :
Tempat - tempat yang rendah, dimana kotoran/lumpur akan terakumulasi
(akibat dari pengurasan/pembilasan pada pipa dan interusi air jika terjadi
perbaikan jaringan pada sistem pipa).
Ujung - ujung saluran yang mendatar dan menurun, penempatannya harus
dekat dengan saluran pembuangan.
d. Blok penahan & Jangkar (Thrust Block & Angker)
Berfungsi untuk mengimbangi tekanan yang ditimbulkan oleh air, sehingga
peralatan (fitting) tidak bergerak jika diberikan tekanan. Blok penahan ini akan
memberikan atau memindahkan beban dan fitting-fitting pada tanah sekitarnya.
Penempatannya yaitu:
Pada belokan
Pada jalur pipa yang miring
Pada perubahan dimensi pipa
Ujung pipa
e. Hidrant Kebakaran (Fire Hydrant)
Berfungsi untuk kebutuhan pemadam kebakaran, dan dapat pula berfungsi
sebagai alat untuk penggelontoran dalam rioolering Penempatannya di:
Daerah padat penduduk
Persimpangan jalan
Kantor-kantor pemerintah
Jalan raya
Rel kereta api
Sungai
8.2.3
Pompa
Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk
memberikan energy kepada fluida, dimana fluida adalah zat cair, sehingga zat cair
tersebut dapat dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam operasinya
pompa perlu digerakkan oleh suatu penggerak mula, dalam hal ini dapat digunakan
motor listrik maupun motor torak.
A.
Klasifikasi Pompa
Pompa dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu
pompa
Pompa Torak
Pompa torak adalah sebuah pompa dimana energi mekanis penggerak pompa
dirubah menjadi energi aliran fluida yang dipindahkan dengan menggunakan elemen
yang bergerak bolak balik di dalam sebuah silinder. Fluida masuk melalui katup isap
dan keluar melalui katup buang dengan tekanan yang tinggi. Pompa ini mengeluarkan
cairan dalam jumlah yang terbatas dengan debit yang dihasilkan tergantung pada
putaran dan panjang langkah torak. Volume cairan yang dipindahkan selama satu
langkah piston atau plunyer akan sama dengan perkalian luas piston dengan panjang
langkah.
Pompa Putar
Pompa Diafragma
Pompa diafragma adalah pompa yang mentransfer energi dari penggerak ke
cairan melalui batang penggerak yang bergerak bolak-balik untuk menggerakan
diafragma sehingga timbul isapan dan penekanan secara bergantian antara katup isap
dan katup tekan. Keuntungan pompa diafragma ini adalah hanya pada diafragma saja
yang bersentuhan dengan fluida yang ditransfer sehingga mengurangi kontaminasi
dengan bagian lain terutama bagian penggerak.
2. Pompa Dinamik
Pompa dinamik terdiri dari satu impeler atau lebih yang dilengkapi dengan
sudu-sudu, yang dipasangkan pada poros-poros yang berputar dan menerima energi
dari motor penggerak pompa serta diselubungi dengan sebuah rumah (casing). Fluida
berenergi memasuki impeler secara aksial, kemudian fluida meninggalkan impeler
pada kecepatan yang relatif tinggi dan dikumpulkan didalam volute atau suatu seri
laluan diffuser, setelah fluida dikumpulkan di dalam volute atau diffuser terjadi
perubahan dari head kecepatan menjadi head tekanan, yang diikuti dengan penurunan
kecepatan. Sesudah proses konversi ini selesai kemudian fluida keluar dari pompa
melalui katup discharge. Untuk pompa dinamik terbagi menjadi pompa sentrifugal
(centrifugal pump) dan pompa efek khusus (Special Effect Pump).
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugal ialah jenis pompa dimana headnya dibentuk oleh gaya
sentrifugal maupun lift yang ditimbulkan oleh sudut-sudut yang berputar. Pompa ini
dapat diperlihatkan dalam gambar di bawah, mempunyai sebuah impeller (balingbaling) untuk mengangkat air dari tempat lebih rendah ke tempat lebih tinggi.
Daya dari luar diberikan kepada poros pompa untuk memutar impeller
pompa. Maka zat cair yang ada di dalam impeller, oleh dorongan sudut-sudut ikut
berputar. Karena timbul gaya sentrifugal maka zat cair mengalir dari tengah impeller
keluar melalui saluran diantara sudu-sudu. Disinilah head tekanan zat cair menjadi
lebih lebih tinggi demikian pula head kecepatannya bertambah besar karena zat cair
mengalami percepatan. Zat cair yang keluar dari impeller ditampung oleh saluran
berbentuk volut (spiral) dikelilingi impeller dan disalurkan ke luar pompa melalui
nossel. Di dalam nosel ini sebagian head kecepatan aliran diubah menjadi head tekan.
Jadi impeller pompa berfungsi untuk memberikan kerja kepada zat cair sehingga
energi yang dikandungnya menjadi bertambah besar. Selisih energy satuan berat atau
head total zat cair antara flens isap dan flens keluar pompa disebut head total pompa.
Dari uaraian di atas jelas bahwa pompa sentrifugal dapat mengubah energy mekanik
dalam bentuk kerja poros menjadi energy fluida. Energi inilah yang mengakibatkan
pertambahan head tekan, head kecepatan, head potensial pada zat cair yang mengalir
secara kontinyu.
Pada prinsipnya pompa sentrifugal mempunyai dua komponen utama yaitu:
1) Elemen berputar yang terdiri atas : impeller dan poros
2) Elemen stasioner (diam) yaitu rumah pompa (casing) yang mengalirkan
fluida ke impeller dengan tekanan dan kecepatan tinggi. Bila head pompa
hanya ditimbulkan oleh satu impeller saja, maka jenis pompa ini disebut
pompa bertingkat satu (single state), tetapi bila impellernya lebih dari satu
tingkat yang beroperasi secara seri dan digabungkan di dalam satu urmah,
dimana sisi isapnya diambil dari sisi pengeluaran impeller sebelumnya maka
jenis ini disebut pompa bertingkat ganda (multy-stage pump) dan jenis ini
dipergunakan bila diinginkan head pompa yang besar.
Pompa sentrifugal mungkin bekerja dengan single suction dan double
suction, tergantung pada apakah fluida memasuki impeller dari satu atau dua arah
aksial. Dalam hal pompa double suction, dorongan belakang terhadap poros praktis
hilang dan kecepatan masukan impeller berkurang untuk ukuran tertentu.
Jenis pompa sentrifugal banyak digunakan sebagai alat transport fluida
karena mempunyai kelebihan-kelebihan sebagai berikut :
a. Bagian-bagian yang bergerak kurang, karena itu bobot pondasi kecil karena tidak
ada gerak bolak-balik yang memberikan gaya pada pondasi.
b. Dimensi kecil, konstruksinya sederhana dan biaya operasi rendah.
c. Mudah untuk balancing, karena gerakannya hanya putaran saja.Keausan kecil
karena pada bagian dalam tidak ada bagian yang saling bersinggungan
d. Dapat dikopel langsung dan mudah disesuaikan dengan putaran tinggi dari motor
penggerak.
Dalam pemilihan atau penentuan tipe pompa sentrifugal yang digunakan
ditentukan berdasarkan parameter-parameter seperti kapasitas, kecepatan spesifik,
dan tekanan.
1.
Kapasitas
Kapasitas adalah banyaknya zat cair yang dialirkan persatuan waktu.
1.
venturi nosel. Pompa jet biasanya digunakan untuk mengangkat atau menarik air
dari sumur yang dalam ke suatu tempat yang lebih tinggi. Pada pompa jet, air pada
tekanan tinggi dipompakan melewati sebuah nosel dimana air akan dipercepat di
dalam nosel, sehingga energi tekanan akan diubah menjadi energi kinetik dan setelah
melewati nosel air akan masuk ke dalam venturi, dimana air yang telah dipercepat
akan menyebabkan tekanan menjadi turun, sehingga pompa jet dapat menghisap air.
2.
tertekan untuk mengangkat air. Campuran udara dan air akan naik didalam pipa yang
dikelilingi oleh air. Pada dasarnya pompa gas lift terdiri dari pipa vertikal yang
sebagian terendam dalam air dan tabung supply udara yang menyediakan udara yang
tertekan diberikan ke pipa vertikal. Campuran udara dan air bisa naik sampai ke atas
permukaan air karena massa jenis dari campuran udara dan air tersebut lebih rendah
dari massa jenis air itu sendiri.
3.
Pompa hidraulik ram merupakan suatu alat untuk menaikkan sebagian dari
sejumlah besar air yang ada pada suatu tempat dengan ketinggian tertentu sampai ke
tempat yang lebih tinggi. Pompa hidraulik ram terpakai ketika beberapa sumber air
alami seperti mata air atau sungai berada pada ketinggian tertentu, misal pada daerah
berbukit.
B.
Perhitungan Pompa
Untuk mengetahui suatu perhitungan yang baik bagi pompa, maka harus
Debit efektif dalam jam pengoperasian pompa atau kapasitas air yang
dibutuhkan:
Qe = debit air yang disalurkan / 8
(debit
efektif)
dengan
jumlah
pompa
yang
akan
dipakai
(Tahara,Sualrso,2004)
c.
Dimana :
Qep = Debit fektif pompa = 0,1536m /s
v = efisiensi volumetris (0,90-0,98)
= diambil 0,96
C.
Sebagai salah satu jenis pompa air manual, pompa air dragon ini merupakan
merk pompa air yang sangat terkenal di sekitar tahun 70-an. Terutama untuk daerahdaerah yang belum terjangkau listrik. Sehingga merk pompa air dragon ini menjadi
ikon / image di tengah masyarakat kita waktu itu untuk mewakili istilah pompa air
manual. Bagi warga yang memiliki sumur air sendiri, pompa air ini menjadi pilihan
untuk menggantikan cara tradisional, menimba air dari sumur.
Cara kerja pompa air manual ini pun sederhana yaitu ketika tuas pompa di
tarik ke atas, piston bergerak ke bawah ke dasar ruangan pompa. Air yang ada dalam
pompa akan memasuki ruangan di atas piston melalui klep (valve) pada piston, seperti
terlihat pada gambar A.
3.
Cara kerjanyapun sama dengan pompa air listrik di atas. Bedanya hanya pada motor
penggerak kipas impeller-nya yang menggunakan bahan bakar bensin atau solar.
Biasanya pompa air jenis ini digunakan untuk memompa air dengan volume debit air
yang besar. Ini terlihat dari besarnya ukuran pipa atau selang yang diameternya cukup
besar.
4.
air. Penggunaan yang umum adalah pompa air yang dipakai dalam aquarium untuk
mengalirkan air ke tempat penyaringan air sehingga air aquarium terjaga
kejernihannya untuk waktu yang lebih lama. Cara kerjanya pun sama seperti pompa
air listrik seperti Gambar 8.10. memanfaatkan daya centrifugal dari perputaran kipas
impeller untuk mendorong air ke atas. Jenis pompa air celup ini cukup banyak
tergantung keperluannya.
8.2.4
Sistem Tampungan
Penampungan air di masyarakat lebih dikenal dengan toren air atau tangki
lapisan antilumut, sehingga dapat menjaga kualitas air yang disimpan di dalamnya.
Tangki jenis ini digunakan untuk air isi ulang, AMDK (air minum dalam kemasan),
perumahan, apartemen, maupun industri, terutama untuk menampung air baku
sebelum melalui suatu proses pengolahan air. Tangki ini tidak dapat dipakai untuk
menampung cairan minyak, oli, atau cairan kimia karena akan merusak kondisi fisik
tangki.
2. Dari Bahan Stainless Steel
Jenis yang kedua adalah tangki dan bahan stainless steel. Sama seperti
tangki dari bahan plastic PE, tangki ini juga digunakan untuk air isi ulang, AMDK,
perumahan, apartemen, maupun industri. Dalam perindustrian, tangki ini digunakan
untuk penampungan air produk sesudah melalui suatu proses pengolahan air. Tangki
jenis ini juga tidak dapat dipakai untuk menampung cairan imnyak, oli, atau cairan
kimia seperti tangki berbahan plastik PE karena akan merusak kondisi fisiknya.
3. Dari Bahan Fiberglass
Jenis yang ketiga adalah dari bahan fiberglass. Tangki jenis ini pun biasanya
digunakan untuk air isi ulang, AMDK, perumahan, apartemen, maupun industri,
terutama untuk penampungan air baku atau air bersih.
8.2.5
Control Distribusi
Control atau pengoperasian unit distribusi meliputi kegiatan pengoperasian
b.
c.
distribusi
beserta
perlengkapannya
Pemeriksaan bangunan penyimpanan (reservoir) dan alat ukur, serta
pompa distribusi dan perlengkapannya untuk system distribusi dengan
d.
sistem perpompaan.
Pelaksanaan operasi meliputi operasi pompa distribusi, perlengkapan jaringan
perpipaan, meter air, bangunan dan penampung (reservoir), sehingga air
e.
f.
8.2.6
A.
air
baku,
proses
pengolahan
dan
reservoir
serta
distribusi
(Depkimpraswil, 2002).
Menurut Pynkiawati dalam bukunya, sistem distribusi digolongkan atas dua
yaitu sistem distribusi terbuka dan sistem distribusi tertutup.
1. Sistem Distribusi Terbuka
Sistem distribusi terbuka merupakan sistem distribusi air bersih dengan
menggunakan jaringan pemipaan yang tidak diteruskan mengelilingi suatu sistem.
Sistem distribusi terbuka ini memiliki keuntungan dari segi pemakaian pipa, yaitu
lebih sedikit. Sementara dari segi system distribusinya memiliki kelemahan, yaitu
pada bagian ujung jaringan yang paling jauh akan mendapat air cukup kecil karena
tekanannya menjadi berkurang.
2. Sistem Distribusi Tertutup
Sistem distribusi tertutup merupakan sistem distribusi air bersih dengan
menggunakan jaringan pemipaan yang diteruskan mengelilingi sistem. Sistem
distribusi tertutup ini memiliki kerugian dari segi pemakaian pipa, yaitu lebih banyak.
Sementara dari segi pendistribusiannya memiliki kelebihan karena tekanan air pada
seluruh bagian merata. Selanjutnya, tekanan air menjadi besar dan outlet akan
mengeluarkan air yang cukup banyak.
Selain sistem diatas terdapat beberapa sistem distribusi air bersih antara lain:
1.
langsung dengan pipa utama penyediaan air bersih. Sistem ini dapat diterapkan untuk
perumahan dan gedung-gedung kecil dan rendah, karena pada umumnya pada
perumahan dan gedung kecil tekanan dalam pipa utama terbatas dan dibatasinya
ukuran pipa cabang dari pipa utama. Ukuran pipa cabang biasanya diatur dan
ditetapkan oleh perusahaan air minum.
2.
(dipasang pada lantai terendah bangunan atau dibawah muka tanah), kemudian
dipompakan ke suatu tangki atas yang biasanya dipasang di atas atap atau di atas
lantai tertinggi bangunan. Dari tangki ini, air didistribusikan ke seluruh bangunan.
sistem tangki atap diterapkan karena alasan-alasan sebagai berikut :
Selama airnya digunakan, perubahan tekanan yang terjadi pada alat
plambing hampir tidak berarti. Perubahan tekanan ini hanyalah akibat
3.
tangki bawah, dipompakan ke dalam suatu bejana (tangki) tertutup sehingga udara di
dalamnya terkompresi.air dari tangki tersebut dialirkan ke dalam sistem distribusi
bangunan. Pompa bekerja secara otomatik yang diatur oleh suatu detektor tekanan,
yang menutup/membuka saklar motor listrik penggerak pompa : pompa berhenti
bekerja kembali setelah tekanan mencapai suatu batas maksimum yang ditetapkan
dan bekerja kembali setelah tekanan mencapai suatu batas maksimum tekanan yang
ditetapkan juga. Daerah fluktuasi biasanya ditetapkan 1-1.5 kg/cm2. Sistem tangki
tekan biasanya dirancang sedemikian rupa agar volume udara tidak lebih dari 30%
terhadap volume tangki dan 70% volume tangki berisi air. Jika awalnya tangki tekan
berisi udara bertekanan atmosfer kemudian diisi air, maka volume air yang akan
mengalir hanya 10% volume tangki. Untuk mengatasi hal ini, dimasukkan udara
kempa bertekanan lebih besar daripada tekanan atmosfer.
Air meninggalkan unit pengelolahan reservoir pembagi menuju ke
konsumen dan keperluan-keperluan disalurkan melalui pipa-pipa pembagi, katupkatup, kran serta semua perlengkapan yang ada untuk menjaga kelancaran pembagian
air dan kualitas air disebut system distribusi air. Metode distribusi air bersih pada
suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh keadaan topografi atau letak sumber terhadap
wilayah yang akan disuplai air pada umumnya.
B.
(untuk sistem distribusi yang memakai pompa). Pompa Distribusi mengisap air dari
Reservoir Penampung hasil olahan. Untuk Pompa Distribusi biasanya digunakan jenis
Pompa Sentrifugal. Untuk system distribusi yang tidak memakai pompa distribusi,
atau cara gravitasi, maka air hasil olahan langsung mengalir melalui pipa transmisi air
minum, jaringan distribusi utama (distribusi primer), jaringan distribusi pembawa
(distribusi sekunder), jaringan distribusi pembagi (distribusi tertier), dan melewati
reticulation pipe menuju sambungan rumah.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005
tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, unit distribusi terdiri dari
jaringan perpompaan, jaringan distribusi, bangunan penampungan, alat ukur dan
peralatan pemantauan.
Unit distribusi wajib memberikan kepastian kuantitas, kualitas air, dan
kontinuitas pengaliran dan wajib memberikan jaminan pengaliran 24 jam per
hari.Tujuan pengoperasian unit distribusi ini untuk mengalirkan air hasil olahan
keseluruh jaringan distribusi sampai di semua unit pelayanan sesuai dengan standar
pelayanan yang telah ditetapkan baik dari segi kuantitas, kualitas, dan kontinuitas,
yaitu:
Kuantitas:
Jumlah air mencukupi minimal untuk mandi, makan, dan minum, atau sesuai
yang telah ditetapkan dalam perencanaan;
Persyaratan kuantitas dalam penyediaan air bersih adalah ditinjau dari banyaknya
air baku yang tersedia.
Kualitas:
pH antara 6,0 7,5;
Bakteriologis, yaitu bakteri E-colli = 0;
sisa chlor minimal 0,2 ppm.
Kontinuitas:
Air harus mengalir di pelanggan selama 24 jam perhari.
Kontinuitas aliran sangat penting ditinjau dari dua aspek. Pertama adalah
kebutuhan konsumen.. kedua adalah diperlukan reservoir pelayanan dan fasilitas
energi yang siap setiap saat. Sistem jaringan perpipaan didesain untuk membawa
suatu kecepatan aliran tertentu. Kecepatan dalam pipa tidak boleh melebihi 0.62.5
m/dt.
Tekanan Air
Dalam pendistribusian air, untuk dapat menjangkau seluruh area pelayanan
dan untuk memaksimalkan tingkat pelayanan maka hal wajib untuk diperhatikan
adalah sisa tekanan air. Tekanan air maksimum 60mka (meter kolom air) dan tekanan
minimum minimal 10mka (meter kolom air).
Untuk mendistribusikan air minum kepada konsumen dengan kuantitas,
kualitas dan tekanan yang cukup memerlukan sistem perpipaan yang baik, reservoir,
pompa dan dan peralatan yang lain. Menurut Howard S Peavy et.al (985, Bab 6 hal.
324-326) system pengaliran yang dipakai adalah sebagai berikut:
a.
akan disalurkan ke konsumen berada pada suatu wilayah yang lebih tinggi dari daerah
suplai yang memungkinkan untuk dialirkan secara bebas dengan memanfaatkan
potensi gravitasi bumi.
Dengan ketinggian demikian akan dapat memberikan tekanan yang cukup di
dalam pipa transmisi. Metode ini memang sangat baik sekali dilaksanakan apabila
ukuran pipa transmisi memadai dan dapat menjamin kesulitan air apabila terjadi
kondisi yang membutuhkan air dalam jumlah banyak.
Cara pengaliran gravitasi digunakan apabila elevasi sumber air mempunyai
perbedaan cukup besar dengan elevasi daerah pelayanan, sehingga tekanan yang
diperlukan dapat dipertahankan. Cara ini dianggap cukup ekonomis, karena hanya
memanfaatkan beda ketinggian lokasi.
b. Metode Pemompaan
Disamping distribusi dengan menggunakan potensi gravitasi dapat pula
dilaksanakan dengan cara pemompaan. Metode ini dapat disesuaikan dengan variasi
debit air dari sumber air maupun variasi kebutuhan konsumen. Dengan cara ini dapat
memberikan debit air yang uniform sehingga pompa dapat dioperasikan pada
kapasitas dengan keharusan memompa air.
Pada cara ini pompa digunakan untuk meningkatkan tekanan yang
diperlukan untuk mendistribusikan air dari reservoir distribusi ke konsumen. Sistem
ini digunakan jika elevasi antara sumber air atau instalasi pengolahan dan daerah
pelayanan tidak dapat memberikan tekanan yang cukup.
c. Metode Gabungan
Metode ini merupakan kombinasi dengan metode gravitasi dan metode
pemompaan.Pada metode ini air dipompa naik ke reservoir yang terletak pada suatu
ketinggian.Kemudian dari reservoir yang berada pada ketinggian tertentu ini air
dialirkan dengan memanfaatkan potensi gravitasi.
Pada cara gabungan, reservoir digunakan untuk mempertahankan tekanan
yang diperlukan selama periode pemakaian tinggi dan pada kondisi darurat, misalnya
saat terjadi kebakaran, atau tidak adanya energi. Selama periode pemakaian rendah,
sisa air dipompakan dan disimpan dalam reservoir distribusi. Karena reservoir
distribusi digunakan sebagai cadangan air selama periode pemakaian tinggi atau
pemakaian puncak, maka pompa dapat dioperasikan pada kapasitas debit rata-rata.
C.
distribusi dari suatu kesatuan sistem penyediaan air bersih merupakan bagian yang
sangat penting. Fungsi pokok dari jaringan pipa distribusi adalah untuk
menghantarkan air bersih keseluruh pelanggan dengan tetap memperhatikan faktor
kualitas, kuantitas dan tekanan air. Kondisi yang diinginkan oleh seluruh pelanggan
adalah ketersediaan air secara terus menerus.
Perencanaan sistem distribusi air minum didasarkan atas dua faktor utama
yaitu kebutuhan air (water demand) dan tekanan air, serta ditunjang dengan faktor
kontinuitas dan safety (keamanan).
Adapun yang dimaksud dengan pengaliran air dalam pipa adalah keadaan
dimana air memenuhi seluruh penampungan pipa. Pada keadaan dimana air tidak
penuh maka pengaliran harus disamakan dengan pengaliran didalam saluran terbuka.
Air yang disuplai melalui jaringan pipa distribusi, sistem pengalirannya terbagi atas
dua alternatif pendistribusian, yaitu :
a. Continuous System (Sistem Berkelanjutan)
Pada sistem ini, suplai dan distribusi air kepada konsumen dilaksanakan
secara terus-menerus selama 24 (dua puluh empat) jam. Sistem ini biasanya
diterapkan bila pada setiap waktu kuantitas air baku dapat memenuhi kebutuhan
konsumsi air di daerah pelayanan.
Dalam sistem ini air minum yang disuplai ke konsumen mengalir terus
menerus selama 24 jam.Keuntungan sistem ini adalah konsumen setiap saat dapat
memperoleh air bersih dari jaringan pipa distribusi di posisi pipa manapun. Sedang
kerugiannya pemakaian air akan cenderung akan lebih boros dan bila terjadi sedikit
kebocoran saja, maka jumlah air yang hilang akan sangat besar jumlahnya.
b. Intermittent System
Pada sistem ini air minum yang disuplai dan didistribusikan kepada
konsumen dilakukan hanya selama beberapa jam dalam satu hari, yaitu dua sampai
empat jam pada pagi dan sore hari. Sistem ini biasanya diterapkan apabila kuantitas
air dan tekanan air tidak mencukupi.
Dalam sistem ini air bersih disuplai 2-4 jam pada pagi hari dan 2-4 jam pada
sore hari. Kerugiannya adalah pelanggan air tidak bisa setiap saat mendapatkan air
dan perlu menyediakan tempat penyimpanan air dan bila terjadi kebocoran maka air
untuk fire fighter(pemadam kebakaran) akan sulit didapat. Dimensi pipa yang
digunakan akan lebih besar karena kebutuhan air untuk 24 jam hanya disuplai dalam
beberapa jam saja. Sedang keuntungannya adalah pemborosan air dapat dihindari dan
juga sistem ini air yang terbatas.
Dalam pendistribusian air bersih terdapat tiga sistem pengaliran yang
pemilihan jenisnya disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan yaitu:
a) Pengaliran Sistem Gravitasi
Sistem ini digunakan bila elevasi sumber air baku atau instalasi pengolahan
secara topografi berada jauh diatas elevasi daerah pelayanan dan sistem ini dapat
memberikan energi potensial yang cukup tinggi hingga pada daerah pelayanan
terjauh.
b) Pengaliran Sistem Pemompaan
Sistem ini digunakan apabila beda elevasi antara sumber air atau instalasi
pengolahan dengan daerah pelayanan tidak dapat memberikan tekanan air yang
cukup, sehingga air yang akan didistribusikan, agar tekanan meningkat, di pompa ke
jaringan pipa distribusi.
c) Pengaliran Sistem Kombinasi
Sistem ini merupakan kombinasi dari sistem gravitasi dan pemompaan
dimana air minum dari sumber atau instalasi pengolahan dialirkan ke jaringan pipa
distribusi dengan menggunakan pompa dan reservoir distribusi, dioperasikan secara
bergantian atau bersama-sama sesuai dengan keadaan topografi daerah pelayanan.
D.
Pada sistem ini, air hanya mengalir dari satu arah dan pada setiap ujung
pipa akhir daerah pelayanan terdapat titik akhir (dead end). Pipa distribusi tidak
saling berhubungan, area pelayanan disuplai air melalui satu jalur pipa utama.
2.
lain membentuk jaringan melingkar (loop) sehingga pada pipa induk tidak ada titik
mati dan air akan mengalir ke suatu titik yang dapat melalui beberapa arah dengan
tekanan yang relatif stabil.
3.
massa bangunannya. Hal yang harus diperhatikan dalam distribusi air bersih pada site
adalah:
Letak reservoir bawah harus dipersiapkan di dalam bangunan atau di site
Jarak antara sumber air dengan reservoir air.
2. Sistem distribusi air bersih di dalam bangunan rendah dan middle rise
Sistem distribusi air bersih dalam bangunan terdiri atas dua sistem, yaitu:
1) Sistem Down Feed
Sistem ini adalah sistem distribusi air bersih pada bangunan dengan
menggunakan reservoir bawah sebagai media untuk menampung debit air yang
disuplai oleh sumur resapan dan PDAM sebelum didistribusikan ke servoir atas oleh
pompa booster.
Pada bangunan multilantai untuk sistem down feed juga memiliki prinsip
yang sama dengan bangunan dua lantai. Biasanya pada bangunan multilantai dan
high rise, reservoir bawah diletakkan di basement paling bawah dengan volume untuk
menampung 2/3 dari kebutuhan air bersih dan reservoir atas diletakkan di lantai atap
dengan volume 1/3 dari kebutuhan air bersih.
Sistem down feed merupakan sitem distribusi air bersih di dalam bangunan
yang mengandalkan kekuatan gravitasi bumi. Air distribusikan oleh pompa
hydrophore menjadi lebih baik dengan memanfaatkan gravitasi, sehingga kekuatan
distribusi di semua area menjadi sama besar.
2) Sistem Up Feed
Pada sistem up feed, distribusi air bersih tidak menggunakan reservoir
bawah seperti sebelumnya dengan asumsi sumber air bersih berasal dari PDAM dan
sumur. Perbedaannya pada sistem ini air bersih dari sumber air langsung menuju ke
reservoir atas. Dari reservoir atas didistribusikan ke dalam bangunan memakai pompa
booster untuk menyamakan tekanan airnya.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada sistem up feed tidak
memakai reservoir bahwa. Harus diperhatikan adalah volume reservoir atas menjadi
lebih besar karena merupakan wadah satu-satunya untuk menyimpan cadangan air
bersih.
Sistem up feed dapat diterapkan pada bangunan multilantai, tetapi perlu
diperhatikan besarnya kekuatan pompa yang digunakan untuk menyedot air dari
lantai yang paling atas. Penyebabnya pada sistem ini didistribusi air ke tiap lantai
hanya mengandalkan kekuatan pompa saja, meskipun pada sistem down feed juga
memakai pompa untuk menyedot air ke lantai paling atas, tetapi pendistribusian air ke
tiap lantai terbantu oleh gravitasi.
B.
Pipa-pipa airnya ditempatkan dalam sebuah ruangan yang disebut shaft. Shaft
merupakan suatu ruangan dalam bangunan yang berfungsi untuk menyimpan instalasi
utilitas (berupa lubang dari atas sampai ke bawah). Selain itu, juga berfungsi untuk
memelihara instalasi secara vertikal di dalam bangunan. Untuk mencapai tujuan
tersebut harus dilengkapi dengan pintu (pintu shaft). Di dalam shaft biasanya terdapat
bermacam pipa dan kabel, di antaranya yaitu:
- Pipa air hujan untuk menyalurkan air hujan dari atap menuju ke sistem buangan
-
Pada bangunan tinggi sebaiknya sistem distribusi air bersihnya memakai sistem down
feed, sehingga dapat memanfaatkan kekuatan gravitasi. Dengan demikian,
penggunaan tenaga pompa dapat dikurangi.
Sistem down feed pada bangunan high rise/ bangunan tinggi skemanya sama
dengan sistem down feed bangunan untuk dua lantai dan multilantai.
Keperluan ruang utilitas pada bangunan tinggi selain shaft juga memerlukan
lantai diafragma yang berguna untuk :
-
8.2.8
Kebutuhan Air
Adapun persyaratan air bersih dan kualitas air, sesuai dengan Keputusan
Menteri
Negara
Kependudukan
dan
LingkunganHidup
Nomor:
KEP-
Golongan
A
Keterangan
Air yang dapat di gunakan sebagai air minum secara langsung tanpa
A.
Keperluan
Nilai(liter/orang/hari)
Mandi
40-80
Menyiram Pekarangan
5-15
5-20
Cuci Pakaian
30-70
Cuci Kendaraan
10-30
Gosok Gisi
1-2
Memasak
10-30
Minum
2-5
Gelontor Toilet
20-60
Kehilangan/Kebocoran
5-20
Wudhu
12-50
Jumlah
140-400
1
1.
2.
Konsumsi Unit
sambungan Rumah
(SR)
(liter/org/hari)
Konsumsi Unit
Hidran (HU)
(liter/org/hari)
500.000 s/d
1.000.000
100.000
s/d
500.000
20.000 s/d
100.000
<20.000
Kota
Metropolitan
Kota Besar
Kota
Sedang
Kota
Kecil
Desa
>150
150 - 120
90 - 120
80 - 120
60 80
20 - 40
20 - 40
20 - 40
20 - 40
20 - 40
3.
a.
b.
c.
d.
Konsumsi Unit
non domestik
Niaga Kecil
(liter/unit/hari)
Niaga besar
(liter/unit/hari)
Industri Besar
(liter/detik/ha)
Pariwisata
(liter/detik/ha)
>1.000.000
4.
Kehilangan Air
5.
Faktor Hari
Maksimum
600 900
1.000 5.000
0,2 0,8
0,1 0,3
600 900
600
1.000
5.000
1.500
0,2 0,8
0,2 0,8
0,1 0,3
0,1 0,3
20 - 30
20 - 30
20 - 30
20 - 30
20 - 30
1,15 - 1,25
*harian
1,15 - 1,25
*harian
1,15 1,25
1,15 1,25
1,15 1,25
*harian
*harian
*harian
1,75 2,0
*hari maks
1,75 2,0
*hari maks
1,75
2,0 *hari
maks
1,75 2,0
*hari
maks
1,75 2,0
*hari
maks
100
100
100
100-200
200
10
10
10
10
10
24
24
24
24
24
15 - 25
15 - 25
15 - 25
15 - 25
15 - 25
50 : 50 s/d
80 : 20
50 : 50 s/d
80 : 20
80 : 20
70 : 30
70 : 30
6.
7.
8.
9.
12. SR : HU
70
SEKTOR
NILAI
SATUAN
Sekolah
10
Liter/murid/hari
Rumah sakit
200
Liter/bed/hari
Puskesmas
2000
Liter/unit/hari
Masjid
3000
Liter/unit/hari
Kantor
10
Liter/pegawai/hari
Pasar
12000
Liter/hektar/hari
Hotel
150
Liter/bed/hari
Rumah Makan
100
Liter/tempat duduk/hari
Kompleks Militer
60
Liter/orang/hari
Kawasan Industri
0,2 0,8
Liter/detik/hektar
Kawasan Pariwisata
0,1 0,3
Liter/detik/hektar
Tabel 8.6. Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kota Kategori V ( Desa)
SEKTOR
NILAI
SATUAN
Sekolah
Liter/murid/hari
Rumah sakit
200
Liter/bed/hari
Puskesmas
1200
Liter/unit/hari
Masjid
3000
Liter/unit/hari
Mshollah
2000
Liter/unit/hari
Pasar
12000
Liter/hektar/hari
Komersial/ Industri
10
Liter/hari
SEKTOR
NILAI
SATUAN
Lapangan Terbang
10
Liter/orang/detik
Pelabuhan
50
Liter/orang/detik
10
Liter/orang/detik
Kawasan Industri
0,75
Liter/detik/hektar
B.
Kebutuan air rata-rata dapat dibedakane menjadi dua yaitu kebutuhan air rata-rata
harian dan kebutuhan harian maksimum. Kebutuhan air rata-rata harian (Qrh) adalah
banyaknya air yang dibutuhkan selama satu hari. Rumus dapat dilihat dibawah ini.
Qrh = P.q
Keterangan :
P = jumlah penduduk (jiwa)
= (1)
Qhm = Fhm.Qrh
= ..(2)
Keterangan:
Fhm = faktor kebutuhan harian
maksimum (1,05-1,15)
Qrh = kebutuhan air rata-rata (ltr/dtk)
8.2.9
Kehilangan air
Menurut Anonimus, (1990) dalam standar kriteria desain sistem penyediaan
air bersih, kehilangan air adalah tidak sampainya air yang diproduksi kepada
pelanggan atau konsumen. Standar kriteria desain sistem penyediaan air bersih
memberikan batasan faktor kehilangan air yang diperbolehkan tidak melebihi angka
toleransi sebesar 20% dari kapasitas debit produksi. Kehilangan air merupakan faktor
yang dapat menyebabkan kerugian pada suatu sistem penyediaan air, baik terhadap
PDAM maupun terhadap konsumen.dengan adanya kehilangan maka PDAM akan
menderita kerugian secara ekonomisdan finansial, sedangkan kerugian yang diderita
pihak konsumen adalah terganggu kapasitas dan kontinuitas pelaynan.
Kehilangan air (Non Revenue Water) dapat diartikan sebagai perbedaan yang
tercatat atau selisih antara air yang di produksi dan masuk kedalam sistem dengaan
jumlah air yang tercatat pada meter pelanggan. Dengan pengertian tersebut, hilangnya
sejumlah air yang dapat terjadi karena keluar dari sistim tanpa dipergunakan atau
tidak tercatatnya penggunaan air karena berbagai sebab.
Kehilangan air berdasarkan penyebabnya dapat diklasifikasikan menjadi
kehilangan air secara fisik dan kehilangan non fisik.
1.
penerimaan atas pengelolaan air, termasuk di dalamnya meteran yang tidak akurat
hingga penggunan air secara tidak sah atau ilegal, kehilangan ini disebut sebagai
apparent losses (Thornton, dkk., 2008, 5) atau kehilangan air komersial. Kehilangan
air komersial dipahami sebagai perhitungan untuk semua tipe dari ketidakakuratan
termasuk meter air produksi dan meter air pelanggan, ditambah konsumsi tidak resmi
(pencurian atau penggunaan air illegal). Dengan catatan, bahwa pencatatan pada
meter air produksi yang lebih rendah dari yang sebenarnya, dan pencatatan pada
meter air pelanggan yang lebih tinggi dari yang sebenarnya, menyebabkan
perhitungan kehilangan air lebih rendah dari yang sebenarnya. Sebaliknya pencatatan
pada meter air produksi yang lebih tinggi dari yang sebenarnya, dan pencatatan pada
meter air pelanggan yang lebih rendah dari yang sebenarnya, menyebabkan
perhitungan kehilangan air lebih tinggi dari yang sebenarnya.
Jumlah air yang tidak tercatat terutama disebabkan oleh kebocoran air dan adanya
meter air tanpa registrasi, tetapi juga termaksud air yang digunakan untuk pemadam
kebakaran, pencucu jalan, pembilas pipa/saluran, dan pelayanan air tanpa meter air.
Kadang-kadang terjadi kesalahan pembacaan meter air, sambungan liar, dan lainnya
yang secara total meningkatkan jumlah air yang tidak tercatat.
A.
patokan dari itngkat kemampuan sistem pengadaan air bersih yang ada. Sistem-sistem
yang mempunyai 10-15% kebocoran total dianggap berkemampuan sangat bagus, dan
sistem dengan distribusi air yang kehilangan airnya antara 10-20% masih dianggap
pantas.
Kebocoran air dapat terjadi karena beberapa sebab. Jika kebocoran tersebut
terjadi di permukaan, kebocoran tersebut dapat segera di perbaiki. Tetapi jika
kebocoran terjadi di bawah tanah, akan sukar untuk menemukannya dan hal ini dapat
menimbulkan kebocoran air yang berkepanjangan. Kebocoran air yang tidak terlihat
itu, hanya dapat dideteksi dan diperbaiki dengan usaha-usaha yang disertai dengan
penyelidikan kebocoran.
Pencegahan kebocoran merupakan kerja keras yang memerlukan banyak
usaha. Seperti juga kasus pengurangan kebocoran, kita harus akui bahwa pekerjaan
ini sukar dilaksanakan baik dalam pelaksanaanya maupun dananya. Penyebab
terulangnya kebocoran air dianggap sebagai akibat kombinasi perubahan-perubahan
yang terjadi pada jaringan pipa, misalnya berkurangnya kemampuan accessories
(terutama packing), pekerjaan bagian-bagian sambungan, desain yang tidak tepat,
bertambahnya lalu lintas, kejadian yang tidak biasanyan, dsb. Jumlah terulangnya
kebocoran adalah jumlah bertambahnya kebocoran air/tahun/KM pipa distribusi,
dengan satuan M3/Hari/Km/Tahun.
B.
jumlah kebocoran air dalam setahun, ukurlah tekanan air ketika perhitungan jumlah
kebocoran air berada pada keadaan rata-rata baru kemudian dihitung totalnya.
C.
semua curd cock dalam blok tertutup. Walaupun demikian, metode ini memerlukan
banyak petugas dan waktu untuk digunakan untuk mengumpulkan keluhan selama
adanya pengosongan air dan juga untuk membuka dan menutup katup.
2. Metode pengukuran tidak langsung
Metode ini kurang efeknya terhadap pemakai air dibandingkan dengan
metode langsung. Walaupun demikian, jumlah air konsumsi termaksud dalam nilai
pengukuran sehingga sangat sulit mengukur jumlah kebocoran airnya. Karena itu,
pengukuran harus dilakukan pada malam hari ketika yang dikonsumsi sangat kecil.
3. Estimasi menggunakan jumlah air yang dikonsumsi
Dalam estimasi, tekanan air perlu dipertahankan ketinggiannya sehingga air
yang dikeluarkan akan teratur selama pemisahan sementara daerah atau blok dari
daerah sekelilingnya untuk pelaksanaan pengukuran. Selain itu, penentuan waktu
pengukuran jumlah konsumsi air dan jumlah air yang didistribusi dengan
menggunakan pembacaan meter juga sangat penting.
Jumlah Kebocoran Air = (Jumlah distribusi) (Jumlah Konsumsi)
4. Metode pengukuran aliran minimum malam hari
Jumlah kebocoran air diestimasikan dengan mengukur jumlah aliran
minimum air distribusi pada periode dan daerah atau blok tertentu. Pengukuran
jumlah aliran perlu dilaksanakan dalam periode yang cukup panjang dan juga perlu
penyelidikan karakteristik daerah yang akan diukur (Apakah terdapat daerah
pelayanan air yang digunakan 24 jam perhari di daerah tersebut atau tidak, dsb.)
8.2.10
Intek
Nama
Sumber Air
Baku
Debit
(l/dt)
Kapasitas
Terpasang
Kapasitas
Produksi
Kapasitas
Distribusi
Daya
Terpasang
(l/dt)
(l/dt)
(l/dt)
(KW)
Jam
Operasi
1.
Mata
Air
Mattampa/
Bungoro
40
35
15
15
53
23
2.
Mata
Air
Leangkassi
/ Minasa
tene
60
85
45
45
105
24
3.
Mata
Air
Jatie 1/
Labakkang
60
60
40
40
105
24
4.
Mata
Air
Jatie 2/
Marang
20
22,5
12,5
12,5
33
24
5.
Mata
Air
Amputtang
/ Segeri
30
25,5
7,5
7,5
53
24
6.
Mata
Air
Ulu era/
kabba
20
17,5
7,5
7,5
33
12
7.
Sungai
Tombolo/
Padang
lampe
20
20
10
10
33
8.
Mata
Air
Ciddokang/
Minasa
tene
20
20
10
9.
Mata
Air
Manggalun
g/
Mandalle
20
20
10.
Mata
Air
11.
Mata
Air
Jumlah
Tadari/
Tondongtal
lasa
Tabora/
Labakkang
40
20
350
305,5
137,5
137,5
Sumber: Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kabupaten Pangkep; Tirta Dharma PDAM
Pangkep.
Tabel 8.9. Form data teknis PDAM Kab. Pangkajene dan Kepulauan ( Pangkep).
No
Kab/Kota
Cakupan
Pelayanan
Kab. Gowa
Cakupan
Pelayanan
Perkotaan
Cakupan
Pelayanan
Pedesaan
Potensi
Pelayanan
Perkotaan
(%)
(%)
(%)
(SR)
16,68
22,42
Pangkajene
dan
Kepulauan
1.
Dll
Sumber: Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kabupaten Pangkep; Tirta Dharma PDAM Pangkep.
Tabel 8.10. Distribusi Pelayanan Air Minum dan Ideal Capcity menurut instalasi pelayanan.
No
1.
Kab/ Kota
Pangkajene
dan
Kepulauan
Kapasitas
Terpasang
Kapasitas
Produksi
Kapasitas
Distribusi
(l/dt)
(l/dt)
(l/dt)
265,5
137,5
137,5
Kapasitas
Air
Terjual
(l/dt)
108
Idal
Capacity
Kebocoran
(l/dt)
(%)
128
Sumber: Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kabupaten Pangkep; Tirta Dharma PDAM
Pangkep.
8.3
yaitu Kecamatan Labakkang bukan karena kurangnya sumber air, tetapi yang menjadi
persoalan ialah pengaturan dan cara mendistribusikannya. Ditinjau dari cara
pengadaan air untuk berbagai macam keperluan bagi masyarakat Kabupaten Pangkep
dan Kecamatan Labakkang dapat digolongkan atas beberapa macam, yaitu :
1.
Sistem Individu
Sistem pengadaan air bersih secara individu pada umumnya memiliki
distribusi sederhana yaitu mengalirkan air yang berasal dari sumur terbuka atau
sumur bor yang pompa dan langsung menuju ke pelanggan. Mengenai kualitas airnya
ditinjau dari segi fisiknya, air sumur yang ada pada umumnya tidak memenuhi syarat
kimianya sehingga air tidak dapat dikonsumsi meskipun telah dimasak dan tidak
Sistem Komunal
Pendistribusian air bersih sistem komunal pada Kabupaten Pangkep maupun
Sumbe
r air
(mata
air)
Pomp
a
Pipa
Pelangg
an
Air Bersih disediakan oleh PDAM Kabupaten Pangkep dan kepulauan, yang
merupakan badan usaha semi otonomi yang artinya bahwa badan ini dimaksudkan
untuk dijalankan sebagai badan usaha tetapi masih merupakan tanggung jawab
Kepala Daerah. Kapasitas yang terpasang sekitar 100 liter perdetik, tatapi produksi
saat ini baru mencapai 75 liter perdetik. Seluruh kapasitas produksi yang ada telah
tersalurkan seluruhnya, sehingga dengan kapasitas produksi yang ada sudah pasti
tidak memenuhi kebutuhan konsumen. Walaupun saat ini sudah diupayakan
pembagian kapasitas sumber terhadap daerah pelayanan yang diperhitungkan
kekurangan suplay air, namun karena secara umum kebutuhan air jauh melebihi
kapasitas produksi, maka PDAM Kabupaten Pangkep dan kepulauan tidak mampu
memenuhi kebutuhan pelanggan. Jumlah penduduk pada wilayah pelayanan PDAM
mencapai 328.947 jiwa (tahun 2011) dan yang mampu terlayani sebesar 53.388 jiwa
atau 16,23% artinya bahwa masih ada sekitar 83,77% penduduk di wilayah pelayanan
PDAM belum mendapatkan akses air bersih. Pihak PDAM kawasan Minapolitan
melakukan pengontrolan atau pengoperasian unit distribusi meliputi kegiatan
pengoperasian sistem perpompaan, jaringan transmisi dan distribusi, serta bangunan
sarana pelengkapnya, alat ukur dan peralatan pemantauan, hal ini dibuktikan pada
saat survei petugas PDAM tersebut mempunyai catatan harian (logbook) yang
menjelaskan keadaan sistem distribusi air. Meski pengontrolan serta pemantauan
dilakukan setiap hari namun hal tersebut tidak menjamin kualitas air ke pelanggan itu
baik, banyaknya faktor seperti sumber air baku yang mengalami kekeringan.
8.3.1
masalah
Gambar 8.17. Diagram Analisis Distribusi Kontinuitas Air ( jadwal pengaliran air )
Distribusi Pengaliran air bersih saat ini belum mampu dilayani oleh PDAM
secara kontinyu kepada semua pelanggan, karena dari hasil survei dilapangan
ternyata sebagian besar pelanggan masih mengalami penggiliran penjadwalan
distribusi air, dari 50 responden, tidak ada yang mengatakan telah dilayani selama 7 x
24 jam seminggu. Sebanyak 5 responden telah dilayani selama 4 x 24 jam seminggu,
sebanyak 5 responden mengatakan telah dilayani selama 3 x 24 jam seminggu, dan
sisanya sebanyak 40 responden mengatakan telah dilayani selam 2 x 24 jam
seminggu.
Gambar 8.18. Diagram Analisis Distribusi lama pengaliran air pada musim kemarau
Pengaliran saat ini belum terdistribusi secara kontinyu secara 24 jam pada
musim kemarau, akibatnya hampir sebagian besar pelanggan mengalami penggiliran
jadwal pengaliran air. Dari hasil survei dilapangan, sebanyak 35 responden
mendapatkan pengaliran air yang sangat singkat yaitu selama < 3 jam, 15 mengatakan
mendapatkan pengaliran selama 3 4 jam, tidak ada responden yang mendapatkan
pengaliran selama 4 5 jam, dan tidak ada responden yang mengatakan mendapatkan
pelayanan pengaliran selama 24 jam pada saat musim kemarau.
Dari aspek kualitas kejernihan air, terlihat bahwa tidak ada responden
mengatakan air yang keluar dari kran keruh, sebanyak 5 responden menyatakan air
agak keruh, 5 responden mengatakan air yang diperoleh sangat jernih, dan sisanya
sebanyak 40 responden mengatakan air yang diterima dari PDAM Jernih.
No
1
2
3
4
5
Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
JumlahPenduduk (jiwa)
306717
310288
313722
317110
320293
Jumlah
Pertumbuhan (jiwa)
+3571
+3434
+3388
+3183
13576
t= 2015
t= 2016
t= 2017
t= 2018
t= 2019
t= 2020
t= 2021
t= 2022
t= 2023
t= 2024
t= 2025
t= 2026
t= 2027
t= 2028
t= 2029
t= 2030
t= 2031
t= 2032
t= 2033
t= 2034
ketersediaan air
kebiasaan hidup
fxperkembangan sosial ekonomi
pola dan tingkat hidup masyarakat
perbedaan iklim
jumlah penduduk
rumah saja
Sambungan umum yakni berupa kran umum atau bak air yang digunakan
bersama oleh sekelompok rumah/bangunan
8.3.3
Non Domestik
Standard Penyediaan air non domestik ditentukan oleh banyaknya konsumen
komersial, umum dan lainnya. Konsumsi non domestik terbagi menjadi beberapa
kategori yaitu :
Umum, meliputi : tempat ibadah, rumah sakit, sekolah, terminal, kantor dan
lain sebagainya
Komersil, meliputi : hotel, pasar, pertokoan, rumah makan dan sebagainya
Industri, meliputi : peternakan, industri dan sebagainya
Kategori konsumsi non domestik diatas tidak meningkat karena pembagian
begitu pula di kabupaten Pangkep, berikut adalah perhitungan kebutuhan air bersih
non domestik pada tahun 2014.
Tabel 8.13. Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Non Domestik (Sarana Pendidikan) Untuk
Kabupaten Pangkep
Tabel 8.14 perhitungan kebutuhan air bersih non domestik (Sarana Pendidikan) untuk
Kecamatan Labakkang
Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan
begitu pula di kabupaten Pangkep, berikut adalah proyeksi perhitungan kebutuhan air
bersih non domestik selama 20 tahun ke depan.
Tabel 8.15. Perhitungan kebutuhan air bersih non domestic (sarana kesehatan) untuk
Kabupaten Pangkep
Tabel 8.16. Perhitungan kebutuhan air bersih non domestik (sarana kesehatan) untuk
Kecamatan Labakkang
3.
Sarana Perikanan
Tabel 3.2 perhitungan kebutuhan air bersih non domestik (sarana perikanan) untuk Kecamatan
Labakkang
proyeksi selama 20 tahun kedepan yang nantinya, total kebutuhan air bersih
mencapai 49.049.540 l/j/hari. Peningkatan jumlah kebutuhan didasarkan
dengan peningkatan penduduk Kabupaten Pangkep yang setiap tahunnya
dalam proyeksi 20 tahun kedepan.
Berdasarkan data PDAM 2014 total kebutuhan air bersih yang
didistribusi sebanyak 137,5 l/detik, sedangkan
berdasarkan perhitungan
sosial yang beragam. Dari perbedaan sistem penyediaan air bersih, Jumlah penduduk
pada wilayah pelayanan PDAM mencapai 328,947 jiwa (tahun 2011) dan yang
mampu terlayani sebesar 53,388 jiwa atau 16,23%.
Untuk sistem perpipaannya jenis pipa yang di pakai untuk kecamatan
Labakkang menggunakan pipa besi tipe 10 inci, sedangkan untuk kecamatan Marang
menggunakan tipe pipa 6 inci.
Berdasarkan hasil survei pipa yang di gunakan untuk memompa air dari
mata air menuju ke reservoir yaitu menggunakan pipa besi tipe 10 inc untuk
kecamatan Labakkang, sedangkan untuk kecamatan marrang menggunakan pipa besi
tipe 6 inci. Sejak awal, lokasi sumber air ini mulai di gunakan sejak tahun 1982
namun metode pendistribusiannya yaitu air di pompa dari mata air dan langsung di
alirkan ke pipa-pipa pelanggan ini terus berlanjut sejak tahun 1982, metode reservoir
baru di kenal sejak tahun 2001 namun kenyataannya sejak awal pembuatan reservoir
untuk kecamatan marrang telah mengalami kerusakan yaitu kebocoran, ini di
kemukakan oleh petugas yang bekerja di kantor sumber mata air.
Sistem jaringan perpipaan didesain untuk membawa suatu kecepatan aliran
tertentu. Kecepatan dalam pipa tidak boleh melebihi 0,61,2 m/dt. Ukuran pipa harus
tidak melebihi dimensi yang diperlukan dan juga tekanan dalam sistem harus
tercukupi. Dengan analisis jaringan pipa distribusi, dapat ditentukan dimensi atau
ukuran pipa yang diperlukan sesuai dengan tekanan minimum yang diperbolehkan
agar kuantitas aliran terpenuhi.
jam pada sore hari. Kerugiannya adalah pelanggan air tidak bisa setiap saat
mendapatkan air dan perlu menyediakan tempat penyimpanan air dan bila terjadi
kebocoran maka air untuk fire fighter(pemadam kebakaran) akan sulit didapat.
Dimensi pipa yang digunakan akan lebih besar karena kebutuhan air untuk 24 jam
hanya disuplai dalam beberapa jam saja. Sedang keuntungannya adalah pemborosan
air dapat dihindari dan juga sistem ini cocok untuk daerah dengan sumber air yang
terbatas.
8.3.6
perpipaan dan non perpipaan. Sistem perpipaan dikelola oleh Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) dan sistem non perpipaan dikelola oleh masyarakat baik secara
individu maupun kelompok.
8.3.8
Labakkang menggunakan sistem pengaliran perpompaan dimana air baku dari sumber
mata air jatie di pompa langsung dialirkan ke penduduk melalui terlebih dahulu
reservoir, sehingga kualitas air belum layak untuk diminum. Di Kecamatan Marrang
sistem pengalirannya dimana air baku dari sumber mata air jatie dipompa langsung ke
reservoir yang berada di Kecamatan Marang lalu dialirkan ke penduduk dengan
sistem pengaliran gravitasi. Sistem pengaliran air yang di gunakan kabupaten
= 61.312 / 8 m /hari
= 7664 m3 /jam
= 2,12 m3 /s
=
=0,7 m3/s
c. Debit teoritis pompa
Qth=
Dimana :
Qep
Jadi:
Qth
=
= 0,73 m3/s
Dimana :
V = kecepatan aliran rata-rata pada pipa (m/s)
ha = perbedaan tinggi antara muka air di sisi keluar dan disisi isap (m)
ht = berbagai kerugian head di pipa, katup, belokan, sambungan, dll (m)
Dimana :
Qep = Kapasitas efektif pompa = 0, 7m3 /s
Ds = Diameter pipa isap = 0.25 m (diketahui)
Jadi :
Vs
= 18,42 m/s
Dimana :
Qep = Kapasitas efektif pompa
= 0,7m /s
= 0,30 m (diketahui)
Jadi :
Vd =
=10 m/s
Dimana :
Ds
Vs
Jadi,
Re
= 4,5 106
Dimana :
Dd
Vd
= 18,42 m/s
Jadi:
Re
Dimana :
Ds = Diameter pipa isap = 0,25 m (diketahui)
Ls = Panjang pipa isap = 5 m (diketahui)
= koefisien kerugian gesek
v = kecepatan air pada pipa isap = 3,131 m/s
g = percepatan gravitasi = 9,81 m/s
Jadi:
= 0,020 +
= 0,020 +
= 0,022
Hfs
= 0,022
`= 0,219 m
Dimana :
Dd = Diameter pipa tekan = 0,30 m (diketahui)
Ld = Panjang pipa tekan = 1154 m (diketahui)
= koefisien kerugian gesek
v = kecepatan air pada pipa tekan = 2,174 m/s
g = percepatan gravitasi = 9,81 m/s
Jadi :
= 0,020 +
= 0,020 +
= 0,0216
Hfd
= 0,022
= 20,015 m
3. Kerugian lokal dalam pipa isap
Pada pipa isap, digunakan katup dengan saringan ( k = 1,78 ), satu belokan
90 ( k = 0,75 ), maka :
= 2,53
= 1,264 m
4. Kerugian lokal dalam pipa tekan
Pada pipa tekan, digunakan 4 belokan 90 ( k = 0,75 ), satu buah katup
gerbang ( k = 0,19 )maka :
= 3,19
= 0,768 m
Dimana :
maka :
Dimana :
Jadi:
Dimana :
Jadi:
3. Daya Pompa
a. Daya Air (Pw)
Daya air merupakan energi yang secara efektif di terima oleh air dari pompa
per satuan waktu. Daya air (hidrolik) dapat dihitung dengan rumus:
Pw = .g.Q.H
Dimana :
= percepatan gravitasi
= 9,81 m/s2
Qep
= 0,7m3 /s
= 22,289 m
Jadi :
Pw
= 998
9,81
0,7
22,289
= 152.752,446 watt
= 152,7524 kW
Dimana:
P = Daya poros pompa ( watt )
Pw = Daya air (watt)
p = Efisiensi pompa
Dimana :
= Putaran pompa
Qep
= 42 m /menit
= 22,289m
Jadi:
ns
= 936,58
Dengan melihat diagram efisiensi standar pompa, untuk Qep =42m 3/menit
dan ns= 936,58, maka p = 80% (lampiran 8) , maka :
Pp
=
=190.940,5575 Watt
Pp
=190,940 Kw
Dimana :
Pp
= 190.940,55 watt
Maka:
Pm
=
= 241.188,07 watt
=241,188 kW
Merk
: LAGOA LG 2
Tipe
: duplex
: 23 m
Kapasitas
: 700 l/s
jam
pengoperasian
pompanya yaitu 2,12 m3 /s, debit efektif tiap pompa yang akan digunakan =0,7 m3/s,
dan debit teoritis pompa sebanyak 0,73 m3/s.
Tahun
Jumlah
Penduduk
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
320293
323687
327081
330475
333869
337263
340657
344051
347345
350649
354233
357627
361021
364415
367809
371203
374597
377991
381385
Kebutuhan
Sektor
Domestik
l/jiwa/hari
31.132.480
31.462.376
31.792.273
32.122.170
32.452.067
32.781.964
33.111.860
33.441.757
33.761.934
34.083.083
34.431.448
34.761.344
35.091.241
35.421.138
35.751.035
36.080.932
36.410.828
36.740.725
37.070.622
Kebutuhan
Non Domestik
l/jiwa/hari
9.339.744
9.438.713
9.537.682
9.636.651
9.735.620
9.834.589
9.933.558
10.032.527
10.128.580
10.224.925
10.329.434
10.428.403
10.527.372
10.626.341
10.725.310
10.824.279
10.923.249
11.022.218
11.121.187
Total
Kebutuhan Air
Bersih
l/jiwa/hari
40.472.223
40.901.089
41.329.955
41.758.821
42.187.687
42.616.553
43.045.419
43.474.284
43.890.514
44.308.008
44.760.882
45.189.748
45.618.614
46.047.479
46.476.345
46.905.211
47.334.077
47.762.943
48.191.809
Total
Kebutuhan
Air Bersih
m3/jiwa/hari
40.472
40.901
41.330
41.759
42.188
42.617
43.045
43.474
43.891
44.308
44.761
45.190
45.619
46.047
46.476
46.905
47.334
47.763
48.192
2033
2034
384779
388173
37.400.519
37.730.416
11.220.156
11.319.125
48.620.674
49.049.540
48.621
49.050
= 0,66 m3/detik
= 660 l/detik
Konsep Perencanaan
Konsep Perencanaan Sistem Distribusi Air Bersih
Kriteria perencanaan jaringan distribusi air bersih digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan jaringan distribusi air bersih, sehingga jaringan yang
direncanakan dapat memenuhi persyaratan. Sistem distribusi air bersih bertujuan
untuk mengalirkan air bersih keseluruh daerah pelayanan dengan merata dan berjalan
secara terus menerus sesuai dengan kebutuhan penduduk. Untuk kelancaran sistem
pendistribusian di Kabupaten Pangkep, perlu diperhatikan faktor-faktor berikut :
Tersedianya tekanan yang cukup pada jaringan pipa distribusi, sehingga air
jam.
Kualitas air bersih terjamin mulai dari pipa distribusi sampai ke penduduk.
Secara Sederhana sistem distribusi air bersih dapat dilihat pada ilustrasi berikut :
Pompa Distribusi
Reservoir
Distribisi
Daerah Pelayanan
Aliran Gravitasi
Reservoir
Distribisi
Daerah Pelayanan
Sistem distribusi air bersih yang ada dan akan dikembangkan di Kabupaten
Pangkep terdiri dari :
A.
Reservoir Distribusi
berkelanjutan atau continuous system. Dalam sistem ini, air minum yang akan
disuplai dan didistribusikan kepada penduduk Kabupaten Pangkep secara terus
menerus selama 24 jam. Sistem ini biasanya diterapkan bila pada setiap waktu
kuantitas air baku dapat mensuplai seluruh kebutuhan penduduk Kabupaten Pangkep.
Keuntungan dari sistem ini yaitu penduduk akan mendapatkan air setiap saat dengan
kualitas yang baik.
Hasil wawancara dengan petugas kantor PDAM di Kecamatan Labakkang,
mengatakan di musim hujan mendistribusikan air secara terus menerus selama 24
jam. Namun disaat musim kemarau penyediaan air yang tidak tercukupi, Kabupaten
melingkar.
Pada sistem ini, jaringan pipa induk distribusi saling berhubungan satu
dengan yang lain membentuk lingkaran, sehingga pada pipa induk tidak ada titik mati
dan air akan mengalir kesuatu titik yang dapat melalui beberapa arah.
Menurut kami, sistem ini cocok diterapkan di Kabupaten Pangkep dengan
sifat keadaan topografi yang relatif datar dan termasuk dengan topografi rendah
(sumber: pangkepkab.go.id) dan daerah yang perkembangan kotanya cenderung ke
segala arah serta jaringan jalan yang saling berhubungan. Keuntungan sistem ini yaitu
:
1. Kemungkinan terjadinya penimbunan kotoran dan pengendapan lumpur
dapat dihindari
2. Bila terjadi kerusakan, perbaikan, atau pengambilan untuk pemadam
kebakaran pada bagian sistem tertentu, maka suplai air pada bagian lain
8.4.2
A.
tidak terganggu.
Konsep Standard Penyediaan Air Bersih
Standard Penyediaan Air Domestik
Standard penyediaan air domestik ditentukan oleh jumlah konsumen
domestik yang diketahui dari data penduduk yang ada. Jumlah penduduk pada
Kabupaten Pangkep yaitu 320.293, di Kacamatan Labakkang 45.415 jiwa, dan di
Kecamatan Marang berjumlah 30.519 jiwa. Kecenderungan meningkatnya
kebutuhan dasar air ditentukan oleh kebiasaan pola hidup masyarakat setempat dan
didukung oleh kondisi sosial ekonomi.
Jadi, kebutuhan air domestik adalah kebutuhan air yang digunakan untuk
keperluan rumah tangga seperti minum, memasak, cuci, mandi, menyiram tanaman
atau halaman, mencuci kendaraan, dll.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkiraan besar kebutuhan air yang
digunakan untuk keperluan domestik adalah ketersediaan air, kebiasaan hidup,
perkembangan social ekonomi, pola dan tingkat hidup masyarakat, perbedaan iklim,
jumlah penduduk.
Jenis pelayanan air memberikan pengaruh terhadap konsumsi air. Ada 2
kategori fasilitas penyediaan air minum yaitu:
saja
Sambungan umum yakni berupa kran umum atau bak air yang digunakan
Sambungan
Rumah
Umum
(L/orang/hari)
(L/orang/hari)
>1.000.000
>150
30
20 %
500.000 -
150 120
30
20 %
90 120
30
20 %
Kategori
Jumlah
Kota
Penduduk
Metropolitan
Kota Besar
Kehilangan
Air
1.000.000
Kota Sedang
100.000 500.000
Kota Kecil
20.000 - 100.000
80 120
30
20 %
IKK
<20.000
60 - 80
30
20 %
B.
pada pelayanan untuk memenuhi kebutuhan air bersih berbagai fasilitas sosial dan
komersial yaitu fasilitas pendidikan, peribadatan, pusat pelayanan kesehatan, instansi
pemerintahan dan perniagaan. Besarnya pemakaian air untuk kebutuhan non
domestik diperhitungkan 30% dari kebutuhan domestik.
Standar kebutuhan air bersih non domestik dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Tabel Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kota Kategori I, II, II, IV
SEKTOR
NILAI
SATUAN
Sekolah
10
Liter/murid/hari
Rumah sakit
200
Liter/bed/hari
Puskesmas
2000
Liter/unit/hari
Masjid
3000
Liter/unit/hari
Kantor
10
Liter/pegawai/hari
Pasar
12000
Liter/hektar/hari
Hotel
150
Liter/bed/hari
Rumah Makan
100
Liter/tempat duduk/hari
Kompleks Militer
60
Liter/orang/hari
Kawasan Industri
0,2 0,8
Liter/detik/hektar
Kawasan Pariwisata
0,1 0,3
Liter/detik/hektar
NILAI
SATUAN
Sekolah
Liter/murid/hari
Rumah sakit
200
Liter/bed/hari
Puskesmas
1200
Liter/unit/hari
Masjid
3000
Liter/unit/hari
Mshollah
2000
Liter/unit/hari
Pasar
12000
Liter/hektar/hari
Komersial/ Industri
10
Liter/hari
NILAI
SATUAN
Lapangan Terbang
10
Liter/orang/detik
Pelabuhan
50
Liter/orang/detik
10
Liter/orang/detik
Kawasan Industri
0,75
Liter/detik/hektar
Tahu
n
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
Jumlah
Pendu
duk
32029
3
32368
7
32708
1
33047
5
33386
9
33726
3
34065
7
34405
1
34734
5
35064
9
35423
3
35762
7
Kebut
uhan
Sekto
r
Dom
estik
l/jiwa
/hari
31.13
2.480
31.46
2.376
31.79
2.273
32.12
2.170
32.45
2.067
32.78
1.964
33.11
1.860
33.44
1.757
33.76
1.934
34.08
3.083
34.43
1.448
34.76
1.344
Kebut
uhan
Non
Dom
estik
l/jiwa
/hari
9.339
.744
9.438
.713
9.537
.682
9.636
.651
9.735
.620
9.834
.589
9.933
.558
10.03
2.527
10.12
8.580
10.22
4.925
10.32
9.434
10.42
8.403
Total
Kebut
uhan
Air
Bersi
h
l/jiwa
/hari
40.47
2.223
40.90
1.089
41.32
9.955
41.75
8.821
42.18
7.687
42.61
6.553
43.04
5.419
43.47
4.284
43.89
0.514
44.30
8.008
44.76
0.882
45.18
9.748
Total
Kebut
uhan
Air
Bersih
m3/jiw
a/hari
40.47
2
40.90
1
41.33
0
41.75
9
42.18
8
42.61
7
43.04
5
43.47
4
43.89
1
44.30
8
44.76
1
45.19
0
Total
Kebutu
han Air
Bersih
m3/jiw
a/detik
Total
Kebut
uhan
Air
Bersih
m3/jiw
a/jam
Total
Kebutu
han Air
Bersih
m3/jiwa
/menit
0,4684
1.686
28,11
0,4734
1.704
28,40
0,4784
1.722
28,70
0,4833
1.740
29,00
0,4883
1.758
29,30
0,4932
1.776
29,59
0,4982
1.794
29,89
0,5032
1.811
30,19
0,5080
1.829
30,48
0,5128
1.846
30,77
0,5181
1.865
31,08
0,5230
1.883
31,38
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
36102
1
36441
5
36780
9
37120
3
37459
7
37799
1
38138
5
38477
9
38817
3
35.09
1.241
35.42
1.138
35.75
1.035
36.08
0.932
36.41
0.828
36.74
0.725
37.07
0.622
37.40
0.519
37.73
0.416
10.52
7.372
10.62
6.341
10.72
5.310
10.82
4.279
10.92
3.249
11.02
2.218
11.12
1.187
11.22
0.156
11.31
9.125
45.61
8.614
46.04
7.479
46.47
6.345
46.90
5.211
47.33
4.077
47.76
2.943
48.19
1.809
48.62
0.674
49.04
9.540
45.61
9
46.04
7
46.47
6
46.90
5
47.33
4
47.76
3
48.19
2
48.62
1
49.05
0
0,5280
1.901
31,68
0,5330
1.919
31,98
0,5379
1.937
32,28
0,5429
1.954
32,57
0,5478
1.972
32,87
0,5528
1.990
33,17
0,5578
2.008
33,47
0,5627
2.026
33,76
0,5677
2.044
34,06
Tahu
n
2014
2015
2016
2017
2018
2019
Jumlah
Pendu
duk
Jumlah
Pemaka
ian Air
Bersih
Rencan
a
L/jiwa/h
ari
Kebutuh
an Non
Domesti
k (30%
X keb.
Domesti
k)
32029
3
32368
7
32708
1
33047
5
33386
9
33726
3
31.132.
480
31.462.
376
31.792.
273
32.122.
170
32.452.
067
32.781.
964
9.339.74
4
9.438.71
3
9.537.68
2
9.636.65
1
9.735.62
0
9.834.58
9
Kebut
uhan
Air
Bersih
Non
Domes
tik
m3/ha
ri
Kebutu
han Air
Bersih
Non
Domest
ik
m3/deti
k
Kebutu
han Air
Bersih
Non
Domest
ik
m3/jam
Kebutuh
an Air
Bersih
Non
Domesti
k
m3/men
it
9.340
0,1081
389,16
6,49
9.439
0,1092
393,28
6,55
9.538
0,1104
397,40
6,62
9.637
0,1115
401,53
6,69
9.736
0,1127
405,65
6,76
9.835
0,1138
409,77
6,83
34065
7
34405
1
34734
5
35064
9
35423
3
35762
7
36102
1
36441
5
36780
9
37120
3
37459
7
37799
1
38138
5
38477
9
38817
3
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
33.111.
860
33.441.
757
33.761.
934
34.083.
083
34.431.
448
34.761.
344
35.091.
241
35.421.
138
35.751.
035
36.080.
932
36.410.
828
36.740.
725
37.070.
622
37.400.
519
37.730.
416
9.933.55
8
10.032.5
27
10.128.5
80
10.224.9
25
10.329.4
34
10.428.4
03
10.527.3
72
10.626.3
41
10.725.3
10
10.824.2
79
10.923.2
49
11.022.2
18
11.121.1
87
11.220.1
56
11.319.1
25
9.934
0,1150
413,90
6,90
10.033
0,1161
418,02
6,97
10.129
0,1172
422,02
7,03
10.225
0,1183
426,04
7,10
10.329
0,1196
430,39
7,17
10.428
0,1207
434,52
7,24
10.527
0,1218
438,64
7,31
10.626
0,1230
442,76
7,38
10.725
0,1241
446,89
7,45
10.824
0,1253
451,01
7,52
10.923
0,1264
455,14
7,59
11.022
0,1276
459,26
7,65
11.121
0,1287
463,38
7,72
11.220
0,1299
467,51
7,79
11.319
0,1310
471,63
7,86
Adapula perhitungan kebutuhan air bersih untuk sektor non domestik pada sarana
pendidikan, sarana kesehatan, sarana perikanan di Kabupaten Pangkep yang
diuraikan pada tabel berikut:
-
Sarana Pendidikan
Tahun
2014
Jumlah Penduduk
320.293 Jiwa
Jumlah Murid
82.635 Jiwa
TK
3.136 Jiwa
SD
57.270 Jiwa
SLTP
12.570 Jiwa
SMA
5.912 Jiwa
SMK
3.747 Jiwa
Kebutuhan Air
826.350
Bersih/Hari/L
Air/m3/Hari
826,35
Air/m3/Jam
34,43
Air/m3/Menit
0,57
Air/m3/Detik
0,00956424
Sarana Kesehatan
PUSKESMAS
TAHU
N
JUMLA
H
PENDU
DUK
2014
320293
2015
323687
2016
327081
2017
330475
2018
333869
2019
337263
2020
340657
2021
344051
2022
347345
2023
350649
EKSI
STIN
G
23
--
KEBU
TUHA
N1
UNIT/
3000
0
Jiwa
KETR
ANGA
N
Terpe
11 nuhi
Terpe
11 nuhi
Terpe
11 nuhi
Terpe
11 nuhi
Terpe
11 nuhi
Terpe
11 nuhi
Terpe
11 nuhi
Terpe
11 nuhi
Terpe
12 nuhi
12 Terpe
KEB.
AIR
BER
SIH
L/HA
RI
4600
0
4600
0
4600
0
4600
0
4600
0
4600
0
4600
0
4600
0
4600
0
4600
KE
B.
AI
R
BE
RS
IH
M
3/
H
AR
I
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
KEB
.
AIR
BER
SIH
M3/
JAM
1,92
1,92
1,92
1,92
1,92
1,92
1,92
1,92
1,92
1,92
KEB.
AIR
BER
SIH
M3/
MEN
IT
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
KEB.
AIR
BERSI
H
M3/De
tik
0,0005
3
0,0005
3
0,0005
3
0,0005
3
0,0005
3
0,0005
3
0,0005
3
0,0005
3
0,0005
3
0,0005
2024
354233
2025
357627
2026
361021
2027
364415
2028
367809
2029
371203
2030
374597
2031
377991
2032
381385
2033
384779
2034
388173
12
12
--
12
12
12
12
12
13
13
13
13
nuhi
Terpe
nuhi
Terpe
nuhi
Terpe
nuhi
Terpe
nuhi
Terpe
nuhi
Terpe
nuhi
Terpe
nuhi
Terpe
nuhi
Terpe
nuhi
Terpe
nuhi
Terpe
nuhi
0
4600
0
4600
0
4600
0
4600
0
4600
0
4600
0
4600
0
4600
0
4600
0
4600
0
4600
0
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
1,92
1,92
1,92
1,92
1,92
1,92
1,92
1,92
1,92
1,92
1,92
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
3
0,0005
3
0,0005
3
0,0005
3
0,0005
3
0,0005
3
0,0005
3
0,0005
3
0,0005
3
0,0005
3
0,0005
3
0,0005
3
Sarana Perikanan
Tabel perhitungan kebutuhan air bersih non domestik (sarana perikanan) untuk Kabupaten
Pangkep
Tahun
Jumlah
Penduduk
Luas
Kawasan
Perikanan
(Ha)
Ketentuan
Koefisien
Air Bersih
(L)
Jumlah
Kebutuha
n Air
Bersih
Sektor
Perikanan
L/Ha/detik
2014
320293
171937,71
1,3
223519,0
23
Tabel perhitungan kebutuhan air bersih non domestik (sarana perikanan) untuk
Kecamatan Labakkang
Tahun
Jumlah
Penduduk
Luas
Kawasan
Perikanan
(Ha)
Ketentuan
Koefisien
Air Bersih
(L)
2014
7.513
2007
1,3
Jumlah
Kebutuha
n Air
Bersih
Sektor
Perikanan
L/Ha/detik
2609,1
Jaringan Distribusi
Jaringan distribusi merupakan komponen penting dalam sistem penyediaan
air bersih. Karena berdasarkan fungsinya, komponen ini akan berhadapan langsung
dengan konsumen. Oleh kaena itu, sistem distribusi harus mendapat perhatian dan
perencanaan yang baik.
Sistem distribusi air bersih dari jaringan perpipaan berikut reservoir dan
tangki distribusi. Jaringan distribusi digunakan untuk mengalirkan air bersih ke blokblok pelayanan. Sedangkan reservoir dan tangki distribusi berfungsi untuk mengatasi
fluktuasi penggunaan air yang disebabkan oleh perbedaan pola penggunaan air di
suatu kota.
Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh suatu jaringan distribusi adalah :
1. Kualitas
Jaringan distribusi harus mampu menjaga kualitas standar yang berlaku
sehingga aman dipakai. Syarat ini meliputi syarat fisik, kimia,
bakteriologis.
2. Kuantitas
Jaringan distribusi harus mampu mengalirkan air sesuai dengan kebutuhan
pemakaian.
3. Kontinuitas
Jaringan distribusi harus mampu mengalirkan air secara kontinu selama
waktu pemakaian.
Di Indonesia standard ukuran yang dipakai untuk system perairan rumah
tangga atau lainnya adalah standart JIS (Japanese Industrial Standard), sedangkan
untuk PDAM biasanya memakai standard Nasional SNI.
Pipa distribusi untuk membawa air ke pelanggan/ konsumen terdiri dari :
1. Pipa Induk/ Primer
Pipa induk adalah pipa yang menghubungkan antara tempat penampungan dengan
pipa retikulasi. Jenis pipa ini mempunyai diameter pipa terbesar. Untuk menjaga
kestabilan aluran, maka pipa induk tidak diperbolehkan untuk disadap langsung oleh
para servis atau pipa yang langsung mengalirkan air ke konsumen.
Klasifikasi dan kriteria desain jaringan untuk induk pipa adalah sebagai
berikut:
a. Diameter pipa minimum adalah 150 mm
b. Kecepatan aliran maksimum 3-5 m/s dan minimum 0,3 m/s,
tergantung dari jenis pipa.
c. Tekanan pada sistem harus dapat menjangkau titik kritis dengan sisa
tekanan tidak kurang dari 6 meter pada pipa pelayanan.
d. Tekanan statis yang tersedia tidak lebih dari 80 meter.
e. Pipa tidak melayani penyadapan langsung ke konsumen.
f. Mampu mengalirkan air pada debit puncak.
Jaringan pipa yang akan direncanakan yaitu :
a) Pipa Galvanis
Pipa ini adalah pipa yang telah dilapisi dengan lapisan seng. Zat kimia seng
dapat memberikan penghalang terhadap korosi sehingga pipa galvanis dapat
memberikan ketahanan material. Pipa galvanis hanya digunakan bila pipa tersebut
terletak di luar, karena lebih tahan terhadap benturan.
Tabel Ukuran Pipa Galvanis
www.google.com
Pipa PVC di
2. Pipa Sekunder
www.google.com
Pipa sekunder Sumber
adalah : pipa
yang menghubungkan antara pipa induk dan pipa
servis. Pada sistem yang besar, pipa retikulasi akan berhubungan dengan pipa
retikulasi yang berukuran lebih kecil., sedangkan pada sistem yang kecil, akan
berhubungan langsung dengan pipa servis atau pipa yang melayani langsung
konsumen.
Klasifikasi dan kriteria desain jaringan untuk pipa sekunder adalah sebagai
berikut:
a. Kecepatan aliran dalam pipa maksimal 3-5 m/s, tergantung dari jenis pipa.
Pipa
retikulasi
dihubungkan
dengan
pipa
servis
dengan
menggunakan clamp saddle. Jenis pipa ini memiliki diameter terkecil daripada jenis
pipa lainnya.
Klasifikasi dan kriteria desain untuk pipa tersier adalah sebagai berikut :
a. Diameter pipa tidak lebih dari 50 mm.
b. Kecepatan aliran 3-5 m/s, tergantung dari jenis pipa.
c. Sisa tekan tidak lebih dari 6 meter.
Jaringan pipa yang akan direncanakan adalah dengan menggunakan pipa PVC
ukuran diameter 22- 48 mm.
b.
Sumber : www.google.com
Sumber : www.google.com
pemipaan yang berfungsi untuk membelokan arah aliran. Elbow yang bertugas untuk
membelokan aliran fluida. Elbow terdiri dari dua jenis yang paling umum yaitu 45
dan 90 derajat. Tipe elbow yang digunakan adalah tipe long radius berdiameter
belokan 1.5 kali NPS ( nominal pipe zise). Elbow jenis PVC koneksi ini
menggunakan lem atau dengan sistem ulir.
Kesimpulan Konsep
Kriteria perencanaan jaringan distribusi air bersih digunakan sebagai pedoman
dalam merencanakan jaringan distribusi air bersih, sehingga jaringan yang
direncanakan dapat memenuhi persyaratan. Sistem distribusi air bersih bertujuan
untuk mengalirkan air bersih keseluruh daerah pelayanan dengan merata dan berjalan
secara terus menerus sesuai dengan kebutuhan penduduk. Untuk kelancaran sistem
pendistribusian di Kabupaten Pangkep, perlu diperhatikan faktor-faktor berikut :
Tersedianya tekanan yang cukup pada jaringan pipa distribusi, sehingga air
jam.
Kualitas air bersih terjamin mulai dari pipa distribusi sampai ke penduduk
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Dian Vitta. 2007. Program Pasca SarjanaAnalisa Kinerja Sistem
Distribusi Air Bersih PDAM Kecamatan Banyumanik di Perumnas
Banyumanik. Jurusan Sipil. Universitas Diponegoro.
Amir, Suharyadi. 2014. Tugas Akhir Efektifitas Tingkat Pelayanan Air Minum
Pada Zona 19 dan Zona 20 di Kota Madya Makassar. Jurusan Sipil.
Universitas Hasanuddin.
Ardiansyah, Pitojo Tri Juwono dan M Janu Ismoyo. 2005. Tugas Akhir Analisa
Sistem Distribusi Air Bersih Pada PDAM di Kota Ternate. Universitas
Brawijaya.
Maindoka, Jimly dan Hendra Panjaitan. 2011. Tugas Akhir Analisis Pemakaian air
Bersih (PDAM) Untuk Kota Pangkep 10 Tahun Ke Depan. Jurusan Mesin.
Universitas Hasanuddin.
Pynkiawati, Theresia dan Shirley Wahadamaputera. 2015. Utilitas Bangunan model
Plumbing. Jakarta:Griya Kreasi (Penebar Swadaya Group)
Rivai, Yuliana, Ali Masduki dan Bowo Djoko Marsono. 2006. Jurnal Evaluasi
Sistem Distribusi dan Rencana Peningkatan Pelayanan Air Bersih PDAM
Kota Gorontalo.
Sudirman, Andry. 2012. Jurnal Analisa Pipa Jaringan Distribusi Air Bersih di
Kabupaten Maros dengan Menggunakan Software EPANET 2.0.
Laporan Tugas Infrastruktur Angkatan 2011. Jaringan Air Bersih Kelurahan Maccini
Kecamatan Makassar. Jurusan Arsitektur. Universitas Hasanuddin
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 tentang
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Lingkungan Perumahan di Perkotaan
SNI 03-2399-2002 tentang Pipa Air Bersih
SNI 03-7065-2005 tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing