Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tujuan utama dari suatu perusahaan, terutama dari segi pandang
keuangan, adalah untuk menciptakan keuntungan bagi pemiliknya. Dalam suatu
perusahaan, pemegang saham memegang peranan sebagai salah satu pemilik
perusahaan. Pemegang saham adalah orang orang yang telah membeli saham di
dalam suatu perusahaan.
Kebijakan Dividen menyangkut masalah penggunaan laba yang menjadi
hak para pemegang saham atau keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan
akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau ditahan guna
pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Dengan demikian pertanyaannya
seharusnya adalah kapan (artinya, dalam keadaan seperti apa) laba akan dibagikan
dan kapan ditahan, dengan tetap memperhatikan tujuan perusahaan yaitu
meningkatkan nilai perusahaan.
Kebijakan dividen berpengaruh terhadap aliran dana, struktur finansial,
likuiditas perusahaan dan perilaku investor. Dengan demikian kebijakan dividen
merupakan salah satu keputusan penting dalam kaitannya dengan usaha untuk
memaksimumkan
nilai
perusahaan. Sebagaimana
diketahui
bahwa
nilai
BAB II
KELOMPOK 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Dividen
Seorang
investor
yang menanamkan
modalnya
pada suatu
melalui
Keuntungan
yang
KELOMPOK 2
jika laba
itu
dapat
diinvestasikan
kembali
guna
menghasilkan
pengembalian yang lebih tinggi yang juga ikut dirasakan oleh pemegang
saham daripada yang diperoleh
pemegang
saham
jika
mereka
dengan topik utama yang dibahas adalah Kapan mereka akan membayar
dividen?
Tabel 1
The New Wave Corporation
Analisis Kelompok Pemegang Saham
Jumlah
Pemegang
saham
Kelompok
Investor
Saham
yang
Dimiliki
% Total
Saham
yang
Dimiliki
Dana Pensiun
Perusahaan
Asuransi
20
240.000
24%
10
60.000
Reksadana
50
130.000
13%
Individu
10.000
570.000
57%
10.080
1.000.000
6%
100%
Tabel 2
The New Wave Corporation
Laporan Laba Rugi
Penjualan
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor
Beban Penjualan dan
Administrasi
Depresiasi
Laba sebelum bunga dan Pajak
Beban bunga
Laba Sebelum Pajak
Pajak
Laba Bersih
KELOMPOK 2
Tahun
Berjalan
$
20.000.000
$
14.400.000
$
5.600.000
$
3.365.000
$
300.000
$
1.935.000
$
335.000
$
1.600.000
$
640.000
$
6
960.000
Tabel 3
The New Wave Corporation
Neraca
Kas
Piutang Usaha
250.000
Persediaan
Total aktiva
Lancar
$
450.000
$
675.000
$
1.375.000
Aktiva Tetap
Bersih
$
8.000.000
Aktiva Tidak
Berwujud
$
625.000
Utang Usaha
Akrual
Pajak Tangguhan
Total Kewajiban Lancar
Utang Jangka Panjang
Total Kewajiban Lancar
Saham Biasa :
Nilai Nominal
Modal Disetor
Total Aktiva
KELOMPOK 2
$
10.000.000
Laba Ditahan
Total Ekuitas
Pemegang Saham
Total Kewajiban dan
Ekiutas Pemegang
Saham
$
300.000
$
250.000
$
100.000
$
650.000
$
3.350.000
$
4.000.000
$
2.000.000
$
3.000.000
$
1.000.000
$
6.000.000
$
10.000.000
BAB III
PEMBAHASAN
investor, ini karena tarif pajak capital gain lebih rendah dari tarif pajak
penghasilan
dividen,
karena
itu
mempertahankan
penghasilan
lebih
menguntungkan.
Kerugian dengan tidak membayar dividen akan memberikan sinyal
negatif bagi investor. Mereka akan berpikir bahwa kinerja dan keuntungan
perusahaan akan turun. Jika New Wave tidak membayar dividen, probabilitas
adalah investor akan menjual saham mereka karena mereka lebih memilih untuk
mendapatkan dividen dari capital gain. Pembayaran dividen akan menghilangkan
keraguan investor dalam hal laba perusahaan; karena dividen yang diterima secara
berkala, capital gain sisi lain diterima di masa depan. Oleh karena itu, investor
akan memilih perusahaan lain yang memiliki pembayaran yang tinggi kebijakan
dividen meskipun harga saham tinggi. Berdasarkan argumen Jim Baker jika
perusahaan tidak membayar dividen, hal itu akan mempengaruhi penurunan harga
KELOMPOK 2
saham. Berdasarkan teori dividen tidak relevan, nilai perusahaan yang secara
langsung dipengaruhi oleh harga saham hanya ditentukan oleh kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dan kebijakan investasi, bukan
dengan membayar dividen atau tidak.
tetapi
perusahaan
memutuskan
untuk
mempertahankan
semua
pendapatannya.
Maka perhitungannya :
$ 0,25 * 1000 saham = 250
(250/1000) * 100% = 25%
Oleh karena itu, pemegang saham harus menjual 25% dari total saham untuk
mendapatkan pembagian uang tunai yang sama dengan dividen yang diharapkan.
Ini berarti yang bisa dijual sejumlah 250 saham.
Dividen = laba bersih - saldo laba yang diperlukan untuk membiayai investasi
baru
= Laba bersih - [(target rasio ekuitas) (total anggaran modal)]
Mengingat;
10
tahunnya. Perusahaan mungkin tidak membayar dividen dalam satu tahun karena
perusahaan harus membiayai proyek modal yang menguntungkan, tapi sisi lain,
perusahaan akan membayar dividen yang tinggi karena tidak ada kesempatan
reinvestasi dalam ekonomi. Dalam kasus ini pendapatan bersih perseroan yang
membuat tidak stabil tingkat dividen meskipun ada kesempatan reinvestasi.
Perusahaan
biasanya
menggunakan
kebijakan
dividen
residual
untuk
11
12
KELOMPOK 2
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari penjelasan dan analisis di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa
dividen harus diberikan kepada investor. Dividen pembayaran mencerminkan
kinerja yang baik dari perusahaan. Dan jika kinerja yang baik menyebar ke publik,
itu akan membuat kenaikan harga saham. Keuntungan lain dari membayar dividen
kepada investor adalah untuk membuat kepercayaan investor semakin tinggi. Dan
menghindari penjualan saham dari investor. Kebijakan dividen harus disesuaikan
berdasarkan situasi, misalnya: peluang investasi. Kebijakan dividen yang terbaik
yang sesuai dengan New Wave Perusahaan adalah kebijakan dividen residual
(pasif).
4.2 Saran
Saran bagi investor
Bagi investor yang ingin melakukan investasi dalam bentuk saham
hendaknya melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kinerja perusahaan yang
menyangkut Earning Per Share dan devidend per share. Investor juga perlu untuk
mengantisipasi faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap pertumbuhan
devidend per share perusahaan, seperti faktor-faktor eksternal perusahaan antara
lain krisis ekonomi yang terjadi di negara tersebut, perubahan peraturan atau
undang-undang yang ditetapkan di negara tersebut, maupun faktor-faktor
eksternal lain yang terjadi yang dapat mengantisipasi keadaan perusahaan di masa
yang akan datang.
Saran bagi Perusahaan
KELOMPOK 2
14
KELOMPOK 2
15