Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
projects
4.3 Promote and protect the health, safety and well being of the community and the
environment.
Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI)
KEWI meliputi tujuh hal sebagai berikut:
Wartawan Indonesia menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi
yang benar;
Wartawan Indonesia menempuh tatacara yang etis untuk memperoleh dan
menyiarkan informasi serta memberikan identitas kepada sumber informasi;
Wartawan Indonesia menghormati asas praduga tak bersalah, tidak mencampurkan
fakta dengan opini, berimbang, dan selalu meneliti kebenaran informasi serta tidak
melakukan plagiat;
Wartawan Indonesia tidak menyiarkan informasi yang bersifat dusta, fitnah, sadis,
cabul, serta tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila;
Wartawan Indonesia tidak menerima suap dan tidak menyalahgunakan profesi;
Wartawan Indonesia memiliki Hak Tolak, menghargai ketentuan embargo, informasi
latar belakang, dan off the record sesuai kesepakatan;
Wartawan Indonesia segera mencabut dan meralat kekeliruan dalam pemberitaan
serta melayani Hak Jawab.
Kode Etik Jurnalistik :
Berita diperoleh dengan cara yang jujur.
Meneliti kebenaran suatu berita atau keterangan sebelum menyiarkan (check and
recheck).
Sebisanya membedakan antara kejadian (fact) dan pendapat (opinion).
Menghargai dan melindungi kedudukan sumber berita yang tidak mau disebut
namanya. Dalam hal ini, seorang wartawan tidak boleh memberi tahu di mana ia
mendapat beritanya jika orang yang memberikannya memintanya untuk
merahasiakannya.
Tidak memberitakan keterangan yang diberikan secara off the record (for your eyes
only).
Dengan jujur menyebut sumbernya dalam mengutip berita atau tulisan dari suatu
suratkabar atau penerbitan, untuk kesetiakawanan profesi.
Surat Tanda Registrasi Insinyur berlaku 5 tahun dan diregistrasi ulang setiap 5 tahun.Jika
tidak diregistrasi ulang maka Surat Tanda Registrasi tidak berlaku.
Apabila insinyur melakukan kegiatan Keinsinyuran tanpa memiliki Surat Tanda
Registrasi Insinyur maka akan dikenakan sanksi administratif.
Bab 7 (Insinyur Asing)
Insinyur asing yang melakukan Praktik Keinsinyuran di Indonesia harus memiliki surat
izin kerja tenaga asing. Sama dengan insinyur Indonesia, Insinyur asing harus memiliki
Surat Tanda Registrasi Insinyur dari PII atau sertifikat kompetensi Insinyur menurut
hukum negaranya.
Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan alih ilmu pengetahuan dan teknologi
dilaksanakan Dewan Insinyur Indonesia.
Apabila dalam penanganan bersifat insidental maka Insinyur Asing tidak memerlukan
surat izin kerja. Apabila bukan bersifat insidental dan tidak memenuhi persyaratan maka
akan dikenai sanksi administratif.
Bab 8 (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan)
Bertujuan memelihara kompetensi dan profesionalitas Insinyur, serta mengembangkan
tanggung jawab sosial Insinyur pada lingkungan profesinya dan masyarakat sekitar.
Merupakan syarat untuk perpanjangan Surat Tanda Registrasi Insinyur.
PII melakukan pemantauan dan penilaian.
Bab 9 (Hak dan Kewajiban Insinyur)
Insinyur dan Insinyur Asing berhak melakukan kegiatan Keinsinyuran sesuai dengan
standar Keinsinyuran; memperoleh jaminan perlindungan hukum; memperoleh informasi,
data, dan dokumen lain sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan perundang-undangan;
menerima imbalan yang sepantasnya dan memperoleh pembinaan dan pemeliharaan
profesi Keinsinyuran; menolak hasil kegiatan yang tidak sesuai dengan perjanjian;
menyampaikan pendapat dan memperoleh tanggapan; melakukan tindakan hukum yang
sesuai dengan perjanjian.
Insinyur dan Insinyur Asing berkewajiban melaksanakan kegiatan Keinsiyuran, tugas
profesi sesuai dengan keahlian dan kualifikasi serta standar Keinsinyuran; mengutamakan
kaidah keselamatan, kesehatan, serta kelestarian lingkungan hidup; memberikan imbalan
yang setara dan adil atas jasa yang diterima; mematuhi ketentuan yang berlaku di tempat
pelaksanaan Praktik Keinsinyuran; mengupayakan inovasi dan nilai tambah dalam
kegiatan Keinsinyuran secara berkesinambungan; melaksanakan secara berkala dan
teratur kegiatan Keinsinyuran.
Pemanfaat Keinsinyuran berhak: a. mendapatkan informasi atas keselamatan hasil
kegiatan Keinsinyuran; b. memanfaatkan hasil kegiatan Keinsinyuran secara aman dan
nyaman sesuai dengan standar Keinsinyuran; dan c. mendapatkan pelindungan hukum
dari malapraktik Keinsinyuran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bab 10 (Dewan Insinyur Indonesia)
Dewan Insinyur Indonesia bertanggung jawab pada presiden. Ditempatkan di ibu kota
Negara Republik Indonesia.Dewan Insinyur Indonesia terdiri dari 5 orang yang terdiri
atas unsur a. Pemerintah; b. industri; c. perguruan tinggi; d. PII; dan e. Pemanfaat
Keinsinyuran. Masa jabatan berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali
untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya.
Secara garis besar Dewan Insinyur Indonesia bertugas menetapkan standar kompetensi
Insinyur,standar Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan,kebijakan sistem registrasi
Insinyur;serta mengesahkan perjanjian kerja sama Keinsinyuran internasional yang
dilakukan oleh PII.
Dewan Insinyur Indonesia berwewenang mengesahkan sistem registrasi Insinyur, sistem
Uji Kompetensi;melakukan pencatatan terhadap Insinyur yang dikenai sanksi membuat
peraturan pelaksanaan.
Sumber pendanaan Dewan Insinyur Indonesia adalah APBN.
Bab 11 (Persatuan Insinyur Indonesia)
Insinyur Indonesia berhimpun dalam wadah organisasi PII. Di mana kekuasaan tertinggi
PII berada pada kongres yang memilih pimpinan PII. PII berkedudukan di ibu kota
Negara Republik Indonesia.
Kode etik Insinyur disusun oleh PII dan untuk menegakkannya dibentuklah majelis
kehormatan etik.Kode etik Insinyur harus dijadikan pedoman dan landasan tingkah laku
setiap Insinyur dalam melaksanakan Praktik Keinsinyuran.Pendanaan PII bersumber dari
iuran anggota dan sumber pendanaan lain.
PII mempunyai tugas melaksanakan : pelayanan Keinsinyuran sesuai dengan standar,
Program Profesi Insinyur bersama dengan perguruan tinggi sesuai dengan standar,
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, registrasi Insinyur; menjalin perjanjian kerja
sama Keinsinyuran internasional; melakukan pengendalian dan pengawasan bagi
terpenuhinya kewajiban Insinyur dan memberikan advokasi bagi Insinyur.
PII mempunyai wewenang :
Menyatakan : terpenuhi atau tidaknya persyaratan registrasi Insinyur, terjadi atau
tidaknya suatu pelanggaran kode etik Insinyur; menjatuhkan sanksi terhadap Insinyur
yang tidak memenuhi standar Keinsinyuran dan kode etik Insinyur; memberikan
akreditasi keprofesian pada himpunan keahlian Keinsinyuran dan melakukan perjanjian
kerja sama Keinsinyuran internasional.
Bab 12 (Pembinaan Keinsinyuran)
Pemerintah bertanggung jawab atas pembinaan Keinsinyuran yang dilakukan oleh
menteri dan menteri terkait.Pemerintah menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria
untuk Praktik Keinsinyuran.Dalam rangka pembinaan, Pemerintah dapat melakukan audit
kinerja Keinsinyuran.
Pembinaan Keinsinyuran dilaksanakan dengan meningkatkan peran Insinyur dalam
pembangunan nasional;mendorong peningkatan produksi dalam negeri yang berdaya
saing dari jasa Keinsinyuran;melakukan pemberdayaan Keinsinyuran;meningkatkan
kegiatan penelitian, pengembangan, dan kemampuan perekayasaan;menetapkan
kebijakan pengembangan kapasitas Keinsinyuran berdasarkan rekomendasi Dewan
Insinyur Indonesia;melakukan pembinaan dalam kaitan dengan remunerasi tarif jasa
Keinsinyuran yang setara dan berkeadilan;melakukan sosialisasi dan edukasi guna
menarik minat generasi muda untuk mengikuti pendidikan di bidang ilmu pengetahuan
pelaksanaan Praktik Keinsinyuran, sementara itu, PII merupakan lembaga yang berfungsi
melaksanaan Praktik Keinsinyuran dan menetapkan kode etik.Undang-undang tentang
Keinsinyuran ini juga memiliki tujuan untuk melindungi masyarakat dan lingkungan.
Insinyur diharapkan dapat merekayasa produk yang meningkatkan produktivitas
masyarakat dengan tetap memperhatikan keselamatan masyarakat dan ketahanan
lingkungan. Kesalahan-kesalahan teknis seperti yang menyebabkan kerusakan jembatan
di Kutai, Kalimantan Timur diharapkan tidak akan terulang kembali. Karena untuk
melakukan Praktik Keinsinyuran harus memperoleh Surat Tanda Registrasi Insinyur
dimana untuk memperolehnya harus lulus Uji Kompetensi. Sehingga dihasilkan seorang
insinyur yang benar-benar berkualitas.
Untuk Insinyur Asing tidak jauh berbeda dengan Insinyur Indonesia, maksudnya Insinyur
Asing memperoleh hak dan kewajiban yang sama dengan Insinyur Indonesia.