Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh:
Pendamping:
Topik
Tanggal kasus
: 10 Januari 2014
Presenter
Tanggal presentasi
: 13 Februari 2014
Tempat presentasi
: Anak
Deskripsi
Tujuan
Bahan bahasan
: Kasus
Cara membahas
Data pasien
Nomor RM
: 050782
Alamat
: Gunung Pandau
Pembayaran
: Jamkesda
Ibu
Ayah
Breathing
kedalaman cukup
Circulation : nadi 120x/menit, reguler, kuat, isi cukup, CRT < 2 detik.
tonsil T1-T1
: daun telinga normal, liang telinga lapang, serumen (-) membran
Leher
Dada
timpani intak
: Trakea di tengah, KGB tidak membesar
: Iga gambang (+), retraksi sela iga dan otot bantu napas (-) gerakan
Jantung
Paru
Abdomen
Ekstremitas
dullness (-) bising usus 6x/menit, turgor sulit dinilai, baggy pants (+).
: akral hangat, pitting edema tungkai bilateral (+), crazy pavement
Genitalia
11. Laboratorium
10 Januari 2014
Darah perifer lengkap
Hemoglobin : 10,9 gr%
Eritrosit
: 4,08 x 106/ml
Leukosit
: 5.700/ml
Trombosit
: 147.000/ml
Hematokrit : 30,3%
GDS
: 79 mg/dL
SGOT/SGPT : 56/22 u/L
Ur/ Cr
: 22/ 0,42
Albumin
: 1,8
Urinalisis
Warna
: kuning muda
Kejernihan
: jernih
Berat jenis
: 1.005
Erit
: 0-2/LPB
Leuko : 1-2/LPB
Epitel : (-)
4
pH
Protein
Glukosa
Bilirubin
Urobilinogen
Nitrit
Ketones
: 7.0
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
Silinder: (-)
Kristal : (-)
Bakteri: (-)
Jamur : (-)
Lain : (-)
12. Diagnosis
Gizi Buruk Marasmik Kwashiorkor
13. Tatalaksana
- Monitor keadaan umum, tanda vital
- Tempatkan anak pada ruangan yang hangat, mandi seminimal mungkin dan segera
-
14. Follow up
13 Januari 2014
Subjective : pasien tampak aktif, komunikasi baik. Nafsu makan cukup (tiap porsi F75
yang diberikan habis atau tersisa sedikit 10-20 ml). Bengkak dan gatal-gatal di kedua
tungkai berkurang. BAB dan BAK dikatakan biasa
Objective:
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran
: kompos mentis
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Nadi
: 110x/menit, reguler, kuat, isi cukup
Napas
: 30x/menit, reguler, abdominotorakal, kedalaman cukup
Suhu
: 37 derajat celcius
BB
: 8,5 kg
Mata
: konjungtiva anemis (-) sklera ikterik (-) mata cekung (-)
Dada
: Iga gambang (+), gerakan dinding dada simetris saat statis dan
Jantung
Paru
Abdomen
dinamis
: S 1-2 normal, murmur (-) gallop (-)
: vesikuler/vesikuler, ronki (-) wheezing (-)
: datar, lemas, nyeri tekan (-), hati dan limpa tidak teraba, shifting
Ekstremitas
dullness (-) bising usus 6x/menit, turgor sulit dinilai, baggy pants (+).
: akral hangat, pitting edema tungkai bilateral (+) <<<, crazy
pavement dermatosis (+), CRT < 2 detik
Plan:
-
15 Januari 2014
Subjective : pasien tampak aktif, komunikasi baik. Nafsu makan cukup. Bengkak dan
gatal-gatal di kedua tungkai berkurang. BAB dan BAK dikatakan biasa
Objective:
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran
: kompos mentis
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Nadi
: 120x/menit, reguler, kuat, isi cukup
Napas
: 28x/menit, reguler, abdominotorakal, kedalaman cukup
Suhu
: 36,6 derajat celcius
BB
: 9 kg
Mata
: konjungtiva anemis (-) sklera ikterik (-) mata cekung (-)
Dada
: Iga gambang (+), gerakan dinding dada simetris saat statis dan
Jantung
Paru
Abdomen
dinamis
: S 1-2 normal, murmur (-) gallop (-)
: vesikuler/vesikuler, ronki (-) wheezing (-)
: datar, lemas, nyeri tekan (-), hati dan limpa tidak teraba, shifting
Ekstremitas
dullness (-) bising usus 6x/menit, turgor sulit dinilai, baggy pants (+).
: akral hangat, pitting edema tungkai bilateral (+) <<<, crazy
pavement dermatosis (+), CRT < 2 detik
Diet fase rehabilitasi, 2200 kkal/ hari (F100: 8 x 275ml), protein 66g/ hari
IVFD KaEN 3B 10 tpm
Ampicillin 4 x 200g IV
Gentamisin 2 x 20 g IV
Cetrizine 1 x 10mg tab
Hidrokortison 1% salep
Mixaria 1 x 1 sacc
17 Januari 2014
Subjective : pasien tampak aktif, komunikasi baik. Nafsu makan cukup. Bengkak
minimal. Tidak ada keluhan gatal-gatal di kedua tungkai. BAB dan BAK dikatakan
biasa
Objective:
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran
: kompos mentis
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Nadi
: 110x/menit, reguler, kuat, isi cukup
Napas
: 26x/menit, reguler, abdominotorakal, kedalaman cukup
Suhu
: 36,7 derajat celcius
BB
: 9,5 kg
Mata
: konjungtiva anemis (-) sklera ikterik (-) mata cekung (-)
Dada
: Iga gambang (+), gerakan dinding dada simetris saat statis dan
Jantung
Paru
Abdomen
dinamis
: S 1-2 normal, murmur (-) gallop (-)
: vesikuler/vesikuler, ronki (-) wheezing (-)
: datar, lemas, nyeri tekan (-), hati dan limpa tidak teraba, shifting
Ekstremitas
dullness (-) bising usus 6x/menit, turgor sulit dinilai, baggy pants (+).
: akral hangat, pitting edema tungkai bilateral (+) minimal, crazy
pavement dermatosis (+) <<<, CRT < 2 detik
1. Subjective
Pasien anak perempuan usia 4 tahun 9 bulan dirujk dari PKM Paringin dengan
kulhan lemas sejak 1 hari SMRS. Nafsu makan pasien berkurang sejak 1 minggu
SMRS. Terdapat pembengkakan pada kedua tungkai. Keluhan batuk/ pilek, mual/
muntah, nyeri perut disangkal. BAB dan BAK dikatakan biasa saja. Terdapat pola diet
yang buruk dari pasien dan sering jatuh sakit. Ditemukan pula riwayat tumbuh
kembang pasien sedikit terlambat. Selama perawatan keluhan mulai berkurang dan
nafsu makan membaik.
2. Objective
Dari pemeriksaan fisis ditemukan keadaan umum tampak lemas, kesadaran
kompos mentis,dan tanda-tanda vital stabil. Perbandingan BB/ TB\
BB aktual/ BB ideal menurut TB x 100% = 8/ 10,7 x 100% = 75% (< -3SD)
Selain itu didapatkan pula mata cekung, baggy pants, pitting edema di kedua
tungkai, dan crazy pavement dermatosis. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan
hipoalbumin.
Selama perawatan keadaan umum umum dan tanda vital stabil. Dalam 8 hari
perawatan berat badan pasien naik 1,5 kg, edema tungkai dan crazy pavement
dermatosis tampak membaik.
3. Assessment
Pada anak dengan gizi buruk keluhan yang sering dtemukan adalah
pertumbuhan yan kurang, anak kurus, atau berat badannya kurang. Selain itu, ada
keluhan anak kurang/ tidak mau makan, sering menderita sakit yang berulang atau
timbulnya bengkak pada kedua kaki, kadang sampai seluruh tubuh. 1,2 Keluhan di atas
terdapat pada pasien pada kasus kali ini ditambah dengan keadaan pasien yang lemas
akibat tidak ada asupan makanan sejak 1 hari SMRS.
Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan diagnosis pasien mengarah pada
gizi buruk atau malnutrisi energi protein. Dimana kriteria gizi buruk jika terdapat
8
satu atau lebih dari tanda/ gejala sebagai berikut: 1) terlihat sangat kurus, 2) edema
nutrisional simetris, 3) BB/ TB < (-3) SD, dan 4) LiLA < 11,5 cm. Keempat kriteria
diagnosis tersebut ada pada pasien.1,2
Menurut WHO dan IDAI anak dengan gizi buruk dapat dibedakan menjadi 3
kategori, yakni marasmik, kwashiorkor, dan marasmik-kwashiorkor. Tanda-tanda dari
masing-masing kategori dapat dilihat di tabel 1.
Marasmik
Kwashiorkor
Perubahan mental hingga apatis
Tampilan wajah seperti orang tua,
Anemia
terlihat sangat kurus
Perubahan warna dan tekstur
Perubahan mental, cengeng
rambut, mudah dicabut/ rontok
Kulit
kering,
dingin
dan
Gangguan sistem GI
mengendor, keriput
Pembesaran hati
Lemak subkutan menghilang
Perubahan kulit (dermatosis)
Atrofi otot
hingga turgor kult berkurang
Edema simetris pada kedua
Otot atrofi sehingga kontur tulang
terlihat jelas
Kadang-kadang
bradikardi
Tekanan darah
tubuh
rendah
Pada pasien didapatkan tanda dan gejala klinis marasmus dan kwashiorkor
secara bersamaan ditambah dengan temuan laboratorium hipoalbuminemia sehingga
diagnosis pasien adalah gizi buruk marasmik - kwashiorkor.
4. Plan
Tatalaksana pasien dengan gizi buruk dapat dilihat di tabel 2.
I.
Hipoglikemia
Pasien dengan gizi buruk beresiko hipoglikemia (glukosa darah <54
mg/ dL), biasanya dapat diberikan larutan gula (satu sendok teh munjung
dalam 50ml air secara oral atau larutan glukosa 10% 5ml/ KgBB pada pasien
tidak sadar, namun hasil laboratorium ditemukan GDS 79 mg/ dL sehingga
tidak diperlukan tatalaksana hipoglikemia. Tindakan pencegahan perlu
dilakukan berupa segera dilakukan pemberian F-75 pertama dilanjutkan tiap 2-
II.
III.
pemberian antibiotik.
Dehidrasi
Pada pasien ditemukan tanda-tanda dehidrasi antara lain: mata cekung,
mukosa bibir tampakn kering dan turgor kulit berkurang. Pasien mendapatkan
infus KaEN 3B 26 tpm dan pemberian F-75 untuk rehidrasi.
Anjuran WHO untuk tatalaksana rehidrasi pasien gizi buruk adalah
diberikan cairan ReSoMal 5ml/ KgBB setiap 30 menit untuk 2 jam pertama
secara oral atau melalui NGT, setelah 2 jam berikan ReSoMal 5-10 ml/ KgBB
berselang seling dengan F-75 dengan jumlah yang sama, setiap jam selama 10
10
jam. Rehidrasi parenteral hanya dilakukan pada kasus dehidrasi berat dengan
syok.1
Kemajuan proses rehidrasi dipantau setiap 30 menit dalam 2 jam
pertama, selanjutnya setiap jam selama 10 jam. Dilakukan pemantauan tandatanda vital pasien, terutama frekuensi napas dan frekuensi nadi. Pemberian
ReSomal dihentikan jiak didapatkan peningkatan frekuensi napas 5x/menit
IV.
V.
VI.
Mikronutrien
11
VII.
VIII.
IX.
Daftar pustaka:
1. WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Jakarta: Depkes RI. 2007.
2. IDAI. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta: PP IDAI. 2010.
3. Behrman, Kliegman, Jenson. Nelson Textbook of Pediatrics. Chapter 42 Food
Insecurity, Hunger, and Undernutrition. [E-book].
13