Вы находитесь на странице: 1из 16

Portofolio

MALARIA BERAT

Oleh:
dr. Hartanto Reza Gazali
Dokter Pendamping:
dr. Islamiyah

RSUD KABUPATEN BALANGAN


KALIMANTAN SELATAN
2014

Topik
Tanggal kasus
Presenter
Nama pendamping

: Malaria Berat
: 5 Agustus 2014
: dr. Hartanto Reza Gazali
: dr. Islamiyah

Objektif presentasi : Diagnosis & Tatalaksana


Subjek
: Dewasa, laki-laki
Deskripsi
: Tn. H, 31 tahun, dengan penurunan kesadaran sejak 5 jam
yang lalu dan riwayat demam serta mengigil sejak 3 hari
Tujuan

SMRS..
: Diagnosis & tatalaksana malaria berat

Bahan bahasan
Cara membahas

: Kasus
: Diskusi

Data pasien
Nama pasien
Usia
Alamat
Pembayaran
Pekerjaan

: Tn. H
: 31 tahun
: Batu Mandi
: Jamkesda
: Penebang pohon di daerah Kalimantan Timur

Data utama untuk bahan diskusi


1. Keluhan Utama:
Penurunan kesadaran sejak 5 jam Sebelum Masuk Rumah Sakit (SMRS).
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak 3 hari SMRS pasien demam tinggi disertai menggigil dan berkeringat
ketika demam. Demam dirasakan naik turun tidak menentu. Selain itu, pasien juga
mengeluhkan nyeri kepala, mual dan muntah, tidak nafsu makan, lemas, serta badan
pasien terlihat kuning. Air seni terlihat seperti teh dan jumlahnya sedikit.
Sejak 5 jam SMRS pasien sulit untuk diajak berkomunikasi oleh keluarga, terus
menerus mengantuk dan sesekali pasien meracau dan gelisah. Pasien hanya berbaring
di tempat tidur karena sulit untuk duduk maupun berjalan.
Tidak ada riwayat minum obat-obatan rutin sebelumnya, minum minuman
beralkohol, meminum racun atau kontak dengan pestisida. Tidak riwayat terjatuh atau
trauma di kepala. Diare, konstipasi, buang air besar berdarah juga disangkal. Keluhan
batuk dan pilek disangkal. Keluhan kuning disangkal, kejang disangkal. Keluhan
1

keluar cairan dari telinga disangkal, penurunan pendengaran disangkal, telinga


berdenging disangkal. Manifestasi perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah
disangkal.
Pasien belum berobat ke dokter, hanya minum obat penurun panas yang dibeli di
warung. Pasien bekerja sebagai penebang pohon di daerah Kalimantan Timur.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah dirawat di RS karena malaria pada tahun 2012. Riwayat darah
tinggi, sakit gula, jantung, ginjal, alergi, dan sakit kuning disangkal. Tidak ada
riwayat operasi maupun riwayat dirawat di rumah sakit. Tidak ada riwayat kejang
demam sebelumnya.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan serupa dengan pasien. Riwayat
sakit gula, asma, darah tinggi, sakit jantung, sakit kuning dan alergi di keluarga
disangkal.
5. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran
: delirium, GCS 12: E3M5V4
Tekanan darah
Nadi
Napas
Suhu

: 100/ 70 mmHg
: 90x/menit, reguler, kuat, isi cukup
: 20x/menit, reguler, torakabdominal, kedalaman cukup
: 37,8oC

Status Generalis
Kepala

: normocephal

Mata

: konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik +/+,


refleks cahaya langsung/tidak langsung +/+

Telinga

: dalam batas normal

Hidung
Mulut

: dalam batas normal


: mukosa kering, faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1,
stomatitis (-), lidah kotor (-)
: kelenjar getah bening tidak teraba, JVP 5-2 cmH2O

Leher
Jantung

Inspeksi
: iktus kordis tampak di sela iga 5 garis midklavikula kiri
Palpasi
: iktus kordis teraba di sela iga 5 garis midklavikula kiri
Perkusi
: batas jantung tidak melebar
Auskultasi
: bunyi jantung 1, 2 normal, murmur (-), gallop (-)
Paru
Inspeksi
: pengembangan dada simetris, retraksi sela iga (-)
Palpasi
: fremitus kiri sama dengan kanan
Perkusi
: sonor-sonor
Auskultasi
: vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)
Abdomen
Inspeksi
: datar, lemas
Palpasi
: nyeri tekan (-), hepar dan limpa tidak teraba
Perkusi
: timpani
Auskultasi
: bising usus (+) normal
Ekstremitas
: akral hangat, edema -/-,CRT <2 detik, petekie (-), pucat (-)
Status Neurologis
Tanda rangsang meningeal
: (-)
Refleks patologis
: (-)
Refleks fisiologis
: + normal
Motorik
: kesan hemiparesis (-), fasikulasi (-)
Sensorik (tidak dapat dinilai)
6. Pemeriksaan Penunjang
05/08/2014
Darah Rutin :
Hb 7.8 g%,
Eritrosit 3.02 juta/mm
Leukosit 6100 /mm3
Hematokrit 29,8 %
Trombosit 80.000 /mm3
MCV 84.9
MCH 31.2
Kimia darah :
GDS 78 mg/dl
Ureum 101.0 mg/dl
Creatinin 2,78 mg/dl
SGOT 121 U/L
SGPT 57 U/L
Bilirubin total 1.5 mg/dl
HBs-Ag (-)
Widal (-)
3

7. Diagnosis

Suspek Malaria Berat ec Plasmodium falciparum

8. Tatalaksana

O2 2 liter/menit
Observasi tanda vital per 4 jam
IVFD RL : D5 (1:1) 20 tetes/menit
Pemasangan NGT (keluarga pasien menolak)
Pemasangan kateter urin (keluarga pasien menolak)
Injeksi ranitidine 2x50 mg IV
Paracetamol 3 x 500 mg p.o
Darplex 1 x 3 tablet selama 3 hari (hari ke-1)
Pro transfusi PRC hingga Hb>10 g/dl

9. Follow Up
06/08/2014
S:
-

Pasien sadar dan sudah dapat diajak berkomunikasi


Demam, mual dan muntah tidak ada
Makan dan minum baik
Mobilisasi baik

O : CM, TSS
TD : 100/80 mmHg, HR : 80x/m RR : 22x/m T. 36,20C
Mata

: konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik +/+


refleks cahaya langsung/tidak langsung +/+

Jantung

: S1, S2 normal, murmur (-), gallop (-)

Paru

: vesikuler +/+, rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Abdomen

: datar, lemas, nyeri perut (-), hepar dan limpa tidak teraba

Ekstremitas

: akral hangat, edema -/-,CRT <2

Pemeriksaan lab :

Malaria (+) Plasmodium falciparum + gametosit

A : Malaria Berat ec Plasmodium Falciparum


P:

O2 2 liter/menit
Observasi tanda vital per 4 jam
IVFD RL : D5 (1:1) 20 tetes/menit
Injeksi ranitidine 2x50 mg IV
Paracetamol 3 x 500 mg p.o
Darplex 1 x 3 tablet selama 3 hari (hari ke-2)
Pro transfusi PRC hingga Hb>10 g/dl

07/08/2014 (ruang rawat)


S:
-

Kesadaran baik
Tidak ada demam, mual dan muntah

O : CM, TSS
TD : 110/80 mmHg, HR : 84x/m RR : 22x/m T. 36,40C
Mata

: konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik +/+


refleks cahaya langsung/tidak langsung +/+

Jantung

: S1, S2 normal, murmur (-), gallop (-)

Paru

: vesikuler +/+, rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Abdomen

: datar, lemas, nyeri perut (-), hepar dan limpa tidak teraba

Ekstremitas

: akral hangat, edema -/-,CRT <2

Pemeriksaan lab :

Hb 8.3 g%,
Eritrosit 3.12 juta/mm
Leukosit 6300 /mm3
Hematokrit 31,1 %
Trombosit 110.000 /mm3

A : Malaria Berat ec Plasmodium Falciparum

P:

O2 2 liter/menit
Observasi tanda vital per 4 jam
IVFD RL : D5 (1:1) 20 tetes/menit
Injeksi ranitidine 2x50 mg IV
Paracetamol 3 x 500 mg p.o
Darplex 1 x 3 tablet selama 3 hari (hari ke-2)
Pro transfusi PRC hingga Hb>10 g/dl (PRC tidak tersedia
Primakuin 1 x 3 tablet

10. Prognosis
a. Ad vitam
b. Ad sanasionam
c. Ad fungsionam

: ad bonam
: ad bonam
: ad bonam

Hasil pembelajaran:
1.
2.
3.
4.

Diagnosis malaria berat


Patogenesis malaria berat
Tatalaksana pasien dengan malaria berat
Evaluasi pasien

Rangkuman hasil pembelajaran portofolio


1. Subjective
Pasien datang dengan keluhan utama penurunan kesadaran sejak 5 jam SRMS.
Penyebab penurunan kesadaran akut bisa disebabkan oleh berbagai etiologi.
Adapun penyebab penurunan kesadaran yang dalam kasus delirium adalah:

Selain itu, pasien juga mengalami demam sejak 3 hari SMRS, sehingga
kemungkinan penyebab penurunan kesadaran yang dialami pasien lebih besar
7

disebabkan oleh infeksi. Infeksi yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran


antara lain: ensefalitis, meningitis, malaria, maupun infeksi sistemik lain seperti
pneumonia, otitis media, infeksi saluran kemih, dll. Namun, gejala pada pasien
juga menunjukkan adanya trias malaria: menggigil, berkeringat dan dingin.
Demam yang dialami pasien juga memiliki pola yang intermiten dan terdapat
riwayat bekerja di daerah endemis malaria di Kalimantan Timur. Pasien juga
memiliki riwayat terkena malaria sebelumnya sehingga kemungkinan besar
malaria yang dialaminya menjadi lebih berat.
Beberapa keadaan lain yang juga digolongkan sebagi malaria berat sesuai
dengan gambaran klinik daerah setempat adalah :

Gangguan kesadaran ringan (GCS<15)


Kelemahan otot (tidak bisa duduk/berjalan) tanpa kelainan neurologic
Hiperparasitemia >3% pada daerah hipoendemik
Ikterik (bilirubin >3 mg/dl)
Hiperpireksia (temperatur rektal >40oC) pada orang dewasa atau anak

2. Objective
Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang semakin mengarahkan diagnosis
malaria berat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan peningkatan suhu tubuh diatas
normal yakni 37,8oC. Status neurologis, GCS 12 tanpa disertai gejala neurologis
yang lain (tanda rangsang meningeal negatif, tidak ada kejang, fasikulasi maupun
paresis. Sementara hasil pemeriksaan fisik yang lain dalam batas normal. Terdapat
anemia (Hb 7,8g/ dL) dan trombositopenia pada hasil pemeriksaan darah rutin.
Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukan keadaan acute kidney injury (AKI)
yang ditandai dengan adanya peningkatan serum ureum dan kreatinin serta
terdapat peningkatan fungsi hati. Sementara dari sediaan apus darah tepi
menunjukan infeksi Malaria falciparum. Gambaran miskrokopik apus darah tepi
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

3.

3. Assessment
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang maka diagnosis dapat
disimpulkan diagnosis pada pasien malaria berat e.c Malaria falciparum.
4. Plan
Tatalaksana Malaria Tanpa Komplikasi

Artseunat 4 mg/kgbb, amodiakuin basa 10 mg/kgbb, primakuin 0.75/kgbb


Dosis obat untuk malaria vivax dan ovale sama dengan malaria falciparum,
dimana perbedaannya adalah pemberian obat primakuin selama 14 hari
dengan dosis 0.25 mg/kgbb

Tabel

Pengobatan

lini

malaria

tanpa

komplikasi

.
Pengobatan lini I lainnya untuk malaria (dihidroartemisinin + piperaquin +
primakuin)

10

Follow Up Pengobatan Malaria. Penderita perlu diperiksa sediaan darah untuk


malaria pada hari ke 2, 3 dan hari 7, 14, 21 dan 28. Bila penderita rawat jalan dan
tidak memungkinkan kembali hari ke-2 (48 jam setelah mulai pengobatan), boleh
datang hari ke-3. Penderita yang termasuk gagal pengobatan dini ataupun kasep harus
diberikan pengobatan yang lain. Dikatakan gagal pengobatan, bila terdapat salah
satu/lebih kriteria berikut (WHO, 2003):
a. Gagal pengobatan dini (early treatment failure) :
didefinisikan sebagai berkembangnya menjadi 1 atau lebih kondisi berikut ini pada 3
hari pertama :
Parasitemia dengan komplikasi klinis malaria berat pada hari 1, 2, 3.
Parasitemia pada hari ke 2 > hari 0.
Parasitemia pada hari ke 3 (>25 % dari hari 0)
Parasitemia pada hari ke 3 masih positif + suhu aksila >37,5oC.
b. Gagal pengobatan kasep (late treatment failure): didefinisikan sebagai
berkembangnya menjadi 1 atau lebih kondisi berikut ini antara hari ke 4 s/d ke 28,
dan dibagi dalam 2 sub grup :
Late Clinical (and Parasitological) Failure (LCF) :
Parasitemia (spesies sama dengan hari ke 0) dengan komplikasi malaria berat
setelah hari ke 3.
Suhu aksila >37,5oC disertai parasitemia antara hari ke 4 s/d ke 28.
Late Parasitological Failure (LPF) :

Ditemukan parasitemia (spesies sama dengan hari ke 0) pada hari ke 7


sampai hari 28 tanpa disertai peningkatan suhu aksila < 37,5 oC.

Catatan :
Bila SD negatif dan masih ada gejala diberi pengobatan simptomatik dan ini tidak
termasuk kegagalan pengobatan. Bila terjadi kegagalan pada pengobatan ACT ( lini

11

I ), diberikan pengobatan dengan ACT lain yang lebih efektif atau lini II yang terdiri
dari kombinasi Kina + Doksisiklin atau Tetrasiklin + Primakuin. Doksisiklin 1 tablet
100 mg dosis 35 mg/kg BB satu kali sehari selama 7 hari, dan tetrasiklin 250 mg
( dosis 4 mg/kg BB) 4 x sehari. Untuk wanita hamil dan anak dibawah 11 tahun
TIDAK boleh memakai doksisiklin/ tetrasiklin dan menggunakan clindamycin 10
mg/kgBB 2 x sehari selama 7 hari.
Tabel Pengobatan lini kedua malaria (kina + doksisiklin/tetrasiklin +
primakuin)

Penderita di follow up untuk diperiksa ulang sediaan darahnya pada hari ke-3,
7, 14, 28 dan Pv dilanjutkan sampai akhir bulan 3.

Pengobatan efektif bila sampai hari ke 28 setelah pemberian obat, ditemukan


keadaan sebagai berikut (klinis sembuh sejak hari ke 4 dan tidak ditemukan
parasit stadium aseksual sejak hari ke 7)

Tatalaksana malaria berat


Penatalaksanaan kasus malaria berat pada prinsipnya meliputi :

12

1.
2.
3.
4.

Tindakan umum
Pengobatan simtomatik
Pemberian obat anti-malaria
Penanganan komplikasi

1. Tindakan umum
Tindakan umum meliputi :
Bebaskan jalan nafas dan mulut untuk menghindari terjadinya asfiksia,

bila perlu berikan oksigen


Perbaiki keadaan umum
Monitor tanda tanda vital
Pantau tekanan darah, warna kulit dan suhu. Sirkulasi : hipotensi posisi

trendenlenburgs
Lakukan pemeriksaan darah tebal ulang untuk konfirmasi diagnosis
Catat pada rekam medic pasien
Bila pasien koma lakukan prinsip ABCD

2. Pengobatan Simtomatik
Berikan antipiretik pada penderita demam untuk mencegah hipertermia.
Parasetamol 15 mg/kgbb/kali. Pemberian dapat diulang setiap 4 jam selain itu

penderita dapat dikompres.


Berikan antikonvulsan pada penderita dengan kejang. Diazepam 5-10 mg IV
secara perlahan, bila masih kejang pemberian diazepam diulang setiap 15
menit, pemberian maksimu 100 mg/24 jam. Sebagai alternative dapat dipakai
Phenobarbital 100 g im/kali dierikan 2 kali sehari.

3. Pemberian obat anti malaria


Pilihan utama : derivate artemisinin parenteral
Artesunat intravena atau intramuscular
Artemeter intramuscular
Artesunat parenteral dierikan dengan loading dose secara bolus : 2.4 mg/kgbb
IV selama 2 menit dan diulang setelah 12 jam dengan dosis yang sama.
Artesunat ini juga bisa diberih=kan secara intramuscular dengan dosis yang
sama. Bila penderita sudah dapat minum obat, maka pengobatan dilanjutkan
dengan regimen artesunat + amodiakuin + primakuin.
13

Artemeter diberikan dengan loading dose 3.2 mg/kgbb intramuscular,


selanjutnya artemeter diberikan 1.6 mg/kgbb intramuscular satu kali sehari
sampai penderita mampu minum obat. Bila penderita sudah dapat minum
obat, maka pengobatan dilanjutkan dengan regimen artesunat + amodiakuin +
primakuin.
4. Penanganan Komplikasi
Anemia berat
Anemia berat adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin <5 g/dl atau
hematokrit <15% dengan parasit >100.000/ul. Anemia berat sering menyebabkan
distress pernapasan yang dapat mengakibatkan kematian. Oleh karena itu
pemberian transfusi darah harus segera dilakukan.
Jumlah kebutuhan PRC dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Kebutuhan total : Hb x BB x 4 cc
Hb : selisih antara Hb yang diinginkan setelah transfusi dengan Hb sebelum
transfuse
BB : berat badan pasien

DAFTAR PUSTAKA

14

1. Depkes RI. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria Di Indonesia. Jakarta:


Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Departemen Kesehatan RI, 2009.
2. Harjanto PN. Malaria dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi V.
Jakarta: InternaPublishing, 2009. Hal 1754-66..
3. Longo DI, Kasper DL, Jameson JL, Fauci AS, Hauser SL, Loscalzo J. Malaria in:
Harrisons Principle of Internal Medicine, 18 th ed. New York. McGrawHill. 2011.
E-book.
4. Perez-Jorge PV. Malaria. Diunduh dari www.medscape.com pada tanggal 15

Oktober 2014.

15

Вам также может понравиться

  • REVISI
    REVISI
    Документ2 страницы
    REVISI
    HartantoRezaGazali
    Оценок пока нет
  • Soal Mangang TO1
    Soal Mangang TO1
    Документ1 страница
    Soal Mangang TO1
    HartantoRezaGazali
    Оценок пока нет
  • Bang Reza
    Bang Reza
    Документ2 страницы
    Bang Reza
    HartantoRezaGazali
    Оценок пока нет
  • PREVIEW Liga Champions
    PREVIEW Liga Champions
    Документ14 страниц
    PREVIEW Liga Champions
    HartantoRezaGazali
    Оценок пока нет
  • Cadangan Seminar Mei 2016
    Cadangan Seminar Mei 2016
    Документ4 страницы
    Cadangan Seminar Mei 2016
    HartantoRezaGazali
    Оценок пока нет
  • Fraktur Terbuka DJ
    Fraktur Terbuka DJ
    Документ30 страниц
    Fraktur Terbuka DJ
    Azizah Hafaz
    Оценок пока нет
  • Kunci Jawaban
    Kunci Jawaban
    Документ1 страница
    Kunci Jawaban
    HartantoRezaGazali
    Оценок пока нет
  • Soal Uji Coba
    Soal Uji Coba
    Документ1 страница
    Soal Uji Coba
    HartantoRezaGazali
    Оценок пока нет
  • Proposal Kerja samaASKESrevised
    Proposal Kerja samaASKESrevised
    Документ8 страниц
    Proposal Kerja samaASKESrevised
    HartantoRezaGazali
    Оценок пока нет
  • Bab 1-3 Prosid
    Bab 1-3 Prosid
    Документ45 страниц
    Bab 1-3 Prosid
    HartantoRezaGazali
    Оценок пока нет
  • Hartanto Reza G - Portfol Gizi Buruk
    Hartanto Reza G - Portfol Gizi Buruk
    Документ13 страниц
    Hartanto Reza G - Portfol Gizi Buruk
    HartantoRezaGazali
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ9 страниц
    Bab Ii
    HartantoRezaGazali
    Оценок пока нет
  • Konsul Askep
    Konsul Askep
    Документ10 страниц
    Konsul Askep
    HartantoRezaGazali
    Оценок пока нет
  • Slot Seminar Agus 16
    Slot Seminar Agus 16
    Документ31 страница
    Slot Seminar Agus 16
    HartantoRezaGazali
    Оценок пока нет
  • Surat Pemberutahuan ACLS
    Surat Pemberutahuan ACLS
    Документ1 страница
    Surat Pemberutahuan ACLS
    HartantoRezaGazali
    Оценок пока нет
  • Slot Soal To
    Slot Soal To
    Документ33 страницы
    Slot Soal To
    HartantoRezaGazali
    Оценок пока нет
  • Bedah To3 Des
    Bedah To3 Des
    Документ8 страниц
    Bedah To3 Des
    HartantoRezaGazali
    Оценок пока нет
  • Tumor Testis
    Tumor Testis
    Документ11 страниц
    Tumor Testis
    bagus_ari03
    Оценок пока нет
  • Slot Soal To
    Slot Soal To
    Документ33 страницы
    Slot Soal To
    HartantoRezaGazali
    Оценок пока нет
  • Jawaban Soal Seminar Neuro Dan Bedah
    Jawaban Soal Seminar Neuro Dan Bedah
    Документ2 страницы
    Jawaban Soal Seminar Neuro Dan Bedah
    HartantoRezaGazali
    Оценок пока нет
  • Neuro DesNeuro To3
    Neuro DesNeuro To3
    Документ6 страниц
    Neuro DesNeuro To3
    HartantoRezaGazali
    Оценок пока нет
  • Kilas PLD 2012
    Kilas PLD 2012
    Документ6 страниц
    Kilas PLD 2012
    HartantoRezaGazali
    Оценок пока нет
  • Presentasi Kasus Caustic Ingestions
    Presentasi Kasus Caustic Ingestions
    Документ18 страниц
    Presentasi Kasus Caustic Ingestions
    HartantoRezaGazali
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ1 страница
    Kata Pengantar
    HartantoRezaGazali
    Оценок пока нет
  • D. Paralisis Erb-Dunchene
    D. Paralisis Erb-Dunchene
    Документ1 страница
    D. Paralisis Erb-Dunchene
    HartantoRezaGazali
    Оценок пока нет
  • Riky Febriansyah S - Portfol - Batu Buli
    Riky Febriansyah S - Portfol - Batu Buli
    Документ11 страниц
    Riky Febriansyah S - Portfol - Batu Buli
    HartantoRezaGazali
    Оценок пока нет
  • Pos04 - Gastro
    Pos04 - Gastro
    Документ7 страниц
    Pos04 - Gastro
    HartantoRezaGazali
    Оценок пока нет
  • PREVIEW Liga Champions
    PREVIEW Liga Champions
    Документ14 страниц
    PREVIEW Liga Champions
    HartantoRezaGazali
    Оценок пока нет
  • Loading 3
    Loading 3
    Документ10 страниц
    Loading 3
    BudimanAdeSatria
    Оценок пока нет