Вы находитесь на странице: 1из 33

Keputusan investasi modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan

tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu


untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal
menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan
secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan.,
maka hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh
manajer.
Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali
disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran
modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek independen
adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan mempengaruhi arus
kas proyek lainnya.
Keputusan investasi modal seringkali berkaitan
dengan masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah,
aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai ketika
aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik akan menerima
kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang sama,
menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi, salah satu
tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal akan
menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan
pengembalian yang wajar.
Untuk membuat keputusan investasi modal,
seorang manajer harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko
investasi, dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan.
Salah satu tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas.
MODEL
NONDISKONTO Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat
diklasifikasikan menjadi dua kategori utama : Model Nondiskonto, mengabaikan
nilai waktu dari uang. Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit.
Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi
manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal. Periode
Pengembalian
Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode
pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu
perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya : Periode
Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan Akan tetapi, jika arus kas
tidak tetap jumlahnya, maka periode pengembalian dihitung dengan
menambahkan arus kas tahunan sampai waktu ketika investasi awal diperoleh
kembali.
Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian
adalah dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada
seluruh proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini.
Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat
digunakan sebagai berikut : Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan
dengan ketidakpastian arus kas di masa depan. Membantu meminimalkan
dampak investasi terhadap masalah likuiditas perusahaan. Membantu
mengendalikan risiko keusangan. Membantu mengendalikan pengaruh investasi
terhadap ukuran kinerja. Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan
yang signifikan karena mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu
uang. Tingkat Pengembalian Akuntansi Tingkat pengembalian akuntansi
merupakan model nondiskonto kedua yang umum digunakan. Tingkat
pengembalian akuntansi mengukur pengembalian atas suatu proyek dalam

kerangka laba, bukan dari arus kas proyek. Rumusnya : Tingkat Pengembalian
Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau investasi rata-rata
Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau sebagai investasi ratarata. Jika I adalah investasi awal, S adalah nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa
investasi dikonsumsi secara merata, maka investasi rata-rata dapat didefinisikan
sebagai berikut : Investasi rata-rata = (I + S)/2 Berbeda dengan metode periode
pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan
profitabilitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mempertimbangkan profitablitas proyek; seperti periode
pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mengabaikan nilai waktu dari
uang. Pengabaian nilai waktu uang juga merupakan kelemahan metode tingkat
pengembalian akuntansi; periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk
memilih investasi yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto
menggunakan arus kas yang didiskontokan, diamana arus kas masa depan
dinyatakan dalam nilai sekarang.
MODEL DISKONTO : Metode Nilai
Sekarang Bersih (NPV) Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai
waktu dari uang, dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas
masuk dan arus kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai
sekarang bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR). Definisi NPV NPV
merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar
yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian yang diperlukan
adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima. Hal itu juga disebut
sebagai tingkat diskonto, tingkat rintangan/tingkat batas, dan biaya modal.
Nilai NPV yang positif menandakan bahwa : Investasi awal telah tertutupi,
Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan Pengembalian yang
melebihi dari (1) dan (2) telah diterima. Jadi, jika NPV > 0, maka investasi
tersebut menguntungkan dan karena itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil
keputusan dapat menerima atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0,
maka investasi sebaiknya ditolak. Tingkat Pengembalian Internal Model diskonto
lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal (IRR). IRR adalah suku
bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas masuk proyek sama dengan
nilai sekarang dari biaya proyek tersebut. Dengan kata lain, IRR adalah suku
bunga yang mengatur NPV proyek sama dengan nol.
Tingkat pengembalian
internal merupakan teknik investasi modal yang paling luas digunakan. Salah
satu alas an bagi popularitasnya mungkin karena konsep tingkat
pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan oleh para manajer.
Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin percaya bahwa IRR
adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau sebenarnya yang diterima
oleh investasi awal. Persamaannya : I - CFt / (1 + i)t PASCAAUDIT PROYEK
MODAL Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut
terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis ini
disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan manfaat
yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya operasional yang
diestimasi; Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan
mengusulkan tindakan perbaikan bila diperlukan. Manfaat Pascaaudit
Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan
beberapa manfaat : 1.
dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit

menjamin bahwa sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan


dengan baik, maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian
extra. Jika proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin
diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek. 2.
dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan penghitungan
atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka cenderung membuat
keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan. Sebagai tambahan,
pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang dapat
membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating.
PROYEK SALING EKSKLUSIF Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan
dengan proyek saling eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan
untuk memilih diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan
menarik. NPV dibandingkan dengan IRR Baik NPV maupun IRR menghasilkan
keputusan yang sama bagi proyek independen. NPV berbeda dengan IRR dalam
dua hal, yaitu : 1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang
diterima diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan.
2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara metode
IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif.
PENGHITUNGAN DAN
PENYESUAIAN ARUS KAS Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung
arus kas : 1.
Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal. 2.
Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak. Peramalan arus kas
merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan metodeloginya
dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu manajemen, dan
statistik.
INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH
Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada
umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat
direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses
manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan
penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat
menghasilkan manfaat tambahan. Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan
menggunakan nilai sekarang bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap
unggul dalam keputusan investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru
meminta perhatian yang lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas
diskonto. Bagaimana Investasi Dibedakan Investasi dalam proses manufaktur
yang terotomatisasi adalah jauh lebih kompleks dibandingkan investasi dalam
peralatan manufaktur standar di masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya
langsung akuisisi mencerminkan investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan
kadang terabaikan, padahal jumlahnya bisa jadi cukup besar. Bagaimana
Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan Penghematan biaya tenaga kerja
langsung sering digunakan sebagai justifikasi utama untuk melakukan
otomatisasi. Dalam analisis investasi modal tradisional, manfaat yang tak
berwujud dan penghematan tak langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam
keputusan otomatisasi, manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup
berpengaruh dan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup
proyek. Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu
tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan
untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak

berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih. Read More
On : http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasimodal.html#ixzz3aaiwAb00
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ

Jenis-Jenis

Keputusan

Investasi

Modal

Keputusan investasi modal (capital investmen decisions) berkaitan


dengan proses perencanaan, penetapan tujuan, dan prioritas, pengaturan
pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva
jangka panjang. Karena keputusan investasi modal menmpatkan sebagian
sumber daya perusahaan pada resiko, sehingga keputusan investasi
modal adalah keputusan yang amat penting yang diambil oleh para
manajer.
Proses pengambilan keputusan investasi modal sering kali desebut
sebagai penganggaran modal (capital budgeting). Jenis dari pengaggaran
modal itu sendiri ada dua, yaitu;

Proyek Independen (Independent project)

Adalah proyek investasi modal yang tidak berkaitan satu dengan yang
lainnya. Jadi apabila ada proyek yang diterima atau ditolak tidak akan
berpengaruh terhadap protek yang lainnya.

Proyek Saling Eksklusif (Mutualy exclusive project)

Proyek ini mengharuskan perusahaan untuk memilih salah satu alternatif


yang

saling

bersaing

untuk

menyediakan

jasa

dasar

yang

sama.

Penerimaan salah satu protek akan menghalangi proyek lainnya.


Keputusan investasi modal sering kali berkaitan dengan masalah
investasi dalam aktiva modal jangka panjang. Pada umumnya investasi
modal yang baik akan menghasilkan kembali modal awal sepanjang
umurnya dan pada saat yang sama menghasilkan pengembalian yang
cukup atas investasi awal. Jadi salah satu tugas manajer adalah
memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan kembali
sumber daya awalnya atau tidak, dan memberikan pengembalian yang
wajar.
Dengan membuat penilaian ini, seorang manajer dapat
memutuskan
diterima
tidaknya
proyek-proyek
independen
dan
membandingakan proyek-proyek yang saling bersaing berdasarkan
keunggulan ekonomisnya.
Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer harus
mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai resiko investasi, dan
mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Para
manajer juga harus menetapkan tujuan dan prioritas dari investasi modal
serta harus mengidentifikasi beberapa kriteria dasar atas penerimaan dan
penolakan investasi yang diusulkan.
Ada beberapa metode yang digunakan oleh manajer untuk
menunjukan mana proyek yang harus diterima dan mana yang harus
ditolak, diantaranya adalah metoda non-diskonto dan metoda diskonto.

Model Nondiskonto
Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan
menjadi dua kategori utama, model nondiskontodan model diskonto.
Model nondiskonto (nondiscounting models) mengabaikan nilai waktu
uang, sedangkan diskonto (discounting models) mempertimbangkan
secara eksplisit.

Periode Pengembalian

Periode pengembalian (payback periods) adalah waktu yang dibutuhkan


perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Apabila arus
kas dari suatu proyek diasumsikan tetap jumlahnya, maka rumus berikut
dapat digunakan:
Periode Pengembalian = Investasi awal/Arus kas tahunan
Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya maka perioda
pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai
waktu ketika investasi awal diperoleh kembali.
Salah satu cara untuk menggunakan perioda pengembalian adalah
dengan menetapkan suatu perioda pengembalian maksimum pada
seluruh proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini. Dan
perioda pengembalian ini dapat digunakan sebagai ukuran dari resiko,
dengan pengertian bahwa semakin lama suatu proyek menghasilkan uang
semakin beresiko proyek tersebut.
Perioda pengembalian dapat digunakan untuk memilih alternatifalternatif yang saling bersaing. Menurut pendekatan ini, investasi dengan
perioda pengembalian terpendek lebih disukai dari pada investasi dengan
periode pengembalian yang lebih panjang. Berikut adalah beberapa hal
yang dapat diambil oleh para manajer dengan menggunakan metoda non
diskonto perioda pengembalian:
1.
2.
3.
4.

1.
2.

Membantu
mengendalikan
resiko
yang
berhubungan
dengan
ketidakpastian arus kas masa depan.
Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas
perusahaan.
Membantu mengendalikan resiko keuangan.
Membantu mengandalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja.
Namun,
penggunaan
perioda
pengembalian
kurang
dapat
dipertahankan karena ukuran ini memiliki dua kelemahan utama, yaitu;
Mengabaikan kinerja investasi yang melewati perioda pengembalian
Mengabaikan nilai waktu uang

Tingkat Pengembalian Akuntansi


Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model non diskonto kedua
yang umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur

pengembalian atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus
kas proyek.
Rumus perhitungan tingkat pengembalian akuntansi adalah sebagai
berikut :
Tingkat pengembalian akuntansi =

Laba rata-rata
Investasi awal atau investasi

rata-rata
Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau investasi ratarata. Jika I adalah investasi awal, S adalah nilai sisa (salvage value).
Dengan asumsi investasi dikonsumsi secara merata, investasi rata-rata
dapat didefinisikan sebagai berikut.
Investasi rata-rata = (I + S)/2
Asumsikan Divisi IV dari Honley Medical melakukan investasi dengan
biaya $100.000. Umur investasi lima tahun dengan kas: $30.000,
$30.000, $40.000, $30.000, $50.000. biaya tersebut tidak memiliki nilai
sisa setelah lima tahun dan semua pendapatan yang diperoleh dalam satu
tahun tertagih pada tahun tersebut.
Total arus kas selama lima tahun adalah $180.000, hal ini berarti arus
kas rata-rata $36.000 ($180.000/5). Penyusutan rata-rata $20.000
($100.000/5).laba bersih rata-rata $16.000 ($36.000-$20.000). Dengan
menggunakan laba bersih rata-rata dan investasi awal , diperoleh tingkat
pengembalian akuntansi 16 persen ($16.000/$100.000). Jika investas
rata-rata yang digunakan sebagai pengganti ivestasi awal, maka tingkat
pengembalian akuntansi menjadi 32 persen ($16.000/$50.000)

Model Diskonto

Model ini secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang


dan memasukan konsep diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar.
Definisi Nilai Sekarang Bersih (NPV)
Nilai sekarang bersih (net present value) merupakan selisih Antara nilai
sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang berhubungan
dengan suatu proyek
NPV
= [( CFt / (1 + i)t] I
= [ CFtdft] I

=PI
Di mana :
I
= Nilai Sekarang dari biaya proyek
CFt = Arus kas masuk yang diterima dalam perioda t , dengan t= 1
n = Umur manfaat proyek
i
= Tingkat pengembalian yang diminta.
t
= Perioda waktu
P = Nilai sekarang dari arus kas masuk proyek di masa depan.
dft = 1/(1 + i)t, factor diskonto
Nilai NPV positif menandakan bahwa :
1. Investasi awal telah tertutupi
2. Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi
3. Pengembalian yang melebihi (1) dan (2) telah diterima.
Jadi jika NPV lebih besar dari pada nol maka investasi itu menguntungkan
dan dapat diterima. Begitu sebaliknya apabila kurang dari nol.

Contoh Illustrasi Nilai Sekarang Bersih


Divisi produk khusus dari Honley Medical sedang mengembangkan
instrumen tekanan darah. Manajer pemasaran tertarik dengan prospek
produk tersebut setelah menyelesaikan suatu penelitian pasar secara
mendalam yang mengungkapan pendapatan tahunan diharapkan
$300.000. Peralatan untuk membuat instrumen membutuhkan biaya $
$320.000, siklus hidup produk lima tahun. Setelah lima tahun peralatan
dijual $40.000. Modal kerja diperkirakan bertambah $40.000. Beban
operasional kas tahunan diperkirakan $180.000, tingkat pengembalian
yang diminta 12 persen haruskah Honley Medical memproduksi instrumen
baru
tersebut?

Langkah 1: Identifikasi arus kas


Tahun

Uraian

Arus kas

peralatan

$(320.0

modal kerja
1-4

(40.0

total

$(360.0

pendapatan

$300.

beban operasi

(180.0

total

$120.

pendapatan

$300.

beban operasional

(180.0

nilai sisa

40.

perolehan model kerja

40.

total

$200.

Langkah 2A: analisis NPV


Tahun
0
1
2
3
4
5
NPV

Arus kas

$(360.000)
120.000
120.000
120.000
120.000
200.000

Faktor Diskontob

Nilai sekarang

1,000
0,893
0,797
0,712
0,636
0,567

$(360.000)
107.160
95.640
85.440
76.320
113.400
$117.960

Langkah 2B: Analisis NPV


Tahun

Arus kasa

Faktor diskontob

Nilai sekaran

0
1-4

$(360.000)
120.000

1,000
3,037

$(360.000
364.440

5
NPV

200.000

0,567

Tingkat Pengembalian Internal


Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian
internal. Tingkat pengembalian internal (internal rate of return--IRR)
adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas masuk
proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut. Dengan
kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama
dengan nol. Persamaan berikut dapat digunakan untuk menentukan IRR
proyek.
I - CFt / (1 + i)t

Pasca Audit Proyek


Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut
terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis
ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual
dengan manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan
biaya operasional yang diestimasi. Pascaaudit mengevaluasi hasil
keseluruhan investasi dan mengusulkan tindakan perbaikan bila
diperlukan.

Manfaat Pascaaudit
Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal
mendapatkan beberapa manfaat :
1. Dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa
sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan
baik, maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian
extra. Jika proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan
mungkin diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan
proyek.
2. Dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan
penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka
cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan.
Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer

113.400
$117.84

yang dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa


dating

Proyek Saling Eksklusif


Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling
eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih
diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik

NPV Dibandingkan dengan IRR


Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek
independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu :
1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima
diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan.
2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara
metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif.

Perhitungan dan Penyeuaian Arus Kas


Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas :
1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal.
2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak. Peramalan arus
kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan
metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu
manajemen, dan statistik.

Investasi Modal: Lingkungan Manufaktur yang


Canggih
Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang
pada umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat
yang
dapat
direalisasikan
dengan
merancang
ulang
dan
menyederhanakan proses manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah
manfaat dari desain ulang dan penyederhanaan dicapai, akan menjadi
nyata bahwa otomatisasi dapat menghasilkan manfaat tambahan.
Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang
bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan
investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian
yang lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto.

Bagaimana Investasi Dibedakan

Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih


kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di
masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan
investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal
jumlahnya bisa jadi cukup besar.

Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan


Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai
justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi
modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak
langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi,
manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan
merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek.
Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu
tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan
kemampuan untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan
manfaat tak berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang
canggih.

Nilai Sisa
Nilai sisa atau nilai akhir sering diabaikan dalam keputusan investasi.
Alasan yang biasa dikemukakan adalah karena sulitnya mengestimasi nilai
sisa. Karena ketidakpastian ini, dampak nilai sisa sering diabaikan.
Namun, pendekatan tersebut mungkin tidak bijaksana karena nilai sisa
dapat menghasilkan perbedaan keputusan Antara melakukan investasi
atau tidak. Dengan memperhatikan ketatnya persaingan, perusahaan
tidak boleh membuat keputusan yang tidak tepat (merugikan).
untuk mengilustrasikan pengaruh potensial dari ilai akhir, asumsikan arus
kas operasional tahunan setelah pajak dari proyek yang ditunjukkan pada
tampilan sebelumnya adalah $ 3,1 juta, bukan $ 4 juta. Nilai sekarang
bersih tanpa nilai sisa adalah sbb:
Nilai sekarang ($ 3.100.000 x 5,65)
Investasi
Nilai sekarang bersih

$ 17.515.000
18.000.000
$
(485.000)

Tanpa nilai akhir, proyek akan ditolak. Namun, nilai sekarang bersih
dengan nilai sisa sebesar $ 2 juta merupakan hasil yang positif. Hal itu
berarti investasi perlu dilakukan

Nilai sekarang ($ 3.100.000 x 5,65)


Nilai sekarang ($ 2.000.000 x 0,322)
Investasi
Nilai sekarang bersih

$ 17.515.000
644.000
(18.000.000)
$
159.000

Namun, bagaimana jika nilai sisa lebih kecil dari yang diharapkan?
Misalkan, kemungkinan hasil terburuk adalah nilai sisa sebesar $
1.600.000? Apa pengaruhnya terhadap keputusan yang diambil? NPV
dapat dihitung kembali berdasarkan skenario baru ini
Nilai sekarang ($ 3.100.000 x 5,65)
Nilai sekarang ($ 1.600.000 x 0,322)
Investasi
Nilai sekarang bersih

$ 17.515.000
515.200
(18.000.000)
$
30.200

Jadi menurut skenario pesimistis ini, NPV masih positif. Hal itu
menggambarkan bagaimana analisis sensitivitas dapat digunakan dalam
kaitannya dengan ketidakpastian mengenal nilai sisa. Analisis ini juga
dapat digunakan untuk variabel arus kas lainnya.

Tingkat Diskonto
Jangan terlalu konservativ terhadap diskonto yang ternyata dapat
membahayakan. Secara teori, jika arus kas masa depan diketahui dengan
pasti, maka tingkat diskonto yang tepat merupakan biaya modal
perusahaan. Dalam prakteknya, arus kas masa depan tidak pasti dan
manajer sering memilih tingkat diskonto lebil tinggi daripada biaya modal
untuk menghindari ketidak pastian tersebut. Jika tingkat diskonto yang
dipilih terlalu tinggi, maka akan membiaskan proses pemilihan investasi
jangka pendek.

AKUNTANSI MANAJEMEN
- KEPUTUSAN INVESTASI
MODAL
Investasi modal digunakan untuk menjelaskan rencana manajer untuk mengeluarkan
dana dalam jumlah besar untuk membiayai proyek-proyek yang memilliki implikasi jangka
panjang. Investasi tidak hanya mencakup penanaman dana, tetapi pembelian barang dagangan
dan peralatan merupakan investasi. Dalam hal ini, manajer harus secara hati-hati memilih
proyek yang menjanjikan kembailan masa mendatang yang paling besar. Kepiawaian para
manajer untuk membuat keputusan investasi modal merupakan faktor yang paling penting
yang berpengaruh terhadapa perusahaan dalam jangka panjang.

1.
2.
3.
4.
5.
1.

2.

1.

Perencanaan Investasi
Jenis-jenis Keputusan Investasi Modal
Jenis-jenis keputusan investasi modal adalah:
Keputusan pengurangan biaya
Keputusan pelunasan pabrik dan fasilitas penggudangan
Keputusan pemilihan mesin
Keputusan untuk membeli atau menyewa
Keputusan penggantian peralatan
Keputusan investasi modal dapat dibagi menjadi 2 kelompok:
Keputusan penyaringan (Screening decision)
Adalah jenis keputusan yang berkaitan dengan apakah usulan proyek investasi memenuhi
standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
Keputusan pemilihan (Preference decision)
Adalah jenis keputusan yang berkaitan dengan pemilihan beberapa alternative usulan proyek
investasi.
Nilai Waktu Uang
Dalam pembuatan keputusan investasi modal, perlu digunakan teknik atau pendekatan
yang mengakui nilai waktu uang. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa nilai satu rupiah
pada hari ini lebih besar dbanding dengan nilai satu rupiah pada tahun yang akan datang.
Kondisi ini juga berlaku dalam pemilihan alternative proyek investasi.
Teknik investasi modal yang mengakui kedua karakteristik investasi bisnis adalah
teknik yang melibatkan arus kas yang didiskontokan(discounted cash flow), yaitu arus kas
yang dinilai kembali menurut kesetaraan waktu. Dengan penilaian kembali tesebut, angkaangka rupiah dapat diperbandingkan satu sama lain dan perusahaan dapat pula mengetahui
apakah sebuah usulan proyek investasi memenuhi standar (criteria) minimum yang telah
ditetapkan atau tidak.
Ada dua pendekatan dalam pendiskontoan arus kas, yaitu:
Metode Nilai Bersih Sekarang (Net Present Value/NPV)
Dengan metode NPV, penilaian sebuah usulan investasi dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut:
Seluruh arus kas masuk yang dijanjikan oleh sebuah proyek investasi dinilai tunaikan.
Seluruh arus kas keluar selama umur proyek juga dinilaitunaikan.
Nilai tunai arus kas masuk dijumlahkan dan nilai tunai arus kas keluar juga dijumlahkan.
Bandingkan nilai uang tunai arus kas masuk dan jumlah nilai tunai arus kas keluar.
Selisih antara kedua angka disebut dengan net present value. Angka ini digunakan
untuk membuat keputusan menerima atau menolak sebuah usulan investasi. Jika nilai tunai
arus kas masuk lebih besar dari jumlah nilai tunai arus kas keluar, maka usulan investasi
tersebut diterima, demikian pula sebalikanya, jika jumlah nilai tunai arus kas masuk lebih
kecil dibanding jumlah nilai tunai arus kas keluar, maka usulan investasi ditolak.
Mengapa analisis menekankan pada arus kas? Alasan utamanya adalah bahwa laba
akuntansi dihitung berdasarkan konsep accrual yang mengabaikan timing arus masuk dan
arus keluar kas. Meskipun informasi laba bersih sangat bermanfaat bagi keperluan lain,
namun informasi laba bersih tidak digunakan dalam analisis pendiskontoan arus kas. Dengan

1.
2.

1)
2)

1.
2.

demikian, manajer dapat mengabaikan informasi laba bersih dan lebih berkonsetrasi pada
upaya mengidentifikasi arus kas yang berhubungan dengan sebuah proyek investasi.
Jenis-jenis arus kas, antara lain:
Arus kas keluar, merupakan investasi awal (termasuk biaya instalasi), kenaikan modal kerja,
reparasi dan pemeliharaan, dan kenaikkan biaya operasi.
Arus kas masuk, merupakan kenaikkan pendapatan, penurunan biaya, nilai sisa/residu, dan
pembebasan modal kerja.
Pemulihan investasi awal. Ketika menghitung nilai tunai sebuah proyek, depresiasi tidak
dikurangkan , karena:
Depresiasi merupakan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas saat ini.
Metode pendiskontoan arus kas secara otomatis memberikan kembalian investasi awal,
sehingga pengurang depresiasi tidak diperukan.
Penyederhanaan asumsi. Dalam menggunakan metode arus kas yang didiskontokan,
minimum ada dua asumsi yang disederhanakan, yaitu:
Seluruh arus kas selain investasi awal dianggap terjadi pada akhir tahun.
Seluruh arus kas yang dihasilkan oleh sebuah proyek investasi segera diinvestasikan kembali.
Pemilihan tingkat bunga (discount rate). Untuk menggunakan metode NPV, kita harus
memilih tingkat kembalian untuk pendiskontoan arus kas menjadi nilai tunai. Tingkat
kembalian yang digunakan dalam perhitungan biasanya merupakan tingkat bunga umum
yang berlaku di pasar. Umunya mengacu pada biaya modal (cost of capital) perusahaan.
Biaya modal adalah rata-rata tingkat kembalian yang harus dibayarkan oleh perusahaan
kepada kreditur jangka panjang dan para pemegang saham untuk pengguna modal
mereka. Yang dimaksud dengan modal terdiri dari modal asing (utang) dan modal sendiri
(modal saham).

3. Metode Tingkat Kembalian Internal (Internal Rate Of Return/IIR)


The time-adjusted rate of return (TARR) atau internal rate of return (IIR) adaah
tingkat bunga yang dijanjikan oleh sebuah proyek investasi selama umur proyek tersebut.
Tingkat bunga ini sering disebut dengan hasil (yield) sebuah proyek investasi. IIR dihitung
dengan mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai tunai arus kas keluar dan nilai tunai
arus kas masuk sebuah proyek. Dengan kata lain, IIR adalah tingkat bunga yang
menghasilkan angka NPV sama dengan nol. Jadi IIR merupakan true interest yield yang
dijanjikan olh sebuah proyek investasi.
Penggunaan angka Intenal Rate of Return
Tingkat kembalian minimum adalah tingkat kembalian yang diharapkan dari sebuah
proyek investasi. Apabila angka IIR lebih besar atau sama dengan tingkat kembalian
minimum yang diharapkan, maka usulan sebuah proyek dapat diterima. Jika angka IIR lebih
kecil dari tingkat kembalian minimum, maka usulan investasi ditolak. Angka yang dijadikan
patokan dasar untuk menetapkan tingkat kemalian minimum adalah biaya modal (cost of
capital).

Biaya modal (cost of capital) sebagai alat penyaring usulan investasi. Jika perusahaan
menggunakan metode IIR, biaya modal digunakan sebagai tarif penghambat (hurdle rate)
yang harus dilewati oleh sebuah proyek investasi agar usulan proyek itu diterima.
Jika perusahaan menggunakan metode NPV, maka biaya modal dipakai sebagai
tingkat bunga (discount rate) guna menghitung NPV untuk usulan proyek investasi.
Perbandingan Antara Metode NPV dan Metode IIR
1. Metode NPV lebih mudah digunakan
2. Asumsi yang dibangun dalam metode IIR memunculkan pertanyaan.
Yang menyebabkan perbedaan antara metode NPV dengan metode IIR adalah (1)
metode NPV menganggap bahwa arus masuk kas akan diinvestasikan kembali pada tingakat
kembalian tertentu, sedangkan metode IIR tingkat kembaliannya sama dengan IIR, (2) NPV
mengukur kemampulabaan dalam angka absolute, sedangkan IIR mengukurnya dalam angka
relative (%).
Capital Rationing
Salah satu pendekatan yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam melakukan
kajian dan pemilihan proyek-proyek dengan kendala dana untuk menghasilkan nilai
maksimum bagi perusahaan disebut capital rationing, yaitu merupakan pendekatan dalam
pemilihan berbagai alternative proyek investasi apabila perusahaan memiliki dana terbatas.
Dalam pendekatan ini, nilai perusahaan dimaksimumkan dengan memilih kombinasi proyek
yang merayap dana yang tersedia dan memaksimumkan jumlah NPV.
Proyek independen dan investasi parsial. Untuk memilih proyek investasi yang
memaksimumkan jumlah NPV dapat digunakan indeks NPV apabila 2 kondisi ini terpenuhi,
yaitu: (1) proyek investasi yang dianalisis bukan proyek yang saling meniadakan (mutually
exclusive), dan (2) dimungkinkan investasi parsial. Indeks NPV dapat dihitung dengan
membagi NPV dengan investasi awal.
Indeks NPV = NPV/Investasi awal
Investasi yang dapat dipecah (divisible investment), artinya investasi dapat dilakukan
untuk sebagian saja, sedangkan investasi yang tidak dapat dipecah (indivisible investment),
artinya nilai investasinya harus 100%.
Jika dana yang dimiliki oleh perudahaan tidak terbatas jumlahnya, maka proyek yang
menghasilkan NPV tertinggilah yang akan dipilih dari proyek-proyek yang saling
meniadakan. Namun jika dana yang tersedia terbatas, maka criteria NPV tidak dapat lagi
digunakan karena pemilihan beberapa proyek akan mempengaruhi ketersediaan dana untuk
proyek-proyek lainnya.
Pendekatan Lain Dalam Analisis Investasi Modal
Metode-metode untuk menganalisis investasi modal antara lain:
1. Metode Periode Kembalian Investasi (Payback Method)
Periode kembalian investasi adalah waktu yang diberikan oleh sebuah proyek
investasi untuk menutup investasi mula-mula dengan penerimaan kas yang dihasilkan oleh
investasi tersebut. Metode periode kembalian investasi memusatkan perhatiannya pada
rentang waktu tersebut. Anggapan dasar metode ini adalah semakin cepat waktu yang
diperlukan oleh sebuah proyek investasi untuk menutup investasi awal, semakin baik proyek

investasi tersebut. Untuk menghitung periode kembalian investasi dapat menggunakan rumus
berikut:
Periode Kembalian = Investasi Awal/Arus Kas Masuk Bersih Tahunan
Kelebihan metode periode kembalian investasi:
o Membantu manajer mengidentifikasi manakah diantara proposal yang akan dipertimbangkan
untuk dievaluasi lebih lanjut dengan menggunakan metode-metode yang lebih akurat.
o Bermanfaat bagi perusahaan yang baru yang kondisinya kekurangan kas.
o Bermanfaat bagi industri yang produknya cepat usang.
2. Metode Tingkat Kembalian Sederhana (Simple Rate Of Return Method)
Metode ini merupakan metode yang tidak melibatkan pendiskontoan arus kas masuk,
namun lebih memfokuskan pada laba bersih akuntansi.
Postaudit Terhadap Proyek Investasi Terpilih
Postaudit sebuah proyek investasi yang terpilih merupakan tindak lanjut setelah
sebuah usulan proyek investasi dipilih dan diterapkan. Tujuannya adalah untuk mengetahui
apakah kinerja proyek investasi yang diharapkan benar-benar dapat dicapai, selain itu untuk
menilai apakah data dan informasi yang digunakan sebagai bahan pertimbangan membuat
keputusan mau memilih alternative proyek investasi cukup akurat dan menggambarkan
kondisi sesugguhnya.
Investasi Modal di Lingkungan Industri Maju
Di lingkungan industri maju, investasi jangka panjang umumnya berhubunga dengan
otomasi (komputerisasi) pabrik. Sebelum komitmen terhadap otomasi dilakukan, sebuah
perusahaan seharusnya meningkatkan efisiensi penggunaan teknologi yang sekarang dipakai.
Berbagai manfaat dapat diperoleh dari perencanaan rancangan ulang da penyederhanaan
proses manufaktur yang dilakukan sekarang.
Jika manfaat dari perencanaan ulang dan penyederhanaan telah dicapai, barulah dapat
dilihat secara jelas apakah otomasi dapat menghasikan tambahan biaya. Lingkungan
manufaktur baru menghendaki bahwa perhatian sekarang lebih diarahkan pada input yang
digunakan dalam model pendiskontoan arus kas.
Investasi dalam system manufaktur biasanya lebih mudah diidentifikasi, karena
hamper semua investasi digunakan untuk pembelian peralatan produksi. Estimasi arus kas
operasi dari investasi dalam peralatan standar umumnya bersandar pada manfaat wujud yang
dapat diidentifikasikan secara jelas, seperti peghematan biaya tenaga kerja. Di lingkungan
manufaktur baru, manfaat tak berwujud dan manfaat tidak langsung nilainya sangat material
dan penting bagi kelayakan sebuah proyek.

BAB 12
KEPUTUSAN MODAL INVESTASI

Jenis-jenis Keputusan Investasi Modal


Keputusan investasi modal berhubungan dengan proses perencanaan,
penentuan tujuan dan prioritas, pengaturan pembiayaan, dan penggunaan
kriteria
tertentu untuk memilih asset jangka panjang. Proses pembuatan keputusan
sering
disebut dengan penganggaran modal. Ada dua jenis penganggaran modal:
proyek
independen dan proyek mutually exclusive.

Proyek independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak
mempengaruhi arus kas dari proyek lain. Contoh: keputusan Astra Internasional
untuk membangun pabrik baru Toyota tidak berpengaruh terhadap keputusan
untuk membangun pabrik Daihatsu.

Proyek mutually exclusive adalah suatu proyek yang jika proyek yang jika
diterima

akan

membuat

ditolaknya

alternatif

proyek

lainnya.

Misalnya:

keputusan
untuk meneruskan penggunaan mesin manual atau menggantikannya dengan
mesin yang terotomatisasi.
Keputusan investasi modal berhubungan dengan investasi pada aset
jangka
panjang. Salah satu tugas manajer adalah untuk menentukan apakah investasi
modal
akan dapat mengembalikan investasi awal dan memberikan return yang
memadai.
Secara umum disepakati bahwa return yang memadai harus menutupi biaya
opportunitas dari modal yang diinvestasikan. Mengingat bahwa modal investasi
sering
diperoleh dari sumber yang berbeda, maka return yang dihasilkan juga
merupakan
campuran dari biaya opportunitas berbagai sumber yang digunakan dalam
permodalan. Manajer harus memilih proyek yang menjanjikan maksimalisasi
kekayaan pemilik perusahaan.
Untuk membuat keputusan investasi, manajer harus memperkirakan
jumlah
dan waktu munculnya arus kas, menilai risiko investasi, dan mempertimbangkan
pengaruh proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu hal tersulit adalah
memperkirakan arus kas; keakuratan arus kas akan meningkatkan reliabilitas
keputusan investasi. Dalam membuat proyeksi arus kas, manajer harus
mengidentifikasikan dan menghitung keuntungan terkait dengan proyek yang
diusulkan.

Ada dua model yang digunakan untuk membuat suatu keputusan investasi
modal, yaitu: nondiscounting model dan discounting model. Nondiscounting
model
mengabaikan nilai waktu uang, sedangkan discounting model secara eksplisit
menggunakan nilai waktu uang.

Model Nondiskonto
1.

Periode Pengembalian(Payback Period)

Payback period adalah jangka waktu yang digunakan oleh perusahaan untuk
mengembalikan investasi awalnya. Rumus yang digunakan untuk menghitung
periode payback adalah berikut ini:

de payback = investasi awal


arus kas tahunan
Dengan metode ini, perusahaan menetapkan periode payback maksimum
untuk semua proyek dan menolak setiap proyek yang melebihi periode payback
tersebut. Metode payback dapat digunakan sebagai ukuran kasar risiko; semakin
lama periode yang diperlukan proyek untuk mengembalikan investasi awalnya,
semakin berisiko pula proyek tersebut. Kelemahan metode payback: (1)
mengabaikan nilai waktu uang, dan (2) mengabaikan kinerja investasi setelah
periode payback. Periode payback memberikan kepada manajer informasi yang
dapat digunakan untuk:
S Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian
aliran kas masa depan
S Membantu meminimumkan dampak investasi dari masalah likuiditas
perusahaan
S Membantu mengendalikan risiko keusangan
S Membantu mengendalikan pengaruh investasi dalam pengukuran kinerja

2.

Tingkat Pengembalian Akuntansi(Accounting Rate of Return)

Accounting Rate of Return (ARR) mengukur return proyek dari labanya,


bukan dari arus kasnya. Laba berbeda dengan arus kas karena akrual dan
deferral
yang digunakan dalam perhitungannya. Laba bersih rata-rata suatu proyek bisa
dihitung dengan mengurangi arus kas dengan depresiasi rata-rata. ARR dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:

ARR =

Laba, rata-rata.
Investasi awal atau investasi ratarata

Dimana: Investasi rata-rata = (investasi awal + nilai residu)/2


Alasan penggunaan ARR:

Sebagai suatu ukuran screening untuk memastikan bahwa investasi baru tidak
akan mempengaruhi laba bersih secara negatif.

Untuk memastikan pengaruh yang diinginkan terhadap laba bersih sehingga


bonus meningkat.
Berbeda dengan payback period, ARR mempertimbangkan profitabilitas
proyek, namun seperti payback period, ARR mengabaikannya nilai waktu uang.
Oleh karenanya, kedua model tersebut disebut model nondiskonto.

Model Diskonto
Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang
dan
memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar.

1. Nilai Sekarang Bersih(Net Present Value)


Net Present Value (NPV) merupakan selisih/perbedaan antara nilai sekarang
aliran kas masuk dan kas keluar yang berhubungan dengan proyek. NPV dihitung
dengan:
NPV = [CFt/(1 + i/] - I
= [CFt dft] - I
=P-I
dimana: I = nilai sekarang dari biaya projek (biasanya modal awal)
CFt = arus kas masuk yang diterima pada periode t, dengan t=1... n
n = umur hidup proyek
i = tingkat return yang diinginkan
t = periode waktu
P = nilai sekarang dari aliran kas masuk di masa depan
dft = 1//(1 + i)\ faktor diskon

NPV mengukur profitabilitas investasi. Nilai NPV positif suatu proyek


menunjukkan adanya peningkatan kekayaan. Dalam menggunakan NPV,
tingkatpengembalian yang duperlukan harus ditentukan. Tingkat pengembalian
yang
diperlukan (required rate of return) adalah tingkat pengembalian minimum yang
dapat diterima; sering disebut juga sebagai tingkat diskonto, tingkat
batas/tingkat
rintangan (hurdle rate), dan biaya modal.
Kriteria dalam pembuatan keputusan tentang NPV meliputi:

Jika NPV = 0. Hal ini menunjukkan bahwa: (1) investasi awal telah dapat
dikembalikan, dan (2) tingkat kembalian investasi telah terpenuhi. Jika NPV =
0, berarti titik impas sudah tercapai dan pengambil keputusan dapat menerima
atau menolak proyek tersebut.

Jika

NPV

>

0.

Hal

ini

menunjukkan:

(1)

investasi

awal

telah

dapat

dikembalikan, (2) tingkat kembalian investasi telah terpenuhi, (3) tingkat


kembalian yang diterima adalah selisih antara no (1) dan no (2). Jika NPV > 0,
maka investasi tersebut menguntungkan dan dapat diterima.

Jika NPV < 0. Hal ini berarti hasil investasi lebih kecil dari tingkat
pengembalian yang diperlukan. Sebaiknya investasi ditolak.
Model NPV mengasumsikan bahwa semua aliran kas yang dihasilkan oleh
proyek segera diinvestasikan kembali untuk memperoleh tingkat kembalian yang
diharapkan selama umur proyek.

2. Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return)


Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat diskonto pada saat NPV proyek
sama dengan nol. Untuk mencapai IRR, maka P = I. Dengan df sebagai faktor
diskonto dan CF sebagai arus kas tahunan, maka dihasilkan persamaan:
I = CFt/(1 + i)
(1 + i) = UYCFx
df = I/ICFt
Contoh: sebuah proyek memerlukan investasi Rp10.000.000 dan akan
memberikan return Rp12.000.000 setelah satu tahun. Berapakah IRR-nya?
Rp12.000.000/(1 + i) = Rp10.000.000

1 + i = 1.2
i = 0.20

Jika IRR sudah dihitung, maka IRR dibandingkan dengan tingkat return yang
diinginkan oleh perusahaan. Jika IRR lebih besar dari tingkat return yang
diinginkan, maka proyek diterima; jika IRR sama dengan tingkat return yang
diinginkan, maka diterima/ditolaknya proyek sama saja; jika IRR lebih kecil dari
tingkat return yang diinginkan, maka proyek ditolak.
IRR merupakan ukuran yang paling sering digunakan dalam pembuatan
keputusan investasi modal. Manajer menyukai IRR karena konsep IRR mudah
untuk digunakan. Selain itu manajer mungkin percaya bahwa IRR merupakan
tingkat return aktual yang diterima dari investasi awal. Apapun alasannya
pemahaman mendasar terhadap konsep IRR sangat diperlukan.

Contoh Pembuatan Keputusan Investasi Modal


Berikut ini diberikan contoh soal untuk menggambarkan penerapan
metode
nondiskonto dan diskonto dalam penilaian investasi:
Aloha Company ingin membeli mesin otomatis yang menggunakan teknologi
komputerisasi terbaru. Pembelian mesin otomatis tersebut memerlukan biaya
sebesar Rp2.400.000,00. Mesin tersebut dianggap memiliki umur ekonomis
selama 5 tahun tanpa adanya nilai residual. Setiap tahunnya, Aloha
mengharapkan
pendapatan kas sebesar Rp3.900.000,00 dan pengeluaran kas sebesar Rp
3.000.000,00. Diminta:
a.
b.

Hitunglah payback period untuk mesin otomatis tersebut!

Hitunglah ARR (accounting rate of return) dengan menggunakan (1) investasi


awal dan (2) investasi rata-rata!
c.

Hitunglah NPV dengan asumsi tingkat return yang diharapkan 10%!

d.

Hitungkah IRR mesin otomatis!

e.

Apakah sebaiknya Aloha Company membeli mesin tersebut?

Jawab:

as bersih/tahun = arus kas masuk - arus kas keluar


= Rp3.900.000 - Rp3.000.000
= Rp900.000,00 per tahun
a.

Payback period = Rp2.400.000/Rp900.000 per tahun

= 2,67 tahun
= 2 tahun 8 bulan
b.

Penyusutan = Rp2.400.000/5 tahun = Rp480.000,00/tahun

Laba bersih = arus kas/tahun - penyusutan


= Rp900.000 - Rp480.000
= Rp420.000,00
(1) ARR (investasi awal) = Rp420.000/Rp2.400.000 = 17,5%
(2) ARR (investasi rata-rata) = Rp420.000/(Rp2.400.000/2) = 35%
c. NPV
(1) Menggunakan tingkat diskonto yang tersedia di tabel (faktor diskonto

10%) atau menghitung dengan kalkulator sesuai dengan rumus: CF t/(1 +


i)
Tahun

Arus Kas

Faktor Diskonto

Nilai Sekarang

(Rp2.400.000)

1,00

(Rp2.400.000)

Rp900.000

0,909

Rp818.100

Rp900.000

0,826

Rp743.400

Rp900.000

0,751

Rp675.900

Rp900.000

0,683

Rp614.700

Rp900.000

0,621

Rp558.900

Total arus kas masuk

Rp3.411.000

NPV

Rp1.011.000

(2) Menggunakan faktor diskonto tunggal (koefisien anuitas)


Tahun

Arus Kas

Faktor Diskonto

Nilai Sekarang

(Rp2.400.000)

1,00

(Rp2.400.000)

1-5

Rp900.000

3,791

Rp3.411.900

NPV

Rp1.011.900[1]

Diketahui bahwa faktor diskonto adalah 2,67. Selanjutnya karena investasi ini
mempunyai periode 5 tahun maka kita mencarinya di tabel diskonto pada baris
kelima. Kita temukan bahwa nilai 2,67 berada di antara nilai 2,745 (diskonto
24%) dan 2,635 (diskonto 26%). Dengan demikian faktor diskonto dari
investasi ini adalah antara 24% - 26% dengan kecenderungan mendekati 26%.
e. Dengan memperhatikan perhitungan terhadap return investasi dengan
berbagai
metode, antara lain: periode pengembalian 2 tahun 8 bulan, ARR investasi
awal 17,5 dan ARR investasi rata-rata 35%, NPV positif sebesar Rp1.011.000,
IRR mendekati 26% (lebih besar dari return yang diharapkan, yaitu 10%),
maka sebaiknya Aloha Company membeli mesin otomatis tersebut.

Postaudit Proyek Modal


Postaudit mengukur kinerja aktual proyek terhadap estimasi proyek
tersebut.
Postaudit juga dapat merekomendasikan suatu tindakan koreksi untuk
meningkatkan
kinerja atau untuk meninggalkan/menghentikan proyek tersebut. Perusahaan
yang
menggunakan postaudit terhadap proyeknya akan memperoleh beberapa
keuntungan:
(1) dengan mengevaluasi profitabilitas, postaudit memastikan bahwa sumber
daya
perusahaan telah digunakan secara cermat, (2) postaudit mempengaruhi
perilaku
manajer, post audit memberikan umpan balik terhadap manajer untuk
membantu
meningkatkan pembuatan keputusan di masa depan. Meskipun demikian,
postaudit
juga memiliki keterbatasan: (1) memerlukan biaya cukup besar dan (2) asumsi
yang
digunakan menjadi kurang tepat karena adanya perubahan dalam lingkungan
operasi
aktual.

Proyek Mutually Exclusive


Banyak keputusan investasi modal yang berhubungan dengan proyekproyek
yang bersifat mutually exclusive (saling meniadakan). Metode yang sering
digunakan
untuk memilih suatu proyek diantara beberapa alternative yang tersedia adalah
NPV

dan IRR. Dalam proyek independen, NPV dan IRR menghasilkan keputusan yang
sama; jika NPV > 0, maka IRR > tingkat return yang dibutuhkan. NPV berbeda
dengan IRR dalam dua hal:
NPV mengasumsikan bahwa masing-masing arus kas masuk yang diterima
diinvestasikan kembali pada tingkat return yang diminta, sedangkan IRR

mengasumsikan bahwa masing-masing arus kas masuk diinvestasikan pada


tingkat IRR yang ditentukan.
NPV mengukur profitabilitas dalam nilai absolut, sedangkan IRR mengukur
dalam nilai relatif.
Karena NPV mengukur dampak dari proyek-proyek tersebut terhadap
perusahaan, maka memilih proyek yang memiliki nilai NPV terbesar konsisten
dengan usaha memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Adapun IRR yang
merupakan ukuran relatif profitabilitas hanya mampu mengukur secara akurat
tingkat
return yang diinvestasikan di internal perusahaan. Memaksimalkan IRR tidak
akan
memaksimalkan kemakmuran pemilik perusahaan karena tidak memperhatikan
kontribusi proyek secara absolut (dalam nilai uang). Oleh karenanya, NPV lebih
baik
untuk digunakan dalam memilih proyek di antara pelbagai alternatif
dibandingkan
dengan IRR.

[1] Perbedaan NPV antara perhitungan (1) dan (2) muncul karena
pembulatan.
d. IRR
IRR dalam investasi ini adalah tingkat suku bunga yang menyamakan antara
5
kali arus kas tahunan Rp900.000,00 dengan investasi sebesar
Rp2.400.000,00.
Dengandf sebagai faktor diskonto dan CF sebagai arus kas tahunan, maka
dihasilkan persamaan:

I - CF(df)
df = I/CF
= Rp2.400.000/Rp900.000
= 2,67
Modul akutansi manajemen - LINK SOURCE PDF http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Mimin%20Nur%20Aisyah,%20M.Sc.,
%20Ak./Modul%20Akuntansi%20Manajemen%202007.pdf - asli

Modul pembelelajaran dengan menggunakan media internet ini sengaja dibuat atau
dipostkan dengan maksud untuk membantu anda sekalian dalam menemukan materi
yang berkaitan dengan akuntansi manajemen, seperti yang akan anda pelajari di
bangku kuliah maka ada baiknya anda membaca sendiri tentang materi lengkap
akuntansi manajemen ini untuk memulai start atau langkah awal anda, sehingga anda
dapat dengan mudah mengikuti proses belajar di kampus dan menggali lebih dalam lagi
ilmu akuntansi manajemen ini, file asli dalam rangkuman ini sebenarnya bertipekan
filepdf yang mana dapat di download lengkap ( akan disebutkan sourcenya pada akhir
postingan ), sehingga memudahkan anda apabila anda ingin mencetaknya dan
menjadikannya buku pegangan, sehingga lebih hemat apabila dibandingkan dengan
anda membeli buku , namun alangkah baiknya apabila anda mempunyai lebih dari satu
pegangaan,selamat membaca dan semoga sukses dengan pilihan jurusan anda dan
pilihan materi yang anda baca tentang akuntansi manajemen ini, selamat beraktifitas.
belajar akuntansi, akuntansi manajemen lengkap, akuntansi jurusan, jurusan akuntansi,
modul lengkap akuntansi, mari belajar manajemen akuntansi, manajemen dan
akuntansi, materi kuliah akuntansi, cara belajar akuntansi, tentang akuntansi , pilihan
akuntansi, macam macam akuntansi, manajemen akuntansi kuliah, sks manajemen

akuntansi, akuntansi manajemen dan kuliah, universitas akuntansi manajemen, belajar


cepat akuntansi manajemen, akuntansi manajemen lengkap, pdf akuntansi manajemen,
modul manajemen akuntansi, jurusan modul manajemen akuntansi, dowdnload artikel
tentang akuntansi, materi akuntansi manajemen, materi lengkap akuntansi manajemen
untuk kuliah, materi kuliah akuntansi manajemen

Вам также может понравиться