Вы находитесь на странице: 1из 16

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam

rangka

meningkatkan

sunber

daya

manusia

yang

berkualitas,Sekolah menengah negeri 6 Samarinda khususnya jurusan Geologi


Pertambangan melaksanakan kegiatan Praktik Industri. Dimana dari program
itu diharapkan kepada siswa-siswi agar mampu menerapkan ilmu yang telah
didapat disekoalah pada lingkungan industri dapat menerapkannya.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
1. Memberikan pengetahuan kepada siswa untuk memasyarakatkan pada
dunia kerja yang sebenarnya
2. Membekali siswa dengan pengalaman kerja yang sebenarnya di dalam
menempuh dunia Industri
3. Mengetahui gambaran tentang dunia kerja yang sebenarnya
1.3 LETAK
PT JEMBAYAN MUARABARA terletak di dalam wilayah Desa Suka
Maju dan Desa Mulawarman Kec. Tenggarong Seberang Kab. Kutai
Kartanegara Prov. Kalimantan Timur
1.4 WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan kegiatan Praktik Industri pada PT. Jembayan
Muarabara dimulai dari tanggal 2 Juli 2007 sampai dengan 2 November 2007.

BAB 2
PELAKSANAAN PRAKTEK INDUSTRI
2.1. SURVEY
Hal yang kami lakukan ketika mengikuti survey.Survey tambang biasa
dilakukan untuk mengetahui dimensi dimensi tambang,baik yang sedang dalam
perencanaan, pada saat tambang aktif, dan pada saat sesudah tambang. Kegiatan
yang saya ikuti adalah pengukuran-pengukuran sebagai berikut :
PROGRESS
STOCK OPNAME
ORIGINAL

2.1.1. METODE SURVEY


Metode survey yang saya lakukan di PT Jembayan Muarabara
adalah dengan cara membuat pelurusan yaitu,setiap 10 meter dilakukan
pengkuran detail,jika terdapat bukit atau lembah maka bagian bawah
dan bagian atas harus diukur agar nanti saat penggambaran dapat
diketahui keadaan morfologi asli dari daerah tersebut.untuk lebih
jelasnya dapat dilihat gambar dibawah ini :
Pengukuran original dengan
Jarak ukur 10 meter

lapisan
clearing

Lahan yang akan di tambang

Progress
Tiap penurunan 5 meter

GAMBAR 2.1

batubara

2.1.2. PROGRESS
Progress adalah pengukuran yang bertujuan untuk menghitung
penurunan OB (over burden) / jumlah OB yang dipindahkan ke
disposal, data yang diambil tiap bulan ini akan menunjukkan berapa
banyak OB yang dipindahkan dan apakah penurunan OB sesuai dengan
yang telah dirancang sebelumnya.Progress dilakukan setiap akhir bulan,
hasil data dari pengukuran progress dijadikan patokan untuk mengetahui
OB yang berhasil dipindahkan oleh kontraktor untuk kemudian
perusahaan

(JMB)

melakukan

pembayaran

kepada

kontraktor

berdasarkan Over Burden yang berhasil dipindahkan.Metode yang


dilakukan saat melakukan progress adalah dengan membuat pelurusan
seperti gambar yang diatas
2.1.3. STOCK OPNAME
Stock opname adalah pengukuran yang bertujuan untuk menghitung
volume batubara yang di stock pile untuk kemudian volumenya akan
dibandingkan dengan hasil data dari timbangan
2.1.4. ORIGINAL
Original adalah pengukuran awal pada suatu areal yang telah selesai
di clearing dan untuk menunjukkan keadaan morfologinya,dan juga
untuk mengetahui berapa OB yang akan diambil.Original dilakukan
setiap ada lahan baru yang akan ditambang,

2.1.5. ALAT DAN KEGUNAAN


Alat-alat yang digunakan dalam pengukuran adalah sebagai berikut :

VISIR

LENSA
PEMBIDIK

CENTRING
OPTIS

NIVO MATA LEMBU


SKRUP AB

Foto 2.1
SET 3C

SKRUP
PENGUN
CI
VERTIK
AL

NIVO
MATA
TABUNG

SKRUP PENGUNCI
HORIZONTAL
Foto 2.2
SET 3C

Bagian dan fungsi set 3 C


SET 3C merupakan salah satu THEODOLITE dengan sistem digital (Total
Station), alat ini digunakan untuk membidik target (Prisma),dan juga pengolah
data yang dihasilkan dari pengukuran
PENJELASAN BAGIAN-BAGIAN SET 3C

VISIR
Merupakan bagian alat yang digunakan untuk meliht secara kasar arah yang
akan dituju/objek pengukuran yang akan dituju

LENSA PEMBIDIK
Lensa pembidik digunakan untuk membidik target yang dituju

CENTRING OPTIS
Centring optis digunakan untuk untuk melihat aaku pada patok/untuk melihat
apakah titik alat telah tepat berada sejajar (diatas) titik patok

NIVO MATA LEMBU


Nivo mata lembu digunakan untuk untuk menunjukkan apakah alat sudah
centring atau belum centring

SKRUP ABC
Untuk melevelkan alat

PENGGERAK HALUS VERTIKAL


Penggerak halus vertikal digunakan untuk menggerakkan teropong
naik/turun secara perlahan (halus)

PENGGERAK HALUS HORIZONTAL


Penggerak halus horizontal digunakan untuk menggerakkan alat kekanan dan
kekiri secara perlahan (halus)

NIVO MATA TABUNG


Untuk menunjukkan apakah alat sudah centring atau belum centring

2. AVS

Alat
bantu

visir
prisma

Centring
optis
skrup
pengunci

Nivo mata lembu


SKRUP ABC

Foto 2.3
AVS

BAGIAN DAN FUNGSI AVS


AVS digunakan untuk menentukan backsight awal/koordinat awal
PENJELASAN BAGIAN-BAGIAN AVS

ALAT BANTU
Alat bantu digunakan untuk memperjelas objek dari jauh

VISIR
Visir digunakan untuk melihat secara kasar objek

PRISMA
Prisma digunakan sebagai objek dari alat pengukuran yang dituju

CENTRING OPTIS
Centring optis berfungsi untuk melihat paku pada patok

NIVO MATA LEMBU


Berfungsi untuk mengetahui apakah alat telah centring atau belum centring

SKRUP PENGUNCI
Skrup penguncu mempunyai fungsi untuk mengunci prisma agar tidak
bergerak

SKRUP ABC
Berfungsi untuk untuk melevelkan alat

3. STATIF

Foto 2.4
STATIF

STATIF berfungsi sebagai tempat berdirinya alat yang mempunyai 3 kaki yang
bisa di atur sehingga alat dapat berdiri dengan tegak

BAB 3
PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai Total Station dengan fungsinya
dalam pengukuran, serta kegiatan dari awal pengukuran sehingga menjadi suatu
peta topografi.
3.1 Kegiatan Pengukuran
3.1.1. Proses awal pegukuran
pada tahap awal sebelum melakukan pengukuran yaitu
menentuka koordinat backsight yang titiknya sudah diketahui,
setelah koordinat backsight ditemukan barulah pengukuran bisa
dilakukan.
3.1.2. Proses Perhitungan
Perhitungan yang saya dapatkan di perusahaan masih manual
karena saya belum diajarkan proses perhitungan dengan
menggunakan komputer. Adapun perhitungan yang saya ketahui
meliputi :
1. Perhitungan Azimuth
Rumus perhitugan Azimuth misal :
Azimuth A-B =
Sistem pembagian kuadran

X (-) +360

X (+)

Y (+) IV

Y (+)

X (-) +180

II

X (+) +180

Y (-) III

Y (-)

10

Contoh :
1) AC 03 = X = 511525,694
Y = 9975872,407
Z = 62,334
AC 02 = X = 511655,245
Y = 9975926,554
Z = 62,416
Jawab :
Act tg

= 28o 43 7,17

AC 02
Azimuth AC03-AC02
AC 03

1) AB2 = X = 511862,471
Y = 9976316,669
Z = 65,188
AB3 = X = 511860,556
Y = 9976296,507
Z = 61,863

11

Jawab :
Act tg

= 5o 25 32,57 + 180o

Azimuth = 185o 25 32,57

AB2

B3
Rumus menghitung koordinat
Syarat :
1. Data 2 titik yang berurutan yang diketahui koordinatnya
2. rekap pengukuran : a. Jarak antar titik
b. Sudut antar 2 titik
Contoh :
A (xa,ya)

sp

sb
R.

B (xb,yb) Q
S.

T.

12

Azimuth BP =

AB = SB - 180

BP
YP = y + Jarak Bp. Cos BP
Koordinat Q = PQ = BP + SP - 180
XQ = XP + jarak PQ . Sin PQ
YQ = YP + jarak PQ . Cos PQ
Koordinat P = XP = Xb+ Jarak BP. Sin
b

3.1.3 Ploting Data


Ploting data adalah menyajikan data yang telah dilakukan
prosessing (perhitungan) apabila sumbu X,Y,Z telah diketahui dan
juga elevasi antar titik telah diketahui maka proses ploting data
dapat dilakukan dengan hasil akhir berupa peta topografi.
3.2 Total Station

Total Station merupakan alat yang digunakan dalam pengukuran. Alat ini
lebih praktis dan efisien dibandingkan dengan theodolite biasa karena kita tidak
perlu lagi menghitung secara manual hasil pengukuran yang kita lakukan. Total
Station merupakan alat yang berbasis digital.
Sebelum melakukan pengukuran kita harus mengetahui syarat teknis dari
alat Total Station tersebut, yaitu :
1. sumbu II ( sudut horisontal ) harus sejajar dengan nivo kotak
2. Nivo tabung harus berada di tengah

13

3. Centring optis harus sejajar / tegak lurus dengan patok


Data yang dihasilkan dari Total Station adalah :
a. Sudut horisontal dengan satuan derajat,menit,detik.
b. Sudut vertikal dengan satuan derajat, menit, detik.
c. Jarak dengan satuan meter
d. Tinggi alat
e. Tinggi target ( prisma )
f. Elevasi ( ketinggian ) tiap titik
Dari data yang dihasilkan tersebut dapat dilakukan perhitungan-perhitungan
sebagai berikut
a. Menghitung jarak
-

jarak miring = jarak optis x Sin sudut vertikal

Jarak datar = jarak miring x Sin sudut vertical

b. Menghitung beda tinggi


-

Beda tinggi = ( cos Sudut vert x JD) + ( Tinggi alat-Tinggi target )

BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

14

1.

Berdasarkan praktek industri yang saya lakukan, saya dapat


mengetahui proses-proses pengukuran yang dilakukan di areal
tambang dari proses awal pengukuran sampai perhitunganperhitungan hasil pengukuran.

2.

Total Station merupakan alat yang lebih praktis dan efisien dibadig
Theodolite biasa. Karena mampu mendapatkan data koordinat,
beda tinggi, elevasi, dan jarak tanpa melakukan perhitungan
terlebih dahulu.

4.2. Hambatan
1.

Kurang perhatian dari karyawan perusahaan

2.

Kurangnya alat transportasi berupa mobil untuk mencapai lokasi


tambang

4.3. Saran
1.

Agar para guru memperhatikan siswa yang sedang praktik industri


di perusahaan

DAFTAR PUSTAKA

15

Laporan Praktik Industri Rini lulusan SMK 6 angkatan 2005

16

Вам также может понравиться