Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
LAPORAN RESMI
SISTEMPRAKTIKUM
TELEKOMUNIKASI
D
TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS UDAYANA
NAMA
NIM
KELOMPOK
:
:
:
LABORATORIUM
SISTEM TELEKOMUNIKASI
TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS UDAYANA
PERCOBAAN II
MODULASI FREKUENSI
Nama Asisten:
NIM
:
Tanggal Pratikum :
PERCOBAAN II
MODULASI FREKUENSI
2.1
Tujuan
1.
2.
3.
2.2
Peralatan
1.
Kabel connector
2.
Modul card FM
3.
Personal Computer
2.3
Dasar Teori
Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik
Dari gambar di atas terlihat bahwa frekuensi dari sinyal hasil modulasi
akan berkurang pada saat aplitudo sinyal informasinya bergerak menurun, dan
demikian sebaliknya. Sehingga frekuensi minimum pada sinyal hasil modulasi ini
akan terjadi pada saat amplitudonya minimum dan frekuensi maksimum akan
terjadi pada saat aplitudo sinyal informasinya juga berada pada titik maksimum.
Jika dibandingkan dengan modulasi AM (Modulasi Amplitudo), sinyal
hasil modulasi FM akan lebih tahan terhadap noise . Hal ini karena noise akan
mempengaruhi perubahan amplitudo sinyal, sedangkan dalam FM amplitudo
sinyal hasil modulasinya tidak berubah-ubah.
sinyal termodulasi FM
em
sinyal pemodulasi
ec
sinyal pembawa
Vc
mf
indeks modulasi FM
Nama Band
(Jalur)
Tremendously
low frequency
Extremely
Low
Frequency
Singkat
an
Frekuen
si
Panjang
Gelomba
ng
ULF
30 300
Hz
300
3.000 Hz
>100.000
km
10.000
100.000
km
1.000
10.000
km
100
1.000 km
Very Low
Frequency
VLF
3 30
kHz
10 100
km
Low
Frequency
LF
30300
kHz
1 10 km
Super Low
Frequency
Ultra Low
Frequency
TLF
< 3Hz
ELF
3 30 Hz
SLF
Penggunaan
Natural
Electromagnetic
Noise
Submarines
Submarines
Submarines,
mines
Navigation, time
signal,
Submarines,
heart rate
monitor
Navigation, time
signal, Radio AM
(long wave),
RFID
Medium
frequency
MF
300
3.000
kHz
100
1.000 m
High
Frequency
HF
3 30
MHz
10 100
m
Very High
Frequency
VHF
30 300
MHz
1 10 m
Ultra High
Frequency
UHF
300
3.000
MHz
10 100
cm
Super High
Frequency
SHF
3 30
GHz
1 10 cm
Extremely
High
Frequency
EHF
30 300
GHz
1 10
mm
THF
300
3.000
GHz
0.1 1
mm
Tremendously
High
Frequency
Radio AM
(medium wave)
Short wave
Broadcast, RFID,
radar, Marine
and Mobile radio
telephony
Radio FM,
Television,
Mobile
Communication,
Weather Radio
Television,
Microwave
device /
communications
, mobile phones,
wireless LAN,
Bluetooth, GPS,
FRS/GMRS
Microwave
device /
communications
, wireless LAN,
radars,
Satellites, DBS
High Frequency
Microwave,
Radio relay,
Microwave
remote sensing
Terahertz
Imagin,
Molecular
dynamics,
spectroscopy,
computing/com
munications,
sub-mm remote
sensing.
Lebar bandwidth sinyal FM adalah tak berhingga. Namun pada praktek biasanya
hanya diambil bandwith dari jumlah sideband yang signifikan. Jumlah sideband
signifikan ditentukan oleh besar indeks modulasinya seperti dalam fungsi tabel
besel berikut.
2.4
Langkah-Langkah Percobaan
2.4.1
1. Siapkan
board
experimenter,
kemudian
masukan
card
modulator/demodulator.
FM
4.
5.
7.
Intruments
Oscilloscope
Time base
2 s/ div
Channel A :
2 V/div, AC
Channel B :
Off
Trigger :
Channel A
SINE
Amplitudo
Frequency
10 kHz
Intruments
Oscilloscope
Time base
10 s/ div
Channel A :
2 V/div, AC
Channel B :
Trigger :
Channel B
10. Ukur sinyal output dari modulator dengan oscilloscope channel A dan
sinyal low-frequency pada channel B. Salin hasilnya pada gambar seperti
berikut :
2.4.2
SINE
Amplitudo
Frequency
5 kHz
Intrument
Spectrum Analyzer
Channel
A, 50 V, DC
Values
4001
Time Factor
80
X-axis
50-180 kHz
Y-axis
0-2 V
2.4.3
3. Hubungkan A+ ke FMout
SINE
Amplitudo
Frequency
5 kHz
6.
Intruments
Time base
Channel A :
Channel B :
Trigger :
7.
Oscilloscope
20 s/ div
2 V/div, AC
200 mV / div DC
Channel B
2.5
2.5.1
Sinyal Carrier
Gambar 2.19 Sinyal Carrier Yang Terbentuk Pada Frekuensi 100 KHz
Parameter :
Frekuensi
= 85 KHz
Peak to Peak = 12 V
Amplitudo
=6V
Parameter :
Frekuensi
= 10 KHz
Peak to Peak = 3 V
Amplitudo
=1,5 V
2.5.3
Sinyal Termodulasi FM
Berikut adalah gambar hasil percobaan yang menampilkan bentuk sinyal
Gambar 2.21 Sinyal Carrier (Merah) dan Sinyal Informasi (Biru) dengan
Frekuensi 20 KHz Yang Diatur Pada Function Generator
2.5.4
2.5.5
2.5.6
Sinyal Demodulasi FM
2.6
2.6.1
Pada gambar 2.26 dan 2.27 dapat dilihat bahwa tampilan sinyal carrier
diatur dalam frekuensi yang besar, terlihat dari tampilan sinyal yang lebih rapat.
Kerapatan suatu sinyal dipengaruhi oleh besar kecilnya frekuensi. Frekuensi
sinyal carrier yang diatur pada FM modulator yaitu sebesar 85 KHz, dengan
menggunakan pengaturan osilloscope pada tabel 2.1. Dari kedua gambar diatas,
perbedaan sinyal carrier dan sinyal informasi terletak pada frekuensinya. Sinyal
informasi memiliki frekuensi yang lebih kecil jika dilihat dari kerapatan sinyalnya
dibandingkan sinyal carrier. Sehingga sesuai dengan prinsip modulasi sinyal yang
memiliki frekuensi lebih kecil yaitu sinyal informasi ditumpangkan ke sinyal yang
memiliki frekuensi yang lebih besar yaitu sinyal carrier.
2.6.2
sebagai berikut
Pada gambar 2.28 dapat dilihat bahwa sinyal yang telah termodulasi FM
mempunyai frekuensi sinyal yang telah disesuaikan dengan amplitudo sinyal
informasi. Sehingga pada gambar 2.28 terlihat sinyal termodulasi memiliki
kerapatan sinyal yang beragam karena disesuaikan dengan sinyal informasinya.
Dapat dilihat pada gambar diatas, jika amplitudo maksimal maka kerapatan sinyal
lebih renggang yang berarti frekuensi kecil dan jika amplitudo minimal maka
kerapatan sinyal lebih rapat yang berarti frekuensi besar. Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh dari sinyal informasi yang disisipi ke sinyal carrier.
Namun hasil percobaan menunjukkan data yang berbeda dengan teori yang ada,
dimana pada teori dijelaskan bahwa jika amplitudo maksimal maka kerapatan
frekuensi makin rapat yang berarti frekuensi tinggi dan jika amplitudo minimal
maka kerapatan frekuensi menjadi renggang yang berarti frekuensi kecil.
2.6.3
modulasi terdapat sinyal carrier dan sideband. Titik amplitudo maksimum pada
spektrum menunjukkan sinyal carrier, sedangkan sisi samping dari sinyal carrier
menunjukkan sideband. Setiap proses modulasi menghasilkan sideband. Sideband
adalah penjumlah dan selisih dari pembawa dengan frekuensi modulasi, jumlah
dan selisih frekuensi sidebands yang dihasilkan sama. Sebagai amplitudo dari
sinyal modulasi bervariasi, tentu saja, deviasi frekuensi akan berubah. Jumlah
sideband dihasilkan amplitudo dan jarak mereka tergantung pada deviasi
frekuensi dan frekuensi modulasi. Perlu diingat bahwa sinyal FM konstan dengan
amplitudo. Jika sinyal FM adalah penjumlahan dari frekuensi sideband, maka
dapat melihat bahwa amplitudo sideband harus bervariasi dengan deviasi
frekuensi dan frekuensi modulasi jika jumlah mereka adalah untuk menghasilkan
sinyal amplitudo tetap dan FM. Meskipun proses FM menghasilkan jumlah nilai
sideband atas dan bawah tak terbatas , hanya mereka dengan amplitudo terbesar
yang signifikan dalam membawa informasi. Biasanya setiap sideband yang
amplitudonya kurang dari 1 persen dari pembawa tidak dimodulasikan dan
dianggap tidak signifikan. Akibatnya, hal ini jelas mempersempit bandwidth
sinyal FM.
Untuk menghitung bandwidth dari sinyal FM dapat dirumuskan dengan
persamaan (2.3)
Bandwidth = 2 FM (M + 1)
Berdasarkan hasil percobaan yang diperoleh, dapat dilihat tampilan
spektrum frekuensi dengan frekuensi 5 KHz, 10 KHz, dan 15 KHz pada gambar
berikut:
(a)
(b)
(c)
Gambar 2.32 (a) Spektrum Sinyal Modulasi dengan frekuensi 5 KHz, (b) Spektrum Sinyal
Modulasi dengan frekuensi 10 KHz, (c) Spektrum Sinyal Modulasi dengan
frekuensi 15 KHz
Dari ketiga gambar spektrum diatas dapat dilihat bahwa pada sinyal yang
termodulasi dengan frekuensi 15 KHz memiliki bandwidth yang lebih besar yaitu
45 KHz dibandingkan sinyal termodulasi dengan frekuensi 10 KHz yang memiliki
bandwidth 40 KHz dan frekuensi 5 KHz yang memiliki bandwidth 35 KHz.
Bandwidth memiliki komponen yang disebut spektrum. Dari ketiga gambar
tersebut amplitudo tertinggi terdapat pada sinyal dengan frekuensi 15 KHz.
Dari data yang ada dapat juga dianalisis pengaruh perubahan domain
frekuensi terhadap spectrum yaitu berubahnya bandwidth sinyal. Seperti terlihat
pada gambar 2.32 (a) Bandwidth sinyalnya 70 kHz sampai dengan 100 kHz. Pada
gmabar 2.32 (b) Bandwidth sinyalnya dari 65 kHz sampai dengan 115 kHz. Dan
pada gambar 2.32 (c) Bandwidth sinyalnya dari 70 kHz sampai dengan 100 kHz.
Dapat disimpulkan bahwa perubahan domain
2.6.4
dengan
penjumlahan dari dua frekuensi asalnya, sehingga hal ini akan menimbulkan
noise, yang muncul akibat transmitter, receiver atau sistem transmisi tidak selaras.
2.7 Simpulan
Berdasarkan analisis hasil percobaan yang telah dipaparkan, dapat
disimpulkan bahwa :
1 . Perbedaan sinyal carrier dan sinyal informasi terletak pada frekuensinya.
Sinyal informasi memiliki frekuensi yang lebih kecil jika dilihat dari
kerapatan sinyalnya dibandingkan sinyal carrier.
2. Sinyal termodulasi memiliki kerapatan sinyal yang beragam karena
disesuaikan dengan sinyal informasinya tergantung sinyal informasinya.
saat amplitudo maksimal maka kerapatan sinyal lebih renggang yang
berarti frekuensi kecil dan jika amplitudo minimal maka kerapatan sinyal
lebih rapat yang berarti frekuensi besar.
3.
bahwa
5.
DAFTAR PUSTAKA
Adityaroyandi, Muhamad. 2014. Diakses pada tanggal 30 Mei 2015
http://muhamadadityaroyandi.blogspot.com/p/modulasi.html
Anonim. 2012. FM. Diakses pada tanggal 25Mei 2015
http://tutorial-mj.blogspot.com/2012/12/pengertian-bandwidth.html
Kho, Dickson. 2014. Diakses pada tanggal 27 Mei 2015
http://teknikelektronika.com/pengertian-spektrum-frekuensi-radiopengalokasiannya/
Adi,Purwadi. 2014. Penerapan modulasi pada komunikasi data. Universitas
Indraprasta PGRI