Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
JURNAL ILMIAH
KONSERVASI SUMBERDAYA AIR
Disusun oleh :
DANIS DWI KRISTANTO
NIM. 115060400111042
1
Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Universitas Brawijaya
Teknik Pengairan Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Indonesia
Jln. MT Haryono 167 Malang 65145 Indonesia
e-mail: daniskristanto@gmail.com
ABSTRAK
Keasaman Sungai Banyuputih yang berasal dari Danau Kawah Ijen, mempengaruhi
kualitas air sumur dangkal milik warga di sekitar sungai, tepatnya di Kecamatan Asembagus
(Desa Bantal dan Awar-awar) dan Kecamatan Banyuputih (Desa Banyuputih). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui karakteristik kimia air tanah sumur dangkal dan membuat peta area
penyebaran kandungan kimia di beberapa desa terdampak tersebut.
Menurut PerMenKes Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010, parameter fisik berstatus aman
dan parameter kimia pada sulfat dan klorida berstatus tidak aman dan terjadi resiko untuk
dikonsumsi. Metode analisis karakteristik kimia air tanah menggunakan metode Diagram Pie,
Diagram Trilinier Piper, dan Metode Kurlov. Dari hasil analisa, Karakteristik kimia air tanah
dangkal di lokasi penelitian bertipe non-karbonat alkali (keragaman primer) > 50%, sifat kimia
air tanah didominasi oleh alkali (Na2+) dan asam kuat (SO42-). Sifat asam yang berasal dari sulfat
dapat dikurangi kadar kandungannya dengan proses ion exchange.
Kata Kunci : Sumur dangkal, karakteristik Kimia Air Tanah, Aliran Air Asam Gunung Kawah
Ijen
ABSTRACT
Acidity Banyuputih River from Kawah Ijen lake, affecting water quality of shallow wells
owned by residents around the river, precisely in the district Asembagus (village Pillows and
Awar-awar) and the district of Banyuputih (Village Banyuputih). This study purpose to know the
chemical characteristics of shallow groundwater wells and make the area map the spread of
chemical constituents in the affected villages.
According from PerMenKes No. 492 / Menkes / Per / IV / 2010, the physical parameters
status of safety and chemical parameters of the sulfate and chloride status unsafe and there is a
risk for consumption. Methods of chemical characteristics analysis of the groundwater using Pie
Chart, Trilinier Piper diagram, and Kurlov Methods. Chemical characteristics of groundwater
type is non-carbonate alkali (primary diversity)> 50%, the chemical properties is dominated by
alkali (Na2 +) and strong acid (SO42-). Strong acid from sulfate can be reduced levels of
concentration with the ion exchange process.
Keywords : Shallow wells, Chemical characteristics of Groundwater, Acid Water Flow Kawah
Ijen Lake
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pemanfaatan air tanah yang terus
meningkat seiring bertambahnya jumlah
penduduk
dan
keperluan
kebutuhan
penduduk, menjadikan hal kuantitas dan
kualitas air tanah merupakan hal yang perlu
mendapatkan perlakuan dan pemeliharaan
yang benar.
Danau Kawah Ijen tedapat rembesan
di dinding kawah bagian barat membentuk
hulu sungai Banyupahit menuju hilir sungai
Banyuputih dan meresap ke dalam air tanah
sumur dangkal penduduk milik warga.
Adanya karakteristik sifat asam pada sungai
Banyupahit-Banyuputih dan air tanah sumur
dangkal warga merupakan faktor dari
kandungan kimia yang berasal dari air Danau
Kawah Ijen
Menurut Fitrianingtyas et al. (2012),
Kecamatan Asembagus tepatnya di desa
Awar-awar dan Bantal dan Kecamatan
Banyuputih di desa Banyuputih di Kabupaten
Situbondo merupakan salah satu desa yang
terdampak oleh jalur air asam yang berasal
dari air Danau Kawah Ijen. Di daerah ini
terdapat beberapa masalah di sektor
kesehatan dan pertanian. Di sektor kesehatan
terdapat dampak pengeroposan pada gigi
pada sebagian besar penduduk di daerah
tersebut.
Identifikasi Masalah
Permasalahan utama yang terjadi di
Kecamatan Asembagus dan Banyuputih ini
adalah menurunnya kualitas air tanah sumur
dangkal karena berada di sekitar jalur air
asam Danau Kawah Ijen, dimana sumur
dangkal ini digunakan sebagai sumber alami
bagi kebutuhan rumah tangga masyarakat.
Menurut Susiati et al. (2002), penenelitian
yang dilakukan di sungai BanyuputihAsembagus, mengandung konsentrasi Cl- =
145 mg/l, SO42- = 442 mg/l, F- = 8 mg/l, dan
tingkat keasaman (pH) = 4,29. Menurut
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Studi
Lokasi penelitian berada di daerah
terdampak jalur air asam Danau Kawah Ijen,
tepatnya di Kecamatan Asembagus (Desa.
Awar-awar dan Desa. Bantal) dan Kecamatan
Banyuputih (Desa. Banyuputih) Kabupaten
Situbondo Provinsi Jawa Timur. Letak
geografis Kabupaten Situbondo adalah 7 35
- 7 44 LS dan 113 30 114 42 BT.
Kabupaten Situbondo berbatasan dengan
Selat Madura di sebelah utara, sebelah timur
berbatasan dengan Selat Bali, sebelah selatan
berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso
dan Banyuwangi, serta sebelah barat
berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo.
Luas daerah penelitian 10,522 km2 atau
1.052,2 hektar. Daerah Lokasi penelitian
dapat dilihat pada gambar 1. dibawah ini
Lokasi Studi
Mulai
Permasalahan Lingkungan
Studi Literatur
Penentuan Lokasi
Pengambilan Sampel
Pengambilan Sampel
(perlakuan dan tata cara sesuai dengan SNI
6989.58:2008)
(Suhu, Kekeruhan, pH, Mg2+, Na+, Ca2+, Cl-, K+, F-, HCO3-, CO32-,SO42-)
A
ul
ai
A
ul
ai Air dan Analisis Resiko
Status Keamanan Mutu
Analisis dengan
Metode Diagram Pie
Analisis dengan
Metode Kurlov
0.419
0,501
0,365
0,377
0,110
0,376
27,5
27
28
26,5
28
27
pH
Na+
mg/l
Mg2+
mg/l
Ca2+
mg/l
K+
mg/l
6,5
32,50
0,97
0,54
15,00
6,5
27,50
0,52
0,49
15,00
6,5
42,50
1,81
1,23
25,00
6,0
32,50
1,28
< LD
15,00
6.5
40,00
1,40
0,66
18,75
6,5
37,50
1,40
< LD
18,75
N
o
Clmg/l
HCO3mg/l
CO32mg/l
SO42mg/l
F(mg/l)
247,38
137,03
< LD
546,65
0,60
156,13
137,03
< LD
157,52
0,30
344,71
102,77
< LD
471,85
0,51
227,10
85,64
< LD
378,85
0,66
318,35
137,03
< LD
508,86
0,68
326,46
85,64
< LD
478,70
0,50
Dimana :
I = Intake atau asupan kontaminan harian
(mg/kg-hari)
C = konsentrasi kontaminan rata-rata selama
periode
pengamatan(mg/L
untuk
kontaminan air atau mg/m3 untuk
kontaminan dari udara)
IR =jumlah medium yang tertelan persatuan
waktu (L/hari)
FP = frekuensi paparan (hari/tahun)
WP = lama waktu paparan (tahun)
BT = berat tubuh yang terpapar (kg)
WR = waktu perata, dimana paparan dirataratakan (hari)
((Notodarmojo,2005;174)
5,56%
0,11%
0,10
Klorida
3,04%
31,59%
27,73%
Karbonat
31,87%
3,32%
0,10%
0,05%
55,78%
Natrium
2,53%
10,38%
34,82%
Klorida
Sulfat
Karbonat
Kalium
47,67%
Natrium
0,17%
11,57%
30,67%
Klorida
Sulfat
Karbonat
Kalium
51,17%
Natrium
3,90%
0,14% 0,06%
13,37*
31,06%
Klorida
Sulfat
Karbonat
Kalium
49,64%
Natrium
Klorida
34.42% Sulfat
Karbonat
25,24% Sulfat
Kalium
Kalium
Klorida
Karbonat
Sulfat
Kalium
50.47%
Natrium
Nama
Sumur
Sumur
4
Sumur
5
Sumur
6
94,4 % dominan
pada unsur Natrium
dan Kalium
95,9 % dominan
pada unsur Natrium
dan Kalium
92,2 % dominan
pada unsur Natrium
dan Kalium
Diagram
Anion
55,2 % dominan
pada
unsur
Sulfat
Tidak ada unsur
yang
terdominan
Tidak ada unsur
yang
terdominan
Karbonat
Non
Alkali
Karbonat
94,4 % dominan
pada unsur Natrium
dan Kalium
93,7 % dominan
pada unsur Natrium
dan Kalium
94,8 % dominan
pada unsur Natrium
dan Kalium
Diagram
Anion
50,3 % dominan
pada
unsur
Sulfat
Tidak ada unsur
yang
terdominan
Tidak ada unsur
yang
terdominan
Diagram Tipe
Penyusun Kimia
Non
Karbonat
Alkali
Non
Alkali
Karbonat
Non
Alkali
Karbonat
Diagram Tipe
Penyusun Kimia
Non
Karbonat
Alkali
Non
Alkali
Diagram Kation
Kesimpulan
Diagram Kation
Kesimpulan
Trilinier
Klasifikasi Kurlov
Kesimpulan
Kandungan nilai sulfat (SO42-) dan Natrium
(Na+) lebih dominan.
Bertipe non-karbonat alkali (kegaraman
primer) > 50%, dengan sifat kimia airtanah
didominasi oleh alkali (Na+) dan asam kuat
(SO42-).
Tipe penamaan kelas airnya adalah Natrium
Sulfat Klorida.
Daerah
Kandungan
Tertinggi
Sumur 1
Sumur 1 dan 2
Sumur 5
Sumur 5
Nama Desa
Desa Awarawar
0,1384
Km2
Desa Awarawar
Desa
Banyuputih
Desa
Banyuputih
2,6802
Km2
0,09081
Km2
0,9499
Km2
0,2352
Km2
Sumur 3
Desa Bantal
Sumur 3
Desa Bantal
Sumur 3
Desa Bantal
Sumur 5 dan 6
Desa
Banyuputih
Sumur 3
Desa Bantal
Sumur 3
Desa Bantal
Sumur 5
Desa
Banyuputih
Total
Luasan
Area
Sebaran.
0,4096
Km2
0,5990
Km2
2,7272
Km2
0,1759
Km2
0,5168
Km2
0,0392
Km2