Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PETA KONSEP 1
BESARAN DAN SATUAN
BESARAN TURUNAN
BESARAN POKOK
BESARAN VEKTOR
DIMENSI
SATUAN
NON SI
SI
PENGUKURAN
ALAT UKUR
PANJANG
MASSA
WAKTU
BESARAN SKALAR
1.1.1
BESARAN POKOK
Besaran pokok adalah suatu besaran yang berdiri sendiri tanpa harus menurunkan
dari besaran lainnya. Satuan dari besaran pokok pula telah di tetapkan terlebih
dahulu dan tidak bergantung pada satuan-satuan besaran lain. Dalam SI, kita
memiliki tujuh besaran pokok yaitu:
2
dianggap lebih teliti dibandingkan dengan patokan waktu rotasi bumi karena
kesalahan waktu hanya satu sekon dalam kurun waktu lima ribu tahun.
Satuan standar suhu. Satuan temperatur termodinamik adalah kelvin. Satu kelvin
adalah 1/273,16 temperatur termodinamik ada titik tripel air.
Satuan standar arus listrik. Satu ampere adalah besarnya arus konstan yang
mengalir jika dua kawat paralel berjarak satu meter yang dibentangkan dalam
ruang hampa dapat menghasilkan gaya 2 x 10-7 newton per meter.
Satuan standar intensitas cahaya adalah kandela. Satu kandela adalah besarnya
intensitas yang dipancarkan oleh radiasi gelombang monokromatis pada frekuensi
640 x 1012 Hz dan mempunyai intensitas pancaran sebesar 1/683 watt per
steradian.
Satuan standar jumlah zat dalam SI adalah mol. Satu mol adalah banyaknya zat
sebesar 0.012 kilogram karbon 12.
Dimensi besaran pokok dinyatakan dengan huruf kapital atau huruf kapita yang
diberi kurung persegi.
Manfaat dimensi dalam fisika antara lain dapat digunakan untuk:
(1) Membuktikan dua besaran fisis setara atau tidak
(2) Menentukan persamaan yang pasti salah atau mungkin benar
(3) Menurunkan persamaan suatu besaran fisis jika kesebandingan
besaran fisis tersebut dengan besaran fisis lainnya diketahui
Tabel 1.3 tabel dimensi besaan pokok
1.4 SATUAN
Dalam melaksanakan pengukuran suatu besaran digunakan pembanding yang
tetap. Pembanding itu dinamakan satuan. Contoh satuan antara lain, meter,
kilogram, sekon dan newton. Sebelum diseragamkan atau diatur secara
internasional, sudah banyak sekali satuan-satuan yang digunakan masyarakat.
Misalnya langkah, jengkal, dan tombak. Satuan tersebut dimanakan satuan tidak
baku.
Karena hasil dari pengukuran satuan tidak baku tidak selalu akurat maka para ahli
sepakat merumuskan suatu sistem satuan standar yang dapat digunakan secara
internasional. Dengan demikian siapa pun dapat menggunakan dengan mudah,
hasilnya akurat dan seragam.
1.4.1 SATUAN SISTEM INTERNASIONAL
Besaran
Panjang
Massa
Waktu
Gaya
Energi
MKS
m
kg
detik
newton
joule
6.
Suhu
kelvin
CGS
Cm
gram, ons, pounds
menit, jam, hari
Dyne
kalori, erg
Celcius, Fahrenheit,
Reamur
(3) Nilai n sama dengan banyaknya angka yang dilewati sewaktu kita memindahkan
koma desimal
Contoh:
Notasi ilmiah bilangan 10,0
75 400 = 75 400,
= 7,5 400,
= 7,5400 x 104
10 termasuk angka
penting, kecuali jika angka sebelum nol diberi garis bawah. Dalam hal ini, angka
penting berakhir pada angka yang di beri garis bawah dan angka selanjutnya
bukan angka penting.
Contoh:
2500
(4 angka penting)
2500
(3 angka penting sebab angka 0 pada deretan akhir bukan angka penting)
2500
(2 angka penting sebab kedua angka 0 pada deretan akhir bukan angka
penting)
a. Bilangan Penting
Bilangan penting adalah bilangan yang diperoleh dari hasil pengukuran, yang
terdiri dari angka-angka penting yang sudah pasti dan satu angka terakhir yang di
taksir. Misalnya, panjang paku 5,7 cm; massa beras 20 kg.
b. Bilangan Eksak
Adalah bilangan yang pasti (tidak ada angka yang ditaksir) yang di peroleh dari
kegiatan membilang. Misalnya, jumlah siswa 43 orang, jumlah kelereng dalam
kotak 25 butir.
Pada mistar terdapat dua macam skala pengukuran, yaitu cm dan mm. Ukuran
skala yang paling kecil adalah mm, dan ini biasanya disebut ketelitian suatu alat.
Mistar ternyata kurang tepat apabila digunakan untuk mengukur benda-benda
yang kecil, misalnya tebalnya suatu papan dan diameter pipa. Untuk keperluan itu
digunakan jangka sorong.
10
Alat pengukur massa yang ada di pasaran antara lain neraca pasar, timbangan
pegas, tibangan beras (dachin), dan timbangan badan.
(neraca pasar)
(neraca digital)
Dibandingkan dengan neraca dua lengan dan neraca tiga lengan, neraca digital
mempunyai kepekaan (sensitivitas) yang lebih baik. Artinya , neraca digital sangat
peka terhadap perubahan massa benda yang di ukur. Selain itu, hasil
pengukurannya dapat dibaca dengan mudah karena tertera pada layar neraca
digital.
c. Alat Ukur Waktu
Alat ukur waktu contohnya arloji, beker, stopwatch.
11
( arloji )
(beker)
(stopwatch)
Yang dimaksud dengan pengukur waktu adalah alat yang dapat menunjukkan
waktu pada saat itu dan alat yang dapat menunjukkan lamanya sebuah proses
berlangsung.
Definisi yang digunakan untuk membuat alat ukur waktu ini adalah definisi yang
digunakan pada SI.
Akurasi, kedekatan alat ukur membaca pada nilai yang sebenarnya dari
variable yang diukur.
2.
12
3.
Kepekaan, ratio dari sinyal output atau tanggapan alat ukur perubahan
input atau variable yang diukur.
4.
CONTOH SOAL
1. Massa jenis suatu zat padasuhu 4C adalah 1,00 g/ cm
kg/ m
.
3
Pembahasan :1 g = 10
2
1 cm = 10
kg , maka
m, maka 1 cm
10
kg/1 g = 1
= 10 m
3
6 3
sehingga 1 cm / 10 m =
103 kg
1g
1 cm
6 3
10 m
1 dengan demikian :
3
= 1,00 g/ cm =
3
= (1,00) ( 10
= 1000 kg/ m
1,00 g
1cm
) kg/ m
13
14
KINEMATIKA
GERAK PARABOLA
ROTASI
MELINGKAR
BIDANG DATAR
BIDANG MIRING
BERATURAN
BERUBAH BERATURAN
2.1.1 sumbu
POSISI,
DAN
Beraturan pada
Beraturan
x KECEPATAN,
pada sumbu
y PERCEPATAN PADA GERAK DALAM
BIDANG
1. Posisi Partikel dalam Suatu Bidang
Posisi partikel pada suatubidang akan kita nyatakan dengan vektor-vektor
Berubah beraturan pada sumbu x dan y
satuan, yaitu vektor satuan pada sumbu X , di tukis i dan pada sumbu Y ditulis j
15
Y
j
i
0
r = r r
2
r =x i + y j
= r
= t =
b. Kecepatan sesaat sebagai Kemiringan Grafik Komponen r terhadap
v
t
v =lim
c. Kecepatan Sesaat sebagai Turunan Fungsi Posisi
Kecepatan sesaat adalah turunan pertama dari fungsi posisi x
terhadap waktu t.
dx
v = dt
d. Kecepatan sesaat untuk gerak pada bidang
16
v =lim
v =
lim r
t
2 1
=
t = t 2t 1 kecepatan sudut rata-rata
c
d
dt
2. percepatan sudut
=
dt
17
v=
x
t
dan vx = vo cos
1
2
gt2
v 0 sin
g
2 v 0 sin
g
PERPINDAHAN
PETA KONSEP
WAKTU
POSISI
Berkaitan
Berkaitan
GERAK LURUS
bersifat
BERATURAN
bersifat
BERUBAH BERATURAN
cirinya
cirinya
KECEPATAN TETAP
PERCEPATAN TETAP
18
19
a.
= percepatan
v.
= Kecepatan
t. = waktu
D1. Percepatan rata rata
Percepatan rata rata adalah besarnya perubahan kecepatan setiap satuan
waktu
Jika percepatan rata rata kita beri lambang a, perubahan kita beri lambang v,
dan selang waktu t, maka secara matematik dirumuskan sebagai berikut :
a = v/t
20
b.
benda.
21
Pembahasan
Kecepatan rata-rata adalah perpindahan dibagi dengan selang waktu. Jika
disediakan grafik v terhadap t seperti soal diatas, perpindahan bisa dicari dengan
mencari luas di bawah kurva dengan memberi tanda positif jika diatas sumbu t
dan tanda negatif untuk dibawah sumbu t. Luas = perpindahan = Luas segitiga +
luas trapesium
22
= 104 meter
x
Kecepatan rata-rata = t = 104 m 12 m / 3s 1 s = 92 / 2 = 46 m/s
Gaya Normal
HUKUM I NEWTON
HUKUM II NEWTON
HUKUM III NEWTON
Gaya Berat
Resultan gaya =
Resultan
nol
gaya tidak nol
Aksi = -reaksi
Gaya Gesekan
hukum ini tidak dapat dideduksi atau dibuktikan dari prinsip-prinsip lain. Kedua ,
23
hukum-hukum ini memungkunkan kita bisa memahami jenis gerak yang paling
umum , yang merupakan dasar-dasar mekanika klasik.
3.1 HUKUM I NEWTON
setiap benda akan diam atau bergerak lurus beraturan jika resultan gaya yang
bekerja pada benda itu sama dengan nol
Keengganan suatu benda untuk mengubah keadaan diamnya atau keadaan gerak
lurus beraturannya merupakan sifat benda yang dikenal sebagai inersia atau
kelembaman.
F =0
F=ma
3.3 HUKUM III NEWTON
besar gaya aksi dan reaksi pada dua benda yang berbeda selalu sama besar
tetapi berlawanan arah
FA = -FR
Massa adalah ukuran banyak zat yang dikandung suatu benda.Makin banyak zat
yang dikandung benda, makin besar massanya. Banyak zat dalam 2 kg gula sama
dengan 2x banyak zat dalam 1 kg gula. Banyak zat yang dikandung sebuah benda
adalah tetap di lokasi atau tempat mana saja.
Berat suatu benda adalah gaya pada benda karena tarikan bumi. Gaya
tarik bumi ini adalah gaya gravitasi bumi yaitu gaya tarik menarik yang selalu
terjadi antara dua benda yang mempunyai massa. Karena berat adalah sebuah
gaya maka berat adalah besaran vektor. Arah vektor berat adalah arah gravitasi,
yaitu menuju pusat bumi. Berat suatu benda adalah gaya gravitasi bumi yang
24
bekerja pada benda itu. Artinya berat benda adalah ukuran yang bergantung pada
kuat medan gravitasi di lokasi benda berada. Berat benda di bumi berbeda dengan
di bulan maupun di ruang angkasa. Di perrmukaan bulan berat benda hanya
seperenam berat di bumi. Ini karena kuat medan gravitasi bulan hanya seperenam
kuat medan gravitasi bumi. Di luar angkasa kuat medan gravitasi hampir nol maka
berat benda juga hampir nol.
Massa dan berat bukanlah besaran yang sama tetapi keduanya sebanding.
Benda yang massanya besar akan memiliki berat yang besar pula. Secara
matemasis dirumuskan sebagai berikut :
w = m. g
w = berat benda
m = massa
g = percepatan gravitasi
3.4 GAYA
Gaya normal adalah gaya kontak yang bekerja dengan arah tegak lurus
bidang sentuh jika dua benda bersentuhan. Jika bidang sentuh mendatar, maka
arah gaya normal adalah vertikal ke atas. Jika bidang sentuh miring, maka
arah gaya normal juga miring ke atas, tegak lurus bidang sentuh. Jika bidang
sentuh vertikal maka arah gaya normal adalah mendatar atau horisontal
. Aplikasi Hukum III Newton Dalam Kehidupan Sehari-hari
Beberapa contoh Aplikasi Hukum III Newton Dalam Kehidupan Seharihari antara lain adalah :
1. Ketika kita berjalan di atas tanah, kaki kita mendorong tanah dengan gaya yang
arahnya ke belakang (gaya aksi). Tanah mendorong kita dengan gaya yang
besarnya sama tetapi arahnya berlawanan (gaya reaksi)
25
2. Ketika kaki pelari menolak papan start ke belakang maka papan start akan
mendorong pelari ke depan, sehingga pelari dapat melaju ke depan.
3. Ketika siku menekan meja ke bawah, permukaan meja akan menekan siku ke atas.
4. Ketika sebutir peluru ditembakkan dari sebuah senapan, senapan mengerjakan
gaya ke depan pada peluru sehingga peluru juga akan mengerjakan gaya pada
senapan dengan arah ke belakang
CONTOH SOAL :
26
27
a = percepatan = 2 V3 m/s2
Pembahasan
Gaya-gaya pada benda diperlihatkan gambar berikut:
a) Gaya normal
Fy = 0
NW=0
N mg = 0
N (10)(10) = 0
N = 100 N
b) Gaya gesek antara benda dan lantai
28
Cek terlebih dahulu gaya gesek statis maksimum yang bisa terjadi antara benda
dan lantai:
fsmaks = s N
fsmaks = (0,2)(100) = 20 N
Ternyata gaya gesek statis maksimum masih lebih besar dari gaya yang menarik
benda (F) sehingga benda masih berada dalam keadaan diam. Sesuai dengan
hukum Newton untuk benda diam :
Fx = 0
F fges = 0
12 fges = 0
fges = 12 N
c) Percepatan gerak benda
Benda dalam keadaan diam, percepatan benda NOL
3. Benda bermassa 2 kg terletak pada bidang miring seperti tampak pada gambar
di bawah ini. Jika koefisien gesekan statis antara balok dan bidang miring adalah
0,23 dan g = 10 ms2, maka resultan gaya yang menggerakan benda adalah
Pembahasan
Diketahui
m
:
2
kg,
10
m/s2,
30o,
0,23
29
Fx = ma
T WA sin 37o = mA a
T (5)(10)(0,6) = 5 a
T 30 = 5a (Persamaan 1)
30
Tinjau B
Fx = ma
WB sin 53o T = mB a
(10)(0,8) T = 10 a
(10)(10)(0,8) T = 10 a
80 T = 10a
T = 80 10 a (Persamaan 2)
Gabung 1 dan 2
T 30 = 5a
(80 10 a) 30 = 5 a
15 a = 50
a = 50/15 = 10/3 m/s2
b) Tegangan tali penghubung kedua benda
T 30 = 5a
T 30 = 5( 10/3)
T = 46,67 Newton
5. Balok m bermassa 10 kg menempel pada dinding kasar dengan koefisien
gesekan kinetis 0,1. Balok mendapat gaya horizontal F2 = 50 N dan gaya vertikal
31
F1 .
Tentukan besar gaya vertikal F1 agar balok bergerak vertikal ke atas dengan
percepatan 2 m/s2 !
Pembahasan
Tinjauan gaya yang bekerja pada m :
Fx = 0
N F2 = 0
N 50 = 0
N = 50 Newton
Fy = ma
F1 W f = ma
32
F1 mg k N = ma
F1 (10)(10) (0,1)(50) = 10(2)
F1 = 20 + 100 + 5 = 125 Newton
PETA KONSEP 5
ENE
Alih energi
karena gaya
adalah
Laju usaha
yang dilakukan
adalah
USA
DA
jenisnya
Energi
Energi
Energi
4.1 USAHA
Kata kerja memiliki berbagai arti dalam bahasa sehari-hari, namun dalam fisika
kata kerja diberi arti yang spesifik untuk mendeskripsikan apa yang dihasilkan
gaya ketika gaya itu bekerja pada suatu benda. Kata kerja dalam fisika
disamakan dengan kata usaha. Kerja atau Usaha secara spesifik dapat juga
33
didefinisikan sebagai hasil kali besar perpindahan dengan komponen gaya yang
sejajar dengan perpindahan.
Jika suatu gaya F menyebabkan perpindahan sejauh s, maka gaya F melakukan
usaha sebesar W, yaitu
Persamaan usaha dapat dirumuskan sebagai berikut.
W = F . s
W = usaha (joule)
F = gaya yang sejajar dengan perpindahan (N)
s = perpindahan (m)
Jika suatu benda melakukan perpindahan sejajar bidang horisontal, namun gaya
yang diberikan membentuk sudut terhadap perpindahan, maka besar usaha yang
dikerjakan pada benda adalah :
W = F . cos . s
4.2 ENERGI
Energi merupakan salah satu konsep yang penting dalam sains. Meski energi tidak
dapat diberikan sebagai suatu definisi umum yang sederhana dalam beberapa kata
saja, namun secara tradisional, energi dapat diartikan sebagai suatu kemampuan
untuk melakukan usaha atau kerja. Untuk sementara suatu pengertian kuantitas
energi yang setara dengan massa suatu benda kita abaikan terlebih dahulu, karena
pada bab ini, hanya akan dibicarakan energi dalam cakupan mekanika klasik
dalam sistem diskrit.
Cobalah kalian sebutkan beberapa jenis energi yang kamu kenal ! Apakah energienergi yang kalian kenal bersifat kekal, artinya ia tetap ada namun dapat berubah
34
wujud ? Jelaskanlah salah satu bentuk energi yang kalian kenali dalam melakukan
suatu usaha atau gerak!
Beberapa energi yang akan dibahas dalam bab ini adalah sebagai berikut.
1. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang berkaitan dengan kedudukan suatu benda
terhadap suatu titik acuan. Dengan demikian, titik acuan akan menjadi tolok ukur
penentuan ketinggian suatu benda.
Energi potensial dinyatakan dalam persamaan:
Ep = m . g . h
Ep = energi potensial (joule)
m = massa (joule)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian terhadap titik acuan (m)
Persamaan energi seperti di atas lebih tepat dikatakan sebagai energi potensial
gravitasi. Di samping energi potensial gravitasi, juga terdapat energi potensial
pegas yang mempunyai persamaan:
Ep = . k. x2 atau Ep = . F . x
Ep = energi potensial pegas (joule)
k = konstanta pegas (N/m)
x = pertambahan panjang (m)
35
36
3. Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi total yang dimiliki benda, sehingga energi mekanik
dapat dinyatakan dalam sebuah persamaan:
Em = Ep + Ek
Energi mekanik sebagai energi total dari suatu benda bersifat kekal, tidak dapat
dimusnahkan, namun dapat berubah wujud, sehingga berlakulah hukum kekekalan
energi yang dirumuskan:
Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2
Mengingat suatu kerja atau usaha dapat terjadi manakala adanya sejumlah energi,
maka perlu diketahui, bahwa berbagai bentuk perubahan energi berikut akan
menghasilkan sejumlah usaha, yaitu:
W=F.s
W = m g (h1 h2)
W = Ep1 Ep2
W = m v22 m v12
W = F x
W = k x2
Keterangan :
W = usaha (joule)
F = gaya (N)
m = massa benda (kg)
37
38
W=F.s
W = m a.s
W = m.2as
Karena v22 = v21 + 2as dan 2as = v22 v21 maka
W = m (v22 v21)
W = m v22 m v21
W = Ep
Untuk berbagai kasus dengan beberapa gaya dapat ditentukan resultan gaya
sebagai berikut.
Pada
bidang datar
- fk . s
= m (Vt2 Vo2)
Pada
bidang miring
- w sin fk . s =
m (Vt2 Vo2) (F cos w sin fk) . s = m (Vt2 Vo2)
4.4 DAYA
Daya adalah kemampuan untuk mengubah suatu bentuk energi menjadi suatu
bentuk energi lain. Sebagai contoh, jika terdapat sebuah lampu 100 watt yang
efisiensinya 100 %, maka tiap detik lampu tersebut akan mengubah 100 joule
39
energi listrik yang memasuki lampu menjadi 100 joule energi cahaya. Semakin
besar daya suatu alat, maka semakin besar kemampuan alat itu mengubah suatu
bentuk energi menjadi bentuk energi lain.
CONTOH SOAL
40
125
v2 = 15,8 m/s
3. Sebuah mobil yang mula-mula diam, dipacu dalam 4 sekon, sehingga mempunyai
kecepatan 108 km/jam. Jika massa mobil 500 kg, tentukan usaha yang dilakukan!
Pembahasan:
Pada soal ini telah terdapat perubahan kecepatan pada mobil, yang berarti telah
terjadi perubahan energi kinetiknya, sehingga usaha atau kerja yang
dilakukanadalah :
W = m v22 m v12
W = . 500 . 303 . 500 . 02 ( catatan : 108 km/jam = 30 m/s)
W = 225.000 joule
4. Sebuah peluru 20 gram ditembakkan dengan sudut elevasi 30 dan kecepatan
awal 40 m/s. Jika gaya gesek dengan udara diabaikan, maka tentukan energi
potensial peluru pada titik tertinggi!
Pembahasan:
Tinggi maksimum peluru dicapai saat vy = 0 sehingga :
vy = vo sin g .t
0 = 40 . sin 30 10 . t
t=2s
Sehingga tinggi maksimum peluru adalah :
y = vo . sin . t . g . t2
y = 40 . sin 30 . 2 . 10 . 22
y = 20 m (y dapat dilambangkan h, yang berarti ketinggian)
Jadi energi potensialnya :
Ep = m . g . h (20 gram = 0,02 kg)
Ep = 0,02 . 10 . 20
Ep = 4 joule
5. Sebuah air terjun setinggi 100 m, menumpahkan air melalui sebuah pipa
dengan luas penampang 0,5 m2. Jika laju aliran air yang melalui pipa adalah 2
41
m/s, maka tentukan energi yang dihasilkan air terjun tiap detik yang dapat
digunakan untuk menggerakkan turbin di dasar air terjun!
Pembahasan:
Telah terjadi perubahan kedudukan air terjun, dari ketinggian 100 m menuju
ketanah yang ketinggiannya 0 m, jadi energi yang dihasilkan adalah :
W = m g (h1 h2)
Untuk menentukan massa air terjun tiap detik adalah:
Q = A . v (Q = debit air melalui pipa , A = luas penampang , v = laju aliran air)
Q = 0,5 . 2
Q = 1 m3/s
Q=
(V = volume, t = waktu, dimana t = 1 detik)
V = 1 m3
=
1000 =
m = 1000 kg
W = m g (h1 h2)
W = 1000 . 10 . (100 0)
W = 1.000.000 joule
LATIHAN SOAL
42
1.
2.
43
3.
44
Penyelesaian :
Bila bidang licin, maka sama saja dengan
gerak jatuh bebas buah kelapa, lintasan
dari gerak benda tidak perlu diperhatikan,
sehingga diperoleh :
m.g.h1 + . m v12 = m.g.h2 + . m . v22
g.h1 + .v12 = g.h2 + . v22
10.6 + .02 = 10 . 0 + .v22
60 + 0 = 0 + v22
v2 =
v2 = 10,95 m/s
5. batu diikat dengan tali sepanjang 20 cm kemudian diputar sehingga bergerak
melingkar dengan kecepatan sudut = 4t2 2 rad/s. Setelah bergerak 2s,
tentukan:
1.
2.
1.
45
2.
Hitunglah
a. Panjang lintasan 5 detik pertama
b. Percepatan dari detik 0 sampai detik 1
c. Percepatan dari detik 4 sampai detik 5
Penyelesaian:
a. Panjang lintasan 5 detik pertama
46
Detik 0 1 :
47
7. Posisi sebuah pesawat berubah setiap waktu dan dinyatakan dengan persamaan r =
(10t3i )m Tentukan persamaan kecepatan pada saat t=2s!
Pembahasan :
Kecepatan setiap waktu merupakan kecepatan sesaat
v = (30 t2i) m/s
Persamaan kecepatan pada saat t=2s
v = (30 t2i) m/s
=(30x22)i
= 120 i m/s2
8. Berikan 6 dari 7 contoh besaran pokok dan satuanya dengan tepat!
48
Pembahasan :
49
10. Sebuah Partikel bergerak lurus dengan percepatan a = (2 3t 2). a dalam m/s2 dan t
dalam s. Pada saat t= 1s, kecepatanya 3 m/s dan posisinya meter dari titik
acuan. tentukan posisi pada t = 2s !
Penyelesaian
a = (2 3t2)
t = 1s, v1 = 3 m/s dan S1 =
t = 2s , v2 =?
Kecepatan partikel merupakan integral dari percepatan partikel
v = v0 +
= v0 + dt = v0 +2t t3
Untuk t = 1 s
3 = v 0 + 2 . 1 13
v0 = 2 m/s
Jadi v = 2 +2t t3
Posisi merupakan integral dari kecepaatan sehingga diperoleh:
S = S0 +
= S0 + dt
= S0 + 2t + t2 - t4
untuk t= 1 s
= S 0 + 2 . 1 + 1 2 - 14
untuk t= 2s diperoleh
S(2) = -1 + 2 . 2 +22 - 24 = 5meter