Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Perbandingan kompresi:
Efisiensi
Diesel
Proses 2 -3 : Tekanan K
=1-
) adalah
terletak pada nilai suku yang ada didalam kurung dimana nilainya selalu lebih besar dari satu.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa jika perbandingan kompresi antara mesin bensin
dan mesin diesel sama maka efisiensi mesin bensin lebih tinggi dibanding mesin diesel (
). Namun, harus diingat bahwa mesin diesel dapat dioprasikan pada perbandingan
kompresi yang lebih tinggi tanpa khawatir akan terjadi pembakaran sebelum waktunya
sehingga efisiensi mesin diesel lebih tinggi dari mesin otto. Selain itu, proses pembakaran
mesin diesel lebih sempurna karena mesin diesel beroprasi pada putaran lebih rendah maka
mesin diesel menjadi pilihan untuk keperluan mesin dengan power besar seperti mesin
lokomotif, kapal laut, truk, dan lain lain.
Prinsip kerja mesin diesel mirip seperti mesin bensin. Perbedaannya terletak pada
langkah awal kompresi atau penekanan adiabatik (penekanan adiabatik = penekanan yang
dilakukan dengan sangat cepat sehingga kalor atau panas tidak sempat mengalir menuju atau
keluar dari sistem. Sistem untuk kasus ini adalah silinder. Kalau dalam mesin bensin, yang
ditekan adalah campuran udara dan uap bensin, maka dalam mesin diesel yang ditekan hanya
udara saja. Penekanan secara adiabatik menyebabkan suhu dan tekanan udara
meningkat.Selanjutnya injector atau penyuntik menyemprotkan solar. Karena suhu dan
tekanan udara sudah sangat tinggi maka ketika solar disemprotkan ke dalam silinder dan solar
langsung terbakar. Tidak perlu memakai busi lagi. Perhatikan besarnya tekanan yang
ditunjukkan pada diagram di bawah.
Diagram
ini
ideal atau sempurna. Mula-mula udara ditekan secara adiabatik (a-b), lalu dipanaskan pada
tekanan konstan - penyuntik atau injector menyemprotkan solar dan terjadilah pembakaran
(b-c), gas yang terbakar mengalami pemuaian adiabatik (c-d), pendinginan pada volume
konstan - gas yang terbakar dibuang ke pipa pembuangan dan udara yang baru, masuk ke
silinder (d-a).
Zat kerja untuk mesin diesel adalah udara dan solar. Zat kerja biasanya menyerapkalor
pada suhu yang tinggi (QH), melakukan usaha alias kerja (W), lalu membuang kalor sisa pada
suhu yang lebih rendah (QL). Karena energi kekal, maka QH = W + QL.
Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam
(internal combustion engine) (biasanya disebut sebagai motor bakar saja). Prinsip kerja
motor diesel adalah merubah energi kimia menjadi energi mekanis. Energi kimia di dapatkan
melalui proses reaksi kimia (pembakaran) dari bahan bakar (solar) dan oksidiser (udara) di
dalam silinder (ruang bakar). Penggunaannya dan dalam satu silinder dapat terdiri dari satu
atau dua torak. Pada umumnya dalam satu silinder motor diesel hanya memiliki satu
torak.Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakar dan udara akan mendorong torak yang
dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat
bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak
rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah
menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi. Karena prinsip penyalaan bahan
bakarnya akibat tekanan maka motor diesel juga disebut Compression Ignition Engine.
Diagram P-V Motor Diesel 2 Langkah dan 4 Langkah
Siklus motor diesel merupakan siklus udara pada tekanan konstan. Pada
umumnya jenis motor bakar diesel dirancang untuk memenuhi siklus ideal diesel yaitu
seperti siklus otto tetapi proses pemasukan kalornya dilakukan pada tekanan konstan.
Perbedaannya mengenai pemasukan sebanyak qm pada siklus diesel dilaksanankan pada
tekanan konstan.
Gambar Diagram P-V Motor Diesel 2 langkah:
Keterangan:
1-2
=
Langkah
kompresi
bertambah,
(adiabatic)
2-3 = Pembakaran, P naik, V = c (isokhorik)
3-4 = Langkah kerja V bertambah, P turun (adiabatic)
tekanan
Q
Keterangan:
0.1 = Langkah isap pada P = c (isobarik)
1.2 = Langkah kompresi , P bertambah, Q = c (adiabatik)
2-3 = Pembakaran, P naik, V = c (isokhorik)
3]\
-4 = Langkah kerja P bertambah, V = c (adiabatik)
4-1 = Pengeluaran kalor sisa pada V = c (isokhorik)
1-0 = Langkah buang pada P = c
Untuk
mempunyai efisiensi
dibandingkan dengan
siklus otto. Adapun rumus untuk mencari efisiensi siklus diesel adalah:
Efisiensi siklus diesel yang tinggi
menyebabkan siklus ini digunakan untuk
mesin-mesin dengan kapasitas besar. Seperti
yang terdapat pada truk, lokomotif, mesin kapal, dan pembangkit tenaga listrik darurat
(genset).
DAFTAR PUSTAKA
Nakoela Soenarta dan Shoichi Furuhama. (1995). Motor Serba Guna, Jakarta :
Penerbit PT Pradnya Paramita.
J. Trommel Mans. (1991). Mesin Diesel, Jakarta : Penerbit PT Rosda Jayaputra.
Anonim. (1979). Diesel Manual Handbook, Tokyo : Mitsubishi Motors.
Anonim. (1995). Materi Pelajaran Engine Group Step 2, Jakarta : PT Toyota Astra
Motor.
Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual, Jakarta : PT Toyota Astra Motor
Resume makalah diatas ( siklus diesel dan siklus dual ) dengan tulisan tangan (
bukan diketik ) dalam kertas folio bergaris minimal 3 lembar folio bergaris