Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PRAKTIKUM
PENENTUAN STATUS GIZI
SEMESTER III
Disusun Oleh
Tim Dosen Penilaian Status Gizi
Prodi S1 Ilmu Gizi UPNVJ
BAB I
INFORMASI UMUM
Mata Kuliah Penilaian Status Gizi termasuk kelompok mata kuliah inti untuk keahlian
sarjana S1 Ilmu Gizi dengan beban 3 SKS yang terdiri dari teori, praktikum Laboratorium,
dan praktik lapangan. Fokus mata kuliah ini adalah penerapan konsep dasar dan prosedur
Penilaian Status Gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat kaitannya dengan
kecukupan status gizi baik zat gizi makro maupun mikro serta ketersediaan pangan dalam
pemenuhan gizi masyarakat. Kegiatan praktikum Penilaian Status Gizi dilaksanan di
Laboratorium Gizi untuk materi Antropometri , Analisis Komposisi Tubuh, dan Biokimia.
Sementara untuk materi Dietetik, dan Faktor Ekologi, dilaksanakan dengan Group Discussion
dibantu oleh Tutor. Untuk Kegiatan praktik lapangan akan dilaksanakan dengan melakukan
pengukuran antropometri dan dietetik pada kelompok masyarakat dan penilaian status gizi
secara klinis pada kelompok kasus di Therapeutic Feeding Centre Depok. Evaluasi hasil
praktikum dan praktik lapangan dilakukan dengan menilai hasil laporan keseluruhan dari
praktikum dan praktik lapangan dengan mempertimbangkan pemantauan supervisi saat
dilaksanakannya praktikum dan praktik tersebut oleh tutor.
BAB II
SASARAN PEMBELAJARAN
BAB III
TATA TERTIB PRAKTIKUM
Mahasiswa program Studi Gizi harus mematuhi tata tertib praktikum:
1. Praktikum dibagi dalam kelompok
2. Praktikum akan difasilitasi oleh tutor
3. Setiap mahasiswa wajib mengikuti seluruh kegiatan praktikum yang sudah dijadwalkan.
4. Bila mahasiswa tidak dapat melaksanakan praktikum wajib mengganti praktikum
dimaksud dengan biaya sendiri dan melapor kepada tutor atau dosen mata kuliah
5. Datang sepuluh (10) menit sebelum praktikum
6. Wajib berpakaian sopan dan mengenakan sepatu. Dianjurkan tidak mengenakan
perhiasan seperti cincin dan gelang.
7. Tidak diperkenankan merokok didalam laboratorium atau lingkungan belajar Prodi Gizi
FKM UPNVJ
8. Menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan ruang praktikum. Membuang sampah
pada tempat yang disediakan.
9. Sebelum meninggalkan ruang praktikum peralatan sudah dibereskan dan dibersihkan.
Setiap praktikum mahasiswa wajib mengisi buku daftar hadir
10. Pada akhir praktikum mahasiswa wajib membuat laporan praktikum
BAB IV
INSTRUMEN PRAKTIKUM
INSTRUMEN PRAKTIKUM PSG
1. ANTROPOMETRI
ALAT PENGUKUR BERAT BADAN
1. Detectometer
Pasang alat bantu Detecto meter (sarung detecto, besi pengait dan tali
penggantung)
2. Bathroom Scale
Letakkan alat timbangan injak tersebut pada lantai yang datar
Kaliberasi alat dengan memutar alat kaliberasi yang ada pada bagian
belakang alat
Mintalah anak untuk naik di atas timbangan tersebut dengan
Pembaca hasil penimbangan harus berada tepat sejajar dengan jarum
penunjuk hasil penimbangan
Catat hasil penimbangan pada kertas
2. Baby Scale
Kaliberasi alat dengan memutar alat kaliberasi yang ada pada bagian
belakang alat
Perhatikan pada bayi dengan berat lebih dari 10 kg maka yang dibaca
jarum warna biru
depan microtoise
2. Lengthboard
LINGKAR DADA
- Biasa digunakan pada anak umur 2-3 tahun, karena pertumbuhan LD pesat
sampai umur 3 tahun
- Rasio lingkar dada dan kepala dapat digunakan sebagai indikator KEP pada
balita
- Pada umur 6 bulan lingkar dada dan kepala sama.Setelah umur ini lingkar
kepala tumbuh lebih
lambat daripada lingkar dada
- Pada anak yang KEP terjadi pertumbuhan lingkar dada yang lambat rasio
lingkar dada dan
kepala < 1
PENGKURAN JARINGAN LEMAK
SKINFOLD THICKNESS
TRICEP , BICEP, SUBSCAPULAR, SUPRAILIACA, MIDAXILARY
ALAT : Caliper
Syarat dan Cara Pengukuran :
Tentukan lokasi pengukuran, lalu jepit dengan caliper selama 2-3
detik
Lakukan 2-3 kali dan dalam keadaan rileks
CALIPER
TRICEP
SUPRAILIACA
BICEP
MIDAXILARY
SUBSCAPULAR
Aktifkan alat
Setting bb dan tb dan umur subyek yang diteliti
Lepaskan smua logam yang melekat pada tubuh
Subyek memegang alat secara lurus ke depan sesuai gambar
Tunggu hasil persen lemak tubuh keluar
Women
5%
10%
6-9%
11-16%
10-20%
17-28%
Marginal fitness
21-25%
29-35%
Overfatness
> 25%
> 35%
LINGKAR PINGGANG
Lingkar pinggang dapat memprediksi risiko penyakit degenerative dan
kematian lebih baik dibanding metode pengukuran antropometri lainnya pada
orang dewasa
Lingkar pinggang sendir dapat mengukur obesitas dan 2 level risiko terhadap
penyakit yang disebabkan obesitas :
LEVEL
LEVEL 1
LEVEL 2
LAKI2
> 94 cm
> 102 cm
PEREMPUAN
> 80 cm
> 88 cm
SUBYEK
PENGUKURAN
BAYI
BB
PB
Lingkar Kepala
LILA
BALITA
BB
TB
LILA
Lingkar Kepala
ANAK
USIA
SEKOLAH
BB
TB
LILA
Skinfold :
Tricep
Bicep
Subscapular
Suprailiaca
PLT
4
REMAJA
5
DEWASA
BB
TB
LILA
Skinfold :
Tricep
Bicep
Subscapular
Suprailiaca
PLT
BB
TB
LILA
Skinfold :
HASIL
UKUR 1
HASIL
UKUR2
Selisih (s)
S2
ALAT
KET
Tricep
Bicep
Subscapular
Suprailiaca
PLT
6
LANSIA
BB
Panjang Lutut
Panjang Depa
Skinfold :
Tricep
Bicep
Subscapular
Suprailiaca
PLT
FORMULIR RECALL :
WAKTU MAKAN
Pagi
JENIS MAKANAN
JUMLAH/ PORSI
URT
KETERANGAN
Siang
Sore
Malam
Cara Me-Recall:
1. Jelaskan tujuan recall(untuk 1 hari/3 hari/7 hari)
2. Mendata makanan satu hari yang kemarin/ 24 jam dari waktu wawancara
3. Mencatat setiap detail komposisi, urt, cara memasak bahan yang dikonsumsi
untuk emndapatkan data yang mendekati kenyataan
b. FFQ
Melihat food habit
Frekuensi harian, mingguan, bulanan
Dapat dikonversikan menjadi jumlah konsumsi harian dengan cara yang
tepat lalu dianalisis
Sering digunakan untuk mencari faktor resiko / penyebab masalah baik
gizi kurang/lebih
KELEBIHAN
Murah dan sederhana
Dapat dilakukan oleh responden
Mendapat faktor resiko antara penyakit dan kebiasaan makan
KEKURANGAN
Kuesioner harus disesuaikan dengan kebutuhan penelitian
Responden harus jujur
FORMULIR FOOD FREQUENCY QUESTIONNAIRE
Makanan
Hari
an
1.Makanan Pokok :
a. Nasi putih/merah *
b. Kentang
c. Gandum
FREKUENSI
Minggua Bulana
n
n
Jarang/Tid
ak Pernah
Porsi
Keterang
an
d. Ubi
e. Singkong
f. Oatmeal
g. Jagung
h. Roti Putih/Whole
wheat *
2. Sumber Protein :
a. Daging *
(sapi/kambing/dll)
b. Ayam
c. Telur
d. Susu
e. Ikan *
f. Udang
g. Cumi
h. Kepiting/Kerang *
i. Kacang Hijau
j. Kacang Merah
k. Kacang tanah
l. Kacang kedelai
m. Tahu
n. Tempe
3. Sumber
Vitamin&Mineral
Buah
a. Apel
b. Jeruk
c. Mangga
d. Pisang
e. Pepaya
f. Melon
g. Semangka
h. Buah Naga
i. Strawberry
j. Dll........
Sayuran
a. Bayam
b. Kangkung
c. Daun singkong
d. Sawi putih/hijau*
e. Bunga Kol
f. Brokoli
g. Wortel
h. Buncis
4. KLINIS
KURANG ENERGI PROTEIN
Pada penderita KEP ringan dan sedang gejala klinisnya hanya tampak
kurus. Namun pada penderita KEP secara berat dapat dibedekan menjadi
3, yaitu marasmus, kwarsiorkor dan marasmic-kwarshiorkor.
1. Marasmus
Tanda-tanda klinis:
*
2. Kwarsiorkor
Tanda-tanda klinis:
*
Oedem, umumnya diseluruh tubuh dan terutama pada kaki (dorsum pedis)
Otot-otot mengecil
Pembesaran hati
Gangguan pada kulit berupa bercak merah yang meluas dan berubah
menjadi hitam terkelupas
3. Marasmic-kwarshiorkor
Nafas pendek
Lidah licin
Mudah mengantuk
GAKY
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
GAKY tidak hanya menyebabkan pembesaran tyroid (gondok) tetapi juga
berbagai macam gangguan lain. Pada ibu hamil, kekurangan yodium dapat
mengakibatkan abortus, lahir mati, kelainan bawaan dan peningkatan
kematian prenatal seta melahirkan bayi kretin.
Pada anak, kekurangan yodium mengakibatkan pembesaran kelenjar tyroid,
gangguan fungsi mental dan terhambatnya pertumbuhan fisik.
Pada orang dewasa kekurangan yodium menyebakan hipotyroid, pembesaran
kelenjar tyroid dan gangguan mental.
KURANG VITAMIN A
Kekurangan Vitamin A
Penyakit mata akibat kekurangan vitamin A disebut dengan xerophtalmia
Gejala pada xerophtalmia:
a. Keadaan yang reversibel yaitu yang dapat sembuh
*
Xerosis conjunctiva
Xerosis kornea
Bercak bitot
Ulserasi kornea
Keratomalsia
6. X3B: Keratomalasia pada fase ini semua kornea dan konjungtiva menjadi
satu dan menebal sehingga dapat menyebabkan kerusakan bentuk bola
mata
7. XS: Parut kornea
8. XF: Xerophtalmia fundus, terjadi noda-noda putih yang menyebardi
seluruh fundus
5. BIOKIMIA
1. Pemeriksaan Fe secara Hb
Menentukan kadar Fe secara Hb :
Tujuan : untuk mengetahui ada kekurangan Fe atau tidak
Jika kadar transferin saturation << maka Hb rendah
Transferin 30-50% mengangkut Fe; usia tr 8-10 hari
Asumsi: transferin diukur karena merupakan alat transport Fe dan Fe
selalu terdapat di pembuluh darah melihat anemia akut
KELEMAHAN PEMERIKSAAN Hb
1. Pemeriksaan Hb dipengaruhi :
Umur 10 thn >> s/d puber lalu turun lagi
Jenis Kelamin pd remaja laki2 >>
Ras Hb org Africa << kaukasia
2. Kurang sensitif kalau Hb turun, kadar Fe dalam tubuh sudah pada
tahapan parah
3. Spesifisitas rendah, kekurangan Hb belum tentu Anemia ; << Hb < vit
B12, fase kehamilan, over dehidrasi, kehilangan darah
4. faktor lain : merokok/ tidak merokok
perbedaan yg merokok lebih tinggi 0,3- 0,5 gr/dL,
waktu pengambilan Hb (selisih pengambilan Hb siang dengan
malam 1 gr/dL malam lebih <<
2.
3.
Pemeriksaan Hematokrit
Tujuan : mengukur volume butir darah merah
Asumsi : bila anemia ukuran hematokrit mengecil dan volume berkurang
Kelemahan :
1. Sensitivitasnya hematokrit rendah kalau Hb rendah
2. Spesifisitas nya jika cara pengukuran salah :
1. Kadar alkohol terlalu banyak pada jarum sterilisasi
2. Pengambilan di ujung jari Serum darah ikut terambil,
mempengaruhi kadar hematokrit
Pemeriksaan Mean Cell Volume (MCV)
Tujuan : mengetahui diameter butir SDM
Kelemahan : Spesifisitas rendah
Cara : MCV = Besar hematokrit
o jumlah SDM/ liter
11 gr/dL
6-14 th
12 gr/dL
14 th Male
13 gr/dL
14 th Female
Bumil
12 gr/dL
11 gr/dL
Alat:
Referensi :
Supariasa, PSG