Вы находитесь на странице: 1из 10

BAB 3

TERAPI LATIHAN PADA PENDERITA OA LUTUT


Latihan merupakan bagian penting dalam manajemen pasien dengan OA lutut.
Menurut Minor, tujuan program latihan pada pasien OA adalah:
1.

Mengurangi impairmen dan memperbaiki fungsi. Misalnya mengurangi nyeri sendi,


meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan luas gerak sendi, menormalkan pola jalan, dan
memperbaiki kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari.

2.

Melindungi sendi dari kerusakan lebih lanjut dengan cara mengurangi stress pada sendi,
mengurangi joint forces, dan memperbaiki biomekanik sendi.

3.

Mencegah disabilitas dan menurunnya kesehatan yang terjadi sekunder karena inaktivitas
dengan meningkatkan level aktifitas fisik sehari-hari dan memperbaiki daya tahan fisik.4
Program latihan pada pasien OA harus disusun secara individual sesuai keadaan
pasien. Pada pasien dengan kelemahan otot yang signifikan dan berkurangnya gerakan sendi,
tujuan awal dari latihan adalah mengurangi impairmen, memperbaiki fungsi, dan persiapan
untuk aktivitas fisik. Pada pasien OA dengan kekuatan otot dan luas gerak sendi (LGS) yang
baik maka program latihan difokuskan pada perlindungan sendi dan general conditioning. 4
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menyusun program latihan
untuk penderita OA lutut, yaitu :4,5

1. Derajat penyakit dan alignment sendi


Derajat OA bisa mempengaruhi respon penderitanya terhadap latihan. Penelitian
Fransen dkk menunjukkan bahwa pasien dengan celah sendi lutut sisi medial yang lebih
sempit berespon kurang baik dibandingkan dengan pasien yang celah sendinya lebih lebar.
Pada pasien OA dengan genu varus maka akan terjadi peningkatan beban di sisi medial lutut
saat jalan cepat. Oleh karena itu perlu dgunakan ortosis misalnya dengan lateral
wedge, atau knee brace.5 Selain itu pada kondisi inflamasi akut atau udema sendi yang
signifikan, latihan harus ditunda sampai inflamasi berkurang.4,5
2. Nyeri
Nyeri merupakan gejala utama pada pasien OA yang sering menyebabkan pasien
membatasi aktivitasnya. Latihan penguatan dapat mengurangi keluhan nyeri pada pasien OA.
Pada tahap awal digunakan latihan penguatan otot isometrik karena gerak sendi yang terbatas
sehingga tidak menimbulkan nyeri.4 Selain itu sebelum melakukan latihan aerobik harus
dilakukan latihan pemanasan muskuloskletal dan kardiovaskular serta latihan fleksibilitas.

Latihan dilakukan sebatas gerakan bebas nyeri serta harus menghindari postur dan gerakan
yang meningkatkan nyeri dan menibulkan udema. Pasien juga diajari untuk memonitor
sendiri latihannya untuk menghindari nyeri dan delayed onset muscle soreness.4,5
3. Usia
Usia bukan merupakan kontraindikasi melakukan latihan. Guideline latihan sama bisa
diterapkan pada penderita usia lanjut dengan memperhatikan adanya resiko fraktur dan
ganguan keseimbangan. 5
4. Obesitas
Obesitas merupakan faktor resiko terjadinya OA. Menurunkan berat badan diketahui
menurunkan gejala OA dan resiko terjadinya OA. Program penurunan berat badan harus
termasuk dalam program latihan pasien OA dengan obesitas. Berjalan dengan kecepatan
sedang, bersepeda, dan latihan di air merupakan latihan yang aman dan bermanfaat untuk
pasien OA lutut dan hip, termasuk pasien yang obesitas/overweight.5
3.1. Latihan untuk pasien OA lutut
Belum ada formula latihan yang pasti untuk pasien OA lutut. Walaupun demikian
prinsip yang umum digunakan dalam program rehabilitasi medik untuk pasien OA terdiri dari
beberapa komponen seperti pada tabel berikut. 7
Tabel 3.1. Program rehabilitasi untuk OA7

3.1.1. Latihan luas gerak sendi (LGS)/fleksibilitas dan peregangan/stretching

Pada saat gerakan sendi terjadi kompresi dan dekompresi kartilago sendi yang penting
untuk nutrisi adekuat dan keseimbangan aktivitas anabolik dan katabolik di kartilago sendi.
Imobilisasi dan joint loading yang tidak adekuat menyebabkan atrophy kartilago. Inaktivitas
juga menyebabkan berkurangnya fleksibilitas dan berkurangnya compliance kapsul sendi,
ligamen, dan sinovium.5
Prinsip umum latihan LGS adalah bahwa sendi terutama sendi lutut digerakkan pada
luas gerak sendi penuh untuk mencegah motion loss yang sering terjadi pada sendi OA.
Latihan LGS aktif diberikan apabila pasien mempunyai LGS penuh dan kekuatan otot yang
cukup untuk dapat menggerakkan ototnya sendiri. Latihan LGS aktif assistif diberikan jika
kekuatan otot pasien tidak cukup kuat untuk dapat menggerakkan sendinya sendiri. 7 Latihan
LGS dilakukan pada sendi lutut dan sendi lain yang berdekatan serta sendi-sendi
kontralateral.5
Berkurangnya LGS merupakan sekuele yang sering terjadi pada penderita OA. Pada
OA lutut umumnya terjadi berkurangnya ekstensi (lag extension), tetapi fleksi lutut pun
sering berkurang. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan berkurangnya LGS pada OA,
antara lain perubahan pada sendi, pemendekan struktur myotendinosus di sekitar sendi karena
nyeri dan kelemahan. Otot yang lebih pendek dari panjang idealnya menyebabkan kerugian
secara biomekanik saat ia bekerja. Oleh karena itu latihan peregangan harus diberikan sejak
awal.12
Latihan fleksibilitas dimulai dengan pasien menggerakkan sendinya pada seluruh luas
gerak sendi yang ada untuk mencegah berkurangnya luas gerak sendi. Selanjutnya
ditambahkan

latihan

peregangan

yang

dilakukan

dengan

pelan, gentle,

dan sustained stretching. Sustained stretching adalah menahan peregangan selama 20-40
detik, atau lebih, kemudian relaks, dan mengulangi peregangan lagi. Peregangan yang tibatiba, kasar, atau ballistic stretching harus dihindari karena bisa menimbulkan eksaserbasi OA.
Untuk pasien OA hip dan lutut otot yang penting untuk diregangkan adalah otot quadrisep
dan hamstring.12
Luas gerak sendi yang cukup, kekuatan otot, dan daya tahan sangat penting untuk
aktivitas berjalan, keseimbangan, naik-turun tangga, dan bangkit dari kursi. Tabel berikut
menunjukkan LGS ekstremitas bawah yang diperlukan untuk beberapa aktivitas
Tabel 3.2. LGS fungsional untuk ekstremitas bawah4
Sendi
Gerakan
Luas gerak sendi (o)
Berjalan di
Naik tangga
Bangkit dari kursi
tempat datar
Panggul
Ekstensi
15
7
0
Fleksi
37
67
112

Lutut
Pergelangan
kaki

Abduksi
Adduksi
Rotasi interna
Rotasi eksterna
Ekstensi
Fleksi
Dorsofleksi
Plantarfleksi

7
5
4
9
0
70
10
15

8
10
0
83
15
10

20
17
0
93
15
-

Latihan ROM rutin setiap hari dengan periode weight bearing dan non weight
bearingpenting untuk menjaga kesehatan sendi. Pada individu tertentu diperlukan latihan
yang didesain khusus sesuai impaiment dan pathologi sendinya. Umumnya petunjuk untuk
latihan fleksibilitas menurut American College of Sports Medicine (ACSM) dan Centers for
Disease Control and Prevention (CDC) adalah sebagai berikut.5
Tabel 3.3. Rekomendasi untuk latihan fleksibilitas5

3.1.2. Latihan Penguatan


Kelemahan otot, terutama otot quadrisep, telah diketahui sangat berhubungan dengan
OA lutut. Kelemahan quadrisep pada OA lutut disebabkan oleh inhibisi neuromuskuler yang
terjadi karena nyeri dan efusi, dan disuse atrophy karena inaktivitas. Penelitian menunjukkan
bahwa kelemahan otot quadrisep juga bisa terjadi sebelum OA dan menjadi faktor resiko
terjadinya OA lutut.5 Oleh karena itu penguatan otot quadrisep menjadi fokus dalam latihan
penguatan untuk pasien OA lutut.
Latihan penguatan bisa dibedakan menjadi isometrik, isotonik, dan isokinetik. Latihan
penguatan isometrik adalah bentuk latihan statik dimana otot berkontraksi dan
menghasilkan forcetanpa perubahan panjang otot dan sedikit/tanpa gerakan sendi. Latihan
isometrik digunakan jika pasien tidak dapat mentoleransi gerakan sendi berulang, misalnya
pada sendi yang nyeri atau inflamasi. Latihan isometrik mudah dipelajari dan bisa
meningkatkan kekuatan otot dengan cepat, tetapi manfaat fungsionalnya terbatas. 12
Latihan penguatan isotonik adalah latihan penguatan dinamik dengan beban konstan
dimana otot berkontraksi memanjang (eksentrik) atau memendek (konsentrik) di sepanjang

luas gerak sendinya. Kontraksi eksentrik menyebabkan stress yang lebih besar tetapi
menghasilkan kekuatan otot yang lebih besar pula. Latihan isotonik bemanfaat untuk
meningkatkan kekuatan otot, daya tahan, dan power.

Latihan isokinetik adalah latihan

dengan gerak terkendali sehingga gerakan terjadi melalui suatu rentang sendi pada kecepatan
angular

yang

dapat bervariasi.

konstan
12,13

selama

otot

memendek

atau

memanjang

dengan

beban

Menurut deLisa latihan ini jarang digunakan karena memerlukan

peralatan isokinetik untuk latihan dan hubungannya dengan aktivitas fungsional masih belum
jelas.12Walaupun demikian, beberapa penulis mengatakan bahwa latihan isokinetik dapat
menguatkan otot lebih efisien dibandingkan latihan isotonik. 13
Latihan penguatan juga bisa dibedakan menjadi latihan closed kinetic chain (bagian
distal ekstremitas terfiksasi) dan open kinetic chain (bagian distal ekstremitas bebas).
Latihan open kinetic chain memungkinkan penderita melakukan penguatan secara spesifik
pada satu gerakan/otot pada satu sendi, misalnya penguatan ekstensor lutut, tetapi latihan ini
meningkatkanshear forces pada sendi sehingga bisa menimbulkan eksaserbasi OA
lutut. Quadricep setting, SLR, dan PRE dengan quadriceps bench adalah contoh latihan open
kinetic chain. Latihan closed kinetic chain menyebabkan shear forces yang lebih kecil dan
lebih menyerupai aktivitas sinergis dan firing pattern untuk aktivitas sehari-hari12. Contoh
latihan closed kinetic chain untuk OA lutut antara lain partial/mini squat, wall slides,
dan lunge.
Latihan penguatan dimulai dengan latihan penguatan isometrik (brief isometric
exercise) karena latihan ini tidak melibatkan gerakan sendi dan tidak memperberat gejala OA
lutut. Sendi lutut diposisikan pada posisi yang nyaman (biasanya posisi ekstensi) dan
kemudian otot quadrisep dikontraksikan maksimal selama minimal 6 detik, minimal
dilakukan 2 kali sehari.Sambil melakukan kontraksi otot pasien diminta untuk menghitung
dengan suara keras untuk menghindari manuver Valsava. Penggunaan elastic belt atau rubber
loop yang terbuat dari tire inner tube ( ban dalam) merupakan cara praktis untuk mendapat
feedback proprioseptif saat otot berkontraksi isometrik melawan tahanan.(gambar3.1).14

Gambar 3.1. Latihan isometric counterrresistance antara otot quadrisep dengan gluteal dan
hamstring kontralateral menggunakan elastic band atau belt loop di pergelangan kaki.14

Kontraksi isometrik harus ditahan minimal 6 detik untuk memungkinkan tercapainya


puncak tegangan otot dan perubahan metabolik di otot, dan tidak boleh lebih dari 10 detik
karena akan menyebabkan otot cepat kelelahan/fatique. 13
Latihan quadricep setting adalah contoh latihan penguatan isometrik otot quadrisep
dengan fokus pada kontraksi vastus medialis obliq. Latihan dilakukan dengan pasien posisi
supine atau duduk dan lutut posisi ekstensi dan pergelangan kaki dorsifleksi. Pasien diberi
perintah tekan lutut anda ke bawah, dan kencangkan otot paha. Kontraksi ditahan selama
10 detik, istirahat beberapa detik, dan kemudian kontraksi lagi. 13,15 Latihan dilakukan 8-12
kali repetisi, diulang beberapa kali sehari. Jika pasien merasa kurang nyaman, bisa
ditambahkan gulungan handuk di bawah lutut.15

Gambar

3.2.

Latihan

quadrisep setting15
Latihan stright

leg

rising (SLR)

adalah latihan penguatan isometrik otot


quadrisep dengan fokus pada otot rectus
femoris. Latihan ini juga melibatkan kontraksi dinamik otot fleksor hip. Posisi pasien supine
dengan lutut ekstensi. Untuk menstanbilkan pelvis dan punggung bawah, hip dan lutut kontra
lateral diposisikan fleksi, kaki diletakkan netral di alas latihan. Pasien diperintahkan untuk
mengkontraksikan quadrisep, kemudian tungkai diangkat sekitar 45o fleksi hip sambil lutut
tetap ekstensi. Tungkai ditahan pada posisi tersebut selama 10 hitungan kemudian tungkai
diturunkan. Sesuai dengan kemampuan pasien, tungkai bisa diturunkan 30 o atau 15ofleksi hip
untuk menambah beban pada quadrisep, atau dengan menambahkan beban di pergelangan
kaki. 13

Gambar3.3. Latihan straight leg rising (tanpa beban dan dengan beban). 15,16
Untuk menghindari cedera pada otot, berikan tahanan secara bertahap, serta turunan
kontraksi otot secara bertahap pula. Hal ini membantu peningkatan tegangan/tension otot
secara bertahap, menjamin kontraksi otot yang bebas nyeri, dan menghindari resiko gerakan
sendi yang tidak terkontrol. Menahan nafas (valsava manuver) sering terjadi saat penderita
melakukan latihan isometrik. Hal ini harus dihindari karena bisa meningkatkan tekanan darah
dengan cepat. Rhytmic breathing dengan penekanan pada ekspirasi saat melakukan kontraksi
otot, harus dilakukan saat melakukan latihan isometrik untuk mengurangi resiko tersebut.
Latihan isometrik dengan intensitas tinggi merupakan kontra indikasi bagi penderita dengan
gangguan jantung dan vaskuler.13
Progressive resistance exercise (PRE) adalah latihan penguatan isotonik dinamik
dengan beban yang ditingkatkan secara bertahap. Latihan penguatan dengan PRE lebih baik
untuk menjaga dan meningkatkan fungsi otot, mengurangi nyeri sendi, dan meningkatkan
fungsi pasien OA lutut.4,13

Salah satu metode untuk PRE adalah metode DeLorme-

Watkins yang terdiri dari serial kontraksi otot dengan beban meningkat sehingga pada akhir
latihan otot mengangkat beban yang maksimal. 13 Latihan ini bisa dilakukan dengan NK
table/quadirceps bench. Caranya adalah sebagai berikut :
a.

Tentukan beban maksimal 10 kali repetisi (10 repetition maximal resistance/ 10 RM), yaitu
beban maksimal yang bisa diangkat oleh otot 10 kali pada luas gerak sendi penuh .

b.

Pasien kemudian diminta melakukan latihan :


-

10 kali repetisi dengan beban dari 10 RM

10 kali repetisi dengan beban dari 10 RM

10 kali repetisi dengan beban 10 RM penuh

c.

pasien beristirahat sebentar ( 5 menit) diantara bout latihan

d.

pada prosedur ini sudah termasuk latihan pemanasan karena awalnya pasien mengangkat
beban hanya dan RM

e.

nilai 10 RM ditingkatkan setiap minggu sesuai dengan peningkatan kekuatan otot. 13

Gambar 3.4. Latihan penguatan quadrisep dengan quadrisep bench/NK table.


Wall slides adalah salah satu latihan penguatan closed kinetik chain untuk otot
quadrisep. Caranya, penderita berdiri bersandar pada dinding dengan jarak antara kaki
dengan dinding sekitar 1 kaki(32cm), kemudian punggung digeser ke bawah samapi lutut
fleksi sekitar 20-30o. Jika ditambahkan kontraksi quadrisep sebelah medial dengan menjepit
bola diantara kedua lutut maka penguatan terutama ditujukan untuk otot vastus medialis.
Kontraksi ditahan selama 10 detik, kemudian penderita menaikkan kembali badannya.
Latihan diulang 8-12 kali dengan istirahat diantara kontraksi. Otot vastus medialis merupakan
otot yang paling sering mengalami kelemahan diantara kelompok otot quadrisep dan bisa
menyebabkan gerakan patella yang tidak normal.15

Gambar 3.5 . Wall slides15


Latihan penguatan otot sangat penting untuk pasien OA lutut karena otot yang lemah
bisa menambah disfungsi/kerusakan/gangguan pada sendi dan otot yang kuat akan
melindungi sendi. Walaupun demikian harus dihindari latihan penguatan yang menyebabkan
bertambanya kerusakan dan nyeri sendi. Caranya dengan melakukan latihan isometrik pada
posisi-posisi yang bebas nyeri (multiple angle isometric in pain free positions), melakukan
latihan beban pada luas gerak sendi yang tidak nyeri, dan latihan di kolam. Latihan dengan
beban pada luas gerak sendi 45-90o fleksi cenderung menimbulkan nyeri patelofemoral
karena gaya kompresi pada patella.13

3.1.3. Latihan Aerobik


Latihan aerobik penting untuk penderita OA lutut karena pada penderita OA lutut
sering terjadi penurunan kapasitas aerobik sebagai akibat kurangnya aktivitas. Manfaat
latihan aerobik antara lain meningkatkan kapasitas aerobik, kekuatan otot, daya tahan, serta
pengurangan berat badan. Selain itu latihan aerobik juga dapat menyebabkan pelepasan
opioid endogen, serta memperbaiki gejala depresi dan kecemasan.4,7
Latihan aerobik bisa dilakukan di darat dan di air (aquaterapi). Bentuk latihan aerobik
yang dianjurkan adalah berjalan, bersepeda, berenang, senam aerobik, dan senam aerobik di
kolam. Berenang dan latihan di kolam menimbulkan stress sendi yang lebih ringan
dibandingkan bentuk latihan aerobik yang lain. Setiap sesion latihan aerobik harus diawali
oleh latihan pemanasan yang terdiri dari latihan ROM dan diikuti oleh pendinginan dan
peregangan. 4

Jika latihan jalan kaki atau jogging menyebabkan gejala yang dikeluhkan pasien
bertambah berat, intensitas latihan harus dikurangi atau bentuk latihan dirubah. Alas kaki
yang baik sangat penting dan latihan lebih baik dilakukan di permukaan yang lunak. Untuk
dapat meningkatkan kapasitas aerobik heart rate yang harus dicapai adalah 60-80%
dari target heart rateuntuk latihan selama 20-30 menit, 3-4 kali seminggu. Naik turun tangga
juga merupakan bentuk latihan aerobik yang baik, tapi menyebabkan joint loading yang
maksimal pada hip dan lutut sehingga tidak dianjurkan untuk pasien OA lutut dan hip.4
Latihan dengan sepeda statik dilakukan dengan setting lutut ekstensi saat pedal sepeda
berada di bawah. 13,16 Tingkat beban diatur bertahap mulai dari minimal sampai sedang.
Latihan dilakukan 5 menit dengan beban ringan selama 2 hari, kemudian beban dinaikkan
dan waktu ditambah 5 menit. Setiap peningkatan level dilatih selama 3 hari sampai waktu
latihan 20-30 menit.16

Вам также может понравиться

  • TGS 1
    TGS 1
    Документ8 страниц
    TGS 1
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет
  • Living), Dan Handikap (Tidak Bisa Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan, Akibat
    Living), Dan Handikap (Tidak Bisa Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan, Akibat
    Документ6 страниц
    Living), Dan Handikap (Tidak Bisa Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan, Akibat
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет
  • Paru
    Paru
    Документ1 страница
    Paru
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет
  • Tugas 0222
    Tugas 0222
    Документ10 страниц
    Tugas 0222
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет
  • Tugas 0333
    Tugas 0333
    Документ9 страниц
    Tugas 0333
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет
  • Tgs 3
    Tgs 3
    Документ8 страниц
    Tgs 3
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет
  • Tugas 0444
    Tugas 0444
    Документ10 страниц
    Tugas 0444
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет
  • Tgs
    Tgs
    Документ5 страниц
    Tgs
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет
  • Tugas
    Tugas
    Документ6 страниц
    Tugas
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет
  • Ileostomi: Jenis, Indikasi, dan Komplikasinya
    Ileostomi: Jenis, Indikasi, dan Komplikasinya
    Документ8 страниц
    Ileostomi: Jenis, Indikasi, dan Komplikasinya
    Sara Knowles
    0% (1)
  • Tugas 0111
    Tugas 0111
    Документ9 страниц
    Tugas 0111
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет
  • Tgs 033
    Tgs 033
    Документ10 страниц
    Tgs 033
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет
  • Hipotermia-Pada-Bayi-Baru-Lahir by Thiru
    Hipotermia-Pada-Bayi-Baru-Lahir by Thiru
    Документ27 страниц
    Hipotermia-Pada-Bayi-Baru-Lahir by Thiru
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет
  • Dingin Dimalam Ini
    Dingin Dimalam Ini
    Документ1 страница
    Dingin Dimalam Ini
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет
  • Jeya
    Jeya
    Документ35 страниц
    Jeya
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет
  • Tugas 7
    Tugas 7
    Документ16 страниц
    Tugas 7
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет
  • Konduksi
    Konduksi
    Документ8 страниц
    Konduksi
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет
  • DM
    DM
    Документ10 страниц
    DM
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет
  • Makula Kornea OS
    Makula Kornea OS
    Документ19 страниц
    Makula Kornea OS
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет
  • Close Your Eyes and Count To Eight
    Close Your Eyes and Count To Eight
    Документ7 страниц
    Close Your Eyes and Count To Eight
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет
  • Penelitian Grup2
    Penelitian Grup2
    Документ13 страниц
    Penelitian Grup2
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет
  • Keratitis
    Keratitis
    Документ8 страниц
    Keratitis
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет
  • Mata Malas
    Mata Malas
    Документ1 страница
    Mata Malas
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет
  • Peny Degeratif
    Peny Degeratif
    Документ7 страниц
    Peny Degeratif
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет
  • Tugas 6
    Tugas 6
    Документ9 страниц
    Tugas 6
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет
  • Telinga
    Telinga
    Документ4 страницы
    Telinga
    Peter Young
    Оценок пока нет
  • Kasus 3 Data
    Kasus 3 Data
    Документ14 страниц
    Kasus 3 Data
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет
  • Tugass
    Tugass
    Документ14 страниц
    Tugass
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет
  • Keratitis Adalah Peradangan Pada Kornea
    Keratitis Adalah Peradangan Pada Kornea
    Документ9 страниц
    Keratitis Adalah Peradangan Pada Kornea
    Gio Vano Naihonam
    Оценок пока нет