Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
terbentuknya tata surya yang merupakan juga proses terbentuknya bumi antara
lain sebagai berikut.
1. Teori Nebula (Kabut)
Teori Nebula disebut jug dengan Teori Kabut Kant-Laplace yang dikemukakan
oleh Immanuel Kant (1755) dan Peiere De Laplace (1796). Teori ini menjelaskan
bahwa di jagat rayat terdapat gas yang berkumpul menjadi kabut (nebula). Kabut
tersebut berupa debu, es, dan gas yang sebagian besar unsur gas berupa hidrogen.
Adanya gaya gravitasi membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan
kemudian menyusut dan mengeras serta berputar semakin cepat. Dalam proses
perputaran yang sangat cepat, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar
memisah dan memadat karena pendinginan. Bagian yang terlepar tersebut
kemudian membentuk planet-planet dalam tata surya. Tahap-tahap terbentuknya
bumi pada teori tebula adalah sebagai berikut. Matahari dan planet-planet masih
berbentuk gas, kabut yang pekat dan besar. Kabut berputar dan memadat yang
terjadi dipusat lingkaran karena gaya gravitasi. Kemudian terbentuk planet-planet
dari materi-materi kecil pada saat bersamaan terbentuknya matahari yang lebih
kecil dari matahari. Materi tersebut semakin membesar dan tumbuh melakukan
gerakan teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk
susunan keluarga matahar.
2. Toeri Planetisimal
Teori Planetisimal dikemukakan oleh Forest Ray Multon seorang ahli astronomi
dan bersama rekannya Thomas C.Chamberlain, ahli geologi , pada awal abad ke
-20. Teori ini mengatakan bahwa matahari terdiri dari gas yang bermassa besar
dan suatu ketika bintang melintas disamping matahari yang sangat dekat yang
hampir terjadi tabrakan, Dekatnya bintang dan matahari terdapat pengaruh gaya
gravitasi yang mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi,
dari besarnya gaya gravitasi sebagian materi terlempar meninggalkan permukaan
matahari dan permukaan bintang dan membentuk gumpalan-gumpalan akibat dari
penyusupan, lalu terjadi pendinginan dan padat, terbentuklah planet-planet yang
mengelilingi matahari.
3. Teori Pasang Surut Gas (Tidal)
Teori pasang surut dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffereys pada
tahun 1918. Teori ini menjeaskan bahwa terdapat suatu bintang besar yang
mendekati matahari yang masih berbentuk gas, dari besarnya massa matahari dan
besarnya massa bintang yang melaju membentuk sebuah tonjolan-tonjolan pada
matahari yang disebabkan gaya tarik bintang yang melaju. Semakin menjauhnya
bintang melaju dengan matahari maka tonjolan-tonjolan tersebut berpisah dan
pembentuk kulit bumi selalu bergerak karena adanya pengaruh arus konveksi
yang terjadi pada lapisan astenosfer dengan posisi berada dibawah lempeng
tektonik kulit bumi.
C. Proses Terbentuknya Bumi Secara Singkat
Bumi dahulunya adalah Debu dan gas.Kemudian Debu dan Gas tersebut terkena
sinar matahari.Tibalah batuan,lama kelamaan suhu di tengah bumi semakin
panas.Batuan tersebut meledak sangat dahsyat sehingga terbentuklah bumi.Bumi
terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu.Sebentuk membentuk lima
benua,Bumi terdiri dari 1 Benua mahabesar yaitu Pangea,Kemudian terbentuklah
Benua Laurasia di Utara dan Benua Godwana diselatan yang dipisahkan oleh
Samudera Atlantik tengah.Setelah Itu terpecah beberapa benua yaitu Benua
Laurasia menjadi Amerika Utara,Eropa,Asia dan Artik dan Benua Godwana
menjadi Australia,Afrika,Amerika Selatan,India,Kepulauan Indonesia dan
Kepulauan Pasifik sehingga terbentuk bumi sampai sekarang.
2. BAGIAN-BAGIAN BUMI
Bumi telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Bumi merupakan
planet dengan urutan ketiga dari sembilan planet yang dekat dengan matahari.
Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta km, berbentuk bulat dengan radius
6.370 km. Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai
jenis mahluk hidup. Bumi memiliki 2 macam lapisan, yaitu lapisan internal
(dalam) dan lapisan eksternal (luar). Lapisan dalam merupakan lapisan pembentuk
bumi. Sedangkan lapisan luar merupakan lapisan yang melindungi bumi dari
meteor atau benda-benda luar angkasa lainnya. Secara struktur lapisan dalam
bumi, dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
1. Kerak bumi (crush) merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi).
Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang
terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi
seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 C.
Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km
dinamakan litosfer.
2. Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah
lapisan kerak bumi. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan
lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 C.
3. Inti bumi (core) yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam
besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 5200
km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam.
Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya
mencapai 2.200 C. inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan
diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya
mencapai 4.500 C. Namun sebenarnya pada saat ini ditemukan sebuah fakta
bahwa bumi tidak lagi hanya mempunyai 3 lapisan, tapi 7 lapisan. PengukuranPengukuran dan percobaan-percobaan terbaru menunjukkan bahwa artikel yang
berisi nukleus dari bumi itu berada di bawah tekanan yang sangat tinggi, tiga juta
kali lebih dari permukaan bumi.
Di bawah tekanan seperti itu, zat berubah bentuk menjadi solid, dan hal ini
pada waktunya membuat inti bumi itu sangat solid. Inti bumi ini dikelilingi suatu
lapisan zat cair dengan suhu yang sangat tinggi. Ini berarti bahwa ada dua lapisan
di dalam inti bumi, bukan satu. Satu lapisan di dalam pusat yang dikelilingi
lapisan zat cair. Hal itu diketahui sesudah alat-alat pengukur dikembangkan dan
memberi para ilmuwan suatu perbedaan yang jelas antar lapisan-lapisan bumi
bagian dalam. Jika kita turun ke bawah bumi yang keras, kita akan menemukan
lapisan batu-batu yang sangat panas, yaitu batu yang berfungsi untuk
membungkus. Setelah itu ada tiga lapisan terpisah, di mana masing-masing itu
berbeda kepadatan, tekanan dan suhu yang berbeda-beda.
diakhiri dengan yang lapisan ketujuh, yaitu nukleus padat. Para ilmuwan juga
menemukan bahwa atom terdiri dari tujuh lapisan atau tingkatan, dan hal ini
membuktikan keseragaman ciptaan, di mana bumi mempunyai tujuh lapisan dan
atom-atom mempunyai tujuh lapisan juga. Tujuh lapisan bumi itu sangat berbedabeda dari segi struktur, kepadatan, suhu dan bahannya.
Lapisan luar bumi secara keseluruhan sering disebut atmosfer. Atmosfer
adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari
permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer
terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560
km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang
dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan
yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mulamula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar
matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan
peralatan yang sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer berikut fenomenafenomena yang terjadi di dalamnya. Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%)
dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel,
tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan
di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi
suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari
permukaan
planet.
Troposfer
Lapisan ini berada pada level yang terrendah, campuran gasnya paling ideal untuk
menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari
sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan
dengan lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang
lebih 15 kilometer dari permukaan tanah). Dalam lapisan ini, hampir semua jenis
cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin tekanan dan kelembaban yang kita
rasakan sehari-hari berlangsung. Ketinggian yang paling rendah adalah bagian
yang paling hangat dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas
dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Biasanya, jika ketinggian
bertambah, suhu udara akan berkurang secara tunak (steady), dari sekitar 17
sampai -52. Pada permukaan bumi yang tertentu, seperti daerah pegunungan
dan dataran tinggi dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut.
Lapisan ini dianggap sebagai bagian atmosfer yang paling penting, karena
berhubungan langsung dengan permukaan bumi yang merupakan habitat dari
berbagai jenis mahluk hidup termasuk manusia, serta karena sebagain besar
dinamika iklim berlangsung pada lapisan troposfer. Susunan kimia udara troposfer
terdiri dari 78,03% nitrogrn, 20,99 oksigen, 0,93% argon, 0,03% asam arang,
0,0015% nenon, 0,00015% helium, 0,0001% kripton, 0,00005% hidrogen, serta
0,000005% xenon. Di dalam troposfer terdapat tiga jenis awan, yaitu awan rendah
(cumulus), yang tingginya antara 0 2 km; awan pertengahan (alto cumulus
lenticularis), tingginya antara 2 6 km; serta awan tinggi (cirrus) yang tingginya
antara 6 12 km.
Troposfer terbagi lagi ke dalam empat lapisan, yaitu :
1. Lapisan Udara Dasar
Tebal lapisan udara ini adalah 1 2 meter di atas permukaan bumi. Keadaan di
dalam lapisan udara ini tergantung dari keadaan fisik muka bumi, dari jenis
tanaman, ketinggian dari permukaan laut dan lainnya. Keadaan udara dalam
lapisan inilah yang disebut sebagai iklim mikro, yang memperngaruhi kehidupan
tanaman dan juga jasad hidup di dalam tanah.
sangat dingin yaitu 70 F atau sekitar 57 C. Pada lapisan ini angin yang
sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu.Disini juga tempat
terbangnya pesawat. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan
paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi pada
lapisan ini. Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi
semakin bertambah semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan
konsentrasi ozon yang bertambah. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra
ungu. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18 C pada ketinggian sekitar
40 km. Lapisan stratopause memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya.
Lapisan stratosfer dibagi dalam tiga bagian yaitu:
a. Lapisan udara isoterm; terletak antara 12 35 km dpl, dengan suhu udara -50
C sampai -55 C.
b. Lapisan udara panas; terletak antara 35 50 km dpl, dengan suhu 50 C
sampai +50 C.
c. Lapisan udara campuran teratas; terletak antara 50 80 km dpl, dengan suhu
antara +50 C sampai -70 C. karena pengaruh sinar ultraviolet, pada ketinggian
30 km oksigen diubah menjadi ozon, hingga kadarnya akan meningkat dari 5
menjadi 9 x 10-2 cc di dalam 1 m3.
Mesosfer
Kurang lebih 25 mil atau 40km diatas permukaan bumi terdapat lapisan transisi
menuju lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun ketika ketinggian
bertambah, sampai menjadi sekitar 143 C di dekat bagian atas dari lapisan ini,
yaitu kurang lebih 81 km diatas permukaan bumi. Suhu serendah ini
memungkinkan terjadi awan noctilucent, yang terbentuk dari kristal es. Daerah
transisi antara lapisan mesosfer dan termosfer disebut mesopouse dengan suhu
terendah 110 C.
Termosfer
Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km.
Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada
lapisan ini yaitu sekitar 1982oC. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar
ultra ungu. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan
bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan
gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk
membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh. Molekul oksigen akan
terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul oksigen dan
gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan
meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat
dengan meningkaknya ketinggian. Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu:
a. Lapisan Udara E
Terletak antara 80 150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat
terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara
KENNELY dan HEAVISIDE dan mempunyai sifat memantulkan gelombang
radio. Suu udara di sini berkisar 70 C sampai +50 C .
b. Lapisan udara F
Terletak antara 150 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara
APPLETON.
c. Lapisan udara atom
Pada lapisan ini, benda-benda berada dalam lbentuk atom. Letaknya lapisan ini
antara 400 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan
diduga suhunya mencapai 1200 C. Fenomena aurora yang dikenal juga dengan
cahaya utara atau cahaya selatan terjadi di lapisan ini.
Eksosfer
Merupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi. Pada lapisan ini, kandungan gasgas atmosfer sangat rendah. Batas antara ekosfer (yang pada dasarnya juga adalah
batas atmosfer) dengan angkasa luar tidak jelas. Daerah yang masih termasuk
ekosfer adalah daerah yang masih dapat dipengaruhi daya gravitasi bumi. Garis
imajiner yang membatasi ekosfer dengan angkasa luar disebut magnetopause.
Adanya refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik.
Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga disebut sebagai cahaya Zodiakal.
10
bagian-bagian kerak ini kemungkinan ada di bawah laut. Terbukti juga teorinya
bahwa arus konveksi di dalam mantel bumi adalah kekuatan penggeraknya.
Menurut teori Lempeng Tektonik, lapisan terluar bumi kita terbuat dari
suatu lempengan tipis dan keras yang masing-masing saling bergerak relatif
terhadap yang lain. Gerakan ini terjadi secara terus-menerus sejak bumi ini
tercipta hingga sekarang. Teori Lempeng Tektonik muncul sejak tahun 1960-an,
dan hingga kini teori ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis,
seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi, juga tentang
bagaimana terbentuknya gunung, benua, dan samudra.
Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental crust) ataupun
kerak samudra (oceanic crust), dan lapisan batuan teratas dari mantel bumi
(earths mantle). Kerak benua dan kerak samudra, beserta lapisan teratas mantel
ini dinamakan litosfer. Kepadatan material pada kerak samudra lebih tinggi
dibanding kepadatan pada kerak benua. Demikian pula, elemen-elemen zat pada
kerak samudra (mafik) lebih berat dibanding elemen-elemen pada kerak benua
(felsik).
Di bawah litosfer terdapat lapisan batuan cair yang dinamakan astenosfer.
Karena suhu dan tekanan di lapisan astenosfer ini sangat tinggi, batu-batuan di
lapisan ini bergerak mengalir seperti cairan (fluid). Litosfer terpecah ke dalam
beberapa lempeng tektonik yang saling bersinggungan satu dengan lainnya.
Berikut adalah nama-nama lempeng tektonik yang ada di bumi, dan lokasinya bisa
dilihat pada Peta Tektonik.
11
1. BATAS DIVERGEN
Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai (break apart).
Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah,
membentuk batas divergen. Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan
pemekaran dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan pada lempeng benua,
proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift valley) akibat adanya
celah antara kedua lempeng yang saling menjauh tersebut. Pematang tengahAtlantik (Mid-Atlantic Ridge) adalah salah satu contoh divergensi yang paling
terkenal, membujur dari utara ke selatan di sepanjang Samudra Atlantik,
membatasi Benua Eropa dan Afrika dengan Benua Amerika.
12
13
4. KOMPOSISI BUMI
Keadaan dalam bumi selama ini hanya dikemukakan berdasarkan
hipotesis-hipotesis. Penyelidikan tentang isi bumi sebenarnya hanya meliputi
daerah dengan kedalaman tidak lebih dari dalamnya terowongan tempat
pengeboran atau kedalaman sungai bawah tanah. Salah seorang ahli yang yang
pertama kali mengemukakan pendapatnya tentang materi dan bentuk dalam bumi
adalah Plato. Menurutnya, bumi terdiri dari masa cair yang pijar dan dikelilingi
oleh lapisan batuan yang keras yang disebut kerak bumi. Masa cair yang pijar itu
berasal dari dalam bumi dan kadang-kadang ke luar mencapai permukaan bumi
dalam bentuk lava melalui pipa-pipa gunung api. Namun, penyelidikan tentang
gempa bumi (seismologi) memberikan pandangan yang lain tentang keadaan
14
15
Inti bumi merupakan lapisan paling dalam dari struktur bumi. Lapisan inti
dibedakan menjadi 2, yaitu lapisan inti luar (outer core) dan inti dalam (inner
core). a. Inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang
suhunya mencapai 2.200 C.
b. Inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700
km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 C.
menggoreskan benda yang akan diukur kekerasannya dengan benda lain sebagai
pengukur. Skala pengukurannya mulai dari 1 hingga 10 dengan intan sebagai
benda terkeras dan talk sebagai yang terlunak (lihat tabel 1).
Dari perbandingan kekerasan pada Skala Mohs ini, dapat kita lihat bahwa bagian
terkeras dari tubuh kita yaitu gigi, hanya bernilai 5. Besi/baja terbaik sekalipun
kekerasannya hanya mencapai 6,5 atau mungkin 7, sangat jauh lebih lunak
dibandingkan intan. Sebab sekalipun hanya berbeda 1 tingkat, kekerasan
sesungguhnya antara intan dan korundum sangat berbeda jauh. Intan memiliki
nilai kekerasan absolut 1600 sedangkan korundum hanya 400. Permata moissanite
yang dalam Skala Mohs kekerasannya 9,25 pun hanya memiliki nilai absolut 500,
walaupun moissanite lebih tahan panas dibandingkan intan.
Kekerasan absolut adalah tingkat kekerasan yang diukur dengan
menggunakan alat yang disebut Sklerometer, ditemukan oleh Professor
Metallurgy: Thomas Turner 1986 dari universitas Birmingham, England.
17
Jadi, hingga saat ini intan masih merupakan benda terkeras yang diketahui.
Namun, bukan tidak mungkin kelak akan ditemukan benda yang kekerasannya
mendekati intan mengingat perbedaan kekerasan absolut yang begitu besar antara
benda terkeras nomor 1 dan nomor 2. Untuk mengetahui beberapa hal tentang
mineral-mineral kunci dalam Skala Mohs tersebut, berikut dilampirkan deskripsi
singkat kesepuluh mineral tersebut:
1. Talk (talc) Mg3Si4O10(OH)2, memiliki tingkat kekerasan absolut 1. Berwarna
putih, kelabu, atau kecoklatan, tak pernah ditemukan dalam bentuk kristal,
merupakan produk alterasi magnesium silikat pada batuan ultramafik dan
metasomatisme pada marmer dolomitik. Talk dipakai pada industri kertas, cat,
karet, kosmetik, tekstil dan bubuk talk. Sangat lunak karenanya sering disebut
batu
sabun.
18
5.
Apatit
(apatite)
Ca5(PO4)3(OH,Cl,F),
memiliki
tingkat kekerasan absolut 48. Tak berwarna
hingga berwarna kuning, hijau dan coklat,
beberapa jenis apatit bisa kehilangan
warnanya jika dipanaskan, dan ada pula
yang berpendar jika terkena sinar
ultraviolet. Terdapat di semua jenis batuan,
stabil hampir di setiap lingkungan, banyak ditambang untuk pupuk, serta
19
merupakan penyusun utama pada gigi, oleh karenana gigi dikatakan memiliki
tingkat kekerasan Mohs 5. Sebagai informasi tambahan, kaca juga memiliki
tingkat kekerasan 5, besi baja 5.5 - namun baja yang bermutu tinggi dapat
mencapai
tingkat
kekerasan
6.5
berdasarkan
skala
Mohs.
20
muda disebut rose, warna putih disebut milky quartz sedangkan warna hitam
disebut smoky quartz. Terbentuk langsung
dari kristalisasi magma atau dari sisa
organisme tertentu. Stabil di berbagai
lingkungan dan paling tahan terhadap
pelapukan. Kuarsa memiliki kekerasan yang
lebih tinggi dari kaca dan baja.
21
derajat tinggi, kaya aluminium, dan sedikit silika. Korundum dapat menggores
Topaz tetapi dapat dengan mudah digores oleh intan.
Kekerasan
(hardness) mineral
diperlukan untuk
mendapatkan
perbandingan
kekerasan mineral
satu
terhadap
mineral yang lain,
dengan
cara
melakukan saling
gores antar mineral. Perlu diketahui bahwa kekerasan mineral ke segala arah
ditentukan oleh parameter tiap-tiap poros kritalografinya. Oleh karena itu,
22
kekerasan untuk mineral yang satu mungkin kesegala arah sama keras dan untuk
mineral lainnya tidak demikian. Skala kekerasan mineral yang lazim digunakan
adalah skala kekerasan Mosh. Skala kekerasan ini terdiri atas 10 tingkatan,
berturut-turut dari yang terlunak sampai yang terkeras ditampilkan dalam tabel
berikut ini:
Skala Kekerasan (Hardness) Mosh
Kekerasa Mineral
Keterangan
n
1
Talk
Tergores kuku
2
Gipsum
Tergores kuku, kekerasan kuku = 2
3
Kalsit
Tergores pecahan botol atau pisau
4
Fluorit
Tergores pecahan botol atau pisau
5
Apatit
Tergores dengan sukar oleh pisau
6
Ortoklas
Tidak tergores pisau atau pecahan botol
7
Kwarsa
Tidak tergores pisau
8
Topas
Tidak tergores pisau
9
Korundum
Tidak tergores pisau
10
Intan
Tidak tergores pisau
Skala Kekerasan (Hardness) Mosh Beserta Contoh Gambar
Kekerasan Mineral
Kekerasan
Gambar
Absolut
1
Talk
1
(Mg3Si4O10(OH)2)
Gipsum
(CaSO42H2O)
Kalsit (CaCO3)
23
Fluorit (CaF2)
21
Apatit
(Ca5(PO4)3(OH-,Cl-,
F-)
48
Ortoklas (KAlSi3O8)
72
Kwarsa (SiO2)
100
Topaz
(Al2SiO4(OH-,F-)2)
200
Korundum (Al2O3)
400
10
Intan (C)
1500
Setiap tingkatan kekerasan skala Mohs yang lebih tinggi dapat menggores
mineral-mineral pada tingkat yang lebih rendah. Berdasarkan penentuan kualitatif
dari kekerasan ternyata interval-interval pada skala Mohs hampir sama, kecuali
interval antara 9 dan 10.
Pengukuran kekerasan mineral ini dapat menggunakan alat-alat sederhana,
seperti kuku tangan, pisau baja, dan lain-lain. Berikut ini adalah tabel yang
memperlihatkan antara hubungan alat pengukur kekerasan dengan derajat
kekerasan dari skala Mosh.
24
25
26
27
28
Singkapan filit (jenis batuan metamorf) di Sungai Luk Ulo - Karangsambung Jawa Tengah
29
Ahli geologi sering menyebut batuan metamorf sebagai batuan yang telah
dimasak karena proses perubahannya hampir sama dengan yang terjadi pada
adonan kue ketika dipanaskan. Adonan kue dan kue nya itu sendiri mengandung
bahan-bahan yang sama, namun memiliki tekstur yang sangat berbeda. Sama
halnya pada batupasir (batuan sedimen) dan kuarsit (hasil metamorfosis dari
batupasir). Butiran individu pasir yang ada pada batupasir sangat mudah terlihat
bahkan beberapa mudah dicopot. Sedangkan pada kuarsit, butiran pasir sudah
tidak terlihat lagi, dan cukup keras untuk dipecahkan dengan palu.
Setiap jenis batuan akan terangkat dan tersingkap, kemudian mengalami
pelapukan dan erosi. Beberapa diantaranya dapat terkubur dan bermetamorfosis.
Proses-proses tersebut telah terjadi selama jutaan dan miliaran tahun yang lalu
untuk menciptakan bumi seperti yang kita lihat sekarang ini, sebuah planet yang
dinamis. Sebagaimana yang dikatakan oleh Hutton, The Present Is The Key To
The Past saat ini adalah kunci menuju masa lalu. Yang berarti, apa yang terjadi
saat ini, juga terjadi di masa lalu.
30