Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Yogyakarta
BAB VI
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
VI.1.
VI.1.1.
Konsep Programatik
Konsep Sasaran Pengguna dan Pelaku
Sasaran penghuni apartemen ini lebih mengarah kepada keluarga, yaitu
penghuni laki-laki dewasa, penghuni wanita, penghuni anak-anak (berstatus sebagai
pelajar), serta lajang (mahasiswa atau pekerja). Selain itu, sasaran penghuni
apartemen ini merupakan masyarakat dari kalangan dengan ekonomi menengah.
Jenis pelaku apartemen ini dapat dijelaskan dalam beberapa golongan, yaitu:
d. Penghuni Apartemen
Penghuni Apartemen ini adalah pemilik unit apartemen atau penyewa unit
apartemen yang merupakan pelaku kegiatan yang secara rutin tinggal/datang di
dalam apartemen dengan tujuan tinggal dengan menyewa sesuai jangka waktu
tertentu atau dengan membeli unit hunian apartemen. Penyewa apartemen dapat
digolongkan menjadi penyewa jangka panjang (penyewa fasilitas utama, yaitu
hunian, dan fasilitas penunjang bangunan yang kegiatannya berlangsung lama
sepeti retail, cafetaria) dan penyewa jangka pendek (penyewa fasilitas
penunjang yang kegiatannya berlangsung dalam waktu yang singkat seperti
ruang serba guna)
e. Pengelola Apartemen
Pengelola Apartemen ini terdiri dari kelompok administrasi dan kelompok
operasional pengawasan. Kelompok administrasi tersebut merupakan pengelola
yang melaksanakan kegiatan administrasi berupa pemasaran, front office, bagian
keuangan, manajemen properti, bagian umum dan personalia intern pengelola.
Kelompok operasional pengawasan merupakan pengelola yang melakukan
pengawasan terhadap keamanan (security), keselamatan (mekanikal dan
elektrikal), penggunaan sarana dan perlengkapan bangunan (pengelola fsilitas,
perawatan bangunan, house keeping)
f. Pengunjung Apartemen
Pengunjung Apartemen ini dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu tamu
penghuni apartemen yang tidak secara rutin tinggal/datang dalam apartemen dan
151
VI.1.2.
dapat merupakan
152
VI.1.3.
153
Melissa Sharon - 100113704
1.
Jenis Ruang
Kelompok
Ruang
AREA
PENERIMA
Nama Ruang
Receptionist/
Informasi
3 orang
3 kursi
1 front
desk
Ruang
Tunggu
6 orang
2 sofa
AREA
PENGHUNI
Standar
Besaran
Ruang
4,8 m2
(0,4 m2/org)
kursi=0,45x0,
45m
4,8 m2
(0,4 m2/org)
sofa=2,1
/set
Sumber
Jumlah
Ruang
Sirkulasi
Luas
Total
Besaran
Ruang
DM
20%
19,20 m2
DM
20%
39,6 m2
40%
56 m2
100
orang/jam
0,4 m2/org
AD
(jam sibuk)
Total Besaran Area Penerima
HUNIAN TIPE 1 KAMAR
2 orang
Living room
14,86 m2
TS
2 kursi
1 meja
Kamar Tidur
12,00 m2
TS
2 orang
Kamar Mandi
5,35 m2
AD
1 orang
Dapur
2 orang
11,15 m2
TS
Ruang Makan 2 kursi
Jumlah Unit Hunian (Unit A) = 50 unit
Lobby
Kapasitas/
Kebutuhan
Alat
114,8 m2
20%
17,83 m2
1
1
20%
20%
14,4 m2
6,42 m2
20%
13,38 m2
52,03 m2 x 50
2.601 m2
154
Melissa Sharon - 100113704
Jumlah
Ruang
Sirkulasi
Luas
Total
Besaran
Ruang
Jenis Ruang
N
o
Kelompok
Ruang
Nama Ruang
Kapasitas/
Kebutuhan
Alat
Standar
Besaran
Ruang
Sumber
Living room
4 orang
2 sofa
1 meja
14,86 m2
TS
20%
25,66 m2
Kamar Tidur
2 orang
12,00 m2
TS
20%
14,4 m2
Kamar Mandi
1 orang
5,35 m2
AD
20%
6,42 m2
Dapur
4 orang
4 kursi
1 meja
14,86 m2
TS
20%
26,76 m2
Ruang Makan
80,27 m2 x 30
2.408 m2
Living room
4-6 org
2 sofa
1 meja
14,86 m2
TS
20%
Kamar Tidur
2 orang
12,00 m2
TS
20%
14,4 m2
Kamar Mandi
1 orang
5,35 m2
AD
20%
6,42 m2
14,86 m2
TS
20%
26,76 m2
5,86 m2
TS
20%
7,03 m2
Dapur
Ruang Makan
Ruang
Belajar/Kerja
4 orang
4 kursi
1 meja
1 kursi
1 meja
kerja
87,30 m2 x 20
25,66 m2
1.746 m2
AREA
FASILITAS
UMUM
Ruang Spa
Tempat Bilas
Pria
Tempat Bilas
Wanita
Ruang Ganti
Pria
Ruang Ganti
Wanita
325 m2
50 orang
5 m2/ orang
AD
30%
10-20
orang
50% kolam
dewasa
AD
30%
Steamer
(2,3x2,3)
R pijal (2x2,3m)
R. Ganti
(2,3x1,5)/org
Asm
30%
112,125
m2
1 orang
0,9 m x 0,9 m
HMC
30%
5,26 m2
1 orang
0,9 m x 0,9 m
HMC
20%
1 orang
AD
20%
1 orang
AD
20%
10 orang
R. Steam
162,5 m2
5,26 m2
10,14 m2
10,14 m2
155
Melissa Sharon - 100113704
Jenis Ruang
N
o
Kelompok
Ruang
Nama Ruang
Area
Berjemur
Lavatory Pria
Lavatory
Wanita
Resepsionis
R. Fitness
R.uang
Yoga/Aerobic
R. Loker&
Ganti Pria
R. Loker&
Ganti Wanita
R. Bilas Pria
R. Bilas
Wanita
Lavatory Pria
Lavatory
Wanita
R. Laundry
R. Peralatan
Kapasitas/
Kebutuhan
Alat
Standar
Besaran
Ruang
Sumber
1,25 m2/
HMC
orang
1,80
m2/urinoir
urinoir
AD
1,80
wastafel
m2/wastafel
2,25
m2/kloset
kloset
AD
1,80
wastafel
m2/wastafel
Total Besaran Area Kolam Renang
AREA FITNESS
2 orang
DM
5,76 m2
1 meja
1 kursi
30-40 orang
4,5 m2/ orang
AD
alat fitness
20 orang
2 m2/ orang
Asm
Alas senam
5 orang
15 m2
AD
loker
5 orang
AD
20 m2
loker
0,9m x 0,9 m
HMC
1 orang
0,9 m x 0,9
HMC
1 orang
m
1,80
urinoir
m2/urinoir
AD
1,80
wastafel
m2/wastafel
2,25
kloset
m2/kloset
AD
1,80
wastafel
m2/wastafel
Total Besaran Area Fitness
TATA GRAHA
mesin cuci
mesin
65,03
TS
pengering
area setrika
10 m2
Asm
Total Besaran Area Tata Graha
20 orang
Jumlah
Ruang
Sirkulasi
Luas
Total
Besaran
Ruang
30%
32,5 m2
20%
6,48 m2
20%
6,48 m2
675,9 m2
20%
6,91 m2
30%
204,75
m2
30%
52 m2
20%
18 m2
20%
24 m2
20%
5,26 m2
20%
5,26 m2
20%
6,48 m2
20%
6,48 m2
329,1 m2
30%
84,54 m2
20%
12 m2
96,54 m2
156
Melissa Sharon - 100113704
Jenis Ruang
N
o
Kelompok
Ruang
Nama Ruang
Ruang
Penerima/
Kasir
DisplayMakan
an
Ruang Makan
AREA
RESTAURANT/
KAFETARIA
Dapur
Ruang Staff
Storage
Lavatory Pria
Lavatory
Wanita
Mini
Market
(ukuran
menangah)
Drug Store
5
AREA RETAIL
Sumber
Jumlah
Ruang
Sirkulasi
Luas
Total
Besaran
Ruang
5,76 m2
DM
20%
6,91 m2
10,4 m2
DM
20%
12,48 m2
1 set (1,75 m
x 1,75 m)
DM
20%
306,2 m2
30% ruang
makan
AD
20%
91,86 m2
1
1
20%
20%
33,6 m2
27,56 m2
20%
6,48 m2
20%
6,48 m2
Kapasitas/
Kebutuh
an Alat
2 orang
1 meja
1 kursi
10 org
1 meja
display
20 set
meja
makan
kapasitas 4
orang
kapasitas
100 orang
10 org
1 kompor,
penggore
ng,
pendingin
1 meja
kerja
8 orang
-
Unit penjualan
(toko sewa)
Lavatory Pria
urinoir
wastafel
Lavatory
Wanita
Standar
Besaran
Ruang
30 m2/unit
NMH
1,80
m2/urinoir
AD
1,80
m2/wastafel
2,25
kloset
m2/kloset
AD
1,80
wastafel
m2/wastafel
Total Besaran Area Retail
491,6 m2
20%
600 m2
20%
21 m2
20%
36 m2
20%
6,48 m2
20%
6,48 m2
670m2
157
Jenis Ruang
N
o
Kelompok
Ruang
Nama Ruang
R. Tunggu
R. Manager
R. Pemasaran
R. Administrasi
R. Staff
R. Arsip
AREA
PENGELOLA
R. Rapat
Pantry
Lavatory
AREA
SERVICE
R.Mekanikal
dan Elektrikal
Ruang
Pembuangan
R. Pompa
R. Staff/Loker
R.Kontrol Panel
Security
R.Generator
Area
AREA PARKIR
Standar
Besaran
Ruang
Sumber
6 orang
2 orang
2 orang
1 orang
8 orang
3m x 2,5 m
HPD
9,5 m2/ orang
HPD
7,5 m2/ orang
HPD
3,5 m2/ orang
HPD
HPD
3,5 m2/ orang
0,18 m2/
HPD
kamar
2 m2/ orang
HPD
12 orang
2,75m x
AD
3,5m
2,25
m2/kloset
kloset
AD
1,80
wastafel
2
m /wastafel
Total Besaran Area Pengelola
Jumlah
Ruang
Sirkulasi
1
1
1
1
1
20%
20%
20%
20%
20%
Luas
Total
Besaran
Ruang
9 m2
22,8 m2
18 m2
4,2 m2
33,6 m2
20%
21,6 m2
20%
28,8 m2
20%
11,5 m2
20%
6,48 m2
156 m2
25-30 m2
Asm
20%
30 m2
25-30 m2
TS
20%
30 m2
20%
30 m2
20%
36 m2
1
1
1
20%
20%
20%
11 m2
3,6 m2
11 m2
151,6 m2
1
1
40%
40%
3.150 m2
112 m2
1
1
40%
40%
1.050 m2
42 m2
1
1
40%
40%
25-30 m2
Asm
10 org
AD
3 m2/ orang
loker
2
10 m
Asm
1,5 m2/ orang
AD
2 orang
10 m2
Asm
genset
Total Besaran Area Service
Nama Ruang
PARKIR PENGHUNI
15 m2/ mobil
AD
1 m2/ motor
AD
PARKIR PENGUNJUNG
Parkir Mobil
50 mobil
15 m2/ mobil
AD
Parkir Motor
30 motor
1 m2/ motor
AD
PARKIR PEGAWAI
Parkir Mobil
20 Mobil
15 m2/ mobil
AD
Parkir Motor
50 Motor
1 m2/ motor
AD
Total Besaran Area Parkir
Total Besaran Ruang Apartemen
Parkir Mobil
Parkir Motor
Kapasitas/
Kebutuh
an Alat
150 mobil
80 motor
420 m2
70 m2
4.844 m2
16.017,4 m2
Keterangan :
158
VI.1.5.
Balkon/teras
Foyer
Dapur
Kamar Mandi
Living room
Ruang Makan
Kamar Tidur
6. Pengelola
Keluar-Masuk
Pengunjung
Ruang Istirahat/R.Staff
Ruang Tunggu
R.Bagian
Administrasi
R.Rapat
R.Bagian
Pemasaran
R.Bagian
Service
R.Bagian
Operasional
Toilet Staff
Bagan 6. 2 Konsep Hubungan Ruang Pengelola
Sumber: Analisis Penulis, 2013
159
7.
Restaurant/Cafetaria
Keluar / Masuk
Pengelola
Foyer
Ruang Penerima/
Kasir
Area Makan/Duduk
R.Kantor
Pegawai
Dapur
Ruang
Persiapan
Ruang Istirahat
Gudang
Penyimpanan
Gudang
Pemeliharaan
Keluar / Masuk
Service
Keluar-Masuk
Pengunjung
Toilet
8. Fasilitas Umum
Keluar-Masuk
Pengunjung
Lobby/Informasi
Toilet
Foyer
Storage
Restaurant/Cafetaria
Keluar / Masuk
Pegawai /Service
Retail Area
Fitness Area
Kolam Renang
R. Ganti dan
R. Bilas
160
UNIT HUNIAN
Lobby/
Indoor
Garden
Fitness Area
Kolam Renang
Restaurant
Outdoor
Garden
Foodcourt
Stand
Retail Area
Parkir
Entrance
Security
Zona Pengelola terletak di area yang dekat dengan hunian ataupun area
fasilitas umum, agar memudahkan akses pengelola dalam bekerja
sesuai dengan tugasnya masing-masing
161
VI.1.6.
Ruang
Kontrol
Ruang
Pompa
Ruang
Peralatan
Ruang
Genset
R. Rapat
R. Administrasi
Ruang
Staff
Fitness Area
Pembuangan
Storage
Indoor
Garden
Cleaning Service
R. Keuangan
Kolam Renang
Unit
Hunian
Dapur
Unit Hunian
Lift
Service
Restaurant
R. Operasional
R. Arsip
R. Pemasaran
Foyer
Ruang
Kemanan
Lavatory
Lift Penghuni/
Pengunjung
Informasi
Retail Area
Mini Market
Penerimaan
Barang/loker
LOBBY
Parkir Pengelola
Entrance
ATM
Center
Parkir Penghuni/Pengunjung
Keterangan:
RuangService
RuangPrivat
Ruang Semi Privat
Ruang Publik
162
VI.2.
VI.2.1.
hal berinteraksi sosial. Penghuni apartemen ini memiliki perilaku yang berbeda
antara satu dengan lainnya, sehingga mereka memiliki cara yang berbeda dalam
memberi respon pada lingkungannya. Sehingga perlu ada pembatasan, keterarahan,
sikap/ tindakan perilaku terhadap lingkungan fisik.
163
VI.2.2.
Konsep Hubungan Interaksi Sosial dengan Pendekatan Behavioral Architecture (Arsitektur Perilaku)
Tabel 6. 2 Konsep Hubungan Interaksi Sosial dan Pendekatan Behavioral Architecture (Arsitektur Perilaku)
Karakteristik Penghuni Apartemen
pada umumnya
Interaksi Sosial
Interaksi sosial antar penghuni tidak
berlangsung karena sebagai masyarakat
urban yang memiliki kesibukan masingmasing cenderung bersifat individualis
Kurangnya hubungan sosial dan
emosional timbal balik
Merasa tidak membutuhkan kontak sosial
dengan tetangga dalam satu tempat
tinggal
Perilaku
Perilaku bisa terjadi secara disadari
ataupun tidak disadari, mementingkan
kepraktisan, tidak memahami batas
teritorial, kebanyakan perilaku manusia
tidak peduli atau tdak bertanggung jawab
dalam memelihara lingkungan di dalam
tempat tinggalnya sendiri
Unsur Fisik
Interaksi manusia-manusia dapat diwujudkan dengan
ruang bersama/ ruang publik pada sirkulasi utama,
diharapkan jika melewati area tersebut akan ada
pertemuan antarpenghuni yang dapat menimbulkan
sebuah interaksi
Interaksi bangunan-bangunan
Tatanan massa pada bangunan yang diposisikan
saling berhadapan akan menimbulkan interaksi antar
bangunan.
Interaksi manusia-bangunan
Dengan penggunaan warna natural yang umum
digunakan akan membuat penghuni mudah mengenali
bangunan dan merasa tidak asing (diterima oleh
semua karakteristik pengguna ruang)
Interaksi bangunan-lingkungannya
Ruang terbuka hijau seperti taman, kolam , atau
pedestrian merupakan ruang luar yang dapat
menghubungkan antarbangunan.
Interkasi manusia-lingkunganya
Adanya area terbuka hijau yang dapat menguntungkan
penghuni (misal, supplay oksigen) seharusnya
membuat pengguna apartemen menyadari untuk
memberikan respon timbal balik, yaitu tidak merusak
tatanan alami yang merupakan area tempat tinggal
Pola pergerakan
Tatanan sirkulasi pada tapak baik di luar ataupun di
dalam bangunan dapat membentuk suatu pola
pergerakan pengguna bangunan
Kemudahan aksesbilitas (pencapaian ke suatu ruang
yang dituju)
Komunikasi,
Interaksi/ hubungan sosial,
Fleksibel dan dinamis
164
VI.2.3.
Konsep Bentuk
Konsep bentuk yang digunakan pada bangunan Apartemen di Sleman ini yaitu
mengacu pada karakteristik yang ditemukan dalam pendekatan Arsitektur Perilaku,
yaitu dapat mewujudkan komunikasi, interaksi hubungan sosial, perilaku yang
terarah, dan fleksibel serta dinamis. Bentuk yang digunakan adalah bentuk-bentuk
geometri dasar, sehingga mudah dikenali dan diterima oleh semua manusia. Bentuk
dasar yang akan digunakan pada wujud bangunan apartemen ini adalah bentuk peregi
dan lingkaran.
165
VI.2.4.
paving block
Batu alam
166
Penggunaan material dan tekstur bada sisi luar bangunan yakni bahan yang
hangat, berat, fleksibel,dan informal misalnya kayu, plastik, gypsum, metal dan kaca
metal
Kaca
VI.2.5.
kayu
167
VI.2.6.
VI.2.7.
Konsep Sirkulasi
Sirkulasi dibentuk untuk menghubungkan ruang satu dengan ruang yang
lainnya pada lantai yang berbeda.
1. Sirkulasi Vertikal
Bentuk sirkulasi vertikal dapat berupa lift, tangga, atau ramp.
Lift
Bangunan apartemen ini merupakan bangunan yang dirancang bagi
golongan menengah ke atas, sehingga untuk menjaga kualitas dan
kenyamanan apartemen diperlukan elevator untuk sirkulasi vertikal. Lift
168
Tangga
Tangga penghuni, tangga ini harus didesain dekat dengan unit hunian.
Tangga penghuni diletakkan dekat dengan setiap lift yang ada, sehingga
penghuni memiliki pilihan untuk naik ke lantai atas dengan tangga yang
dapat meminimalkan pemakaian energi untuk lift.
Ramp
Ramp diwajibkan pada bangunan tanpa lift sehingga penghuni yang
mempunyai cacat fisik tetap dapat mengakses bangunan. Untuk membuat
ramp dibutuhkan ruang yang cukup luas karena kemiringan yang relatif
landai. Pada area dalam bangunan apartemen ini sudah terdapat lift yang
dapat dipakai para penyandang cacat, sehingga ramp hanya digunakan
sebagai akses dari luar bangunan ke dalam bangunan. Ramp membutuhkan
dimensi ruang yang luas. Sehingga sirkulasi vertikal dalam bangunan
apartemen ini hanya menggunakan tangga dan lift.
169
2. Sirkulasi Horisontal
Pada perancangan apartemen ini sistem sirkulasi yang diterapkan adalah
sirkulasi Double Loaded. Pada sirkulasi double loaded ini hunian berada di
kedua sisi koridor bangunan sehingga bersifat tertutup. Dengan sistem ini maka
akan dapat memaksimalkan jumlah hunian yang dirancang.
VI.2.8.
Konsep Organisasi
Konsep organisasi ruang pada perancangan bangunan apartemen ini
menggunakan pola linier, yaitu jalur yang dapat menjadi unsur pengorganisir utama
untuk satu deretan ruang-ruang, sehingga alur pergerakan penghuni dapat teratur dan
menyeuaikan organisasi ruang yang tebentuk.
170
VI.3.
VI.3.1.
VI.3.2.
Pencahayaan Ruang
Sistem pencahayaan yang diterapkan pada bangunan ini adalah dengan pencahayaan
alami ataupun bautan. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam bangunan ini adalah:
1. Pencahayaan Alami
Memanfaatkan semaksimal mungkin pencahayaan matahari pada siang hari
dengan memberikan bukaan-bukaan jendela sehingga akan lebih menghemat
energi dalam penggunaan lampu pada siang hari. Sinar matahari juga
membawa panas, sehingga untuk menghindari panas perlu dilakukan
beberapa cara, yaitu:
Menggunakan roof-garden
171
2. Pencahayaan Buatan
Pencahayaan buatan dibutuhkan untuk kelangsungan kegiatan manusia ketika
cuaca mendung dan ketika malam hari. Sumber daya penerangan buatan
berasal dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan generator sebagai sumber
cadangan penerangan pada saat terjadi gangguan dari PLN. Sumber energi
untuk listrik juga dapat menggunakan solar cell yang merupakan konversi
dari sinar matahari menjadi listrik, namun biaya untuk penerapan solar cell
ini masih terlalu mahal dan masih jarang ditemui di Indonesia. Berikut ini
merupakan mekanisme penerapan sistem jaringan listrik pada bangunan:
Sub Trafo 1
PLN
Genset
Trafo
Trafo
Automatic
Transfer
Switch
Ruang
Ruang
Sub Trafo 2
Ruang
Ruang
VI.4.
172
VI.5.
VI.5.1.
tandon air
Pompa air
Bagan 6. 8 Konsep Peneraapan Sistem up feed dan down feed pada Apartemen di Sleman
VI.5.2.
173
VI.5.3.
174
175
DAFTAR PUSTAKA
Akmal, Imelda. 2007. Menata Apartemen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Ashihara, Yoshinobu. 1986, Perancangan Eksterior dalam Arsitektur. Bandung: Abdi
Widy
De Chiara, Joseph dan Michael J. Crosbie. 2001. Time-Saver Standards for Building
Types. New York: Mc Graw-Hill.
Duerk, Donna P. 1993. Architectural Programming : Information Management for Design.
New York : Van Nostrand Reinhold
Edward Paul. 1972: The Encyclopedia of Philosophy, vol.3 dan 4. Mac Millian Publishing
Heimsath, Clovis. 1988. Behavioral Architecture, Toward an Accountable Design
Process.New York: Mc Graw-Hill.
Laurens, Joyce Marcella. 2004. Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta: PT. Grasindo.
Lynch, Kevin dan Hack, Gary. 1984. Site Planning Third Edition. Cambridge MA and
London: MIT Press
Mangunwijaya, Y.B. 1992. Wastu Citra. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Marlina, Endy. 2008. Panduan Perancangan Bangunan Komersial. Yogyakarta: ANDI
Maryati, K dan J. Suryawati. 2003. Sosiologi 1. Jakarta: Erlangga
Moore, T.Gary. 1979.Pengkajian Lingkungan Perilaku dalam Introduction to
Architecture. England: Mc.Graw Hill.
Neufert, Ernst.2002 Archtecture Data Jilid I & II Edisi 33, terjemahan. Jakarta: Erlangga
Panero, Julius dan Martin Zelnik. 2005. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta:
Erlangga.
Paul, Samuel. 1967. Apartment Their Design and Development. New York: Rainhold Pub
Co.
Rapoport, Amos. 1969. House Form and Culture. New York: Prentice - Hall.Inc.
Engglewood Cliffs N.J.
Rapoport, Amos. 1977. Human Aspects of Urban Form; Towards a Man Environment
Approach to Urban Form and Design. Oxford: Pergamon Press
S.Juwana, MSAE., Ir.Jimmy. 2005. Panduan Sistem Bangunan Tinggi. Jakarta : Erlangga
Schaefer, Richard T. 2007. Sociology. England: Mc.Graw-Hill Higher Education
176
Savitri, Esti, Marcel Ignatius, Amelia Budihardjo, Imelda Anwar, dan Viva Rahwidyasa.,
Aditya, Ferihan F. (2007). Indonesia Apartment: Design Concept Lifestyle. Jakarta:
PT. Griya Asri Prima.
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
White, Edward T. 1986. Tata Atur. Bandung: Penerbit ITB
DAFTAR REFERENSI
http://dppka.jogjaprov.go.id/document/02%20BAB%20II%20-%20Kondisi%20Umum.doc
http://books.google.co.id/books?hl=id
http://www.e-bookspdf.org/download/arsitektur-perilaku.html
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ARSITEKTUR/196609301997032SRI_HANDAYANI/Bahan_Ajar_Mata_Kuliah_ArsLansekap_4.pdf
http://www.scribd.com/doc/179935436/Analisa-Apartemen-doc
www.slemankab.go.id
177