Вы находитесь на странице: 1из 23

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia dimana manusia sebagai makhluk hidup
juga mengkonsumsi makanan maupun minuman untuk bertahan hidup. Manusia sering
kali tanpa mereka sadari tidak berpikir dengan baik apabila sudah lapar, perut
keroncongan, dan tertarik akan suatu makanan dan minuman yang biasanya dijual baik
berupa kemasan maupun yang dijual tidak dengan kemasan, misalanya jajanan di
pinggir jalan. Biasanya berupa minuman atau makanan yang mengandung bahan atau
zat tambahan yang kita kenal dengan zat adiktif. Dari usia dini sampai usia lanjut
banyak yang mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung zat adiktif.
Jika hal ini terjadi terus menerus maka menimbulkan ketergantungan bagi yang sering
orang mengkonsumsinya, apabila sudah keseringan dan terbiasa mengkonsumsinya
maka menimbulkan bahaya bagi konsumen terutama bagi kesehatan tubuhnya, muncul
berbagai jenis penyakit seperti kanker, gagal ginjal, amandel, atau kerusakan organ
tubuh lainnya, bahkan sampai menimbulkan kematian.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan R.I No. 392/Menkes/PER/XII/76, yang
dimaksud dengan aditif makanan adalah bahan yang ditambahkan dan dicampurkan
sewaktu mengolah makanan untuk meningkatkan mutu. Termasuk ke dalamnya adalah
pewarna, penyedap rasa dan peraroma, antioksidan, pengawet, pengemulsi, anti
gumpal, pemucat, dan pengental.
Kemajuan ilmu dan teknologi berkembang dengan pesat diberbagai bidang,
termasuk dalam bidang pangan, kemajuan teknologi ini membawa dampak positif
maupun negatif. Dampak positif teknologi tersebut mampu meningkatkan kuantitas dan
kualitas pangan, juga meningkatkan diversivikasi, hygiene, sanitasi, praktis dan lebih
1

ekonomis. Dampak negatif kemajuan teknologi tersebut ternyata cukup besar bagi
kesehatan konsumen dengan adanya penggunaan zat aditif yang berbahaya. Zat aditif
adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas, menambahkan rasa dan memantapkan kesegaran produk
tersebut.
Banyak orang yang salah dalam menggunakan zat adiktif tersebut sehingga
dapat menimbulkan berbagai dampak negative bagi kesehatannya apabila sering kali
mengkonsumsi zat adiktif. Bahan penyedap misalnya sering menimbulkan banyak
kasus yang sudah terjadi yaitu sering digunakan oleh para penjual makanan atau
minuman, bahan penyedap rasa yang ditambahkan dalam makanan biasanya tidak
sesuai dengan ukuran jumlah yang seharusnya ditambahkan, oleh karena itu bisa
mengakibatkan

bahaya

bagi

orang

yang

keseringan

memakannya

ataupun

meminumnya.
Zat adiktif baik sengaja maupun tidak sengaja yang ditambahkan kedalam
makanan atau minuman bertujuan untuk memperbaiki warna, cita rasa, ketahanan, atau
memperbaiki tampilan, bertujuan agar pembeli bisa tertarik untuk membeli atau
mengkonsumsi makanan atau minuman tersebut. Oleh karena itu, kita sebagai
konsumen atau pembelilah yang harus waspada serta harus bisa mengenali dan
membedakan makanan / minuman yang tidak berbahaya bagi diri kita sendiri. Oleh
karena itu kami membuat makalah ini untuk membantu para pembaca ataupun
dijadikan sebagai pengetahuan bagi kita semua supaya mengetahui lebih dalam lagi
tentang zat adiktif khususnya bahan penyedap.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian bahan penyedap?
2

2. Jelaskan apakah yang menjadi tujuan atau fungsi penggunaan bahan penyedap
yang ditambahkan kedalam makanan tau minuman?
3. Jenis-jenis penyedap
4. Bagaimana cara penanganan untuk pencegahan

atau penyelesaian masalah

bahan penyedap yang berbahaya bagi konsumen?


C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan Manfaat:
1. Menjelasan pengertian bahan penyedap kepada para pembaca
2. Memberikan informasi kepada semua orang lebih dalam tentang bahan penyedap
3. Memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang dampak penggunaan bahan
penyedap
4. Memberikan cara penyelesaian masalah bahan penyedap yang berbahaya bagi
manusia secara umum
5. Meningkatkan dan memupuk rasa kesadaran masyarakat dalam penggunaan zat
adiktif khsususnya untuk para penjual atau pembuat makanan dan minuman yang
dijual kepada para pembeli atau konsumen (masyarakat luas).

BAB II
ISI
A. Pengertian Bahan Penyedap Rasa
Sebelum kita mengenal pengertian bahan penyedap terlebih dahulu kita
mengenal apa itu zat adiktif. Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan
pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk
maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan
agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi
yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.
Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang
selanjutnya disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek
samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk
bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat
aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan memproduksi
makanan yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya
adalah dari zat-zat kimia yang kemudian direaksikan.
Zat aditif sintesis yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping
misalnya:gatal-gatal, dan kanker.
Bahan penyedap adalah zat atau komponen yang dapat memberikan rasa atau
aroma tertentu pada bahan makanan. Oleh karena itu,penyedap dapat dipindahkan ke
komponen bahan lain seperti makanan dan minuman.
Suatu makanan mempunyai rasa asin,manis,asam atau pahit dengan aroma
yang khas,sehingga dapat dikatakan bahwa rasa sedap (flavor) merupakan gabungan
dari perasaan yang terdapat dalam mulut termasuk mouth feel. Mouth feel saat makan
adalah perasaan kasar-licin, lunak-liat,ataupuncair-kental. Penyedap merupakan zat

aditif makanan yang termasuk paling banyak digunakan. Beberapa contoh penyedap
yang sangat lazim antara lain garam, gula, cuka, rempah-rempah, monosodium
glutamate (MSG), serta berbagai jenis esens sintetis. Seperti halnya zat aditif
makanan yang lain, penyedap juga terbagi atas penyedap alami dan penyedap
sintetis.
B. Tujuan dan Fungsi Bahan Penyedap Rasa
Penggunaan penyedap bertujuan untuk :
-

Meningkatkan cita rasa makanan.


Mengembalikan cita rasa makanan yang mungkin hilang waktu pemrosesan.
Memberi cita rasa tertentu kepada makanan yang tidak mempunyainya.

Beberapa fungsi bahan penyedap dalam bahan makanan adalah bersifat


memperbaiki, membuat lebih bernilai atau lebih diterima dan lebih menarik.
Adapun peranan bahan penyedap dalam pengolahan bahan makanan adalah :
-

Membentuk flavor baru atau menetralisir bila bergabung dengan komponen

dalam bahan makanan.


Sebagai modifikator, pelengkap atau penguat flavor.
Menutupi atau menyembunyikan flavor bahan makanan yang tidak disukai
dan over taste yang kurang disenangi, asal bukan dari kerusakan atau
membusuknya makanan.

C. Jenis-jenis Bahan Penyedap Rasa


Bahan penyedap rasa terbagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Bahan penyedap alami
Bahan penyedap alami yang sering digunakan untuk menimbulkan rasa gurih
pada makanan, antara lain santan kelapa, susu sapi, dan kacang-kacangan. Selain
itu, bahan penyedap lainnya yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan, antara
lain lengkuas, ketumbar, cabai, kayu manis, dan pala. Tujuan ditambahkannya
5

penyedap adalah meningkatkan cita rasa makanan, mengembalikan cita rasa


makanan yang mungkin hilang saat pemprosesan dan memberi cita rasa tertentu
pada makanan.

Contoh berbagai penyedap alami


a. Ketumbar (Coriandrum Sativum L.)
Digunakan untuk menambah kesedapan makanan seperti kari dan rendang.
Buahnya mempunyai aroma pedas dan sedap. Daunnya juga sering digunakan
dalam masakan. Selain itu, ketumbar juga menambahkan rasa dalam masakan lain
seperti bubur nasi, ayam atau ikan goreng dan sebagainya.
b. Jintan Manis
Berbau harum. Rupanya seperti padi tetapi saiznya lebih halus dan kecil.
Ditumbuk atau dikisar apabila hendak digunakan. Masakan yang berempah seperti
kari, kurma dan rendang biasanya menggunakan rempah ini sebagai bahan perasa
tambahan.
c. Halba
Juga dikenali sebagai Kelabet. Halba berfungsi mengubah rasa makanan
utama seperti kari dan sayur. Digunakan juga untuk membuat kuih. Dikenali
sebagai;
d. Buah Pelaga (Green Cardamon)
Juga dikenali sebagai katepus, kepulaga, puar dan tebus batu. Selain
digunakan untuk masakan, orang India dan Arab suka mencampurkannya dalam
minuman teh.
e. Lada Hitam Dan Lada Putih
Sering digunakan dalam masakan barat seperti stik. Lada hitam mempunyai
rasa yang pedas dan panas serta mempunyai aroma yang lebih kuat berbanding
lada putih.
f. Kayu Manis
Selain digunakan sebagai rempah penumis dalam masakan kari, kayu manis
juga sering digunakan untuk membuat kek atau hidangan pencuci mulut. Rasanya
begitu mempengaruhi makanan.
2. Bahan Penyedap Buatan
a. MSG (Vetsin)
Monosodium Glutamate (MSG)

mulai

terkenal

tahun

1960-an,

tetapi

sebenarnya memiliki sejarah panjang. Selama berabad-abad orang Jepang mampu


7

menyajikan masakan yang sangat lezat. Rahasianya adalah penggunaan sejenis


rumput laut bernama Laminaria japonica. Pada tahun 1908, Kikunae Ikeda, seorang
profesor di Universitas Tokyo, menemukan kunci kelezatan itu pada kandungan
asam glutamat. Penemuan ini melengkapi 4 jenis rasa sebelumnya asam, manis,
asin dan pahit dengan umami (dari akar kata umai yang dalam bahasa Jepang
berarti lezat). Sebelumnya di Jerman pada tahun 1866, Ritthausen juga berhasil
mengisolasi asam glutamat dan mengubahnya menjadi dalam bentuk monosodium
glutamate (MSG), tetapi belum tahu kegunaannya sebagaipenyedap rasa.
Sekarang ini MSG digolongkan sebagai GRAS (Generally Recognized As
Save) atau secara umum dianggap aman. Hal ini juga didukung oleh US Food and
Drugs Administration (FDA), atau badan pengawas makanan dan obat-obatan
(semacam Ditjen POM) di Amerika yang menyatakan MSG aman. Tentu dalam
batas konsumsi yang wajar.
Asam glutamat merupakan bagian dari kerangka utama berbagai jenis molekul
protein yang terdapat dalam makanan dan secara alami terdapat dalam jaringan
tubuh manusia. Beberapa diantara asam glutamat tersebut terdapat dalam bentuk
bebas, artinya tidak terikat dengan asam asam amino lainnya, tetapi masih
terdapat dalam makanan. Hanya dalam bentuk bebas itulah asam glutamat mampu
berfungsi sebagai senyawa pembangkit citarasa makanan atau masakan. Glutamat
bebas tersebut dapat bereaksi dengan ion sodium (natrium) membentuk garam
MSG (Winarno 2004).
Rumus molekul : C12H22O11.2H2O
MSG dibuat melalui proses fermentasi dari tetes-gula (molases) oleh bakteri
(Brevibacterium lactofermentum). Dalam peroses fermentasi ini, pertama-tama
akan dihasilkan Asam Glutamat. Asam Glutamat yang terjadi dari proses fermentasi

ini, kemudian ditambah soda (Sodium Carbonate), sehingga akan terbentuk


Monosodium Glutamat (MSG). MSG yang terjadi ini, kemudian dimurnikan dan
dikristalisasi, sehingga merupakan serbuk kristal-murni, yang siap di jual di pasar.
Dampak MSG
- Pengaruh penggunaan penyedap rasa yang berlebihan pada dasarnya
-

menyebabkan gangguan liver dan kelainan darah


Jika digunakan secara berlebihan, MSG mempunyai efek negatif terhadap
tubuh. 12 gram MSG per hari dapat menimbulkan gangguan lambung,
gangguan tidur dan mual-mual. Bahkan beberapa orang ada yang
mengalami reaksi alergi berupa gatal, mual dan panas. Beberapa orang
memiliki alergi bila mengkonsumsi berlebihan yaitu gejala seperti pening,
mati rasa yang menjalar dari rahang sampai belakang leher, sesak nafas dan
keringat dingin. Tidak hanya itu saja MSG juga dapat memicu hipertensi,
asma, kanker serta diabetes, kelumpuhan serta penurunan kecerdasan.
MSG dapat menyebabkan timbulnya berbagai masalah kesehatan seperti
kegemukan, kerusakan otak, kerusakan sistem syaraf, depresi, sampai

kanker.
Menyebabkan hipertensi, menyebabkan lemah jantung, penyakit jantung

koroner dan gangguan ginjal.


b. ASAM ASETAT
Rumus molekul: CH3COOH
Penggunaan
Asam asetat digunakan sebagai pereaksi kimia untuk menghasilkan
berbagai senyawa kimia. Sebagian besar (40-45%) dari asam asetat dunia
digunakan sebagai bahan untuk memproduksi monomer vinil asetat (vynil
acetate monomer, VAM). Selain itu asam asetat juga digunakan dalam produksi

anhidrida asetat dan juga ester. Penggunaan asam asetat lainnya, termasuk

penggunaan dalam cuka relatif kecil.


c. ASAM BUTIRAT
Rumus molekul: CH3(CH2)2CO2H Asam butanoat (Asam butirat)
Penggunaan
Asam butirat berguna untuk melawan infeksi khamir (mikroorganisme yang
melakukan fragmentasi buah menjadi wine) dengan asam glukonoat.
Dampak
Butirat menunjukan kemampuan untuk menghambat pertumbuhan kanker
kolorektal. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa butirat dapat menghambat
pertumbuhan sel-sel kanker kolorektal dengan cara menghambat proliferasi sel,
serta meningkatkan kemampuan diferensiasi dan apoptosis sel. Kadar
kolesterol tinggi tidak selalu berdampak buruk bagi kesehatan. Bahkan
sebaliknya, kolesterol memegang peran penting dalam fungsi organ tubuh.
Kolesterol berguna untuk menyusun empedu darah, jaringan otak, serat saraf,
hati, ginjal, dan kelenjar adrenalin. Kolesterol juga merupakan bahan dasar
pembentukan hormon steroid, yaitu progestron, estrogen, testosteron, dan

kortisol.
d. ASAM SITRAT
Rumus molekul: CH2(COOH)COH(COOH)CH2(COOH) atau C6H8O7
Penggunaan
Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita
rasa dan pengawet makanan dan minuman, terutama minuman ringan.
Dampak
Asam sitrat dikategorikan aman digunakan pada makanan oleh semua
badan pengawasan makanan nasional dan internasional utama. Senyawa ini
secara alami terdapat pada semua jenis makhluk hidup, dan kelebihan asam
sitrat dengan mudah dimetabolisme dan dihilangkan dari tubuh. Paparan
terhadap asam sitrat kering ataupun larutan asam sitrat pekat dapat

10

menyebabkan iritasi kulit dan mata. Pengenaan alat protektif (seperti sarung
tangan atau kaca mata pelindung) perlu dilakukan saat menangani bahan-

bahan tersebut.
e. KECAP
Penggunaan
Kecap biasanya digunakan penyedap rasa atau lebih tepatnya pemantap
rasa. Kecap biasanya ditambahkan dalam berbagai masakan sesuai selera.
Kecap dapat ditambahkan dalam nasi putih, bakso, mie, semur, dan lain

sebagainya.
Dampak
Isoflavon merupakan senyawa organik dalam kedelai yang berperan
sebagai fitoestrogen (komponen kimia tanaman yang memiliki struktur kimia
mirip hormon estrogen dan bekerja meniru estrogen di dalam tubuh).
Karena
kemampuannya
sebagai
fitoestrogen,
isoflavon

sering

dimanfaatkan sebagai suplemen bagi wanita menopause yang mengalami


penurunan kadar hormone estrogen, terutama untuk mengatasi gejala
menopause seperti hot flashes (rasa panas dan keringat yang berlebihan) dan
mencegah osteoporosis. Meskipun demikian, konsumsi isoflavon yang
berlebihan juga dapat memberi dampak yang kurang baik bagi kesehatan.
Sebagian penelitian mengatakan bahwa soflavon dapat mencegah kanker,
namun ada yang mengatakan sebaliknya. Banyak penelitian yang menyatakan
bahwa isoflavon dan antioksidan kedelai membantu melawan kanker dengan
cara membatasi pertumbuhan sel kanker dan menghambat radikal bebas yang
dapat mempengaruhi perkembangan kanker. Namun, hasil penelitian tahun
1996,

melaporkan

bahwa

wanita

yang

rutin

mengkonsumsi

kedelai

mengalami epithelial hyperplasia, suatu kondisi yang menandai kanker.


Penelitian

lanjutan

yang

dilakukan
11

setahun

kemudian,

membuktikan

bahwa genistein (salah satu jenis isoflavon) terbukti dapat menstimulasi kanker
payudara.
Karena itu, wanita yang berisiko dan pernah menderita kanker payudara
sebaiknya waspada bila ingin mengkonsumsi produk kedelai. isoflavon juga
diduga dapat menghambat produksi estradiol dan hormon steroid lainnya
sehingga dapat menyebabkan masalah reproduksi dan infertilitas.
isoflavon kedelai dapat menyebabkan infertilitas pada pria dengan cara
menurunkan kadar testosteron dan merusak kemampuan reproduktif. Isoflavon
menyebabkan masalah pada tiroid, menyebabkan pembengkakan kelenjar
gondok, konstipasi, lelah dan lesu meskipun disertai asupan yodium yang

cukup.
f. KAFEIN
Rumus molekul: C6H10N4O2
Penggunaan
Kafein biasanya aman dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan. Para
ahli menyarankan 200-300 miligram konsumsi kafein dalam sehari merupakan

jumlah yang cukup untuk orang dewasa.


Dampak
Secara ilmiah, efek langsung dari kafein terhadap kesehatan sebetulnya
tidak ada, tetapi yang ada adalah efek tak langsungnya seperti menstimulasi
pernafasan dan jantung, serta memberikan efek samping berupa rasa gelisah
(neuroses), tidak dapat tidur (insomnia), dan denyut jantung tak beraturan
(tachycardia).
Konsumsi kafein secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah,
seperti warna gigi yang berubah menjadi coklat atau gelap, bau mulut,
meningkatkan stres, serangan jantung, kemandulan pada pria, gangguan
pencernaan, kecanduan, dan bahkan penuaan dini. Kafein juga merupakan
salah satu penyebab utama terjadinya sakit kepala. Beberapa penelitian
12

menyebutkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah berlebih di pagi hari dapat
meningkatkan tekanan darah, tingkat stres, dan memicu poduksi hormon
penyebab stress.
Kafein memang merupakan zat yang menimbulkan banyak manfaat
misalnya menekan rasa kantuk, mengurangi rasa bosan, meningkatkan
semangat saat bekerja, serta meningkatkan kewaspadaan sehingga baik
dikonsumsi terutama untuk aktivitas menyetir jarak jauh, bekerja di waktu
malam maupun bekerja dengan mesin pabrikan.
Penggunaan berlebih dan dalam jangka waktu lama dari kafein akan
mengganggu pola tidur Anda baik berupa insomnia (tidur tidak nyenyak)
maupun justru kebanyakan tidur dan mudah mengantuk apabila tidak minum
kafein. Efek ini ditimbulkan melalui blokade reseptor adenosine yang berfungsi
dalam pengaturan proses tidur. Hal ini bisa jadi merupakan efek samping dari
kopi yang bersifat candu sehingga memiliki reaksi withdrawal ( reaksi kebalikan)
ketika tubuh sedang tidak minum kafein.
Kafein memiliki efek diuresis (menimbulkan banyak kencing) sehingga
potensial untuk menimbulkan dehidrasi bagi beberapa orang yang sering
bekerja keras hingga berkeringat banyak atau berada dalam lingkungan kerja
panas dan lembab
Kafein meningkatkan sekresi asam lambung dan pepsin sehingga seringkali
menjadi biang keladi serangan maag bagi mereka yang rentan.
Kafein apalagi bersamaan dengan rokok akan melemahkan katup bawah
dari kerongkongan (lower sphincter of oesophagus) sehingga katup tersebut
sering tidak dapat menutup dengan sempurna. Akibatnya cairan lambung yang
asam seringkali dimuntahkan kembali ke dalam kerongkongan sehingga
menimbulkan rasa panas pada daerah dada yang seringkali berulang
13

(heartburn). Jadi kafein dan rokok merupakan penyebab tersering dari


kasus Gastro Eosophageal Reflux Disease (GERD) semacam demikian yang
dalam waktu lanjut jika tidak ditangani akan berakibat peradangan kronik dari
kerongkongan

bagian

bawah

yang

dapat

berakibat

timbulkan

kanker

esophagus.
Kafein diduga dapat meningkatkan sedikit kadar gula darah sehingga
penderita diabetes dan kegemukan hendaknya berhati-hati dan membatasi
konsumsi senyawa kafein ini.
Kafein meningkatkan kadar plasma darah dari asam lemak bebas, adrenalin
dan kortisol, suatu keadaan yang sebenarnya akan mendukung performa
seorang atlet. Tapi jika Anda bukan seorang atlit, maka peningkatan senyawasenyawa tersebut akan membuat masalah tersendiri. Misalnya peningkatan
adrenalin akan memacu persarafan simpatis Anda sehingga akan dirasakan
jantung menjadi berdebar-debar, pikiran melompat-lompat, panas tubuh
meningkat serta berkeringat. Aktivitas simpatis berlebih sangat berbahaya bagi
mereka yang memiliki penyakit jantung atau serangan jantung sebelumnya.
Kafein dapat memicu munculnya serangan sakit kepala migren pada individu
yang rentan
Kafein terbukti dapat meningkatkan jumlah kejadian maupun derajat
gangguan premenstrual syndrome(PMS) pada sepertiga wanita. Jika konsumsi
kafein menjadi rutinitas selama 10 hari atau lebih maka resiko kejadian ini
menjadi 7 kali lipat lebih tinggi daripada wanita yang tidak mengkonsumsi
kafein. Beberapa masalah infertilitas pada wanita juga diduga berkaitan dengan
konsumsi kafein yang berlebih
Kafein dalam jumlah kecil, misalnya 3 gelas kopi atau kurang per hari, relatif
aman dikonsumsi setiap hari saat hamil. Tetapi jika jumlahnya melebihi ini,
14

resiko aborsi dan kelahiran premature dilaporkan meningkat nyata. Sebaiknya


wanita hamil muda hingga usia kehamilan 3 bulan pantang kafein terlebih dulu
mengingat masa ini merupakan masa krusial bagi pembentukan organ-organ
janin serta juga seringnya mual-mual (morning sickness) yang dialami wanita
hamil selama masa ini. Kafein sendiri seperti yang telah disebutkan akan
meningkatkan asam lambung sehingga akan membuat rasa mual semakin
berat.
Mereka yang memiliki pribadi pencemas (anxietas) sebaiknya menghindari
kafein karena kafein akan semakin memacu kecemasan sehingga ia menjadi
semakin gelisah, sulit tidur, tangannya basah karena keringat dingin dan
jantung berdebar-debar.
Dibandingkan rokok maupun alkohol, resiko kafein untuk menimbulkan
penyakit jantung koroner maupun stroke terbilang kurang bermakna. Namun
dalam jumlah kafein setara 8 gelas kopi atau lebih dalam sehari potensial
mengganggu irama jantung
Tampaknya kafein tidak banyak bertanggung jawab dalam berbagai kasus
kanker, walaupun beberapa laporan pernah menuding efek karsinogenik dan
mutagenik dari kafein.
Bagi wanita, terutama post menopause, ingatlah bahwa kafein merupakan
musuh besar bagi tulang Anda! Sudah banyak laporan ilmiah yang
menyebutkan efek kafein terhadap kejadian osteoporosis atau keropos tulang.
Kafein bersifat menarik cadangan mineral kalsium dari tulang sehingga tulang
menjadi keropos.
g. ISOAMIL ASETAT
- Rumus molekul: C7H14O2
- Penggunaan
1. Isoamil asetat dalam etanol digunakan sebagai perasa buatan.

15

2. Isoamil asetat juga digunakan dalam test efectivitas dari transpirator karena
zat ini mempunyai bau yang tajam yang tidak umum eksperiment sebagai
sesuatu yang tidak menyenangkan dapat mendeteksi rendahnya konsentrasi.
3. Isoamil Asetat juga digunakan sebagai campuran dalam pernis dan
nitroselulosa pernis, ada dalam hormon feromon pada lebah madu.
4. Isoamil asetat dapat digunakan untuk menarik sekelompok besar lebah madu
h.
-

dalam lingkup kecil.


AMIL ASETAT
Rumus molekul: C7H14O2 ( CH3COO(CH2)4CH3)
Penggunaan
Amil asetat memiliki aroma yang mirip dengan aroma pisang dan apel yang tidak

i.
-

dapat dideteksi oleh semua orang.


ASETAL DEHIDA
Rumus molekul: C2H4O
Penggunaan
Asetaldehida terdapat dalam buah-buahan dan kopi yang sudah matang, dan roti

j.
-

segar.
Dampak
Senyawa ini merupakan cairan mudah terbakar dengan bau buah-buahan.
BENZALDEHID
Rumus molekul: C7H6O
Penggunaan
Benzaldehida biasanya digunakan sebagai perasa Almond.

Dampak
Mengandung bercak-bercak Hidrogen Sianida, sebuah racun yang mematikan.

k. MENTHOL
- Rumus molekul: C10H20O
- Penggunaaan
Mentol merupakan senyawa seperti lilin, bahan seperti kristal, bening dan putih
warnanya, yang berbentuk padat dalam suhu ruangan.
16

Dampak
Pada umumnya menthol digunakan untuk mengurangi iritasi/radang ringan pada
tenggorokan.

l. BUTIL BUTIRAT
- Rumus molekul: C8H16O2
- Penggunaan
Digunakan dalam pemanis buatan untuk membuat rasa manis buah terutama
nanas. Ini juga terdapat dalam berbagai buah-buahan seperti apel, pisang, dan
strawberry.
m. ETIL ASETAT
- Rumus molekul: C4H8O2
- Penggunaan
a. Secara umum etil asetat digunakan sebagai bahan campuran. Sebagai contoh
ini untuk melarutkan pigmen dalam pernis kuku. Pembuatan ini digunakan
untuk mengeluarkan kafein pada kopi dan daun teh.
b. Peraroma dalam minuman anggur
c. Mengawetkan serangga
n. ETIL BUTIRAT
- Rumus molekul: C6H12O2
- Penggunaan
Secara umum digunakan untuk aroma buatan diantaranya aroma nanas dalam
minuman beralkohol dan pencampuran dalam produk parfum.
o. ETIL LAKTAT
- Rumus molekul: C5H10O3
- Penggunaan
Aroma etil laktat terdapat dalam mild, butter, krim, buah-buahan dan kelapa.
Digunakan sebagai campuran dalam nitroselulosa, selulosa asetat dan selulosa
17

eter. Biasa digunakan dalam obat-obatan, zat aditif pada makanan dan
wewangian.
p. ETIL PENTANOAT
- Rumus molekul: C7H14O2
- Penggunaan
Digunakan sebagai zat aditif makanan untuk memberi aroma buahbuahan
khususnya apel.
D. Cara Penyelesaian Dan Pencegahan Bahan Penyedap Yang Berbahaya Bagi
Kesehatan Manusia
1. Ada beberapa cara yang dapat kita gunakan untuk menghindari bahaya bahan
penyedap,, antara lain:
2. Diamati terlebih dahulu makanan dan minuman yang hendak dibeli,artinya teliti
sebelum membeli
3. Jika bentuk makanan dan minuman dalam bentuk kemasan, maka kita harus
membaca komposisinya
4. Mengurangi penggunaan bahan penyedap yang berlebihan pada makanan atau
minuman
5. Memupuk rasa kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan bagi mereka
dengan tidak mengkonsumsi bahan penyedap yang berlebihan, artinya sesuai
dengan batas atau anjuran dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)
6. Sebaiknya lebih baik menggunakan bahan penyedap alami daripada bahan
penyedap buatan atau sintesis karena penyedap yang alami lebih banyak
keuntungannya daripada kerugiannya sebaliknya penyedap buatan lebih
banyak kerugiannya daripada keuntungannya.
E. Penyedap Makanan Yang Perlu Dikurangi
1. Kecap Manis

18

Kecap memiliki kandungan natrium, penyedap rasa (monosodium glutamate/MSG),


serta zat pengawet makanan yang tinggi. Kombinasi ketiganya sangat berbahaya bagi
kesehatan, terutama bagi penderita penyakit darah tinggi dan batu ginjal.
2. Saus Tomat, Saus Sambal
Saus juga dapat merusak kesehatan jika dikonsumsi terlalu banyak karena
mengandung natrium, bahan pewarna, dan bahan pengawet di dalamnya. Dapat
memilih saus dengan kandungan natrium yang rendah serta konsumsi natrium yang
diperbolehkan adalah 1.000 mg/ kg saus
F. Penyedap Rasa Yang Aman Dikonsumsi
Berdasarkan penelitian dan pengujian, produk ini terbukti aman dikonsumsi.Untuk
membuat MSG di Indonesia, diperlukan glukosa yang diambil dari tetes tebu ataupun
tapioca yang diproses secara fermentasi.MSG yang merupakan singkatan dari Mono
Sodium Glutamat dibuat pertama kali di Jepang pada tahun 1909.
Perusahaan pertama yang memproduksi secara massal adalah Ajinomoto.Seiring
berjalannya waktu dan kebutuhan masakan dari masyarakat yang terus meningkat,
kemudian muncullah merk-merk dagang MSG lainnya.
Glutamat dari MSG maupun dari bahan lainnya dapat dimetabolime dengan baik
oleh tubuh dan sebagian besar digunakan sebagai sumber energi usus halus.Fakta
bahwa MSG aman dikonsumsi dan tidak menimbulkan efek negatif bagi kesehatan
sayangnya tidak diketahui oleh banyak masyarakat.

19

Badan-badan kesehatan dunia saat ini seperti Gabungan FAO/WHO bidang bahan
pangan (JEFCA), Komunitas Kesehatan Eropa, United State Food and Drug
Association (US FDA) dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan Indonesia (BPOM)
pun mengamini hal tersebut, karena menyatakan aspek keamanan nya dan
memberikan batas asupan harian dalam penggunaan MSG secukupnya.

20

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyedap rasa merupakan zat adiktif makanan yang termasuk paling banyak
digunakan. Penggunaan penyedap rasa pada makanan bertujuan untuk meningkatkan
cita rasa makanan, mengembalikan cita rasa makanan yang mungkin hilang waktu
pemrosesan

dan

memberi

citra

rasa

tertentu

kepada

makanan

yang

tidak

mempunyainya. Selain itu juga di dalam pembuatan makanan ditambahi suatu zat yang
dapat menambah aroma makanan untuk menambah rasa dan bau makanan tersebut.
B. Saran
Pemberian penyedap rasa dan aroma makanan sebaiknya jangan digunakan
dalam jumlah besar, karena semuat zat-zat yang terkandung didalamnya dapat
menyebabkan efek yang berbahaya bagi tubuh. Selain itu didalam penyedap rasa dan
aroma makanan terkandung juga sebuah zat yang mengandung racun yang dapat
berbahaya bagi tubuh.

21

DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim. (2007). Asam Sitrat. diambil dari http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sitrat
2. Anonim. (2007). Jangan Takut Mengkonsumsi Mentega dan Margarine! Diambil
dari http://www.depkes.go.id/index.php?
option=articles&task=viewarticle&artid=106&Itemid=3
3. Anonim.
(2008).
IPA
Terpadu
081.
Diambil
http://arifamrizal.files.wordpress.com/2008/04/ipa-terpadu-081.pdf

dari

4. Elvira Syamsir. (2008). Peran Asam Butirat Dalam Menekan Kanker Kolorektal.
Diambil dari http://id.shvoong.com/medicine-andhealth/1785870-peran-asambutirat- dalam-menekan/
5. Forum
Eksakta.
(2008).
Kecap.
http://poedjiblog.blogspot.com/2008/01/kecap.html

diambil

dari

6. Irma Nuril Maryam. (2007). Vetsin (MSG) Tak Sekedar Penyedap Rasa. Diambil
dari http://forumkimia.multiply.com/reviews
7. Leonardo Paskah Suciadi. (2008). Dosa-dosa Kafein.
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?ID=7555

diambil

dari

8. Majalah Nirmala. (2007). Mengapa Kini Kedelai Dicurigai?. diambil dari


http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/common/ptofriend.aspx?x=Nutrition&y=cyberm
ed%7C0%7C0%7C6%7C407
9. Pontianak Post. (2001). Tanpa Penyedap Rasa Baik Untuk Kesehatan. Diambil
dari. http://www.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Kota&id =1683
10. Siswono.
(2007).
Kafein.
diambil
berita/fullnews.cgi?newsid1194230164,49594

dari

http://www.gizi.net/cgibin/

11. Situs kesehatan keluarga. (2007). Wanita Dan Pengaruh Kafein. diambil dari
http://www.info- sehat.com/content.php?s_sid=840
12. Situs web kimia Indonesia. (2003). Mengapa Tidak Baik Mengkonsumsi MSG
Berlebihan. diambil dari http://www.chem-is-try.org/?sect=tanyapakar&ext=7
13. Soesilo. (2007). Kafein, Senyawa Bermanfaat atau Beracunkah? diambil dari
http://soesilo.wordpress.com/2007/12/03/
14. Syamsi Kusyanti. (2001). Waspadalah Monosodium Glutamate/Vetsin Faktor

22

15. Potensial
Pencetus
Hipertensi
dan
Kanker.
Diambil
http://syamsikusyanti.blogspot.com/2007/07/waspadalahmonosodiumglutamatevetsin.html

dari

16. Umar Anggara Jenie. (2001). Penjelasan pembuatan Monosodium Glutamat


(MSG). diambil dari http://media.isnet.org/islam/Etc/MSG.html
17. Wikipedia. (2008). Kafein. diambil dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kafein.

23

Вам также может понравиться