Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia dimana manusia sebagai makhluk hidup
juga mengkonsumsi makanan maupun minuman untuk bertahan hidup. Manusia sering
kali tanpa mereka sadari tidak berpikir dengan baik apabila sudah lapar, perut
keroncongan, dan tertarik akan suatu makanan dan minuman yang biasanya dijual baik
berupa kemasan maupun yang dijual tidak dengan kemasan, misalanya jajanan di
pinggir jalan. Biasanya berupa minuman atau makanan yang mengandung bahan atau
zat tambahan yang kita kenal dengan zat adiktif. Dari usia dini sampai usia lanjut
banyak yang mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung zat adiktif.
Jika hal ini terjadi terus menerus maka menimbulkan ketergantungan bagi yang sering
orang mengkonsumsinya, apabila sudah keseringan dan terbiasa mengkonsumsinya
maka menimbulkan bahaya bagi konsumen terutama bagi kesehatan tubuhnya, muncul
berbagai jenis penyakit seperti kanker, gagal ginjal, amandel, atau kerusakan organ
tubuh lainnya, bahkan sampai menimbulkan kematian.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan R.I No. 392/Menkes/PER/XII/76, yang
dimaksud dengan aditif makanan adalah bahan yang ditambahkan dan dicampurkan
sewaktu mengolah makanan untuk meningkatkan mutu. Termasuk ke dalamnya adalah
pewarna, penyedap rasa dan peraroma, antioksidan, pengawet, pengemulsi, anti
gumpal, pemucat, dan pengental.
Kemajuan ilmu dan teknologi berkembang dengan pesat diberbagai bidang,
termasuk dalam bidang pangan, kemajuan teknologi ini membawa dampak positif
maupun negatif. Dampak positif teknologi tersebut mampu meningkatkan kuantitas dan
kualitas pangan, juga meningkatkan diversivikasi, hygiene, sanitasi, praktis dan lebih
1
ekonomis. Dampak negatif kemajuan teknologi tersebut ternyata cukup besar bagi
kesehatan konsumen dengan adanya penggunaan zat aditif yang berbahaya. Zat aditif
adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas, menambahkan rasa dan memantapkan kesegaran produk
tersebut.
Banyak orang yang salah dalam menggunakan zat adiktif tersebut sehingga
dapat menimbulkan berbagai dampak negative bagi kesehatannya apabila sering kali
mengkonsumsi zat adiktif. Bahan penyedap misalnya sering menimbulkan banyak
kasus yang sudah terjadi yaitu sering digunakan oleh para penjual makanan atau
minuman, bahan penyedap rasa yang ditambahkan dalam makanan biasanya tidak
sesuai dengan ukuran jumlah yang seharusnya ditambahkan, oleh karena itu bisa
mengakibatkan
bahaya
bagi
orang
yang
keseringan
memakannya
ataupun
meminumnya.
Zat adiktif baik sengaja maupun tidak sengaja yang ditambahkan kedalam
makanan atau minuman bertujuan untuk memperbaiki warna, cita rasa, ketahanan, atau
memperbaiki tampilan, bertujuan agar pembeli bisa tertarik untuk membeli atau
mengkonsumsi makanan atau minuman tersebut. Oleh karena itu, kita sebagai
konsumen atau pembelilah yang harus waspada serta harus bisa mengenali dan
membedakan makanan / minuman yang tidak berbahaya bagi diri kita sendiri. Oleh
karena itu kami membuat makalah ini untuk membantu para pembaca ataupun
dijadikan sebagai pengetahuan bagi kita semua supaya mengetahui lebih dalam lagi
tentang zat adiktif khususnya bahan penyedap.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian bahan penyedap?
2
2. Jelaskan apakah yang menjadi tujuan atau fungsi penggunaan bahan penyedap
yang ditambahkan kedalam makanan tau minuman?
3. Jenis-jenis penyedap
4. Bagaimana cara penanganan untuk pencegahan
BAB II
ISI
A. Pengertian Bahan Penyedap Rasa
Sebelum kita mengenal pengertian bahan penyedap terlebih dahulu kita
mengenal apa itu zat adiktif. Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan
pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk
maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan
agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi
yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.
Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang
selanjutnya disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek
samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk
bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat
aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan memproduksi
makanan yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya
adalah dari zat-zat kimia yang kemudian direaksikan.
Zat aditif sintesis yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping
misalnya:gatal-gatal, dan kanker.
Bahan penyedap adalah zat atau komponen yang dapat memberikan rasa atau
aroma tertentu pada bahan makanan. Oleh karena itu,penyedap dapat dipindahkan ke
komponen bahan lain seperti makanan dan minuman.
Suatu makanan mempunyai rasa asin,manis,asam atau pahit dengan aroma
yang khas,sehingga dapat dikatakan bahwa rasa sedap (flavor) merupakan gabungan
dari perasaan yang terdapat dalam mulut termasuk mouth feel. Mouth feel saat makan
adalah perasaan kasar-licin, lunak-liat,ataupuncair-kental. Penyedap merupakan zat
aditif makanan yang termasuk paling banyak digunakan. Beberapa contoh penyedap
yang sangat lazim antara lain garam, gula, cuka, rempah-rempah, monosodium
glutamate (MSG), serta berbagai jenis esens sintetis. Seperti halnya zat aditif
makanan yang lain, penyedap juga terbagi atas penyedap alami dan penyedap
sintetis.
B. Tujuan dan Fungsi Bahan Penyedap Rasa
Penggunaan penyedap bertujuan untuk :
-
mulai
terkenal
tahun
1960-an,
tetapi
kanker.
Menyebabkan hipertensi, menyebabkan lemah jantung, penyakit jantung
anhidrida asetat dan juga ester. Penggunaan asam asetat lainnya, termasuk
kortisol.
d. ASAM SITRAT
Rumus molekul: CH2(COOH)COH(COOH)CH2(COOH) atau C6H8O7
Penggunaan
Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita
rasa dan pengawet makanan dan minuman, terutama minuman ringan.
Dampak
Asam sitrat dikategorikan aman digunakan pada makanan oleh semua
badan pengawasan makanan nasional dan internasional utama. Senyawa ini
secara alami terdapat pada semua jenis makhluk hidup, dan kelebihan asam
sitrat dengan mudah dimetabolisme dan dihilangkan dari tubuh. Paparan
terhadap asam sitrat kering ataupun larutan asam sitrat pekat dapat
10
menyebabkan iritasi kulit dan mata. Pengenaan alat protektif (seperti sarung
tangan atau kaca mata pelindung) perlu dilakukan saat menangani bahan-
bahan tersebut.
e. KECAP
Penggunaan
Kecap biasanya digunakan penyedap rasa atau lebih tepatnya pemantap
rasa. Kecap biasanya ditambahkan dalam berbagai masakan sesuai selera.
Kecap dapat ditambahkan dalam nasi putih, bakso, mie, semur, dan lain
sebagainya.
Dampak
Isoflavon merupakan senyawa organik dalam kedelai yang berperan
sebagai fitoestrogen (komponen kimia tanaman yang memiliki struktur kimia
mirip hormon estrogen dan bekerja meniru estrogen di dalam tubuh).
Karena
kemampuannya
sebagai
fitoestrogen,
isoflavon
sering
melaporkan
bahwa
wanita
yang
rutin
mengkonsumsi
kedelai
lanjutan
yang
dilakukan
11
setahun
kemudian,
membuktikan
bahwa genistein (salah satu jenis isoflavon) terbukti dapat menstimulasi kanker
payudara.
Karena itu, wanita yang berisiko dan pernah menderita kanker payudara
sebaiknya waspada bila ingin mengkonsumsi produk kedelai. isoflavon juga
diduga dapat menghambat produksi estradiol dan hormon steroid lainnya
sehingga dapat menyebabkan masalah reproduksi dan infertilitas.
isoflavon kedelai dapat menyebabkan infertilitas pada pria dengan cara
menurunkan kadar testosteron dan merusak kemampuan reproduktif. Isoflavon
menyebabkan masalah pada tiroid, menyebabkan pembengkakan kelenjar
gondok, konstipasi, lelah dan lesu meskipun disertai asupan yodium yang
cukup.
f. KAFEIN
Rumus molekul: C6H10N4O2
Penggunaan
Kafein biasanya aman dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan. Para
ahli menyarankan 200-300 miligram konsumsi kafein dalam sehari merupakan
menyebutkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah berlebih di pagi hari dapat
meningkatkan tekanan darah, tingkat stres, dan memicu poduksi hormon
penyebab stress.
Kafein memang merupakan zat yang menimbulkan banyak manfaat
misalnya menekan rasa kantuk, mengurangi rasa bosan, meningkatkan
semangat saat bekerja, serta meningkatkan kewaspadaan sehingga baik
dikonsumsi terutama untuk aktivitas menyetir jarak jauh, bekerja di waktu
malam maupun bekerja dengan mesin pabrikan.
Penggunaan berlebih dan dalam jangka waktu lama dari kafein akan
mengganggu pola tidur Anda baik berupa insomnia (tidur tidak nyenyak)
maupun justru kebanyakan tidur dan mudah mengantuk apabila tidak minum
kafein. Efek ini ditimbulkan melalui blokade reseptor adenosine yang berfungsi
dalam pengaturan proses tidur. Hal ini bisa jadi merupakan efek samping dari
kopi yang bersifat candu sehingga memiliki reaksi withdrawal ( reaksi kebalikan)
ketika tubuh sedang tidak minum kafein.
Kafein memiliki efek diuresis (menimbulkan banyak kencing) sehingga
potensial untuk menimbulkan dehidrasi bagi beberapa orang yang sering
bekerja keras hingga berkeringat banyak atau berada dalam lingkungan kerja
panas dan lembab
Kafein meningkatkan sekresi asam lambung dan pepsin sehingga seringkali
menjadi biang keladi serangan maag bagi mereka yang rentan.
Kafein apalagi bersamaan dengan rokok akan melemahkan katup bawah
dari kerongkongan (lower sphincter of oesophagus) sehingga katup tersebut
sering tidak dapat menutup dengan sempurna. Akibatnya cairan lambung yang
asam seringkali dimuntahkan kembali ke dalam kerongkongan sehingga
menimbulkan rasa panas pada daerah dada yang seringkali berulang
13
bagian
bawah
yang
dapat
berakibat
timbulkan
kanker
esophagus.
Kafein diduga dapat meningkatkan sedikit kadar gula darah sehingga
penderita diabetes dan kegemukan hendaknya berhati-hati dan membatasi
konsumsi senyawa kafein ini.
Kafein meningkatkan kadar plasma darah dari asam lemak bebas, adrenalin
dan kortisol, suatu keadaan yang sebenarnya akan mendukung performa
seorang atlet. Tapi jika Anda bukan seorang atlit, maka peningkatan senyawasenyawa tersebut akan membuat masalah tersendiri. Misalnya peningkatan
adrenalin akan memacu persarafan simpatis Anda sehingga akan dirasakan
jantung menjadi berdebar-debar, pikiran melompat-lompat, panas tubuh
meningkat serta berkeringat. Aktivitas simpatis berlebih sangat berbahaya bagi
mereka yang memiliki penyakit jantung atau serangan jantung sebelumnya.
Kafein dapat memicu munculnya serangan sakit kepala migren pada individu
yang rentan
Kafein terbukti dapat meningkatkan jumlah kejadian maupun derajat
gangguan premenstrual syndrome(PMS) pada sepertiga wanita. Jika konsumsi
kafein menjadi rutinitas selama 10 hari atau lebih maka resiko kejadian ini
menjadi 7 kali lipat lebih tinggi daripada wanita yang tidak mengkonsumsi
kafein. Beberapa masalah infertilitas pada wanita juga diduga berkaitan dengan
konsumsi kafein yang berlebih
Kafein dalam jumlah kecil, misalnya 3 gelas kopi atau kurang per hari, relatif
aman dikonsumsi setiap hari saat hamil. Tetapi jika jumlahnya melebihi ini,
14
15
2. Isoamil asetat juga digunakan dalam test efectivitas dari transpirator karena
zat ini mempunyai bau yang tajam yang tidak umum eksperiment sebagai
sesuatu yang tidak menyenangkan dapat mendeteksi rendahnya konsentrasi.
3. Isoamil Asetat juga digunakan sebagai campuran dalam pernis dan
nitroselulosa pernis, ada dalam hormon feromon pada lebah madu.
4. Isoamil asetat dapat digunakan untuk menarik sekelompok besar lebah madu
h.
-
i.
-
j.
-
segar.
Dampak
Senyawa ini merupakan cairan mudah terbakar dengan bau buah-buahan.
BENZALDEHID
Rumus molekul: C7H6O
Penggunaan
Benzaldehida biasanya digunakan sebagai perasa Almond.
Dampak
Mengandung bercak-bercak Hidrogen Sianida, sebuah racun yang mematikan.
k. MENTHOL
- Rumus molekul: C10H20O
- Penggunaaan
Mentol merupakan senyawa seperti lilin, bahan seperti kristal, bening dan putih
warnanya, yang berbentuk padat dalam suhu ruangan.
16
Dampak
Pada umumnya menthol digunakan untuk mengurangi iritasi/radang ringan pada
tenggorokan.
l. BUTIL BUTIRAT
- Rumus molekul: C8H16O2
- Penggunaan
Digunakan dalam pemanis buatan untuk membuat rasa manis buah terutama
nanas. Ini juga terdapat dalam berbagai buah-buahan seperti apel, pisang, dan
strawberry.
m. ETIL ASETAT
- Rumus molekul: C4H8O2
- Penggunaan
a. Secara umum etil asetat digunakan sebagai bahan campuran. Sebagai contoh
ini untuk melarutkan pigmen dalam pernis kuku. Pembuatan ini digunakan
untuk mengeluarkan kafein pada kopi dan daun teh.
b. Peraroma dalam minuman anggur
c. Mengawetkan serangga
n. ETIL BUTIRAT
- Rumus molekul: C6H12O2
- Penggunaan
Secara umum digunakan untuk aroma buatan diantaranya aroma nanas dalam
minuman beralkohol dan pencampuran dalam produk parfum.
o. ETIL LAKTAT
- Rumus molekul: C5H10O3
- Penggunaan
Aroma etil laktat terdapat dalam mild, butter, krim, buah-buahan dan kelapa.
Digunakan sebagai campuran dalam nitroselulosa, selulosa asetat dan selulosa
17
eter. Biasa digunakan dalam obat-obatan, zat aditif pada makanan dan
wewangian.
p. ETIL PENTANOAT
- Rumus molekul: C7H14O2
- Penggunaan
Digunakan sebagai zat aditif makanan untuk memberi aroma buahbuahan
khususnya apel.
D. Cara Penyelesaian Dan Pencegahan Bahan Penyedap Yang Berbahaya Bagi
Kesehatan Manusia
1. Ada beberapa cara yang dapat kita gunakan untuk menghindari bahaya bahan
penyedap,, antara lain:
2. Diamati terlebih dahulu makanan dan minuman yang hendak dibeli,artinya teliti
sebelum membeli
3. Jika bentuk makanan dan minuman dalam bentuk kemasan, maka kita harus
membaca komposisinya
4. Mengurangi penggunaan bahan penyedap yang berlebihan pada makanan atau
minuman
5. Memupuk rasa kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan bagi mereka
dengan tidak mengkonsumsi bahan penyedap yang berlebihan, artinya sesuai
dengan batas atau anjuran dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)
6. Sebaiknya lebih baik menggunakan bahan penyedap alami daripada bahan
penyedap buatan atau sintesis karena penyedap yang alami lebih banyak
keuntungannya daripada kerugiannya sebaliknya penyedap buatan lebih
banyak kerugiannya daripada keuntungannya.
E. Penyedap Makanan Yang Perlu Dikurangi
1. Kecap Manis
18
19
Badan-badan kesehatan dunia saat ini seperti Gabungan FAO/WHO bidang bahan
pangan (JEFCA), Komunitas Kesehatan Eropa, United State Food and Drug
Association (US FDA) dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan Indonesia (BPOM)
pun mengamini hal tersebut, karena menyatakan aspek keamanan nya dan
memberikan batas asupan harian dalam penggunaan MSG secukupnya.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyedap rasa merupakan zat adiktif makanan yang termasuk paling banyak
digunakan. Penggunaan penyedap rasa pada makanan bertujuan untuk meningkatkan
cita rasa makanan, mengembalikan cita rasa makanan yang mungkin hilang waktu
pemrosesan
dan
memberi
citra
rasa
tertentu
kepada
makanan
yang
tidak
mempunyainya. Selain itu juga di dalam pembuatan makanan ditambahi suatu zat yang
dapat menambah aroma makanan untuk menambah rasa dan bau makanan tersebut.
B. Saran
Pemberian penyedap rasa dan aroma makanan sebaiknya jangan digunakan
dalam jumlah besar, karena semuat zat-zat yang terkandung didalamnya dapat
menyebabkan efek yang berbahaya bagi tubuh. Selain itu didalam penyedap rasa dan
aroma makanan terkandung juga sebuah zat yang mengandung racun yang dapat
berbahaya bagi tubuh.
21
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim. (2007). Asam Sitrat. diambil dari http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sitrat
2. Anonim. (2007). Jangan Takut Mengkonsumsi Mentega dan Margarine! Diambil
dari http://www.depkes.go.id/index.php?
option=articles&task=viewarticle&artid=106&Itemid=3
3. Anonim.
(2008).
IPA
Terpadu
081.
Diambil
http://arifamrizal.files.wordpress.com/2008/04/ipa-terpadu-081.pdf
dari
4. Elvira Syamsir. (2008). Peran Asam Butirat Dalam Menekan Kanker Kolorektal.
Diambil dari http://id.shvoong.com/medicine-andhealth/1785870-peran-asambutirat- dalam-menekan/
5. Forum
Eksakta.
(2008).
Kecap.
http://poedjiblog.blogspot.com/2008/01/kecap.html
diambil
dari
6. Irma Nuril Maryam. (2007). Vetsin (MSG) Tak Sekedar Penyedap Rasa. Diambil
dari http://forumkimia.multiply.com/reviews
7. Leonardo Paskah Suciadi. (2008). Dosa-dosa Kafein.
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?ID=7555
diambil
dari
dari
http://www.gizi.net/cgibin/
11. Situs kesehatan keluarga. (2007). Wanita Dan Pengaruh Kafein. diambil dari
http://www.info- sehat.com/content.php?s_sid=840
12. Situs web kimia Indonesia. (2003). Mengapa Tidak Baik Mengkonsumsi MSG
Berlebihan. diambil dari http://www.chem-is-try.org/?sect=tanyapakar&ext=7
13. Soesilo. (2007). Kafein, Senyawa Bermanfaat atau Beracunkah? diambil dari
http://soesilo.wordpress.com/2007/12/03/
14. Syamsi Kusyanti. (2001). Waspadalah Monosodium Glutamate/Vetsin Faktor
22
15. Potensial
Pencetus
Hipertensi
dan
Kanker.
Diambil
http://syamsikusyanti.blogspot.com/2007/07/waspadalahmonosodiumglutamatevetsin.html
dari
23