Вы находитесь на странице: 1из 5

APLIKASI DINAMIKA FLUIDA PADA MESIN CUCI PIRING

OUTLINE MAKALAH
Diajukan Sebagai Syarat Menyelesaikan Mata Kuliah Seminar Fisika

Oleh:
AMELIA DWI PUSPITA
NIM. 1205120616

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2016

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Perkembangan Produk di Indonesia dikatakan sangat pesat , hal ini
terbukti dengan bermunculnya sebagai produk baru yang dikeluarkan oleh
perusahaan yang bergerak dalam manufaktur. Peralatan yang dibuat diantaranya
adalah peralatan memasak, peralatan kebersihan rumah tangga sampai pada
peralatan mencuci.
Dari sekian banyak pekerjaan yang dilakukan, tiap bidang pekerjaan yang
dilakukan, tiap bidang pekerjaan sudah memiliki alat pendukung untuk melakukan
pekerjaan . Tetapi untuk mencuci piring, pekerjaan ini dilakukan secara manual.
Mencucui piring secara manual membutuhkan tenaga waktu yang lama. Untuk
menghemat tenaga dan waktu yang digunakan dalam membersihkan secara
manual dibutuhkan tekanan yang besar dari air (fluida). ( Erniati Umar, 2015)
Di era teknologi yang serba canggih seperti sekarang ini penggunaan
mesin cuci piring sederhana sudah banyak diterapkan di Negara maju seperti
Karena kebutuhan peralatan mesin cuci piring semakin meningkat, maka dibuat
suatu mesin cuci piring sederhana dengan memanfaatkan aplikasi dinamika fluida
sebagai mekanisme utama . Adapun mekanisme fluida yang diterapkan pada
mesin cuci ini adalah tekanan fluida, debit dan persamaan kontinuitas sedangkan
besaran fisika lain yang mendukung dalam alat ini adalah waktu, efisiensi dan
energi dalam mencuci piring. Oleh karena itu pada makalah ini membahas
Penerapan Dinamika Pada Prinsip Kerja Mesin Cuci Piring Sederhana
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan
suatu permasalahan yaitu Penerapan Fluida Pada Mesin Cuci Piring Sederhana

C. Batasan masalah
Agar pembahasan focus dan tidak terlalu meluas, pembahasan makalah ini
dibatasi hanya membahas Penerapan Fluida Pada Mesin Cuci Piring Sederhana
D. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengatahui Penerapan Fluida Pada
Mesin Cuci Piring Sederhana
E. Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan penulis dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Memperluas wawasan keilmuan penulis dan pembaca mengenai Penerapan
Fluida Pada Mesin Cuci Piring Sederhana
2. Memberikan wawasan kepada pembaca mengenai bagaimana Penerapan
Fluida Pada Mesin Cuci Piring Sederhana
3. Sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Seminar Fisika di
Pendidikan Fisika Universitas Riau.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Fluida
Fluida adalah kumpulan molekul yang tersusun secara acak dan melekat
bersama-sama akibat suatu gaya kohesi lemah akibat gaya-gaya yang dikerjakan
oleh dinding- dingidng wadah. Baik benda cair maupun gas tergolong sebagai
fluida. (Serwey Jewet, 2009).
Keadaan bahan secara keseluruhan secara mudah dapat dibagi menjadi zat
padat dan fluida. Zat padat cenderung tegar dan mempertahankan bentuknya,
sementara fluida tidak mempertahankan bentuknya tetapi mengalir. Fluida
meliputi cairan yang mengalir dibawah pengaruh gravitasi sampai menempati
daerah terendah dari tempat penampungnya dan gas yang mengembang sampai
penampungnya tanpa peduli bentuknya. (Tripler, 1991).
B. Dinamika Fluida
Ketika fluida bergerak , alirannya dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu aliran
tunak atau laminar . Aliran dapat dikatakan tunak atau laminar jika setiap partikel
fluida mengikuti lintasan-lintasan yang mulus sehingga lintasan dari bermacammacam partikel yang ada tidak pernah bertumbukan satu sama lain. Dalam aliran
tunak kecepatan partikel fluida yang melewati semua titik konstan terhadap
waktu. Diatas kelajuan krisis tertentu aliran fluida menjadi turbulen. Aliran
turbulen adalah aliran yang tidak menentu yang dicirikan oleh adanya daerah yang
mempunyai pusaran. Oleh karena itu gerakan fluida sangatlah rumit dan tidak
sepenuhnya mengerti. Maka gambaran kita tentang aliran yang ideal dibuatlah
asumsi seperti berikut:
1. Fluidanya tidak kental. Dalam fluida yang tidak kental (nonviskos),
gesekan internal diabaikan. Sebuah benda yang bergerak melewati fluida
tidak mengalami gaya viskos
2. Aliarannya tunak. Dalam aliran yang tunak (laminar), maka kecepatan
fluida pada setiap titik konstan

3. Fluida tidak dapat ditekan. Massa jenis dari fluida yang tidak dapat
ditekan (nonkompresibel) adalah konstan
4. Alirannya tidak berputar. Dalam aliran yang tidak dapat diputar, fluida
tidak memiliki momentum sudut pada titik manapun.
(Serwey Jewet, 2009).

Вам также может понравиться