Вы находитесь на странице: 1из 18

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas penyertaan-Nya
saya dapat menyelesaikan tugas perancangan kapal ini. Ucapan terima kasih saya
kepada para dosen mata kuliah PERANCANGAN KAPAL yang telah memberikan
arahan dalam penyelesaian tugas ini. Adapun tugas ini membahas

tentang

perencanaan kapal tanker dengan menggunakan metode kapal pembanding. Saya


harap dengan adanya tugas ini, dapat menambah pengetahuan tentang perancangan
sebuah kapal.
Penulis sadar bahwa penulisan tugas ini sangat jauh dari kesempurnaan.
Karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun, agar kedepannya penulisannya lebih baik lagi.

Ambon, Mei 2013


Hormat Penulis

DAFTAR ISI

Page 1

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI..

BAB I PENDAHULUAN
1.
2.
3.
4.

Latar Belakang
Tujuan Penulisan
Metode Penulisan
Pembahasan Masalah.

3
3
3
4

BAB II PEMBAHASAN
1. Mission Requirement
2. Perancangan
a. Penentuan ukuran-ukuran pokok
b. Perhitungan nilai DWT dan LWT..
c. Perbandingan yang diperoleh dari berbagai pendekatan

5
6
9
15

BAB III PENUTUP


Spesifikasi..

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Page 2

16

Kapal adalah suatu konstruksi bangunan yang kedap air, terapung di air ( air laut dan
air tawar ) yang digunakan sebagai alat transportasi. Kapal di bangun dalam bentuk
rangka dan kulit serta dilengkapi dengan sistem penggerak. Kapal di bangun dengan
tujuan transportasi, dalam hal ini juga sebagai pengangkut minyak bumi yakni solar
dan premium antara kota Surabaya ke Makasar. Oleh karena itu maka akan dirancang
kapal tanker dengan ketentuan yang diberikan oleh pemilik kapal. Metode kapal ini
menggunakan metode kapal pembanding yakni kapal tanker 141 NT.
2. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menambah pengetahuan dan pemahaman
tentang perancangan kapal dengan memakai metode kapal pembanding dalam
merancang kapal tanker 100 NT.
3. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi pustaka,

yaitu suatu

metodelogi yang mempergunakan literature-literatur yang ada sesuai dengan materi


penulisan ini.

4. Pembahasan Masalah
Penulisan ini membahas penguraian Misssion Requirement yang diberikan oleh
pemilik kapal dan mensdefenisikannya dalam ukuran pokok kapal dalam dan
perbandingan dari berbagai pendekatan.

Page 3

BAB II
PEMBAHASAN
I.

Mission Requirement
a. Tipe Kapal : Kapal Tanker
b. NT : 100 NT = 225,75 DWT
Dimana 1 NT = 2,2575 DWT

Page 4

Maka, 100 NT = 225,75 DWT


c. Vs : 10 Knots
d. Radius Pelayaran Kapal Tanker Ini Adalah Surabaya Makasar
Dengan Jarak 488 Mil
e. Jenis Muatan : Minyak Solar
f. Jumlah ABK 25 0rg
Tahap perancangan yang akan dilakukan adalah menentukan nilai

data kapal pembanding. Nilai tersebut akan dipakai dalam mencari besar

dari

pada

kapal yang dirancang. Tahap selanjutnya adalah menentukan ukuran-ukuran pokok


kapal dengan menggunakan rumus-rumus dan penggunaan data kapal pembanding
seperti panjang kapal LBP dengan lebar kapal B, dan lebar kapal B dengan tinggi
sarat T. Penentuan nilai DWT dan LWT, serta perbandingan nilai

dari berbagai

pendekatan.

a. Penentuan ukuran-ukuran pokok kapal.


Menentukan bilangan

yang merupakan nilai pembanding antara DWT dengan

. Nilai ini hampir sama untuk semua kapal yang DWT dan kecepatan yang sama.

Oleh karena itu nilai dapat diambil dari kapal pembanding.

Page 5

DWT

318,307
515,63

= 0,62

Menentukan nilai

pada kapal yang dirancang.

DWT

Dimana
DWT = 225.75 ton
= 0,62

Maka

225.75
0.62

= 364,11 ton

Menentukan ukuran panjang LBP, lebar B, tinggi sarat T, tinggi geladak H, dan
bentuk koefisien.
a. Panjang Kapal LBP.

Page 6

Rumus yang digunakan adalah rumus yang di ambil dari buku CARGO SHIP
DESIGN halaman 19
Vs
2+Vs

LBP = C
feet.

Dimana :
1. C = 23,5 untuk single screw kapal kargo dan kapal penumpang.
2. C = 24 untuk twin srew kapal kargo dan kapal penumpang.
3. C = 26 untuk kapal penumpang dengan kecepatan 20 knots dan diatasnya.

Maka LBP = 23,5

10
2+10

= 116.44 feet
= 35.49 m
b. Menentukan Lebar Kapal B.
LBP
B pada kapal pembanding = 5,08

Maka,

LBP
B = 5,08

Page 7

LBP
B = 5 , 08

35,49
B = 5 , 08

B = 6,98 m
B=7m

c. Menentukan Tinggi Sarat Kapal T.


B
T

pada kapal pembanding = 2,34

B
Maka, T

= 2,34

B
T = 2,34

7
T = 2,34

T = 2,99 m
T=3m

Page 8

d. Menentukan Tinggi Geladak H


T
H pada kapal pembanding = 0,94

T
Maka, H

= 0,94

T
H = 0,94

3
H = 0,94

H = 3,2 m
e. Koefisien Bentuk (Cb)
Menurut rumus
Rumus
Yamagato

Fn =

Koefisien bentuk
Cb = 1,036 1,46 Fn
Cb = 3,116 10,15 Fn

Vs
gxLBP

5,14
9.81 x 35,49

Fn = 0.147

Page 9

Syarat
Fn < 0,24
Fn > 0,24

Cb = 1,036 - 1,46 * 0,147


Cb = 1,036 0,214
Cb = 0,822

B . Berat Bobot Mati Kapal (DWT)


1. Berat Bahan Bakar
a. Banyak bahan bakar yang digunakan tergantung dari daya mesin, trayek, dan
kecepatan kapal.
b. Trayek kapal dalam rancangan ini adalah Surabaya Makassar PP, dengan
radius 976 mil laut.
c.

Waktu yang digunakan untuk menempuh trayek tersebut :


t =A/ V

dimana : A = radius
V = kecepatan kapal

= 976 / 10 = 97,6 jam


Penambahan 10 % menjadi : 107,36 4,5 hari
Berat bahan bakar dihitung dengan menggunakan rumus (Soeprapto, Msc.1981)
sebagai berikut :
Pbb = qbb / 1000 * ( 1 + 0,5 ) N * R / Vs

Page 10

dimana :

qbb = koefisien pemakaian bahan bakar = q1 + q2 + q3


q1 = 0,182 kg/PK.jam ; koefisien bahn bakar
q2 = 3 6 % q1 ; koefisien pelumas, diambil 6 % q1
q3 = 2 kg/PK ; koefisien air pendingin diambil 0,50
Ne = tenaga motor induk = 467 PK
R = radius pelayaran ; 976 mil laut, untuk berat bahan bakar diambil
488 mil laut.

Maka dapat diperoleh berat bahan bakar :


Pbb = 467 * 0,193 ( 1 + 0,5 ) * 488 / 10 * 10-3
= 9,3 ton
Pbbtot = Pbb + 10 %
= 9,3 + 0,93 = 10,23 ton
2. Berat Minyak Pelumas
Kadar pemakaian minyak pelumas :
2.5 3 gr/ HP jam
diambil 2.75 gr/HP jam
Gpelumas = 2.75 * BHP * tpp

Page 11

= 2.75 * 467 * 107.36 (gr/HP jam HP jam)


= 137877.08 gr
= 0.1378 ton

3. Berat Air Tawar


Jumlah ABK adalah 25 orang. Kebutuhan air tawar untuk minum adalah 20
kg/orang*hari. Sedangkan untuk mandi dan cuci sebanyak 200 kg/orang*hari.
Jadi, berat air tawar yang disediakan selama berlayar adalah :

PAT =

azc
24vs

PAT =

97625220
2410

= 22366 kg = 22,366 ton


4. Berat ABK, dan Bagasi ( PABK)
Jumlah ABK adalah 25 orang. Berat rata-rata tiap orang adalah 75 kg dengan
berat bagasi tiap orang 25 kg, maka diperoleh :
PABK+bag = 25 * ( 0,075 + 0,025 ) = 2,5 ton
5. Berat Provisi (Pprov)

Page 12

Berat provisi setiap ABK selama berlayar adalah 3 kg/orang/hari, maka :


Pprov = 3 * 25 * 0,004

= 0,3 ton

6. Berat Cadangan Perlengkapan


Untuk menghitung berat cadangan perlengkapan dipakai rumus sebagai
berikut :
Pcad = 0,01 *
= 0,01 * 364.11 = 3,64 ton
7. Berat keseluruhan :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Berat bahan bakar


Berat minyak pelumas
Berat air tawar
Berat ABK dan bagasi
Berat provisi
Berat cadangan
Jumlah

= 10,23 ton
= 0,1378 ton
= 22,366 ton
= 2,5 ton
= 0,3 ton
= 3,64 ton
= 39.1738 ton

Jadi, muatan bersih = 225,75 39,1738 = 186,576 ton


C. Berat Kapal Kosong (LWT)
Perhitungan berat kapal kosong dan komponen muatan kapal dapat
diuraikan dalam komponen komponen berat sebagai berikut.
1. Berat Lambung (Wh)

Page 13

Berat lambung dapat dihitung dengan menggunakan metode perhitungan


sebagai berikut :
Wh = L * B * H * Qh
Dimana : L = panjang kapal ; 35,49 m
B = lebar kapal ; 7 m
H = tinggi geladak ; 3,2 m
Qh = 0,163
maka diperoleh berat lambung sebesar 129,58 ton.

2. Berat Perlengkapan
Berat perlengkapan pada kapal terbagi atas :
a.

Berat perlengkapan navigasi dan komunikasi = 8,0256 ton

b.

Berat rantai jangkar = 10,3 ton

c.

Berat jangkar = 1,98 ton

d.

Berat mesin jangkar dan mekanismenya = 23,48 ton

e.

Berat kemudi dan sistem kemudi = 9,98 ton

f.

Berat perlengkapan penyelamat = 12,02 ton

g.

Berat perlengkapan tambat = 0,375 ton

h.

Berat perelengkapan alat bongkar muat = 22,75 ton

Page 14

Jadi, berat perlengkapan adalah 94,91 ton.


3. Berat mesin Induk (PMI)
Berat mesin induk dari kapal dapat dihitung sebagai berikut :
Pm = gm * Ne
dimana : gm = berat spesifik mesin dan instalasi (ton/HP) 0.07 0.15
untuk kapal barang muatan umum diambil 0.1 ton/HP
Ne = tenaga motor induk (dari data kapal )
= 467 HP
Pm = 0.1 * 467 = 46,7 ton
Jadi, berat instalasi mesin kapal adalah 46,7 ton.
Maka berat kapal kosong atau LWT = 129,58 + 94,91 + 46,7 = 271,19 ton
Setelah mengetahui nilai DWT dan ukuran pokok maka nilai
diketahui dari tiga parameter atau rumus,
a.

yang diperoleh dari nilai


=

DWT

225,75
0,62

Page 15

akan

= 364,11 ton

b.

yang diperoleh dari penambahan nilai LWT

= DWT + LWT
= 225,75 + 271,19
= 496,94 ton
c.

yang diperoleh dari rumus ukuran pokok kapal

= LBP X B X T X cb X 1.025
= 35,49 X 7 X 3 X 0,822 X 1.025
= 627,94 ton

Page 16

BAB III
PENUTUP
Spesifikasi :
1.
2.
3.
4.
5.

LBB = 44,27
B = 7,9
T = 3,73
H = 4,05
Cb = 0,71845
6. 0 = 705 ton
7. = 936,48 ton
1

8.

= 960,65 ton

9. DWT = 564 ton


10. Vs = 10 knot

Page 17

MID PERANCANGAN KAPAL

Nama : Denaycs CH Sohilait


Nim

: 2011 69 2013

TEKNIK PERKAPALAN
2013

Page 18

Вам также может понравиться