Вы находитесь на странице: 1из 9

MAKALAH

UNSUR DAN PERBUATAN KORUPSI


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi
D-IV keperawatan semester 4

Disusun oleh :
Arsinda Prastiwi

P07120213007

Distia Taravella

P07120213013

Nia Handayani

P07120213027

Putri Prasttiti

P07120213042

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK NDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas yang berjudul Makalah Unsur dan Perbuatan Korupsi.
Makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan
Budaya Anti Korupsi yang diberikan kepada penulis. Pembuatan makalah ini
tidak akan terlaksana tanpa adanya kerjasama, bantuan, dukungan, bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1; Tri Prabowo, S.kp., M.Sc selaku Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik

Kesehatan Yogyakarta
2; Umi Istianah, S.Kep.,Ns., M.Kep., Sp.MB selaku ketua prodi D-IV
keperawatan
3; Agus Sarwo Prayogi,
4; Teman-teman penulis yang telah memberi semangat kepada penulis
Penulis percaya dalam penyusunan makalah ini masih ada beberapa
kekurangan, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Demikian Makalah ini penulis susun, apabila banyak kekurangan penulis
mohon maaf dan semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca.

Yogyakarta, 09 April 2015


Tim penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Era Globalisasi ini, korupsi adalah budaya yang sudah mendarah daging
dan dianggap sebagai perbuatan yang biasa dilakukan demi mendapatkan
keuntungan pribadi secara instan. Orang-orang memilih untuk korupsi
dikarenakan hasil yang didapatkan lebih banyak tetapi tanpa memikirkan dampak
dibelakangnya yang akan terjadi setelah korupsi dilakukan. Dampak untuk
lingkungan, keluarga, karir, kerabat dan masa depan anak cucunya. Bahkan kasus
korupsi akan selalu diingat apabila kasusnya terkuak.
Korupsi yang terjadi di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan dan
berdampak buruk pada hampir seluruh sendi kehidupan. Korupsi telah
menghancurkan sistem perekonomian, sistem demokrasi, sistem politik, sistem
hukum, sistem pemerintahan, dan tatanan sosial kemasyarakatan di negeri ini. Di
lain pihak, upaya pemberantasan korupsi yang telah dilakukan selama ini belum
menunjukkan hasil yang dirasakan optimal.
Korupsi dalam berbagai tingkatan tetap saja banyak terjadi seolah-olah
telah menjadi bagian dari kehidupan kita yang bahkan sudah dianggap sebagai hal
yang biasa. Jika kondisi ini tetap kita biarkan berlangsung maka cepat atau lambat
korupsi akan menghancurkan negeri ini. Korupsi dimulai dar pejabat Negara dan
menjadi terbiasa di masyarakat dan akhirnya negeri hancur dengan generasigenerasi yang melakukan korupsi juga, walau hanya korupsi kecil-kecilan.
Dalam berbagai perbutan korupsi, tentunya di belakangya terdapat unsur
terjadinya korupsi. Oleh karena itu, kami jabarkan unsur perbuatan korupsi yang
ada di Indonesia dalam makalah ini. Diharapkan pembaca dapat mengenali dan
memahami tentang korupsi, unsur dan perbuatan korupsi itu sendiri yang ada di
sekitar kita.

BAB II
PEMBAHASAN

A; Pengertian

Korupsi berasal dari bahasa Latin corruptio yang berarti kerusakan,


pembusukan, kemerosotan, dan penyuapan. Adapun beberapa istilah yang
mempunyai arti yang sama dengan korupsi, yaitu corrupt (Kitab
Negarakrtagama) yang artinya rusak, gin moung (Muangthai) artinya
makan bangsa, tanwu (China) berarti keserakahan bernoda, oshoku
(Jepang) yang berarti kerja kotor.
Berdasarkan makna harfiah, korupsi adalah keburukan, keburukan,
kejahatan, ketidakjujuran, penyimpangan dari kesucian, kata-kata yang
bernuansa menghina atau memfitnah, penyuapan. Dalam bahasa Indonesia
korupsi adalah perbuatan buruk seperti penggelapan uang, penerimaan
uang sogok dan sebagainya.
Jadi, secara umum korupsi adalah suatu perbuatan yang buruk,
jahat dengan cara merusak, menyusupkan demi memperoleh kepentingan
pribadi tanpa dengan kerja keras maupun usaha yang nyata.
B;

Bentuk-bentuk korupsi
Bentuk/jenis tindak pidana korupsi pada dasarnya dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
1; Kerugian keuangan negara

Yaitu uang Negara yang digunakan oleh pejabat untuk memenuhi


kebutuhan pribadinya yang seharusnya diperuntukkan untuk
kepentingan rakyat.
Contohnya : kasus Gayus yang menggunakan uang rakyat untuk
kebutuhan priadinya sendiri
2; Suap-menyuap

Biasanya dilakukan ketika seseorang menginginkan sesuatu tetapi


tidak ada cara sehingga saat ada kesempatan, suap-menyuap adalah
cara yang dilakukan agar keinginannya terpenuhi tanpa adanya kerja
keras maupun usaha.
3. Penggelapan dalam jabatan
4. Pemerasan
5. Perbuatan curang
Contohnya : mencontek, mengurangi timbangan tukang jual buah dan
mengurangi takaran dalam pembelian bensin.
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan
7. Gratifikasi

C;

Unsur-unsur korupsi
Adanya pelaku Korupsi terjadi karena adanya pelaku atau pelakupelaku yang memenuhi unsur-unsur tindakan korupsi. Adapun unsur-unsur
dari perbatan korupsi ialah :
1; adanya tindakan yang melanggar norma-norma Tindakan yang
melanggar norma-norma itu dapat berupa norma agama, etika,
maupun hukum.
2; adanya tindakan yang merugikan negara atau masyarakat secara
langsung maupun tidak langsung Tindakan yang merugikan negara
atau masyarakat dapat berupa penggunaan dan penyalahgunaan
kekuasaan atau wewenang maupun penggunaan kesempatan yang ada,
sehingga merugikan keuangan negara, fasilitas maupun pengaruh dari
negara.

3; adanya tujuan untuk keuntungan pribadi atau golongan Hal ini berarti
mengabaikan rasa kasih sayang dan tolong-menolong dalam
bermasyarakat demi kepentingan pribadi atau golongan. Keuntungan
pribadi atau golongan dapat berupa uang, harta kekayaan, fasilitas-

fasilitas negara atau masyarakat dan dapat pula mendapatkan


pengaruh.
D; Dasar Hukum korupsi

Korupsi adalah suatu tindakan yang diatur juga oleh Negara termasuk
Negara Indonesia. Adapun peraturan perundang-undangan yang mengatur
tentang korupsi, yakni :
1; Undang-undang nomor 24 Tahun 1960 tentang pemberantasan tindak
pidana korupsi,
2; Undang-undang nomor 3 Tahun 1971 tentang pemberantasan tindak
pidana korupsi,
3; Undang-undang nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak
pidana korupsi,
4; Undang-undang nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas
Undang-undang pemberantasan tindak pidana korupsi.
E; Contoh kasus Korupsi

Banyak sekali kasus korupsi yang ada di Indonesia karena kasus


korupsi telah dilakukan dalam berbagai tingkatan kehidupan. Berawal dari
anak kecil, remaja, dewasa sampai yang tua. Tentunya, pernah melakukan
yang namanya korupsi. Di bawah ini, beberapa kasus korupsi yang disorot
oleh rakyat Indonesia :
- Kasus dugaan korupsi Soeharto: dakwaan atas tindak korupsi di
tujuh yayasan
- Pertamina: dalam Technical Assistance Contract dengan PT
Ustaindo Petro Gas
- Bapindo: pembobolan di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo)
oleh Eddy Tansil
- HPH dan dana reboisasi: melibatkan Bob Hasan, Prajogo Pangestu,
sejumlah pejabat Departemen Kehutanan, dan Tommy Soeharto.
- Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI): penyimpangan
penyaluran dana BLBI
- Abdullah Puteh: korupsi APBD.
- Kasus Suap Penanganan Sengketa Pilkada Akil Mochtar

Inong Malinda Dee binti Siswo Wiratmo tindak pidana perbankan


dan pencucian uang

BAB III
PENUTUP

A; Kesimpulan

Korupsi adalah suatu perbuatan yang buruk, jahat dengan cara


merusak, menyusupkan demi memperoleh kepentingan pribadi tanpa
dengan kerja keras maupun usaha yang nyata.
Bentuk/jenis tindak pidana korupsi pada dasarnya dapat
dikelompokkan menjadi kerugian keuangan negara, suap-menyuap,
penggelapan dalam jabatan pemerasan, perbuatan curang, benturan
kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.Sedangkan unsur-unsur
korupsi adalah adanya tindakan yang melanggar norma-norma.Adanya
tindakan yang merugikan negara atau masyarakat secara langsung maupun

tidak langsung.Adanya tujuan untuk keuntungan pribadi atau golongan.


adanya tujuan untuk keuntungan pribadi atau golongan.
Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang korupsi,
yakni Undang-undang nomor 24 Tahun 1960 tentang pemberantasan
tindak pidana korupsi, Undang-undang nomor 3 Tahun 1971 tentang
pemberantasan tindak pidana korupsi, Undang-undang nomor 31 Tahun
1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi,Undang-undang nomor
20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-undang pemberantasan
tindak pidana korupsi.Beberapa contoh tindakan korupsi : Kasus dugaan
korupsi Soeharto: dakwaan atas tindak korupsi di tujuh yayasan,
pertamina: dalam Technical Assistance Contract dengan PT Ustaindo Petro
Gas, Abdullah Puteh: korupsi APBD, Kasus Suap Penanganan Sengketa
Pilkada Akil Mochtar.
B; Saran

DAFTAR PUSTAKA :

Nanang T. Puspito, Marcella Elwina S,dkk. 2011. Pendidikan Anti Korupsi untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta : Kemendikbud
Asrun, A.M., Vonis Bebas Akbar Tanjung: Antitesis Pemberantasan Korupsi,
dalam Harian Kompas, 1 Maret 2004.
Hakim, Amrie, (Penyunting), "Analisis Hukum 2002, Jangan Tunggu Langit
Runtuh", Justika Siar Publika, Jakarta, 2003.
Hamzah, Andi, Korupsi Di Indonesia Masalah dan Pemecahannya, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, tahun 1991.

Вам также может понравиться