Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kimia Kelas X
A.
Pilihan Ganda
1. Jawaban: e
Garam dalam air terlarut sempurna sehingga tidak
dapat dibedakan garam dan airnya. Kopi dalam
air, cendol dalam air, tanah dalam air, dan minyak
dalam air merupakan campuran heterogen karena
masih dapat dibedakan masing-masing komponennya.
2. Jawaban: e
Larutan elektrolit lemah dalam pengujian elektrolit
sebagai berikut.
1) Nyala lampu redup atau lampu tidak dapat
menyala.
2) Menghasilkan sedikit gelembung gas.
3. Jawaban: e
Larutan yang dapat menyalakan lampu dengan
terang dan menghasilkan banyak gelembung gas
adalah larutan elektrolit kuat. Larutan yang
termasuk elektrolit kuat yaitu basa kuat, asam
kuat, dan garam (kecuali garam merkuri). Kalium
hidroksida (KOH) termasuk basa kuat. Asam cuka
(CH3COOH) merupakan asam lemah sehingga
termasuk elektrolit lemah. Gula, urea, dan alkohol
merupakan senyawa organik molekular yang larut
sehingga termasuk larutan nonelektrolit.
4. Jawaban: c
HNO3
elektrolit kuat
KOH
CH3COOH
elektrolit lemah
AgOH
CO(NH2)2 nonelektrolit
5. Jawaban: b
Ciri-ciri larutan elektrolit lemah sebagai berikut.
a. Terionisasi sebagian sehingga harga derajat
ionisasinya O , < 1.
b. Menghasilkan sedikit gelembung gas.
c. Nyala lampu redup/padam.
Menyalakan lampu dengan terang adalah ciri
larutan elektrolit kuat.
mol terionisasi
= mol mula-mula
0,5 mol
= 2 mol
= 0,25
= 25%
7. Jawaban: e
Larutan elektrolit kuat merupakan larutan elektrolit
dari asam kuat, basa kuat, atau garam. Contoh: NaCl
(garam dapur). Larutan elektrolit lemah merupakan
larutan elektrolit dari asam lemah basa atau lemah.
Contoh: CH3COOH (asam cuka). Larutan nonelektrolit merupakan larutan senyawa organik
molekular yang larut. Contoh: C12H22O11 (gula).
8. Jawaban: a
Bensin termasuk larutan nonelektrolit. Air aki, air
jeruk, air mineral, dan air laut termasuk larutan
elektrolit sehingga dapat menghantarkan arus
listrik.
9. Jawaban: b
HCl merupakan zat elektrolit kuat. Dalam air, HCl
akan terionisasi menjadi ion H+ dan Cl sehingga
dapat menghantarkan arus listrik. Dalam benzena,
HCl tidak dapat larut dan tidak terionisasi sehingga
tidak dapat menghantarkan arus listrik.
10. Jawaban: e
Penghantar listrik adalah larutan elektrolit. Ekstrak
umbi-umbian, larutan asam pekat, larutan garam,
dan minuman ion merupakan larutan elektrolit. Air
gula merupakan larutan nonelektrolit.
B.
Uraian
6. Jawaban: b
Monovalen: XY
XY(aq) X+
+
Y
mula-mula
2 mol
bereaksi
0,5 mol
0,5 mol
0,5 mol
setimbang
1,5 mol
0,5 mol
0,5 mol
b.
c.
CH3COOH CH3COO + H+
mula-mula
4 mol
bereaksi
3 mol
3 mol
3 mol
setimbang
1 mol
3 mol
3 mol
1. Jawaban: d
Teori Arrhenius menyatakan bahwa larutan
elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena
terdapat ion-ion dalam larutan yang bergerak
bebas.
2. Jawaban: c
Ciri-ciri larutan elektrolit kuat antara lain persamaan
reaksi ditandai dengan satu arah panah ke kanan,
daya hantar listrik kuat, tidak ada spesi dalam
bentuk molekul, dan larutan terionisasi sempurna.
Ion yang terbentuk dalam larutan elektrolit kuat
banyak karena seluruh molekul terionisasi
sempurna.
3. Jawaban: b
Daya hantar listrik sebanding jumlah ion. Larutan
elektrolit kuat menghasilkan ion lebih banyak
daripada larutan elektrolit lemah. Di antara larutan
di atas yang menghasilkan ion paling banyak
adalah H2SO4.
H2SO4 2H+ + 1 SO42
3 ion
+
HCl 1H + 1 Cl
2 ion
mol terionisasi
= mol mula-mula
3 mol
= 4 mol
= 0,75
= 75%
Jadi, derajat ionisasi asam asetat 75%.
5. Mr H3PO4 = 98 gram/mol
9,8 gram
bereaksi
0,05 mol 0,15 mol 0,05 mol
Kimia Kelas X
6. Jawaban: e
Keempat reaksi tersebut benar karena persamaan
1) dan 4) merupakan elektrolit kuat sehingga dapat
terionisasi sempurna, panah hanya satu arah.
Persamaan 2) dan 3) merupakan elektrolit lemah
sehingga terionisasi tidak sempurna dan arah
panah bolak-balik.
7. Jawaban: b
Larutan yang bersifat elektrolit (kuat atau lemah)
dapat menghantarkan arus listrik. Larutan tersebut
ditandai dengan lampu menyala dan menghasilkan
gelembung gas atau lampu tidak menyala, tetapi
menghasilkan gelembung gas.
8. Jawaban: e
Larutan fruktosa tidak dapat menghantarkan arus
listrik karena derajat ionisasinya = 0 (larutan
nonelektrolit).
9. Jawaban: b
Daya hantar listrik dipengaruhi oleh konsentrasi
larutan elektrolit, tetapan ionisasi larutan elektrolit,
pelarut yang digunakan, dan kuat lemah larutan
elektrolit. Sementara itu, volume larutan elektrolit
tidak berpengaruh.
10. Jawaban: b
Ciri-ciri senyawa elektrolit kuat sebagai berikut.
1) Tetapan ionisasi = 1.
2) Menghantarkan arus listrik dengan kuat.
3) Muncul banyak gelembung gas saat uji daya
hantar listrik.
4) Nyala lampu terang.
B.
2. Jawaban:
Air laut > air hujan > air tanah > air gula. Kandungan
garam pada air laut tinggi, sehingga daya hantarnya
paling tinggi. Air hujan mengandung mineral dan
asam seperti H2CO3 dan H2SO4, tetapi kandungannya rendah sehingga daya hantarnya tidak sekuat
air laut. Air tanah hanya mengandung mineral-mineral saja sehingga daya hantarnya lebih rendah
daripada air hujan. Air gula merupakan larutan
nonelektrolit sehingga tidak dapat menghantarkan
arus listrik.
3. Senyawa elektrolit dapat menghantarkan arus listrik
jika berada dalam bentuk larutan. Dalam bentuk
larutan, senyawa elektrolit mengalami ionisasi.
massa NaOH
Mr NaOH
4 gram
= 40 gram/mol
= 0,1 mol
b.
Mol NH4OH =
massa NH4OH
Mr NH4OH
3,5 gram
= 35 gram/mol
= 0,1 mol
= 0,5
Uraian
1. Jawaban:
a. Fe(OH)3
Fe3+ + 3OH
b. NH4OH
NH4+ + OH
c. CaCl2 Ca2+ + 2Cl
d. CO(NH2)2
Mol NaOH =
mol terion
= mol awal
0,5 =
mol terion
0,1mol
Mol CH3COOH =
massa CH3COOH
Mr CH3COOH
6 gram
= 0,75
= 60 gram/mol
= 0,1 mol
mol terion
= mol awal
0,75 =
mol terion
0,1mol
A.
Pilihan Ganda
1. Jawaban: a
Perbedaan senyawa ion dan kovalen polar dalam
hal daya hantar listrik terletak pada lelehannya.
Lelehan senyawa ion dapat menghantarkan arus
listrik, tetapi lelehan senyawa kovalen tidak dapat
menghantarkan arus listrik.
2. Jawaban: e
Senyawa ion dapat menghantarkan arus listrik
dalam bentuk leburan atau lelehan. NaCl, AlCl3,
K2SO4 dan CaCl2 termasuk senyawa ion. Sedangkan C6H12O6 termasuk senyawa kovalen nonpolar
sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik
baik dalam bentuk larutan, padatan maupun
lelehan.
3. Jawaban: c
Senyawa yang berikatan kovalen polar adalah
HNO3 dan NH4OH. Senyawa yang berikatan ion:
K2SO4, dan Na2SO4. Senyawa yang berikatan
kovalen nonpolar: CO(NH2)2.
4. Jawaban: a
Senyawa kovalen polar memiliki titik leleh rendah
dan dalam bentuk lelehan tidak dapat menghantarkan arus listrik, tetapi dapat menghantarkan arus
listrik dalam bentuk larutan. Sementara itu,
senyawa ion memiliki titik leleh tinggi dan dapat
menghantarkan arus listrik baik dalam bentuk
lelehan maupun larutan.
5. Jawaban: b
KCl merupakan senyawa elektrolit kuat yang
berasal dari senyawa ion. HBr merupakan elektrolit
kuat yang berasal dari senyawa kovalen polar.
H2CO3, H3PO4, dan NH4OH merupakan senyawa
kovalen polar yang bersifat elektrolit lemah.
6. Jawaban: b
NaCl merupakan senyawa ion. Senyawa ion
terionisasi sempurna dalam larutan dan dapat
menghantarkan arus listrik. Jika dilakukan uji daya
hantar listrik akan menghasilkan banyak gelembung
gas dan nyala lampu terang.
7. Jawaban: c
Suatu senyawa dikatakan kovalen nonpolar apabila:
a. tidak dapat terion sehingga tidak dapat
menghantarkan arus listrik;
b. tidak menghasilkan gelembung gas dan lampu
padam;
c. derajat ionisasinya sama dengan nol ( = 0)
8. Jawaban: a
Larutan yang memiliki daya hantar paling besar
adalah larutan elektrolit kuat yaitu larutan dari asam
kuat, basa kuat, dan garam.
CaCl2 = garam (elektrolit kuat)
CH3COOH = asam lemah (elektrolit lemah)
CO(NH2)2 = senyawa senyawa organik molekular
yang larut dalam air (nonelektrolit)
NH4OH dan Be(OH)2 = basa lemah (elektrolit
lemah)
9. Jawaban: e
Reaksi ionisasi senyawa sebagai berikut.
NH4OH NH4+ + OH
CH3COOH CH3COO + H+
HNO3 H+ + NO3
HF H+ + F
KCl K+ + Cl
10. Jawaban: d
Senyawa X merupakan kovalen nonpolar karena:
a. tidak larut dalam air;
b. larut dalam dietil eter.
Dengan demikian, senyawa X tidak dapat menghantarkan arus listrik yang ditandai dengan lampu
tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.
B. Uraian
1. Senyawa ion dapat menghantarkan arus listrik
dalam bentuk lelehan dan larutannya, sedangkan
senyawa kovalen polar hanya dapat menghantarkan arus listrik dalam bentuk larutan saja.
2. Senyawa A
a. Larutan dapat menghantarkan arus listrik.
b. Lelehan tidak menghantarkan arus listrik.
Senyawa A termasuk kovalen polar.
Senyawa B
a. Larutan dapat menghantarkan arus listrik.
b. Lelehan dapat menghantarkan arus listrik.
Senyawa B termasuk ion.
Senyawa C
a. Larutan tidak dapat menghantarkan arus listrik.
b. Lelehan tidak dapat menghantarkan arus
listrik.
Senyawa C termasuk kovalen nonpolar.
3. Senyawa ion dalam bentuk lelehan maupun larutan
dapat menghantarkan arus listrik karena ion-ionnya
dapat bergerak bebas. Berbeda dengan bentuk
kristalnya yang tersusun rapat, ion-ion penyusunnya tidak dapat bergerak bebas. Oleh karena itu,
kristal senyawa ion tidak dapat menghantarkan arus
listrik.
Kimia Kelas X
5. Mol NH4OH =
=
7 gr
35 gr/mol
= 5 mol
= 0,2 mol
mol terion
= mol mula-mula
bereaksi
0,1 mol
0,1 mol
0,1 mol
mol terion
1. Jawaban: a
Suatu larutan dikatakan bersifat elektrolit apabila:
1) mengandung ion-ion yang bergerak bebas
sehingga dapat menghantarkan arus listrik;
2) derajat ionisasi tidak sama dengan nol ( 0);
3) menghasilkan banyak/sedikit gelembung gas;
4) nyala lampu terang/redup/mati.
2. Jawaban: c
Larutan yang dapat menghasilkan gelembung gas,
tetapi lampu tidak menyala termasuk elektrolit lemah.
Di antara larutan tersebut yang merupakan elektrolit
lemah adalah NH4OH. KOH dan HCl termasuk
elektrolit kuat, sedangkan C6H12O6 (gula) dan
CO(NH2)2 (urea) termasuk nonelektrolit.
3. Jawaban: d
CO(NH2)2 termasuk nonelektrolit, tidak dapat terion
KOH dan CaCl2 termasuk elektrolit kuat, panah
satu arah
Be(OH)2 dan CH3COOH: elektrolit lemah, panah
bolak-balik.
4. Jawaban: a
Larutan elektrolit yang memiliki derajat ionisasi =
1 adalah elektrolit kuat.
NaCl merupakan elektrolit kuat.
Be(OH)2 dan HNO2 merupakan elektrolit lemah
C6H12O6 dan urea merupakan nonelektrolit.
5. Jawaban: d
Larutan elektrolit adalah larutan yang mengandung
senyawa dapat terurai menjadi ion-ion dalam air
sehingga dapat menghantarkan arus listrik.
6. Jawaban: b
Larutan elektrolit yang berikatan ion: NaCl.
Larutan elektrolit yang berikatan kovalen polar:
HBr, H2SO4, HCl, HNO3, NH4OH, dan CH3COOH.
Larutan nonelektrolit; C6H12O6.
7. Jawaban: d
Larutan yang larut dalam kloroform dan tidak
menyalakan lampu merupakan kovalen nonpolar
dan bersifat nonelektrolit.
8. Jawaban: c
Larutan jeruk nipis, air laut, air hujan, dan minuman
ion termasuk larutan elektrolit karena mengandung
ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik
sehingga menghasilkan gelembung gas. Sementara
itu, larutan urea termasuk larutan nonelektrolit.
9. Jawaban: e
Larutan elektrolit kuat ditunjukkan oleh air limbah
K karena nyala lampu terang, terdapat banyak
gelembung gas, dan = 1. Larutan elektrolit lemah
ditunjukkan oleh air limbah L dan O karena lampu
tidak menyala, terdapat sedikit gelembung gas,
dan derajat ionisasi antara 0 dan 1 (0 < < 1).
Larutan nonelektrolit ditunjukkan oleh air limbah
M dan N karena lampu tidak menyala, tidak ada
gelembung gas, dan = 0.
10. Jawaban: b
Mol NH4Cl =
massa NH4Cl
Mr NH4Cl
5,35 gram
= 53,5 gram/mol
= 0,1 mol
mol terion
= mol mula-mula
0,75 =
mol terion
0,1mol
Kimia Kelas X
25. Jawaban: b
Titik didih tinggi dan larut dalam air merupakan
sifat senyawa ion. Senyawa ion termasuk elektrolit
kuat sehingga nyala lampu teang dan gelembung
gas yang dihasilkan banyak.
2)
b.
26. Jawaban: c
Apabila gas amonia dilarutkan dalam air, maka:
1) membentuk larutan amonium hidroksida
+ H2O NH4OH NH4+ + OH;
NH3
Amonia
2)
3)
4)
5)
6)
Amonium
hidroksida
27. Jawaban: b
Larutan elektrolit digunakan dalam aki adalah
H2SO4.
28. Jawaban: a
Senyawa yang berikatan ion mudah larut dalam
air dan dapat menghantarkan arus listrik dalam
bentuk lelehan/larutan. Senyawa ion mempunyai
titik didih dan titik leleh tinggi.
29. Jawaban: c
Mol Fe(OH)3 = 0,1 m 100 ml = 10 mmol
mol terion
= mol mula-mula
Mol senyawa x =
mol terion
0,5 = 10 mmol
mol terion = 0,5 10 mmol = 5 mmol
mol yang tidak terion = 10 mmol 5 mmol
= 5 mmol
30. Jawaban: e
Larutan yang termasuk elektrolit lemah yaitu larutan
dari asam lemah dan basa lemah.
NH4OH merupakan basa lemah
CH3COOH merupakan asam lemah
HCl merupakan asam kuat
KOH merupakan basa kuat
C6H12O6 merupakan senyawa organik molekuler
yang larut
B.
Uraian
1. a.
massa X
Mr X
2,6 gram
= 52 gram/mol
= 0,05 mol
mol terion
= mol mula-mula
mol terion
b.
= elektrolit kuat
= nonelektrolit
= elektrolit lemah
= elektrolit lemah
= elektrolit lemah
10. a.
b.
Aki Timbal
Aki timbal sering digunakan sebagai sumber
arus pada kendaraan bermotor. Aki timbal
menggunakan larutan H2SO4 encer sebagai
elektrolit. Elektrode yang digunakan berupa
Pb sebagai anode dan PbO sebagai katode.
Reaksi yang terjadi menghasilkan arus listrik
dan mengubah kedua elektrode menjadi
PbSO4.
Fuel Cells
Fuel cells adalah sel bahan bakar yang
mempunyai kapasitas listrik tahan lama,
mudah perawatannya, dan mempunyai
efisiensi tinggi. Sel ini menggunakan larutan
KOH pekat sebagai elektrolit. Gas hidrogen
digunakan sebagai anode dan gas oksigen
sebagai katode. Setiap gas dimasukkan ke
dalam elektrode karbon berpori. Ion OH yang
dihasilkan di katode akan bereaksi dengan gas
H2 di anode.
Kimia Kelas X
10
Mensyukuri reaksi reduksi oksidasi sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa.
Bersikap disiplin, teliti, dan jujur dalam pengamatan.
Bersikap kerja sama, saling menghargai, dan santun saat berdiskusi.
Berperilaku peduli lingkungan dalam merancang dan melakukan praktikum.
Mendeskripsikan perkembangan konsep reaksi reduksi oksidasi.
Menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion.
Menentukan reduktor, oksidator, hasil oksidasi, dan hasil reduksi dalam reaksi redoks.
Menyebutkan nama senyawa sederhana berdasarkan bilangan oksidasi unsur-unsurnya menurut aturan IUPAC.
Menyajikan rancangan percobaan reaksi redoks.
Menyajikan laporan hasil percobaan reaksi redoks.
Menyajikan tugas tata nama senyawa menurut aturan IUPAC.
A.
Pilihan Ganda
1. Jawaban: e
Zat yang teroksidasi berperan sebagai reduktor
(mereduksi atom lain). Reaksi oksidasi terjadi pada
atom yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi,
menerima oksigen, melepas hidrogen, dan
melepaskan elektron dalam reaksi. Zat yang
tereduksi berperan sebagai oksidator (mengoksidasi atom lain). Reaksi reduksi terjadi pada atom
yang mengalami penurunan bilangan oksidasi,
melepas oksigen, menerima hidrogen, dan
menangkap elektron dalam reaksi.
2. Jawaban: c
CuO(s) + H2(g) Cu(s) + H2O(g), Cu melepas
oksigen (reduksi)
Cr2O3(s) + 2Al(s) 2Cr(s) + Al2O3(s), Cr melepas
oksigen (reaksi reduksi)
2Na(s) + 2HCl(aq) 2NaCl(aq) + H2(g), Cl melepas
hidrogen (reaksi oksidasi)
4Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3(s), O2 menangkap
elektron (reaksi reduksi)
Zn(s) + CuO(s) ZnO(s) + Cu(s), Cu melepas
oksigen (reaksi reduksi)
3. Jawaban: d
Zat yang tereduksi menangkap elektron, melepas
oksigen, atau mengalami penurunan bilangan
oksidasi. Zat yang mengalami reduksi dalam
persamaan reaksi tersebut adalah I 2 karena
mengalami penurunan bilangan oksidasi dari 0
menjadi 1.
4. Jawaban: e
Reaksi yang melibatkan penggabungan oksigen
merupakan reaksi oksidasi. Pada persamaan
reaksi tersebut, oksigen berada di sebelah kiri
tanda panah. Misal pada reaksi berikut.
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O
Reaksi pada pilihan jawaban a, b, c, dan d
merupakan reaksi reduksi (kehilangan oksigen).
5. Jawaban: e
Persamaan setengah reaksi sebagai berikut.
Reaksi reduksi : Cl2 + 2e 2Cl
Reaksi oksidasi : 2I I2 + 2e
Reaksi redoks : Cl2 + 2I 2Cl + I2
Spesi yang berperan sebagai reduktor mengalami
oksidasi dengan melepaskan elektron. Spesi yang
melepaskan elektron adalah I. Sementara itu, Cl2
menerima elektron sehingga mengalami reduksi
atau berperan sebagai oksidator.
6. Jawaban: b
a. 2Al + Fe2O3 Al2O3 + 2Fe
+3
0
Reduksi
+4
Oksidasi
+2
Reduksi
d.
+1
Reduksi
+2
Reduksi
1)
+2 2
+2 2
+4 2
Reaksi oksidasi
2)
+1 +6 2
+2 +6 2
+1 1
3)
+1 1
+2 1
+1 2
Reaksi oksidasi
Kimia Kelas X
11
4)
+2 2 +1
+1 1
+2 1
a.
b.
Reaksi oksidasi
5)
+1 1
+3 1
Reaksi reduksi
2.
8. Jawaban: a
Perubahan bilangan oksidasi dalam reaksi sebagai
berikut.
+4
+2 1
+1 1
3.
Reaksi oksidasi
Melepas 2 elektron
3+
a.
Reaksi oksidasi
b.
+1 1
+4 1
Melepas oksigen
+1 1
Reaksi reduksi
c.
+2 +4 6
Reaksi oksidasi
3CuS(aq) + 8HNO3(aq) 3Cu(NO3)2(aq) + 2NO(g) + 3S(s) + 4H2O(A)
+1 +5 2
+2
+2 2
Reaksi reduksi
B. Uraian
1. Berdasarkan konsep pengikatan dan pelepasan
oksigen, reaksi reduksi didefinisikan sebagai reaksi
pelepasan oksigen dan reaksi oksidasi sebagai
reaksi pengikatan oksigen.
12
+4 2
d.
+1 2
+2 2
10. Jawaban: b
+2 2
Menerima 2 elektron
9. Jawaban: c
Perubahan bilangan oksidasi yang terjadi
+2 1
+6
Oksidasi
Reaksi reduksi
+3 1
Reduksi
4.
4Ag(s) + O2(g) + 2H2S(g) 2Ag2S(s) + 2H2O(A)
0
+1
Oksidasi
Reduksi
5. a.
b.
c.
d.
Mg + Cl2 MgCl2
e.
A. Pilihan GAnda
1. Jawaban: a
C dalam CH4 mempunyai bilangan oksidasi 4.
Atom S pada SF6 mempunyai bilangan oksidasi
+6. Atom O dalam BaO2 mempunyai bilangan
oksidasi 1. Atom H dalam HCl mempunyai
bilangan oksidasi +1. Atom Ca dalam CaCl 2
mempunyai bilangan oksidasi +2. Jadi, atom yang
mempunyai bilangan oksidasi paling rendah adalah
atom C dalam CH4.
2. Jawaban: c
1) BO VO2 = 0
(1 BO V) + (2 BO O) = 0
BO V + (2 (2)) = 0
BO V 4 = 0
BO V = +4
2) BO VCl3 = 0
(1 BO V) + (3 BO Cl) = 0
BO V + (3 (1)) = 0
BO V 3 = 0
BO V = +3
3) BO VCO3 = 0
(1 BO V) + (1 BO C) + (3 BO O) = 0
BO V + (1 4) + (3 (2)) = 0
BO V + 4 6 = 0
BO V = +2
4) BO VOSO4 = 0
(1 BO V) + (1 BO O) + (1 BO SO4)= 0
BO V + (1 (2)) + (1 (2)) = 0
BO V 2 2 = 0
BO V = +4
5) BO K4V(CN)6 = 0
(4 BO K) + (1 BO V) + (1 BO CN) = 0
(4 1) + BO V + (1 (1)) = 0
4 + BO V 1 = 0
BO V = 3
3. Jawaban: a
+2
Reduksi
Oksidasi
+2
Oksidasi
Reduksi
+ 10CO2 + 8H2O
+4
Oksidasi
13
2)
3)
4)
5)
BO CrO42 = 2
(1 BO Cr) + (4 BO O) = 2
BO Cr + (4 (2)) = 2
BO Cr + (8) = 2
BO Cr = +6
BO MnO4 = 1
BO Mn + (4 BO O) = 1
BO Mn + (4 (2)) = 1
BO Mn 8 = 1
BO Mn = +7
Fe(CN)63 = 3
BO Fe + (6 BO CN) = 3
BO Fe + (6 (1)) = 3
BO Fe 6 = 3
BO Fe = +3
Cr(OH)4 = 1
BO Cr + (4 BO OH) = 1
BO Cr + (4 (1)) = 1
BO Cr 4 = 1
BO Cr = +3
6. Jawaban: c
1) SO2 dan SO3
Bilangan oksidasi SO2 = 0
(1 BO S) + (2 BO O) = 0
BO S + (2 (2)) = 0
BO S = +4
Bilangan oksidasi SO3 = 0
(1 BO S) + (3 BO O) = 0
BO S + (3 (2)) = 0
BO S = +6
2) H2S dan H2SO4
Bilangan oksidasi H2S = 0
(2 BO H) + (1 BO S) = 0
(2 1) + BO S = 0
BO S = 2
Bilangan oksidasi H2SO4 = 0
(2 BO H) + (1 BO S) + (4 BO O) = 0
(2 1) + BO S + (4 (2)) = 0
2 + BO S + (8) = 0
BO S = +6
3) Na2SO3 dan SO2
Bilangan oksidasi Na2SO3 = 0
(2 BO Na) + (1 BO S) + (3 BO O) = 0
(2 1) + BO S + (3 (2)) = 0
2 + BO S + (6) = 0
BO S = +4
Bilangan oksidasi SO2 = 0
(1 BO S) + (2 BO O) = 0
BO S + (2 (2)) = 0
BO S = +4
14
4)
+2
+2
+3
Reduksi
Oksidasi
+1 2 +1
+1 1
+1 +1 2
+1 2
Reaksi oksidasi
+2 2
+ 52 2
+1
+1 1
Reaksi oksidasi
Reaksi reduksi
2)
+1 1
Reaksi oksidasi
3)
1
Reaksi oksidasi
Reaksi reduksi
4)
+5
Reaksi reduksi
Reaksi oksidasi
5)
0
Reaksi oksidasi
+4
3)
CuCl2 = 0
(1 BO Cu) + (2 BO Cl) = 0
(+2) + (2 BO Cl) = 0
BO Cl = 1
NaClO = 0
(1 BO Na) + (1 BO Cl) + (1 BO O) = 0
(+1) + (BO Cl) + (2) = 0
BO Cl = +1
4) MnO2 = 0
(1 BO Mn) + (2 BO O) = 0
(BO Mn) + 2(2) = 0
BO Mn = +4
K2Mn2O7 = 0
(2 BO K) + (2 BO Mn) + (7 BO O) = 0
(2(+1)) + (2 BO Mn) + (7(2)) = 0
(+2) + (2 BO Mn) + (14) = 0
BO Mn = +6
5) K2CrO4 = 0
(2 BO K) + (1 BO Cr) + (4 BO O) = 0
(2(+1)) + (1 BO Cr) + (4(2)) = 0
BO Cr = +6
K2Cr2O7 = 0
(2 BO K) + (2 BO Cr) + (7 BO O) = 0
(2(+1)) + (2 BO Cr) + (7(2)) = 0
(+2) + (2 BO Cr) + (14) = 0
BO Cr = +6
Jadi, pasangan senyawa yang masing-masing
mempunyai unsur dengan bilangan oksidasi +6
adalah K2CrO4 dengan K2Cr2O7.
12. Jawaban: a
Fe+ + 2AgNO3 2Ag + Fe(NO3)2
0
Reaksi reduksi
11. Jawaban: e
Bilangan oksidasi unsur-unsur yang bergaris bawah
pada senyawa-senyawa tersebut sebagai berikut.
1) H2S = 0
(2 BO H) + (1 BO S) = 0
(2(+1)) + (BO S) = 0
BO S = 2
SO2 = 0
(1 BO S) + (2 BO O) = 0
(BO S) + (2(2) = 0
BO S = +4
2) NH3 = 0
(1 BO N) + (3 BO H) = 0
(BO N) + 3(+1) = 0
BO N = 3
NO2 = 0
(1 BO N) + (2 BO O) = 0
(BO N) + (2(2)) = 0
BO N = +4
+1
1
0
+2
Reaksi oksidasi (reduktor)
Reaksi reduksi (oksidator)
13. Jawaban: a
1) 3S(s) + 2KClO3(s) 2KCl(s) + 3SO2(g)
0
+5
+4
Reaksi oksidasi
Reaksi reduksi
2)
Ag2O + C 2Ag + CO
+1
0
0
Reaksi reduksi
+2
Reaksi oksidasi
3)
2
Reaksi reduksi
+2
Reaksi oksidasi
Kimia Kelas X
15
4)
+6
+6
+2
Reaksi reduksi
Reaksi oksidasi
+2
Reaksi oksidasi
+5
Reaksi reduksi
Reaksi oksidasi
2
Reaksi reduksi
B.
Uraian
1. a.
NO2
Bilangan oksidasi NO2 = 0
BO N + (2 BO O) = 0
BO N + (2 (2)) = 0
BO N 4 = 0
BO N = +4
b. Na2O2
Bilangan oksidasi Na2O2 = 0
(2 BO Na) + (2 BO O) = 0
(2 1) + (2 BO O) = 0
2 BO O = 2
BO O = 1
c. Fe2S3
Bilangan oksidasi Fe2S3 = 0
(2 BO Fe) + (3 BO S) = 0
(2 3) + (3 BO S) = 0
3 BO S = 6
BO S = 2
d. (NH4)2Cr2O7
Bilangan oksidasi (NH4)2Cr2O7 = 0
(2 BO NH4+ + (2 BO Cr) + (7 BO O) = 0
(2 1) + (2 BO Cr) + (7 (2)) = 0
2 + 2 BO Cr + (14) = 0
2 BO Cr = +12
BO Cr = +6
e. Cl2O3
Bilangan oksidasi Cl2O3 = 0
(2 BO Cl) + (3 BO O) = 0
(2 BO Cl) + (3 (2)) = 0
2 BO Cl = +6
BO Cl = +3
2. a.
+3
+2
+4
Reduksi
Oksidasi
Reaksi oksidasi
b.
+6
Tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi
+2
Reduksi
Oksidasi
+2
Reaksi reduksi
+2
Reaksi oksidasi
+4
c.
0
Reduksi
Oksidasi
16
+2
+5
+6
+6
+6
+6
2)
+2 2
Oksidasi
+1
Reduksi
Oksidasi
+2 +6 8
Reduksi
+5
Oksidasi
+4 4
Oksidasi
+2 +5
+1
c.
b.
4. 1)
+6 6
+2 2
Reduksi
+3
+2
+4
Reaksi reduksi
Reaksi oksidasi
+2
+4
A. Pilihan GAnda
1. Jawaban: b
Senyawa KClO3 tersusun dari K+ dan ClO3 yang
disebut ion klorat. Dengan demikian, KClO 3
bernama kalium klorat.
2. Jawaban: c
Fosfor pentaklorida tersusun dari atom fosfor (P)
dan lima atom Cl sehingga rumus kimianya PCl5.
3. Jawaban: b
Natrium nitrat terbentuk dari ion natrium dan ion
nitrat. Ion natrium merupakan kation dengan rumus
Na+. Sementara itu, ion nitrat merupakan anion
dengan rumus NO3. Jika ion Na+ bergabung
dengan ion NO3 akan membentuk senyawa
dengan rumus NaNO3.
4. Jawaban: c
a. PbI2 = timbal(II) iodida
b. FeS = besi(II) sulfida
c. LiF = litium fluorida
d. Mg(HCO3)2 = magnesium hidrogen karbonat
e. Ca(NO3)2 = kalsium nitrat
5. Jawaban: b
Rumus Kimia
a.
b.
c.
d.
e.
MgO
Mg3N2
Mg(CN) 2
Mg(NO 2)2
Mg(NO 3)2
Nama Kimia
Magnesium
Magnesium
Magnesium
Magnesium
Magnesium
oksida
nitrida
sianida
nitrit
nitrat
Kimia Kelas X
17
6. Jawaban: b
BO XeF4+ = +1
BO Xe + (4 BO F) =
BO Xe + (4 (1) =
BO Xe 4 =
BO Xe =
B.
+1
+1
+1
+5
7. Jawaban: d
1) S8
BO S = 0
2) H2S
BO S = 2
3) SO2
BO S = +4
4) K2SO4
BO S = +6
5) Na2S
BO S = 2
Uraian
1. a.
b.
c.
d.
e.
8. Jawaban: e
Bilangan oksidasi O = 2 terdapat dalam senyawa
H2O, CO2, SO2, dan H2SO4.
Bilangan oksidasi O = 1 terdapat dalam senyawa
H2O2, Na2O2, dan BaO2.
Bilangan oksidasi O = +2 terdapat dalam senyawa
F2O.
9. Jawaban: d
Cr2O3(s) + 2Al(s) Al2O3(s) + 2Cr(s)
+3
+3
3. a.
b.
c.
d.
+2
+4
Reduksi
Reduksi
Oksidasi
18
Oksidasi
a.
b.
c.
A. Pilihan GAnda
1. Jawaban: c
Reaksi oksidasi dapat diketahui dengan ciri
menangkap oksigen, melepas elektron, melepas
hidrogen, dan kenaikan bilangan oksidasi.
1) Fe2O3 menjadi FeO, melepas oksigen dan
perubahan bilangan oksidasi dari +3 menjadi
+2.
2) PbO 2 menjadi Pb, melepas oksigen dan
penurunan bilangan oksidasi dari +4 menjadi
0.
3) Zn menjadi ZnO, menangkap oksigen dan
kenaikan bilangan oksidasi dari 0 menjadi +2.
4) NaNO3 menjadi NaNO2, melepas oksigen dan
penurunan bilangan oksidasi N dari +5 menjadi
+3.
5) Cr2O72 menjadi CrO42, tidak terjadi perubahan
bilangan oksidasi.
2. Jawaban: d
Reaksi reduksi merupakan reaksi yang
melepaskan oksigen.
1) 2H2(g) + O2(g) 2H2O(A)
Reaksi ini termasuk reaksi oksidasi karena
mengalami penggabungan oksigen.
2) 2Fe2O3(aq) + 3C(s) 4Fe(s) + 3CO2(g)
Reaksi ini termasuk reaksi redoks.
Fe 2 O 3 melepas oksigen membentuk Fe
(reaksi reduksi). Atom C mengalami
penggabungan oksigen membentuk CO 2
(reaksi oksidasi).
3) CS2(aq) + 3O2(g) CO2(g) + 2SO2(g)
Reaksi ini termasuk reaksi oksidasi karena
CS2 mengalami penggabungan oksigen.
4) 2KClO3(aq) 2KCl(aq) + 3O2(g)
Reaksi ini termasuk reaksi reduksi karena
KClO3 melepas oksigen menjadi KCl.
5) CH4(aq) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(A)
Reaksi ini termasuk reaksi oksidasi karena
CH4 mengalami penggabungan O2.
3. Jawaban: a
1) Cu(s) + Br2(g) CuBr2(s)
0
+2 1
Oksidasi
Reduksi
2)
+1
+2
Oksidasi
Reduksi
+2 1
Tetap
Tetap
2)
Mg + 2HCl MgCl2 + H2
0
+1
+2
Oksidasi
4)
5)
5. Jawaban: e
Hg(NO3)2(aq) + Sn(s) Hg(s) + Sn(NO3)2(aq)
+2
+2
Reaksi reduksi
Reaksi oksidasi
6. Jawaban: b
1) Bilangan oksidasi AlBr3 = 0
BO Al + (3 BO Br) = 0
3 + (3 BO Br) = 0
BO Br = 1
Kimia Kelas X
19
2)
3)
4)
5)
(2 BO Na) + (2 BO S) + (3 BO O) = 0
(2 1) + (2 BO S) + (3 (2)) = 0
2 + 2 BO S 6 = 0
BO S = +2
5)
7. Jawaban: a
K2Cr2O7 + 14HCl 2KCl + 2CrCl3 + 3Cl2 + 7H2O
+6
+3
8. Jawaban: c
1) Natrium bromit = NaBrO2.
Bilangan oksidasi NaBrO2 = 0
(1 BO Na) + (1 BO Br) + (2 BO O) = 0
(1 1) + BO Br + (2 (2)) = 0
1 + BO Br 4 = 0
BO Br = +3
2) Natrium bromat = NaBrO3.
Bilangan oksidasi NaBrO3 = 0
(1 BO Na) + (1 BO Br) + (3 BO O) = 0
(1 1) + BO Br + (3 (2)) = 0
1 + BO Br 6 = 0
BO Br = +5
3) Natrium bromida = NaBr.
Bilangan oksidasi NaBr = 0
(1 BO Na) + (1 BO Br) = 0
(1 1) + BO Br = 0
BO Br = 1
20
b)
BO SO3 = 0
BO S + (3 BO O) = 0
BO S + (3 (2)) = 0
BO S 6 = 0
BO S = +6
c)
BO Na2S = 0
(2 BO Na) + BO S = 0
(2 1) + BO S = 0
BO S = 2
a)
BO H2S = 0
(2 BO H) + BO S = 0
(2 1) + BO S = 0
BO S = 2
b)
BO H2SO3 = 0
(2 BO H) + BO S + (3 BO O) = 0
(2 1) + BO S + (3 (2)) = 0
2 + BO S 6 = 0
BO S = +4
c)
BO CuSO4 = 0
BO Cu + BO S + (4 BO O) = 0
2 + BO S + (4 (2)) = 0
2 + BO S 8 = 0
BO S = +6
a)
BO NaHSO4 = 0
4)
2)
3)
BO Na + BO H + BO S + (4 BO O) = 0
1 + 1 + BO S + (4 (2)) = 0
2 + BO S 8 = 0
BO S = +6
b)
BO SO3 = 0
BO S + (3 BO O) = 0
BO S + (3 (2)) = 0
BO S 6 = 0
BO S = +6
c)
12. Jawaban: d
BO H2S2O7 = 0
(2 BO H) + (2 BO S) + (7 BO O) = 0
(2 1) + (2 BO S) + (7 (2)) = 0
2 + 2 BO S 14 = 0
Oksidasi
2 BO S = 12
BO S = +6
4)
a)
b)
BO S dalam Na2SO3 = +2
BO H3S2O7 = 0
(3 BO H) + (2 BO S) + (7 BO O) = 0
(3 1) + (2 BO S) + (7 (2)) = 0
3 + 2 BO S 14 = 0
BO S = +
5)
c)
BO S dalam H2S = 2
a)
BO SO2 = 0
BO S + (2 BO O)= 0
BO S + (2 (2)) = 0
BO S 4 = 0
BO S = +4
b)
c)
11
2
c.
2 BO S = 0
BO S = +4
d.
10. Jawaban: d
Oksidasi
2 +1
+5 2
+1 2
Reduksi
+6
+4
Oksidasi
Reduksi
+1 2
13. Jawaban: c
a. PF3
BO PF3 = 0
BO P + (3 BO F) = 0
BO P + (3 (1)) = 0
BO P 3 = 0
BO P = +3
BO Na + BO H + BO S + (3 BO O) = 0
+1 +1 2
BO S dalam Na2SO3 = +2
BO NaHSO3 = 0
2 + BO S 6 = 0
+1 1
Reduksi
b.
1 + 1 + BO S) + (3 (2)) = 0
+1 2 +1
e.
PCl5
BO PCl5 = 0
BO P + (5 BO Cl) = 0
BO P + (5 (1)) = 0
BO P 5 = 0
BO P = +5
PH4Br
BO PH4Br = 0
BO P + (4 BO H) + BO Br = 0
BO P + (4 1) + (1) = 0
BO P = 3
POBr
BO POBr = 0
BO P + BO O + (3 BO Br) = 0
BO P + (2) + (3 (1)) = 0
BO P 2 3 = 0
BO P = +5
Ca3(PO4)2 = 0
BO PO4 = 3
BO P + (4 BO O)= 3
BO P + (4 (2)) = 3
BO P 8 = 3
BO P = +5
14. Jawaban: d
BO NaHCrO4 = 0
BO Na + BO H + BO Cr + (4 BO O) = 0
1 + 1 + BO Cr + (4 (2)) = 0
2 + BO Cr 8 = 0
BO Cr = +6
Kimia Kelas X
21
15. Jawaban: b
CuS + NO3 Cu2+ + S + NO
+5
19. Jawaban: c
Reaksi koproporsionasi merupakan reaksi redoks
dengan hasil reduksi dan hasil oksidasi merupakan
unsur yang sama.
+2
a.
+3 2
Reduksi
16. Jawaban: b
Oksidasi
+2
Reduksi
Oksidasi
Oksidator
Reduktor
Hasil oksidasi
Hasil reduksi
= MnO2
= NaCl
= Cl2
= MnSO4
Zn + 2HCl ZnCl2 + H2
b.
+2
Reduksi
+2
Oksidasi
17. Jawaban: d
0
+1
c.
+4
Reduksi
Oksidasi
4) Cr dalam Cr2(OH)4
BO Cr2(OH)4 = 1
BO Cr + (4 BO OH) = 1
BO Cr + (4) = 1
BO Cr = +3
Jadi, kromium dengan bilangan oksidasi sama
terdapat pada senyawa Cr2O3 dan Cr2(OH)4.
22
d.
+4
+5
Oksidasi
Reduksi
e.
+1
+2
Reduksi
Oksidasi
+1
+1
Oksidasi
Reduksi
+2
Tereduksi (oksidator)
Teroksidasi (reduktor)
22. Jawaban: e
Amonia = NH3
Bilangan oksidasi NH3 = 0
(1 BO N) + (3 BO H) = 0
BO N + (3 1) = 0
BO N = 3
Asam nitrat = HNO3
Bilangan oksidasi HNO3 = 0
(1 BO H) + (1 BO N) + (3 BO O) = 0
(1 1) + BO N + (3 (2)) = 0
1 + BO N 6 = 0
BO N = +5
Kalium nitrat = KNO3
Bilangan oksidasi KNO3 = 0
(1 BO K) + (1 BO N) + (3 BO O) = 0
(1 1) + BO N + (3 (2)) = 0
1 + BO N 6 = 0
BO N = +5
Amonium klorida = NH4Cl
Bilangan oksidasi NH4Cl = 0
(1 BO N) + (4 BO H) + (1 BO Cl)= 0
(1 BO N) + (4 1) + (1 (1)) = 0
BO N + 4 1 = 0
BO N = 3
Dinitrogen trioksida = N2O3
Bilangan oksidasi N2O3 = 0
(2 BO N) + (3 BO O) = 0
(2 BO N) + (3 (2)) = 0
(2 BO N) 6 = 0
2 BO N = +6
BO N = +3
Jadi, nitrogen mempunyai bilangan oksidasi +3
pada senyawa dinitrogen trioksida.
23. Jawaban: d
3H 2 S + 2HNO 3 2NO + 3S + 4H 2 O
2
+5
+2
Reaksi oksidasi
Reaksi reduksi
25. Jawaban: d
Reaksi disproporsionasi adalah reaksi redoks jika
reduktor dan oksidator dalam reaksi redoks
tersebut merupakan unsur yang sama. Dengan
demikian, ion-ion yang dapat mengalami reaksi
disproporsionasi dapat mengalami kenaikan atau
penurunan bilangan oksidasi.
Bilangan oksidasi ClO = 1
(1 BO Cl) + (1 BO O) = 1
BO Cl + (1 (2)) = 1
BO Cl = +1
Bilangan oksidasi ClO4 = 1
(1 BO Cl) + (4 BO O)= 1
BO Cl + (4 (2)) = 1
BO Cl = +7
Bilangan oksidasi Cl = 1
Jadi, ion-ion yang tidak dapat mengalami reaksi
disproporsionasi adalah Cl dan ClO4.
26. Jawaban: e
a. K3SbO4
b. K3SbO3
c. H3SbO4
d. Ca3(SbO3)2
e. Ca3(SbO4)2
= kalium antimonat
= kalium antimonit
= asam antimonat
= kalsium antimonit
= kalsium antimonat
27. Jawaban: c
Rumus Kimia
a.
b.
c.
d.
e.
AlBr3
MgSO4
CaSiO3
KClO3
SiO2
Nama Kimia
Aluminium bromida
Magnesium sulfat
Kalsium silikat
Kalium klorat
Silikon dioksida
28. Jawaban: e
Timah(IV) sulfat tersusun dari Sn4+ dan SO42.
Untuk membentuk senyawa netral ion SO42 yang
berikatan dengan Sn4+ berjumlah dua. Jadi, rumus
timah(IV) sulfat adalah Sn(SO4)2.
29. Jawaban: d
Besi(III) sulfat tersusun dari Fe3+ dan SO42. Rumus
kimia senyawa tersebut ditulis Fe2(SO4)3.
30. Jawaban: b
Pasangan rumus kimia dan namanya yang tepat
sebagai berikut.
H3PO4 = asam fosfat
H3PO3 = asam fosfit
Ca(ClO3)2 = kalsium klorat
NH4NO2 = amonium nitrit
Kimia Kelas X
23
4. Jawaban:
a. BO SF6 = 0
Uraian
1. a.
b.
c.
d.
2. a.
b.
c.
+4
Reduksi
Oksidasi
d.
Reduksi
Oksidasi
e.
+3
+2
Reaksi oksidasi
Reaksi reduksi
5. a.
+4
Reaksi reduksi
b.
c.
6. a.
Reaksi oksidasi
2 BO Fe + (3 BO SO32) = 0
2 BO Fe + (3 (2)) = 0
2 BO Fe = 6
BO Fe = +3
KMnO4
BO KMnO4 = 0
CrCl3
1 +6 2
+2 +6 2
1 2
AlBr3
MgC2O4
+5
Reaksi oksidasi
+5
Reaksi reduksi
Reaksi oksidasi
+4 2
d.
e.
ZnSO4
Ti2(CO3)3
Reaksi reduksi
24
BO Ca + (2 BO Cl) + (6 BO O) = 0
2 + 2(BO Cl) + (6 (2)) = 0
2 + 2 BO Cl 12 = 0
2 BO Cl = 10
BO Cl = +5
Fe2(SO3)3
BO Fe2(SO3)3 = 0
d.
(3 BO H) + BO P + (4 BO O) = 0
(3 1) + BO P + (4 (2)) = 0
3 + BO P 8 = 0
BO P = +5
Ca(ClO3)2
BO Ca(ClO3)2 = 0
=0
=0
=0
= +6
BO K + BO Mn + (4 BO O) = 0
1 + BO Mn + (4 (2)) = 0
1 + BO Mn 8 = 0
BO Mn = +7
BO S + (6 BO F)
BO S + (6 (1))
BO S 6
BO S
BO H3PO4 = 0
b.
+1
+1
Reaksi reduksi
Reaksi oksidasi
7. a.
BO KClO3 = 0
BO K + BO Cl + (3 BO O) = 0
1 + BO Cl + (3 (2)) = 0
1 + BO Cl 6 = 0
BO Cl = +5
b.
BO KClO4 = 0
BO K + BO Cl + (4 BO O) = 0
1 + BO Cl + (4 (2)) = 0
1 + BO Cl 8 = 0
BO Cl = +7
Nama:
KClO2 = kalium klorit
KClO3 = kalium klorat
KClO4 = kalium perklorat
c.
+4
d.
+7
8. a.
+3
+3
c.
BO K2MnO4 = 0
(2 BO K) + BO Mn + (4 BO O) = 0
(2 1) + BO Mn + (4 (2)) = 0
2 + BO Mn 8 = 0
BO Cl = +6
+4
Reaksi reduksi
Reaksi oksidasi
Oksidator: K2Cr2O7
Reduktor: H2C2O4
b.
BO KMnO4 = 0
BO K + BO Mn + (4 BO O)
1 + BO Mn + (4 (2))
1 + BO Mn 8
BO Cl
Nama:
K2MnO4 = kalium manganat(VI)
KMnO4 = kalium manganat(VII)
+2
Reaksi reduksi
Reaksi oksidasi
Oksidator: 2MnO4
Reduktor: I
9. a.
b.
BO CaSO3 = 0
BO Ca + BO S + (3 BO O)
2 + BO S + (3 (2))
2 + BO S 6
BO S
BO CaSO4 = 0
BO Ca + BO S + (4 BO O)
2 + BO S + (4 (2))
2 + BO S 8
BO S
Nama:
CaSO3 = kalsium sulfit
CaSO4 = kalsium sulfat
=0
=0
=0
= +4
=0
=0
=0
= +3
=0
=0
=0
= +7
+3 1
Oksidasi
Reduksi
Kimia Kelas X
25
= = 0,375
Zat Y merupakan elektrolit lemah karena
mempunyai derajat ionisasi 0 < < 1.
5. Jawaban: d
Senyawa ion merupakan senyawa yang dapat
menghantarkan arus listrik dalam keadaan lelehan
dan larutan. Hal ini karena dalam keadaan lelehan
dan larutan senyawa ion dapat terurai menjadi ion
positif dan ion negatif yang bergerak bebas
sehingga dapat menghantarkan arus listrik. Dalam
keadaan padat atau kristal, senyawa ion tidak
26
6. Jawaban: a
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang terionisasi sempurna dalam air, misal NaCl dan
H2SO4. Larutan elektrolit lemah akan terionisasi
sebagian dalam air, misal NH4OH dan CH3COOH.
Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak
terionisasi dalam air, misal CO(NH 2) 2. Jadi,
pasangan larutan elektrolit kuat dan nonelektrolit
secara berturut-turut adalah NaCl dan CO(NH2)2.
7. Jawaban: d
Larutan nonelektrolit tidak dapat menyalakan
lampu dan tidak menghasilkan gelembung gas.
Larutan nonelektrolit ditunjukkan oleh nomor 3).
Larutan elektrolit lemah menghasilkan sedikit
gelembung gas dan nyala lampu redup atau lampu
padam. Larutan elektrolit lemah ditunjukkan oleh
nomor 4) dan 5). Larutan elektrolit kuat
menghasilkan banyak gelembung gas dan nyala
lampu terang. Larutan elektrolit kuat ditunjukkan
oleh nomor 1) dan 2).
8. Jawaban: c
Senyawa yang menghasilkan jumlah ion paling
banyak jika dilarutkan dalam air adalah senyawa
yang bersifat elektrolit kuat. Senyawa yang bersifat
elektrolit lemah yaitu H 3 PO 4 dan Mg(OH) 2 .
Senyawa yang bersifat elektrolit kuat yaitu NaI,
BaF2, dan AlCl 3. Senyawa-senyawa tersebut
merupakan senyawa ion. Senyawa ion akan
mengalami ionisasi sempurna jika dilarutkan dalam
air. Adapun ionisasinya sebagai berikut.
NaI(aq) Na+(aq) + I(aq)
(2 ion)
2+
10. Jawaban: a
H2SO4 merupakan senyawa kovalen polar. Dalam
bentuk murni, H2SO4 tidak dapat menghantarkan
arus listrik. Oleh karena itu, lampu pada alat uji
elektrolit tidak akan menyala dan tidak terbentuk
gelembung gas. KBr merupakan senyawa ion yang
mampu menghantarkan arus listrik dalam bentuk
lelehan dan larutan. Jika diuji dengan alat uji
elektrolit, lelehan KBr akan menyalakan lampu
dengan terang dan terbentuk banyak gelembung
gas.
11. Jawaban: b
Air limbah yang dapat menghantarkan arus listrik
paling baik ditandai dengan nyala lampu yang
terang, banyak gelembung gas, serta memiliki
derajat ionisasi sama dengan 1. Air limbah ini
ditunjukkan oleh R dan T.
12. Jawaban: a
Larutan nonelektrolit merupakan larutan yang tidak
dapat menghantarkan arus listrik. Di antara larutan
tersebut yang merupakan larutan nonelektrolit yaitu
urea (CO(NH2)2). Sementara itu, asam fluorida (HF),
seng klorida (ZnCl2), natrium asetat (CH3COONa),
dan barium hidroksida (Ba(OH)2) merupakan larutan
elektrolit (dapat menghantarkan arus listrik).
13. Jawaban: d
Saat arus listrik dilewatkan melalui lelehan barium
iodida, akan terjadi proses elektrolisis. Barium
iodida akan terionisasi menjadi ion barium (Ba2+)
dan ion iodida (I). Ion barium akan bergerak
menuju elektrode negatif (katode) dan menangkap
elektron dari katode. Ion iodida akan bergerak
menuju elektrode positif (anode) dan melepas
elektron ke anode.
14. Jawaban: b
Asam asetat adalah larutan elektrolit lemah yang
terionisasi sebagian dalam air. Asam asetat
memiliki derajat ionisasi 0 < < 1. Kalium
hidroksida adalah larutan elektrolit kuat yang
terionisasi sempurna dalam air. Derajat ionisasi
kalium hidroksida () = 1. Kalium hidroksida
menghasilkan jumlah ion lebih banyak daripada
asam asetat meskipun konsentrasinya sama. Oleh
karena itu, kalium hidroksida menghantarkan arus
listrik lebih baik daripada asam asetat.
15. Jawaban: e
Senyawa BaCl 2 merupakan senyawa ionik.
Senyawa ionik dalam bentuk padatannya tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Bentuk lelehannya dapat
menghantarkan arus listrik karena ion-ionnya dapat
bergerak bebas. Dalam bentuk larutan, senyawa
ionik akan terionisasi sempurna dalam air sehingga
dapat menghantarkan arus listrik.
16. Jawaban: c
Reaksi reduksi merupakan reaksi yang ditandai
dengan penangkapan elektron, penurunan bilangan
oksidasi, atau pelepasan oksigen.
1) C2O42 2CO2 + 2e
+3 2
+4 2
Oksidasi
2)
Al3+ + 3e Al
+3
0
Reduksi
3)
Pb2+ + 2e Pb
+2
0
Reduksi
4)
Ca Ca2+ + 2e
0
+2
Oksidasi
17. Jawaban: a
a. Bilangan oksidasi KCl = 0
(1 BO K) + (1 BO Cl) = 0
(1 (+1)) + BO Cl = 0
BO Cl = 1
b. Bilangan oksidasi NaClO = 0
(1 BO Na) + (1 BO Cl) + (1 BO O) = 0
(1 (+1)) + BO Cl + (1 (2)) = 0
1 + BO Cl + (2) = 0
BO Cl = +1
c. Bilangan oksidasi HClO2 = 0
(1 BO H) + (1 BO Cl) + (2 BO O) = 0
(1 (+1)) + (BO Cl) + (2 (2) = 0
1 + BO Cl + (4) = 0
BO Cl = +3
d. Bilangan oksidasi Ba(ClO3)2 = 0
(1 BO Ba) + (2 BO Cl) + (6 BO O) = 0
(1 (+2)) + (2 BO Cl) + (6 (2)) = 0
2 + 2 BO Cl + (12) = 0
BO Cl = +5
e. Bilangan oksidasi KClO4 = 0
(1 BO K) + (1 BO Cl) + (4 BO O) = 0
(1 (+1)) + (BO Cl) + (4 (2)) = 0
1 + BO Cl + (8) = 0
BO Cl = +7
18. Jawaban: c
Besi yang tidak dapat dioksidasi lagi artinya besi
mempunyai bilangan oksidasi tertinggi dan tidak
dapat mengalami kenaikan bilangan oksidasi lagi.
Berdasarkan harga bilangan oksidasi yang dimiliki
besi, besi yang tidak dapat dioksidasi lagi adalah
besi yang mempunyai bilangan oksidasi +3. Besi
dalam bentuk unsur mempunyai bilangan oksidasi
0 (nol), sedangkan dalam bentuk senyawa besi
mempunyai bilangan oksidasi +2 dan +3.
Bilangan oksidasi Fe dalam Fe = 0
Bilangan oksidasi Fe dalam FeCl2 = +2
Bilangan oksidasi Fe dalam Fe2O3 = +3
Kimia Kelas X
27
+2 1
4)
5)
BO N dalam N 2O 3 = +3 N 2O 3 dapat
mengalami reaksi disproporsionasi
BO N dalam N 2O 4 = +4 N 2O 4 dapat
mengalami reaksi disproporsionasi
22. Jawaban: d
2NO2 + H2O HNO3 + HNO2
+4 2
Reduksi
+12
c.
d.
+1 2
+1 2 +1
+1 +42
e.
+1 2
+6 2
+2 +6 2
+1 1
3 +1 1
2 +1
+1 2
+1 2
reduksi
oksidasi
28
+1+32
Reduksi
Oksidasi
b.
+1+52
Oksidasi
+2
+2
+3
reduksi
oksidasi
2 +1
+11
+1 2
+22
Reduksi
Oksidasi
5)
26. Jawaban: c
1) Amonium bromida = NH4Br
Bilangan oksidasi NH4Br = 0
(1 BO N) + (4 BO H) + (1 BO Br) = 0
BO N + (4 (+1)) + (1 (1)) = 0
BO N + 4 1 = 0
BO N = 3
2) Dinitrogen trioksida = N2O3
Bilangan oksidasi N2O3 = 0
(2 BO N) + (3 BO O) = 0
(2 BO N) + (3 (2)) = 0
(2 BO N) 6 = 0
2 BO N = +6
BO N = +3
3) Natrium nitrat = NaNO3
Bilangan oksidasi NaNO3 = 0
(1 BO Na) + (1 BO N) + (3 BO O) = 0
(1 (+1)) + BO N + (3 (2)) = 0
1 + BO N 6 = 0
BO N = +5
4) Asam nitrit = HNO2
Bilangan oksidasi HNO2 = 0
(1 BO H) + (1 BO N) + (2 BO O) = 0
(1 (+1)) + BO N + (2 (2)) = 0
1 + BO N 4 = 0
BO N = +3
5) Amonia = NH3
(1 BO N) + (3 BO H) = 0
BO N + (3 (+1)) = 0
BO N + 3 = 0
BO N = 3
Jadi, senyawa yang mempunyai nitrogen dengan
bilangan oksidasi +5 adalah natrium nitrat.
27. Jawaban: a
Reaksi redoks merupakan reaksi pelepasan dan
penangkapan elektron, sehingga dalam reaksi
redoks berlangsung reaksi reduksi dan oksidasi.
Pada reaksi redoks melibatkan penurunan dan
kenaikan bilangan oksidasi. Reaksi redoks juga
dapat melibatkan peristiwa pengikatan dan
pelepasan oksigen atau transfer elektron.
28. Jawaban: b
Pereduksi artinya zat yang mengalami oksidasi
1) MnO2 + 4HCl MnCl2 + 2H2O + Cl2
+4
+2
reduksi
2)
+2
reduksi
oksidasi
3)
+3
reduksi
oksidasi
4)
1
oksidasi
+5
+4 1
+4
reduksi
oksidasi
Kimia Kelas X
29
c.
c.
d.
e.
6. a.
b.
c.
d.
4. Mr HCOOH = 46 g/mol
massa HCOOH = 4,6 gram
b.
e.
7. a.
+1 1
+2 1
Oksidasi
Reduksi
b.
c.
+1 1
+2 1
+42
+12
+12+1
+11 +1+52
+12
Reduksi
Oksidasi
d.
+11
+11
d.
+1+62
+12+1
Reduksi
+1 1
+31
e.
Oksidasi
+1 1
10. a.
+6
oksidator : NaHSO4
reduktor : Al
oksidasi
reduksi
Oksidator
Reduktor
Hasil oksidasi
Hasil reduksi
b.
+11
+11
c.
oksidator : NaOCl
reduktor : Bi2O3
Cl2 + 2KOH KCl + KClO + H2O
0
+1
reduksi
oksidasi
oksidator : Cl2
reduktor : Cl2
Oksidasi
Reduksi
c.
+5
reduksi
+12
+3 +62
+1
oksidasi
= Cl2
= CrBr3
= Na2CrO4 dan NaBrO4
= NaCl
+3
oksidasi
oksidasi
b.
2
reduksi
+12+1
+1 +5 2
9. a.
+1 1
Reduksi
8.
+12
Oksidasi
Oksidasi
e.
+1 +12
Reduksi
+41
+21
Oksidasi
Reduksi
Reaksi tersebut
autoredoks.
merupakan
reaksi
Kimia Kelas X
31
32
Persamaan Reaksi
Kimia Sederhana
Mensyukuri keberadaan berbagai senyawa kimia di alam dan memanfaatkannya dengan bijaksana.
Bersikap tanggung jawab saat mengerjakan tugas.
Mengembangkan rasa ingin tahu saat mencari informasi di literatur.
Bersikap cermat dan teliti saat melakukan pengamatan nama dan rumus
kimia di laboratorium.
Bersikap santun dan menghargai perbedaan pendapat antarteman.
Bersikap proaktif dalam mengerjakan tugas kelompok.
Menjelaskan tata nama senyawa biner, poliatom, asam, basa, oksida,
dan hidrat.
Menyebutkan nama atau rumus senyawa kimia.
Menjelaskan cara menyetarakan persamaan reaksi kimia sederhana.
Menjelaskan aplikasi hukum kekekalan massa dan hukum perbandingan
tetap dalam penyetaraan persamaan reaksi kimia.
Menyajikan hasil diskusi tentang cara pemberian nama senyawa
anorganik dan organik sederhana menurut aturan IUPAC.
Menyajikan hasil tugas penyetaraan persamaan reaksi kimia sederhana.
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: e
Cl = ion klorida
ClO = ion hipoklorit
ClO2 = ion klorit
ClO3 = ion klorat
ClO4 = ion perklorat
2. Jawaban: d
Emas(III) klorida terbentuk dari ion emas(III) (Au3+)
dan ion klorida (Cl). Jadi, rumus kimia emas(III)
klorida. Selain memiliki muatan +3, emas juga
dapat memiliki muatan +1. Jika dengan muatan
+1, senyawa yang terbentuk berupa AuCl (emas(I)
klorida).
3. Jawaban: d
Berdasarkan pernyataan dalam soal, karbit
bereaksi dengan air menghasilkan gas yang mudah
terbakar. Hal ini berarti rumus kimia karbit adalah
CaC2. Senyawa CaC2 tersusun atas ion kalsium
(Ca2+) dan ion karbida (C). Dengan demikian,
nama CaC2 adalah kalsium karbida.
4. Jawaban: d
Natrium hanya memiliki kation yaitu Na+ sehingga
senyawa yang terbentuk berupa NaBr.Ca hanya
memiliki satu kation yaitu Ca2+ sehingga senyawa
yang terbentuk berupa CaO. Al hanya memiliki satu
kation yaitu Al3+ sehingga senyawa yang terbentuk
berupa AlCl3. Fe memiliki dua kation yaitu Fe2+
dan Fe3+ sehingga senyawa yang terbentuk berupa
FeO dan Fe2O3. K hanya memiliki satu kation yaitu
K+ sehingga senyawa yang terbentuk berupa KF.
5. Jawaban: c
Senyawa merkuri(I) nitrat mengandung kation Hg+
dan anion NO3. Dengan demikian, rumus kimia
merkuri(I) nitrat = HgNO3.
6. Jawaban: a
Senyawa pereaksi berupa PbO 2 (timbal(IV)
oksida), Pb (timbal), dan H2SO4 (asam sulfat).
Senyawa hasil reaksi berupa PbSO4 (timbal(II)
sulfat) dan H2O (air).
7. Jawaban: e
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Rumus Kimia
Nama Kimia
Al2(C2O4)3
K2 O
HCN
BaO
KMnO4
aluminium oksalat
kalium oksida
asam sianida
barium oksida
kalium permanganat
8. Jawaban: c
Asam sianida (HCN) dapat dinetralkan dengan
penambahan kalsium hidroksida (Ca(OH) 2 )
menghasilkan kalsium sianida (Ca(CN)2) dan air
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Kimia Kelas X
33
15. Jawaban: c
Senyawa poliatom terdiri atas ion-ion poliatom,
yaitu ion yang meliputi dua atau lebih atom-atom
yang terikat bersama-sama membentuk ion
dengan ikatan kovalen. Oleh karena bersifat asam
(memiliki kation H+) dan anionnya bermuatan 2
maka senyawa tersebut kemungkinan H2SO4.
Na 2SO4 dan KCN merupakan senyawa yang
bersifat garam. NaOH merupakan senyawa yang
bersifat basa. H3PO4 merupakan senyawa asam
dengan anion bermuatan 3.
c.
d.
e.
B. Uraian
Nama Unsur
Penyusun
Lambang
Unsur Penyusun
Muatan Unsur
Penyusun
Magnesium
oksida (MgO)
Magnesium
dan oksigen
Mg dan O
Mg2+ dan O2
Kalium klorida
(KCl)
K dan Cl
K+ dan Cl
Natrium nitrida
(Na3N)
Natrium dan
nitrogen
Na dan N
Na+ dan N3
Kalsium dan
sulfur (belerang)
Ca dan S
Ca2+ dan S2
Karbon dan
sulfur (belerang)
C dan S
C4 dan S2
2. a.
b.
34
Senyawa Biner
Silikon tetrahidrida
(SiH4)
Belerang diklorida
(SCl2)
Asam iodida
(HI)
Krom(III) klorida
(CrCl3)
1.
Nama
Senyawa
Senyawa Poliatom
Asam format
(HCOOH)
Asam kromat
(H 2 CrO 4 )
Magnesium silikat
(MgSiO3)
Barium hipoiodat
(Ba(IO) 2)
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: d
Logam aluminium (Al) jika direaksikan dengan larutan
asam sulfat (H2SO4) akan membentuk persamaan
reaksi sebagai berikut.
2Al(s) + 3H2SO4(aq) Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g)
Jadi, hasil reaksi berupa larutan aluminium sulfat
dan gas hidrogen. Aluminum sulfida mempunyai
rumus Al2S3. Gas karbon dioksida mempunyai
rumus CO2. Gas oksigen merupakan molekul unsur
O2. Aluminum(III) suflat merupakan penamaan
yang tidak tepat karena aluminium hanya memiliki
satu bilangan oksidasi, yaitu +3.
2. Jawaban: b
Reaksi pembakaran senyawa organik selalu
membutuhkan O2 (oksigen). Reaksi pembakaran
sempurna menghasilkan gas CO2 dan H2O. Reaksi
pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO
dan H2O.
3. Jawaban: a
Reaktan merupakan zat pereaksi. Zat yang
merupakan reaktan adalah Al dan H 2 SO 4 .
Sementara itu, Al2(SO4)3 dan H2 merupakan produk
(hasil reaksi).
a=1
Cu: a = c
c=1
H: b = 2d . . . (1)
N: b = 2c + e . . . (2)
O: 3b = 6c + d + e . . . (3)
4. Jawaban: c
Berdasarkan gambar tersebut, dapat diketahui
bahwa zat reaktan berupa dua jenis molekul unsur
dan zat hasil berupa satu jenis molekul senyawa.
Unsur yang bereaksi dapat dimisalkan unsur A2
dan B 2. Unsur A 2 sebanyak 4 dan unsur B 2
sebanyak 2 ketika direaksikan menghasilkan
senyawa A2B sebanyak 4. Persamaan reaksi dapat
dituliskan sebagai berikut.
4A2 + 2B2 4A2B
2d = 2
5. Jawaban: d
Persamaan reaksi:
Na2B4O7(s) + xH2O(A) + 2HCl(aq) 4H3BO3(aq) + yNaCl(aq)
Na :
2= y
y=2
H : 2x + 2 = 12
2x = 10
x=5
Jadi, persamaan reaksi lengkapnya sebagai berikut.
Na2B4O7(s) + 5H2O(A) + 2HCl(aq) 4H3BO3(aq) + 2NaCl(aq)
Perbandingan x : y = 5 : 2.
6. Jawaban: e
Misal persamaan reaksi:
aCu(s) + bHNO3(aq) cCu(NO3)2(aq) + dH2O(A)
+ eNO(g)
3b = 6c + b + e
2 b = 6c + e . . . (4)
Persamaan reaksi (2) dan 4)
2 (2c + e) = 6c + e
5c + 2 e = 6c + e
5 + 2 e = 6 + e
1 e = 1
e =
b = 2c + e
b = 2 +
b = 2
b = 2d
2d =
d =
Jadi, persamaan reaksi setara:
Cu(s) + HNO3(aq) Cu(NO3)2(aq) + H2O(A)
+ NO(g)
Jika dikalikan 3, persamaan reaksi menjadi:
3Cu(s) + 8HNO3(aq) 3Cu(NO3)2(aq) + 4H2O(A)
+ 2NO(g)
7. Jawaban: e
Persamaan reaksi dan fasenya sebagai berikut.
a. KOH(aq) + HCl(aq) KCl(aq) + H2O(A)
b. CaO(s) + H2O(A) Ca(OH)2(aq)
c. Ca(s) + 2HCl(aq) CaCl2(aq) + H2(g)
d. MgO(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2O(A)
e. AgNO3(aq) + HCl(aq) AgCl(s) + HNO3(aq)
Endapan ditandai dengan fase padat atau solid (s).
Berdasarkan reaksi tersebut, reaksi yang menghasilkan endapan yaitu reaksi antara AgNO3 dengan
HCl menghasilkan AgCl dan HNO3.
8. Jawaban: b
Persamaan reaksi belum setara:
aC3H8(g) + bO2(g) cCO2(g) + dH2O(A)
Kimia Kelas X
35
Misal: a = 1
C : 3a = c
3(1) = c
c=3
H : 8a = 2d
8(1) = 2d
8 = 2d
d=4
O : 2b = 2c + d
2b = 2(3) + 4
2b = 6 + 4
2b = 10
b=5
Jadi, persamaan reaksi setaranya sebagai berikut.
C3H8(g) + 5O2(g) 3CO2(g) + 4H2O(A)
a = 1, b = 5, c = 3, d = 4
9. Jawaban: d
Air sadah sementara mengandung Ca(HCO3)2 atau
Mg(HCO3)2. Cara menghilangkannya dengan
pemanasan sehingga terbentuk padatan CaCO3,
gas CO2, dan uap air (H2O). Persamaan reaksinya
sebagai berikut.
Ca(HCO3)2(aq) CaCO3(s) + CO2(g) + H2O(A)
Air sadah yang mengandung CaSO4, MgSO4, CaCl2,
atau MgCl2 merupakan air sadah tetap. Air sadah
tetap dapat dihilangkan dengan penambahan
Na2CO3.
10. Jawaban: a
Persamaan reaksi:
aCS2 + bNaOH cNa2CS3 + dNa2CO3 + eH2O
Misal: a = 1
C : a=c+d
1=c+d
. . . (1)
S : 2a = 3c
2(1) = 3c
2 = 3c
b = 2( ) + 2d
b = + 2d
O : b = 3d + e
H : b = 2e
Persamaan (3) dan (4)
b = 3d + e
2e= 3d + e
e = 3d
Persamaan (1)
1=c+d
1= +d
d=
36
e = 3( )
e=1
Persamaan (4)
b = 2e
b = 2(1)
b=2
Persamaan reaksi setara sebagai berikut.
. . . (2)
. . . (3)
. . . (4)
. . . (5)
e = b.
B. Uraian
1. Syarat-syarat persamaan reaksi setara sebagai
berikut.
a. Pereaksi dan hasil reaksi dinyatakan dengan
rumus kimia yang benar.
b. Memenuhi hukum kekekalan massa yang
ditunjukkan oleh jumlah atom-atom sebelum
reaksi (di sebelah kiri tanda panah) harus
sama dengan jumlah atom-atom sesudah
reaksi (di sebelah kanan tanda panah).
c. Wujud zat-zat yang terlibat reaksi (padat (s),
cair (A), larutan (aq), dan gas (g)) harus dinyatakan dalam tanda kurung setelah rumus kimia.
2. a.
b.
c.
c=
b = 2c + 2d
Na:
Persamaan (5)
e = 3d
H 2a = 2e a = e
S a + b = 1 + c + 3d
Fe b = 2d d = b
Persamaan O:
8 + 4a + 4b = 4 + 4c + 12d + e substitusi c =
b.
Misal: a = 1
N: a = c
1= c
c=1
O: a + 2b = 2c
1 + 2b = 2(1)
2b = 1
a+b=1+2+1b
b=
Persamaan reaksi setara sebagai berikut.
b
a
= 3 . . .(persamaan 2)
Selanjutnya salah satu variabel dalam persamaan
1 dan persamaan 2 dieliminasi.
Persamaan 1 : 3a 2b = 4 1 3a 2b = 4
Persamaan 2 : a
b=3
4a 2b = 12
a = 8
a =8
a=e
e=8
Substitusi nilai a ke salah satu persamaan,
misalnya persamaan 1.
3 8 2b = 4 b = 10, d = 10 = 5
Jadi, persamaan reaksinya sebagai berikut.
2KMnO 4 + 8H 2SO 4 + 10FeSO 4 K 2 SO 4 +
2MnSO4 + 5Fe2(SO4)3 + 8H2O
4. a.
d=
2b = c + d
c.
2 + c = 3c + d
2= c+d
. . . (persamaan 4)
Persamaan (1) dan persamaan (4)
1=c+d
2= c+d
1 = c
c=
2b = 1 +
b= c
1=c+d
1= +d
2b =
b=
Persamaan reaksi setara sebagai berikut.
= ()
= =
d=
Persamaan reaksi setara sebagai berikut.
37
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
K2S terbentuk dari ion K+ (kalium) dan ion S2
(sulfida) sehingga namanya kalium sulfida.
Ca(NO2)2 terbentuk dari ion Ca2+ (kalsium) dan ion
NO2 (nitrit) sehingga namanya kalsium nitrit.
Mg3(PO4)2 terbentuk dari ion Mg2+ (magnesium)
dan ion PO43 (fosfat) seingga namanya magnesium
fosfat. Kalium sulfat, kalsium nitrat, dan magnesium fosfit secara berturut-turut memiliki rumus
kimia K2SO4, Ca(NO3)2, dan Mg3(PO3)2.
2. Jawaban: b
Senyawa Na2CrO4 dinamakan natrium kromat.
Na2CrO4 terbentuk dari ion Na+ dan CrO42. Natrium
hanya memiliki satu muatan, yaitu +1.
3. Jawaban: b
PCl5 mempunyai nama fosfor pentaklorida. PCl5
termasuk senyawa biner yang tersusun dari unsur
nonlogam dan nonlogam. Jumlah atom penyusunnya 6. Senyawa poliatom tersusun dari ion-ion
poliatom, yaitu ion yang terdiri atas dua atau lebih
atom-atom yang terikat bersama-sama membentuk ion dengan ikatan kovalen.
38
2a = 2e
2(1) = 2e
e=1
Br :
b=
b = 2d
= 2d
d= =
Persamaan reaksi setara sebagai berikut.
4. Jawaban: c
Jika ion-ion Ag+, Zn2+, dan Al3+ bergabung dengan
ion hidroksida (OH), rumus basa yang terbentuk
sebagai berikut.
Ag+ + OH AgOH (perak hidroksida)
Zn2+ + OH Zn(OH)2 (zink hidroksida)
Al3+ + OH Al(OH)3 (aluminium hidroksida)
5. Jawaban: e
Natrium klorit mempunyai rumus NaClO2, sedangkan natrium klorat mempunyai rumus NaClO3.
NaClO2 terbentuk dari kation Na+ dan anion ClO2
dengan jumlah atom 4. NaClO3 terbentuk dari kation
Na+ dan anion ClO3 dengan jumlah atom 5. Jumlah
ion yang terlibat untuk kedua senyawa sama.
6. Jawaban: d
Ion yang dapat membentuk senyawa ionik biner
dengan Mg2+ berupa ion nonlogam dengan muatan
2, seperti oksida (O2). Ion natrium (Na+) bermuatan +1 sehingga tidak dapat berikatan dengan
ion Mg2+. Ion sulfat (SO42) merupakan ion poliatom,
jika berikatan dengan Mg2+ membentuk senyawa
MgSO4. Ion nitrida (N3) jika berikatan dengan ion
Mg2+ membentuk senyawa Mg3N2. Ion bikarbonat
(HCO3) merupakan ion poliatom, jika berikatan
dengan ion Mg2+ membentuk senyawa Mg(HCO3)2.
7. Jawaban: a
Al2Se3 merupakan senyawa biner antara unsur
logam dan nonlogam. Al2Se3 terbentuk dari ion Al3+
dan Se2. Nama senyawanya adalah aluminium
selenida karena aluminium hanya mempunyai satu
kation (+3).
8. Jawaban: d
SCl6 mempunyai nama belerang heksaklorida
Al2O3 mempunyai nama aluminium oksida
K2Cr2O7 mempunyai nama kalium dikromat
(NH4)3PO4 mempunyai nama amonium fosfat
Ca(NO3)2 mempunyai nama kalsium nitrat
9. Jawaban: e
Senyawa NaH2PO4 terbentuk dari ion Na+ dan ion
H2PO4 (ion dihidrogen fosfat) sehingga memiliki
nama natrium dihidrogen fosfat. Hal ini berbeda
dengan senyawa Na2HPO4 yang tersusun atas dua
ion Na+ dan ion HPO42 (ion hidrogen fosfat).
10. Jawaban: e
Senyawa Al 2(SO 4)310H 2O (aluminium sulfat
dekahidrat) mengandung 2 atom Al, 3 atom S,
((4 3) + 10 = 22) atom O, dan (10 2 = 20)
atom H.
11. Jawaban: d
Ion amonium (NH4+) dan ion bromit (BrO2). Jika
bergabung akan membentuk senyawa NH4BrO2.
NH4Br memiliki nama amonium bromida. NH4BrO
memiliki nama amonium hipobromit. (NH4)2BrO2
dan (NH4)2BrO3 merupakan rumus yang salah
karena amonium memiliki muatan +1.
12. Jawaban: d
Asam sulfit mempunyai rumus senyawa H2SO3.
Senyawa tersebut terbentuk antara ion H+ dan
SO32. Perbandingan jumlah ion H+ dengan ion SO32
adalah 2 : 1.
4)
O:
c=
b = 3c
13. Jawaban: a
Senyawa aluminium hidroksida mempunyai rumus
senyawa Al(OH) 3. Ion logam pada senyawa
aluminium hidroksida berupa Al 3+ sehingga
bermuatan +3. Senyawa yang ion logamnya
bermuatan +3 yaitu Fe(OH)3. Ion logam berupa Fe3+
(bermuatan +3). Ion logam pada senyawa Ca(OH)2
dan Mg(OH)2 bermuatan +2. Ion logam pada
senyawa CuOH dan KOH bermuatan +1.
b=
H : 2b = 2d
b=d
14. Jawaban: a
1) Dinitrogen monoksida mempunyai rumus N2O
sehingga jumlah atomnya = 2N + 1O = 3 atom.
2) Fosfor triklorida mempunyai rumus PCl 3
sehingga jumlah atomnya = 1P + 3Cl = 4 atom.
3) Dibromin trioksida mempunyai rumus Br2O3
sehingga jumlah atomnya = 2Br + 3O = 5 atom.
b=3
=d
d=
Persamaan reaksi setara sebagai berikut.
Kimia Kelas X
39
17. Jawaban: c
Fe2O3: besi(III) oksida, simbol s berwujud padat
H2SO4: asam sulfat, simbol aq berwujud larutan
Fe2(SO4)3: besi(III) sulfat, simbol aq berwujud larutan
H2O: air, simbol A berwujud cair
Jadi, persamaan reaksi dalam bentuk nama kimia
menjadi:
padatan besi(III) oksida + larutan asam sulfat
larutan besi(III) sulfat + air
18. Jawaban: c
Persamaan reaksi setara artinya jumlah atom
sebelum reaksi (di sebelah kiri tanda panah) sama
dengan jumlah atom setelah reaksi (di sebelah
kanan tanda panah).
1) P4 + 5O2 2P2O5
Jumlah P kiri : jumlah P kanan = 4 : 4
Jumlah O kiri : jumlah O kanan = 10 : 10
Jadi, reaksi setara.
2)
Ca + 2HCl CaCl2 + H2
Jumlah Ca kiri : jumlah Ca kanan = 1 : 1
Jumlah H kiri : jumlah H kanan = 2 : 2
Jumlah Cl kiri : jumlah Cl kanan = 2 : 2
Jadi, reaksi setara.
3)
4)
5)
19. Jawaban: d
Persamaan reaksi:
2C2H6(g) + 7O2(g) 4CO2(g) + 6H2O(g)
Jumlah molekul ruas kiri = jumlah molekul C6H6 + O2
= 2 + 7 = 9.
Jumlah molekul ruas kanan = jumlah molekul
CO2 + H2O = 4 + 6 = 10
Jumlah atom ruas kiri = jumlah atom C + H + O
= 4 + 12 + 14 = 30
Jumlah atom ruas kanan = jumlah atom C + H + O
= 4 + 12 + 14 = 30
40
d=
Persamaan reaksi setara sebagai berikut.
23. Jawaban: e
Persamaan reaksi dimisalkan:
aSiO2 + bCaF2 + cH2SO4 dCaSO4 + eSiF4 +
fH2O
Misal: a = 1
Jumlah atom sebagai berikut.
Si; a = e
e =1
O; 2a + 4c = 4d + f
2 + 4c = 4d + f . . . (1)
Ca; b = d . . . (2)
F; 2b= 4e
2b = 4
b =2
Persamaan (2)
b =d
d =2
H; 2c
= 2f . . . (3)
S; c = d
c =2
Persamaan (3)
2c = 2f
2f = 4
f =2
Persamaan (1)
2 + 4c = 4d + f
2+8 =8+2
Jadi, a = 1, b = 2, c = 2, d = 2, e = 1, dan f = 2
Persamaan reaksi setara:
SiO2 + 2CaF2 + 2H2SO4 2CaSO4 + SiF4 + 2H2O
Spesi-spesi reaksi yang mempunyai koefisien 2
yaitu CaF2, H2SO4, CaSO4, dan H2O.
24. Jawaban: d
Belerang dibakar menghasilkan belerang trioksida.
Persamaan reaksinya:
2S(s) + 3O2(g) 2SO3(g)
Selanjutnya, belerang trioksida dengan air
menghasilkan asam sulfat. Persamaan reaksinya:
SO3(g) + H2O(A) H2SO4(aq)
Belerang trioksida berwujud gas. Koefisien oksigen
adalah 3. Rumus kimia asam sulfat adalah H2SO4.
Perbandingan koefisien S : O 2 = 2 : 3.
Perbandingan koefisien SO3 : H2O sama dengan
H2O : H2SO4 = 1 : 1.
25. Jawaban: d
Persamaan reaksi:
Na2B4O7(s) + xH2O(A) + 2HCl(aq) 4H3BO3(aq) + yNaCl(aq)
Na :
2= y
y=2
B :
4=4
O : 7 + x = 12
x=5
H : 2x + 2 = 12
2x = 10
x=5
Cl :
2= y
y=2
Perbandingan x dan y = 5 : 2
26. Jawaban: c
Senyawa yang direaksikan berupa KI dan H2SO4.
Padatan KI merupakan larutan kalium iodida, sedangkan cairan H2SO4 merupakan cairan asam sulfat
pekat. Kalium iodit mempunyai rumus KIO2. Kalium
iodat mempunyai rumus KIO3.Kalium periodat mempunyai rumus KIO4. Kalium hipoiodit mempunyai
rumus KIO. Asam sulfit mempunyai rumus H2SO3.
27. Jawaban: b
Persamaan reaksi:
aNaOH(aq) + bCl2(g) + cNH3(aq) dN2H4(aq)
+ eNaCl(aq) + fH2O(A)
Misal: a = 1
Na : a = e
H : a + 3c = 4d + 2f
1=e
1 + 3c = 4d + 2(1)
e=1
1 + 3c = 4d + 2
O : a= f
3c 4d = 1 . . . (1)
1= f
Cl :
f=1
2b = e
2b = 1
N :
Dari persamaan (1) dan (2)
3c 4d= 1
3(2d) 4d = 1
6d 4d = 1
2d = 1
b=
c = 2d . . . (2)
d=
c = 2d
c = 2( )
c=1
Persamaan reaksi setara sebagai berikut.
41
29. Jawaban: b
Persamaan reaksi:
aK 4Fe(CN) 6 + bH 2SO 4 + cH 2O dK 2SO 4 +
eFeSO4 + f(NH4)2SO4 + gCO
Misal: a = 1
K : 4a = 2d
N:
6a = 2f
4(1) = 2d
6(1) = 2f
4 = 2d
6 = 2f
d=2
f=3
Fe:
a=e
H : 2b + 2c = 8f
1=e
2b + 2c = 8(3)
e=1
2b + 2c = 24 . . . (1)
C : 6a = g
S: b = d + e + f
6(1) = g
b=2+1+3
g=6
b=6
O : 4b + c = 4d + 4e + 4f + g
4b + c = 4(2) + 4(1) + 4f + 6
4b + c = 8 + 4 + 4f + 6
4b + c = 18 + 4f
. . . (2)
Persamaan (1)
2b + 2c = 24
2(6) + 2c = 24
12 + 2c = 24
2c = 12
c=6
Persamaan (2)
4b + c = 18 + 4f
4(6) + 6 = 18 + 4(3)
30 = 30
Persamaan reaksi setara sebagai berikut.
K4Fe(CN)6 + 6H2SO4 + 6H2O 2K2SO4 + FeSO4
+ 3(NH4)2SO4 + 6CO
Jadi, a = 1, b = 6, c = 6, d = 2, e = 1, f = 3, dan
g = 6.
30. Jawaban: e
Reaksi antara ozon (O3) dengan fenol (C6H5OH)
menghasilkan gas karbon dioksida (CO2), air (H2O),
dan oksigen (O2).
Persamaan reaksi dimisalkan sebagai berikut.
aC6H5OH(aq) + bO3(g) cCO2(g) + dH2O(A) + eO2(g)
Misal: a = 1
C:
6a = c
6(1) = c
c=6
H:
6a = 2d
6(1) = 2d
2d = 6
d=3
O: a + 3b = 2c + d + 2e
1 + 3b = 2(6) + 3 + 2e
1 + 3b = 12 + 3 + 2e
3b = 14 + 2e
42
e.
5. a.
b.
c.
b.
9. a.
b.
d=
O: b = c
1=1
Persamaan reaksi setaranya:
f=
e=4
Persamaan reaksi setara sebagai berikut.
Kimia Kelas X
43
Persamaan reaksinya:
aCu(s) + bHNO3(aq) cCu(NO3)2(aq) +
dH2O(A) + eNO2(g)
Misal: a = 1
Cu: a = c
c=1
H: b = 2d . . . (1)
N: b = 2c + e
b = 2 + e . . . (2)
O: 3b = 6c + d + 2e
3b = 6 + d + 2e . . . (3)
Persamaan (1) dan (2):
b=2+e
2d = 2 + e . . . (4)
Persamaan (1) dan (3):
3b = 6 + d + 2e
3(2d) = 6 + d + 2e
6d = 6 + d + 2e
5d = 6 + 2e . . . (5)
Persamaan (4) dan (5):
2d = 2 + e
2 4d = 4 + 2e
5d = 6 + 2e 1 5d = 6 + 2e
d = 2
d=2
44
Persamaan (4):
2d = 2 + e
2(2) = 2 + e
4=2+e
e=2
Persamaan (1):
b = 2d
b = 2(2) = 4
Persamaan reaksi setaranya:
Cu(s) + 4HNO 3 (aq) Cu(NO 3 ) 2 (aq) +
2H2O(A) + 2NO2(g)
10. Persamaan reaksi;
Al2O3 . 3H2O 2Alx(OH)y
Al : 2 = 2x
x=1
O : 6 = 2y
2y = 6
y=3
Al2O3 . 3H2O 2Al(OH)3
Nama senyawa hidrat yaitu aluminium oksida
trihidrat. Nama senyawa yang dihasilkan yaitu
aluminium hidroksida.
Stoikiometri
Perhitungan Kimia
Menyadari adanya keteraturan dalam reaksi kimia sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Mempunyai jiwa kreativitas yang tinggi dan mampu menghargai hasil kerja teman kelompoknya.
Menjelaskan hukum Kekekalan Massa yang terjadi dalam reaksi kimia.
Menjelaskan hukum Perbandingan Tetap dalam reaksi kimia.
Menjelaskan berlakunya hukum Perbandingan Berganda pada beberapa senyawa.
Menjelaskan penggunaan hukum Perbandingan Volume pada reaksi kimia.
Menjelaskan hukum Avogadro.
Menjelaskan konsep mol.
Menentukan kadar zat.
Menentukan rumus empiris dan rumus molekul suatu senyawa.
Menentukan rumus kimia senyawa hidrat (air kristal).
Menjelaskan langkah perhitungan kimia.
Menentukan pereaksi pembatas dalam reaksi kimia.
Menyajikan data hasil percobaan dan laporan praktikum hukum Kekekalan Massa.
Kimia Kelas X
45
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: a
Persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut.
Mg(s) + O2(g) MgO(s)
Menurut hukum Lavoisier, massa zat pereaksi
sama dengan massa zat hasil reaksi.
Massa Mg + massa O2 = massa MgO
0,93 gram + massa O2 = 1,55 gram
Massa O2 = (1,55 0,93) gram
= 0,62 gram
Jadi, massa oksigen yang bereaksi adalah
0,62 gram.
2.
3.
4.
Jawaban: b
Menurut hukum Lavoisier, massa zat pereaksi
sama dengan massa zat hasil reaksi.
Massa C6H12O6 + massa O2 = massa CO2 +
massa H2O
18 gram + 19,2 gram = massa CO2 + 10,8 gram
Massa CO2 = (18 + 19,2) gram 10,8 gram
= 26,4 gram
Jadi massa CO2 yang dihasilkan adalah 26,4 gram.
Jawaban: e
Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
CH3COOH(aq) + NaHCO3(s)
CH3COONa(aq) + H2O(A) + CO2(g)
Massa zat sebelum reaksi = massa zat sesudah
reaksi
Massa asam asetat + massa soda kue = massa
zat sesudah reaksi
3 gram + 2,5 gram = massa zat sesudah reaksi
Massa zat sesudah reaksi = 5,5 gram.
Jadi, massa zat hasil reaksi yaitu 5,5 gram dan
gas yang terbentuk adalah gas CO2 (karbon
dioksida).
Jawaban: d
Persamaan reaksinya sebagai berikut.
H2(g) + O2(g) H2O2(A)
Massa H2 = 1 gram
Massa O2 = 2 gram
Massa H2O2 = 1,56 gram
Massa zat yang tidak bereaksi
= massa zat sebelum bereaksi massa setelah
bereaksi
= (massa H2 + massa O2) massa H2O2
46
Stoikiometri
Jawaban: d
Perbandingan C : O = 3 : 8
C + O2 CO2
4,5 g
15 g
= massa C
= 4,5 gram
= 12 gram
Jadi, oksigen masih tersisa = (15 12) g = 3 gram.
6.
Jawaban: c
Berdasarkan data percobaan 3, diperoleh bahwa
massa sebelum reaksi sama dengan massa setelah
reaksi sehingga diperoleh perbandingan massa
tembaga dengan massa sulfur sebagai berikut.
Massa tembaga : massa sulfur = 8 : 4 = 2 : 1
Jadi, perbandingan massa tembaga dengan
sulfida dalam tembaga(II) sulfida adalah 2 : 1.
7.
Jawaban: b
Perbandingan massa kalsium, massa belerang,
dan massa kalsium sulfida sebagai berikut.
Massa kalsium : massa belerang : massa kalsium
sulfida = 0,75 : 0,60 : 1,35 = 5 : 4 : 9
Massa kalsium yang bereaksi
= massa belerang
= 0,3 gram
= 0,375 gram
Massa kalsium mula-mula = massa kalsium yang
bereaksi + massa kalsium sisa
Massa kalsium mula-mula
= (0,375 + 0,05)gram
= 0,425 gram
Jadi, massa kalsium mula-mula adalah 0,425 gram.
8.
Jawaban: b
Percobaan 1
Massa oksigen yang bereaksi
= (20 16) gram
= 4 gram
Perbandingan Mg : O = 6 : 4 = 3 : 2.
Percobaan 2
Massa oksigen yang bereaksi
= (10 4) gram
= 6 gram
Perbandingan Mg : O = 9 : 6 = 3 : 2.
Percobaan 3
Massa magnesium yang bereaksi
= (30 18) gram
= 12 gram
Perbandingan Mg : O = 12 : 8 = 3 : 2.
Percobaan 4
Massa magnesium yang bereaksi
= (45 21) gram
= 24 gram
Perbandingan Mg : O = 24 : 16 = 3 : 2.
Jadi, perbandingan massa magnesium dan
oksigen dalam senyawa magnesium oksida
adalah 3 : 2.
9. Jawaban: e
Jika massa unsur X tetap pada kedua senyawa,
data tersebut dapat dimasukkan ke dalam tabel
berikut.
Senyawa
Massa X (gram)
Massa Y (gram)
I
II
9
9
9
15
Massa Unsur
Nitrogen (gram)
Massa Unsur
Oksigen (gram)
A
B
46,66%
46,66%
53,33%
106,66%
11. Jawaban: a
Data tersebut dapat dimasukkan dalam tabel
berikut.
Senyawa
Massa Unsur
Belerang (gram)
Massa Unsur
Oksigen (gram)
I
II
4
x
8
6
Massa Unsur
Belerang (gram)
II
Massa Unsur
Oksigen (gram)
8
6
8: =2:3
=
24x = 48, x = 2
Jadi, massa belerang dalam senyawa belerang
trioksida adalah 2 gram.
12. Jawaban: d
Gay Lussac menyatakan bahwa volume gas-gas
yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi
pada T dan P sama berbanding sebagai bilangan
bulat dan sederhana.
13. Jawaban: b
Perbandingan volume = perbandingan koefisien
100NxOy(g) 100NO(g) + 50O2(g)
N: 100 x = 100
x=1
O: 100y = 100 + 100
100y = 200
y=2
Jadi, rumus oksida nitrogen adalah NO2.
14. Jawaban: b
Perbandingan volume = perbandingan koefisien
NxO + S SOy + N2
70 ml
35 ml
70 ml
: 35
2NxO + S SOy + 2N2
Jumlah atom sebelum dan setelah reaksi adalah
sama.
N: 2x = 4, x = 2
O: y = 2
Jadi, persamaan reaksi yang tepat adalah
2N2O + S SO2 + 2N2.
Kimia Kelas X
47
15. Jawaban: c
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(A)
C3H8(g) + 5O2(g) 3CO2(g) + 4H2O(A)
Data nomor 1:
a. Jika massa Fe dalam senyawa I dan
senyawa II dibuat sama yaitu 7 gram maka
perbandingan massa O dalam senyawa I dan
senyawa II yaitu 2 : 3.
b. Jika massa O dalam senyawa I dan senyawa
II dibuat sama yaitu 24 gram maka
perbandingan massa Fe dalam senyawa I
dan senyawa II yaitu 84 : 56 = 3 : 2.
Data nomor 2:
a. Dengan massa Cu yang sama yaitu
63,5 gram, maka perbandingan massa S
dalam senyawa I dan senyawa II yaitu
16 : 32 = 1 : 2.
b. Jika massa S dalam senyawa I dan senyawa
II dibuat sama yaitu 32 gram maka perbandingan massa Cu dalam senyawa I dan
senyawa II yaitu 127 : 63,5 = 2 : 1.
4.
= volume CH4
= yL
= 2y L
Volume O2 pada reaksi pembakaran C3H8
= volume C3H8
= (10 y) L
= (50 5y) L
Volume O2 yang habis bereaksi = 38 liter
Sehingga: 2y + (50 5y) = 38 liter
3y = 12 liter
y = 4 liter
Jadi, volume CH4 adalah 4 liter dan volume C3H8
adalah 6 liter.
C: x = 2
H: y = 4
Jadi, rumus molekul senyawa tersebut adalah
C2H4.
B. Uraian
1.
2.
5.
2NO(g)
2 mol
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: e
Mr Na2CO3 10H2O
= ((2 Ar Na) + (1 Ar C) + (13 Ar O) +
(20 Ar H)) g/mol
= ((2 23) + (1 12) + (13 16) + (20 1)) g/mol
= (46 + 12 + 208 + 20 ) g/mol = 286 g/mol
48
Stoikiometri
2 mol
4 mol
N2(g) + O2(g)
1 mol
1 mol
2.
Jawaban: e
Misal: massa Zn(NO3)2 xH2O = 100 gram
Massa H2O = 36,54% massa senyawa hidrat
= 36,54% 100 gram
= 36,54 gram
Massa Zn(NO3)2
= massa Zn(NO3)2 xH2O massa H2O
= 100 gram 36,54 gram
= 63,46 gram
Mol H2O =
Mol oksigen =
=
Mol Zn(NO3)2 =
Mol nitrogen =
= 2,03 mol
3.
&$$$
$
Jawaban: a
Persamaan reaksi pembentukan ozon sebagai
berikut.
3O2(g) 2O3(g)
Mol O2 =
'*
'*
= 1,5 mol
20,2 =
+ $$$
$$
20,2 =
mol O2
Jawaban: c
Misal: massa NxOy = 100 gram
$ +
' Q
= 1,5 mol
= 1 mol
Jadi, ozon yang terbentuk sebanyak 1 mol.
5.
Jawaban: e
Massa atom relatif Ne =
@
@
$
$
Jawaban: a
Mr C12H22O11 = 342
=
= 1,5 103 mol
Jumlah atom karbon
= 12 mol C12H22O11 L
= +
Mol C12H22O11 =
"#
"#
= +
393 + 57n = 564
57n = 564 393
57n = 171
n=3
Jadi, nilai n adalah 3.
4.
6.
Jawaban: c
!
$$
$
'<
>
= 4,54 mol
Mol nitrogen : mol oksigen = 4,54 : 2,27 = 2 : 1
Jadi, rumus oksida nitrogen tersebut adalah N2O.
?
= 2,27 mol
'<
>
8.
Jawaban: a
'
$$
a.
b.
c.
Mol FeS =
'
$$
!
$
$ $
= 0,07 mol
'
$$?
Kimia Kelas X
49
d.
<
10. Jawaban: b
$
=
= 0,01 mol
'
$$
Mol C6H12O6 =
W
!
$ $
$$
Jawaban: b
Rumus empiris senyawa ditentukan berdasarkan
perbandingan mol-nya.
Mol C : H : O =
=
@
: > : >
> @
$?
$
?
: :
Tekanan
= 37 cmHg = ? atm = 0,486 atm
Suhu = 80C
= (80 + 273) K
= 353 K
PV
= nRT
=
Mr gas =
=
<
<
RT
<
[ \
] U
$$
$ $?
= 116
Rumus empiris = (C3H6O)n
Mr senyawa = 116
Mr (C3H6O)n = 116
(36 + 6 + 16)n = 116
58n = 116
n=2
Jadi, rumus molekul senyawa yang mempunyai
rumus empiris (C3H6O)2 = C6H12O2.
50
Stoikiometri
@
@
= = 0,1 mol
2CuO(s) 2Cu(s) + O2(g)
Mula-mula : 0,38 mol
Terurai
: 0,20 mol
0,20 mol 0,10 mol
Sisa
: 0,18 mol
0,20 mol 0,10 mol
'
= $ 100%
= 52,63%
11. Jawaban: b
Mol Fe2O3 =
#
#
$ <
= $ <
_ '
= 0,125 mol
Mol Al =
>
> >
<
= ? <
_ ' = 0,5 mol
Fe2O3(s)
+ 2Al(s)
Al2O3(s)
+ 2Fe(A)
Terurai
: 0,125 mol
0,25 mol
0,125 mol
0,25 mol
Sisa
:
0,25 mol
0,125 mol
0,25 mol
>
Mol NH3 =
'*
'*
= = 0,5 mol
mol N2
13. Jawaban: a
Mol N2O4 =
= = 0,17 mol
Mol N2H4 =
= = 0,15 mol
2N2O4
+ N2H4
6NO
2.
2H2O
Reaksi
: 0,17 mol
0,085 mol
0,51 mol
0,17 mol
Sisa
:
0,065 mol
0,51 mol
0,17 mol
Mol N2 =
> #
#
$?
= = 0,025 mol
'
$$
Mol O2
14. Jawaban: b
Massa Fe dalam Fe2O3
=
'
U'
$$ '
= $
= 0,003 mol
= 0,003 mol
= 0,002 mol
Massa KClO3 = mol KClO3 Mr KClO3
= 0,002 mol 122,5 gram/mol
= 0,245 gram
Jadi, kalium klorat yang terurai sebanyak
0,245 gram.
massa Fe2O3
= $ 4 gram
= 2,8 gram
Persentase Fe dalam cuplikan
#
=
`
100%
<
= <
100%
= 20%
Jadi, persentase Fe dalam cuplikan sebesar 20%.
15. Jawaban: e
Perbandingan mol P : O =
]
> ]
$
$
>
= :
= 0,02 : 0,05
=2:5
Jadi, rumus empiris senyawa tersebut adalah
P2O5.
B. Uraian
1. CxHy + O2 CO2 + H2O
3 liter
3.
15 liter
15 liter
q
> q
@
> @
?
>
$
Kimia Kelas X
51
4.
+ Pb(NO3)2 PbSO4
5.
Jawaban: d
Persamaan reaksi pembakaran sempurna gas
butana sebagai berikut.
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
Berdasarkan data percobaan ketiga, diperoleh
bahwa massa sebelum reaksi sama dengan
massa setelah reaksi sehingga diperoleh
perbandingan massa Fe dengan massa S
sebagai berikut.
Massa Fe : massa S = 14 : 8 = 7 : 4
Jadi, perbandingan massa Fe dengan S dalam
besi sulfida adalah 7 : 4.
2.
= :
= 0,34 : 2,03
=1:6
Harga x = 6 sehingga rumus kimia kristal hidrat
adalah Zn(NO3)2 6H2O.
+ 2KNO3
Reaksi
: 0,004 mol
0,004 mol
0,004 mol
0,008 mol
Sisa
: 0,006 mol
0,004 mol
0,008 mol
a.
b.
c.
'* @
'*
4.
= 0,05 mol
= 0,025 mol
Jumlah partikel CH4 = mol L
= 0,025 6,02 1023
= 1,505 1022 molekul
Jawaban: a
Mol Mg mula-mula =
'*
'* @$
<
> <
= = 0,1 mol
Mol HCl mula-mula =
mol C4H10
= 6 = 39 mol
Jadi, oksigen yang diperlukan sebanyak 39 mol.
mol H2
Mol MgCl2 =
@
@
?
= 0,2
mol
<@
<@
3.
Jawaban: b
{'
= !_ '
= 0,05 mol
52
Stoikiometri
= = 0,1 mol
Mg(s)
+ 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g)
Mula-mula : 0,1 mol
0,2 mol
Reaksi
: 0,1 mol
0,2 mol
0,1 mol
0,1 mol
Sisa
:
0,1 mol
0,1 mol
5.
Massa H2 = mol H2 Mr H2
= 0,1 mol 2 g/mol
= 0,2 gram
Jawaban: a
Massa S dalam FeS2
= 18 gram
= 2 gram
Massa oksigen dalam air
= 18 gram 2 gram
= 16 gram
Reaksi tersebut mengikuti hukum Kekekalan
Massa.
tembaga + oksigen tembaga(II) oksida
8 gram + 2 gram 10 gram
Massa tembaga dalam tembaga(II) oksida
> |
#|
$
24 = 12,8 gram
|
> |
= = 0,40 mol
Jadi, jumlah mol belerang yang terkandung dalam
24 gram pirit (FeS2) adalah 0,40 mol.
6.
c.
Jawaban: b
a. Massa CH4 = mol CH4 Mr CH4
= 0,1 16 = 1,6 gram
b. Massa H2O = mol H2O Mr H2O
= 0,1 18 = 1,8 gram
c. Massa atom oksigen
=
!
Ar O
$ $
Massa CO2 =
@
!
$ $
Mr CO2
d.
= $ $ 44
= 1,1 gram
e.
Massa H2 =
=
{'
2
Mr H2
Jawaban: e
a. besi
+ belerang besi(II) sulfida
7 gram + 4 gram 11 gram
Massa besi dalam besi(II) sulfida
=
> #
#|
b.
massa FeS
= 11 gram
= 7 gram
Massa belerang dalam besi(II) sulfida
= 11 gram 7 gram
= 4 gram
Reaksi tersebut mengikuti hukum Kekekalan
Massa.
hidrogen + oksigen air
2 gram + 16 gram 18 gram
massa CuO
= $ 10 gram
= 8 gram
Massa oksigen dalam tembaga(II) oksida
= 10 gram 8 gram
= 2 gram
Reaksi tersebut mengikuti hukum Kekekalan
Massa.
tembaga + belerang tembaga(II) sulfida
64 gram + 32 gram 96 gram
Massa tembaga dalam tembaga(II) sulfida
=
> @
@|
massa CuS
= 1,0 gram
Jadi, 0,1 mol H2O memiliki massa terbesar.
7.
> @
@
massa H2O
massa FeS2
Mol belerang =
>
e.
= 96 gram
= 64 gram
Massa belerang dalam tembaga(II) belerang
= 96 gram 64 gram
= 32 gram
Reaksi tersebut mengikuti hukum Kekekalan
Massa.
magnesium + nitrogen magnesium nitrida
24 gram
+ 28 gram 52 gram
Massa magnesium dalam magnesium nitrida
=
> <
<
massa Mg3N2
?
= $$ 52 gram
= 37,44 gram
Massa nitrogen dalam magnesium nitrida
= 52 gram 37,44 gram
= 14,56 gram
Reaksi tersebut tidak mengikuti hukum
Kekekalan Massa.
Kimia Kelas X
53
Perbandingan mol C : H : O
8. Jawaban: d
Mol Al =
>
> >
?
= 2 mol
= 2 mol = 3 mol
Volume gas H2 (STP) = mol H2 22,4 L/mol
= 3 mol 22,4 L/mol L
= 67,2 L
Jadi, volume gas H2 yang terjadi sebesar 67,2 L.
9. Jawaban: e
Jumlah molekul CO =
=
@
@
L
23
6,02 10
Jumlah molekul N2 =
@
> @
?$
@
@
= 6,02 1023
= 3,01 1022 molekul
c.
Jumlah molekul H2 =
$
Jumlah molekul O2 =
= 6,02 1023
= 1,204 1023 molekul
e.
@
@
?
= ? 6,02 1023
= 6,02 1022 molekul
Jadi, 7,1 gram Cl2 memiliki jumlah molekul sama
dengan 2,8 gram CO.
10. Jawaban: c
Misal massa asam adalah 100 gram, maka:
massa H = 5,89 gram
massa C = 70,6 gram
massa O = 23,5 gram
54
Stoikiometri
>
>
> >
$
= ? = 0,033x
@
Cu = > @
$
=
Mol Al =
Mol
mol
= 0,00157x mol
{'
= 6,02 1023
= 1,204 1024 molekul
d.
11. Jawaban: b
Misal massa paduan x gram, maka massa Al
0,9x gram dan massa Cu 0,1x gram.
b.
>
= : :
= 5,88 : 5,89 : 1,47
=4:4:1
Rumus empiris senyawa tersebut adalah (C4H4O)n.
(Mr rumus empiris)n = Mr rumus molekul
{(4 12) + (4 1) + (16 1)}n = 136
48n + 4n + 16n = 136
68n = 136
n=2
Jadi, rumus molekul senyawa tersebut adalah
C8H8O2.
= 6,02 1023
= 3,01 1022 molekul
= !_ '
= 0,3 mol
Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
2Al(s) + 6HCl(aq) 2AlCl3(aq) + 3H2(g)
0,033x mol
0,0495x mol
0,00157x mol
|
|
?
5)
= :
= 0,05 : 0,25
=1:5
Harga x = 5 sehingga rumus kimia kristal hidrat
adalah Na2SO4 5H2O.
13. Jawaban: c
Misal jumlah nitrogen = a
% nitrogen =
28,9% =
>
*
100%
100%
5606,6 = 1400a
a=4
Jadi, jumlah atom nitrogen dalam kafein adalah 4.
14. Jawaban: a
Menurut hukum Kekekalan Massa bahwa massa
sebelum bereaksi sama dengan massa setelah
bereaksi sehingga massa Erlenmeyer beserta
isinya tersebut jika ditimbang tetap sama 125 gram.
Pb(NO3)2(aq) + 2KI(aq) PbI2(aq) + 2KNO3(aq)
17. Jawaban: d
Perbandingan koefisien = perbandingan volume
2A(g) + B(g) 2NO2(g)
Mula-mula : 8 L
3L
Reaksi
: 6L
3L
6L
Sisa
: 2L
6L
Jadi, gas NO2 yang akan diperoleh sebanyak 6L.
18. Jawaban: c
Misal: d1 = densitas pada STP
d2 = densitas suhu 30C dan tekanan
768 torr
]U
\
] U
\
U
U
]\
]\
Q
Q
U
U
d1 = 1,10 d2
d2 = (1,10)(1,35 kg/m3) = 1,48 kg/m3
?$ <
= 2 atm
$
0,082 298
Mr gas = 17
Mr tersebut dimiliki oleh gas NH3.
16. Jawaban: c
1) Proust mengemukakan bahwa perbandingan
massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa
selalu tetap.
2) Lavoisier mengemukakan bahwa massa zatzat sebelum dan sesudah reaksi adalah
tetap.
3) Avogadro mengemukakan bahwa gas
bervolume sama mengandung jumlah
molekul yang sama pula.
4) Gay Lussac mengemukakan bahwa pada
suhu dan tekanan yang sama, perbandingan
volume gas-gas yang bereaksi dan hasil
reaksi berbanding sebagai bilangan bulat.
?$ '$ q
19. Jawaban: d
Na2CO3 + CaCl2 CaCO3 + 2NaCl
Mol CaCO3 = mol Na2CO3
@
@
@
@
@
@
@
$
Massa Na2CO3 = $$ 106 = 1,272 gram
?
% kemurnian Na2CO3 = $ 100% = 63,6%
$$
?"
?" +
"
"
$$
379,64 =
Kimia Kelas X
55
21. Jawaban: a
><
> ><
Mol Ag =
$?
'
$
= 2 103 L
= 2 ml
22. Jawaban: e
{'
Mol X = mol H2
= 0,0125 mol
= 0,0125 mol
"
' "
? <
$$ '
= 56 gram/mol
Jadi, Ar X = 56 gram/mol.
23. Jawaban: b
Mol Ca =
Mol HCl =
> @
$
= $ = 0,5 mol
@
@
Reaksi
: 0,5 mol
1,0 mol
0,5 mol
0,5 mol
Sisa
:
Reaksi
: 0,25 mol 0,5 mol
0,25 mol
0,25 mol
Sisa
: 0,25 mol
0,25 mol
0,25 mol
56
Stoikiometri
Ar X =
@
]
@
]
= 0,01 mol
= 0,02 mol
Massa PH3 = mol PH3 Mr PH3
= 0,02 mol 34 gram/mol
= 0,68 gram
Jadi, massa gas fosfin yang dihasilkan sebanyak
0,68 gram.
25. Jawaban: e
Perbandingan volume = perbandingan koefisien
= perbandingan mol
Tiap liter bensin menghasilkan 0,14 kg CO,
$
$
= 0,2 mol
= 0,3 mol
Jika reaksi mempunyai rendemen 70% maka mol
NaBH4 yang harus direaksikan
$$
27. Jawaban: a
1) Reaksi antara nitrogen dan hidrogen
menghasilkan amonia.
N2 + 3H2 2NH3
1 mol
~ 2 mol
2) Oksidasi dari amonia menghasilkan
nitrogen(IV) oksida dan air.
?
B. Uraian
1. Reaksi yang terjadi:
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O
Massa zat sebelum reaksi = massa zat sesudah
reaksi.
Massa C6H12O6 + massa O2 = massa CO2 +
massa H2O.
4,5 gram + x = 6,6 gram + 2,7 gram
4,5 gram + x = 9,3 gram
x = 4,8 gram
Jadi, oksigen yang diperlukan pada pembakaran
tersebut sebanyak 4,8 gram.
2.
a.
28. Jawaban: b
Rumus molekul vanillin pada gambar yaitu
C6H3(OH)(OCH3)(CHO).
Mr vanillin
= 152 g/mol
Massa vanillin = 15,96 g
Mol vanillin =
{
{
$
$
$
>
>
massa N
= 7 gram = 8 gram
Massa O dalam NO2
Massa O =
>
>
$
= ? 1,4 gram
= 6 gram
Massa Ca3N2 yang terbentuk
= 6 gram + 1,4 gram
= 7,4 gram
29. Jawaban: b
Misal massa total
= 100 gram
massa natrium = 29,08 gram
massa belerang = 40,56 gram
massa oksigen = 30,36 gram
Perbandingan mol = Na : S : O
massa N
= 7 gram = 16 gram
Jadi, perbandingan massa O dalam NO dan NO2
= 8 : 16 = 1 : 2.
b.
3.
$
$
)(massa NaBr)
$
$
+ $
$
+ $
$
$
=
= 0,005
% KBr =
`
100%
$
Kimia Kelas X
57
4.
Senyawa
Massa Unsur X
Massa Unsur Cl
1
2
3
4
72,16%
56,44%
50,90%
46,35%
27,84%
43,56%
49,10%
53,65%
Massa Unsur X
Massa Unsur Cl
1
2
3
4
72,16%
72,16%
72,16%
72,16%
27,84%
55,69%
69,61%
83,52%
5.
kondisi STP
{' ]
n = _ '
M + O2 MO2
Mol O2 =
= = 0,05 mol
Mol M = mol O2
$$
= $ 9 liter
= 45 liter
Perbandingan uap udara : C7H8 : O2 = 45 : 1 : 9
Dengan demikian, perbandingan uap udara :
toluena = 45 : 1.
{' @
>
0,05 mol =
$$ '
$ '
?
>
= :
= 1,29 : 1,75
= 1 : 1,36 = 3 : 4
Jadi, rumus empiris oksida tersebut Fe3O4.
58
Stoikiometri
=
=
=
$ '
?
>
Ar M = 55
7.
0,05 mol
massa K2CO3
= mol K2CO3 Mr K2CO3
= 0,05 mol {(2 39) + (1 12) + (3 16)} gram/mol
= 0,05 mol (78 + 12 + 48) gram/mol
= 0,05 mol 138 gram/mol
= 6,9 gram
= 0,05 mol
= 0,05 mol
Mol M =
x = $$ ' = 4
Jadi, jumlah air kristal (x) adalah 4 dan rumus
kristal garamnya K2CO3 4H2O.
10. a.
Reaksi setara:
Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g)
Mol Mg =
<
> <
=
= 0,1 mol
Mol HCl =
@
> <
Mg(s)
+ 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g)
Mula-mula : 0,1 mol
0,1 mol
Reaksi
: 0,05 mol
0,1 mol
0,05 mol
0,05 mol
Sisa
: 0,05 mol
0,05 mol
0,05 mol
=
= 0,1 mol
Jika Mg habis bereaksi, maka keadaan reaksi
sebagai berikut.
Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g)
Mula-mula : 0,1 mol
0,1 mol
Reaksi
: 0,1 mol
0,2 mol
0,5 mol
0,5 mol
Sisa
:
0,1 mol
0,5 mol
0,5 mol
Kimia Kelas X
59
Senyawa kovalen polar hanya dapat menghantarkan arus listrik jika berada dalam bentuk
larutannya. Dalam bentuk kristal dan lelehannya,
senyawa kovalen polar tidak dapat menghantarkan arus listrik karena tidak dapat menghasilkan
ion-ion dan masih dalam bentuk molekul. Oleh
karena tidak terionisasi, senyawa kovalen polar
dalam bentuk kristal dan lelehannya tidak dapat
menghantarkan arus listrik.
6. Jawaban: b
Bilangan oksidasi NH4+ = +1
(1 BO N) + (4 BO H) = +1
BO N + (4 (+1)) = +1
BO N = 3
Bilangan oksidasi NO2 = 1
(1 BO N) + (2 BO O) = 1
BO N + (2 (2)) = 1
BO N = +3
Bilangan oksidasi NO3 = 1
(1 BO N) + (3 BO O) = 1
BO N + (3 (2)) = 1
BO N = +5
Bilangan oksidasi N dalam N2 = 0
Jadi, urutan bilangan oksidasi nitrogen dalam NH4+,
NO2, NO3, dan N2 adalah 3, +3, +5, dan 0.
7. Jawaban: a
Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi.
a. S + O2 SO2
0
0
oksidasi
+4 2
reduksi
+3
+3
oksidasi
reduksi
+2
reduksi
oksidasi
60
d.
+1
reduksi
oksidasi
e.
+2
reduksi
oksidasi
+6 2
9. Jawaban: c
4HCl(aq) + 2S2O32(aq) 2S(s) + 2SO2(g) + 2H2O(A) + 4Cl(aq)
+2
+4
reduksi
oksidasi
+1 2 +1
Reduksi
+1 1
+1 +12
+1 2
Oksidasi
Reaksi autoredoks merupakan reaksi yang mempunyai reduktor (pereduksi) dan oksidator
(pengoksidasi) sama. Pada reaksi tersebut, zat
yang bertindak sebagai pengoksidasi dan
pereduksi adalah Cl2. Bilangan oksidasi Cl berubah
dari 0 menjadi 1 dan +1.
11. Jawaban: d
a. tembaga(II) klorit
= Cu(ClO2)2
b. tembaga(II) klorat
= Cu(ClO3)2
c. tembaga(II) perklorat = Cu(ClO4)2
d. tembaga(II) hipoklorit = Cu(ClO)2
e. tembaga(II) klorida
= CuCl2
12. Jawaban: e
Ion Al3+ dan CO32 apabila bergabung membentuk
senyawa Al2(CO3)3.
2Al3 + + 3CO32 Al2(CO3)3
13. Jawaban: b
BaSO4 terbentuk dari ion Ba2+ dan SO42.
14. Jawaban: b
No. Kation Anion
1)
2)
3)
4)
5)
SO42
OH
NO3
Cl
PO43
K+
Al3+
Mg2+
Fe3+
Ba2+
Rumus
Molekul
Nama Kimia
K2SO4
Al(OH)3
Mg(NO3)2
FeCl3
Ba3(PO4)2
Kalium sulfat
Aluminium hidroksida
Magnesium nitrat
Besi(III) klorida
Barium fosfat
15. Jawaban: a
1) N2O5 = dinitrogen pentaoksida
2) CCl4 = karbon tetraklorida
3) Al2S3 = aluminium sulfida
4) FeS = besi(II) sulfida
5) CuCl2 = tembaga(II) klorida
16. Jawaban: c
NaCl(aq) + aH2O(A) bCl2(g) + cH2(g) + dNaOH(aq)
Misal: a = 1
O:
d=a
d=1
H :
2a = 2c + d
2 1 = 2c + 1
2 = 2c + 1
2c = 1
Cl:
c=
1 = 2b
b=
Persamaan reaksinya:
2
2NaCl(aq) + 2H2O(A) Cl2(g) + H2(g) + 2NaOH(aq)
Kimia Kelas X
61
18. Jawaban: d
Persamaan reaksi setara antara serbuk tembaga(II)
oksida dengan asam klorida membentuk tembaga(II)
klorida dan air sebagai berikut.
CuO(s) + 2HCl(aq) CuCl2(aq) + H2O(A)
19. Jawaban: c
Misal: a = 1
Ca :
3a = d
31=d
d=3
P :
2a = 4f
2 1 = 4f
f=
b=d
b=3
O :
8a + 2b = 3d + e
81+23=33+e
e = 14 9
e=5
C : c=e
c=5
Persamaan reaksinya:
Ca3(PO4)2(s) + 3SiO2(s) + 5C(s) 3CaSiO3(s) +
23. Jawaban: d
Senyawa
Massa P (gram)
Massa O (gram)
15,5
15,5
12
20
I
II
5CO(g) +
P4(g)
Jadi, perbandingan b : e = 3 : 5
20. Jawaban: c
Ca(OH)2 = kalsium hidroksida
C2H2
= etuna
21. Jawaban: c
Massa zat sebelum bereaksi = massa zat setelah
bereaksi
Massa magnesium + massa belerang = massa
magnesium sulfida
6 gram + massa belerang = 14 gram
massa belerang = (14 6) gram
= 8 gram
25. Jawaban: c
Misal: volume CH4 = y L
volume C3H8 = (10 y) L
Persamaan reaksi setara sebagai berikut.
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(A)
yL
massa hidrogen
= 4 gram
= 32 gram
Massa air yang terjadi
= massa hidrogen + massa oksigen
= 4 gram + 32 gram
= 36 gram
62
2y L
y L
2y L
5(10y) L
3(10y) L
4(10y) L
100%
2)
22. Jawaban: c
Perbandingan massa H : O = 1 : 8
Massa oksigen yang bereaksi
volume O2
= 40 L
=5L
Si :
= 100% = 35%
NaNO3
%N =
100%
3)
= 100% = 16,5%
CO(NH2)2
%N =
=
100%
100%
= 100% = 46,7%
4)
29. Jawaban: a
(NH4)2SO4
%N =
100%
= 100%
5)
= 100%
= 19,7%
(NH4)3PO4
%N =
100%
= 100%
= 100%
= 28,0%
Jadi, persentase nitrogen paling tinggi terdapat
dalam senyawa CO(NH2)2.
27. Jawaban: c
Persamaan reaksi setara
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Mol N2 =
mol N2
= 0,2 mol
= 0,4 mol
Volume NH3 = mol NH3 22,4 L/mol
= 0,4 mol 22,4 L/mol
= 8,96 L
28. Jawaban: e
MgSO4 xH2O MgSO4 + xH2O
Massa MgSO4 = massa MgSO4 xH2O massa H2O
= 24,6 gram 12,6 gram
= 12,0 gram
Perbandingan mol MgSO4 : mol H2O
=
= = 0,1 mol
30. Jawaban: b
X + H2SO4 XSO4 + H2
"
mol H2
Ar X =
"
"
"
= 40
B. Uraian
1. a.
b.
c.
2. a.
+5
oksidasi
+4
+4
reduksi
Oksidator = HNO3
Reduktor = Sn
Hasil oksidasi = SnO2
Hasil reduksi = NO2
= :
= 0,1 : 0,7
=1:7
Jadi, rumus senyawa hidrat tersebut adalah
MgSO4 7H2O.
!
Mg + I2
MgI2
Mula-mula : 0,1 mol
0,05 mol
Reaksi
: 0,05 mol 0,05 mol
0,05 mol
Sisa
: 0,05 ml
0,05 mol
Massa Mg yang tersisa = mol Mg Ar Mg
= 0,05 mol 24 g/mol
= 1,2 gram
0,2 =
= 0,2 mol
Mol Mg =
Mol X=
Mol I2 =
b.
+4
+2
+3
oksidasi
reduksi
Oksidator = MnO2
Reduktor = Zn
Hasil oksidasi = ZnCl2
Hasil reduksi = Mn2O3
Kimia Kelas X
63
+4
oksidasi
+2
reduksi
2)
Mol NH3 =
3)
4)
#
= 4,51 : 2,3
=2:1
64
$&'
e=
=8
Persamaan reaksi setaranya sebagai berikut.
2KMnO 4 + 8H 2 SO 4 + 10FeSO 4 K 2 SO 4 +
2MnSO4 + 5Fe2(SO4)3 + 8H2O
6. a.
b.
Mr H2SO4 = 98 gram/mol
Massa H2SO4 = mol Mr H2SO4
= 1,5 mol 98 gram/mol
= 147 gram
Mr NH3 = 17 gram/mol
5)
=
= 0,01 mol
Mr CO2 = 44 gram/mol
Massa CO2 = mol Mr CO2
= 0,01 mol 44 gram/mol
= 0,44 gram
9. Na3PO4 . 12H2O Na3PO4 + 12H2O
Massa Na3PO4 = 16,4 gram
Mol Na3PO =
= @&
= 0,1 mol
=
Mol HCl =
&
&
!
Mol Zn =
& mol HCl
= 1,46 mol
= 0,73 mol
Massa Zn = mol Zn Ar Zn
= 0,73 mol 65,4 gram/mol
= 47,7 gram
E
%Zn =
>& 100%
!!
= 100%
= 86,7%
Kimia Kelas X
65
Kimia Kelas X
169
Mensyukuri keberadaan
larutan elektrolit di alam
dan memanfaatkannya
dengan bijaksana.
Materi Pembelajaran
Mengamati perubahan
yang terjadi pada pencampuran dua zat.
Mendiskusikan rancangan percobaan pada larutan
elektrolit dan nonelektrolit.
Menentukan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah,
dan nonelektrolit berdasarkan percobaan.
Mengamati uji daya hantar
listrik terhadap suatu
larutan.
Mengamati dan mendiskusikan hubungan
ikatan terhadap daya
hantar listrik.
Pembelajaran
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
6 jp
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar/Alat
dan Bahan/Media
Kimia
SMA/MA
X/2
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Indikator
:
:
:
:
Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Kompetensi Inti
SILABUS
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
170
Silabus
Bertanggung jawab
saat mengerjakan
tugas.
Mengembangkan
rasa ingin tahu saat
mencari informasi.
Bersikap cermat dan
teliti saat melakukan
pengamatan larutan
elektrolit dan nonelektrolit di laboratorium.
Indikator
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Pembelajaran
Tes Tertulis
Pilihan Ganda
Uraian
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar/Alat
dan Bahan/Media
Kimia Kelas X
171
Kompetensi Dasar
Menyajikan hasil
diskusi tentang rancangan percobaan
larutan elektrolit dan
nonelektrolit.
Menyajikan laporan
praktikum mengenai
identifikasi sifat larutan
elektrolit dan nonelektrolit
sesuai
metode ilmiah.
Indikator
Materi Pembelajaran
Pembelajaran
Tes Unjuk Kerja
Tes Uji Petik Kerja
Prosedur
Rubrik
Portofolio
Laporan
praktikum
Tugas Kelompok
dan Individu
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar/Alat
dan Bahan/Media
172
Silabus
Materi Pembelajaran
Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)
Konsep reaksi redoks
Penentuan bilangan
oksidasi, oksidator,
dan reduktor dalam
reaksi reduksi oksidasi
Tata nama senyawa
menurut IUPAC
Pembelajaran
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
18 jp
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar/Alat
dan Bahan/Media
Kimia
SMA/MA
X/2
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Indikator
:
:
:
:
Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Kompetensi Inti
SILABUS
Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)
Kimia Kelas X
173
Indikator
2.3 Menunjukkan
perilaku
responsif, proaktif serta
bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan
masalah dan membuat
keputusan.
2.2 Menunjukkan
perilaku
kerja sama, santun, toleran,
cinta damai, dan peduli
lingkungan serta hemat
dalam
memanfaatkan
sumber daya alam.
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Melakukan percobaan
mengenai redoks melalui
reaksi pembakaran dan
serah terima elektron.
Melakukan diskusi untuk
menganalisis bilangan
oksidasi unsur dalam
senyawa, reduktor, dan
oksidator yang terlibat
dalam reaksi.
Memberi informasi mengenai penentuan bilangan oksidasi unsur dalam
molekul atau ion, reduktor,
dan oksidator dalam
reaksi.
Menganalisis bilangan
oksidasi unsur dalam
molekul atau ion.
Mendiskusikan tata nama
senyawa anorganik dan
organik sederhana berdasarkan bilangan oksidasinya menurut aturan
IUPAC.
Memberikan informasi
mengenai tata nama
senyawa menurut IUPAC.
Menganalisis rumus dan
tata nama senyawa berdasarkan aturan IUPAC.
Pembelajaran
Tes Tertulis
Pilihan Ganda
Uraian
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar/Alat
dan Bahan/Media
174
Silabus
Penilaian
Pembelajaran
Tes Unjuk Kerja
Tes Uji Petik Kerja
Prosedur
Rubrik
Portofolio
Laporan
Praktikum
Tugas
Materi Pembelajaran
Indikator
Kompetensi Dasar
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar/Alat
dan Bahan/Media
Kimia Kelas X
175
Bersikap tanggung
jawab saat mengerjakan tugas.
Mengembangkan
rasa ingin tahu saat
mencari informasi di
literatur.
Bersikap cermat dan
teliti saat melakukan
pengamatan nama
dan rumus kimia di
laboratorium.
Mensyukuri keberadaan
berbagai senyawa kimia di
alam dan memanfaatkannya dengan bijaksana.
Materi Pembelajaran
Mendiskusikan
nama
senyawa kimia yang
terkandung dalam produk
kimia sehari-hari.
Mengamati nama dan
rumus kimia senyawa
dalam label tabung
penyimpanan zat kimia.
Mendiskusikan cara memberi nama senyawa anorganik dan organik sederhana menurut IUPAC.
Mengamati reaksi kimia
yang menimbulkan gelembung gas.
Menentukan cara menyetarakan persamaan reaksi
kimia disertai langkahlangkahnya.
Pembelajaran
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
8 jp
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar/Alat
dan Bahan/Media
Kimia
SMA/MA
X/2
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Indikator
:
:
:
:
Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Kompetensi Inti
SILABUS
Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi Kimia Sederhana
176
Silabus
Kompetensi Dasar
Menjelaskan cara
penyetaraan persamaan reaksi kimia
sederhana.
Menjelaskan aplikasi
hukum Kekekalan
Massa dan hukum
Perbandingan Tetap
dalam penyetaraan
reaksi kimia sederhana.
Menjelaskan
tata
nama senyawa biner,
poliatom, asam, basa,
oksida, dan hidrat.
Menyebutkan nama
atau rumus senyawa
kimia.
Bersikap
proaktif
dalam mengerjakan
tugas kelompok.
Indikator
Materi Pembelajaran
Pembelajaran
Portofolio
Laporan
Pengamatan
Tugas Kelompok
dan Individu
Tes Unjuk Kerja
Tes Uji Petik Kerja
Prosedur
Rubrik
Tes Tertulis
Pilihan Ganda
Uraian
Tes Tertulis
Pilihan Ganda
Uraian
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar/Alat
dan Bahan/Media
Kimia Kelas X
177
Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Pembelajaran
Pembelajaran
Portofolio
Laporan praktikum
Tugas Kelompok
dan Individu
Tes Unjuk Kerja
Tes Uji Petik Kerja
Prosedur
Rubrik
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar/Alat
dan Bahan/Media
178
Silabus
Materi Pembelajaran
Pembelajaran
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
24 jp
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar/Alat
dan Bahan/Media
Kimia
SMA/MA
X/2
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Indikator
:
:
:
:
Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Kompetensi Inti
SILABUS
Stoikiometri
Kimia Kelas X
179
2.3 Menunjukkan
perilaku
responsif, proaktif serta
bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan
masalah dan membuat
keputusan.
Kompetensi Dasar
Menjelaskan hukum
Kekekalan Massa
yang terjadi dalam
reaksi kimia.
Menjelaskan hukum
Perbandingan Tetap
dalam reaksi kimia.
Menjelaskan berlakunya perbandingan
berganda pada beberapa senyawa.
Menjelaskan penggunaan hukum Perbandingan Volume
pada reaksi kimia.
Menjelaskan hukum
Avogadro.
Menjelaskan konsep
mol.
Menentukan kadar
zat.
Menentukan rumus
empiris dan rumus
molekul suatu senyawa.
Menentukan rumus
kimia senyawa hidrat
(air kristal).
Menjelaskan langkah
perhitungan kimia.
Bersikap responsif
dan proaktif dalam
mengerjakan tugas
dan diskusi.
Menerapkan sikap
peduli lingkungan dan
hemat dalam menggunakan bahan kimia.
Menunjukkan perilaku
santun, kerja sama,
dan cinta damai
dalam praktikum.
Indikator
Materi Pembelajaran
Pembelajaran
Tes Tertulis
Pilihan Ganda
Uraian
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
Alokasi
Waktu
dan Senyawa,
Pakar Raya
Internet
1. http://goo.gl/
nW3Bo1
2. http://goo.gl/
c69KTI
3. http://goo.gl/
VM8AwK
4. http://goo.gl/
3m2c0k
Sumber Belajar/Alat
dan Bahan/Media
180
Silabus
Kompetensi Dasar
Menyajikan
hasil
rancangan percobaan hukum Kekekalan
Massa.
Menyajikan data hasil
praktikum hukum
Kekekalan Massa.
Menentukan pereaksi
pembatas
dalam
reaksi kimia.
Indikator
Materi Pembelajaran
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar/Alat
dan Bahan/Media
A.
:
:
:
:
:
SMA/MA
Kimia
X/2
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
6 45 menit
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:
1. menjelaskan sifat-sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit;
2. menjelaskan cara larutan elektrolit menghantarkan arus listrik;
3. menjelaskan jenis ikatan dalam larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Kimia Kelas X
181
C. Materi Pembelajaran
1.
2.
3.
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan Ilmiah/Saintifik
Model
: Problem Based Learning, Discovery, Inquiry, dan Problem Solving
Metode
: Team Assisted Individualization (TAI), praktikum, dan demonstrasi
E.
Media
a. MS Power Point
b. LCD
2.
3.
F.
e.
f.
g.
h.
Sendok
Gula
Pasir
Air
i.
j.
k.
l.
Asam klorida
Asam asetat
Larutan NaCl
Larutan HCl
Sumber Belajar
a. Buku PG Peminatan IPA Kimia SMA/MA Kelas X Semester 2, Intan Pariwara
b. Buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/MA Kelas X Semester 2, Intan Pariwara
c. Internet: 1) http://youtu.be/4Me06qkcFDc
2) http://youtu.be/06oqU-8OClQ
3) http://goo.gl/XdEOah
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2 45 menit)
1.
2.
182
3.
1.
2.
3.
Pertemuan II (2 45 menit)
2.
3.
Kimia Kelas X
183
G. Penilaian
1. Teknik dan Bentuk Instrumen
No.
2.
Bentuk Instrumen
a.
Pengamatan Sikap
b.
c.
Tes Tertulis
d.
Portofolio
Contoh Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
b.
184
Teknik
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Skor
3
Keterangan
Rubrik
1.
2.
c.
No.
Rubrik
3.
4.
5.
6.
7.
Skor
Keterangan
1
Pendahuluan
Mempersiapkan petunjuk praktium
1.
2.
1.
2.
d.
Pelaksanaan
Merangkai alat
Mengamati perubahan pada lampu dan
larutan
Kegiatan Akhir
Kebersihan meja praktikum
Kebersihan peralatan praktikum
1.
Pelaksanaan
Merangkai alat.
Rubrik
3 : membaca dan memahami petunjuk praktikum.
2 : membaca petunjuk praktikum, tetapi tidak memahaminya.
1 : tidak membaca petunjuk praktikum.
3 : merangkai alat dengan benar tanpa bertanya/meminta
penjelasan kepada guru.
2 : merangkai alat dengan benar setelah bertanya/meminta
penjelasan kepada guru.
1 : tidak dapat merangkai alat dengan benar setelah bertanya/
meminta penjelasan kepada guru.
Kimia Kelas X
185
186
No.
Rubrik
2.
1.
Kegiatan Akhir
Kebersihan meja praktikum.
2.
Mengetahui
Kepala SMA/MA . . . .
Guru Bidang
.........................
NIP.___________________
.........................
NIP.___________________
A.
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi/Submateri Pokok
:
:
:
:
Alokasi Waktu
SMA/MA
Kimia
X/2
Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi Kimia
Sederhana
8 45 menit
Kimia Kelas X
187
4.11 Mengolah dan menganalisis data terkait massa atom relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar
kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan.
Indikator:
Menyajikan hasil tugas penyetaraan persamaan reaksi kimia sederhana.
B.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:
1. menjelaskan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana menurut aturan IUPAC;
2. memberi nama senyawa dengan menerapkan aturan IUPAC;
3. menjelaskan cara penyetaraan persamaan reaksi kimia sederhana.
C. Materi Pembelajaran
1.
2.
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan Ilmiah/Saintifik
Model
: Problem Based Learning dan Problem Solving
Metode
: Think Pair Share (TPS) dan Demonstrasi
E.
F.
Media
OHP
2.
3.
Sumber Belajar
a. Buku PG Peminatan IPA Kimia SMA/MA Kelas X Semester 2, Intan Pariwara
b. Buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/MA Kelas X Semester 2, Intan Pariwara
c. Buku Di Rumahku Ada Sains: Kriuk! Kriuk! Makan Siang Yuk, PT Pakar Raya.
d. Internet
1) http://goo.gl/XSpj7i
2) http://goo.gl/Dwjwuq
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2 45 menit)
1.
188
2.
3.
1.
2.
3.
1.
Kimia Kelas X
189
2.
3.
1.
2.
3.
G. Penilaian
1. Teknik dan Bentuk Instrumen
No.
190
Teknik
Bentuk Instrumen
a.
Pengamatan Sikap
b.
c.
Tes Tertulis
d.
Portofolio
2.
Contoh Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
No.
Skor
b.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Keterangan
1
Rubrik
1.
2.
3.
Kimia Kelas X
191
192
No.
Rubrik
4.
5.
6.
7.
Mengetahui
Kepala SMA/MA . . . .
Guru Bidang
.........................
NIP.___________________
.........................
NIP.___________________