Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PERSEPSI
NAMA
NIM
: 122130186
KELAS
:D
1.
Pengertian Persepsi
Persepsi (dari bahasa Latin perceptio, percipio) adalah tindakan menyusun,
Davidoff,
yaitu
merupakan
proses
pengorganisasian
dan
dari
lingkungan
dan
mengadakan
perubahan-perubahan
di
lingkungannya.
Menurut Mangkunegara (dalam Arindita, 2002), yaitu suatu proses pemberian
arti atau makna terhadap lingkungan. Dalam hal ini persepsi mecakup penafsiran
obyek, penerimaan stimulus (Input), pengorganisasian stimulus, dan penafsiran
terhadap stimulus yang telah diorganisasikan dengan cara mempengaruhi
perilaku dan pembentukan sikap.
Menurut Kotler (2000), yaitu proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur
dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan
gambaran keseluruhan yang berarti.
Menurut Leavitt (dalam Rosyadi, 2001) membedakan persepsi menjadi dua
pandangan, yaitu pandangan secara sempit dan luas. Pandangan yang sempit
mengartikan persepsi sebagai penglihatan, bagaimana seseorang melihat sesuatu.
Sedangkan pandangan yang luas mengartikannya sebagai bagaimana seseorang
memandang atau mengartikan sesuatu. Sebagian besar dari individu menyadari
bahwa dunia yang sebagaimana dilihat tidak selalu sama dengan kenyataan, jadi
berbeda dengan pendekatan sempit, tidak hanya sekedar melihat sesuatu tapi
lebih pada pengertiannya terhadap sesuatu tersebut.
Menurut Taniputera (2005), yaitu persepsi berarti analisis mengenai cara
fmengintegrasikan penerapan kita terhadap hal-hal di sekeliling individu dengan
kesan-kesan atau konsep yang sudah ada, dan selanjutnya mengenali benda
tersebut. Untuk memahami hal ini, akan diberikan contoh sebagai berikut:
individu baru pertama kali menjumpai buah yang sebelumnya tidak kita kenali,
dan kemudian ada orang yang memberitahu kita bahwa buah itu namanya
mangga. Individu kemudian mengamati serta menelaah bentuk, rasa, dan lain
sebagainya, dari buah itu secara saksama. Lalu timbul konsep mengenai mangga
dalam benak (memori) individu. Pada kesempatan lainnya, saat menjumpai buah
yang sama, maka individu akan menggunakan kesan-kesan dan konsep yang
telah kita miliki untuk mengenali bahwa yang kita lihat itu adalah mangga.
2.
Jenis-Jenis Persepsi
Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang diperoleh oleh indera
Persepsi visual, persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan. Persepsi ini
adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan memengaruhi bayi
dan balita untuk memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik utama
dari bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling
sering dibicarakan dalam konteks sehari-hari. Persepsi kaum muslimin harus
mengacu pada Al-Qur'an dan As-Sunnah, ini yang kemudian disebut Islamic
Worldview. Persepsi visual merupakan hasil dari apa yang kita lihat baik
sebelum kita melihat atau masih membayangkan dan sesudah melakukan pada
objek yang dituju. Persepsi visual memainkan peranan yang sangat penting
dalam belajar di sekolah, terutama membaca. Anak dengan gangguan persepsi
visual akan mengalami kesulitan untuk membedakan bentuk-bventuk geometri,
huruf-huruf atau kata-kata. Ada lima jenis persepsi visual, yaitu :
o
berbagai
objek
dalam
ruang.
Dimensi
fungsi
visual
ini
Visual
colsure,
menunjuk
pada
kemampuan
mengingat
dan
Suatu analisis tentang persepsi visual telah dibuat oleh Money pada tahun 11966
(Lerner, 1981:216) berkenaan dengan hubungan dunia perseptual berbagai objek
dengan dunia perseptual huruf dan kata. Suatu generalisasi perseptual yang
dibuat oleh anak pada taha perkembangan sebelum belajar membaca adalah
melalui hukum ketetapan objek. Berdasarkan hukum ini anak menyimpulkan
bahwa suatu objek tetap masih sama nama maupun artinya tanpa memperhatikan
posisi keberadaannya, arah mukanya, atau adanya sedikit perubahan melalui
penambahan atau pengurangan. Sebuah meja, misalnya, tetap sebuah meja tanpa
menghiraukan apakah meja itu berkaki satu atau berkaki empat, berada di ruang
makan atau di ruang tamu, atau apakah dilapisi kaca atau tudak.
20.000 Hz. Bila dipaksa mendengar frekuensi yang terlalu tinggi terus menerus,
sistem pendengaran dapat menjadi rusak. Sebagaimana yang dikemukakan
Lerner (1988:285) berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak anak
yang berkesulitan belajar membaca memiliki kesulitan auditoris, linguistik, dan
fonologis. Anak-anak tersebut tidak memiliki masalah dalam ketajaman
pendengaran, tetapi memiliki ketidak mampuan dalam persepsi auditoris, yaitu
kemampuan untuk memahami dan menginterpretasikan segala sesuatu yang
didengar. Persepsi auditoris dapat dibagi menjadi lima bagian, yaitu :
o
Persepsi perabaan, persepsi pengerabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.
Persepsi perabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit. Kulit dibagi menjadi
3 bagian, yaitu bagian epidermis, dermis, dan subkutis. Kulit berfungsi sebagai
alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang; sebagai alat peraba
dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan;
sebagai alat ekskresi; serta pengatur suhu tubuh. Sehubungan dengan fungsinya
sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptor reseptor khusus. Reseptor
untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk
tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk
rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis.
pusat. Sel reseptor pengecapan pada manusia ditemukan pada permukaan lidah,
langit-langit lunak, serta epitelium faring dan epiglotis.
3.
Dinamika Persepsi
Persepsi perception merupakan konsep yang sangat penting dalam psikologi,
kalau bukan dikatakan yang paling penting. Melalui persepsilah manusia memandang
dunianya. Apakah dunia terlihat berwarna cerah, pucat, atau hitam, semuanya adalah
persepsi manusia yang bersangkutan. Persepsi harus dibedakan dengan sensasi
(sensation). Yang terakhir ini merupakan fungsi fisiologis, dan lebih banyak tergantung
pada kematangan dan berfungsinya organ-organ sensoris. Sensasi meliputi fungsi
visual, audio, penciuman dan pengecapan, serta perabaan, keseimbangan dan kendali
gerak. Kesemuanya inilah yang sering disebut indera.
Jadi dapat dikatakan bahwa sensasi adalah proses manusia dalam dalam menerima
informasi sensoris (energi fisik dari lingkungan) melalui penginderaan dan
menerjemahkan informasi tersebut menjadi sinyal-sinyal neural yang bermakna.
Misalnya, ketika seseorang melihat (menggunakan indera visual, yaitu mata) sebuah
benda berwarna merah, maka ada gelombang cahaya dari benda itu yang ditangkap oleh
organ mata, lalu diproses dan ditransformasikan menjadi sinyal-sinyal di otak, yang
kemudian diinterpretasikan sebagai warna merah.
Berbeda dengan sensasi, persepsi merupakan sebuah proses yang aktif dari
manusia dalam memilah, mengelompokkan, serta memberikan makna pada informasi
yang diterimanya. Benda berwarna merah akan memberikan sensasi warna merah, tapi
orang tertentu akan merasa bersemangat ketika melihat warna merah itu.
4.
sesaat, saat stimulus baru diterima otak dan belum diorganisasikan dengan stimulus
lainnya dan ingatan-ingatan yang berhubungan dengan stimulus tersebut. Misalnya meja
yang terasa kasar, yang berarti sebuah sensasi dari rabaan terhadap meja.
9
Sebaliknya persepsi memiliki contoh meja yang tidak enak dipakai menulis, saat
otak mendapat stimulus rabaan meja yang kasar, penglihatan atas meja yang banyak
coretan, dan kenangan di masa lalu saat memakai meja yang mirip lalu tulisan menjadi
jelek.
pengaruh itu, dapat bersifat biologis, sosial, dan psikologis. Karena adanya
proses pengaruh-mempengaruhi antara kedua faktor tadi, di mana di dalamnya
bergabung pula proses asosiasi, maka terjadilah suatu hasil interaksi tertentu
yang bersifat "gambaran psikis". Persepsi sosial (social perception), yaitu suatu
proses ( tepatnya, proses-proses ) yang kita gunakan untuk mencoba memahami
kehidupan, kita sering kali melakukan hal ini. Menghabiskan banyak waktu dan
usaha untuk mencoba mengarti perilaku orang lain apa yang mereka sukai
sebagai individu, mengapa mereka bertingkah laku ( atau tidak bertingkah laku )
tertentu dalam suatu situasi dan bagaimana prilaku mereka nanti dalam situasi
yang berbeda.
5.
faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor yang mempengaruhi
persepsi pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu Faktor Internal dan Faktor Eksternal.
vigilance
merupakan
kecenderungan
seseorang
untuk
memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.
11
Kebutuhan yang searah, Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya
seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan
jawaban sesuai dengan dirinya.
Pengalaman dan ingatan, Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan
dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau
untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.
Suasana hati, Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini
menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat
mempengaruhi
bagaimana
seseorang
dalam
menerima,
bereaksi
dan
mengingat.
12
berusaha memberikan
interpretasi
minat,
Berbeda dengan persepsi terhadap benda mati seperti meja, mesin atau gedung,
persepsi terhadap individu adalah kesimpulan yang berdasarkan tindakan orang tersebut.
Objek yang tidak hidup dikenai hukum-hukum alam tetapi tidak mempunyai keyakinan,
motif atau maksud seperti yang ada pada manusia. Akibatnya individu akan berusaha
mengembangkan penjelasan-penjelasan mengapa berperilaku dengan cara-cara tertentu.
Oleh karena itu, persepsi dan penilaian individu terhadap seseorang akan cukup banyak
dipengaruhi oleh pengandaian-pengadaian yang diambil mengenai keadaan internal
orang itu (Robbins, 2003). Gilmer (dalam Hapsari, 2004) menyatakan bahwa persepsi
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor belajar, motivasi, dan pemerhati
perseptor atau pemersepsi ketika proses persepsi terjadi. Dan karena ada beberapa faktor
13
yang bersifat yang bersifat subyektif yang mempengaruhi, maka kesan yang diperoleh
masing-masing individu akan berbeda satu sama lain. Oskamp (dalam Hamka, 2002)
membagi empat karakteristik penting dari faktor-faktor pribadi dan sosial yang terdapat
dalam persepsi, yaitu:
a. Faktor-faktor ciri dari objek stimulus.
b. Faktor-faktor pribadi seperti intelegensi, minat.
c. Faktor-faktor pengaruh kelompok.
d. Faktor-faktor perbedaan latar belakang kultural.
Karena
persepsi
lebih
bersifat
psikologis
daripada
merupakan
proses
dan
mengumpulkan
informasi
sebanyak-banyaknya
sebelum
Faktor Sikap terhadap Obyek, sikap secara umum dapat dinyatakan sebagai
suatu kecenderungan yang ada pada diri seseorang untuk berpikir atau
berpandangan, berperasaan dan berkehendak serta berbuat secara tertentu
terhadap obyek. Pengaruh sikap ini seringkali dinyatakan sebagai halo effect
yang menyebabkan persepsi seseorang menjadi berat sebelah dan mengalami
distorsi.
Target atau obyek persepsi, gerakan, bunyi, ukuran, dan atribut-atribut lain dari
target akan membentuk cara kita memandangnya. Misalnya saja suatu gambar
dapat dilihat dari berbagai sudut pandang oleh orang yang berbeda. Selain itu,
objek yang berdekatan akan dipersepsikan secara bersama-sama pula.
Contohnya adalah kecelakaan dua kali dalam arena ice skating dalam seminggu
dapat membuat kita mempersepsikan ice skating sebagai olah raga yang
berbahaya. Contoh lainnya adalah suku atau jenis kelamin yang sama,
cenderung dipersepsikan memiliki karakteristik yang sama atau serupa.
Situasi, situasi juga berpengaruh bagi persepsi kita. Misalnya saja, seorang
wanita yang berparas lumayan mungkin tidak akan terlalu terlihat oleh lakilaki bila ia berada di mall, namun jika ia berada dipasar, kemungkinannya sangat
besar bahwa para lelaki akan memandangnya.
Menurut Rakhmat (1994): Krech dan Crutchfield (1975) (dalam Sobur:460)
faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dapat dikategorikan menjadi:
a. Faktor fungsional
Faktor fungsional dihasilkan dari kebutuhan, kegembiraan (suasana hati),
pelayanan, dan pengalaman masa lalu seseorang individu.
b. Faktor-faktor struktural
Faktor-faktor struktural berarti bahwa faktor-faktor tersebut timbul atau
dihasilkan dari bentuk stimuli dan efek-efek netral yang ditimbulkan dari sistem syaraf
individu.
c. Faktor-faktor situasional
Faktor ini banyak berkaitan dengan bahasa nonverbal. Petunjuk proksemik,
petunjuk kinesik, petunjuk wajah, petunjuk paralinguistik adalah beberapa dari faktor
situasional yang mempengaruhi persepsi.
d. Faktor personal
Faktor psikologis lain yang juga penting dalam persepsi adalah berturut-turut:
emosi ,impresi dan konteks.
Sholeh (2009:128) menjelaskan persepsi lebih bersifat psikologis daripada
merupakan proses penginderaan saja maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi:
Perhatian yang selektif, individu memusatkan perhatiannya pada rangsangrangsang tertentu saja.
18
Ciri-ciri rangsang, rangsang yang bergerak di antara rangsang yang diam akan
lebih menarik perhatian.
Nilai dan kebutuhan individu.
Pengalaman dahulu, pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana
seseorang mempersepsi dunianya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dapat berupa suasana hati (mood),
sistem dan pertukaran zat dalam tubuh, pengalaman, nilai-nilai yang dianut oleh
individu yang bersangkutan, serta bentuk-bentuk stimulus yang mempengaruhi proses
selektif terhadap stimulus.
6.
Aspek-Aspek Persepsi
Ada berbagai macam aspek-aspek dari persepsi yaitu:
Sensation (sensasi)
Sensasi adalah suatu proses penyerapan informasi mengenai suatu produk yang
melibatkan panca indra kastemer (pendengaran, penglihatan, penciuman dan
peraba). Pada tahap ini, customer akan menyerap dan menyimpan segala
informasi yang diberikan ketika suatu produk ditawarkan atau dicoba. Misalnya
ketika customer menonton iklan sebuah produk telepon selular terbaru di
televisi. Customer akan memperhatikan segala informasi mengenai spesifikasi
dan fungsi produk, termasuk fitur-fitur yang ditawarkan produk tersebut. Pada
kasus ini, customer menggunakan indra penglihatan dan pendengaran dalam
proses penerimaan informasi.
Organization (Organisasi)
Organisasi adalah tahap dimana customer mengolah informasi yang telah ia
dapatkan pada tahap sensasi. Customer akan membandingan antara informasi
baru tersebut dengan informasi atau pengetahuan yang telah ia miliki
sebelumnya mengenai produk telepon selular (informasi dan pengetahuan
tersebut bisa didapat dari pengalaman atau media iklan lainnya seperti majalah,
Koran). Kemudian customer akan mendapatkan kelebihan dan kekurangan yang
dimiliki produk tersebut serta nilai tambah yang bisa didapat.
19
Interpretation (Interpertasi)
Interpretasi adalah pengambilan citra atau pemberian makna oleh customer
terhadap suatu produk. Seperti pada contoh kasus sebelumnya mengenai suatu
produk telepon genggam baru. Setelah pada tahap organisasi kastemer
mendapatkan kelebihan dan kekurangan serta nilai tambah produk, maka akan
tercipta citra atau makna khas yang melekat pada produk. Misalnya handphone
Sony Ericsoson seri W identik dengan handphone Walkman.
Komponen kognitif, yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau
informasi yang dimiliki seseorang tentang obyek sikapnya. Dari pengetahuan ini
kemudian akan terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang obyek sikap tersebut.
Komponen Afektif, afektif berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang.
Jadi sifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan atau
sistem nilai yang dimilikinya.
Baron dan Byrne, juga Myers (dalam Gerungan, 1996) menyatakan bahwa sikap
itu mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap, yaitu:
20
7.
Berdasarkan pendapat para ahli yang telah dikemukakan, bahwa proses persepsi
melalui tiga tahap, yaitu:
a. Tahap penerimaan stimulus, baik stimulus fisik maupun stimulus sosial melalui
alat indera manusia, yang dalam proses ini mencakup pula pengenalan dan
pengumpulan informasi tentang stimulus yang ada.
b. Tahap pengolahan stimulus sosial melalui proses seleksi serta pengorganisasian
informasi.
c. Tahap perubahan stimulus yang diterima individu dalam menanggapi
lingkungan melalui proses kognisi yang dipengaruhi oleh pengalaman,
cakrawala, serta pengetahuan individu.
Menurut Newcomb (dalam Arindita, 2003), ada beberapa sifat yang menyertai
proses persepsi, yaitu:
a. Konstansi (menetap), dimana individu mempersepsikan seseorang sebagai orang
itu sendiri walaupun perilaku yang ditampilkan berbeda-beda.
b. Selektif, persepsi dipengaruhi oleh keadaan psikologis si perseptor. Dalam arti
bahwa banyaknya informasi dalam waktu yang bersamaan dan keterbatasan
kemampuan perseptor dalam mengelola dan menyerap informasi tersebut,
sehingga hanya informasi tertentu saja yang diterima dan diserap.
c. Proses organisasi yang selektif, beberapa kumpulan informasi yang sama dapat
disusun ke dalam pola-pola menurut cara yang berbeda-beda.
8.
Prinsip-Prinsip Persepsi
Prinsip-Prinsip Persepsi Berdasarkan Teori Gestalt:
Sebagian besar dari prinsip-prinsip persepsi merupakan prinsip pengorganisasian
berdasarkan teori Gestalt. Teori Gestalt percaya bahwa persepsi bukanlah hasil
penjumlahan bagian-bagian diindera seseorang, tetapi lebih dari itu merupakan
keseluruhan (the whole). Teori Gestalt menjabarkan beberapa prinsip yang dapat
menjelaskan bagaimana seseorang menata sensasi menjadi suatu bentuk persepsi.
Gambar berikut menunjukkan bahwa persepsi manusia bukanlah hasil
penjumlahan unsur-unsurnya. Segitiga terbalik ditambah bujursangkar biru yang
terpotong, tetapi seseorang dapat melihat ada segitiga putih di tengah walau tanpa garis
yang membentuk segitiga tersebut. Prinsip persepsi yang utama adalah prinsip figure
and ground. Prinsip ini menggambarkan bahwa manusia, secara sengaja maupun tidak,
22
memilih dari serangkaian stimulus, mana yang menjadi fokus atau bentuk utama
(figure) dan mana yang menjadi latar (ground).
Contoh gambar gadis dan nenek diatas, menunjukkan bahwa seseorang dapat
menjadikan bentuk gadis sebagai figure, dan detil yang lain sebagai ground, atau
sebaliknya. Dalam kehidupan sehari-hari, secara sengaja atau tidak, kita akan lebih
memperhatikan stimulus tertentu dibandingkan yang lainnya. Artinya, kita menjadikan
suatu informasi menjadi figure, dan informasi lainnya menjadi ground. Salah satu
fenomena dalam psikologi yang menggambarkan prinsip ini adalah, orang cenderung
mendengar apa yang dia ingin dengar, dan melihat apa yang ingin dia lihat.
Persepsi sosial adalah proses menangkap arti obyek-obyek sosial dan kejadiankejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. Persepsi sosial ini lebih pada persepsi
terhadap manusia. Persepsi terhadap manusia lebih kompleks dan rumit dibandingkan
persepsi terhadap lingkungan fisik. Manusia bersifat emosional, penilaian terhadapnya
mengandung akibat. Persepsi saya terhadap anda mempengaruhi persepsi anda terhadap
saya dan pada gilirannya persepsi anda terhadap saya juga mempengaruhi persepsi saya
terhadap anda.
landasan
pengalaman
sebagai
pembanding,
tidak
mungkin
untuk
mempersepsikan suatu makna, sebab ini akan membawa kita pada suatu kebingungan.
b. Persepsi bersifat selektif
Adanya faktor internal yang mempengaruhi atensi. Atensi dipengaruhi oleh
faktor biologis (lapar, haus); faktor fisiologis (tinggi, pendek, gemuk, kurus, sehat, lelah
, penglihatan dan pendengaran kurang sempurna, cacat tubuh dll). Faktor-faktor sosial
seperti gender, agama, tingkat pendidikan, pekerjaan,penghasilan, peranan, status sosial,
dan kebiasaan. Faktor-faktor psikologis seperti kemauan, keinginan, motivasi dan
pengharapan. Semakin besar perbedaan aspek-aspek tersebut secara antar individu,
semakin besar perbedaan persepsi mereka mengenai realitas.
23
yang
anda
gunakan
untuk
memaknai
obyek
persepsi.
Fisher
mengemukakan persepsi bukan hanya mrupakan proses intrapribadi, tetapi juga sesuatu
yang sangat pribadi, dan tidak terhindarkannya keterlibatan pribadi dalam tindak
persepsi menyebabkan persepsi sangat subjektif.
f. Persepsi bersifat kontekstual
Unsur ini merupakan yang paling potensial. Bukan berarti bahwa system
kognitif kita seperti nilai, sikap dan keyakinan, atau harapan kita tidak cukup
berpengaruh. Tapi konteks dimana kita mempersepsikan suatu objek, sngat kuat
pengaruhnya. Sehingga cenderung mengarhkan struktur kognitif dan harapan kita dan
pada girlirannya persepsi kita. Dalam hal ini, konteks selalu terdiri dari seperangkat
24
fenomena yang sama dengan objek persepsi kita. Jadi jika kita mempersepsi seseorang,
konteks yang mempengaruhi persepsi kita terdiri dari orang-orang lainnya. Tidak ada
interpretasi atas suatu pesan, baik verbal ataupun non verbal dan tidak ada makna dari
suatu hubungan yang dapat diperoleh tanpa menempatkannya dalam suatu konteks dan
mengkonstruksi suatu pola interaksi. Ketiadaan suatu pola berarti ketiadaan makna atau
berarti kebingungan karena terlalu banyak makna. Interpretasi makna dalam konteksnya
adalah suatu faktor penting dalam memahami komunikasi dan hubungan sosial.
9.
Prinsip Pengorganisasian
Sebagai
contoh
dalam
kehidupan
sehari-hari,
kebanyakan
orang
akan
tertentu
dan
melakukan
penyederhanaan
struktur
di
dalam
10.
Determinasi Persepsi
Di samping faktor-faktor teknis seperti kejelasan stimulus (mis. suara yang jernih,
gambar yang jelas), kekayaan sumber stimulus (mis. media multi-channel seperti audiovisual), persepsi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis. Faktor psikologis ini
bahkan terkadang lebih menentukan bagaimana informasi/pesan/stimulus dipersepsikan.
Faktor yang sangat dominan adalah faktor ekspektansi dari si penerima informasi
sendiri. Ekspektansi ini memberikan kerangka berpikir atau perceptual set atau mental
set tertentu yang menyiapkan seseorang untuk mempersepsi dengan cara tertentu.
Mental set ini dipengaruhi oleh beberapa hal.
a. Ketersediaan informasi sebelumnya, ketiadaan informasi ketika seseorang
menerima stimulus yang baru bagi dirinya akan menyebabkan kekacauan dalam
mempersepsi. Oleh karena itu, dalam bidang pendidikan misalnya, ada materi
pelajaran yang harus terlebih dahulu disampaikan sebelum materi tertentu.
Seseorang yang datang di tengah-tengah diskusi, mungkin akan menangkap hal
yang tidak tepat, lebih karena ia tidak memiliki informasi yang sama dengan
peserta
diskusi
lainnya.
Informasi
juga
dapat
menjadi
cues
untuk
mempersepsikan sesuatu.
b. Kebutuhan, seseorang akan cenderung mempersepsikan sesuatu berdasarkan
kebutuhannya saat itu. Contoh sederhana, seseorang akan lebih peka mencium
bau masakan ketika lapar daripada orang lain yang baru saja makan.
c. Pengalaman masa lalu, sebagai hasil dari proses belajar, pengalaman akan sangat
mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsikan sesuatu. Pengalaman
yang menyakitkan ditipu oleh mantan pacar, akan mengarahkan seseorang untuk
mempersepsikan orang lain yang mendekatinya dengan kecurigaan tertentu.
26
Contoh lain yang lebih ekstrim, ada orang yang tidak bisa melihat warna merah
(dia melihatnya sebagai warna gelap, entah hitam atau abu-abu tua) karena
pernah menyaksikan pembunuhan. Di sisi lain, ketika seseorang memiliki
pengalaman yang baik dengan bos, dia akan cenderung mempersepsikan bosnya
itu sebagai orang baik, walaupun semua anak buahnya yang lain tidak senang
dengan si bos.
Faktor psikologis lain yang juga penting dalam persepsi adalah berturut-turut:
emosi, impresi dan konteks.
a. Emosi, akan mempengaruhi seseorang dalam menerima dan mengolah informasi
pada suatu saat, karena sebagian energi dan perhatiannya (menjadi figure)
adalah emosinya tersebut. Seseorang yang sedang tertekan karena baru
bertengkar
dengan
pacar
dan
mengalami
kemacetan,
mungkin
akan
11.
Perhatian
Perhatian adalah bagaimana kita memperhatikan suatu objek tertentu sehingga
kita bisa menyikapi obyek tersebut, sesuai sisi mana yang kita perhatikan. Sudut
pandang dalam memperhtikan suatu objek mempengaruhi hasil akhir kesimpulan yang
akan kita ambil nantinya.
Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu
yang ditujukan kepada suatu atau sekumpulan objek. Perhatian merupakan penyeleksian
27
28
11.6Tes perhatian
Tes bourdon berwujud sekumpulan titik-titik yang tertentu jumlahnya.
Tes kraepelirr berwujud sederetan angka-angka, dan tesete ditugaskan untuk
menjumlahkan angka-angka yang berdekatan.
Kedua tes ini untuk mengetahui :
Pengaruh gangguan terhadap perhatian.
Macam perhatian apa yang ada pada individu.
Ritme dan tempo individu bekerja.
Ketelitian individu bekerja.
Informasi Lain yang Berkaitan:
Aplikasi teknologi fisioterapi dan efek fisiologis teknologi fisioterapi pada
hemiparese dextra oleh karena stroke non haemorhagik.
Good postur and poor postur.
Komunikasi teraupetik pada usia akhir.
Perkembangan otak dan susunan saraf pusat.
Konsep penyebab penyakit.
12.
menonjol dalam kesdaran pada saat stimuli lainnya melemah (Kenneth E. Andersen)
a. Faktor Eksternal Penarik Perhatian, hal ini ditentukan oleh faktor-faktor
situasional personal. Faktor situasional terkadang disebut sebagai determinan
perharian yang bersifat eksternal atau penarik perhatian (attention getter) dan
sifat-sifat yang menonjol, seperti :
Kebaruan (Novelty), hal-hal yang baru dan luar biasa, yang beda, akan menarik
perhatian.
29
b. Faktor Internal Penarik Perhatian, apa yang menjadi perhatian kita lolos dari
perhatian orang lain, atau sebaliknya. Ada kecenderungan kita melihat apa yang
ingin kita lihat, dan mendengar apa yang ingin kita dengar. Perbedaan ini timbul
dari faktor-faktor yang ada dalam diri kita. Contoh-contoh faktor yang
memengaruhi perhatian kita adalah :
Faktor-faktor Biologis.
Faktor-faktor Sosiopsikologis.
Motif Sosiogenis, sikap, kebiasaan , dan kemauan, memengaruhi apa yang kita
perhatikan.
Kenneth E. Andersen, menyimpulkan dalil-dalil tentang perhatian selektif yang
Perhatian itu merupakan proses aktif dan dinamis, bukan pasif dan refleksif.
ii.
iii.
iv.
Kebiasaan sangat penting dalam menentukan apa yang menarik perhatian, tetapi
juga apa yang secara potensial akan menarik perhatian kita.
v.
Dalam situasi tertentu kita secara sengaja menstrukturkan perilaku kita untuk
menghindari terpaan stimuli tertentu yang ingin kita abaikan. W
vi.
Walaupun perhatian kepada stimuli berarti stimuli tersebut lebih kuat dan lebih
hidup dalam kesadaran kita, tidaklah berarti bahwa persepi kita akan betul-betul
cermat.
vii.
viii.
ix.
Dalam hal stimuli yang menerima perhatian, perhatian juga tidak konstan.
x.
xi.
xii.
30
13.
termasuk apa yang ingin kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Yang menentukan
persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memeberikan
respons pada stimuli itu.
14.
psikofisik yang berkaitan dengan persepsi objek. Dalam eksperimen psikofisik, Wever
dan Zener menunjukan bahwa penilaian terhadap objek dalam hal beratnya bergantung
pada rangkaian objek yang dinilainya. Dalam kegiatan komunikasi kerangka rujukan
memengaruhi bagaimana memberi makna pada pesan yang diterimanya.
15.
saraf yang ditimbulkanny pada system saraf individu. Para psikolog Gestalt, seperti
Kohler, Wartheimer, dan Koffka, merumuskan prinsip-prinsip persepsi yang bersifat
structural. Prinsip-prinsip ini kemundian terkenal dengan nama teori Gestalt. Menurut
teori Gestalt, mempersepsi sesuatu, kita mempersepsikannya sebagai suatu keseluruhan.
Dengan kata lain, kita tidak melihat bagian-bagiannya. Jika kia ingin memahami suatu
peristiwa, kita tidak dapat meneliti fakta-fakta yang terpisah; kita harus memandangnya
dalam hubungan keseluruhan.
Krech dan Crutchfield merumuskan dalil persepsi, menjadi empat bagian :
Dalil persepsi 1, persepsi bersifat selektif secara fungsional. Berarti objek-objek
yang mendapatkan tekanan dalam persepsi kita biasanya objek-objek yang
memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi.
Dalil persepsi 2, medan perceptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi
arti. Kita mengorganisasikan stimuli dengan melihat konteksnya. Walaupun
stimuli yang kita terima itu tidak lengkap, kita akan mengisinya dengan
interprestasi yang konsisten dengan rangkaian stimuli yang kita persepsi.
Dalil persepsi 3, sifat-sifat perseptual dan kognitif dari substruktur ditentukan
pada umumnya oleh sifat-sifat struktur secara keseluruhan. Jika individu
dianggap sebagai anggota kelompok, semua sifat individu yang berkaitan
31
16.
Memori
Dalam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam
memengaruhi baik persepsi maupun berpikir. Memori adalah system yang sangat
berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan
menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya (Schlessinger dan
Groves). Memori meleawai tiga proses:
Perekaman (encoding), pencatatan informasi melalui reseptor inera dan sirkit
saraf internal.
Penyimpanan (strorage), menentukan berapa lama informasi itu berada berserta
kita, dalam bentuk apa, dan di mana.
Pemanggilan (retrieval), dalam bahasa sehari-hari, mengingat lagi, adalah
menggunakan informasi yang disimpan
17.
Jenis-jenis Memori
Pemanggilan diketahui dengan empat cara :
Pengingatan (Recall), Proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan
informasi secara verbatim (kata demi kata), tanpa petunjuk yang jelas.
32
18.
Mekanisme Memori
Ada tiga teori yang menjelaskan memori:
a. Teori Aus (Disuse Theory), memori hilang karena waktu. William James, juga
Benton J. Underwood membuktikan dengan eksperimen, bahwa the more
memorizing one does, the poorer ones ability to memorize makin sering
mengingat, makin jelek kemampuan mengingat.
b. Teori Interferensi (Interference Theory), Memori merupakan meja lilin atau
kanvas. Pengalaman adalah lukisan pada menja lilin atau kanvas itu. Ada 5 hal
yang menjadi hambatan terhapusnya rekaman : interferensi, inhibisi retroaktif
(hambatan kebelakang), inhibisi proaktif (hambatan kedepan), hambatan
motivasional, dan amnesia.
c. Teori Pengolahan Informasi (Information Processing Theory), menyatakan
bahwa informasi mula-mula disimpan pada sensory storage (gudang inderawi),
kemudian masuk short-term memory (STM, memory jangka pendek; lalu
dilupakan atau dikoding untuk dimasukan pada Long-Term Memory (LTM,
memori jangka panjang).
33
DAFTAR PUSTAKA
34
PERTANYAAN
1.
Definisi tentang persepsi dapat dilihat dari definisi secara etimologis maupun
definisi yang diberikan oleh beberapa orang ahli. Sebutkan definisi persepsi secara
etimologis!
Jawab :
Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa inggris perception berasal dari
bahasa latin perceptio, dan percipere, yang artinya menerima atau mengambil.
2.
ahli!
Jawab :
Persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu
informasi terhadap stimulus diterima rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala,
maupun peristiwa). Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap objek,
peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak.
Proses kognisi dimulai dari persepsi. Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh
berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain sekalipun situasinya sama.
Perbedaan persepsi dapat ditelusuri pada adanya perbedaan-perbedaan individu,
perbedaanperbedaan dalam kepribadian, perbedaan dalam sikap atau perbedaan dalam
motivasi. Pada dasarnya proses terbentuknya persepsi ini terjadi dalam diri seseorang,
namun persepsi juga dipengaruhi oleh pengalaman, proses belajar, dan pengetahuannya
3.
Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis persepsi!
Jawab :
Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang diperoleh oleh indera
menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Persepsi visual, persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan. Persepsi ini
adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan memengaruhi bayi
dan balita untuk memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik utama
dari bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling
sering dibicarakan dalam konteks sehari-hari. Persepsi kaum muslimin harus
mengacu pada Al-Qur'an dan As-Sunnah, ini yang kemudian disebut Islamic
Worldview. Persepsi visual merupakan hasil dari apa yang kita lihat baik
sebelum kita melihat atau masih membayangkan dan sesudah melakukan pada
objek yang dituju. Persepsi visual memainkan peranan yang sangat penting
1
berbagai
objek
dalam
ruang.
Dimensi
fungsi
visual
ini
Visual
colsure,
menunjuk
pada
kemampuan
mengingat
dan
Suatu analisis tentang persepsi visual telah dibuat oleh Money pada tahun 11966
(Lerner, 1981:216) berkenaan dengan hubungan dunia perseptual berbagai objek
dengan dunia perseptual huruf dan kata. Suatu generalisasi perseptual yang
dibuat oleh anak pada taha perkembangan sebelum belajar membaca adalah
melalui hukum ketetapan objek. Berdasarkan hukum ini anak menyimpulkan
bahwa suatu objek tetap masih sama nama maupun artinya tanpa memperhatikan
posisi keberadaannya, arah mukanya, atau adanya sedikit perubahan melalui
penambahan atau pengurangan. Sebuah meja, misalnya, tetap sebuah meja tanpa
menghiraukan apakah meja itu berkaki satu atau berkaki empat, berada di ruang
makan atau di ruang tamu, atau apakah dilapisi kaca atau tudak.
Persepsi perabaan, persepsi pengerabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.
Persepsi perabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit. Kulit dibagi menjadi
3 bagian, yaitu bagian epidermis, dermis, dan subkutis. Kulit berfungsi sebagai
alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang; sebagai alat peraba
dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan;
sebagai alat ekskresi; serta pengatur suhu tubuh. Sehubungan dengan fungsinya
sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptor reseptor khusus. Reseptor
untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk
tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk
rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis.
penangkapan atau perasaan bau. Perasaan ini dimediasi oleh sel sensor
tespesialisasi pada rongga hidung vertebrata, dan dengan analogi, sel sensor
pada antena invertebrata. Untuk hewan penghirup udara, sistem olfaktori
mendeteksi zat kimia asiri atau, pada kasus sistem olfaktori aksesori, fase cair.
Pada organisme yang hidup di air, seperti ikan atau krustasea, zat kimia
terkandung pada medium air di sekitarnya. Penciuman, seperti halnya
pengecapan, adalah suatu bentuk kemosensor. Zat kimia yang mengaktifkan
sistem olfaktori, biasanya dalam konsentrasi yang sangat kecil, disebut dengan
bau.
4.
Jelaskan perbedaan antara persepsi dengan sensasi
Jawab :
Sensasi hanya berupa kesan sesaat, saat stimulus baru diterima otak dan belum
diorganisasikan dengan stimulus lainnya dan ingatan-ingatan yang berhubungan dengan
stimulus tersebut. Misalnya meja yang terasa kasar, yang berarti sebuah sensasi dari
rabaan terhadap meja. Sebaliknya persepsi memiliki contoh meja yang tidak enak
dipakai menulis, saat otak mendapat stimulus rabaan meja yang kasar, penglihatan atas
meja yang banyak coretan, dan kenangan di masa lalu saat memakai meja yang mirip
lalu tulisan menjadi jelek.
5.
Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
Jawab :
Thoha (1993) berpendapat bahwa persepsi pada umumnya terjadi karena dua
faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor yang mempengaruhi
persepsi pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu Faktor Internal dan Faktor Eksternal.
vigilance
merupakan
kecenderungan
seseorang
untuk
memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.
Kebutuhan yang searah, Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya
seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan
jawaban sesuai dengan dirinya.
Pengalaman dan ingatan, Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan
dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau
untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.
Suasana hati, Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini
menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat
6
mempengaruhi
bagaimana
seseorang
dalam
menerima,
bereaksi
dan
mengingat.
berusaha memberikan
interpretasi
minat,
Berbeda dengan persepsi terhadap benda mati seperti meja, mesin atau gedung,
persepsi terhadap individu adalah kesimpulan yang berdasarkan tindakan orang tersebut.
Objek yang tidak hidup dikenai hukum-hukum alam tetapi tidak mempunyai keyakinan,
motif atau maksud seperti yang ada pada manusia. Akibatnya individu akan berusaha
mengembangkan penjelasan-penjelasan mengapa berperilaku dengan cara-cara tertentu.
Oleh karena itu, persepsi dan penilaian individu terhadap seseorang akan cukup banyak
dipengaruhi oleh pengandaian-pengadaian yang diambil mengenai keadaan internal
orang itu (Robbins, 2003). Gilmer (dalam Hapsari, 2004) menyatakan bahwa persepsi
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor belajar, motivasi, dan pemerhati
perseptor atau pemersepsi ketika proses persepsi terjadi. Dan karena ada beberapa faktor
yang bersifat yang bersifat subyektif yang mempengaruhi, maka kesan yang diperoleh
masing-masing individu akan berbeda satu sama lain. Oskamp (dalam Hamka, 2002)
membagi empat karakteristik penting dari faktor-faktor pribadi dan sosial yang terdapat
dalam persepsi, yaitu:
e. Faktor-faktor ciri dari objek stimulus.
f. Faktor-faktor pribadi seperti intelegensi, minat.
g. Faktor-faktor pengaruh kelompok.
h. Faktor-faktor perbedaan latar belakang kultural.
Menurut Bimo Walgito (2004: 70) faktor-faktor yang berperan dalam persepsi
dapat dikemukakan beberapa faktor, yaitu:
8
o Objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera
atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi
juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung
mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor.
o Alat indera, syaraf dan susunan syaraf Alat indera atau reseptor merupakan alat
untuk menerima stimulus, di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai
alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf,
yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon
diperlukan motoris yang dapat membentuk persepsi seseorang.
o Perhatian untuk menyadari atau dalam mengadakan persepsi diperlukan adanya
perhatian, yaitu merupakan langkah utama sebagai suatu persiapan dalam rangka
mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari
seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu sekumpulan objek.
Sholeh (2009:128) menjelaskan persepsi lebih bersifat psikologis daripada
merupakan proses penginderaan saja maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi:
Perhatian yang selektif, individu memusatkan perhatiannya pada rangsangrangsang tertentu saja.
Ciri-ciri rangsang, rangsang yang bergerak di antara rangsang yang diam akan
lebih menarik perhatian.
Nilai dan kebutuhan individu.
Pengalaman dahulu, pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana
seseorang mempersepsi dunianya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dapat berupa suasana hati (mood),
sistem dan pertukaran zat dalam tubuh, pengalaman, nilai-nilai yang dianut oleh
individu yang bersangkutan, serta bentuk-bentuk stimulus yang mempengaruhi proses
selektif terhadap stimulus.
6.
Sebutkan dan jelaskan tiga komponen yang membentuk struktur sikap
menurut Baron dan Byrne, juga Myers
Jawab :
Baron dan Byrne, juga Myers (dalam Gerungan, 1996) menyatakan bahwa sikap
itu mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap, yaitu:
7.
Apa yang dimaksud dengan memori dan sebutkan tiga proses yang dilewati
memori
Jawab :
Memori adalah system yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme
sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk
membimbing perilakunya (Schlessinger dan Groves). Memori meleawai tiga proses:
Perekaman (encoding), pencatatan informasi melalui reseptor inera dan sirkit
saraf internal.
Penyimpanan (strorage), menentukan berapa lama informasi itu berada berserta
kita, dalam bentuk apa, dan di mana.
Pemanggilan (retrieval), dalam bahasa sehari-hari, mengingat lagi, adalah
menggunakan informasi yang disimpan
10