Вы находитесь на странице: 1из 46

Rujukan Terpadu dalam Mencegah 3

Terlambat dan 4 Terlalu

Preseptor :
dr. Zulhanif Nazar, Sp.OG (K)
Oleh : Katerine 0910312134

Latar Belakang
AKI (angka kematian ibu)
angkanya menurun dari 390
per 100.000 tahun 1991
228 per 100.000 pada tahun
2007

Penurunan AKI
Seiring dengan
peningkatan akses
masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan ibu

Tahun
2011
cakupan
kunjungan antenatal pertama
kali
(K1)
telah
mencapai
95,71%, cakupan kunjungan
antenatal sekurang kurangnya
4 kali (K4) telah mencapai
8,8,27%,
dan
cakupan
persalinan
ditolong
oleh
tenaga kesehatan mencapai
86,28%.

AKI yang Masih Tetap Tinggi

Latar belakang

Cegah 3
Terlambat dan 4
Terlalu

Sistem
rujukan

Kualitas
pelayana
n
kesehata
n

Batasan
Masalah

Makalah ini membahas tentang definisi,


rujukan obstetric, pendekatan risiko
pada ibu hamil, tujuan, rujukan
obstetrik, persiapan rujukan obstetrik,
sarana pelayanan kesehatan rujukan
obstetrik, dan alur rujukan.

Penulisan referat ini bertujuan untuk


menambah pengetahuan penulis
Tujuan
Penelitian
mengenai rujukan terpadu dalam
mencegah 3 terlambat dan 4 terlalu

Metode
Penelitia
n

Metode penulisan makalah ini adalah


dengan studi kepustakaan dengan merujuk
kepada berbagai literature.

Tinjauan Pustaka
SISTEM

RUJUKAN

OBSTETRIK

DALAM

UPAYA MENCEGAH 3 TERLAMBAT DAN 4


TERLALU

Definisi Rujukan
Penyerahan tanggung jawab
dari satu pelayanan kesehatan
ke pelayanan kesehatan yang
lain

Sistem Rujukan
Upaya

kesehatan

adalah

suatu

system

jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang


memungkinkan

terjadinya

penyerahan

tanggung jawab secara timbal balik atas


masalah yang timbul, baik secara vertikal
maupun horizontal ke fasilitas pelayanan yang
lebih kompeten, terjangkau, rasional, dan
tidak dibatasi oleh wilayah administrasi

Sistem Rujukan Terpadu


Berbagai
komponen
dalam
jaringan
pelayanan kebidanan berinteraksi timbal
balik dari pelayanan dasar yaitu:
Bidan desa,
Puskesmas
Puskesmas),

PONED

(dokter/bidan

RS PONEK,
Dokter spesialis kandungan dan dokter
spesialis anak
Sehingga
penggunaan
sumber
daya
kesehatan akan efektif dan efisien, serta

Rujukan Obstetri
1. Strategi pendekatan risiko dan Primary Health Care

(WHO,1978).
2. Safe Motherhood Initiative (Nairobi,1987), upaya
keselamatan ibu dan bayi baru lahir.
3. Making Pregnancy Safer (WHO, 2000).
Jenis :
- Rujukan dini berencana
- Rujukan dalam rahim
- Rujukan tepat waktu

RDB
Rujukan
ibu
risiko
tinggi
yang
disiapkan/direncanakan jauh sebelum hari
persalinan oleh tenaga kesehatan (Nakes),
ibu hamil dirujuk ke Puskesmas PONED
atau ke RS. PONEK. Hal ini bertujuan
sebagai :
Pengendalian,
pencegahan
antisipatif terhadap prediksi
persalinan.

proaktif
penyulit

Kesiapan mental, biaya, transportasi.

Rujukan Dalam Rahim


/RDR
Ditujukan bagi ibu dengan riwayat obstetrik
yang jelek.
Pada saat hamil dirujuk untuk mengetahui
penyebab kegagalannya, menjelang proses
persalinan dirujuk lagi untuk mengelola
proses persalinannya, karena rahim akan
lebih aman sebagai alat transportasi yang
baik dan incubator yang baik pula bagi janin.

Rujukan Tepat Waktu (RTW)

GDO (Gawat Darurat Obstetrik)


memerlukan pelayanan emergensi
yang
memerlukan
stabilisasi
pasien saat merujuk, apabila
dilakukan dengan waktu yang
tepat dan fasilitas lengkap maka
ibu dan bayi selamat.

Rujukan terencana berhasil menyelamatkan


ibu dan bayi baru lahir, pratindakan tidak
membutuhkan stabilisasi, penanganan
dengan prosedur standar, alat, obat
generic, dengan biaya murah terkendali.
Rujukan terlambat membutuhkan
stabilisasi, alat, obat dengan biaya mahal,
dengan hasil ibu dan bayi mungkin tidak
dapat diselamatkan.

Pendekatan Risiko pada Ibu Hamil

Risiko
adalah
suatu
ukuran
statistik
dari
peluang
atau
kemungkinan untuk terjadinya
suatu
keadaan
gawat-darurat
yang tidak diinginkan pada masa
mendatang,
seperti
kematian,
kesakitan,
kecacatan,
ketidak
nyamanan, atau ketidak puasan
(5K) pada ibu dan bayi.

Ukuran risiko dapat dituangkan


dalam bentuk angka disebut
SKOR
Berdasarkan jumlah skor kehamilan dibagi
tiga kelompok:
1.Kehamilan Risiko Rendah (KRR)
dengan jumlah skor 2
Kehamilan tanpa masalah / faktor risiko,
fisiologis dan kemungkinan besar diikuti oleh
persalinan normal dengan ibu dan bayi hidup
sehat.

2.Kehamilan Risiko Tinggi (KRT) dengan


jumlah skor 6-10
Kehamilan dengan satu atau lebih faktor risiko,
baik dari pihak ibu maupun janinnya yang
memberi dampak kurang menguntungkan baik
bagi ibu maupun janinnya, memiliki risiko
kegawatan tetapi tidak darurat.

3.Kehamilan Risiko Sangat


Tinggi (KRST) dengan
jumlah skor 12
Kehamilan dengan faktor risiko:
Perdarahan sebelum bayi lahir, memberi dampak
gawat dan darurat bagi jiwa ibu dan atau
banyinya, membutuhkan di rujuk tepat waktu dan
tindakan segera untuk penanganan adekuat dalam
upaya menyelamatkan nyawa ibu dan bayinya.
Ibu dengan faktor risiko dua atau lebih, tingkat
risiko kegawatannya meningkat, yang
membutuhkan pertolongan persalinan di rumah
sakit oleh dokter Spesialis. 1

Batasan Faktor Risiko /


Masalah
a.Ada Potensi Gawat Obstetri /
APGO (kehamilan yang perlu
diwaspadai)
b.Ada Gawat Obstetri / AGO
(tanda bahaya pada saat
kehamilan, persalinan, dan nifas)
c.Ada Gawat Darurat Obstetri /
AGDO (Ada ancaman nyawa ibu dan

a.Ada Potensi Gawat Obstetri /


APGO (kehamilan yang perlu
diwaspadai)
1. MUDA USIA SUDAH HAMIL : 16 TAHUN
2. TUA USIA BARU HAMIL : 35 TAHUN
3. TUA HAMIL LAGI > 35 TAHUN
4. JAUH JARAK ANAK SEBELUMNYA 10 TH
5. DEKAT JARAK ANAK SEBELUMNYA < 2 TAHUN
6. BANYAK MELAHIRKAN > 4 KALI
7. PENDEK TINGGI IBU 145 Cm

a.Ada Potensi Gawat Obstetri /


APGO (kehamilan yang perlu
diwaspadai)
3 PERNAH
8. PERNAH MELAHIRKAN BEDAH SAESAR(SC)
9. PERNAH PERSALINAN BEDAH
VAGINAL(VA,FE)
10.PERNAH GAGAL HAMIL
TERDAHULU( IUFD,KET

b.Ada Gawat Obstetri / AGO (tanda bahaya


pada saat kehamilan, persalinan, dan nifas)

1.JANTUNG,IKTERUS,PMS,HIV/AIDS,MALARIA.DLL
2. P.E.RINGAN
3. KEHAMILAN KEMBAR
4. HIDRAMNION
5. LEWAT WAKTU
6. IUFD
7. LETAK SUNGSANG
8. LETAK LINTANG

Ada Gawat Darurat Obstetri /


AGDO (Ada ancaman nyawa
ibu dan bayi)

1. PERDARAHAN DALAM KEHAMILAN


2. PRE EKLAMSI / EKLAMSI

Pendekatan Risiko pada Ibu Hamil

Penyebab langsung yang mendominasi


meningkatnya angka kematian ibu di
Indonesia adalah perdarah,
hipertensi/eklamsia, dan infeksi

faktor tidak langsung penyebab kematian ibu


karena masih banyaknya kasus 3 terlambat
dan 4 terlalu.

Tujuan Rujukan
Obstetrik
Penanganan ibu hamil dengan
komplikasi
Pencegahan terhadap 3 Terlambat :
Terlambat mengambil keputusan
Transportasi pengiriman ke pusat
rujukan
Penanganan yang adekuat di RS
Rujukan

TUJUAN UMUM
Menjembatani pelayanan dasar di
pedesaan dengan pusat rujukan
sehingga
kesenjangan
antar
fasilitas
kesehatan
dapat
dihilangkan.
Meningkatkan
pemanfaatan
fasilitas kesehatan dengan efisien
dan efektif.

TUJUAN KHUSUS
Dari segi program :
Mendapat dukungan Pemda/Pemko untuk
manajemen kesehatan dan non kesehatan
dalam Gerakan Sayang Ibu (GSI) dan Desa
Siaga.
Meningkatkan Rujukan terencana dan
Rujukan tepat waktu.

Dari segi Operasional


Mengenal Ibu risiko tinggi
Menyamakan persepsi, langkah
dan prilaku paradigma sehat
dengan pencegahan proaktifantisipatif terhadap komplikasi
persalinan dan
kematian/kesakitan ibu dan atau
bayi.
Melakukan pengambilan
keputusan rujukan yang aman.1

Persiapan Rujukan
BAKSOKU
1. B (Bidan) : pastikan ibu didampingi oleh
tenaga kesehatan yang kompeten dan memiliki
kemampuan untuk menangani kegwatdaruratan
ketika menuju tempat rujukan.
2. A (Alat) : membawa perlengkapan dan alat
pertolongan pertama seperti tabung oksigen,
nasal canule, spuit, infus set, tensimeter,
stetoskop yang harus dibawa serta ketika
merujuk

3. K (Keluarga) : beritahu keluarga pasien


tentang kondisi terakhir pasien dan alasan
mengapa dirujuk, suami atau anggota
keluarga harus ada yang menemani saat
dirujuk
4. S (Surat) : beri surat ke tempat rujukan
yang berisi identifikasi ibu, alasan rujukan,
uraian hasil rujukan, penanganan dan obat
obat yang telah diberikan.

5. O (Obat) : saat merujuk membawa obat


obatan yang diperlukan
6. K(Kendaraan) : kendaraan harus disiapkan
untuk
menuju
tempat
rujukan
yang
memungkinkan ibu dalam kondisi yang nyaman
dan dapat mencapai tempat rujukan dalam
waktu yang cepat
7. U (Uang) : keluarga pasien dianjurkan untuk
membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk
keperluan yang diperlukan di tempat rujukan.

Sarana Pelayanan Kesehatan


Rujukan Obstetrik

RS PONEK 24 jam, Puskesmas PONED


dan Sarana Pelayanan Kesehatan
lainnya seperti Puskesmas, bidan
praktek, Rumah Bersalin, Dokter
Praktek Umum, dan lain-lain

Alur Rujukan

Alur Pasien Rujukan dalam Rumah Sakit

Tahapan Rujukan
1. Menentukan kegawatdaruratan
2. Menentukan tempat rujukan
3. Memberikan informasi kepada penderita
dan keluarga
4. Mengirimkan informasi pada tempat
rujukan yang dituju

5. Persiapan pasien (BAKSOKU)


6. Pengiriman pasien
7. Tindak lanjut penderita :

KESIMPULAN
SISTEM
RUJUKAN

AKI
dan
AKB

PELAYANAN
KESEHATAN

BAKSOKU

TERIMA KASIH

Вам также может понравиться