Вы находитесь на странице: 1из 6

ASUHAN KEPERAWATAN

Dengan

VERTIGO

Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Nurhasanah
Parlina Romtika
Riadotus Sholicha
Rita Andrilia
Rudianto
Slamet Widodo
Sang Ayu Nyoman S.
Siti Raodah
Sri Maryanti

AKADEMI KEPERAWATAN NGUDI WALUYO


UNGARAN
2008

KONSEP DASAR
A. Pengertian
Kata Vertigo berasal dari bahasa Yunani Vertere yang artinya memutar.
Pengertian Vertigo adalah sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau
lingkungan sekitarnya, dapat disertai gejala lain terutama dari jaringan otonomik
akibat gangguan alat keseimbangan.
(http://www.kalbefarma.com)
Vertigo adalah perasaan berputar/bergerak pada diri seseorang atau
terhadap benda-benda yang berada di sekitarnya.
(Kumala, 1998 : 1179)
Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar, atau
seolah-olah benda disekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya
disertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan.
(http://www.kalbefarma.com)
B. Etiologi
Penyebab umum dari vertigo :
1. Keadaan lingkungan
Motion sickness (mabuk darat, mabuk laut)
2. Obat-obatan
a. Alcohol
b. Gentamisin
3. Kelainan sirkulasi
Transient ischemic attack (gangguan fungsi otak sementara karena
berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak pada arteri vertebral dan
arteri basiler.
4. Kelainan di telinga
a. Endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga
bagian dalam (menyebabkan benign paraximal positional vertigo).
b. Infeksi telinga bagian dalam karena bakteri
c. Herpes Zoster
d. Labirinitis (infeksi labirin di dalam telinga)
e. Peradangan saraf vestibuler
f. Penyakit miniere
5. Kelainan neurologis
a. Sklerosis multiple
b. Patah tulang tengkorak yang disertai cedera pada labirin persarafan atau
keduanya
c. Tumor otak

d. Tumor yang menekan saraf vestibularis


C. Patofisiologi
Vertigo timbul jika terdapat ketidak cocokan informasi aferen yang
disampaikan ke pusat kesadaran. Susunan aferen yang terpenting dalam system
ini adalah susunan vestibuler atau keseimbangan, yang secara terus menerus
menyampaikan impulsnya ke pusat keseimbangan. Susunan lain yang berperan
ialah system optik dan pro-prioseptik, jaras-jaras yang menghubungkan nuclei
vetibularis dengan nuclei N, III, IV dan VI, susunan vestibuloretikularis dan
vestibulospinalis.
Informasi yang berguna untuk keseimbangan tubuh akan ditangkap oleh
reseptor vestibuler, visual dan proprioseptik : reseptor, visual dan propsioseptik
kanan dan kiri akan diperbandingkan, jika semuanya dalam keadaan sinkron dan
wajar, akan diproses lebih lanjut. Respons yang muncul berupa penyesuaian otototot mata dan penggerak tubuh dalam keadaan bergerak. Disamping itu orang
menyadari posisi kepala dan tubuhnya terhadap lingkungan sekitar. Jika fungsi
alat keseimbangan tubuh diperifer atau sentral dalam kondisi tidak normal/tidak
fisilogis, atau ada rangsang gerakan yang aneh atau berlebihan, maka proses
pengolahan informasi akan terganggu, akibatnya muncul gejala vertigo dan gejala
otonom; di samping itu, respons penyesuaian otot menjadi tidak adekuat sehingga
muncul gerakan abnormal yang dapat berupa nistagmus, unsteadiness, ataksia saat
berdiri/berjalan dan gejala lainnya (http://www.kalbefarma.com)
D. Manifestasi Klinis
Perasaan berputar yang kadang-kadang diserta gejala sehubungan dengan
reaksi dan lemab yaitu mual-muntah, rasa kepala berat, nafsu makan turun, lelah,
lidah pucat dengan selaput putih, lengket, nadi lemah, puyeng (dizziness), nyeri
kepala, penglihatan kabur, tinnitus, mulut pahit, mata merah, mudah tersinggung,
gelisah, lidah merah dengan selaput tipis.
E. Penatalaksanaan
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya, obat untuk mengurangi vertigo
yang ringan adalah deminhidrinat, meklizin, perfenazin dan skopolamin.
Terapi menurut (cermin Dunia Kedokteran No.144, 2004 : 48), terdiri dari :
1. Hindari suara-suara yang bising
2. Batasi pemakaian walkman, jangan mendengarkan

3. Gunakan pelindung telinga jika berada di tempat bising


4. Minumlah vitamin yang berguna bagi saraf untuk melakukan perbaikan
seperti ginkogiloba, Vit A dan E
F. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Aktivitas
b. Sirkulasi
c. Integritas ego
d. Makanan dan cairan
e. Neurosensoris
f. Nyeri
g. Keamanan
h. Interaksi sosial
2. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
a. Nyeri berhubungan dengan stress dan jetegangan, iritasi/tekanan syaraf,
vasospasme, peningkatan intracranial ditandai dengan menyatakan nyeri
yang dipengaruhi oleh factor missal, perubahan posisi, peruabhan pola
tidur, gelisah
Tujuan
: Nyeri hilang atau berkurang
Intervensi : - Pantau tanda-tanda vital, intensitas/skala nyeri

Atur posisi pasien senyamanmungkin

Anjurkan klien istirahat ditempat tidur

Ajarkan teknik relaksasi dan napas dalam

Kolaborasi untuk pemberian obat analgesik


b. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan ketidak adekuatan
relaksasi
Tujuan
: Koping individu menjadi lebih adekuat
Intervensi : - Kaji kaopasitas fisiologis yang bersifat umum

Memudahkan dalam melakukan tindakan keperawatan

Berikan informasi mengenai penyebab sakit kepala


c.

Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif


Tujuan
: Pasien mengutarakan pemahaman tentang kondisi, efek
prosedur dan proses pengobatan.
Intervensi : - Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang

penyakitnya
Berikan penjelasan pada klien tentang penyakitnya dan
kondisinya sekarang.

Diskusikan penyebab individu dari sakit kepala bila

diketahui.
Minta klien dan keluarga mengulangi kembali tentang
materi yang telah diberikan.

3. Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik atau terencana tentang
kesehatan pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara
berkesinambungan, dengan melibatkan pasien, keluarga dan tenaga kesehatan
lainnya (Carpenito, 1999 : 28).
Tujuan pemulangan pada vertigo adalah :
a. Nyeri dapat dihilangkan atau diatasi
b. Perubahan gaya hidup atau perilaku untuk mengontrol atau mencegah
kekambuhan
c. Memahami kebutuhan atau kondisi proses penyakit dan kebutuhan
terapeutik.

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, J. Lunda, 1999. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 2. EGC : Jakarta.
Doenges, E Marilynn, dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. EGC :
Jakarta.
http://www.kalbefarma.com.terapi_akupunturuntukvertigo.html.
Kang L.S. Pengobatan Vertigo dengan Akupuntur.Cermin Dunia Kedokteran
No.144.Jakarta. 2004.
Kumala, Poppy, dkk. 1998. Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 23. EGC : Jakarta

Вам также может понравиться