Вы находитесь на странице: 1из 1

Perindahan Panas Konveksi

September 12, 2011 Nurul Iman Supardi


Bila ada fluida yang bergerak terhadap suatu permukaan, dan kedua suhunya tidak sama, maka akan terjadi
mekanisme perpindahan panas secara konveksi. Semakin cepat gerakan fluida tersebut, maka semakin besar
laju perpindahan panas konveksinya. Bila fluida tidak bergerak, maka mekanisme perpindahan panas akan
menjadi mekanisme perpindahan konduksi kembali.

Gambar 1. Perpindahan Panas Konveksi


Karena konveksi terjadi akibat adanya gerakan fluida, maka dikenal istilah konveksi alami dan konveksi
paksa. Konveksi alami (konveksi bebas) terjadi karena fluida bergerak secara alamiah dimana pergerakan
fluida tersebut lebih disebabkan oleh perbedaan massa jenis fluida akibat adanya variasi suhu pada fluida
tersebut. Logikanya, kalau suhu fluida tinggi, tentunya dia akan menjadi lebih ringan dan mulai bergerak
keatas.
Sementara konveksi paksa trjadi karena bergeraknya fluida bukan karena faktor alamiah. Fluida bergerak
karena adanya alat yang digunakan untuk menggerakkan fluida tersebut, seperti kipas, pompa, blower dan
sebagainya.
Laju perpindahan panas konveksi dirumuskan melalui hukum pendinginan Newton (Newtons Law of
Cooling) yang dinyatakan dengan:

h adalah koefisien konveksi, A luas permukaan konveksi, Ts adalah suhu permukaan sementara Tf adalah
suhu fluida. Satuan untuk koefisien konveksi h adalah W/(m2.K).
Koefisien konveksi bukan merupakan properti dari suatu fluida. Ia merupakan parameter yang diperoleh
berdasarkan experimen yang mana nilainya bergantung kepada semua variabel yang mempengaruhi proses
konveksi seperti geometri permukaan, sifat aliran fluida, properti fluida dan kecepatan fluida.

Вам также может понравиться