Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
.
Vertigo dapat didefinisikan sebagai sensasi gerakan dalam lingkungan yang statis.
Pusing bisa menggambarkan vertigo, tetapi banyak pasien menggunakan istilah pusing untuk
menjelaskan perasaan melayang, mual, limbung, gelisah atau perasaan panas yang luar biasa.
Sejarah lengkap membantu membedakan berbagai gejala ini dan mengarahkan dokter pada
diagnosa yang berlainan. Paradigma praktis untuk membantu menjelaskan penyebab vertigo;
dan pusing membagi penyebab vertigo menjadi 3 kategori utama: sistemik periferal
(kompleks atau vestibular) dan sentral (sistem syaraf pusat). Membedakan penyebab pusing
periferal dari sentral merupakan tugas dari ahli otolaringologi.
SEJARAH
Sejarah yang akurat merupakan faktor penting dalam perawatan pasien yang
menderita pusing. Dimulai dengan pasien menjelaskan rasa pusingnya sedetil mungkin. Hal
ini penting untuk membedakan vertigo dengan jenis rasa pusing yang lain. Presinkop atau
rasa pusing, mungkin ada hubungannya dengan penyakit jantung, vaskular atau metabolik.
Dysequilibrium, atau perasaan limbung, bukan gejala vertigo yang bisa menjadi penyebab
sentral atau vestibular. Menentukan apakah seorang pasien
(vertigo
ringan,
vestibular
neuronitis,
penyakit
Meniere),
atau
gejala
Frekuensi Gejala
Informasi yang terkumpul selanjutnya menjelaskan diagnosis. Diskusikan frekuensi
serangan dan periode laten antara serangan. Vertigo yang terjadi dalam klaster dengan periode
laten asimtomatik menggambarkan penyebab periferal. Munculnya rasa pusing secara teratur
dengan rasa limbung antara serangan lebih sering terjadi karena penyebab sentral. Jika
vertigo dikaitkan dengan perubahan posisi, harus dilihat penyebab periferalnya (vertigo posisi
paroksimal ringan). Penyakit yang disebabkan oleh virus atau infeksi saluran pernapasan atas
yang muncul sebelum gejala awal umum terjadi pada vertigo dengan penyebab periferal
(penyakit Meniere, neuronitis vestibular).
Tabel 11-1 Diagnosis diferensial rasa pusing dan vertigo
Sentral
Sakit kepala
Migren
Meningkatnya tekanan sistem syaraf
Menit ke jam
pusat
Kelainan vaskular
Penyakit Meniere
Infarction
Sifilis
Embolik
Kambuhnya Vestibulophaty
Hari
Ketidakcukupan vertebrobasilar
Tekanan
Neuronitis vestibular
Variabel
Neoplasma (schwannoma)
Malformasi Arnold-Chiari
Berbagai sklerosis
Insisi barotrauma
Kelainan serangan
Kelainan ataksis
Sejarah Otologis
Gejala pendengaran yang berkaitan dengan vertigo adalah penyebab gejala periferal.
Sistem vestibular berada di bagian dalam telinga, sehingga kondisi apapun yang
mempengaruhi satu sistem akan mempengaruhi sistem yang lain. Tanyakan pada pasien
sehubungan dengan tinnitus, otorrhea, otalgia, tuli (sementara), atau perubahan atau
menurunnya pendengaran dihubungkan dengan vertigo. Penting untuk mencari sejarah pasien
yang menderita infeksi telinga kronis, pernah dioperasi telinga, atau mengalami penurunan
pendengaran yang kronis yang terjadi bersamaan dengan munculnya vertigo atau terjadi
sebelum vertigo. Pertanyaan juga harus ditujukan untuk penyebab potensial disfungsi
labyrinthine lainnya, seperti terkena sifilis (bahkan jika pasien sudah diobati), atau mendapat
pengobatan ototoksik (aminoglikosid, diuretik loop). Trauma telinga atau kepala bisa
menyebabkan vertigo akibat retaknya labyrinthine, fistula perilimfatik, atau gegar
labyrinthine.
Penyakit Sistem Saraf Pusat
Serangkaian gejala yang diikuti vertigo merupakan kondisi patologis sentral. Sejarah
harus meliputi informasi tentang gangguan visual sebelumnya, migren atau sakit kepala, atau
serangan, dan sejarah keluarga yang menderita gangguan atau disfungsi syaraf. Ataksia sering
dikaitkan dengan vertigo penyebab sentral. Mual atau muntah erat hubunganya dengan
vertigo etiologi sentral dan periferal, karena wilayah emesis otak berdekatan dengan pusat
vestibular. Peningkatan tekanan intrakranial atau efek massa dalam wilayah ini (sudut
cerebellopontine) bisa menyebabkan gejala yang simultan.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik menyempitkan diagnosis diferensial dan menegaskan kembali
informasi yang diperoleh dari sejaran. Pemeriksaan telinga, struktur neurologis yang terkait,
dan syaraf kranial, dianjurkan untuk pasien yang menderita pusing karena disfugnsi
vestibular. Sejarah yang menunjukkan diagnosis diferensial sehubungan dengan penyebab
sistemik rasa pusing memerlukan pemeriksaan medis.
Pemeriksaan telinga harus meliputi inspeksi, palpasi, otoskopi degan insuflasi, dan tes
garpu tala. Otoskopi membantu menentukan kesehatan membran timpanik dan telinga tengah,
dan membuktikan infeksi aktif atau infeksi lama. Insuflasi membran timpanik pada pasien
vertigo adalah tes fistula. Jika pasien mengeluhkan adanya peningkatan gejala dan nystagmus
terlihat sementara tekanan positif diberikan pada saluran eksternal, tes fistula menunjukkan
hasil positif, yang berarti adanya kebocoran cairan labyrinthine. Tes garpu tala bisa membuka
diperkirakan
penyebab
periferal atau
sentral
vertigo,
evaluasi
dapat
awal setelah perubahan posisi, dan gejala menghilang setelah beberapa detik dalam posisi
baru. Tes Posisi Dix-Hallpike bersifat diagnostik. Tes vestibular dan pendengaran lainnya
memperlihatkan hasil normal. Kelainan ini bisa terjadi setelah trauma, tetapi biasanya
spontan terjadi pada permulaan usia tua. Manuver terapi fisik (reposisi canalith) sering
berhasil menghilangkan gelaja yang kontinual. Sebaliknya, program latihan vestibular untuk
membiasakan respon vestibular dengan mengulang posisi kepala yang salah sangat
membantu.
Tabel 11-2 Aturan Pengobatan Medis
Evaluasi awal
Obat, kardiologis
Sentral
Periferal
Neurologis,
opthalmologis (seperti
yang telah
diindikasikan)
Otolaringologis
Neuronitis vestibular dianggap sebagai radang saraf karena virus, lebih sering terjadi
secara sepihak, yang menyebabkan vertigo mendadak yang tidak ada kaitannya dengan gejala
pendengaran. Vertigo bertambah parah setelah beberapa jam dan menurun setelah beberapa
hari dengan rasa limbung selama 6 minggu. Nystagmus spontan timbul selama fase akut
dengan komponen cepat menuju telinga normal. Respon kalori berkurang dalam telinga yang
terinfeksi. Penyembuhan spontan adalah tujuannya, tetapi pengobatan supresan vestibular
sangat membantu pada fase akut (Tabel 11-2).
Penyakit Meniere, meskipun kurang umum daripada dua kelainan sebelumnya,
merupakan penyebab vertigo yang ling sering terdiagnosis. Hilang pendengaran yang
berubah-ubah, vertigo periodik dan tinnitus, yang
sempurna pada telinga yang terinfeksi, menandai sindrom Meniere. Gejala awal bisa akut dan
parah, yang berlangsung selama beberapa jam dan tidak lebih dari 2 hari. Interval
asimtomatik berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan. Tes kalori biasanya
menunjukkan respon hipoaktif pada telinga yang terinfeksi, meskipun respon hiperaktif
kemungkinan muncul selama serangan akut. Audiogram biasanya menunjukkan hilangnya
pendengaran sensorineural dengan frekuensi rendah pada telinga yang terinfeksi. Penyakit
Meniere mungkin menyerang kedua telinga pada 20% kasus.
Penyebab penyakit Meniere tidak jelas, tetapi perubahan patologis dalam telinga
bagian dalam adalah endolymphatic hydrop, yang mengarah pada sistem endolimfatik yang
membesar karena kelebihan cairan. Penyakit Meniere adalah idiophatic, tetapi penyebabnya
mungkin tampak pada beberapa kasus. Penyakit Meniere bisa juga berhubungan dengan
kelainan sistemik lain seperti kondisi retensi cairan, hiperlipidemia, sifilis laten atau
kongenital, hypothyriodism, dan diabetes. Oleh karena itu, sindrom ini memerlukan
pemeriksaan lengkap untuk penyakit-penyakit yang berkaitan dengannya, yang jika diobati
bisa mengurangi gejala-gejala Meniere.
Fistula perilimfatik mengindikasikan kebocoran cairan dari telinga bagian dalam yang
bisa disebabkan oleh pecahnya membaran pada jendela oval atau bundar. Kebocoran terjadi
setelah trauma benda tumpul di kepalaatau setelah barotrauma internal dan eksternal seperti
pada waktu bersin, batuk, terluka pada waktu BAB, atau berhubungan seks. Letusan keras di
dekat telinga luar juga dapat menimbulkan fistula. Meskipun pasien yang mengalami fistula
spontan bisa diobati dengan istiharat di tempat tidur, di kursi empuk, dan mengelevasi bagian
kepala tempat tidur, eksplorasi bedah tepat waktu dan penutupan fistula untuk mencegah
ketulian sensorineural penuh biasanya dianjurkan jika ada sejarah trauma.
Intervensi bedah biasanya diperlukan untk mengobati fistula labyrinthine, yang
diidentifikasikan sebagai erosi ruang labyrinthine (vestibular atau cochlear), disebabkan oleh
radang dengan atau tanpa cholesteatoma. Tujuan pembedahan adalah untuk menghentikan
penyebaran infeksi melalui fistula, yang bisa mengarah pada labyrinthine, meningitis dan
penyebaran intrakranial yang lebih meluas. Fistula labyrinthine biasanya terjadi dalam
saluran semi-sirkuler karena erosi alami dari cholesteatoma yang meluas.
Agen farmakologi dengan efek samping ototoksik, seperti streptomycin, gentamicin,
furosemide, phenytoin, dan obat-obatan ilegal, seperti obat penyebab halusinasi dan obat
tidur, bisa menimbulkan gejala-gejala seperti rasa pusing yang juga bisa digambarkan sebagai
vertigo atau ketidakseimbangan.
Sentral
Beberapa kelainan CNS bisa menimbulkan rasa pusing atau vertigo.
Vaskular
Serangan ischemik temporer, yang disebabkan oleh emboli vertebral atau karotid atau
kelainan
cerebrovaskular
lainnya,
seperti
serangan
vaskular,
bisa
menimbulkan
ketidakseimbangan dan rasa limbung selama beberapa waktu. Sindrom ketidakcukupan arteri
vertebrobasilar adalah sekumpulan gejala yang terjadi jika suplai darah ke batang otak
berkurang dan menimbulkan ketidakseimbangan, rasa limbung dan vertigo. Hal ini bisa
disebabkan karena penyakit arterosklerosis, darah tinggi, fenomena embolik, aau arteri kusut
dari penyakit tulang belakang serviks yang parah. Ketidakcukupan arteri vertebrobasilar
mungkin merupakan diagnosis yang diabaikan karena sulit untuk didokumentasikan dengan
penelitian non-invasif. Kecurigaan diagnosis ini harus diperhatikan jika terjadi vertigo
dengan gejala neurologis yang simultan, seperti dysphagia temporer, dysarthria, diplopia,
ataksia, bicara yang tidak jelas, gangguan kesadaran, dan diferensiasi syaraf kranial.
Vertigo servikal (di tengkuk) adalah vertigo karena gerakan leher yang cepat. Ini
sering terjadi setelah luka hyperextension hyperflexion (whiplash) di leher. Rasa pusing
atau vertigo bisa terjadi selama beberapa waktu setelah luka, kadang-kadang dibarengi
dengan nystagmus dan sering diikuti dengan sakit leher dan berkurangnya cakupan gerakan.
Gangguan cerebrovaskular karena tromboembolik bisa terjadi pada batang otak di bagian inti
vestibular, atau bisa menambah tekanan intrakranial dan menekan inti ini.
Penyebab sentral lainnya
Hemorrhage atau retak dari trauma kadang-kadang menyebabkan vertigo atau rasa
pusing melalui mekanisme yang sama. encephalitis, meningitis dan neurosifilis dapat
mempengaruhi inti vestibular atau menambah tekanan intrakranial dan menyebabkan rasa
pusing atau vertigo. Sifilis bisa menimbulkan efek awal pada labirin tanpa tergantung efek
intrakranialnya dan menyebabkan vertigo penyebab periferal. Berbagai sklerosis bisa
menunjukkan jalan syaraf vestibular dengan vertigo yang simultan. Migren dan sindrom sakit
kepala lainnya dapat dimanifestasikan sebagai vertigo atau rasa pusing. Kelainan serangan
dapat memperlihatkan gejala vertigo atau rasa pusing, tergantung pada lokasi aktivitas
serangan dan penyebaran depolarisasinya melalui jalan syaraf. Sindrom ataksik
(encephalopathy Wernick) biasanya tampak dengan rasa limbung atau ketidakseimbangan
dengan atau tanpa vertigo.
Tumor intrakranial dapat menyebabkan vertigo dari meningkatnya tekanan
intrakranial atau dari efek pertama pada syaraf kranial ke-8 dan inti vestibular. Vestibular
Antihistamin
Berbagai obat-obatan
Meclizine
antidopaminergi
Scopolamine
Benzodiazapines
Cyclizine
Promethazine
Hydroxyzine
Buclizine
Diphenidol
Dimenhydrinate
Benzquinamide
Diphenhydramine
Corticosteroids