Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
mm=7/18/2012
PENGEMBANGAN
SUMBERDAYA AIR
ir.-darmadi-.mm
Outcomes
ir.-darmadi-.mm
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
1. SIKLUS HIDROLOGI
DAS2009
PERSENTASE (%)
1.323.000.000
97,2
104.000
0,008
Es, Glasir
30.500.000
2,15
Air Tanah
8.350.000
0,61
Laut
Air Permukaan
67.000
0,05
125.000
0,009
Sungai
1.670
0,0001
Atmosfir
12.900
0,001
Lain-lain
375.000
0,028
1.362.535.570
100,000
Jumlah
ir.-darmadi-.mm
VOLUME (KM3)
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
KEGIATAN DALAM
PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA AIR
Sumber:Black,1991
81
MILYAR
M3/TH
MUSIM HUJAN
MUSIM KEMARAU
AIR BERLEBIHAN
TDK TERSIMPAN
TDK TERKENDALI
BANJIR, LONGSOR
KEKURANGAN AIR
TDK ADA CADANGAN
KEKERINGAN
KUALITAS JELEK
100
90
KETERSEDIAAN AIR
MILYAR M3/ TAHUN
ir.-darmadi-.mm
SURPLUS
40
30
20
10
MILYAR M3/TH
UPAYA:
60
17
KEBUTUHAN
MINUS
1. Air permukaan pada sungai, danau, rawa, dan sumber air permukaan lainya;
2. Airtanah pada cekungan airtanah;
3. Air hujan; dan
4. Air laut yang berada di darat.
HUTAN GUNDUL
KWS LINDUNG RUSAK
TDK ADA KEPEDULIAN
MISMANAGEMENT
80
70
20
POTENSI STABIL
MILYAR
M3/TH
SEBAB:
81 MILYAR M3/TH
50
KEBUTUHAN:
17 MILYAR M3/TH
TERSEDIA:
8 MILYAR M3/TH
MILYAR M3/TH
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
PERMASALAHAN
KELESTARIAN
SUMBERDAYA AIR
RENCANA
INDUK I
PELAKSANAAN
(1962 - 1972)
PENGENDALIAN
BANJIR
RENCANA
INDUK II
(
PELAKSANAAN
(1973 - 1984)
PENGEMBANGAN
IRIGASI
RENCANA
INDUK III
PELAKSANAAN
(1984 - 2000)
PENYEDIAAN
AIR BAKU
(KON & DOM.)
RENCANA
INDUK IV
PELAKSANAAN
(1984 - 2000)
PENYEDIAAN
TENAGA LISTRIK
(KON & DOM.)
RENCANA
INDUK V
)
PELAKSANAAN
(1999 - 2020)
PENGELOLAAN &
KONSERVASI
SUMBERDAYA AIR
HASIL AKHIR
SUMBERDAYA AIR
YANG LESTARI
13
ir.-darmadi-.mm
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
ir.-darmadi-.mm
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
DAS
CITARUM
6,080 KM2
JAKARTA
KARAWANG
Air Permukaan:
Mata Air, Sungai, Danau, Rawa
Air Tanah:
Sumur Dangkal, Sumur Dalam
CIANJUR
BANDUNG
ir.-darmadi-.mm
Catatan:
Pengisian kembali / pembaharuan air tanah
memerlukan waktu yang relatif lama.
Pemanfaatan air tanah, terutama air tanah dalam,
diatur dengan perijinan.
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
<<<<sungai
sungai drainasi
utama
Flap gate
Sumber:http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/3/32/Groundwater_flow_times_usgs_cir1139.png
Infrastruktur Pengembangan
Sumber Daya Air
Bendung
Bendungan/Waduk/Reservoir
Jaringan Irigasi
Kanal Navigasi / Transportasi Air
Bangunan Pelindung/Pengaman Sungai: Perkuatan
lereng, Krib, Groundsill/Ambang
Bangunan Pengendali Sedimen
Tanggul
Transmisi Air Baku
ir.-darmadi-.mm
video
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
PLTA Cirata
AKTIVITAS MANUSIA
SUMBERDAYA AIR
AKTIVITAS SOSEKBUD
BIOTIK
ABIOTIK
B. AIR PERMUKAAN
SITU
SUNGAI
Turbin Crossflow
STRATEGI PENGELOLAAN
PENYELAMATAN
PELESTARIAN
PEMANFAATAN OPTIMAL
SUMBERDAYA ALAM
HAYATI
HEWANI
SUMBERDAYA ALAM
TANAH
AIR
UDARA
(+/-)
MENJAMIN KELESTARIAN DAN
TINGKAT
KENYAMANAN HIDUP
DAS2009
ir.-darmadi-.mm
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
LOKASI
CH
1. SUNGAI
2. WADUK
3. DANAU
3. RAWA
4. MATA AIR
5. AIR TANAH
ALIRAN
PERMUKAAN
NO.
: 5.886 BUAH
: 120 BUAH
:
42 BUAH
: 3-6 JUTA HA
: ?
: 2.130.00 X106 M3/TH
AIR
TERSEDIA
(mm/thn)
(mm/thn)
M3/dt/km2)
(JUTA M3/THN
SUMATRA
2.820
1.470
0,466
738.038
JAWA
2.580
1.330
0,422
187.221
KALIMANTAN
2.990
1.590
0,054
1.008.055
SULAWESI
2.340
1.200
0,038
246.872
BALI
2.120
1.020
0,032
5.454
MALUKU
2.370
1.170
0,37
104.660
NTB
1.450
400
0,013
12.774
NTT
1.200
200
0,006
28.798
IRIAN
3.190
1.400
0,044
876.998
ir.-darmadi-.mm
POTENSI AIR
(M3)/KAPITA/TAHUN
1.
2.
3
4
5
NAMA WADUK
Karangkates
Wlingi
Wonogiri
Saguling
Cacaban
Eksis Terukur
0,33
0,38
1,60
1,10
0
2,04
1,42
4,20
2,10
1,07
JUMLAH
PENDUDUK
DAS2009
DAS2009
DAS2009
DAS2009
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
AIR TANAH
AKTIVITAS MANUSIA
SUMBERDAYA AIR
Air Permukaan
BIOTIK
ABIOTIK
SUMBERDAYA ALAM
HAYATI
HEWANI
SUMBERDAYA ALAM
TANAH
AIR
UDARA
DANGKAL
DALAM
B. AIR PERMUKAAN
SITU
SUNGAI
LAUTAN
(+/-)
MINTAKAT KENYAMANAN HIDUP
STRATEGI PENGELOLAAN
PENYELAMATAN
PELESTARIAN
PEMANFAATAN OPTIMAL
Hujan (input)
Karakteristik DAS
Proses hidrologi
Limpasan permukaan (output)
DAS2009
Ketersediaan Air
Air Permukaan
Air Tanah
Terkait erat dengan daur hidrologi:
Presipitasi, misal: hujan.
Evaporasi
Evapotranspirasi
Infiltrasi
Perkolasi
Limpasan permukaan
ir.-darmadi-.mm
Air Tanah
Air tanah bersumber dari air hujan.
Air hujan masuk kedalam tanah melalui
infiltrasi dan perkolasi.
Kerugian pemakaian air tanah berlebihan:
Penurunan tanah
Intrusi air asin
10
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
ir.-darmadi-.mm
11
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
Parameter NRECA
Aspek ekonomi manajemen air tanah dapat dinyatakan secara sederhana dengan
menggunakan fungsi Hamilton yang dapat diartikan sebagai net social benefit pada
waktu t
R0 (t)
H=
Suku pertama menunjukkan tingkat manfaat atau D(u,t) adalah fungsi permintaan.
S(t) adalah stok efek pada produksi sekarang yaitu efek fisik terhadap kondisi yang
akan datang dari persedaiaan sumber air, termasuk perubahan ongkos ekstraksi dna
perubahan batas dari stok total yang disebabkan oleh ekstraksi sekarang.
Di mana : t = waktu; Ro(t) = tingkat produksi, W= unitopportunity cost dari
masukan kapital tenaga dan q(t)= angka pengganda Lagrange
Untuk ini ada 2 syarat: (1) nilai marginal ari ditentukan oleh fungsi permintaan, harus
sama dengan jumlah ongkos satuan pompa ditambah Scarcitiy rent (harga yg harus
dibayar oleh produsen air untuk memproduksi tambahan air sekarang) terhadap air.
(2) tingkat perubahan scarcity rent berhubungan dgn tingkat bunga dan stok efek.
Parameter NRECA
NOMINAL = 100 + Cx(rerata hujan tahunan)
C=0.2, hujan sepanjang tahun
C <0.2, daerah hujan musiman
Tampungan
Kelengasan
PSUB
PSUB =0.5, daerah normal
0.5<PSUB<0.9, tanah permeabel dan akuifer cukup tebal.
0.3<PSUB<0.5, akuifer tipis
Tampungan
Air Tanah
GWF
Debit Total
ir.-darmadi-.mm
12
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
ER = EFF. RAINFALL
DRO=DIRECT RUN OFF
WS=WATER SURPLUSS
SMC=SOIL MOISTURE CONTENT
ISM=INITIAL SOIL MOISTURE
GWS=GROUND WATER STORAGE
IGWS=INITIAL GWS
BF=BASE FLOW
I=INFILTRATION
QRO=Q RUN OFF
DRO= WS - I
3
2
4
5
6
7
8
akifer
1. PENGUAPAN (EVAPORATION)
2. TRANSPIRASI (TRANSPIRATION)
3. HUJAN (PRECIPITATION /
RAINFALL)
4. ALIRAN LIMPASAN(OVERFLOW )
LIMPASAN PERMUKAAN
(SURFACE RUNOFF)
5. INFILTRASI (INFILTRATION)
6. ALIRAN ANTARA (INTERFLOW /
SUBSURFACE FLOW)
7. PERKOLASI (PERCOLATION)
8. ALIRAN AIR TANAH
(GROUNDWATER FLOW)
9. LIDAH AIR ASIN
(SALT WATER TONGE)
m= % exposed
surface
n= number of rain
in a half month
SIKLUS HIDROLOGI
(HYDROLOGIC CYCLE)
ir.-darmadi-.mm
13
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
ir.-darmadi-.mm
TANK MODEL
14
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
TANK MODEL
EVAPOTRANSPIRASI
Di bumi terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4
milyard km3 air: 97,5% adalah air laut, 1,75%
berbentuk es dan 0,73% berada di daratan
sebagai air sungai, air danau, air tanah dan
sebagainya. Hanya 0,001% berbentuk uap di
udara.
Air di bumi mengulangi terus menerus
sirkulasi penguapan, presipitasi, dan
pengaliran keluar (outflow).
TUGAS-1
(1). Sebutkan minimal lima faktor yang mempengaruhi mengapa
kondisi sungai-sungai di P. Jawa pada musim kemarau umumnya
mengalami kekeringan.
(2). Apakah curah hujan yang tinggi menjadi jaminan terhadap
ketersediaan potensi air tanah dangkal dan air tanah dalam
jelaskan dengan sketsa atau gambar.
(3). Alasan apakah yang cukup mendasar bahwa dalam
penyusunan RTRW lebih memperhatikan perbandingan antara
ruang terbangun dengan RTH jelaskan.
(4). Apa yang dimaksud dengan wilayah resapan air dan apa
logika pengaturan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) jelaskan.
II. TERMINOLOGI
GROUP-I
GROUP-II
GROUP-III
(5). Bagi seorang Geograf bentuk konsepsi yang bagaimanakah
pengelolaan sumberdaya air harus didesain, jelaskan.
(6). Berdasarkan data air tersedia (3.B) coba hitung berapa potensi air (m3) per kapita
di Prop Sumatra, P. Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTT, NTB, Maluku dan Irian.
DAS2009
ir.-darmadi-.mm
15
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
II. TERMINOLOGI
Evaporasi
dipengaruhi
oleh
temperatur,
kelembaban, kecepatan angin, tekanan udara, dan
radiasi sinar matahari.
Transpirasi dipengaruhi oleh kondisi tanaman,
dan kelembaban tanah.
Dalam kenyataannya di lapangan, tidak mungkin
membedakan antara evaporasi dengan transpirasi
jika tanahnya tertutup oleh tumbuh-tumbuhan.
Kedua proses tersebut, evaporasi dan transpirasi,
saling berkaitan sehingga digunakan parameter
evapotranspirasi.
ir.-darmadi-.mm
a.
b.
Gambar 2a. Panci evaporasi Kelas A, 2b. Panci evaporasi Sunken Colorado,
2c. Instalasi panci evaporasi dg anemometer
IV. PERHITUNGAN
A. Pendekatan dengan persamaan
(storage equation approach).
tampungan
Dengan,
E : evapotranspirasi
P : curah hujan
I : inflow
U : groundwater flow
O : outflow
S : perubahan tampungan
16
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
IV. PERHITUNGAN
Latitu North
de
Jan
Feb
Mar
Apr
May
June
July
Aug
Sept
Oct
Nov
Dec
South
July
Aug
Sept
Oct
Nov
Dec
Jan
Feb
Mar
Apr
May
June
60
.15
.20
.26
.32
.38
.41
.40
.34
.28
.22
.17
.13
55
.17
.21
.26
.32
.36
.39
.38
.33
.28
.23
.18
.16
50
.19
.23
.27
.31
.34
.36
.35
.32
.28
.24
.20
.18
45
.20
.23
.27
.30
.34
.35
.34
.32
.28
.24
.21
.20
40
.22
.24
.27
.30
.32
.34
.33
.31
.28
.25
.22
.21
35
.23
.25
.27
.29
.31
.32
.32
.30
.28
.25
.23
.22
30
.24
.25
.27
.29
.31
.32
.31
.30
.28
.26
.24
.23
25
.24
.26
.27
.29
.30
.31
.31
.29
.28
.26
.25
.24
20
.25
.26
.27
.28
.29
.30
.30
.29
.28
.26
.25
.25
15
.26
.26
.27
.28
.29
.29
.29
.28
.28
.27
.26
.25
10
.26
.27
.27
.28
.28
.29
.29
.28
.28
.27
.26
.26
.27
.27
.27
.28
.28
.28
.28
.28
.28
.27
.27
.27
.27
.27
.27
.27
.27
.27
.27
.27
.27
.27
.27
.27
IV. PERHITUNGAN
3.
Penman-Monteith
where:
ETo
Rn
G
T
u2
es
ea
es - ea
D
g
ir.-darmadi-.mm
IV. PERHITUNGAN
C. Metode Panci Evaporasi (Evaporation Pan Method)
Prinsip dari metode panci evaporasi
Panci ditempatkan (install) di lapangan.
Panci diisi dengan air pada jumlah yg diketahui (luas
permukaan dan kedalaman air diukur).
Pengukuran dilakukan selama waktu terntentu
(biasanya 24 jam). Pengukuran dapat dimulai jam 7
pagi. Curah hujan juga diukur secara bersamaan.
Besarnya evaporasi dari panci dengan satuan mm/24
jam (E pan).
E pan dikalikan dengan K pan untuk mendapatkan
ETo.
IV. PERHITUNGAN
Persamaan untuk menghitung ETo adalah:
Dimana:
ETo
= Evapotranspirasi
K pan = koefisien panci
Untuk panci kelas A, koef. berkisar 0,35 0,85,
rata-rata = 0,70
Untuk panci Sunken Colorado, koef. Berikisar
0,45 1,10, rata-rata = 0,80
E pan
= evapotranspirasi panci
17
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
V. LATIHAN SOAL
1. Data:
Bulan
Temperatur, t (C)
Januari
-5
Februari
Maret
April
Mei
13
Juni
17
Juli
19
Agustus
17
September
13
Oktober
November
Desember
V. LATIHAN SOAL
Menggunakan data tersebut, jika diketahui
temperatur rata-rata bulanan sebesar 30C
pada bulan Juli 1949, tentukan besarnya
evapotranspirasi (Ep)yang terjadi pada bulan
tsb. Bulan tsb memiliki 31 hari dan 14 jam/hari
(Belanda).
Evapotranspirasi ditentukan menggunakan
metode Thornthwaite.
ir.-darmadi-.mm
V. LATIHAN SOAL
3. Menggunakan metode panci evaporasi, tentukan
evapotranspirasi yg terjadi dengan data sbb:
a. Tipe panci: panci kelas A
Kedalaman air hari 1 = 150 mm
Kedalaman air hari 2 = 144 mm (setelah 24 jam)
Hujan (selama 24 jam) = 0 mm
K pan = 0,75
b. Tipe panci: panci Sunken Colorado
Kedalaman air hari 1 = 411 mm
Kedalaman air hari 2 = 409 mm (setelah 24 jam)
Hujan (selama 24 jam) = 7 mm
K pan = 0,90
I. INFILTRASI
Infiltrasi adalah proses air masuk (penetrating) ke dalam
tanah.
Laju infiltrasi dipengaruhi oleh kondisi permukaan tanah,
tanaman penutup, dan karakteristik tanah termasuk
porositas, konduktivitas hidraulik, dan kejenuhan tanah.
Aliran tak jenuh (aliran bawah permukaan) merupakan
aliran yang melalui pori tanah ketika pori tanah sebagian
terisi oleh udara.
Aliran jenuh (aliran air tanah) merupakan aliran yang
melalui pori tanah ketika pori tanah seluruhnya terisi oleh
air.
Water table (muka air tanah) adalah bidang batas antara
aliran tak jenuh dan aliran jenuh dimana tekanan atmosfer
terjadi. Aliran jenuh terjadi di bawah water table,
sedangkan aliran tak jenuh terjadi di atas water table.
18
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
I. PENDAHULUAN
Pada kondisi 0 ,
untuk kondisi tanah kering:
untuk kondisi jenuh:
Gambar 2. Zona air bawah permukaan dan prosesnya
Penampang melintang
dari pori tanah tak
jenuh digunakan untuk
mendefinisikan
porositas ():
.. (1)
ir.-darmadi-.mm
19
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
. (3)
. (5)
Dimana:
q
: Darcy flux
K
: konduktivitas hidraulik
h
: total tenaga
z
: jarak volume kontrol
ir.-darmadi-.mm
Dimana:
. (7)
20
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
. (11)
ir.-darmadi-.mm
21
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
ir.-darmadi-.mm
22
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
Persamaan Horton:
. (12)
Dimana:
ft
: kapasitas infiltrasi pada waktu t (mm/jam)
f0
: kapasitas infiltrasi awal (mm/jam)
fc
: kapasitas infiltrasi akhir (mm/jam)
K
: konstanta emipiris (jam-1)
Gambar 10. Perbedaan kapasitas infiltrasi akibat perbedaan kelembaban tanah
. (13)
ir.-darmadi-.mm
23
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
1/6
1/2
ft (mm/jam)
4,27
3,84
3,29
2,44
0,90
f0 = 4,50 mm/jam
ir.-darmadi-.mm
24
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
18
25
12
10
ir.-darmadi-.mm
25
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
Gambar 13. Variabel dan potongan melintang media tanah dalam model Green-Ampt
ir.-darmadi-.mm
26
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
Dimana:
. (17)
Dengan:
se
= Kejenuhan efektif
e
= Porositas efektif
-r = available moisture
-r = maximum possible available moisture
ir.-darmadi-.mm
27
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
Kebutuhan Air
Tabulasi laju infiltrasi dan infiltrasi kumulatif tiap selang waktu 0,1 jam selama 3 jam
Waktu (jam)
0.10
0.20
0.30
0.40
0.50
0.60
0.70
0.80
0.90
1.00
ft (cm/jam)
1.61
1.15
0.94
0.82
0.74
0.68
0.63
0.59
0.56
0.53
Ft (cm)
0.32
0.45
0.55
0.64
0.72
0.79
0.86
0.92
0.97
1.03
Waktu (jam)
1.10
1.20
1.30
1.40
1.50
1.60
1.70
1.80
1.90
2.00
ft (cm/jam)
0.51
0.49
0.47
0.45
0.44
0.43
0.42
0.40
0.39
0.39
Ft (cm)
1.08
1.13
1.18
1.22
1.27
1.31
1.35
1.39
1.43
1.47
Waktu (jam)
2.10
2.20
2.30
2.40
2.50
2.60
2.70
2.80
2.90
3.00
ft (cm/jam)
0.38
0.37
0.36
0.35
0.35
0.34
0.34
0.33
0.33
0.32
Ft (cm)
1.51
1.55
1.59
1.62
1.66
1.69
1.73
1.76
1.79
1.82
ir.-darmadi-.mm
Manusia
Tanaman (Irigasi)
Industri
Hewan
Biotik Lahan
28
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
Kebutuhan Air
Municipal/perkotaan:
Domestic : 30 50%
7%
Commercial : 10 50%
27%
Industrial : 25 35%
Public service
: 5 10%
Leakage
: 8 24%
Residential
12%
40%
Commercial
Industrial
Public
14%
Unaccounted
Rural/perdesaan: ?
Kebutuhan Air
Jumlah Penduduk
(jiwa)
Jenis Kota
> 2.000.000
Metropolitan
> 210
1.000.000-2.000.000
Metropolitan
150-210
500.000-1.000.000
100.000-500.000
Besar
Besar
120-150
100-120
20.000-100.000
Sedang
90-100
3.000-20.000
kecil
60-100
ir.-darmadi-.mm
Aritmetik
Geometrik
Penurunan laju pertumbuhan
Matematik / logistic curve fitting
Perbandingan grafis
Perbandingan dan korelasi
Perkiraan rasio angkatan kerja
29
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
Kebutuhan Air
Aritmatika
Populasi bertambah dengan laju tetap.
Untuk perencanaan jangka pendek (1 5 tahun).
Kebutuhan Air
Geometris
Populasi bertambah secara proporsional dari tahun
ke tahun.
Untuk perencanaan jangka pendek (1 5 tahun).
ir.-darmadi-.mm
Kebutuhan Air
Penurunan Laju Pertambahan
Populasi diasumsikan mencapai harga batas
atau titik jenuh.
Kebutuhan Air
Logistic curve fitting
Asumsi: Populasi tumbuh secara logistik.
30
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
Pertumbuhan Penduduk
Perbandingan Grafis
Kebutuhan Air
Industri
Pertumbuhan Penduduk
ir.-darmadi-.mm
31
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
Benua
Eropa
Amerika Utara
Afrika
Asia
Amerika Selatan
Australia &
Oseania
Dunia
Jawa
Bali, NTT dan NTB
Kalimantan
Sumatera
Sulawesi
Maluku dan Papua
Indonesia
juta km2
10,46
24,25
30,10
43,48
17,86
8,95
juta jiwa
685
448
708
3.403
315
29
km3/tahun
2.900
7.700
4.040
13.508
12.030
2.400
mm/tahun
277
316
134
311
674
268
m3/kapita/thn
4.234
17.188
5.706
3.969
38.190
83.624
135,10
0,13
0,09
0,19
0,47
0,54
0,49
1,91
5.588
123
11
14
41
10
4
203
42.578
187
60
247
738
1.008
981
3.221
315
1.406
698
1.321
1.567
1.884
1.994
1.692
7.620
1.523
5.447
18.026
18.132
97.363
97.363
15.903
ir.-darmadi-.mm
32
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
Permasalahan
Kelangkaan Air
Efisiensi
Pembatasan pemakaian
Perebutan Penguasaan
Nilai Ekonomis
Water has an economic value in all its
competing uses and should be recognized
as an economic good (Dublin
Principles,1992).
Pilihan Solusi
Pembatasan Pemakaian Air, dengan
menganggap Air sebagai Economic Good
Peningkatan cadangan air dengan
Konservasi, perlindungan daerah resapan,
dan perbaikan kualitas lingkungan
ir.-darmadi-.mm
33
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
FORMULASI LINGO
ir.-darmadi-.mm
34
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
Tugas
Bacalah UU Sumberdaya Air: buat ringkasan
dan pendapat Anda.
Hitung kebutuhan air aktual yang Anda
perlukan!
Upaya apa yang dapat dilakukan untuk
menekan kebutuhan air?
Apakah yang dimaksud dengan virtual water
dan water footprints? Tuliskan juga opini Anda
mengenai penjabaran dari istilah tersebut!
DEBIT ANDALAN
Dalam perencanaan pengembangan sumber
daya air diperlukan perhitungan ketersediaan
air, dengan berdasarkan data debit aliran
permukaan ataupun berdasarkan hasil simulasi
neraca air.
Perlu diketahui debit air yang dapat diandalkan
menggunakan analisa statistik.
ir.-darmadi-.mm
35
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
68.5 53.7 61.4 50.7 55.0 59.9 48.6 39.2 40.6 43.5 39.9 40.6 45.0 44.2 42.8 42.8 42.1 42.8 41.5
50.00
40.00
30.00
20.00
Q80
10.00
0.00
20
40
60
80
100
ir.-darmadi-.mm
36
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
ANALYSIS HIRACHI
PROCESS
Analisis yang menghasilkan urutan alternatif
berdasarkan tujuan, kriteria-kriteria dan
alternatif-alternatif yang ada.
Manfaat penggunaan AHP:
Bobot-bobot relatif dari masing- masing kriteria
dan alternatif-alternatif yang ada dapat ditentukan,
yang selanjutnya dapat digunakan untuk menyusun
peringkat alternatif.
Sebagai input dalam pengambilan keputusan.
Intensitas
Kepentingan
Keterangan
2,4,6,8
Contoh
Akan ditentukan lokasi suatu waduk, dari tiga
alternatif yang tersedia, yaitu Lokasi A, Lokasi
B dan Lokasi C. Terdapat tiga kriteria yang
dipakai dalam penentuan alternatif terpilih,
yaitu: dukungan masyarakat, luas genangan,
efektifitas mengendalikan banjir.
HITUNG PRIORITAS
ir.-darmadi-.mm
37
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
Alternatif:
Lokasi A
Lokasi B
Lokasi C
Contoh
Pemilihan Lokasi Waduk
Tujuan
HITUNG EIGEN FACTOR
Lokasi Waduk
Kriteria
Dukungan
Masyarakat
Luas Genangan
Efektifitas
penanggulangan
banjir
HITUNG PRIORITAS
Eigen
factor
wi
Site A
Site B
Prioritas
xi
Site C
Alternatif
ir.-darmadi-.mm
38
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
HASIL AKHIR
ir.-darmadi-.mm
39
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
Konsistensi
Erosi Lahan
Erosi Lahan
Erosi
"Erosion is the wearing away of the land
surface by rain or irrigation water, wind, ice
or other natural or anthropogenic agents that
abrade, detach and remove soil from one
point on the earths surface and deposit it
elsewhere." (Glossary of Soil Science
Terms. Soil Sci. Soc. Am. 1997)
ir.-darmadi-.mm
40
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
A=R.K.LS.C.P
A : laju erosi, ton/acre/tahun, ton/ha/tahun
R : erosivitas hujan
K : faktor tanah
LS: faktor topografi
C : faktor tutupan lahan / pola tanam
P : faktor usaha pencegahan erosi
http://www.fao.org/docrep/T1765E/t1765e0e.htm
ir.-darmadi-.mm
R : erosivitas hujan
Ri : curah hujan bulan ke i (cm)
Catatan: erosivitas hujan ini oleh Wischmeier
didefinisikan sebagai fungsi dari energi kinetik
hujan dengan intensitas 30 menit (EI 30).
41
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
K, faktor tanah
ir.-darmadi-.mm
C = C1.C2.C3
C1=pengaruh kanopi / tutupan oleh tumbuhan
tinggi
C2=pengaruh tutupan oleh mulsa / tanaman
dekat permukaan tanah.
C3=pengaruh residual akibat penggunaan
lahan
42
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
C1
C2
ir.-darmadi-.mm
C3
43
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
Contoh Perhitungan
Hitung R, diperoleh = 1099 / tahun
K = 0.23
LS = 12
C1 = 0.8, C2 = 0.25, C3 = 1
P = 1.0
A = ..ton/acre/tahun.
Sehingga laju erosi pada lahan tersebut adalah ton/acre/tahun
Contoh Perhitungan
Diketahui suatu lahan dengan panjang lereng 300 meter, kemiringan
lahan 20%. Prosentase debu+pasir halus = 42%, pasir 0.1 2mm
= 12%, Struktur tanah termasuk tipe 3 (medium), permeabilitas
termasuk tipe 3 (moderate).
Jika diketahui data hujan bulanan adalah:
ir.-darmadi-.mm
Keterbatasan USLE
Dikembangkan dari data yang relatif terbatas
(jumlah maupun sebaran area-nya).
Dikembangkan untuk erosi jenis sheet dan rill.
Untuk material diameter 1 mm.
Tidak ada tinjauan hubungan antar parameter
(K, LS, C, P)
Apakah semua sedimen yang tererosi di lahan
akan masuk ke dalam aliran sungai?
44
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
Sedimentasi Waduk
179
I. PENDAHULUAN
Pengisian air tanah buatan ke dalam waduk bawah tanah
mempunyai kegunaan sebagai berikut:
1. Menyimpan kelebihan air permukaan di dalam waduk bawah
tanah.
2. Memperbaiki kualitas air tanah lokal melalui pencampuran
dengan pengisian air tanah yang berasal dari air hujan.
3. Pembentukan lapis tekanan (pressure barriers) untuk
mencegah intrusi air laut.
4. Meningkatkan produksi air tanah, baik untuk air minum
maupun keperluan lainnya.
5. Pengurangan biaya operasi pompa dengan meningginya muka
air tanah.
6. Mencegah terjadinya penurunan muka tanah (land subsidence).
7/18/2012
ir.-darmadi-.mm
180
45
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
I. PENDAHULUAN
Walaupun kegunaan pengisian air tanah buatan
sangat banyak, namun tidak dapat diterapkan di
sembarang tempat. Beberapa persyaratan fisik
yang harus dipenuhi dalam pembuatan pengisian
air tanah buatan antara lain:
1. Tersedia kapasitas yang memadai.
2. Tersedia air yang cukup dengan kualitas yang
memadai (lebih baik dari kualitas air tanah
lokal).
3. Tanah atau batuan pada lokasi mempunyai
permeabilitas yang cukup.
7/18/2012
181
7/18/2012
183
ir.-darmadi-.mm
182
7/18/2012
184
46
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
7/18/2012
185
7/18/2012
7/18/2012
ir.-darmadi-.mm
187
186
188
47
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
(2)
Volume
Volume
Volume
Volume
7/18/2012
os
=AIT
= As T K
=PHTK
= As H
189
Keseimbangan menjadi:
Vol t
= Vol i (Vol od + Vol os)
As H
= A I T - As T K - P H T K
H (As + P T K)
= A I T As T K
Maka:
ir.-darmadi-.mm
191
2. Sunjoto (1988)
Secara teoritis, volume dan efisiensi sumur resapan dapat dihitung berdasarkan
keseimbangan air yang masuk ke dalam sumur dan air yang meresap ke dalam
tanah (Sunjoto, 1988) dan dapat dituliskan sebagai berikut.
7/18/2012
Dengan:
H
: tinggi muka air dalam sumur (m)
I
: intensitas hujan (m/jam)
A
: luas atap (m2)
AS
: luas tampang sumur (m2)
P
: keliling sumur (m)
K
: koefisien permeabilitas tanah (m/jam)
7/18/2012
T
: durasi hujan/pengaliran (jam)
(1)
190
Dengan:
H
: tinggi muka air dalam sumur (m)
F
: faktor geometrik (m)
K
: koefisien permeabilitas tanah (m/jam)
T
: durasi dominan hujan (jam)
R
: radius sumur (m)
Q
: debit air masuk (m3/jam) Q = C I A
C
: koefisien runoff atap (-)
I
: intensitas hujan (m/jam)
A
: luas atap (m2)
7/18/2012
(3)
192
48
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
7/18/2012
193
No.
Bangunan/rumah
3,0
1,5
10,0
Septik tank
10,0
30,0
3,0
Jalan umum
1,5
Pohon besar
3,0
7/18/2012
195
ir.-darmadi-.mm
194
7/18/2012
196
49
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
7/18/2012
197
50
1,3 2,1
2,1 4,0
100
2,6 4,1
4,1 7,9
150
3,9 6,2
6,2 11,9
200
5,2 6,2
8,2 15,8
300
7,8 12,3
12,3 23,4
400
10,4 16,4
16,4 31,6
500
13,0 20,5
20,5 39,6
600
15,6 24,6
24,6 47,4
700
18,2 28,7
28,7 55,3
10
800
20,8 32,8
32,8 63,2
11
900
23,4 36,8
36,8 71,1
12
7/18/2012
1000
26,0 41,0
41,0 79,0
ir.-darmadi-.mm
199
7/18/2012
198
200
50
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
(4)
Dimana:
Q
: debit (m3/det)
K
: Permeabilitas akuifer (m/det)
B
: tebal confined aquifer (m)
h1, h2 : ketinggian potensiometric surface sumur pantau (m)
r1, r2
: jarak sumur pantau terhadap pusat sumur pengisian (m)
7/18/2012
201
Dimana:
Q
: debit (m3/det)
K
: permeabilitas akuifer (m/det)
B
: tebal confined aquifer (m)
H
: ketinggian potensiometric surface
r
: jari-jari pipa (m)
7/18/2012
203
(6)
7/18/2012
ir.-darmadi-.mm
202
Dengan:
B
b
f
K
H
T
Q
C
I
A
7/18/2012
L
204
51
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
V. LATIHAN SOAL
V. LATIHAN SOAL
Soal:
Rencanakan sumur resapan untuk menampung air dari luas
bangunan (atap) dengan luas 300 m2 dengan data sebagai
berikut:
a. K
= 1,5 x 10-4 m/det
b. I
= 100 mm/jam
c. A
= 300 m2
d. T
= 2 jam
e. F
=2R
f. R
= 50 cm
g. C
= 0,95
Semua satuan harus disamakan dalam M-K-S
7/18/2012
205
Penyelesaian:
Debit air yang masuk sumur adalah:
Q =CIA
Q = 0,95 x (100/1000) x 300
Q = 28,50 m3/jam
7/18/2012
207
ir.-darmadi-.mm
V. LATIHAN SOAL
7/18/2012
206
52
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
Definisi Banjir
Chow (1956): A flood is a relatively high
flow which overtaxes the natural channel
provided for runoff.
Rostvedt et al. (1968):A flood is any high
streamflow which overtops natural or artificial
banks of a stream.
Ward (1978): A flood is a body of water
which rises to overflow land which is not
normally submerged.
Jenis Banjir
Jenis banjir:
Banjir di sungai (river floods)
Terjadi pada bantaran
Terdapat debit yang melebihi kapasitas
Banjir:
Luapan aliran akibat air atau bentuk air lain yg
melebihi normalnya, atau penumpukan air akibat
pengaliran di suatu daerah yg biasanya terendam
(flood)
Banjir bandang:
Banjir yg berlangsung dlm selang waktu pendek dg
puncak debit yg cukup tinggi
Banjir tahunan:
Debit puncak harian yg tertinggi dalam tahun air,
atau
Banjir yg ketinggiannya sama atau melebihi ratarata tahunannya
ir.-darmadi-.mm
53
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
Tanggul Tanah
Pengurangan Dampak Banjir
1. Mengurangi debit puncak Reservoir
2. Membatasi area pergerakan air Tanggul Banjir
3. Mengurangi elevasi muka air banjir Perbaikan
saluran
4. Pemindahan aliranKanal Banjir
5. Floodproofing
6. Pengurangan limpasan Manajemen kawasan
7. Peringatan dini dan evakuasi
8. Manajemen dataran banjir
ir.-darmadi-.mm
54
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
ir.-darmadi-.mm
Tanggul Beton
Lokasi Penanggulan
Tanggul Beton
Lokasi Penanggulan
55
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
Lokasi Penanggulan
ir.-darmadi-.mm
56
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
GS
BANJIR
GS
DATARAN BANJIR
(FLOOD PLAIN)
DATARAN BANJIR
SUNGAI
TIDAK LAYAK DAN
LEBIH BERBAHAYA
TANGGUL
MASALAH
BANJIR
MASALAH
BANJIR
GS
GS
MAB
MAB
M.A.N
BEBAS BANJIRKAH ??
!
GS
BANJIR
SUNGAI
GS
GS
M.A.B
M.A.N
DATARAN BANJIR
PALUNG SUNGAI
DEBIT/ALIRAN NORMAL
DEBIT/ALIRAN NORMAL
BANJIR YANG LAYAK DIKENDALIKAN
BANJIR TERBESAR (PMF)
Pemanfaatan air
Pengendalian daya rusak air
Pengaturan badan air (sungai, situ, danau)
Struktural:
DATARAN BANJIR
(FLOOD PLAIN)
DATARAN BANJIR
DATARAN BANJIR
BANTARAN
PALUNG SUNGAI
BANTARAN
Non-struktural:
MODEREN
Penyusunan peraturan
Penyusunan program kegiatan
Penghijauan, konservasi lahan
DATARAN BANJIR
KONDISI BANJIR
us
ir.-darmadi-.mm
57
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
Waduk
Definisi: Adalah bangunan untuk menampung air pada waktu
terjadi surplus air di sumber air agar dapat dipakai sewaktu
terjadi kekurangan air.
Fungsi:
penyimpanan air, pemanfaatan air, pengendalian banjir.
Waduk buatan/bendungan
Waduk lapangan (pengempangan mata air)
Embung (sejenis waduk kecil di NTB)
Situ (sejenis waduk kecil di jawa barat)
Jenis simpanan:
Dead storage: volume dibawah elevasi muka air minimum
Life storage: volume diantara elevasi muka air minimum
dan elevasi mercu pelimpah / spillway.
Tampungan banjir: volume diantara elevasi muka air banjir
rencana dan elevasi mercu pelimpah/spillway
Karakteristik Waduk
Contoh:
Volume
Elevasi
Luas
ir.-darmadi-.mm
58
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
Metoda Rippl
ir.-darmadi-.mm
59
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
Keandalan Waduk
Keandalan waduk didefinisikan sebagai probabilitas di mana
waduk dapat mensuplai kebutuhan yang diharapkan selama
usia guna (lifetime) tanpa adanya kekurangan.
Usia guna biasanya antara 50 100 tahun.
Bagaimana cara perhitungannya?
Menyusun 500-1000 set kondisi inflow dan pengambilan. Lama waktu
dari masing-masing set adalah sama dengan usia guna / lifetime.
Dari masing-masing set diambil harga tampungan yang diperlukan.
Lakukan analisis frekuensi pada harga-harga tampungan.
Buat kurva keandalan: volume tampungan vs. probabilitas.
Makin besar volume tampungan makin besar keandalannya.
Solar
Electricity
- Simpe
- Reliable
- No moving parts
- Low maintenance
- Resources available to most people
Wind Electricity
- Requires tall towers
- Requires regular maintenance
- Complements PV
- Resource available to few people
Hydro Electricity
- Most cost effective
- reasonable maintenance
- constant output
- resource available to fewest people
Sedimentasi Waduk
Hydro Power
Full Scale Hydro (> 10 MW)
-
ir.-darmadi-.mm
60
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
Micro Hydro
-
Settling basin
Advantages
Forebay tank
Channel
Intake and
diversion weir
Saw mill
Powerhouse
Micro Hydro
-
Disadvantages
-
ir.-darmadi-.mm
61
ir.-darmadi-.mm=7/18/2012
Measuring Flow
Weir Method
Bucket Method
Float Method
Weir Method
Salt Dilution Method
Flow meter
Float Method
Q = M/kA
ir.-darmadi-.mm
62