Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Bab3
Elastisitas dan
Gerak Harmonik
Sumber:www.apusauction.com.au
Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menganalisis gejala alam dan keteraturannya
dalam cakupan mekanika benda titik dengan cara menganalisis pengaruh gaya pada sifat
elastisitas bahan dan hubungan gaya dengan gerak getaran.
A. Sifat Elastis
Bahan
B. Gerak Harmonik
Sederhana
45
Soal Pramateri
1.
2.
Pada Subbab A ini, Anda akan mempelajari gaya pemulih pada pegas
yang memenuhi Hukum Hooke. Anda juga akan mengetahui bahwa gaya
pemulih tersebut timbul akibat sifat pegas yang elastis. Bagaimana sifat elastis
benda padat secara Fisika? Tahukah Anda, besaran-besaran yang menentukan
elastisitas suatu benda? Agar Anda dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut, pelajarilah bahasan materi subbab berikut dengan saksama.
Kerjakanlah
Buatlah daftar benda-benda yang bersifat elastis dan plastis yang Anda ketahui.
Kemudian, diskusikanlah bersama teman-teman Anda karakteristik setiap jenis
benda. Apakah kesimpulan Anda?
Ada dua pengertian dasar dalam mempelajari sifat elastis benda padat,
yaitu tegangan (stress) dan regangan (strain). Pembahasan mengenai keduanya
diuraikan pada bagian berikut.
a
F
b
F
Gambar 3.1
Sebuah batang yang mengalami
tegangan.
a. Tegangan ( r
)
Gambar 3.1a memperlihatkan suatu batang yang luasnya A. Setiap ujung
batang tersebut mengalami gaya tarik sebesar F yang sama besar dan
berlawanan arah. Batang itu dikatakan mengalami tegangan. Apabila ditinjau
sebuah irisan tegak lurus pada panjang batang (garis putus-putus pada
Gambar 3.1a), tarikan oleh gaya F akan tersebar rata pada luas penampang
A, seperti ditunjukkan oleh pada Gambar 3.1b. Oleh karena itu, tegangan
didefinisikan sebagai perbandingan besar gaya F terhadap luas penampang
bidang A. Secara matematis dirumuskan:
F
A
(31)
b. Regangan ( ra )
A
Regangan ialah perubahan relatif ukuran atau bentuk benda yang
mengalami tegangan. Gambar 3.2 memperlihatkan sebuah batang yang
Fn mengalami regangan akibat gaya tarik F. Panjang batang mula-mula adalah
l
A o. Setelah mendapat gaya tarik sebesar F, batang tersebut berubah panjangnya
Gambar 3.2 menjadi A . Dengan demikian, batang tersebut mendapatkan pertambahan
panjang sebesar A, dengan A = A A o . Oleh karena itu, regangan didefinisiRegangan sebuah batang
kan
sebagai perbandingan antara pertambahan panjang benda dan panjang
A
sepanjang A adalah
.
benda
mula-mula. Secara matematis dirumuskan:
A0
l0
Fn
46
e=
A
Ao
(32)
2. Modulus Elastisitas
Tegangan yang diperlukan untuk menghasilkan suatu regangan tertentu
bergantung pada sifat bahan dari benda yang mendapat tegangan tersebut.
Menurut Hooke, perbandingan antara tegangan dan regangan suatu
benda disebut modulus Young atau modulus elastisitas benda tersebut. Secara
matematis, modulus elastisitas dirumuskan sebagai berikut.
F
A
E= =
e A
A
FA
E=
AA
(33)
(34)
EA
A . Oleh karena F = k A , hubungan antara tetapan
A
pegas dan modulus Young/modulus elastisitas dapat dituliskan sebagai
EA
k=
(35)
A
diperoleh F =
Modulus Young ( )
Aluminium
Kuningan
Tembaga
Gelas
Besi
Timah
Nikel
Baja
Tungsten
2 10 N/m
3,6 1011 N/m2
11
Kata Kunci
Tegangan
Regangan
Modulus elastisitas
47
Contoh
3.1
a.
(10 kg ) 10 m/s2
F
mg
=
Tegangan ( ) = =
A 1 2 1
d (3,14 ) 1,25 10 3 m
4
4
b.
Regangan ( e ) =
c.
Modulus Young ( E ) =
Contoh
A 5,1 10 4 m
=
= 6,375 10 4
A
0,8 m
8,13 10 7 N/m 2
=
= 1,28 1011 N/m 2
e
6,375 10 4
3.2
Sebuah silinder yang terbuat dari baja panjangnya 10 m dan jari-jari 2 cm. Jika modulus elastisitas baja tersebut 2,0 1011 N/m2, berapakah tetapan gaya baja tersebut?
Jawab
Diketahui: A = 10 m, r = 2 cm, dan t = 2,0 1011 N/m2
k=
48
2.
Jelajah
Fisika
Robert Hooke
1. Gaya Pemulih
Gaya pemulih dimiliki oleh setiap benda elastis yang terkena gaya
sehingga benda elastis tersebut berubah bentuk. Gaya yang timbul pada
benda elastis untuk menarik kembali benda yang melekat padanya disebut
gaya pemulih. Akibat gaya pemulih tersebut, benda akan melakukan gerak
harmonik sederhana. Dengan demikian, pada benda yang melakukan gerak
harmonik sederhana bekerja gaya pemulih yang selalu mengarah pada titik
kesetimbangan benda.
Sumber: www.eit.or.th
Gambar 3.3
Sumber: home.tiscali.nl
Sumber: www.roadandtravel.com
49
1) Hukum Hooke
Jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut
akan kembali ke keadaannya semula. Ilmuwan yang pertama-tama meneliti
tentang ini adalah Robert Hooke. Melalui percobaannya, Hooke menyimpulkan bahwa sifat elastis pegas tersebut ada batasnya dan besar gaya pegas
sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Agar Anda dapat memahami
percobaan yang dilakukan Hooke dengan baik, lakukanlah kegiatan Mahir
Meneliti 3.1. berikut secara berkelompok.
Mahir Meneliti
Mengukur Pertambahan Panjang Pegas
Alat dan Bahan
1. Satu pegas dengan jarum penunjuk di ujungnya
2. Lima beban masing-masing 50 gram
3. Statif
4. Penggantung beban
5. Penggaris atau skala pengukur
Prosedur
1. Susunlah alat-alat percobaan seperti pada gambar.
2. Catatlah skala yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk
saat pegas digantung tanpa beban.
pegas
3. Gantungkanlah beban 1 pada pegas, kemudian catat
jarum
skala yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk.
penunjuk
4. Ulangi langkah ke-3 dengan menambahkan beban 2,
penggantung
beban 3, beban 4, dan beban 5.
5. Tuliskanlah hasil pencatatan skala yang ditunjukkan
penggaris
oleh jarum penunjuk ke dalam tabel.
6. Kurangilah beban dari pegas satu per satu, kemudian
tuliskan nilai skala yang ditunjukkan oleh jarum
penunjuk ke dalam tabel.
7. Hitunglah skala penunjukan rata-rata untuk setiap
berat beban dan pertambahan panjang pegas yang
dihasilkannya.
8. Plot grafik pertambahan panjang pegas terhadap berat beban.
9. Diskusikan hasil percobaan Anda kemudian laporkan kepada guru.
Penambahan Skala (cm)
Berat Beban
Pembacaan Skala
Penambahan Pengurangan
(gram)
Rata-Rata
Beban
Beban
Pertambahan
Panjang Pegas
(cm)
F (N)
P
x (m)
Gambar 3.4
Grafik hubungan antara gaya
dan pertambahan penjang
pegas.
50
(36)
Contoh
F
= tan = kemiringan grafik F(- x)
x
(37)
3.3
Benda bermassa 4,5 kg digantungkan pada pegas sehingga pegas itu bertambah
panjang sebesar 9 cm. Berapakah tetapan pegas tersebut?
Jawab
Diketahui: m = 4,5 kg, g = 10 m/s2, dan x = 9 cm.
F = k x
mg = k x
(4,5 kg)(10 m/s2) = (k)(0,09 m)
45 kg
k = 0,09 m = 500 N/m
Contoh
x = 9 cm
k x
mg
3.4
Sebuah pegas yang digantungkan vertikal panjangnya 10 cm. Jika pegas diberi
beban 1,2 kg, pegas akan bertambah panjang menjadi 19 cm. Berapakah panjang
pegas tersebut jika diberi beban 1 kg?
Jawab
Diketahui: x1 = 10 cm, m1 = 1,2 kg, x2 = 19 kg, dan m2 = 1 kg.
mg = k x m x
Massa beban (m) berbanding lurus dengan pertambahan panjang ( x) sehingga
diperoleh persamaan
m1 x1
1,2 kg (19 10) cm
=
=
m2 x2
(x 10) cm
1kg
x = 17,5 cm.
Kata Kunci
Hukum Hooke
Gaya pegas
Konstanta pegas
2) Susunan Pegas
Konstanta pegas dapat berubah nilainya, apabila pegas-pegas tersebut
disusun menjadi rangkaian. Hal ini diperlukan, jika Anda ingin mendapatkan
suatu nilai konstanta pegas untuk tujuan praktis tertentu, misalnya dalam
merancang pegas yang digunakan sebagai shockbreaker. Besar konstanta total
rangkaian pegas bergantung pada jenis rangkaian pegas, yaitu rangkaian
pegas seri atau rangkaian pegas paralel.
51
a)
y
F
k2
k1
Gambar 3.5
Seri/Deret
Perhatikanlah Gambar 3.5. Gaya yang bekerja pada setiap pegas adalah
sebesar F. Dengan demikian, setiap pegas akan mengalami pertambahan
panjang sebesar x1 dan x2. Pertambahan panjang total kedua pegas adalah
xtotal = x 1 dan x2. Menurut Hukum Hooke, konstanta pegas total
rangkaian pegas yang di susun seri tersebut adalah
xtotal =
F F
+
, kedua arus dibagi dengan F,
k1 k2
xtotal 1 1
= +
F
k1 k2
1
1
1
= +
ktotal k1 k2
(38)
1
ktotal
1 1 1
1
+ + + .... +
k1 k2 k3
kn
(39)
k1
k2
Gambar 3.6
Rangkaian pegas paralel dengan
konstanta masing-masing k1 dan
k2.
Paralel
Gambar 3.6 menunjukkan dua pegas yang dirangkai secara paralel. Jika
rangkaian pegas itu ditarik dengan gaya sebesar F, setiap pegas akan
mengalami gaya tarik sebesar F1 dan F2, dengan Ftotal = F1 + F2. Setiap pegas
juga akan mendapat pertambahan panjang sebesar x1 dan x2. Oleh karena
x1 dan x2, konstanta pegas total untuk rangkaian pegas paralel menurut
Hukum Hooke adalah
Ftotal = F1 + F2
Ftotal = x (k1 + k2)
Ftotal
= k1 + k2
x
ktot = k1 + k2
(310)
(311)
Contoh
3.5
Dua pegas identik memiliki tetapan pegas 600 N/m. Tentukanlah konstanta sistem
pegas jika:
a. disusun seri
b. disusun paralel
Jawab
Diketahui: k1 = k2 600 N/m.
a.
b.
52
1
kseri
1
1
1
1
2
+
=
N/m +
N/m =
N/m k = 300 N/m
seri
k1 k 2 600
600
600
Contoh
3.6
k1
k2
Jawab
Diketahui: k1 = k2 = 600 N/m, k3 = 1.200 N/m, g = 10 m/s2,
dan m = 3 kg.
a. kparalel = 600 N/m + 600 N/m = 1.200 N/m
1
1
1
2
N/m +
N/m =
N/m ktot = 600 N/m
=
k tot 1.200
1.200
200
b.
k3
m
mg = k x
(3 kg)(10 m/s2) = (600 N/m) x
x = 0,05 m = 5 cm
Gambar 3.7
A
A2 = 5 cm
mg
sebesar A1.
(c) Pegas digantung dengan
beban dan ditarik gaya
sehingga bertambah panjang
F mg
sebesar A2.
Contoh
3.7
Pegas yang tergantung tanpa beban panjangnya 25 cm. Kemudian, ujung bawah
pegas digantungi beban 100 gram sehingga panjang pegas menjadi 30 cm. Jika
beban ditarik ke bawah sejauh 4 cm dan percepatan gravitasi Bumi 10 m/s2, tentukan
gaya pemulih pada pegas itu.
53
Jawab
Perhatikanlah gambar.
Diketahui: y = 25 cm, y1 = 30 cm, y2
= 4 cm, m = 100 g, dan g = 10 m/s2.
Pada posisi gambar (b):
mg = ky1
(0,1 kg)(10 m/s) = k(0,05 m)
k = 20 N/m
Pada posisi gambar (c):
F = ky2 = (20 N/m) (0,04 m) = 0,8 N
y1
y2 = 4 cm
mg
F mg
c
y
, Persamaan (312) dapat dituliskan sebagai berikut.
A
y
F = mg
A
Gambar 3.8
Contoh
mg sin
mg cos
mg
3.8
Sebuah ayunan sederhana memiliki panjang tali = 40 cm dengan beban = 100 gram.
Tentukanlah besar gaya pemulihnya jika benda disimpangkan sejauh 4 cm dan
percepatan gravitasi di tempat itu = 10 m/s2.
Jawab
Diketahui: A = 40 cm, m = 100 g, y = 4 cm, dan g = 10 m/s2
y
Besar gaya pemulih pada ayunan adalah F = mg sin = mg
A
4 cm
= (0,1 kg)(10 m/s2)
= 0,1 N.
40 cm
54
Contoh
3.9
Sebuah ayunan sederhana mempunyai panjang tali 30 cm dengan beban 200 gram.
Berapa jauh benda harus disimpangkan agar besar gaya pemulihnya 0,4 N?
Jawab
Diketahui: A = 30 cm, m = 200 g, dan F = 0,4 N.
Besar gaya pemulih pada ayunan adalah
y
A
F = mg sin = mg
2y
y
m
m 0,4 N =
0,3
0,3
Gambar 3.9
Rangkaian alat sederhana yang
memperlihatkan hubungan
antara GMB dan gerak
harmonik sederhana. Saat
kereta mainan bergerak di jalur
melingkar dengan kecepatan
tetap, bayangannya akan
bergerak harmonik sederhana.
(313)
x = x0 cos
+ x0
(314)
x0
(315)
Gambar 3.10
Proyeksi titik P yang bergerak
melingkar beraturan pada
sumbu-x adalah x0 cos .
2
x = x0 cos = x0 cos t
T
(316)
55
T
x = x0 cos 2 ft
(317)
2
= 2 f = (kecepatan sudut), Persamaan (316) dan PerT
samaan (317) dapat dituliskan
Oleh karena
x = x0 cos t
y = y0 sin
x0
+ x0
Gambar 3.11
Proyeksi titik P terhadap
sumbu-y adalah y = y0 sin
(318)
y = y0 sin t
(319)
dy d
= (A sin t)
dt dt
v = A cos t
(320)
dx d
= (A cos t)
dt dt
v = A sin t
(321)
56
dy
= A cos t =
dt
(323)
r a
r
dihubungkan
ke badan
kendaraaan
dv d
= (A cos t)
dt dt
a = A 2 sin t
Jelajah
Fisika
(324)
(325)
(326)
Contoh
3.10
Sebuah titik materi melakukan gerak harmonik dengan amplitudo 5 cm. Berapakah
simpangannya pada saat sudutnya 30?
Jawab
piston
fluida
kental
dihubungkan
ke sumbu
kendaraaan
Pegas dan fluida kental yang
terdapat pada shock reaker
kendaraan menimbulkan efek
redaman terhadap gerak
harmonik yang terjadi saat
kendaraan berguncang.
Redaman ini dibutuhkan agar
kendaraan tidak berosilasi
selamanya.
Sumber: hysics or Scientists and
ngineers with odern hysics, 2000
Contoh
1
) = 2,5 cm.
2
3.11
Sebuah benda bermassa 2 gram digetarkan menurut persamaan y = 0,05 sin 300t (semua
satuan dalam SI). Tentukan kecepatan dan percepatan benda pada saat t = 0,6 s.
Jawab
Diketahui: m = 2 g, y = 0,05 sin 300t, dan t = 0,6 s.
Kecepatan: v =
a=
dy
= A cos t = (300)(0,05)(cos 300)(0,6) = 15 cos 180 = 15 m/s.
dt
dv
= 2A sin t = (300)2(0,05)(sin 300)(0,6) = (300)2(0,05) sin 180 = 0.
dt
57
Contoh
3.12
Sebuah partikel bergetar harmonik dengan periode 5 sekon dan amplitudo 7,5 cm.
Berapakah kelajuan partikel pada saat berada 4,5 cm dari titik setimbangnya?
Jawab
Diketahui: T = 5 sekon, A = 7,5 cm, dan y = 4,5 cm.
Contoh
3.13
Jelajah
Fisika
Jam Pendulum
Jawab
Diketahui T = 60 ms.
1
Gunakan persamaan simpangan untuk menentukan waktu t agar y = 2 A.
1
t
2
y = A sin t t A = A sin 2 T .
2
Harga 2 rad = 360 sehingga
1
30
30
t
t
sin (360)( T ) =
atau (360)( T ) = 30 t = 360 (T ) = 360 (60 ms ) = 5 ms
2
1
Waktu minimum yang diperlukan titik agar simpangannya = 2 amplitudo adalah 5
milisekon.
Contoh
( )
3.14
1
Diketahui: A = 6 cm dan v = 2 vm.
Kecepatan maksimum adalah vm = A. Dengan demikian, akan diperoleh
v = A2 y 2 1 vm = A2 y 2
2
( ) = A y
1 A = A2 y 2 1 A
2
2
1
3
1
y2 = A2 4 A2 = 4 A2 y = 2 3 A
1
= 2 3 (6 cm) = 3 3 cm
1
Simpangan getar pada saat v = 2 vm adalah 3 3 cm.
( )
= t = ft (tanpa satuan)
T
58
(327)
y (m)
E
D
t (s)
Perhatikanlah Gambar 3.12. Titik A dan titik E serta titik B dan titik F
dikatakan memiliki fase yang sama karena simpangannya sama dan arah
getarnya sama. Syarat agar dua titik memiliki fase yang sama adalah:
= n. 2 ; n = 0, 1, 2, ... atau
Gambar 3.12
Sebuah gelombang sinus dengan
simpul-simpulnya pada titik A,
C, E, G, dan I, serta titik-titik
puncaknya pada titik B, D, F,
dan H.
= n
; n = 0, 1, 2, ...
Titik A dan titik C, titik B dan titik D dikatakan berlawanan fase karena
arah getarnya berlawanan. Syarat agar dua titik memiliki fase yang
berlawanan adalah
= (2n + 1) ; n = 0, 1, 2, ... atau
= (2n + 1) ; n = 0, 1, 2, ...
Apabila fase dan sudut fase getaran gerak harmonik diperhitungkan, akan
didapatkan sebuah persamaan umum gerak harmonik sederhana yang
dituliskan sebagai berikut.
y = A sin ( t + 0)
(3-28)
= t rad = 2 t rad
T
Contoh
(329)
3.15
Dua buah titik partikel melakukan gerak harmonik sederhana pada satu garis lurus.
Kedua titik partikel awalnya bergerak dari titik kesetimbangan pada saat dan arah
1
1
yang sama. Periode masing-masing titik partikel adalah T1 = 3 sekon dan T2 = 4
sekon. Tentukan:
a. sudut fase 1 dan 2,
b. fase 1 dan 2, dan
1
c. beda fase kedua titik partikel setelah bergerak selama t = 12 sekon.
Jawab
1
1
Diketahui: T1 = 3 sekon dan T2 = 4 sekon.
a. Ambil sudut fase awal 0 = 0 karena kedua partikel pada awalnya berada
pada titik kesetimbangan:
1 = 1t = 2 t = 2
T1
1
12 = 0, 5 rad = 90
1
3
2 = 2t = 2 t = 2
T2
1
12 = 2 rad = 120
1 3
4
59
b.
( )( )
c.
( )( )
m
m
m
m
Gambar 3.13
Suatu pegas melakukan gerak
harmonik di sekitar titik
setimbangnya.
1
(Hz)
T
(330)
1
f (sekon)
(331)
f=
T=
f=
dan
1
2
k
m
T = 2 m (sekon)
k
(332)
(333)
Contoh
3.16
60
mg (0,1kg ) 10m /s
=
mg = ky k =
y
0,04m
= 25 N/m
Kata Kunci
0,1kg
m
Periode getaran: T = 2 k = 2 25N/m = 0,4 s
1
1
frekuensi getaran: f =
=
= 2,5 Hz
0,4
T
b.
1
2
g
( Hz )
A
Gaya pemulih
Gerak harmonik
Fase
Sudut fase
Periode
Frekuensi
P
mg cos
mg sin
mg
(334)
Gambar 3.14
(335)
dan
T = 2 A (sekon)
g
Contoh
3.17
0, 4m
= 2 0,04 s 2 = 0,4 s = 1,256 s
2
10m/s
1
1
=
= 0,8 Hz
T 1, 256 s
Contoh
3.18
Beban 100 gram digantungkan pada sebuah ayunan sederhana, kemudian disimpangkan sehingga bergerak bolak-balik dengan frekuensi 5 Hz. Jika panjang tali
ayunan tersebut dikurangi sebesar 3 -nya, tentukanlah frekuensinya.
4
Jawab
3
A .
Diketahui: m = 100 g, f = 5 Hz, dan A 2 =
4 1
Hubungan frekuensi dan panjang tali dirumuskan
61
g
1
f
A
A
sehingga diperoleh persamaan
f =
1
2
f2
A
= 1
f1
A2
f2
5
A
f2 = 10 Hz
1
A
4
Contoh
3.19
f =
30ayunan 1
= Hz
60 detik
2
g
2 2
4 f
1
2
g
A
10m/s
2 = 1 meter
( 4)(10) 1 Hz
2
3.
4.
5.
2.
k
k
m
6.
Dari gambar tersebut, jika k = 200 N/m, tentukanlah
gaya yang dibutuhkan untuk mendorong m ke
kanan sejauh 5 cm.
62
7.
Pembahasan Soal
SPMB
1
sekon
4
1
sekon
2
1 sekon
d.
4 sekon
e.
8 sekon
Penyelesaian
Getaran harmonik pada pegas
T = 2
Dengan demikian
m1
T1
m1
=
=
T2
m2
m2
k
m
T2 =
m1
T1
m2
T2 =
4 kg
(2 detik )
1kg
T2 = 4 sekon
Jawab: d
m
T m
k
(UMPTN, 1989)
Rangkuman
1.
2.
=
3.
e=
4.
5.
6.
7.
F
A
A
A
E= =
e A A
Hubungan antara konstanta pegas dan modulus
Young dituliskan:
EA
k=
A
Gaya pemulih pada pegas memenuhi Hukum
Hooke, yaitu
F = k x
Konstanta total pegas yang disusun paralel
ktotal = k1 + k2 + ... + kn
9. Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolakbalik benda di sekitar titik kesetimbangannya.
Persamaan umumnya adalah
y = A sin ( t + 0 ) = A sin ( 2 ft + 0 )
= t ( rad )
t
T
12. Periode dan frekuensi pada getaran pegas:
m
T = 2
k
1 k
f=
2 m
13. Periode dan frekuensi pada getaran ayunan
sederhana:
T = 2
A
g
1
2
g
A
f=
63
P e t a Konsep
Benda Elastis
memiliki
Regangan
Tegangan
memenuhi
Hukum Hooke
Fase
dinyatakan
dengan
Modulus Young
Gerak Harmonik
Sederhana
memiliki
pada
Pegas
Bandul
Sudut
Fase
Kaji Diri
Setelah mempelajari bab Elastisitas dan Gerak Harmonik,
Anda dapat menganalisis pengaruh gaya pada sifat elastisitas
bahan dan hubungan antara gaya dengan gerak getaran. Jika
Anda belum mampu menganalisis pengaruh gaya pada sifat
elastisitas bahan dan hubungan antara gaya dengan gerak
getaran, Anda belum menguasai materi bab Elastisitas dan
64
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dan kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1
A 2 , fase getaran terhadap titik setimbangnya
2
adalah ....
a.
b.
c.
1
8
1
4
1
2
d.
1 2
2
e.
65
mA =
1
m
4 B
d.
mA = 2mB
b.
mA =
1
m
2 B
e.
mA = 4mB
c.
mA=
2 mB
14.
k
a.
b.
c.
2
AA = AB
3
3
AA = AB
2
4
AA = AB
9
d.
e.
9
AA = AB
4
2
AA =
A
3 B
(a)
(b)
2.
3.
66
a.
b.
4.
5.
Kegiatan Semester 1
Menarik atau menekan benda yang keras dan kaku bukanlah pekerjaan
yang gampang. Kegiatan ini memerlukan gaya yang sangat besar. Di samping
itu, perubahan panjang yang dialami oleh benda pun sulit diamati tanpa
bantuan alat. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meregangkan batang
yang keras dan kaku dengan gaya relatif yang cukup kecil adlah dengan
cara membentangkan batang tersebut di atas penumpu, kemudian memberi
beban gantung di titik tengah batang. Pada Bab 3, Anda telah belajar mengenai
elastisitas pada benda padat. Agar Anda dapat memahami materi ini lebih
dalam, Anda akan belajar melakukan penelitian sederhana untuk menentukan
elastisitas beberapa benda padat. Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok
dalam waktu yang ditentukan oleh guru Fisika Anda. Supaya hasil penelitian
Anda baik, lakukanlah kegiatan ini dengan cermat dan teliti.
Tujuan
Menentukan Modulus Young (E) beberapa batang kayu.
Alat dan Bahan
1. Dua batang kayu, masing-masing memiliki ukuran panjang, lebar, dan
tebal yang berbeda-beda.
2. Satu cermin datar dengan penyangga kaki tiga dan benang penunjuk.
3. Tujuh beban gantung masing-masing 200 gr.
4. Satu bingkai penyangga
5. Skala millimeter blok
6. Jangka sorong
Prosedur
1. Ukurlah panjang, lebar, dan tebal setiap batang kayu menggunakan
jangka sorong. Saat mengukur, perhatikan skala nol jangka sorong yang
Anda gunakan.
2. Aturlah susunan alat, seperti yang tampak pada gambar. Ukurlah jarak
antara kedua penumpu batang kayu (L).
3.
67
4.
5.
6.
7.
8.
Massa beban
total
Simpangan batang
saat penambahan
beban
Simpangan batang
saat pengurangan
beban
..................................
..................................
..................................
...........................
...........................
...........................
..................................
..................................
..................................
..................................
..................................
..................................
L3 Mg
4 a 3 be
jarak penumpu ke batang kayu (cm),
massa beban gantung (gram),
percepatan gravitasi Bumi (cm/s2),
tebal batang (cm),
lebar batang (cm), dan
simpangan batang terhadap titik nolnya, setelah digantungi
beban (cm).
E=
dengan: L =
M=
g =
a =
b =
e =
Pertanyaan
1. Berdasarkan data pengamatan Anda, berapakah nilai Modulus Young
setiap batang kayu?
2. Bandingkanlah harga Modulus Young dari ketiga kayu tersebut. Apakah
yang dapat Anda simpulkan?
3. Tuliskanlah hasil penelitian Anda tersebut dalam bentuk laporan yang
diberikan kepada guru Fisika Anda dan presentasikan di depan temanteman sekelas Anda.
Menyusun Laporan
Setelah Anda menyelesaikan kegiatan ini, buatlah laporan yang
menceritakan hasil kegiatan Anda. Laporan tersebut terdiri atas pendahuluan,
teori dasar, data pengamatan, pembahasan, kesimpulan dan saran, serta
daftar pustaka.
Anda diharapkan dapat membuat laporan sebaik mungkin, agar orang
lain yang membaca laporan Anda dapat mengerti dan memahami isi laporan
Anda. Laporan tersebut sebaiknya ditulis atau diketik dalam kertas HVS
ukuran A4. Jika Anda mengalami kesulitan untuk menyusun laporan tersebut,
Anda dapat mendiskusikannya dengan guru Fisika Anda.
68