Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Akuntansi adalah sebagai alat pengukuran sumber-sumber ekonomi dan kewajiban beserta
perubahannya yang terjadi akibat operasi perusahaan. akuntansi mencoba mengukur nilai
suatu aset, kewajiban, modal, hasil dan biaya.
8. Time period
Laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu tertentu, tanggal tertentu, dan
periode tertentu. Contoh neraca menggambarkan nilai kekayaan, utang, dan modal pada saat
atau pada tanggal tertentu. Sedangkan laporan laba rugi menggambarkan informasi hasil
(pendapatan dan biaya) usaha periode tertentu.
9. Monetery unit
Pengukuran yang dipakai dalam akuntansi adalah dalam bentuk ukuran moneter atau uang.
Semua transaksi perusahaan dikuantitatifkan dan dilaporkan dalam bentuk nilai uang.
10. Accrual
Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban ditetapkan tanpa melihat
apakah transaksi kas telah dilakukan atau tidak. Penentuannya bukan keterlibatan kas tetapi
didasarkan pada faktor legalnya, apakah memang sudah merupakan hak atau pendapatan atau
kewajiban (biaya) perusahaan atau belum.
11. Exchange price
Nilai yang terdapat pada laporan keuangan umumnya didasarkan pada harga pertukaran yang
diperoleh dari harga pasar sebagai pertemuan bargaining antara pembeli (demand) dan
penjual (supply).
12. Approximation
Dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penafsiran-penafsiran, baik nilai, harga, umur,
jumlah penyisihan piutang ragu, kerugian, dan sebagainya.
13. Judgment
Dalam penyusun laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan-pertimbangan akuntan
atau manajemen berdasarkan keahlian atau pengalaman yang dimilikinya. Misalnya judgment
tentang memilih metode akuntansi FIFO, LIFO, metode garis lurus atau double declining,
klasifikasi perkiraan, dan sebagainya.
14. General purpose
Informasi yang disajikan dalam keuangan yang dihasilkan akuntansi keuangan ditujukan
untuk pemakai secara umum, bukan pemakaian khusus.
15. Interrelated statement
Neraca, daftar laba rugi, dan laporan arus kas mempunyai hubungan yang sangat erat dan
berkaitan satu sama lain. Ini merupakan salah satu alat control akuntansi sehingga tidak
mudah melakukan rekayasa laporan begitu saja tanpa memerhatikan hubungan satu pos atau
akun dengan pos lainnya.
16. Substance over form
Akuntansi lebih menekankan penggunaan informasi yang berasal dari kenyataan ekonomis
suatu kejadian daripada bukti legalnya. Misalnya dalam akte notaris modal sudah disetor
penuh tapi penyertaannya setoran atau transaksi belum ada, maka akuntan berpihak pada
keadaan yang sebenarnya. Kalau memang belum ada setoran yang benar-benar belum masuk
ke rekening perusahaan, maka belum bisa dicatat kendatipun secara legal formal dianggap
sudah disetor penuh.
17. Materiality
Laporan keuangan hanya memuat laporan informasi yang dianggap penting dan dalam setiap
pertimbangan yang dilakukannya tetap melihat signifikannya. Pengertian penting dapat disini
adalah jika informasi itu dapat memengaruhi para pengambil keputusan yang normal.
18. Laporan historis
Laporan keuangan pada hakikatnya mencatat informasi yang sudah terjadi. Tidak mencatat
informasi yang akan terjadi atau masa depan. Sehingga informasinya bukan prediksi,
kendatipun dari laporan historis kita bisa melakukan prediksi masa depan dalam keadaan
situasi normal ataupun abnormal.
19. Classification
Informasi melalui laporan keuangan diklasifikasikan sesuai dengan sifat dasar akuntansi yang
dapat
memudahkan
para
pemakainya
misalnya
klasifikasi
perkiraan
berdasarkan
likuiditasnya, klasifikasi biaya produksi, biaya operasi, berguna untuk kepentingan pemilik,
kreditor, dan pemakai lainnya.
20. Summarization
Dengan demikian setiap transaksi bisnis berkaitan dengan dua aspek yang tidak
terpisahkan dan kedua aspek tersebut dicatat tanpa terkecuali.
Konsep dual aspect ini mendasarkan pada kaidah bahwa untuk setiap kegiatan bisnis
selalu memiliki persamaan dan reaksi sebaliknya. Menurut konsep ini aset perusahaan
akan sama dengan kewajiban ditambah modal. Anthony, Hawkins dan Merchant yang
dikutip Suwardjono (2005) mengemukakan bahwa sebenarnya konsep dua aspek
akuntansi (sistem berpasangan) merupakan turunan dari konsep kesatuan usaha.
Hubungan bisnis antara manajemen dan pemilik mengakibatkan manajemen harus
selalu mempertanggungjawabkan aset yang telah dan sedang dikelolanya serta
menyajikan sumber aset tersebut.