Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Skripsi
OLEH :
MUHAMAD BIMA MURIA
NIM : 106102003696
ABSTRAK
Judul
ABSTRACT
vi
KATA PENGANTAR
vii
6. Bapak dan Ibu dosen program studi Farmasi, berkat dedikasi beliau yang luar
biasa dalam memberikan dan mengajarkan ilmu pengetahuan di bidang
Farmasi oleh karenanya penulis juga dapat menyelesaikan studi di jurusan
Farmasi FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Kepada bapak Ir. H. Boediono Soedirman, M.Si, yang telah benyak
memberikan bantuan dan dukungan serta memfasilitasi penulis selama
menyelesaikan skripsi ini.
8. Para staf dan karyawan program studi Farmasi. Staf Administrasi Farmasi,
Bapak Zamzami dan Ibu Pia yang telah banyak membantu penulis selama
menjalankan kuliah, penelitian dan penyelesaian skripsi.
9. Mr. Shigematsu (marketing officer Nippon Soda corp.), Ibu Sri (Lawsim
zecha corp.) dan Ibu Myrna (PT. Kimia Farma) atas bantuannya dalam
pengadaan bahan penelitian.
10. Seluruh laboran, Mba Eris, Mba Rani dan Mas Rahmadi serta sahabat yang
juga berprofesi sebagai laboran, Yopi, Lisna dan Tiwi yang telah banyak
membantu dan membimbing penulis selama proses penelitian.
11. Kepada seluruh teman-teman Farmasi angkatan 2006 atas dukungan, saran
dan kritiknya.
12. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut
membantu menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan guna tercapainya kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis berharap semoga hasil
penelitian ini dapat bermanfaat baik bagi kalangan akademis, khususnya bagi
mahasiswa farmasi, masyarakat pada umumnya dan bagi dunia ilmu pengetahuan.
Jakarta, Oktober 2012
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Perumusan Masalah
1.3. Hipotesa
1.4. Tujuan Penelitian
1.5. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tanaman Sirih (Piper betle L.)
2.1.1. Klasifikasi Tanaman
2.1.2. Nama Daerah
2.1.3. Pertelaan
2.1.4. Ekologi dan Penyebaran
2.1.5. Deskripsi Daun Sirih (Piperis Folium)
2.1.6. Kandungan Kimia
2.1.7. Khasiat dan Kegunaan
2.2. Ekstrak dan Ekstraksi
2.2.1. Ekstraki dengan Menggunkan Penyari
2.3. Teknologi Serbuk
2.3.1. Definisi Serbuk
2.3.2. Aliran Serbuk
2.3.3. Deformasi Serbuk
2.4. Tablet Hisap
2.4.1. Bahan Tambahan Tablet Hisap
2.4.2. Metode Pembuatan Tablet Hisap
2.5. Evaluasi Massa Cetak Tablet
2.6. Evaluasi Tablet Hisap
2.7. Monografi Bahan Tambahan
BAB III KERANGKA KONSEP
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian
4.2. Alat dan Bahan Penelitian
4.2.1. Alat
4.2.2. Bahan
ix
ii
iii
v
vi
vii
ix
xi
xii
xiii
1
4
4
5
5
6
6
6
7
7
8
8
9
10
11
12
12
13
14
15
16
18
21
23
25
31
32
32
32
32
33
33
33
34
37
37
38
39
40
42
46
46
46
46
47
48
49
50
52
54
56
67
67
68
72
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.
Tabel 2.
Tabel 3.
Tabel 4.
Tabel 5.
Tabel 6.
Tabel 7.
Tabel 8.
Tabel 9.
Tabel 10.
Tabel 11.
Tabel 12.
Tabel 13.
Tabel 14.
Tabel 15.
Tabel 16.
Tabel 17.
Tabel 18.
Tabel 19.
Tabel 20.
Tabel 21.
Tabel 22.
Tabel 23.
Tabel 24.
Tabel 25.
Tabel 26.
Tabel 27.
Tabel 28.
Tabel 29.
xi
39
41
41
42
46
47
48
49
50
52
54
55
80
81
83
83
84
84
85
85
86
86
87
88
89
90
90
91
92
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.
Gambar 6.
Gambar 7.
Gambar 8.
Gambar 9.
Gambar 10.
Gambar 11.
Gambar 12.
Gambar 12.
Gambar 14.
Gambar 15.
Gambar 16.
Gambar 17.
Gambar 18.
Gambar 19.
Gambar 20.
Gambar 21.
Gambar 22.
Gambar 23.
xii
20
25
26
27
28
45
51
54
55
73
73
73
73
73
74
74
74
74
74
74
75
75
76
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Lampiran 10.
Lampiran 11.
Lampiran 12.
Lampiran 13.
Lampiran 14.
xiii
72
73
74
76
77
78
79
80
83
85
87
92
94
96
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
1.3. Hipotesa
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dibuat dapat dihasilkan
hipotesa sebagai berikut:
1. Ekstrak etanol daun sirih dapat diformulasikan ke dalam bentuk sediaan
tablet hisap sehingga memenuhi syarat yang telah ditetapkan.
2. Variasi konsentrasi bahan pengikat Hidroxypropil celluloce (HPC-SSLSFP) dapat mempengaruhi sifat-sifat fisik tablet hisap ekstrak etanol
daun sirih (Piper betle L.)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
: Plantae
Diviso
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliospida
Ordo
: Piperales
Familia
: Piperaceae
Genus
: Piper
Spesies
tanah yang kaya akan humus, subur dan pengairan yang baik (Depkes RI,
1980).
2.1.5. Deskripsi Daun Sirih (Piperis Folium)
Pemerian daun sirih adalah memiliki bau aromatik khas dan rasa
pedas, khas. Secara makroskopik yaitu daun tunggal, warna coklat
kehijauan sampai coklat. Helaian daun berbentuk bundar telur sampai
lonjong, ujung runcing, pangkal berbentuk jantung atau agak bundar
berlekuk sedikit, pinggir daun rata agak menggulung ke bawah, panjang 5
cm sampai 18,5 cm, lebar 2,5 cm sampai 10,5 cm, permukaan atas rata,
licin agak mengkilat, tulang daun agak tenggelam, permukaan bawah agak
kasar, kusam, tulang daun menonjol, permukaan atas berwarna lebih tua
dari permukaan bawah. Tangakai daun bulat, warna coklat kehijauan,
panjang 1,5 cm sampai 8 cm (Depkes RI, 1980).
2.1.6. Kandungan Kimia
Sirih (Piper betle L.) mengandung minyak atsiri 1-4,2% yang
terdiri dari cathecol, cadinene, carvachol, caryophyllene, chavibetol,
chavicol, 1-8 sieneol, estragole, eugenol, pyrocatechin, terpinyl acetate,
terpene, sesquiterpene, 55% diantaranya merupakan senyawa fenol dengan
kandungan terbesarnya yaitu chavicol dan chavibetol (Depkes RI, 1989;
Standard of Asean 1993). Chavicol merupkan senyawa yang memberikan
bau khas pada sirih dan bersifat anti bakteri kuat yaitu 5 kali dari fenol
(Sumarnie, 2006).
Kandungan lainnya adalah alkaloid, tannin, diastase, gula, pati,
protein 3-1,5%, lemak 0,4-1%, mineral 2,3 3%, klorofil 0.01-0.25%,
2.2.
adalah
sediaan
kental
yang
diperoleh
dengan
10
2.2.1
kontinu
(terusmenerus).
Remaserasi
berarti
dilakukan
tahap
maserasi
antara,
tahap
perkolasi
sebenarnya
11
2.3.
Teknologi Serbuk
12
13
14
2.4.
Tablet Hisap
Menurut Farmakope Indonesia edisi IV (1995), tablet hisap adalah
sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya
dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang dapat membuat tablet
melarut atau hancur perlahan-lahan dalam rongga mulut. Tidak seperti
tablet biasa yang dirancang untuk segera melarut di dalam lambung, tablet
hisap yang dengan daerah kerja pada membran mukosa mulut dan faring,
umunya memiliki diameter yang besar (5/83/4 inchi), dikempa hingga
menghasilkan berat antara 1,54,0 gram dan diformulasikan dengan tujuan
untuk melarut secara perlahan dalam waktu 510 menit. Selain itu tablet
hisap tidak boleh mudah dikunyah, dikempa hingga memililki kekerasan
yang setara dengan permen gula keras (hard candy lozenges) yaitu 3050
kg per inchi2 (Lachman, 1989).
15
16
17
yang
dipakai
oleh
penderita
diabetes.
Beberapa
18
19
20
21
22
(particle
packing)
dan
perubahaan
konsolidasi
serbuk.
2.6.
23
24
2.7.
25
26
27
Serbuk
Hydroxypropyl
cellulose
merupakan
Hidroxypropil cellulose tipe serbuk sangat halus (HPC-SSLSFP) memiliki kemampuan deformasi yang baik sehingga
dapat digunakan sebagai pengikat kering dengan konsentrasi
yang
rendah
dan
bermanfaat
bagi
bahan
aktif
yang
28
Sinonim:
CapsuLac;
GranuLac;
Lactochem;
lactosum
29
30
BAB III
KERANGKA KONSEP
Evaluasi
serbuk ekstrak:
1. Kadar air
2. Laju alir
3. Sudut henti
4. Kompresibil
itas
Evaluasi tablet:
1. Organoleptis
2. Keseragaman
ukuran
3. Kekerasan
4. Keregasan
5. Waktu hancur
Tablet hisap
Penapisan
fitokimia
Karakterisasi
ekstrak :
1.Organoleptik
2.Susut
pengeringan
3.Kadar air
4.Kadar abu
Evaluasi massa
cetak tablet:
1. Kadar air
2. Laju alir
3. Sudut henti
4. Kompresibil
itas
Uji kesukaan
(Hedonic Test)
31
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1.
4.2.
4.2.1
Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat pencetak
tablet single punch (Erweka GDT), desikator, hardness tester (Erweka
TBH 28), friabilator (Erweka TAR), disintergration tester (Erweka 273),
moisture content balance (Ohaus MB45), seiving analyzer, tap density
tester (Erweka SVM 201) neraca analitik (Precisia XT 220A), jangka
sorong, ayakan, evaporator, alat-alat gelas (Pyrex).
4.2.2. Bahan
Daun sirih (Piper betle L.), HPC-SSL-SFP (Nisso), agglomerated
-lactose (Kimia Farma), dekstrosa (Brataco), sukralosa, magnesium
stearat (Brataco), talkum (Brataco), avicel PH 102 (Brataco), etanol 70%,
vanillin, aquades.
32
4.3.
Metode Penelitian
33
34
35
36
kemudian
disaring
untuk
memperoleh
filtrat
dan
37
bebas abu. Pijarkan residu dan kertas dalam kurs yang sama. Masukkan
filtrat ke dalam kurs, uapkan, pijarkan hingga bobot tetap, timbang.
Kemudian kadar abu bahan yang telah dikeringkan di udara dihitung
(Depkes RI, 2000).
%Kadar abu =
B
100%
Keterangan:
A= berat ekstrak awal (gram)
B = berat ekstrak akhir (gram)
b. Parameter Spesifik
1) Identitas
Memberikan identitas obyektif dari nama dan spesifikasi dari
senyawa identitas dengan cara melihat kandungan dari ekstrak yang dibuat
(Depkes RI, 2000)
2) Organoleptis
Mengamati bentuk, warna, bau dan rasa dari ekstrak yang dibuat.
4.3.6
dan
kompressibilitas.
38
4.3.7
Formula
A
7,6%
7,6%
7,6%
7,6%
Avicel PH 102
7,6%
7,6%
7,6%
7,6%
HPC-SSL-SFP
6%
8%
10%
12%
Dekstrosa
15%
15%
15%
15%
Agglomerated -lactose
61,25%
58,7%
56,15%
53,6%
Sukralosa
0,05%
0,1%
0,15%
0,2%
Mg Stearat
1%
1%
1%
1%
Talkum
1%
1%
1%
1%
Vanilin
0,5%
1%
1,5%
2%
Keterangan:
Dosis pada formula diatas diperoleh dari konversi dosis ekstrak etanol
daun sirih pada mencit ke dosis untuk manusia yang menghasilkan efek
imunomodulator (250mg/kg BB mencit). Dosis untuk manusia (60 kg BB)
adalah 1,216 gram dan dibagi untuk 4 kali minum adalah 304,05 mg.
Perhitungan dosis dapat dilihat pada lampiran
b. Pembuatan Tablet Hisap
Dibuat 50 buah tablet hisap pada tiap formula dengan massa satu
tabletnya 2 gram. Semua bahan yang akan digunakan ditimbang, kemudian
ekstrak kering daun sirih digerus bersama dengan bahan pemanis yaitu
dekstrosa dan sukralosa. Ditambahkan HPC sebagai pengikat kering,
laktosa, serta vanilin dan diaduk hingga campuran tersebut homogen.
39
40
Sifat Aliran
> 10
Sangat baik
4-10
Baik
1,6-4
Sukar
< 1,6
Sangat Sukar
h
(1)
r
= arctan
h
.(2)
r
= sudut henti
h = tinggi kerucut serbuk
r = jari-jari permukaan dasar kerucut
Tabel 3. Hubungan antara sudut henti dengan sifat aliran
Sudut Henti
Sifat Aliran
<30
Sangat baik
31-35o
Baik
36-40o
Sedang
41-45o
Agak buruk
46-55o
Buruk
>56
Sangat buruk
41
Nilai kompresibilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini (Gibson, 2000 ).
Tabel 4. Hubungan nilai kompresibilitas dengan sifat aliran
4.3.9
% Kompresibilitas
Sifat Aliran
5 12
Sangat baik
12 18
Baik
18 23
Cukup
23 33
Kurang
33 38
Sangat Kurang
> 38
Sangat Buruk
42
43
44
45
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1.
Hasil
5.1.1
Determinasi Tanaman
Dari hasil determinasi tanaman yang dilakukan di Herbarium
Bogoriense Puslit Biologi Botani LIPI Cibinong menunjukkan bahwa jenis
tanaman yang digunakan dalam penilitian ini adalah sirih (Piper betle L.).
Penapisan Fitokimia
Hasil
Alkaloid
Flavonoid
Saponin
Tanin
Kuinon
Steroid
Minyak Atsiri
Kumarin
46
Hasil
Standar Kualitas
A. Parameter Spesifik
Identitas
Organoleptis :
1. Bentuk
Cairan kental
2. Warna
Coklat kehitaman
3. Bau
Khas
4. Rasa
B. Parameter Nonspesifik
Kandungan lembab
Kadar Abu
8,47% 0,26
10%
1,44 % 0,416
47
Hasil
Standar
Kualitas
Organoleptis :
1.
Bentuk
Serbuk
2.
Warna
Coklat
3.
Bau
Khas
4.
Rasa
Pahit dan
pedas
2,16 0,255
2-5
Kompresibilitas (%)
8,15 0,009
5-12
0,555 0,008
0,607 0,004
7,67 0,19
4-10
20,34 1,356
30
48
Jenis Pengujian
Kandungan
Formula
A
3,14 0,07
3,26 0,08
3,51 0,12
3,81 0,103
7,49 0,15
7,12 0,12
6,46 0,48
6.02 0,14
21,7 0.36
24,34 1,27
25,28 1,34
28,29 0,89
lembab (%)
Syarat: 2-5%
2
Sudut Henti
(derajat)
Syarat: 30o
Densitas Nyata
0.565
0.529
0.507
0.483
(g/ml)
0,01
0,02
0,01
0,01
Densitas
0.635
0.607
0.597
0.58
Mampat (g/ml)
0,01
0,03
0,01
0,01
Kompresibilitas
11.17
12.85
15.15
16.81
(%)
0,18
0.07
0.29
0.29
Syarat: 12-18%
49
Ukuran
Partikel
Formula B
Formula C
Formula D
(g)
(%)
(g)
(%)
(g)
(%)
(g)
(%)
12
1.700 mm
0,1
0,4
0,1
0,4
0,1
0,4
0,1
0,4
14
1.400 mm
0,1
0,4
0,1
0,4
0,1
0,4
0,1
0,4
16
1.180 mm
0,1
0,4
0,1
0,4
0,1
0,4
0,1
0,4
18
1.000 mm
0,1
0,4
0,1
0,4
0,2
0,8
0,2
0,8
20
850 m
0,3
1,2
0,4
1,6
0,6
2,4
0,7
2,8
<20
< 850 m
24,3
97,2
24,2
96,8
23,9
95,6
23,8
95,2
50
100%
80%
Formula A
Formula B
60%
Formula C
Formula D
40%
20%
0%
<850m
850m
1.000mm
1.180mm
1.400mm
1.70mm
51
Aroma
Rasa
2
Ukuran Tablet
Diameter (mm)
Syarat
Ketebalan (mm)
Formula
A
Bulat
bikonkaf
Putih
berbintik
coklat
Khas sirih
Manis
20,34
0,031
Berat (gram)
Syarat
Kekerasan Tablet
(kg)
Bulat
bikonkaf
Putih
berbintik
coklat
Khas sirih
Manis
Bulat
bikonkaf
Putih
berbintik
coklat
Khas sirih
Manis
Bulat
bikonkaf
Putih
berbintik
coklat
Khas sirih
Manis
20,33
0,023
20,32
0,028
20,33
0,027
0,009
0,016
0,018
Keregasan Tablet
(%)
Syarat
Syarat
4
Syarat
52
Waktu Hancur
(menit)
Syarat
10,32
0,169
8,336
0,067
6,278
0,217
4,325
0,193
53
Tingkat Kesukaan
Sangat Suka
Suka
Netral
Tidak Suka
Sangat Tidak Suka
Total Responden
Rata-Rata
Nilai Formula A
5
4
3
2
1
Frekuensi Responden
Formula B Formula C Formula D
1
3
2
8
6
9
4
2
3
2
10
6
2
1
1
4
5
1
6
4
20
2,05
20
3,75
20
4,15
20
2,95
54
Tingkat Kesukaan
Sangat Suka
Suka
Netral
Tidak Suka
Sangat Tidak Suka
Total Responden
Rata-Rata
Nilai Formula A
5
4
3
2
1
Frekuensi Responden
Formula B Formula C Formula D
1
2
2
7
8
5
4
2
4
7
9
5
3
2
1
12
4
2
1
1
20
2,05
20
2,85
20
3,95
20
4,25
14
Jumlah Responden
12
Sangat Suka
10
Suka
8
Netral
6
4
Tidak Suka
Sangat Tidak
Suka
0
Formula A
Formula B
Formula C
Formula D
55
5.2.
Pembahasan
Pada penelitian ini dibuat tablet hisap berbahan aktif ekstrak etanol
daun sirih (Piper betle L.) dengan memvariasikan konsentrasi Hidroxy
propilcelullose (HPC-SSL-SFP) sebagai pengikat dengan metode kempa
langsung. Daun sirih (Piper betle L.) yang digunakan sebagai bahan aktif
tablet hisap diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Cimanggu, Bogor. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa tanaman
obat yang dibudidayakan secara intensif mulai dari pemilihan bibit,
pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan dan pemilihan waktu panen
yang baik akan memaksimalkan dan mencegah variasi senyawa aktif
tanaman obat (Katno, 2008).
Tanaman sirih dideterminasi di Puslit Biologi Botani LIPI
Cibinong dengan tujuan untuk mengetahui kebenaran jenis dari tanaman
ini dan hasilnya menunjukkan bahwa tanaman ini adalah sirih spesies
Piper betle L. dengan famili Piperaceae. Sebelum dilakukan proses
ekstraksi, daun sirih (Piper betle L.) diolah terlebih dahulu menjadi
simpilisa dengan beberapa tahap yaitu sortasi basah, pencucian,
pengeringan, sortasi kering dan perajangan. Setelah dilakukan sortasi
basah dari 7 kg bahan baku yang mencangkup pembersihan kotoran yang
melekat dan pemisahan bagian tanaman yang tidak diinginkan, diperoleh
5,3 kg daun sirh (Piper betle L.) segar. Daun sirih kemudian dicuci dan
dikeringkan secara alamiah di tempat yang teduh dan terhindar dari sinar
matahari langsung dimana proses ini berlangsung selama 3 minggu.
56
terhadap
serbuk
daun
sirih
(Piper
betle
L.)
untuk
57
efek imunomodulator
secara in
vivo
terhadap mencit
(Permatasari, 2009).
Proses maserasi dilakukan selama 5 hari dengan merendam serbuk
daun sirih dengan pelarut etanol 70% sambil diaduk dan diendapkan
selama 24 jam, terhadap sisa ampas dilakukan penyarian berulang hingga
diperoleh filtrat bening. Ekstrak kemudian dipekatkan untuk meningkatkan
jumlah senyawa terlarut dengan alat rotrary evaporator pada suhu 450C.
Ekstrak kental yang didapat sejumlah 93 gram dengan rendemen sebesar
16,91 % terhadap total massa serbuk kering daun sirih (Piper betle L.).
Pengujian parameter nonspesifik yang dilakukan pada ekstrak
kental meliputi pengukuran kandungan lembab (moisture content) dan
kadar abu (ash content). Kandungan lembab pada ekstrak kental diukur
58
59
dengan
perbandingan
1:1,
kemudian
dikeringkan
dengan
60
61
7,49 g/detik menjadi 6,02 g/detik, sedangkan untuk sudut henti bertambah
besar dari 21,7o menjadi 28,290.
Peningkatan konsentrasi penggunaan HPC-SSL-SFP sebagai
pengikat dapat mempengaruhi sifat alir keempat formula akibat
meningkatnya jumlah partikel halus (fines) dalam massa cetak tablet. Ratarata ukuran partikel dari HPC-SSL-SFP adalah kurang dari 20 m (Abe et
al, 2011). Sifat alamiah dari partikel padat halus yaitu memiliki
kemampuan dalam mengsi ruang atau celah antar partikel lain sehingga
dapat memperpendek jarak antar partikel. Semakin kecil ukuran partikel (<
50 m) maka semakin besar gaya Van der Walls yang dihasilkan, selain
itu gaya Van der Walls akan meningkat bila jarak antar partikel sempit
karena gaya ini berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar partikel.
Dengan pengaruh gaya Van der Walls maka terjadi peningkatan sifat
kohesifitas antar partikel yang akan mempenaruhi sifat aliran massa cetak
tablet (Gibson, 2000).
Hasil evaluasi kompresibilitas dari keempat formula adalah 11,
17%; 12,85%; 15,15% dan 16,81%. Hasil ini menunjukkan bahwa semua
massa cetak tablet memiliki kompresibilitas yang baik yaitu kurang dari
20% (Gibson, 2000). Nilai kompresibilitas sering disebut juga dengan
index carr yang merupakan persenstase perbandingan antara selisih
densitas nyata (bulk density) dan densitas mampat (poured density).
Perubahan nilai densitas berkaitan dengan sifat kohesifitas antar partikel
serbuk. Semakin tinggi nilai kompresibilitas maka serbuk semakin kohesif
dan sifat aliran menjadi memburuk (Khan, 2008). Sehingga ada korelasi
62
antara
peningkatan
konstrasi
penggunaan
HPC-SLL-SFP
dengan
63
ketebalan tidak boleh kurang dari 1 1/3 tebal tablet dan tidak boleh lebih
dari 3 kali diameter tablet (Depkes RI, 1979).
Sedangkan berat rata-rata keempat formula tablet adalah 2,042 g;
2,039 g; 2,045 g; dan 2,040 g; memenuhi berat standat tablet hisap yaitu
1,5 4 gram (Lachman, 1989). Hasil evaluasi keseragaman berat terhadap
20 tablet untuk tiap formula telah memenuhi syarat yaitu jika ditimbang
satu persatu tidak lebih dari 2 buah tablet yang masing-masing bobotnya
menyimpang 5% dari bobot rata-ratanya. Dan tidak satu pun tablet yang
bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari 10% (Depkes RI,
1979).
Tablet hisap dikempa dengan tekanan tertentu hingga memiliki
kekerasan yang lebih besar dari tablet konvensional yang setara dengan
permen obat keras (hard candy lozenges) yaitu 30-50 kg/inchi2 bila
dikonversikan ke satuan centi meter menjadi 11,81 19,86 kg/cm2
(Lachman, 1989). Kekerasan tablet hisap dari keempat formula adalah
8,32 kg/cm2; 10,27 kg/cm2; 12,5 kg/cm2 dan 14,44 kg/cm2 dimana formula
C dan D telah memenuhi syarat kekerasan tablet hisap. Data ini
menunjukkan suatu korelasi bahwa semakin besar konsentrasi HPC-SSLSFP yang digunakan dapat meningkatkan kekerasan tablet hisap.
HPC-SSL-SFP adalah senyawa eter selulosa tersubtitusi oleh
gugus hidroksi propil ( OCH2CH(OH)CH3)n yang berupa partikel sangat
halus (Super Fine Powder) berukuran dibawah 20 m (Rowe, 2009; Abe
et al, 2011). Senyawa selullosa dapat menghasilkan tablet yang keras
karena mampu meningkatkan kohesifitas massa serbuk melalui kekuatan
64
ikatan hidrogen yang dibentuk oleh gugus hidroksil (-OH) yang melekat
pada molekul selulosa (Lacman, 1989). Selain itu HPC dengan jenis
ukuran partikel sangat halus memiliki sifat deformasi plastik yang baik
saat dikempa sehingga dapat meningkatkan kekompakan massa serbuk dan
bersifat elastis sehingga massa serbuk mudah dikempa (kompresibel)
(Drig, 2007).
Hasil evaluasi friabilitas terhadap keempat formula adalah
0,0789% ; 0,04305%; 0,0292%dan 0,0191%, hasil ini memenuhi syarat
friabilitas yang telah ditentukan yaitu kurang dari 0,8% (Lachman, 1994).
Semakin tinggi konsentrasi bahan pengikat maka tablet yang dihasilkan
semakin keras dan kompak sehingga tahan terhadap guncangan mekanik
yang diberikan.
Tablet hisap dari keempat formula memiliki waktu hancur yaitu
10,32 menit; 8,336 menit ; 6,278 menit dan 4,325 menit. Waktu hancur
formula A , B dan C telah memenuhi syarat yaitu 5-10 menit (Lacman,
1989). Terdapat hubungan antara waktu hancur dengan konsentrasi
penggunaan bahan pengikat yaitu semakin tinggi konsentrasi bahan
pengingkat maka waktu hancur tablet hisap semakin singkat. Hal ini dapat
dimengerti karena HPC-SSL-SFP adalah senyawa derivat selulosa yang
larut air (Abe et al, 2011). Sifat alamiah dari senyawa selulosa yaitu
mudah mengembang bila beraksi dengan air sehingga tablet mudah hancur
(Lachman, 1994). Oleh karena itu,
variasi
65
66
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1.
Ekstrak etanol daun sirih (Piper betle L.) dapat dibuat menjadi tablet
hisap dengan menggunakan metode kempa langsung dan memanfaatkan
HPC-SSL-SFP sebagai bahan pengikat kering.
2.
3.
6.2. Saran
Penggunaan bahan pemanis sintesis pada tablet hisap dapat diganti
dengan bahan pengisi yang memiliki rasa manis seperti manitol, sukrosa
maupun sorbitol dengan karakterkter khusus yang disiapkan untuk metode
kempa langsung.
67
DAFTAR PUSTAKA
Abe, S., Tsue. S., Shimotori, T., and Sugisawa, K. 2011. Evaluation of Direct
Compression Tablet prepared by a new Super Fine Powder of
Hydroxypropyl Cellulose (Evaluation of HPC-SSL-SFP). Nippon Soda Co.
Ltd. Japan.
Ali, I., Khan, G.K., Suri, K.A, Gupta, D.B, Satti, N.K., Dutt, P., Afrin, F., Qazi,
G.N., and Khan, I.A, 2010. In Vitro Antifungal Activity of Hidroxychavicol
Isolated From Piper betle L., Ann Clin Microbiology Antimicrob. Volume
9. Page: 7.
Antikainen, Osmo. 2003. New Methods to Evaluate Applicability of Powders and
Granules for Tablet Compression. Academic Dissertation. University of
Helsinki. Finland.
Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi ke-4. Jakarta:
UI. Press. Hal: 251-300.
Aulton, M.E. 2002. Pharmaceutics: The Science of Dosage Form. 2nd Edition.
Churchill Livingstone: London, United Kingdom. Page:197-210 & 403-433
Banker, S.G. and Rhodes, C.T., 2002. Modern Pharmaceutics. 4th Edition. Marcel
Dekker: New York. United States of America.
Damayanti, Rini, 2003. Khasiat dan Manfaat Daun Sirih: Obat Mujarab dari
Masa ke Masa. Jakarta: Agro Media Pustaka. Hal: 1-6.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia, Edisi
III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia, Edisi
IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1980. Materia Medika Indonesia.
jilid IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: 92-98.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Parameter Standar Umum
Ekstrak Tumbuhan Obat. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan. Jakarta. Hal: 1-17.
Dorly, 2005. Potensi Tumbuhan Obat Indonesia Dalam Pengembangan Industri
Agromedisin. Dikutip dari Makalah Pribadi Pengantar Falsafah Sains
Sekolah Pasca Sarjana (S3) Insitiut Pertanian Bogor.
68
Drig, Thomas, Katharina, M., and Freyer, Picker. 2007. Physical Mechanical
and Tablet Formation Properties of Hydroxypropylcellulose: In Pure Form
and in Mixtures. AAPS PharmSciTech; 8 (4) Article 92.
Gibson, Mark. 2004. Pharmaceutical Preformulation and Formulation: A
Practical Guide from Candidate Drug Selection to Commercial Dossage
Form. CRC Press LL.C: USA, Florida. Page: 381-395 & 407-422
Guha, P. 2006. Betle Leaf: The Neglected Green Gold of India. Agticulutral and
Food Engineering Departement, Indian Institute of Technology, Kharagpur,
West Bengal. India. J. Hum. Ecol., 19(2): 87-93 (2006).
Hana, Nailul. 2010. Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Etanol Gambir (Uncaria
gambir Roxb) Dengan Variasi Konsentrasi Polyvinil Pyrolidone (PVP)
Sebagai Pengikat Dan Pengaruhnya Terhadap Kadar CD4 Dalam Darah.
Skripsi: FKIK UIN Syarif Hidayahtullah Jakarta.
Haris, Nimah. 2009. Pengaruh Penggunaan Polivinil Pirolidon Sebagai Pengikat
Dalam Formulasi Tablet Ekstrak Daun Saga (Abrus precatorius L.,).
Skripsi: FKIK UIN Syarif Hidayahtullah Jakrta
Hermawan, Anang, 2007. Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) Terhadap
Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherchia coli dengan Metode
Cakram Difusi. Artikel Ilmiah Fakultas Kedoketeran Hewan Universitas
Airlangga, Surabaya.
Nugrahani, I., Rahmat, H. dan Djajadisastra, J. 2005. Karakteristik Granul dan
Tablet Propanolol Hidroklorida Dengan Metode Granulasi Peleburan.
Dalam: Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. II, No.2. FMIPA Universitas
Indonesia, Jakarta.
Jufri, M., Munim, A., dan Aristanti, Y. 2008. Pembuatan Tablet Ekstrak Pare
Dengan Metode Cetak Langsung. Jurnal Bahan Alam Indonesia. ISSN:
1412-2855. Vol.6. No.4. Departemen Farmasi FMIPA UI.
Jones, David. 2008. Pharmaceutics Dosage Forms and Design. Pharmaceutical
Press: London, United Kingdom. Page: 203-243.
Katno. 2008. Pengelolaan Pasca Panen Tanaman Obat. Balai Besar Penelitian
Dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO-OT)
Departemen Kesehatan RI: Tawang Mangu, Solo. Hal: 19-37.
Khan, A.M, Shah, R.B. and Tawakkul M.A. 2008. Commparative Evaluation of
Flow for Pharmaceutical Powsders and Granules, Research Article, AAPS
PharmSciTech. Vol 9. No.1. DOI: 10.1208/s12249-008-9046-8.
69
Lachman, L., Lieberman, H.A., Kaning J.L., 1994. Teori dan Praktek Farmasi
Farmasi Industri. Jilid I. Edisi III. Diterjemahkan oleh Suyatmi S, Jakarta:
Universitas Indonesia Press. Hal: 43-57, 110-113.
Lachman, L., Lieberman, H.A., Kaning J.L., 1994. Teori dan Praktek Farmasi
Farmasi Industri. Jilid II, Edisi III. Diterjemahkan oleh Suyatmi S, Jakarta:
Universitas Indonesia Press. Hal: 647-661, 680-705.
Lachman, L., Lieberman, H.A., Schwart, J.B., 1989. Pharmaceutical Dossage
Form: Tablets. vol, 1, 2nd ed. Marcel Dekker, New York, Page: 512-518
Muchlisah, Fauziah, 1995. Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Jakarta: Penebar
Swadaya.
Nalina, T. and Rahim Z.H.A. 2007. The Crude Aqueos Extract of Piper betle L.
and its Antibacterial Effect Toward Streptococcus mutans. American
Journal of Biotechnology and Biochemistry 3 (1): 10-15.
Ohaus Corp. 2000. Mouisture Analyzer: Cook Book. New Jersey. USA.
Onunkwo, G.C. 2010. Evaluation of Okro Gum as a Binder in The Formulation of
Thiamine Hydrochloride Granules and Tablets. Research In Pharmaceutical
Biotechnology Vol. 2(3), pp.33-39. ISSN 2141-2324.
Permatasari, Dian Agustina, 2009. Uji Efek Immunomodulator Ekstrak Etanol
70% Daun Sirih (Piper betle L.) Terhadap Aktivitas dan Kapasitas
Fagositosis Sel Makrofag Peritonium Mencit Secara In Vivo, Skripsi: FKIK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Peryam, D.R. 1988. The-9 Point Hedonic Scale. Peryam & Kroll Research
Corporation: Chicago, USA.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Quinn, M. 2009. Handbook of Pharmaceutical
Excipients. 6th Edition. Pharmaceutical Press and The American
Pharmacists Assotiation: USA. Page: 222, 317, 364, 404, 701, 728 & 760.
Sari, Retno dan Isdiartuti, 2006. Studi Efektifitas Sediaan Gel Antiseptik Tangan
Ekstrak Daun Sirih (Piper betle Linn.). Majalah Farmasi Indonesia, 17(4),
163-169. Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya.
Sarker, D.S., Latif, Z. and Gray, A.I. 2006. Natural Product Isolation (Method in
Biotechnology). Humana Press: New Jersy, USA. Page: 29-30.
Sembiring, Bragem Br. 2009. Pengaruh Konsentrasi Bahan Pengisi dan Cara
Pengeringan Terhadap Mutu Ekstrak Kering Sambiloto. Bul. Littro. Vol.
20No. 2, 2009, 173 181. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik,
Bogor.
70
Sharma, S., Khan, I.A, Ali, I., Ali, F., Kumar, M., Kumar, Johri, R.K, Abdullah,
S.K, Bani, S., Pandey, A., Suri, K.A, Gupta, B.D, Satti, S.K, Dutt, P., 2009.
Evaluation of the Antimicrobial, Antioxidant, and Anti-Inflammatory
Activities of Hydroxychavicol for Its Potential Use as an Oral Care Agent.
Vol. 53, No. 1, Page: 216222.
Shaw, Shanon Reagan, Nihal M, Nihal A. 2007. Dose Translation from Animal to
Human Studies Revisited. In: The Faseb Journal Vol.22, United State of
America: 659-661.
Singh, A.P. 2002. A Treatise on Phytochemistry. Emedia Science Ltd. Redhiill,
United Kingdom.
Sumarnie, H.P. dan Pratiwi. 2006. Identifikasi Senyawa Kimia dan Aktivitas
Antibakteri Ekstrak Piper sp. Asal Papua. Bidang Botani Puslit Biologi
LIPI CSC. Cibinong Jawa Barat.
Standard of ASEAN Herbal Medicine, volume 1. 1993. ASEAN Countries,
Jakarta: 341-344.
World Health Organization. 2003 Traditional Medicine: Report by the
Secretariat. Provisional agenda item 14.10.
Yoga, Windhu Wardhana. 2007. Formulasi Tablet Kunyah Serbuk Jahe Kuning.
Karya Tulis Ilmiah. Bandung. Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran.
71
72
betle L.)
sirih
73
74
75
76
Sortasi basah:
1. Pemisahan batang dan tangkai dari
daun
2. Pemilahan daun yang segar, daun
yang busuk dan menguning
Sortasi kering:
1. Pemisahan tangkai yang masih
melekat
2. Pemilahan daun yang busuk dan
yang telah ditumbuhi jamur
77
1. Organolpetis
2. Kandungan
lembab
3. Kadar abu
Evaluasi:
1. Organolpetis
2. Kandungan
lembab
3. Laju alir
4. Sudut henti
5. Kompresibilitas
78
Ditambahkan lubrikan Mg
stearat dan pelicir talkum
Kompresi
Evaluasi massa
cetak:
1. Kandungan
lembab
2. Laju alir
3. Sudut henti
4. Distribusi ukuran
partikel
5. Kompresibilitas
Tablet hisap
Evaluasi tablet:
1. Organolpetis
2. Tebal
3. Diameter
4. Berat
5. Kekerasan
6. Waktu hancur
79
A.
Perhitungan rendemen
Berat serbuk daun sirih yang diekstraksi = 550 gram
Berat ekstrak kental daun sirih = 93 gram
Rendemen =
Rendemen =
93 gram
x 100 %
550 gram
Rendemen = 16,91 %
B.
Kadar abu =
0,035 gram
x 100 %
2,014 gram
Berat (g)
26,866
80
60
25,293
90
24,889
120
24,887
Kadar abu =
0,023 gram
x 100 %
2,003 gram
Berat (g)
27,344
60
26,105
90
25,365
120
25,364
Rata-rata kadar abu ekstrak kental daun sirih adalah 1,44 % 0,4164
C.
81
2. W1 = 1,027gram
W2 = 0,955 gram
% Kandungan lembab = 7,11%
3. W1 = 1,032gram
W2 = 0,957 gram
% Kandungan lembab = 7,27 %
Rata-rata kandungan lembab ekstrak kental sirih adalah 7,23 0,104
82
A.
B.
No.
Berat Serbuk
Ekstrak (g)
Kandungan
Lembab (%)
1,024
2,25
1,008
1,88
1,012
2,37
1,015
2,16
SD
0,083
0,255
Massa Serbuk
(gram)
Waktu Alir
(detik)
Laju Alir
(gram/detik)
25,024
3,25
7,69
25,011
3,32
7,53
25,008
3,18
7,86
25,014
3,25
7,69
SD
0,008
0,07
0,165
83
C.
D.
No.
Tinggi Serbuk
(cm)
Diameter
Serbuk (cm)
Sudut Henti
(derajat)
1,5
8,2
20,09
1,3
7,5
19,2
1,8
21,8
1,53
8,23
20,34
SD
0,251
0,751
1,35
Evaluasi kompresibilitas
Tabel 18. Hasil evaluasi kompresibilitas serbuk ekstrak sirih
No.
Massa
Volume
Volume
Densitas
Densitas
Kompresibilitas
Serbuk
Awal
Mampat
Nyata
Mampat
(%)
(gram)
(ml)
(ml)
(g/ml)
(g/ml)
20,012
36
33
0,555
0,606
8,415
20,027
36
33
0,556
0,607
8,402
20,019
36
33
0,555
0,607
8,408
SD
0,0106
0,001
0,001
0,009
84
A.
B.
Formula A
Formula B
Formula C
Formula D
3,12
3,18
3,39
3,92
3,23
3,35
3,52
3,87
3,08
3,26
3,63
3,68
3,143
3,263
3,513
3,823
SD
0,077
0,085
0,120
0,103
Massa
Serbuk
(gram)
25,153
25,148
25,141
25,024
25,018
25,011
25,017
25,010
25,006
25,116
25,109
25,104
Tinggi
(cm)
Diameter
(cm)
1,8
1,7
1,9
2,2
1,9
2
2,3
1,9
2
2,2
2,3
2,2
9,2
8,5
9,4
9,1
8,8
9
9,1
8,5
8,7
8,3
8,5
8,4
Sudut
Henti
(derajat)
21,37
21,80
22,01
25,80
23,35
23,96
26,82
24,34
24,49
27,92
29,30
27,64
Sudut Henti
(rata-rata)
21,70 0,36
24,34 1,27
25,28 1,34
28,29 0,89
85
C.
Massa
Serbuk
(gram)
Tinggi
(cm)
Diameter
(cm)
Sudut
Henti
(derajat)
Sudut Henti
(rata-rata)
25,153
25,148
25,141
25,024
25,018
25,011
25,017
25,010
25,006
25,116
25,109
25,104
1,8
1,7
1,9
2,2
1,9
2
2,3
1,9
2
2,2
2,3
2,2
9,2
8,5
9,4
9,1
8,8
9
9,1
8,5
8,7
8,3
8,5
8,4
21,37
21,80
22,01
25,80
23,35
23,96
26,82
24,34
24,49
27,92
29,30
27,64
21,70 0,36
D.
24,34 1,27
25,28 1,34
28,29 0,89
Evaluasi Kompresibilitas
Tabel 22. Evaluasi kompresibilitas massa cetak tablet
Formula
Masssa
Volume
Volume
Densitas
Densitas
Kompresi
Kompresib
Serbuk
Awal
Mampat
Nyata
Mampat
bilitas
ilitas (rata-
(g)
(ml)
(ml)
(g/ml)
(g/ml)
(%)
rata)
20,043
36
32
0,556
0,626
11,18
11,33
20,015
35
31
0,571
0,645
11,47
0,09
20,018
37
32
0,545
0,625
12,80
12,85
20,024
39
34
0,513
0,589
12,90
0,07
20,028
40
34
0,501
0,589
14,94
15,15
20,010
39
33
0,513
0,606
15,35
0,29
20,012
41
34
0,488
0,589
17,01
16,81
20,035
45
35
0,477
0,572
16,61
0,29
86
A.
Formula A
Formula B
Formula C
Formula D
20,39
20,31
20,32
20,33
20,32
20,32
20,35
20,35
20,31
20,33
20,31
20,36
20,33
20,34
20,32
20,32
20,34
20,35
20,32
20,31
20,35
20,33
20,31
20,33
20,35
20,33
20,36
20,34
20,32
20,34
20,28
20,33
20,31
20,32
20,32
20,32
10
20,4
20,33
20,33
20,34
11
20,38
20,31
20,31
20,33
12
20,31
20,31
20,33
20,36
13
20,31
20,34
20,32
20,38
14
20,32
20,31
20,32
20,31
15
20,33
20,35
20,35
20,31
16
20,31
20,38
20,31
20,33
17
20,36
20,31
20,35
20,32
18
20,32
20,31
20,31
20,34
19
20,35
20,32
20,31
20,34
20
20,34
20,33
20,36
20,36
20,3375
20,3285
20,3245
20,3355
SD
0,027697
0,017685
0,020384
0,01905
87
B.
Formula A
Formula B
Formula C
Formula D
8,19
8,17
8,18
8,16
8,18
8,17
8,17
8,18
8,20
8,22
8,19
8,14
8,21
8,19
8,18
8,19
8,19
8,19
8,21
8,18
8,18
8,18
8,19
8,19
8,17
8,20
8,17
8,20
8,19
8,18
8,20
8,2
8,22
8,18
8,18
8,19
10
8,18
8,19
8,15
8,11
11
8,15
8,16
8,21
8,15
12
8,16
8,20
8,11
8,21
13
8,24
8,13
8,16
8,19
14
8,12
8,15
8,13
8,12
15
8,14
8,19
8,19
8,16
16
8,19
8,21
8,19
8,19
17
8,13
8,17
8,18
8,14
18
8,16
8,16
8,12
8,18
19
8,18
8,14
8,15
8,16
20
8,16
8,19
8,17
8,19
8,176
8,178
8,1725
8,1715
SD
0,030505
0,022618
0,027506
0,027773
88
C.
No.
Penyimpangan (%)
Formula
A
Formula
B
Formula
C
Formula
D
2,0346
2,0113
2,0775
2,0186
0,38
1,39
1,56
1,06
2,0008
2,0799
2,0434
2,0345
2,4
1,94
0,08
0,28
2,0426
2,0202
2,0819
2,0668
0,004
0.95
1,77
0.06
2,0563
2,0114
2,0003
2,0454
0.67
1,38
2,06
0,25
2,0019
2,0412
2,0892
2,0314
1,98
0,08
2,11
0,43
2,0142
2,0435
2,0442
2,0223
1,38
0,19
0,04
0,88
2,0127
2,0997
2,0399
2,0317
1.45
2,86
0,25
0,42
2,0814
2,0212
2,0866
2,0015
1,86
0,902
1,98
1,89
2,0744
2,0633
2,0012
2,0887
1,54
1,15
2,15
2,37
10
2,0088
2,0014
2,0707
2,0864
1,65
1,87
12,4
2,32
11
2,0611
2,0342
2,0123
2,0412
0,9
0,26
1,6
0,05
12
2,0467
2,0284
2,0012
2,0325
0,1
0,55
2,15
0,38
13
2,0446
2,0681
2,0578
2,0084
0.1
1,38
0,62
1,56
14
2,0581
2,0266
2,0144
2,0201
0,75
0,64
1,5
0,98
15
2,0973
2,0515
2,0353
2,0116
2,61
0,58
0,48
1,4
16
2,0332
2,0333
2,0342
2,0414
0,45
0,31
0,53
0,06
17
2,0282
2,0988
2,0925
2,0912
0,7
2,82
2,26
2,43
18
2,0515
2,0073
2,0718
2,0111
0,43
1,58
1,29
0,01
19
2,0043
2,0316
2,0458
2,0529
1,87
0,39
0,03
0.62
20
2,0969
2,0183
2,0011
2,0661
2,59
1,04
2,15
1,25
2,04248
2,03956
2,045065
2,04019
1,19075
1,1131
1,8505
0,935
0,030262 0,028991
0,032371
0,027399
0,8512
0,8071
2,6144
0,8222
SD
89
D.
E.
No.
Formula A
Formula B
Formula C
Formula D
10,11
8,26
6,08
4,15
10,11
8,26
6,08
4,15
10,37
8,34
6,08
4,15
10,37
8,34
6,47
4,46
10,48
8,41
6,47
4,52
10,48
8,41
6,49
4,52
10,32
8,337
6,278
4,325
SD
0,1699
0,0671
0,2173
0,1929
Berat Awal
Berat Akhir
Friabilitas
Friabilitas
(gram)
(gram)
(%)
(rata-rata)
20,0761
20,0596
0,0822
0,0789 0,0046
20,0436
20,0284
0,0758
20,0475
20,0385
0,0448
20,0638
20,0553
0,0423
20,0325
20,0268
0,0285
20,0213
20,0154
0,0299
20,0512
20,0528
0,0189
20,0474
20,0589
0,0194
0,0431 0,0025
0,0292 0,0009
0,0191 0,0004
90
F.
Formula A
Formula B
Formula C
Formula D
8,66
9,55
12,56
13,76
7,58
9,62
12,73
14,44
8,84
10,81
12,36
14,88
8,13
10,11
11,94
13,62
8,52
10,45
12,23
14,56
8,73
10,32
12,69
14,32
8,21
10,24
12,83
14,98
7,36
10,88
12,99
14,64
8,75
10,95
12,41
14,53
10
8,44
9,79
12,77
14,66
8,322
10,272
12,551
14,439
SD
0,506706
0,485671
0,300448
0,440365
91
Untuk pemberian obat kepada manusia dosis obat yang diperoleh dari
dosis hewan percobaan harus dikonversikan berdasarkan perhitungan yang
bersumber dari U.S. Departmen of Health and Human Services, Food and Drug
Administration, Center for Drug Evalution Research (Shaw et al., 2007).
Perhitungannya adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Human Equivalent Dose (HED) = Animal Dose x Animal Km
Human Km
Tabel 29. Konversi dari dosis hewan ke dosis manusia (HED)
Spesies
Bobot (kg)
Luas permukaan
Faktor Km
tubuh (m2)
Manusia
Dewasa
60
1,6
37
Anak-anak
20
0,8
25
Baboon
12
0,6
20
Anjing
10
0,5
20
Monyet
0,24
12
Kelinci
1,8
0,15
12
Guinea pig
0,4
0,05
Tikus
0,15
0,025
Hamster
0,08
0,02
Mencit
0,02
0,007
Keterangan : Nilai tersebut berdasarkan data dari FDA Draft Guidelines (Shaw et
al., 2007).
92
Animal Km
Human Km
3
37
HED = 250
mg
x 0,081
kg
HED = 20,25
mg
BB manusia
kg
93
94
2) HPC-SSL-SFP
95
Sangat Suka
Suka
Netral
Tidak Suka
Sangat Tidak
Suka
Tidak Suka
Sangat Tidak
Suka
Tidak Suka
Sangat Tidak
Suka
Tidak Suka
Sangat Tidak
Suka
Rasa
Aroma
Sampel B
Penilaian
Pemeriksaan
Sangat Suka
Suka
Netral
Rasa
Aroma
Sampel C
Penilaian
Pemeriksaan
Sangat Suka
Suka
Netral
Rasa
Aroma
Sampel D
Penilaian
Pemeriksaan
Sangat Suka
Suka
Netral
Rasa
Aroma
96