Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENGENDALIAN HAMA
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas Praktikum Mata Kuliah Pertanian Organik
Disusun Oleh:
Kelas A1 Kelompok 1
Layinnati Alfiyah
115040200111198
115040201111268
Hikmah Rizqia M.
135040100111002
Nabilah Marhah
135040100111033
135040100111065
Ifran Rahrizza
135040100111082
Reiza Anastasia
135040100111092
Ivan Nursyifa H.
135040100111101
135040100111102
Anis Wahyuni
135040100111130
KATA PENGANTAR
Mengawali tulisan ini, penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat
Allah swt., karena berkat rahmat dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Ekstrak Air Daun Paitan sebagai Pestisida Nabati untuk
Pengendalian Hama.
Makalah ini penulis susun untuk memenuhi salah satu tugas parktikum
mata kuliah Pertanian Organik di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Malang.
Selama menyusun makalah ini penulis tidak lepas dari bimbingan, arahan,
dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah selayaknya penulis
mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya
kepada yang terhormat
1. Erlita Diana selaku asisten praktikum kelas A1 yang telah memberikan
bimbingan dan mengarahkan penulis, sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini;
2. Orang tua kami yang selalu memberikan doa dan dorongan yang
sangat berarti bagi penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini;
3. Rekan-rekan yang telah memberikan semangat kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini;
4. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu, yang
telah banyak membantu penulis dalam menyusun makalah ini.
Semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis tercatat sebagai amal
saleh dan senantiasa mendapat balasan berupa limpahan pahala yang sepadan dari
Allah swt.
Demikian, hasil makalah ini yang dalam pelaksanaannya telah melibatkan
berbagai pihak, semoga makalah ini bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .........................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................
1.1 Latar Belakang ................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................
1.3 Tujuan .............................................................................................................
1.4 Manfaat ...........................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................
2.1 Bipestisida atau Pestisida Nabati ....................................................................
2.2 Tanaman Paitan ...............................................................................................
BAB III METODELOGI ...................................................................................
3.1 Alat dan Bahan ...............................................................................................
3.1.1 Alat .......................................................................................................
3.1.2 Bahan ....................................................................................................
3.2 Cara Pembuatan ..............................................................................................
3.3 Analisa Perlakuan ...........................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................................
4.1 Kelebihan Biopestisida Daun Paitan ..............................................................
4.3 Cara Kerja dan Hama Sasaran Biopestisida Daun Paitan ..............................
BAB V PENUTUP ..............................................................................................
5.1 Kesimpulan .....................................................................................................
5.2 Saran ...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertanain organik merupakan pertanian yang mulai berkembang di
indonesia mulai abad 20-an. Akhir-akhir ini banyak petani yang sudah mulai
menerapkan sistem pertanian organik dalam budidaya pertaniannya. Meskipun
biaya yang dikeluarkan relatif mahal dan keuntungan yang diterima saat awal
masih dikakatan sedikit. Tetapi para petani mulai berlomba-lomba dalam
menerapkan sistem pertanian organik. Hidup sehat yang mulai disadari
masyarakat inilah yang menjadi salah satu faktor bahan-bahan organik
khususnya untuk bahan pangan menjadi sesuatu yang dicari oleh masyarakat
saat ini. Meskipun konsumen bahan pangan organik yang meminati cenderung
merupaakn masyarakat yang tergolong kalangan menengah keatas. Dalam
budidaya pertanian organik tentunya bahan-bahan yang digunakan dalam
semuanya haruslah organik atau tanpa menggunakan bahan-bahan sintetis
yang bersifat kimia baik dari pestisida, pupuk, bahkan sistem pengairannya.
Dalam pertanian organik salah satu kendala yang dihadapi dalam budidaya
adalah hama yang menyerang tanaman budidaya. Hama tersebut dapat
merusak tanaman dan memberikan penurunan hasil produksi. Dalam pertanian
organik biopestisida merupakan pestisida nabati yang digunakan untuk
mengendalikan tanaman yang terserang hama. Biopestisida dapat dibuat dari
bahan-bahan yang alami, seperti daun serai, daun papaya, daun sirsak, dan lain
sebagainya. Bahan yang digunakanmerupakan bahan-bahan yang mempunyai
rasa yang pahit sehingga hama tersebut tidak suka akan rasa dari pestisida
tersebut. Penggunaan biopestisida tidak menyebabkan residu dan tidak
menyebabkan resistensi terhadap populasi hama.
Oleh karena itu, dalam penerapan sistem pertanian organik tentunya
biopestisida sangat diperlukan untuk penanggulangan hama yang menyeranag
tanaman budidaya. Hal ini dikarenakan agar tidak terjadi kerugian yang
dialami oleh petani dari hasil produksi yang di akibatkan oleh serangan hama
dan penyakit. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai cara pembuatan
biopestisida dengan menggunakan bahan-bahan alami. Bahan-bahan tersebut
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biopestisida
Pestisida nabati adalah bahan pestisida yang diperoleh dari tumbuhan,
misalnya dari tanaman mimba (Azadirachta indica), srikaya (Annona squamosa) dan mindi (Melia azedarach) (Wiryadiputra, 2006). Sedangkan
pestisida yang bahan aktifnya berupa mikroorganisme yang dapat membunuh
OPT atau merupakan agens hayati OPT biasanya disebut pestisida mikroba.
Sebagai contoh adalah yang berbahan aktif jamur Beauveria bassiana, bakteri
Bacillus thuringiensis, jamur Paecilomyces fumosoroceus dan P. lilacinus.
Pestisida nabati sebagai salah satu komponen dalam pengelolaan OPT
pertanian memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan pestisida nabati
antara lain cepat terdegradasi sehingga tidak meninggalkan residu dalam
waktu lama, cara kerjanya cepat, daya racun terhadap binatang mamalia
rendah, dan daya racun terhadap tanaman juga rendah (kurang fitotoksik).
Sementara itu kekurangannya antara lain karena cepat terdegradasi maka
memerlukan frekuensi aplikasi lebih sering, kurangnya sumber bahan baku,
sulit untuk melakukan pengen-dalian kualitas dan standarisasi, kurangnya
data terhadap berbagai hama dan sulitnya melakukan regristrasi (Isman,
1997).
Pestisida nabati dapat membunuh atau mengganggu serangan hama
dan penyakit melalui cara kerja yang unik, yaitu dapat melalui perpaduan
berbagai cara atau secara tunggal. Cara kerja pestisida nabati sangat spesifik,
yaitu sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
sebagai kayu bakar. Tajuknya mudah dipangkas dan rimbun kembali, hasil
pangkasan untuk pakan maupun dikembalikan kelahan untuk proses daur
ulang menjadi pupuk.
Tanaman (Tithonia diversifolia) juga mempunyai laju dekomposisi
yang cepat. Pelepasan N terjadi sekitar 1 minggu dan pelepasan P dari
biomassa tanaman terjadi sekitar 2 minggu setelah dimasukkan kedalam tanah
(Jama et al ., 1999). Tanaman (Tithonia diversifolia) khususnya pada bagian
daun selain dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan pupuk tanaman juga
dapat dimanfaatkan sebagai pestisida untuk mengendalikan hama dan
penyakit tumbuhan. Manfaat tanaman (Tithonia diversifolia) telah dikenal
sebagai makanan ternak, kayu bakar, kompos, insektisida, dan tanaman
penguat teras. Perkembangan tanaman ini berasal dari biji dan stek batang.
Rata-rata produksi biomassa kering asal tajuk tanaman paitan pada umur 5
8 bulan adalah sekitar 2,6 mg/ha. Tanaman (Tithonia diversifolia)
mengandung bahan beracun yang disebut asam palminat. Senyawa asam
palminat bersifat repellent (penolak serangga) serta berpengaruh terhadap
saraf dan metabolisme serangga. Cara masuk pestisida ini kedalam tubuh
serangga bisa secara kontak maupun perut (oral) pada konsentrasi 50 60 gr/l
sudah efektif dalam mengendalikan serangga hama. Tanaman (Tithonia
diversifolia) mulai berbunga pada akhir musim hujan. Tinggi tanaman
bervariasi antara 1 3 m. Tumbuhan ini banyak ditemukan pada lahan
terbuka, pada lahan kosong yang tidak dipergunakan, tumbuh disekitar lahan
pertanian, disekitar rumah dan disepanjang tepi jalan. Tanaman (Tithonia
diversifolia) ialah tanaman semak dengan kandungan N (Nitrogen), P
(Fosfor), dan K (Kalium) dalam biomassa daun hijau relatif tinggi (George,
Gregory, Robinson dan Jama, 2001). Biomassa daun tanaman (Tithonia
diversifolia) mempunyai kandungan nutrisi dan dikenal sebagai sumber
potensi nutrisi bagi tanaman budidaya (Rutangga, Nancy, Charlesdan Cheryl,
1999). Biomassa tanaman (Tithonia diversifolia) telah lama dikenal sebagai
unsur hara yang efektif untuk tanaman padi di Asia dan tanaman jagung serta
tanaman sayuran di Afrika. Dalam 100 g biomassa segar tanaman (Tithonia
BAB III
METODELOGI
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
1.
2.
3.
4.
5.
Cobek
Toples
Saringan
Corong
Botol
3.1.2 Bahan
1. 0,5 kg daun paitan : sebagai bahan utama pestisida nabati
2. 500 ml air
: sebagai air untuk merendam daun paitan
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kelebihan Biopestisida Daun Paitan
Tanaman Paitan termasuk golongan tanaman perdu dengan klasifikasi
sebagai berikut:
Kingdom
: Plantae Plants
Subkingdom
: Tracheobionta
Superdivisio
: Spermatophyta
Divisio
: Magnoliophyta
Class
: Magnoliopsida
Subclass
: Asteridae
Order
: Asterales
Family
: Asteraceae
Genus
: Tithonia Desf.
Species
: Tithonia diversifolia
saluran pencernaan (racun cerna) serta asam palmitat yang terkandung dalam
daun Paitan bersifat antifeedant sehingga serangga kehilangan nafsu
makannya. Hal ini dapat meningkatkan mortalitas pada serangga, sehingga
menghambat perkembangan dan memutus siklus hidup serangga tersebut.
Pestisida Paitan dapat digunakan untuk mengendalikan hama belalang, dan
kutu dengan hasil yang cukup efektif.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pestisida nabati adalah pestisida yang kandungannya dapat diperoleh
dari tumbuhan ataupun bahan-bahan alami. Banyak tumbuhan yang dapat
dijadikan sebagai bahan baku pembuatan pestisida nabati, peperti pestisida
nabati yang terbuat dari ekstrak air daun paitan. Tanaman paitan selain untuk
menjadi tanaman penyubur tanah pertanian dan tanaman pagar juga dapat
dimanfaatkan daunnya untuk dijadikan sebagai pestisida nabati. Kandungan
senyawa asam palmitat pada daun paitan bersifat repellent (penolak
seranggga). Selain itu Paitan bersifat antifeedant sehingga serangga
kehilangan nafsu makannya. Hal ini dapat meningkatkan mortalitas pada
serangga, sehingga dapat menghambat perkembangan dan memutus siklus
hidup serangga tersebut. Pestisida Paitan dapat digunakan untuk
mengendalikan hama ulat, belalang, dan kutu dengan hasil yang cukup
efektif.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Isman, M.B. 1997. Neem and other botanical insecticides: Barriers to commercialization. Phytoparasitica, 25, 339344.
Jama, B., CA. Palm, R.J. Buresh, A. Niang, C. Gachengo, G. Nziguheba and B.
Amadalo. 2000. Tithoniadiversifolia L. Green Manure.
Wardhana, AH dan Diana N. 2014. Aktivitas Biolarvasidal Ekstrak Metanol Daun
Kipahit (Thitonia diversifolia) Terhadap Larva Lalat Chrysomya bezziana.
Jakarta. JITV 19(1) : 43-51.
Wiryadiputra, Soekadar. 2006. Keefektifan Pestisida Nabati Daun Ramayana
(Cassia spectabilis) dan Tembakau (Nicotiana tabacum)Terhadap Hama
Utama Tanaman Kopi dan Pengaruhnya Terhadap Arthropoda Lainnya.
Pelita Perkebunan. 22 (1), 25-39.