Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Definisi
Hipotiroid adalah suatu kondisi yang dikarakteristikkan oleh produksi hormon
tiroid yang rendah. Ada banyak kekacauan-kekacauan yang berakibat pada hipotiroid.
Kekacauan-kekacauan ini mungkin langsung atau tidak langsung melibatkan kelenjar
tiroid.Karena hormone tiroid mempengaruhi pertumbuhan, dan banyak proses-proses sel.
Hormone tiroid yang tidak memadai mempunyai konsekuensi-konsekuensi yang meluas
untuk tubuh.
Hipertiroidisme adalah suatu keadaaan hipometabolik akibat defisiensi hormone
tiroid yang dapat terjadi pada setiap umur.(Nic - Noc, 2013)
Hipotiroid adalah suatu penyakit akibat penurunan fungsi hormon tiroid yang
diikuti tanda dan gejala yang mempengaruhi sistem metabolisme tubuh. Faktor
penyebabnya akibat penurunan fungsi kelanjar tiroid, yang dapat terjadi kongenital atau
seiring perkembangan usia. Pada kondisi hipotiroid ini dilihat dari adanya penurunan
konsentrasi hormon tiroid dalam darah disebabkan peningkatan kadar TSH (Tyroid
Stimulating Hormon).
Hipotiroidisme adalah suatu sindroma klinis akibat dari defisiensi hormontiroid,
yang kemudian mengakibatkan perlambatan proses metabolik. Hipotiroidisme pada bayi
dan anak-anak berakibat pertambahan pertumbuhan dan perkembangan jelas dengan
akibat yang menetap yang parah seperti retardasi mental. Hipotiroidisme dengan awitan
pada usia dewasa menyebabkan perlambatan umum organisme dengan deposisi
glikoaminoglikan pada rongga intraselular, terutama pada otot dan kulit,yang
menimbulkan gambaran klinis miksedema. Gejala hipotiroidisme pada orang dewasa
kebanyakan reversibel dengan terapi (Anwar R, 2005).
A. Etiologi
Hipotiroid adalah suatu kondisi yang sangat umum.Diperkirakan bahwa 3% sampai
5% dari populasi mempunyai beberapa bentuk hipotiroid. Kondisi yang lebih umum
terjadi pada wanita dari pada pria dan kejadian-kejadiannya meningkat sesuai dengan
umur.
Etiologi dari hipotiroidisme dapat digolongkan menjadi tiga tipe yaitu (Nic Nok:2013):
1. Hipertiroid primer
Mungkin disebabkan oleh congenital dari tyroid (kretinisme), sintesis hormone yang
kurang baik, defisiensi iodine (prenatal dan postnatal),obat anti tiroid, pembedahan
atau terapi radioaktif untuk hipotiroidisme, penyakit inflamasi kronik seperti penyakit
hasimoto, amylodosis dan sarcoidosis
2. Hipotiroid sekunder
Hipertiroid sekunder berkembang ketika adanya stimulasi yang tidak memadai dari
kelenjar tiroid normal, konsekwensinya jumlah tiroid stimulasing hormone (TSH)
meningkat.Ini mungkin awal dari suatu mal fungsi dari pituitary atau hipotalamus. Ini
dapat juga disebabkan oleh resistensi perifer terhadap hormone tiroid
3. Hipotiroid tertier / pusat
Hipertiroid tertier dapat berkembang jika hipotalamus gagal untuk memproduksi
tiroid releasing hormone (TRH) dan akibatnya tidak dapat di stimulasi pituitary untuk
mengeluarkan TSH.Ini mungkin berhbbungan dengan sesuatu tumor/lesi destruktif
lainnya diarea hipotalamus.Ada bentuk utama dari goiter sederhana yaitu endemic dan
sporadic.Goiter endemic prinsipnya disebabkan oleh nutrisi, defisiensi iodine.Ini
mengalah pada goiter belt dengan karakteristik area geografis oleh minyak dan air
yang berkurang dan iodine.
Sporadic goiter tidak menyempit ke area geografik lain. Biasanya disebabkan oleh :
a. Kelainan gebetik yang dihasilkan karena metabolisme iodine yang salah
b. Ingesti dari jumlah besar nutrisi goiterogen (agen produksi goiter yang
menghambat produksi T4) seperti kobis, kacang, kedelai,buah persik, bayam,
kacang polong, strawberry, dan lobak. Semuanya mengandung goitogenik
glikosida
c. Ingesti dari obat goitrogen seperti thioureas (propylthiracil) thocarbomen,
(aminothiazole, tolbutamid)
B. Patofisiologi
Kelenjar tiroid membutuhkan iodine untuk sintesis dan mensekresi hormone tiroid.
Jika diet seseorang kurang mengandung iodine atau jika produksi dari hormone tiroid
tertekan untuk alasan yang lain, tiroid akan membesar sebagai usaha untuk kompendasi
dari kekurangan hormone. Pada keadaan seperti ini, goiter merupakan adaptasi penting
pada suatu defisiensi hormone tiroid.Pembesaran dari kelenjar terjadi sebagai respon
untuk meningkatkan respon sekresi pituitary dari TSH.TSH menstimulasi tiroid untuk
mensekresi T4 lebih banyak, ketika level T4 darah rendah. Biasanya, kelenjar akan
membesar dan itu akan menekan struktur di leher dan dada menyebabkan gejala respirasi
disfagia.
Penurunan tingkatan dari hormone tiroid mempengaruhi BMR(Basal Metabolic
Rate) secara lambat dan menyeluruh. Perlambatan ini terjadi pada seluruh proses tubuh
mengarah pada kondisi achlorhydria (pennurunan produksi asam lambung), penurunan
traktustrointestinal, bradikardi, fungsi pernafasan menurun, dan suatu penurunan produksi
panas tubuh.
Perubahan
yang
paling
penting
menyebabkan
penurunan
sehingga
klien
berpotensi
mengalami
arteriosclerosis
dan
C. Woc
Primer
Sekunder
Tertier
Defisiensi iodium,
kretinim
Kelenjar tiroid
abnormal
Disfungsi TRH
Hipotalamus
TSH
Malfungsi hipotalamus
Hormon tiroid
hipotiroidisme
Laju BMR
Gangguan metabolic
lemak
Peningkatan kolesterol
trigliserida
Kelenjar tiroid
membesar
Produksi panas
Achlorhyria
Menekan struktur
leher dan dada
Gangguan
respirasi disfagia
Depresi ventilasi
Dypsnea
Kekurangan vit
B12 & asam folat
Gangguan traktus
gastroentestinal
Pembentukan
eritrosit abnormal
Peristaltik usus
Konstipasi
MK : gangguan
eliminasi alvi
MK : pola nafas
tidak efektif
MK :
hipotermi
Oklusi pembuluh
darah
kelemahan
MK : intoleransi
aktifitas
MK :
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Arteriosclerosis
jaringan otak
Hipoksia
MK : Perubahan pola
pikir
Jantung koroner
MK : Penurunan
curah jantung
D. Manifestasi Klinis
1. Kulit dan rambut
a. Kulit kering, pecah-pecah, bersisik dan menebal
b. Pembengkakan, tangan, mata, dan wajah
c. Rambut rontok, alopeksia, kering dan pertumbuhannya buruk
d. Tidak tahan dingin
e. Pertumbuhan kuku buruk, kuku menebal
2. Muskuluskeletal
a. Volume otot bertambah glossomegali
b. Kejang otot, kaku, paramitoni
c. Atralgia dan efusi synovial
d. Osteoporosis
e. Pertumbuhan tulang terhambat pda usia muda
f. Umur tulang tertinggal dibandingkan usia kronologis
g. Kadar fosfatase alkali menurun
3. Neurologic
a. Letargi dan mental menjadi lambat
b. Aliran darah menurun
c. Kejang, koma, dementia, psikosis (gangguan memori, perhatian
kurang, penurunan reflek tendon)
d. Ataksia (serebelum terkena)
e. Gangguan saraf (carfal tunnel)
f. Tuli perseptif , rasa kecap, penciuman terganggu
4. Kardiorespiratorik
a. Bradikardi, distritmia, hipotensi
b. Curah jantung menurun, gagal jantung
c. Efusi pericardial (sedikit, temponade sangat jarang)
d. Kardiomiopati di pembulih. EKG menunjukkan gelombang T
mendatar /inverse
e. Penyakit jantung iskemik
f. Hipotensilasi
g. Efusi pleura
h. Dipsnea
5. Gastrointestinal
a. Konstipasi, anoreksia, peningkatan BB, distensi abdomen
b. Obstruksi usus oleh efusi peritoneal
c. Aklorhidria, antibody sel parietal gaster, anemia pernisiosa
6. Renalis
a. Aliran darah ginjal berkurang, GFR menurun
b. Retensi air (volume plasma berkurang)
c. Hipokalsemia
7. Hematologi
a. Anemia normokrom normostik
b. Anemia mikrositik / makrositik
c. Gangguan koagulasi ringan
8. Sistem endokrin
triodotironin (T3)
c. Tetapi untuk mendiagnosis hipotiroidisme sekunder dan tertier tidak
dapat dengan hanya mengukur level TSH
d. Uji darah yang perlu ilakukan (uji TSH normal dan hipotiroidisme
masih disuspek), sbb:
1) Free triodothyronin (ft3)
2) Free levothyroxin (ft4)
3) Total T3
4) Total T4
5) 24 hour urin free T3
F. Penatalaksanaan
Hipotiroidisme diobati dengan menggantikan kekurangan hormon
tiroid, yaitu dengan memberikan sediaan per oral (lewat mulut) yang
banyak disukai adalah hormon tiroid buatan T4. Bentuk yang lain
adalah tiroid yang dikeringkan (diperoleh dari kelenjar tiroid hewan).
Pengobatan pada pendeita usia lanjut dimulai dengan hormone
tiroid dosis rendah, karena dosis yang terlalu tinggi bisa menyebabkan
efek samping yang serius. Dosisnya diturunkan secara bertahap
sampai kadar TSH kembali normal. Obat ini biasanya terus diminum
sepajang hidup pendarita.
Pengobatan selalu mencakup pemberian tiroksin sintetik sebagai
pengganti hormone tiroid.Apabila penyebab hipotiroidisme berkaitan
dengan tumor susuna saraf pusat, maka dapat diberikan kemoterapi,
radiasi, atau pembedahan.
ASUHAN KEPERAWATAN
Seorang wanita, usia 28 tahun datang ke poli penyakit dalam RS Sakinah
dengan keluhan sesak nafas, sulit menelan, tidak nafsu makan, sembelit
dan intoleransi terhadap dingin. BB 30 kg, tb 160 cm. Riwayat penyakit:
dua tahun yang lalu pasien pernah melakukan pengobatan di puskesmas
dengan keluhan ada benjolan di leher depan dan nyeri tekan,pasien juga
merasakan dada sering berdebar-debar dan badannya tetap kurus.hasil
pemeriksaan fisik jantungnya membesar, nadi <60 kali/menit, matanya
exofthalmus, benjolan di leher, dan rasa nyeri. Hasil pemeriksaan fisik
kulit dingin, pucat, kering, bersisik, dan menebal, rambut kering, kasar,
rambut rontok.Saat diajak bicara fungsi intelektual yang lambat, berbicara
lambat dan terbata bata, gangguan memori, perhatian kurang, bingung,
pertanyaan harus diulang ulang karena pendengaran pasien berkurang,
kadar
THS
pada
pasien
tersebuut
yaitu
B. WOC
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Hormone
tiroid
Hipotiroidism
e
TSH
merangsang
kelenjar tiroid
Gangguan
metabolisme
lemak
Peningkatan
kolestterol dan
trigliserida
Kelenjar tiroid
membesar
Menekan
struktur leher
Arteriosclerosis
Oklusi pembuluh
darah
Suplai darah ke jaringan
otak menurun
Hipoksia
MK:
Gangguan
pola pikir
Gerakan kelopak
mata relative
lambat terhadap
bola mata
Gangguanrespirasi
MK :
Keseimbang
an nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh
Depresi
Dispnea
MK: Pola
nafas tidak
efektif
Benjolan
leher /
nodul
MK :
Nyeri
Infeltrasi
limosif, sel
mask ke
jaringan orbital
Eksoftalm
us
MK :
Gangguan
persepsi
Fungsi
intelektual
menurun
Pendengar
an
berkurang
MK :
Gangguan
persepsi
sensori
(pendengaran)
C. ANALISA DATA
11.
12.
Data
13.
N
15.
gi
16.
Ds
klien
Do
dada
berdebar-debar
21.
Ds
:
klien
Masal
ah
Kelenjar
19.
Pola
tiroid
nafas
membesar
efektif
23.
Disfa
24.
tidak
Kesei
gia
mbangan
makan
gangguan
nutrisi
respirasi
kurang dari
Do :
kebutuhan
26.
klien
18.
14.
25.
20.
Etiolo
Ds
mengatakan
klien
terdapat
28.
Nodul
tiroid toksik
tubuh
29.
Nyeri
akut
benjolan di leher
27.
30.
Do : derdapat nyeri
tekan
31.
Ds
mengatakan
klien
sult
33.
Eksof
talmul
Do
mata
36.
Ds
klien
41.
6
uan
sensori
(penglihatan
klien
mengeluh kebingungan
37.
Gangg
persepsi
melotot
35.
34.
38.
Hipok
sia
)
39.
Gangg
uan
Do :
pola
fikir
klien
42.
gangguan memori
Ds
:
klien
40.
mengalami
44.
Fung
45.
Gangg
mengatakan
si
uan
pendengaran berkurang
intelektual
persepsi
43.
Do
pertanyaan
meurun
sensori
harus di ulang-ulang
(pendengar
an)
46.
D. Diagnosis keperawatan
a. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kelenjar tiroid
membesar
b. Nyeri akut berhubungan dengan nodultiroid toksik
c. Keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
tiroid membesar
49.
51.
52.
Intervensi
-sesak berkurang
53.
yang
nyaman
dan
pasien
Rasional
awal gangguan
Untuk memudahkan bernafas
Untuk menghindari keletihan
Untuk membantu menurunkan distres
pernafasan
yang
disebabkan
hipoksia
oleh
56.
pasien
untuk
10
kebutuhan
untuk
mengurangi
dalam
mengurangi nyeri.
Untuk memfasilitasi pengkajian
yang
akurat
tentang
tingkat
nyeri pasien.
Untuk menentukan kefektifan
obat
Tindakan
nyeri,
pasien
ini
meningkatkan
nyeri pasien.
4. Atur periode istirahat tanpa
peningkatan
terganggu.
yang
tingkat
penting
energi,
untuk
pengurangan nyeri
60.
61.
makan
untuk
tidak
makan
2. Observasi dan catat asupan
pasien (cair dan padat)
3. Tentukan makanan kesukaan
pasien dan usahakan untuk
diperlukan
Untuk
meningkatan
makan pasien
Makanan tersebut mencegah
nafsu
mendapatkan
tersebut.
4. Tawarkan
makan
-
suplemen
tinggi
makanan
yang
dengan eksoftalmus.
72.
kaca
75.
Rasional
- Stimulasi umm dari stimulasi
-
akibat
mata
gelap
4. Bagian kepala tempat tidur
ditinggikan
dari
peningkatan
jaringan retroorbital
Melindungi kerusakan kornea
Menurunkan edema jaringan
bila ada komplikasi
76.
77.
78.
dapat
mengindikasikan peningkatan
2. Panggil
pasien
dengan
dan
kembali
realitas
informasikan
latar
82.
belakang
83.
- Untuk
foto
mendasari
Untuk memberikan orientasi
pasien
mengurangi
kebingungan
tetap
dan
aman
84.
85.
dengan
86.
tentang
tentang
penurunan pendengaran.
2. Tentukan cara yang efektif
penurunan
pendengarannya
-
meningkatkan.
Komunikasi yang
dengan
meningkatkan
tubu,
perawatan
isyarat,
kata-kata,
dan
menuliskan
membaca
bibir.
3. Berikan orientasi realitas bila
pasien
kebingungan
disorientasi
91.
F. Implementasi
mengalami
atau
pasien
akan
terencana
akan
pemberian
90.
-
berada
pada
posisi
yang
nyaman
dan
tingkat
nyerinya
(dengan
niali
10
yang
membutuhkan
sedikit
dikerat
atau
dikunyah
4) mengobserfasi adanya edema periorbital, mengeveluasi
ketajaman mata, menganjurkan pasien menggunakan kaca
mata gelap, meninggikan bagian kepala tempat tidur
5) mendokumentasikan dan laporkan perubahan proses pikir
pasien setiap pergantian tugas jaga, memanggil pasien
dengan
namanya,
informasikan
beri
kembali
tahukan
latar
nama
belakang
anda,
dan
(tempat,
jam,
100.
A. KESIMPULAN
101.
Hipotiroid
PENUTUP
oleh produksi hormon tiroid yang rendah. Ada banyak kekacauan kekacauan yang berakibat pada hipotiroid. Kekacauan - kekacauan ini
mungkin langsung atau tidak langsung melibatkan kelenjar tiroid.Karena
hormone tiroid mempengaruhi pertumbuhan, dan banyak proses-proses
sel. Hormone tiroid yang tidak memadai mempunyai konsekuensikonsekuensi yang meluas untuk tubuh.
102. Hipertiroidisme adalah suatu keadaaan hipometabolik
akibat defisiensi hormone tiroid yang dapat terjadi pada setiap umur.
103. Hipotiroidisme diobati dengan menggantikan
kekurangan hormon tiroid, yaitu dengan memberikan
sediaan per oral (lewat mulut) yang banyak disukai adalah
hormon tiroid buatan T4. Bentuk yang lain adalah tiroid
yang dikeringkan (diperoleh dari kelenjar tiroid hewan).
B. SARAN
104. Peran Perawat dalam penangan hipotiroidisme dan
mencegah hipotiroidisme adalah dengan memberika asuhan keperawatan
yang tepat. Asuhan keperawatan yang tepat untuk klien harus dilakukan
untuk meminimalisir terjadinya komplikasi serius yang dapat terjadi
seiring dengan kejadian hipotiroidsme
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
DAFTAR PUSTAKA
Http://www. Slideshare.net/septianraha/konsep-penyakit-hipotiroid