Вы находитесь на странице: 1из 23

STUDI KASUS PASIEN

GIZI KURANG PADA BAYI DENGAN BRONKITIS AKUT


DALAM PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA
DI KECAMATAN PENJARINGAN

Disusun Oleh:
Adham Rifa Rahadian

1102009007

Pembimbing:
DR. Kholis Ernawati, SSi, M.Kes

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA


BAGIAN KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
FEBRUARI 2016

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan studi kasus Gizi Kurang Pada Bayi Dengan Bronkitis Akut Dalam
Pendekatan Kedokteran Keluarga Di Kecamatan Penjaringan, ini telah disetujui oleh
pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas Kedokteran
Keluarga pada Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.

Jakarta, Februari 2016


Pembimbing

DR. Kholis Ernawati, SSi, M.Kes

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur Saya panjatkan Kehadirat Allah SWT atas Karunia dan HidayahNya sehingga tugas Studi Kasus Pasien dengan menggunakan penerapan pendekatan
Ilmu Kedokteran Keluarga dengan judul Gizi Kurang Pada Bayi Dengan Bronkitis
Akut Dalam Pendekatan Kedokteran Keluarga di Puskesmas Kecamatan
Penjaringan dapat diselesaikan.
Tujuan pembuatan Studi Kasus Pasien dengan penerapan pendekatan Kedokteran
Keluarga ini sebagai salah satu tugas dalam menjalani Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI untuk periode 21 Desember 2015 26
Februari 2016. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. DR. Kholis Ernawati, SSi, M.Kes selaku dosen pembimbing Kepaniteraan Ilmu
Kesehatan Masyarakat yang telah membimbing dan memberi masukan yang
bermanfaat dan juga selaku pjs. Bendahara Kepaniteraan dan staf pengajar
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
2. Prof. Dr. Hj. Qomariyah RS, MS, PKK, AIFM selaku guru besar Kepaniteraan
Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
3. dr. Sugma Agung Purbowo, MARS, Dip.IDK selaku Kepala Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat
4. dr. Yusnita, M.Kes, selaku Koordinator Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
5. Dr. Erlina Wijayanti, MPH selaku staf pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

6. Dr. Citra Dewi, M.Kes, selaku pjs. Sekretaris Kepaniteraan Kedokteran Komunitas
dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI
7. dr. Dini Widianti, M.KK selaku staf pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI.
8. Dr. Dian Mardhiyah, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
9. Dr. H. Sumedi Sudarsono, MPH, Dr. Fathul Jannah, M. Si, dan Rifqatussa`adah,
SKM, M.Kes, selaku staf pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi.
10. Drg. Florida Masniari Sitinjak selaku Kepala

Puskesmas Kecamatan

Penjaringan serta dr. Dwi Sujadir sebagai Koordinator Kepaniteraan di


Puskesmas Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Semoga Allah SWT
memberikan rahmat dan hidayah-Nya.
11. Staff Puskesmas Kecamatan Penjaringan, yang telah membantu tim penulis
selama berada di Puskesmas Kecamatan Penjaringan
12. Teman- teman sejawat yang ikut serta dalam kepaniteraan ilmu kesehatan
masyarakat periode 21 Desember 2015 26 Februari 2016.
Dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Jakarta, Februari 2016

Penulis

BERKAS PASIEN

A. Identitas Pasien
Nama

: An. S

Jenis kelamin

: Perempuan

Umur

: 9 bulan

Status

: Belum Menikah

BB/PB

: 4.5 kg/ 61 cm

Alamat

: Duar Batang RT/RW 11/08

Pekerjaan

: Tidak Bekerja

Pendidikan

:Tidak Sekolah

Agama

: Islam

Suku

: Jawa

Tempat berobat : Puskesmas Kec. Penjaringan


Tanggal berobat : 1 Februari 2016
B. Anamnesis
Dilakukan secara Alloanamnesis dengan ibu pasien pada tanggal 1 Februari 2016 pukul
13.20 WIB di puskesmas Kecamatan Penjaringan
1. Keluhan Utama :
Batuk
2. Keluhan Tambahan :
Demam
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien dibawa oleh ibunya ke Puskesmas Kecamatan Penjaringan dengan
keluhan batuk sejak 3 hari yang lalu. Batuk dirasakan terus menerus disertai dahak
berwarna hijau kental. Ibu pasien mengatakan ada keluhan lain yaitu demam yang
dirasakan terus menerus sejak 1 hari yang lalu dan pasien menjadi rewel dan tidak
mau makan. Keluhan, sesak napas, nyeri saat buang air kecil, buang air besar cair
dan muntah disangkal oleh ibu pasien. Pasien belum pernah mengalami hal seperti
ini sebelumnya.

4. Riwayat Penyakit Dahulu :


a.
b.
c.
d.

Riwayat penyakit serupa disangkal oleh ibu pasien


Riwayat kejang demam disangkal ibu pasien
Riwayat penyakit asma disangkal ibu pasien
Riwayat alergi obat disangkal ibu pasien

5. Riwayat Penyakit Keluarga :


a. Riwayat penyakit serupa dalam keluarga disangkal.
b. Riwayat pemakaian obat paru pada keluarga disangkal pasien.
c. Riwayat hipertensi pada keluarga pasien disangkal.
d. Riwayat penyakit gula dalam keluarga disangkal ibu pasien
e. Riwayat alergi di keluarga pasien disangkal.
6. Riwayat Sosial Ekonomi :
Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Tn.B dan
Ny.M. Selain tinggal dengan kedua orangtuanya, Pasien tinggal bersama kakaknya
yang berusia 6 tahun. Ayah pasien, Tn B bekerja sebagai montir di bengkel dengan
penghasilan Rp. 900.000 1.000.000, sedangkan ibu pasien, Ny. M adalah seorang
ibu rumah tangga. Kakak pasien, An A masih bersekolah dasar di bangku sekolah
dasar. Pasien tinggal di kawasan padat penduduk.
7. Riwayat Kebiasaan :
Pasien tinggal di rumah bersama kedua orang tua dan kakaknya. Sehari hari pasien biasa makan dengan nasi tim dan sayur beserta lauk yang dipotong
kecil - kecil. Menu pasien bervariasi, ibu pasien menyediakan sayur bayam, sayur
sop dan juga sayur asem untuk varisi sayurannya. Untuk lauk pauk biasanya telur,
tahu, tempe atau sumber protein lainnya. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien
hanya makan beberapa sendok saja. Selingan makanan pasien biasanya diberi
susu.
8.

Riwayat Obstetri
Pasien adalah anak ke dua, lahir normal cukup bulan di bidan dengan berat

badan lahir 2600 gram dan panjang badan 40 cm. Selama kehamilan ibu mengaku
tidak memiliki keluhan apapun, sehingga jarang kontrol ke puskesmas, namun
pasien mengaku selalu mengkonsumsi makanan yang bergizi. Ibu pasien

mengatakan anaknya diberi ASI sejak lahir sampai saat ini, dan semenjak bulan ke6 pasien mulai diberi tambahan susu formula dan makanan pendamping ASI.
Riwayat Imunisasi
Ibu pasien mengatakan imunisasi dasar pasien lengkap dan sesuai jadwal di
Puskesmas Kecamatan Penjaringan.
9. Riwayat Perkembangan

0-2 bulan

Motorik kasar Motorik halus


Palmar Gasp Melirik objek sekitar

Bicara
Hanya bersuara

Refleks

Tidak
dalam

3-5 bulan

6-10 bulan

Sosial
Bereaksi terhadap

mengoceh suara
kata

Tengkurap,

bermakna
Meraih benda, mengikuti objek Hanya bersuara

mengangkat

dengan mata

Tidak

atau
Bereaksi terhadap

mengoceh suara

kepala.

dalam

kata

Duduk,

bermakna
Meraih benda, mengikuti objek Mengoceh 1-2 kata Beraksi terhadap

berdiri,

dengan mata, menggenggam

bermakna

melangkah

A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
2. Vital Sign

: Tampak sakit ringan

Kesadaran

: Compos Mentis

Frekuensi Nadi

: 90 x/ menit

Frekuensi Pernafasan : 26 x/ menit


Suhu

: 38 ,0C

atau

suara

3. Status Generalis
a. Kepala
Bentuk

: Normocephal

Rambut

: Kecoklatan, tidak mudah dicabut

Mata

: Conjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)

Mulut

: mukosa basah, perioral sianosis (-), bibir


kering

b. Leher
c. Thorax
Inspeksi

: Tidak ada pembesaran KGB, NT (-)

: Kedua hemithorax simetris saat statis dan


dinamis

Palpasi

: Iktus kordis teraba

Auskultasi

: Cor: Bunyi Jantung S1-S2 Reguler,


Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo: Suara napas vesikuler (+/+), ronkhi
(-/-), wheezing (+/+)

d. Abdomen
Inspeksi

: Datar

Auskultasi

: Bising Usus (+) meningkat

Palpasi

: Turgor baik, hepar lien tidak teraba

e. Ekstremitas
Superior

: Sianosis (-), edema (-), CRT < 2

Inferior

: Sianosis (-), edema (-), CRT < 2

4. Status Gizi
BB

: 4.5 Kg

PB

: 61 Cm

BB/U : -3 SD sampai dengan < -2 SD (gizi kurang)


PB/U : - 3 SD sampai dengan < - 2 SD (pendek)
BB/PB : - 2 SD sampai dengan 2 SD (normal)
IMT/U : < - 3 SD (sangat kurus)

B. Pemeriksaan Penunjang
-

BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama

: Tn. B

Usia

: 37 tahun

Pekerjaan

: Montir

Pendidikan

: STM

Agama

: Islam

Alamat

: Duar Batang RT/RW 11/08

b. Identitas Pasangan
Nama

: Ny. M

Usia

: 34 tahun

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Pendidikan

: SD

Agama

: Islam

Alamat

: Duar Batang RT/RW 11/08

Struktur Komposisi Keluarga


Nuclear family

Tabel 2. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah


Kedudukan
No

Nama

dalam

Gender Umur Pendidikan

Pekerjaan

Keluarga
1

Tn. B

Ayah

37 thn

STM

Montir

Ny. M

Ibu

34 thn

SMP

Ibu

Keterangan
tambahan

Rumah
Tangga
3

An. S

Anak

6 thn

9 bln

SD

Pelajar

pertama
4

An. S

Anak kedua

2. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga ini adalah keluarga inti (nuclear family)
3. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari
Duvall (1984) tahapan siklus keluarga Tn. B dan Ny. M termasuk
ke dalam tahap IV, yaitu keluarga dengan anak usia sekolah (anak
tertua berumur 6-13 tahun)
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Biologis
Pada keluarga, baik anggota keluarga inti atau kerabat dekat
seperti nenek, kakek, paman dan bibi tidak ada yang memiliki
penyakit yang sama seperti An.S. Kedua orang tua pasien juga
jarang mengalami sakit yang parah dan menular yang
membutuhkan penanganan serius.
b. Fungsi Psikologis

Pasien adalah anak kedua dari dua bersaudara. Saat ini pasien
tinggal dengan ayah, ibu, dan kakak pasien. Sehari-hari pasien
bermain dan tidur layaknya seorang bayi normal.
c. Fungsi Ekonomi
Penghasilan sehari-hari keluarga pasien hanya mecukupi untuk
kebutuhan sehari-hari keluarga, dengan gaji dari ayah pasien
yang bekerja sebagai montir bengkel berkisar Rp. 900.000,001.000.000,00 perbulan.
d. Fungsi Sosial
Lingkungan tempat keluarga tinggal termasuk lingkungan padat
penduduk, rumah pasien sendiri memasuki gang kecil dan hanya
muat dilewati oleh satu kendaraan beroda dua, dan sangat
berdempetan dengan rumah yang lain. Keluarga pasien dikenal
sebagai keluarga yang baik dan sopan terhadap tetangga. Pasien
juga sering dibawa bermain ke rumah tetangga dan bermain
bersama anak seusianya.
e. Edukasi
Pasien masih bayi sehingga belum bersekolah. Pendidikan
terakhir ayah adalah STM dan ibu pasien adalah SD. Kakak
pertama pasien sedang mengenyam pendidikan SD.
f. Budaya
Warga di kampung asal keluarga pasien memiliki anggapan
bahwa penyakit seperti yang diderita pasien adalah penyakit
yang biasa terjadi di kalangan anak anak, mekipun cukup
mengkhawatirkan.

5. Genogram

Gambar 2. Family Map Keluarga pasien

Keterangan
Laki-laki :
Perempuan :
Pasien
:
Menikah :
Keturunan :
Tinggal serumah :

Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


a. Lingkungan Tempat Tinggal

Tabel 3. Lingkungan Tempat Tinggal

Status Kepemilikan Rumah: Kontrak


Daerah Perumahan: Padat Kotor
Karakteristik Rumah dan Lingkungan

Kesimpulan

Luas rumah: 3 x 7m2


An.S tinggal bersama ibu, ayah serta kakaknya di
Jumlah penghuni dalam satu rumah: 4
rumah daerah pemukiman yang padat dan kotor.
orang
Luas halaman rumah: tidak ada, langsung

Rumah terdiri dari satu kamar tidur, satu kamar


jalan gang rumah.
mandi, ruang tamu, dapur.
Tidak bertingkat
Lantai rumah dari: Sebagian sudah
Rumah tersebut belum memenuhi kriteria rumah
keramik sebagian lagi tanah.
sehat karena kurang tersedianya ventilasi di dalam
Dinding rumah dari: Tembok dan kayu
Jamban keluarga: Ada
rumah. Rumah tersebut memiliki dua jendela dan
Tempat bermain: Tidak ada
lubang udara ditutup dengan plastik karena khawatir
Penerangan listrik: 200 watt
Ketersediaan air bersih: Ada
banyak nyamuk dan hanya mengandalkan aliran
Tempat pembuangan sampah : Ada
udara dari pintu yang terkadang tertutup dan satu
buah kipas angin. Jarak antar rumah yang sangat
berdempetan menyebabkan kesan ventilasi kurang.
baik dan cenderung pengap.
Selain itu kebersihan didalam rumah kurang baik,
dengan tata letak barang-barang yang padat, namun
masih terdapat ketersediaan air bersih dan jamban
keluarga.
Denah Rumah
3M
Kamar
DAPU
mandi &
R
WC

DAPUR
Kam
ar

7M

KAMAR I

Gambar 5. Denah Rumah Tn. B

Kesan: Berdasarkan lingkungan tempat tinggal, dan denah rumah


yang dimiliki keluarga pasien menunjukkan pasien tergolong
keluarga dengan ekonomi rendah.

6. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga

Perilaku terhadap sakit dan penyakit


Jika ada salah satu anggota keluarga Tn. B yang sakit, maka
akan membeli obat warung terlebih dahulu.
Perilaku terhadap pelayanan kesehatan
Keluarga Tn. B sudah memiliki jaminan kesehatan (BPJS)
Perilaku terhadap makanan
Keluarga Tn. B mempunyai kebiasaan makan sebanyak tiga
kali sehari. Makanan yang dimakan oleh keluarga Tn. B
dimasak sendiri oleh ibu pasien atau terkadang membeli
makanan di warung.

Perilaku terhadap lingkungan kesehatan


Apabila tidak membaik, maka keluarga Tn. B akan berobat
ke Puskesmas.

Kesan: Berdasarkan penilaian perilaku kesehatan keluarga terlihat


bahwa keluarga pasien memiliki kepedulian yang rendah tentang
kesehatan keluarganya. Pasien memiliki kesadaran untuk membuat
BPJS pada setiap anggota keluarganya.

7. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)


Tabel 4. Pelayanan Kesehatan
Faktor

Keterangan

Kesimpulan

Cara

Mencapai Mengendarai motor

Jika sakit pasien berobat ke

Pusat

Pelayanan

puskesmas Kecamatan senen

Kesehatan
Tarif

karena biaya yang murah


Pelayanan Murah

dan jarak yang tidak terlalu


jauh dari rumah menuju

Kesehatan
Kualitas Pelayanan Cukup Memuaskan

puskesmas. Pasien merasa


puas

Kesehatan

dengan

kesehatan

yang

pelayanan
ada

di

puskesmas

Kesan: Keluarga pasien tidak mengalami kesulitan dalam mencari


pengobatan ke puskesmas karena akses, tarif, dan kualitas dari
puskesmas yang memadai.

8. Pola Konsumsi Makanan Keluarga


a. Kebiasaan Makan
Pola makan keluarga ini tiga kali sehari terdiri dari sarapan
pagi, makan siang, dan makan malam. Sarapan pagi
kadang-kadang dilewatkan karena keterbatasan uang untuk
membeli makanan sehari-hari. Keluarga ini jarang makan
bersama terutama makan siang. Lauk yang dihidangkan
seperti telur, tahu tempe, serta sayuran. Buah dan susu
jarang dikonsumsi keluarga ini.

b. Menerapkan Pola Gizi Seimbang


Ibu

pasien

mengakui

bahwa

keluarganya

kurang

memperhatikan pola gizi seimbang dari menu yang mereka


konsumsi karena kurang beranekaragamnya

menu

makanan mereka sehari-hari.


Tabel 5. FOOD RECALL
Hari

Selasa 2
Februari
2016

Waktu
Pagi
Selingan pagi
Siang
Selingan siang
Sore
Pagi
Selingan pagi

Rabu 3
Februari
2016

Hari

Kamis 4
Februari
2016

Siang
Selingan siang
Sore

Waktu
Pagi
Selingan pagi
Siang
Selingan siang
Sore

Menu
porsi bubur nasi

Jumlah Kalori
Karbohidrat : 109 gr

Susu formula gelas aqua

Protein : 17 gr

porsi nasi, potong ayam,

Lemak : 23,6 gr

porsi nasi putih, potong tempe

Kalori total

porsi bubur nasi

= 612 kkal
Karbohidrat :162,7 gr

ASI

Protein :44,7 gr

Nasi putih porsi, porsi sayur bayam, Lemak :32,5 gr


susu formula gelas aqua
Nasi putih porsi, mangkuk sayur Kalori total
sop

= 657 kkal

Menu
porsi nasi putih, 1 buah telur bulat

Jumlah Kalori
Karbohidrat 80 gr

ASI

Protein 30 gr

porsi nasi putih, potong ayam

Lemak 91,6 gr

Susu formula gelas aqua

Kalori total

piring nasi putih, porsi sayur sop

=646 kkal

BB Ideal = (usia : 2) + 5kg


= (9 : 2) + 5

= 4.5 + 5
= 5.5 Kg
Kalori Basal = BBI x 95
= 5.5 x 95
= 522.5
Koreksi
Aktifitas ringan
= 171 kalori
Underweight
= 171 kalori
Kebutuhan kalori pasien = 522.5 + 171 + 171 = 864.5
Kalori selama tiga hari = 612 + 657 + 646 = 1915
Rata rata konsumsi kalori pasien per hari = 638 kalori/hari
Kekurangan kalori pasien : 864.5 638 = 226.5 kalori/ hari
Pasien disarankan agar mengkonsumsi makanan tambahan agar sesuai dengan
kebutuhan kalori perharinya.
9. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah Dalam
Keluarga
- Orangtua pasien peduli terhadap kesehatan pasien.
- Keluarga pasien tidak mengalami kesulitan dalam
mencari pengobatan ke puskesmas karena akses, tarif,
dan kualitas dari puskesmas yang memadai

b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah Dalam


Keluarga
- Keadaan ekonomi keluarga pasien yang kurang
-

mencukupi
Keluarga pasien belum menerapkan makan-makanan

yang bergizi pada kehidupan sehari-hari


c. Identifikasi Permasalahan yang Didapat Dalam
Keluarga
- Keluarga

pasien

memperoleh

nafkah untuk

kebutuhan keluarganya sehari hari dari penghasilan


ayah pasien sebesar Rp.900.000,00 1.000.000,00

perbulan. Penghasilan hanya cukup untuk membayar


biaya kontrakan dan sekolah An. S, untuk menerapkan
pola makan sehat, keluarga belum bisa, walau mereka
ingin menerapkan pola makan sehat.
-

An. S kurang begitu tertarik untuk makan sayur mayur.


Bila diberikan PASI maupun ASI atau susu formula,

An. S juga jarang menghabiskannya.


Tinggal di kepadatan penduduk dengan pola makan
seperti itu membuat An. S rentan terkena virus dan
bakteri penyebab penyakit hingga menyebabkannya
sering batuk

B. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal
a. Alasan kedatangan : ingin mengetahui penyakit dan sembuh
b. Harapan : pengobatan dan berbagai pemeriksaan yang rutin dilakukan, dapat
mencapai hasil yang baik, pasien dapat sembuh, pasien kembali sehat
c. Kekhawatiran : penyakit ini tidak sembuh dan bisa berlanjut menjadi
kematian
d. Presepsi : penyakit yang dapat menyebabkan kematian terutama pada bayi
2. Aspek Klinik
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
disimpulkan sebagai berikut :
Diagnosis kerja :
a. Bronkitis akut e.c infeksi bakteri
b. gizi kurang pada bayi
3. Aspek Risiko Internal
a. Genetik : Tidak Ada.
b. Pola makan : Pola makan pasien tidak memenuhi pola gizi seimbang karena
kalorinya tidak sesuai
c. Kebiasaan :
Pasien tidak mau menghabiskan makanannya.

d. Spiritual :
Ibu pasien percaya bahwa penyakit yang dideritanya adalah cobaan dari Allah
SWT.

4. Aspek Resiko Eksternal


a. Kurangnya pengetahuan terkait penyakit, orang tua tidak begitu mengetahui
kebutuhan anaknya dan kemungkinan perkembangan penyakit ke depan
b. Keluarga pasien dan tetangga sekitar menganggap bahwa berat badan pasien
tidak mengkhawatirkan walau mereka tahu bahwa pasien terlalu kurus untuk
seusianya.
5. Aspek Fungsional
Menurut skala ICPC pasien termasuk derajat 1 yang termasuk dalam aspek
fungsional sakit sakit ringan dan pasien mampu melakukan kegiatan yang sesuai
dengan aktivitas sehari hari.
C. Rencana Penatalaksanaan
Tabel 9. Rencana Penatalaksanaan An. S
Aspek
Kegiatan
Aspek Personal - Mengedukasi ibu pasien untuk
memberikan gizi seimbang
kepada buah hatinya

Sasaran
Ibu

Waktu
Pada saat

Hasil yang diharapkan


Ibu pasien sadar dan

pasien

di

mau untuk memperbaiki

Puskesmas

gizi pasien dengan cara

dan

memberi makanan yang

kunjungan

lebih bergizi dan rutin

rumah

timbang

berat

badan

tiap bulan di puskesmas


atau
- Memotivasi ibu pasien agar rutin
timbang berat badan tiap bulan

pelayanan

kesehatan lain.
Dengan

rutin

menimbang berat badan


tiap bulan, dokter dapat
mengawasi
menindaklanjuti

dan

tatalaksana berikutnya
Aspek Klinik

Memberitahu tentang penyebab,


gejala dan tanda, penularan serta
factor-factor yang memperberat
atau memperingan penyakit serta
pencegahan

Ibu

Pada

pasien

di

saat

Ibu ppasien mengerti


penyakit yang sedang

Puskesmas
diderita

anaknya

dan

merubah pola pikir dan


pola makannya
Ibu pasien mengerti

- Memberitahu tanda jika terdapat


dehidrasi untuk segera dibawa
ke pelayanan kesehatan
terdekat

tanda dan gejala jika


penyakitnya
berkepanjangan.

- Perbaikan status gizi (diet TKTP)


yang disesuaikan dengan berat
badan ideal dan kebutuhan
kalori total

memperbaiki kebutuhan
gizi maka penyembuhan
penyakit akan lebih baik
dan

Aspek

Risiko - Mencari tahu dengan teliti


adakah keluarga atau orang
Internal
sekitar pasien yang
mengalami penyakit Batuk

saat

Pasien

dapat

meningkatkan

kualitas

hidupnya.
Mengetahui

sumber

orangtua

Pada

pasien

di

penyakit pada An. S dan

Puskesmas

segera menangani

dan
kunjungan
rumah
- Menganjurkan keluarga dekat
untuk memperbaiki pola
hidupnya

Seluruh

anggota

keluarga

memiliki

sistem imun yang bagus


sehingga tidak mudah
terserang penyakit

- memberitahu pola makan sehat


harus memenuhi syarat yaitu :
keragaman makan (makanan
pokok, sayuran, lauk pauk dan
buah-buahan), cara memasak
dan jadwal makan yang benar
tiga kali sehari

Keluarga pasien mulai

- Memberi motivasi agar selalu


berhusnuzon terhadap Allah
SWT dan tetap rajin
menjalankan ibadah mahdoh

Orang

merubah pola makan


sehat

yang

dengan

sesuai
kebutuhan

ekonomi keluarga

tua

pasien

menjadi semangat dan


tidak suuzon dengan
takdir yang telah Allah

Aspek

Resiko - Menjelaskan mengenai perihal

Keluarga

Pada

saat

SWT tetapkan
Orang tua mengerti dan

Eksternal

seluk beluk penyakit yang

pasien

Puskesmas

dapat cepat tanggap bila

diderita pasien sesuai

dan

hal ini terjadi lagi di

pengalaman dan kepercayaan

kunjungan

rumahnya atau bahkan

keluarga, bahwa penyakit ini

rumah

di lingkungan warga

saat

Aspek

penting untuk segera ditangani


-Menyarankan kepada keluarga

Keluarga

Pada

Fungsional

pasien agar pasien beristirahat

pasien

di

sembuh

Puskesmas

penyakitnya

untuk sementara waktu

saat

dan
kunjungan
rumah

Sumber : Olah Data

D. Prognosis
1. Ad vitam
2. Ad sanasionam
3. Ad fungsionam

: ad bonam
: ad bonam
: ad bonam

Pasien

dapat

segera
dari

Вам также может понравиться