Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
5.1
Produk Pertasol
Pertasol merupakan campuran hidrokarbon cair yang mempunyai
trayek didih 45-150 0C. Pertasol merupakan produk yang terpenting karena
digunakan sebagai solvent/ pelarut, pembersih dan lain-lain. Produk Pertasol
dibedakan atas 3 yaitu :
1; Pertasol CA (Pertasol 2)
b;
c;
d;
Adhesive (lem)
Industri farmasi
No
Unit
Typical Test
Figure
15,6/15,6 oC
0,72
ASTM D1298
45
ASTM D-86
Property
Specific gravity
Distilation :
- IBP
(Initial
Point)
- EP (End Point)
Boiling
Doctor Test
Saybolt
Aromatic Content
Methods
150
Negative
+25
2 hrs/37,8 OC
Max No. 1
% vol
20
ASTM D484
ASTM D156
ASTM D130
ASTM D1319
2; Pertasol CB
b;
Tinta cetak
c;
d;
Property
Specific gravity
Distillation :
- IBP
- EP
Doctor Test
Saybolt
Unit
15,6/15,6 oC
O
Typical Test
Methods
Figure
0,765
ASTM D-1298
ASTM D-86
100
200
Negtive
ASTM D- 484
+18
ASTM D-156
Aromatic Content
2 hrs/37,8OC
Max No. 1
ASTM D-130
%vol
25
ASTM D-1319
3; Pertasol CC
No
Unit
Typical Test
Figure
Methods
15,6/15,6 oC
0,782
ASTM D-1298
Property
Specific gravity
Distillation :
- IBP
- EP
Doct Or Test
Saybolt
5
6
ASTM D-86
O
124
250
Negative
ASTM D 4952
+16
2 hrs/37,8 OC
% vol
Max No. 1
25
ASTM D 130
ASTM D 1319
Gambar 5.1
Produk Pertasol CA, CB, CC
5.2
5.3
Spesifikasi
Caustic Soda
48%
Kapasitas
250 kg/drum
Produk
Tjiwi Kimia
Tujuannya
Untuk mengurangi kadar sulfur
2;
3;
Tindakan Keselamatan
4;
5;
Pompa Centrifugal
Perlengkapan Penunjang
Langkah-langkah Pekerjaan
Persiapan
a;
ii;
iii;
b;
Persiapan Kualitas
ii;
c;
Persiapan Kuantitas
Pengukuran tangki
Perhitungan kapasitas
Persiapan Tangki
i;
ii;
d;
ii;
Langkah Operasi
a;
b;
Persiapan Jaringan
i;
ii;
Operasi pompa
i;
ii;
iii;
Pengecekan pelumas
Pengawasan Operasi
a;
b;
c;
i;
Pengambilan contoh
ii;
5.4
a;
Mematikan pompa
b;
c;
5.5
5.6
RSH + NaOH
RSNa + H2O
H2S + 2NaOH
Na2S + H2O
10
NaOH
11
Tangki Produk
Adsorber
12
3;
Mixer
Line Pertasol
Line Pertasol
Line Pertasol
Terdapat 3 Mixer
( masing-masing line untuk
pertasol CA, CB, CC) yang
digunakan sebagai tempat
treating
dengan
caustic
soda
ini
berlangsung. Yaitu
dengan
Settler Vessel
13
5;
Separator
Tank Loading
Pompa
14
Gudang Caustic Soda dan Pelumas serta Bak Pelarut Caustic Soda
15
Rotameter
5.8
Variable Proses
Variable yang mempengaruhi proses treating menggunakan cautic
soda ini adalah :
16
1;
Konsentrasi Soda
Konsentrasi bahan baku NaOH yang digunakan di kilang
Pusdiklat Migas Cepu yaitu sesuai fase dari NaOH sendiri, yaitu + 48%
wt untuk fase larutan dan + 80% wt untuk padatan. Dan untuk kondisi
operasionalnya digunakan konsentrasi + 20- 25 % wt. Jika konsentrasi
NaOH yang digunakan terlalu berlebihan akan mempengaruhi stabilitas
warna dari produk Pertasol dan akan mengakibatkan troubleshooting
pada pipa. Apabila konsentrasi terlalu rendah akan berpengaruh pada
kejenuhan larutan NaOH (Caustic soda) itu sendiri yaitu semakin
mudah jenuh sehingga senyawa sulfur di dalam Pertasol tidak terikat
sempurna dan produk masih mengandung senyawa sulfur.
2;
Kualitas Feed
Kualitas feed juga berpengaruh terhadap proses treating ini,
jika kualitas feed kurang seperti pertasol CC yang kurang dari warna
sesuai spesifikasi, maka harus dilakukan adsorpsi dengan menggunakan
adsorben dari arang aktif, sehingga warna pertasol setelah di treating
sesuai dengan spesifikasi.
3;
4;
Mixing
Merupakan pencampuran antara pertasol dan caustic soda
sehingga terjadi aliran yang turbulen. Pada proses mixing diupayakan
agar aliran yang terjadi di dalam nya tidak terlalu cepat ( + 15 cm/jam)
17
Settling Time
Settling, dimana pertasol terpisah dengan caustic soda. Pada
saat settling diupayakan agar benar benar caustic dan Pertasol telah
terpisah dengan Caustic di bagian bawah dan Pertasol di bagian atas,
sesuai dengan densitas caustic yang lebih besar dibanding densitas
Pertasol. Dilakukan pengamatan mengenai level sebagai indikator
settling yaitu dengan kenaikan 15 cm setiap jam.
6;
Temperatur
Temperatur sangat mempengaruhi terjadinya loss Pertasol
yang akan di treating, oleh karena itu temperatur pada tangki dijaga
agar tidak melebihi + 30 0C. Jika terjadi Losses tentunya akan
berpengaruh pada kerugian produksi pertasol.
5.9
2;
3;
1;
18
2;
3;
2;
3;
Permasalahan
Penyebab
Masih Adanya
Senyawa Sulfur
setelah Treating
Konsentrasi NaOH
kurang
Terikutnya Air pada
proses treating
Kesalahan Operator
saat pengukuran
level Air dan Pertasol
Aliran pada mixer
terlalu cepat
Troubleshooting
Pencampuran antara
Caustic Soda dan Air saat
pelarutan harus 1:1
sehingga konsentrasi
mencapai 20 -25 % wt
Drain Tangki umpan untuk
mengurangi air yang masih
ada di bagian bawah tangki
Ketelitian operator dalam
pengukuran level Air dan
Pertasol
19
2;
Caustic Soda
Cepat Jenuh
Konsentrasi NaOH
kurang
Kesalahan Operator
saat pengukuran
level Air dan Pertasol
Pencampuran antara
Caustic Soda dan Air saat
pelarutan harus 1:1
sehingga konsentrasi
mencapai 20 -25 % wt
Ketelitian operator dalam
pengukuran level Air dan
Pertasol
3;
Caustic soda
Tekanan pada pompa
terikut ke dalam
terlalu besar
tangki loading
4;
Kavitasi pada
pompa
5;
Losses
6;
Temperatur terlalu
tinggi
Air terikut sebelum
loading
Operator salah dalam
pengukuran level
tangki
Menurunkan temperatur
jika terlalu tinggi dan
mengupayakan agar +
30OC
Drain Tangki sesuai SOP
Ketelitian operator dalam
pengukuran level tangki
Terikutnya air
kedalam umpan
Tekanan pompa
terlalu besar
Pipa
Caustic Soda terlalu
tinggi sehingga
kekentalannya tinggi
dan alirannya lambat
20
Hasil uji yang dilakukan pada sampel Pertasol CA, CB, dan pertasol CC.
Dalam bentuk sebgai tabel
A; Pertasol CA
No
2.
3.
Pengujian
Metode
Specific
ASTM DGravity
1298
o
15,6/15,6 C
Colour
saybolt
ASTMD156
Hasil
analisis
Batasan
Pertasol CA
min
Max
0.7350
0.7200
0.7350
+30
+25
Nomor 1
B; Pertasol CB
No
2.
3.
Pengujian
Metode
Specific
ASTM DGravity
1298
15,6/15,6oC
Colour
saybolt
ASTMD156
Hasil
analisis
Batasan
Pertasol CB
min
Max
0.7734
0.7650
0.7800
+20
+18
Nomor 1
21
C; Pertasol CC
No
Pengujian
Hasil
analisis
Colour
saybolt
Batasan
Pertasol CC
Min
Max
0.7881
0.7820
0.7960
+17
+16
Specific
ASTM DGravity
1298
o
15,6/15,6 C
2.
3.
Metode
ASTMD156
Nomor 1
Tangki 117
Level awal : 185 cm
Akan di treating ke tangki 130 sehingga level tangki 117 menjadi 30 cm
22
Tangki 130
Level awal : 32,2 cm
Setelah di treating level tangki menjadi 193 cm
Jadi yang diterima untuk di treating :
(tabel volume tangki No 510.6/3295)
Untuk tangki setinggi 32 cm berarti volume nya sebanyak = 8.984 liter
Untuk tangki setinggi 2 cm berarti volume nya sebanyak = 56,1 liter
Untuk tangki setinggi 193 cm berarti volume nya sebanyak = 54.148
liter
Sehingga jumlah yang diterima sebanyak
= 54.148 8.984 56,1 (liter)
= 45107,9 liter