Bijih (ore) adalah material/batuan yang terdiri daripada gabungan mineral bijih dengan komponen lain (mineral non logam) yang daripadanya dapat diambil satu/lebih logam secara ekonomis. Mineral bijih adalah mineral yang mengandung logam atau agregat mineral logam, yang dari sisi penambang atau ahli metalurgi dapat diolah menjadi suatu profit. Mineral bijih harus dapat diekstrak logamnya, misal kalkopirit yang dapat dieksrak tembaganya, galena yang dapat diekstrak untuk menghasilkan timah hitam dan kalkopirit yang dapat diekstrak untuk menghasilkan timah. Mineral yang mengandung logam namun bila logamnya tidak dapat diekstrak maka tidak dikategorikan sebagai mineral bijih. Logam itu sendiri dapat terbagi-bagi lagi ke dalam lima golongan berdasarkan komodiitinya (Evans, 1993), yaitu: 1. logam mulia diantaranya emas (Au), perak (Ag), grup platinum/PGM (Platinum Group Metals) 2. logam bukan besi diantaranya tembaga (Cu), timbal (Pb), seng (Zn), timah (Sn) dan aluminium (Al). Tembaga, timbal, seng dan timah merupakan logam dasar (base metal) 3. besi dan logam campuran diantaranya besi (Fe), mangan (Mn), nikel (Ni), krom (Cr), molibdenum (Mo), wolfram (W), vanadium (V) dan kobal (Co) 4. logam jarang dan non logam terkait diantaranya antimon (Sb), arsen (As), berilium (Be), bismut (Bi), kadmium (Cd), magnesium (Mg), air raksa (Hg), unsur tanah jarang (REE), selenium (Se), tantalium (Ta), telurium (Te), titanium (Ti) dan zirkonium (Zr) 5. logam fisi diantaranya uranium (U), torium (Th) dan radium (Ra) Mineral non logam pada suatu bijih umumnya tidak bernilai ekonomis sehingga sering dibuang dalam suatu pengolahan bijih. Apabila mineral non logam tersebut terdapat dalam jumlah yang cukup besar maka bisa dimanfaatkan sebagai hasil sampingan (by-product), misalnya kwarsa, fluorit dan garnet. Mineral non logam tersebut apabila terdapat bersamasama dengan mineral logam yang ekonomis disebut sebagai mineral pengotor (gangue mineral). Endapan bijih sendiri secara mudah dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang kita tambang. Pendekatannya lebih dilihat dari aspek ekonomis. Endapan bijih itu sendiri terdiri dari bijih logam, bijih dari batu mulia, bijih dari mineral yang digunakan untuk produk industri dan bahkan batubara dan oil shale (Ridley, 2013).
2. Empat tipe Endapan sebagai Sumber Utama Bijih
1. Endapan Magmatik, yaitu bijih yang terbentuk dari akumulasi mineral-mineral yang terkristalisasi langsung dari magma (contoh: bijih tembaga pada karbonatit di Phalabora, kromit pada ofiolit di Turki dan PGE pada batuan ultramafik dan mafik di Afrika Selatan) 2. Endapan berasosiasi dengan fluida hidrotermal, yaitu logam yang termobilisasi dan terpresipitasi dari larutan cair (contoh: endapan Au-Ag epitermal di Argentina dan Peru, endapan Cu-Zn-Pb VMS di Kanada dan Jepang, dan endapat Cu-Mo-Au porfiri di Peru) 3. Endapan sedimenter, yaitu endapan dari mineral-mineral detrital atau terpresipitasi (contoh: endapan plaser purba Au-U di Witwatersrand, Afrika Selatan, endapan mangan di Afrika Selatan dan BIF di Brazil dan Australia) 4. Endapan terkait pelapukan (contoh: lateri Al-bauksit di Perancis dan Australia dan laterit Ni di New Calcedonia)